Anda di halaman 1dari 6

NAMA : WIDYA NINGSIH

NIM : A1C219035

KELAS : R-001

PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

MK : FISIKA DASAR

DOSEN PENGAMPU : NENENG LESTARI, S.Pd., M.Pd.

“ TUGAS RESUME “

MEKANIKA BENDA TEGAR


Benda tegar (rigid=kaku) adalah sistem benda yang terdiri dari sistem-sistem benda titik yang tak
hingga banyaknya dan jika ada gaya yang bekerja padanya, jarak antara titik-titik anggota sistem selalu
tetap.

Maka perbedaan antara sistem benda titik dan benda tegar terletak pada adanya perubahan jarak pada
sistem benda titik yang mengalami gaya.

KINEMATIKA ROTASI

Benda- benda yang berotasi terhadap sebuah titik yang tetap (sumbu putar) berarti setiap titik pada benda
tersebut akan melakukan gerak melingkar dengan pusat lingkarannya berada pada sumbu putar. Disini
terdapat analog antara besaran-besaran dan translasi yaitu :

1. Besaran sudut putar yang dibuat oleh benda, θ analog dengan pergeseran sumbu x
2. Kecepatan putar (sudut) ω, analog dengan kecepatan v
3. Percepatan putar (sudut) α , analog dengan percepatan a

Hubungan antara besaran-besaran translasi dan rotasi adalah :

s=θr

vT =ω r

a T =α r

Dengan r adalah jarak titik ke sumbu putar.


 Besaran –besaran kinematis rotasi

Besaran-besaran kinematis untuk rotasi terdiri dari :

θ = sudut putar

ω = kecepatan putar

α = percepatan putar

Dengan definisi :

∆ θ dθ
ω= lim = dengan satuan adalah radian/detik
∆ t →0 ∆ t dt

∆ ω dω
α = lim = dengan satuan adalah rad/det 2 dan θ mempunyai satuan radial
∆ t →0 ∆t dt

 Macam-macam gerak rotasi

1. Gerak melingkar beraturan


ω=konstan atau α=0

2. Gerak melingkar berubah beraturan


α ≠ 0 , α > 0 atau α <0 berarti gerak melingkar dipercepat atau diperlambat

Contoh soal :
Sebuah batu gerinda 2 kg memiliki jari-jari 10 cm diputar pada 120 rad/s. Motor dipadamkan
dan sebuah pahat ditekan ke batu dengan gaya tangen sial 2 N. Berapa lama waktu diperlukan
untuk berhenti sejak gaya diberikan : Penyelesaian :
Diketahui : m = 2 kg r = 10 cm = 0,1 m
F = 2 N ω0 = 120 rad/s
Ditanya : t ?
Jawab :
Pada saat gaya mesin dipadamkan bekerja gaya tangen sial F = 2 N, tang mengasilkan torsi τ,
yang memberikan perlambatan sudut α, sehingga memberhentikan gerinda.
Momen inersia silinder karena berbentuk pejal :
1
I = =m∙ r 2
2
1 2
= (2)(0,1)
2
= 0,01 kg.m 2
Torsi yang dihasilkan :
τ = - rF
= -( 0,1)(2)
= -0,20 m.N
Torsi akan menghasilkan percepatan sudut :
τ = I.α
τ
α=
I
−0,2
=
0,01
= -20 rad/s
diperlambat oleh percepatan sudut : -20 rad/s
Pergunakan persamaan gerak rotasi :
ω t=ω0 +α t
ωt −ω 0
t=
α
¿6 s

Jadi butuh waktu 6 s sampai batu berhenti

MOMEN INERSIA

Momen Inersia suatu benda adalah ukuran kelembaman putar benda. Jika suatu benda yang bebas
berputar terhadap sumbu mengalami kesulitan untuk dibuat berputar, momen inersianya terhadap sumbu
itu besar. Suatu benda dengan (l) kecil memiliki inersia putar kecil.

Jika suatu benda dianggap tersusun dari banyak massa kecil m1, m2, m3…., dengan jarak
berturut-turut r1, r2, r3…., dari suatu sumbu, momen inersia terhadap sumbu itu adalah :

I =m1 r 21+ m2 r 22 +m3 r 23 +…=∑ mn r 2n

Satuan I adalah kg ∙ m 2

Merupakan hal yang lazim untuk mendefinisikan jari-jari rotasi (k) dari suatu benda yang mengelilingi
suatu sumbu dengan persamaan

I =M ∙ K 2

Dimana M adalah massa total benda. Pada persamaan diatas k adalah jarak massa titik M seharusnya dari
sumbu jika massa titik memiliki I yang sama dengan benda.
GERAK BENDA TEGAR

Benda tegar melakukan juga G.H.S yaitu G.H.S angular (putar) yaitu G.H.S yang disebabkan adanya
momen (gaya) balik. Gerak-gerak ini adalah :

1. Translasi murni
2. Rotasi murni
3. Translasi dan rotasi
 Ayunan fisis
Ayunan fisis adalah benda tegar yang diayun (ayunan matematis adalah penyederhanaan ayunan
fisis), berarti gerakannya adalah G.H.S .angular

Poros putar berada pada jarak a dari pusat massa. Jika benda ini diberi simpangan θ dan
dilepaskan maka karena adanya τ =m g a sin θ , maka terjadi G.H.S ini.

 Ayunan torsi

Piringan pejal yang tipis dengan massa m digantungkan pada kawat. Kalau piringan diberi
simpangan , berarti kawat penggantung akan terpuntir dan jika dilepaskan, maka momen gaya
yang menyebabkan puntiran, τ akan berbanding lurus dengan sudut puntiran θ .

Contoh soal :

Sebuah baling-baling pesawat memiliki massa 70 kg dan jari-jari rotasi 75 cm. tentukan momen inersia
dan berapakah besar momen puntir yang dibutuhkan untuk memberikan percepatan sudut 4,0
putaran/ det 2 ?

Pembahasan :

I =M k 2

¿(70 kg)(0,75 m)2

¿ 39 kg m 2

Untuk menggunakan τ =Iα , maka


putaran rad
(
α = 4,0
det 2 )(

putaran )
¿ 8,0 π rad /det 2

Maka,

τ =I α

rad
¿(39 kg ∙m 2 )( 8,0 π )
det 2

= 0,99 kN . m

Daftar Pustaka

Bueche,Frederick.J & Hecht,Eugene.2006.Fisika Universitas.Jakarta:Erlangga

Yahdi,Umar.1996.Pengantar Fisika Mekanika.Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai