Sebuah batang yang diabaikan massanya dipengaruhi tiga buah gaya FA = FC = 10 N dan FB = 20 N seperti
gambar. Jika jarak AB = BC = 20 cm, maka besar momen gaya terhadap titik C adalah…
A. 0 Nm
B. 1 Nm
C. 4 Nm
D. 6 Nm
E. 8 Nm
Pembahasan
Diketahui :
FA = 10 Newton
FB = 20 Newton
FC = 10 Newton
Jawab :
Hitung momen gaya yang ditimbulkan oleh masing-masing gaya.
Momen gaya A
Momen gaya A bertanda negatif karena arah rotasi batang yang ditimbulkan oleh momen gaya A searah
dengan putaran jarum jam.
Momen gaya B
Momen gaya B bertanda positif karena arah rotasi batang yang ditimbulkan oleh momen gaya B
berlawanan arah dengan putaran jarum jam.
Momen gaya C
Momen gaya C bertanda bernilai 0 karena gaya FC berhimpit dengan sumbu rotasi
Στ = -4 + 4 + 0
Στ = 0 N.m
m1 = 2 kg
m2 = 3 kg
R1 = 20 cm
= 0,2 m
R2 = 30 cm
= 0,3 m
I = ΣmR2
= m1R12 + m2R22
= 2 × 0,22 + 3 × 0,32
= 0,08 + 0,27
= 0,35
Jadi, besar momen inersia sistem bola tersebut adalah 0,35 kg.m2 (E).
Benda bermassa 1 kg bergerak melingkar dengan kecepatan sudut tetap 2 rad/s. Tentukan momen sudut
jika jari-jari lintasan partikel 10 cm.
Diketahui :
M = 1 kg
R = 10 cm = 10/100 = 0,1 m
W = 2 rad/sekon
Jawab :
• Momentum sudut :
c) tegangan tali
Pembahasan
Tinjau katrol :
(Persamaan 1)
Tinjau benda m :
(Persamaan 2)
Gabung 1 dan 2:
Pada katrol cakram pejal digantungi beban. Momen inersia katrol adalah 1 kg m2, massa beban adalah 1
kg dan jari-jari katrol adalah 0,2 meter. Tentukan percepatan sudut katrol! Percepatan gravitasi adalah 10
m/s2.
Pembahasan
Jawab :
τ = F R = w R = (10 N)(0,2 m) = 2 N m
I = 1 kg m2
Sebuah silinder pejal (I = ½ mR2) dengan massa 3 kg bergerak menggelinding tanpa tergelincir mendaki
bidang miring kasar yang mempunyai sudut elevasi α
dengan sin α = 0,6. Jika percepatan gravitasi g = 10 m/s2
dan kecepatan awal benda 10 m/s maka panjang lintasan
miring itu yang ditempuh benda sebelum berhenti
adalah ....
A. 9,5 m
B. 10,5 m
C. 11,5 m
D. 12,5 m
E. 13,5 m
Pembahasan
Sebuah silinder diberi kecepatan awal vo sehingga dapat mendaki bidang miring sampai sejauh s. Ketika
mencapai jarak s, silinder berhenti (vt = 0). Percepatan gerak menggelinding dirumuskan;
Rumus percepatan gerak menggelinding pada bidang miring
dengan k adalah konstanta momen inersia ( I = ½ mR2 berarti k = ½). Sehingga percepatan geraknya
adalah:
vt2 = vo2 − 2 as
0 = 102 − 2 × 4 × s
8 s = 100
s = 12,5
Jadi, panjang lintasan bidang miring yang ditempuh silinder sebelum berhenti adalah 12,5 m (D).
Kelompok 2:
Kelas : XI-MIPA 6