(DINAMIKA ROTASI)
A. Momen Gaya
Pada gerak rotasi, sesuatu yang menyebabkan benda untuk berotasi atau
berputar disebut momen gaya atau torsi. Konsep momen gaya atau torsi
dapat dilihat pada saat kita melepaskan mur baut dengan menggunakan
kunci pas atau kunci inggris.
Momen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan
kuasa atau lengan torsi. Lengan torsi sebuah gaya didefinisikan sebagai
panjang garis yang ditarik di titik sumbu rotasi sampai memotong tegak
lurus garis kerja gaya. Momen gaya didefiniskan sebagai hasil kali silang
antara lengan gaya r dan gaya F, atau
τ=rxF
Sedangkan besar momen gaya didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya
yang bekerja dengan lengan yang saling tegak lurus. Bagaimana jika
membutuhkan sudut tertentu (α)? Besarnya dapat memenuhi persamaan
berikut.
τ = r . sin α . F
atau
τ = r F sin α
Momen gaya merupakan besaran vektor sehingga memiliki nilai dan arah.
Arah momen gaya (τ) tegak lurus terhadap r dan F. Jika r dan F terletak
pada bidang yang tegak lurus sumbu putar, maka vektor τ arahnya
sepanjang sumbu putar menurut kaidah tangan, seperti ditunjukkan pada
di bawah ini.
a. Dinamika Rotasi
Syarat benda menggelinding adalah…
F ≠ 0 dan ς≠0
Syarat benda menggeser adalah…
F ≠ 0 dan ς=0
Syarat benda mengguling adalah…
F = 0 dan ς≠0
dengan :
a = percepatan (m/s2)
m = massa (kg)
F = gaya (N)
k = konstanta inersia
2
Bola pejal (k = 5)
1
Silinder pejal (k = 2)
𝑣𝑡 = 0 (berhenti)
𝑣𝑡2 = 𝑣02 − 2𝑎𝑠 (perlambatan)
02 = 82 - (2 x 4 x s)
0 = 64 – 8 s
8 s = 64
64
S= 8 =8m
W
Gambar sebuah benda yang dihubungkan dengan seutas tali melalui
katrol
mg 2m g
a = 1 atau a =
( M + m) (M + 2m )
2
dengan :
a = percepatan (m/s2)
m = massa beban (kg)
M = massa katrol (kg)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
Contoh
Perhatikan gambar berikut ini!
1
Katrol dari silinder pejal (I = 2 MR2). Besar gaya tarik F agar katrol
berputar dengan percepatan 2 m.s-2 adalah ....
A. 10 N
B. 8 N
C. 6 N
D. 5 N
E. 4 N
Jawab
𝜏 =I𝛼
1 a
F x R = 2 MR2 R
1
F =2 x 8 x 2 = 8 N
Dua benda yang dihubungkan dengan seutas tali melalui katrol
WB
WA
Gambar Dua benda yang dihubungkan dengan seutas tali
melalui katrol
Keseimbangan 3 gaya :
1. Apabila ada tiga buah gaya yang seimbang, maka resultan dua
buah gaya akan sama besar dan berlawanan arah dengan gaya
yang lain
2. Hasil bagi setiap besar gaya dengan sinus sudut diseberangnya
selalu bernilai sama
𝐅1 𝐅 𝐅
= 2 = 3
𝐒𝐢𝐧 𝛂 𝐒𝐢𝐧 𝛃 𝐒𝐢𝐧 𝛄
30o
T1
T2
12 N
A. 6 3 N dan 12 N
B. 12 N dan 12 3 N
C. 12 3 N dan 12 N
D. 20 N dan 12 3 N
E. 24 N dan 12 3 N
Jawab
T1 T2 W
0
= 0
=
Sin 90 Sin 120 Sin 1500
O A
Dengan :
μs = koefisien gesekan statis
WB = berat batang (N)
WO = berat orang (N)
Contoh
1. Batang AB homogen, panjang 12 m, berat 200 N bersandar pada
dinding vertikal licin di B dan bertumpu pada lantai horizontal di A
yang kasar. Batang AB membentuk sudut 60° di A. Jika batang
tepat akan menggeser, maka besar koefisien gesekan di A adalah
.....
1 Jarak Orang 3m
1 x W tangga + x W Orang
μs = 2 AB
tan θ W tangga +W Orang
1 3 2100 750 2100 2850
1 x 300+ x 700 3 150+ 3 + 3
μs = 4
2 5
= 5
= 5 5
= 5
300+700 4 1000 4 1000 4 1000
3
3 2850 8550
μs = = = 0,4275 = 0,43
4 5000 20000
Tegangan tali
C
T 1
( 2 W batang + W beban )
𝜶
T=
A sin α
B
Batang Kurus
2 terhadap sumbu M 2
terhadap sumbu yang I
3
melalui salah satu
ujungnya dan tegak
lurus pada
panjangnya.
Cincin tipis terhadap
3 sumbu silinder. I M R2
Contoh
1. Tongkat penyambung tak bermassa sepanjang 4 m menghubungkan dua
bola. Momen inersia sistem jika diputar terhadap sumbu P yang
berjarak l m di kanan bola A adalah ...
A. 5 kg.m2
B. 7 kg.m2
C. 9 kg.m2
D. 10 kg.m2
E. 11 kg.m2
Jawab
I = m1 R12 + m2 R22 = (2 x 12) + (1 x 32) = 2 + 9 = 11 kg.m2
2. Perhatikan gambar!
2m O 4m
A B
C. Titik Berat
Titik berat adalah titik tangkap gaya berat benda.
Untuk menentukan letak titik berat digunakan koordinat titik berat benda,
yang secara umum dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut
Segitiga t 1
Yo = t dengan t = tinggi
1 3
t
3
1
Persegi panjang, Yo = t dengan t = tinggi
belah ketupat,
t 2
bujur sangkar
4R
Setengah Yo =
R 3
lingkaran
R = jari-jari lingkungan
A B
O
1
l Xo =
Batang homogen 2
l
garis = panjang gharis
Busur setengah 2R
R
lingkaran Yo =
Contoh Soal
1. Perhatikan gambar bidang homogen berikut!
Y 1 x A 1 +Y 2 x A 2 1 x 16 + 4 x 32 16 +128 144
Y= = = = =3
A1+ A2 16+ 32 48 48
Jawab
x1 = 6, y1 = 9, A1 = 12 x 18 = 216
1 1 1
x2 = 6, y2 = 6 + 3 t = 6 + x 6 = 6 +2 = 8 , A2 = x 12 x 6 = 6 x 6 = 36
3 2
1
Yo = t dengan
2
Silinder kulit tanpa t = tinggi silinder
tutup
1
Yo = T’T dengan
3
T’T = garis tinggi ruang
Limas kulit
y0
1
Yo = TT’ dengan
3
TT’ = tinggi kerucut
Kerucut kulit t
1
Yo = R dengan
2
Setengah bola kulit R R = jari-jari bola
1
Yo = dengan
2
Prisma pejal = panjang sisi tegak
l
1
Yo = t dengan
2
Silinder pejal l t = tinggi silinder
R
V = luas alas x tinggi
1
Yo = t dengan
Limas pejal 4
beraturan atau t = tinggi limas
piramida 1
V = luas alas x tinggi
3
y0
1
Yo = t
4
1
V = luas alas x tinggi
Kerucut pejal t 3
3
Yo = R dengan
8
R R = jari-jari bola
Setengah bola pejal 1 4
V = 2 x 3 𝜋R3
Contoh Soal
1
Silinder pejal (Yo = 2 t) memiliki jari-jari dan tinggi yang sama yaitu 20 cm.
3
Di atas silinder diletakkan setengah bola pejal (Yo = R) yang berjari-jari
8
20 cm. Tentukan letak titik berat sistem dihitung dari titik P !
Jawab
R = t = 20 cm
Silinder
1 1
Y1 = 2 t = 2 R
V1 = 𝜋 R2 t = 𝜋 R2 R = 𝜋 R3
P
Setengah Bola
3 8+3 11
Y2 = R + 8 R = 8 R = 8 R
2
V2 = 𝜋 R3
3
1 11 2 1 22
Y 1 x V 1 +Y 2 x V 2 R x 𝜋 R 3 + 8 R x 3 𝜋R 3 𝜋R 3 ( R+ R)
Y= = 2
2 = 2 24
2
V1+ V2 𝜋R 3 + 3 𝜋 R 3 3
𝜋R (1+ 3 )
1 22 12+22 34
(2 R+24 R) R 34 3 34
Y= 2 = 24
5 = 24
5 R= x R= x 20 = 17 cm
(1+ ) 24 5 40
3 3 3
A. 0,24 kg.m2
A. 5,5 x 10-2 kg.m2 B. 0,26 kg.m2
B. 5,5 x 10-3 kg.m2 C. 0,30 kg.m2
C. 1,1 x 10-3 kg.m2 D. 0,32 kg.m2
D. 1,1 x 10-2 kg.m2 E. 0,40 kg.m2
E. 2,2 x 10-1 kg.m2
1,5 m
α=30 0
P
40 N
30o
A. 15 Nm sesuai arah jarum jam
T1
B. 20 Nm sesuai arah jarum jam
C. 25 Nm sesuai arah jarum jam T2
D. 25 3 Nm sesuai arah jarum jam
12 N
E. 25 3 Nm sesuai arah jarum jam
43. A. 6 3 N dan 12 N
C B. 12 N dan 12 3 N
T
C. 12 3 N dan 12 N
300
A D. 20 N dan 12 3 N
B
E. 24 N dan 12 3 N
Sebuah benda dengan massa 2 kg 47. Syarat keseimbangan benda tegar
terletak pada ujung AB. Jika massa adalah…
batang 6 kg, maka gaya tegangan tali A. 𝐹 ≠ 0 dan 𝜍 =0
T sebesar ….(g = 10 m/s2) B. 𝐹 ≠ 0 dan 𝜍 ≠0
D. 20 N D. 100 N C. 𝐹 = 0 dan 𝜍 =0
E. 50 N E. 200 N D. 𝐹 = 0 dan 𝜍 ≠0
F. 80 N
E. 𝐹 > 0 dan 𝜍 ≠0
40
4m 30
20
3m
A. 0,38 D. 0,43
B. 0,48 E. 0,56
0 10 20 30 X
C. 0,85
50. Perhatikan gambar di bawah ! Letak A. (10 , 30)
titik berat dari bangun tersebut B. (10 , 10)
adalah .... C. (30 , 10)
D. (30 , 15)
E. (30 , 30)
53. Perhatikan gambar bidang homogen
berikut!
A. X = 6 cm; Y = 4 cm
B. X = 4 cm; Y = 6 cm
C. X = 4,3 cm; Y = 4 cm
D. X = 4 cm; Y = 4,3 cm Koordinat titik berat (Z) bidang di
E. X = 3 cm; Y = 3 cm atas adalah….
A. (4;4,0) m D. (4; 3,0) m
B. (4;3,6) m E. (4;2,4) m
C. (4;3,4)
1
68. Sebuah silinder (Y = t) pada bagian
2
bawahnya berongga yang berbentuk
A. Pengertian Elastisitas
Suatu benda dikatakan memiliki sifat elastisitas jika benda itu diberi gaya
kemudian gaya itu dihilangkan, benda akan kembali ke bentuk semula.
Jika suatu benda tidak dapat kembali lagi ke bentuk semula setelah gaya
yang bekerja dihilangkan, benda itu dikatakan plastis.
Gambar c. Gambar d.
Gambar a. Karet Gambar b. Pegas Plastisin Tanah Liat
Contoh
Suatu kawat yang luas penampangnya 8 mm2 direnggangkan oleh gaya 3,2
N sehingga bertambah panjang sebesar 0,02 cm, bila panjang kawat mula-
mula 40 cm, modulus elastisitas kawat tersebut adalah ....
A. 8 x 105 N/m2 D. 8 x 108 N/m2
B. 8 x 10 N/m
6 2 E. 8 x 109 N/m2
C. 8 x 107 N/m2
Jawab
A = 8 mm2 = 8 x (10−3 )2 = 8 x 10-6 m2
Contoh
Di bawah ini merupakan hubungan antara pertambahan gaya (∆F)
terhadap pertambahan panjang (∆X) dari suatu pegas.
D. Hukum Hooke
“ jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka
perubahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya”
B. E.
C.
Jawab
F 8
a. K = = = 1 Nm-1
∆L 8
F 3
b. K = = Nm-1
∆L 5
F 4
c. K = = = 1 Nm-1
∆L 4
F 8
d. K = = = 4 Nm-1
∆L 2
F 2 1
e. K = = = Nm-1
∆L 8 4
F 8
Susunan pegas terbesar adalah K = = = 4 Nm-1 (D)
∆L 2
2. Pada percobaan elastisitas suatu pegas diperoleh data seperti tabel di
bawah ini.
Gaya (N) Partambahan Panjang (m)
0,98 8.10-4
1,96 16.10-4
2,94 24.10-4
3,92 32.10-4
Dapat disimpulkan bahwa nilai konstanta pegas tersebut adalah ....
A. 1.002 N.m-1 D. 1.245.N.m-1
B. 1.201N.m-1 E. 1.250 N.m-1
C. 1.225 N.m -1
Jawab
F 0,98
K= = = 1.225 Nm-1
∆L 8 x10 −4
E. Susunan Pegas
1 1 1
= +
k s k1 k 2 Kparalel = k1 + k2
Gambar Grafik hubungan antara gaya (F) yang diberikan pada pegas dan
pertambahan panjang pegas (ΔL) .
1 1 1
Ep = luas segitiga = (ΔL) (k ΔL) = k ΔL2 atau Ep = F ΔL
2 2 2
Contoh
Seorang siswa melakukan percobaan menguji elastisitas karet. Mula-mula
karet digantung dan diberi beban 100 gram, ternyata karet bertambah
1
Ep= k ΔL2
2
1
Ep= 50 x (2 x 10-1)2 = 25 x 4 x 10-2 =100 x 10-2 = 1 Joule
2
G. Pemanfaatan Pegas Dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Spring Bed/Kasur pegas
2. Shock Breaker
3. Katapel
4. Dinamometer
5. Pengukur Berat Badan
6. Tiang dan Balok penyanggah pada pintu
7. Penerapan elastisitas benda padat dalam konstruksi bangunan
E.
20. Tiga buah pegas identik tersusun
seperti gambar berikut! Masing-
masing pegas dapat merenggang
sepanjang 2 cm jika diberi beban 600
gram, maka nilai konstanta pegas
16. Tiga buah pegas A,B dan C yang gabungan pada sistem pegas tersebut
identik dirangkai seperti gambar di adalah....
bawah ! Jika ujung bebas pegas C A. 45 N.m-1
digantungkan beban 1,2 N maka B. 200 N.m-1
sistem mengalami pertambahan C. 225 N.m-1
panjang 0,6 cm, konstanta masing- D. 450 N.m-1
masing pegas adalah .... E. 900 N.m-1
A. 100 Nm-1
B. 210 Nm-1
21. Seorang siswa melakukan percobaan
C. 300 Nm-1 menguji elastisitas karet. Mula-mula
D. 360 Nm-1 karet digantung dan diberi beban
E. 400 Nm-1 100 gram, ternyata karet bertambah
17. Tiga pegas identik dengan panjang 2 cm. Untuk menambah
konstanta pegas masing-masing 200 panjang karet 20 cm dibutuhkan
N.m-1, disusun seperti gambar. energi potensial sebesar ....
(ketika diberi beban 100 g A. 1 joule. D. 8 joule
(percepatan gravitasi g = 10 ms-2.), B. 4 joule E. 10 joule
sistem pegas akan bertambah C. 5 joule
panjang .... 22. Untuk meregangkan sebuah pegas
A. x = 0,50 cm sejauh 5 cm diperlukan gaya sebesar
B. x = 0,75 cm 20 N. Energi potensial pegas ketika
C. x = 0,85 cm meregang sejauh 10 cm adalah ....
D. x = 1,00 cm A. 2 joule D. 50 joule
E. x = l,50 cm B. 4 joule E. 100 joule
C. 20 joule
18. Tiga buah pegas A, B, dan C yang 23. Sebuah tali karet diberi beban 300
dirangkai seperti gambar di bawah gram dan digantung vertikal pada
ini, Pegas A dan B adalah pegas sebuah statif. Ternyata karet
yang identik sedangkan konstanta
k1 k2 k3
A. 200 600 900
B. 600 200 800
C. 600 300 200
D. 300 600 200
Bejana berhubungan
Di rumuskan :
P1 = P2
Po + 1gh1 = Po + 2gh2
1h1 = 2h2
Contoh
Sebuah pipa U diisi minyak dan air dan dalam keadaan stabil tampak
seperti gambar.
Bila perbedaan ketinggian (∆h)= 4,8 cm, tinggi air = 7,2 cm, dan massa
jenis air = 1000 kg.m3 , maka massa jenis minyak adalah ...
A. 833 kg.m3 D. 600 kg.m3
B. 758 kg.m 3 E. 580 kg.m3
C. 666 kg.m3
Jawab
h1 = tinggi air = 7,2 cm
h2 = tinggi minyak = h1 + ∆h = 7,2 + 4,8 = 12 cm
P1 = P2
1gh1 = 2gh2
1 x 7,2 = 2 x 12
7,2
2 = 12 = 0,6 gram/cm3 = 600 kg/m3
Hukum Pascal
Tekanan yang di berikan kepada fluida yang memenuhi sebuah ruangan
di teruskan oleh fluida itu dengan sama kuatnya ke segala arah tanpa
mengalami pengurangan
F1 F2
=
A1 A2
1
F1 4 πd1 2
=
F2 1
πd 2
4 2
F1 12
=
16000 202
F1 1
=
16000 400
16000
F1 = = 40 N
400
Hukum Archimides
Mengapung
A h bf h bf
b = 𝜌𝑓 = 𝜌𝑓
A hb hb
dengan :
b = massa jenis benda (kg / m3)
f = masa jenis fluida (kg / m3)
Jawab
b
x = f
x = volume benda yang tercelup dalam fluida
b = massa jenis benda
f = massa jenis fluida
4 b
= 1000
5
4
b = x 1000 = 800 kg.m-3
5
Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair
pada pipa kapiler,
Permukaan cairan akan naik jika θ < 90° dan turun jika θ > 90°. Naik
atau turunnya permukaan zat cair dapat ditentukan dengan persamaan
berikut.
mg = F cos θ
ρ V g = γ l cos θ
ρ π 𝑟 2 hg = γ 2π r cosθ
2 𝛾 𝑐𝑜𝑠𝜃
=
𝜌𝑔𝑟
dengan: h = kenaikan atau penurunan zat cair (m),
γ = tegangan permukaan (N/m),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
r = jari-jari alas tabung/pipa (m).
Contoh soal
Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan secara vertikal ke
dalam air, sudut kontaknya 60°. Jika tegangan permukaan air 0,5 N/m
dan g = 10 m/s2, tentukanlah kenaikan air pada tabung.
Jawab
h = 0,025m
Contoh peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari :
1. Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor sehingga kompor dapat
menyala,
2. Naiknya minyak tanah pada sumber lampu temple sehingga lampu
itu menyala,
3. Naiknya air pada musim hujan sehingga dinding rumah basah,
4. Naiknya air tanah melalui akar dengan pembuluh-pembuluh
tumbuhan,
5. Air menggenang dapat diserap dengan kain pel, spons, atau kertas
isap, dan
6. Cairan tinta yang tumpah dapat diserap oleh kapur tulis atau kertas
isap
Viskositas
A1 v1 v2 A2
Gambar Debit fluida yang masuk sama dengan debit fluida yan keluar
Q1 = Q 2
A1 𝑣1 = A2 𝑣2
Dengan :
A1 = luas penampang 1(m2)
A2 = luas penampang 2 (m2)
v1 = kecepatan aliran fluida pada penampang 1 (m/s)
v2 = kecepatan aliran fluida pada penampang 2 (m/s)
Contoh Soal
Suatu zat cair dialirkan melalui pipa seperti tampak pada gambar
berikut. Jika luas penampang A1 = 10 cm2 , A2 = 4 cm2 , dan laju zat cair
v2 = 4 m.s-1 , maka besar v1 adalah ...
A. 0,6 m.s-1
B. 1,0 m.s-1
C. 1,6 m.s-1
D. 2,0 m.s-1
E. 2,4 m.s-1
Jawab
A1 𝑣1 = A2 𝑣2
10 x 10−4 x 𝑣1 = 4 x 10−4 x 4
𝑣1 = 1,6 ms-1
Hukum Bernoulli
Daniel Bernoulli telah membuktikan bahwa semakin besar kecepatan
fluida, semakin besar tekanannya dan begitu juga sebaliknya semakin
kecil kecepatan fluida, semakin besar tekanannya. Pernyataan ini
selanjutnya dikenal sebagai asas Bernoulli.
x2
v1
F1 = P1A1 h2
A1
x1
h1
Bidang acuan
Gambar Kekekalan energi pada aliran fluida
1 1
P1 + ρ𝑣12
+ ρgh1 = P2 + 2 ρ𝑣22 + ρgh2
2
“Persamaan di atas disebut Persamaan Bernoulli”.
Contoh
Perhatikan gambar berikut!
Posisi pipa besar adalah 5 m di atas tanah dan pipa kecil 1 m di atas
tanah. Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36 km.jam-1 dengan
tekanan 9,1 x 105 Pa, sedangkan tekanan di pipa yang kecil 2.105 Pa,
maka kecepatan air pada pipa kecil adalah.... pipa (𝜌air = 103 kg.m3)
A. 10 m.s-1 D. 40 m.s-1
B. 20 m.s -1 E. 50 m.s-1
C. 30 m.s-1
Jawab
1 1
P1 + ρ𝑣12 + ρgh1 = P2 + ρ𝑣22 + ρgh2
2 1
2 1
9,1 x 105 + x 1000 x 102 + 1000 x 10 x 5 = 2 x 105 + x 1000 x 𝑣22 + 1000 x 10 x 1
2 2
9,1 x 105 + 50.000 + 50.000 = 2 x 105 + 500 x 𝑣22 + 10.000
(9,1 – 2) x 105 + 100.000 – 10.000 = 500 x 𝑣22
7,1 x 100.000 + 90.000 = 500 x 𝑣22
710.000 + 90.000 = 500 x v22
800.000 = 500 x 𝑣22
𝑣22 = 1600
v2 = 40 m/s
Penerapan Asas Bernoulli
Kebocoran pada Tanki Air
v1 = 0
h1
v2
h
h2
h=h1- h2 h1
h2
v1 1 v2
A1 A2 2
P1 P2
Contoh Soal
v1 v2
A1 A2 P2 air
P1
h h
a b
2 𝜌′ − 𝜌 𝑔
𝑣1 = 𝐴2
𝜌 𝐴12 − 𝐴22
3) Pipa Pitot
Pipa pitot digunakan untuk mengukur kecepatan aliran udara
dalam sebuah pipa (lihat Gambar).
A1 a
Pa
Pb b
c d
F1 – F2 = ½ A(v22 – v12)
v1 P1
v2 > v1; P1 > P2
20 cm
28. Sebuah bak yang besar berisi air dan
terdapat sebuah kran seperti
gambar. Jika g = 10 ms , maka
-2
A. 3 m s–1 D. 9 m s–1
B. 4 m s–1 E. 25 m s–1
C. 5 m s–1
A. Suhu
Suhu merupakan ukuran relative panas dinginnya suatu benda atau
sistem. Alat ukur untuk mengukur perubahan suhu yaitu thermometer.
Ada beberapa jenis termometer yang memiliki skala bawah dengan acuan
es pada saat membeku dan skala atas dengan acuan air mendidih.
Acuan ini ditentukan pada tekanan 1 atm = 76 cm Hg.
Lihat gambar(1) berikut :
Dari gambar (13) diatas, rentang skala Celcius adalah 100 skala, Reamur
80 skala, Fahrenheit 180 skala dan Kelvin 100 skala. Jika skala C, R, F
dan K kita bandingkan melalui pembagian skalanya akan didapat : C : R :
F : K adalah 100 : 80 : 180 : 100 dan disederhanakan menjadi C : R : F : K
adalah 5 : 4 : 9 : 5. Dari gambar (1), kita mendapatkan hubungan antara
C, R, F dan K sebagai berikut :
4 9
t0C =( 5 t )0R =( 5 t )+ 32 0F = (t + 273) 0K
Contoh Soal :
Sejumlah air didalam teko dpanaskan hingga suhunya 50° C. Hitunglah
suhu air tersebut jika diukur dalam skala Reamur, Fahrenheit dan Kelvin.
Jawab
4
50°C = 5 x 50° R = 40° R
9
50°C = 5 x 50° + 32° F = 122° F
50°C = 50° + 273 K = 323 K
B. Pemuaian Zat
Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya
suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian
zat padat, zat cair, dan gas menunjukkan karakteristik yang berbeda.
Pemuaian dapat digambarkan sebagai berikut, jika sekelompok orang
berdiri dan tidak bergerak mereka dapat berdiri berdekatan, sehingga tidak
membutuhkan ruang yang besar, tetapi jika orang-orang tersebut mulai
bergerak, maka akan dibutuhkan ruang yang lebih besar. Hal ini terjadi
jika suatu zat dipanaskan. Partikel-partikel zat bergerak lebih cepat,
sehingga membutuhkan ruang yang lebih besar. Ruang yang ditempati
partikel-partikel pembentuk zat bergantung pada suhunya.
4 x 10−2 = 80 x 10-5 x ∆t
4 𝑥10 −2 1
∆𝑡 = 8 𝑥10 −4 = 2 𝑥 102 = 50 0C
∆𝑡 = t2 − t1
50 = 80 − t1
t 1 = 80 − 50 = 30 0C
3. Sebuah keping tembaga berbentuk persegi pada suhu 20°C memiliki
ukuran seperti gambar. Bila koefisien muai panjang tembaga 1,8 x
10-5 C-1 berapa pertambahan luas keping tembaga bila dipanaskan
hingga suhunya naik menjadi 70°C?
A. 1 cm2.
B. 0,9 cm2
C. 0,3 cm2
D. 0,09 cm2
E. 0,03 cm2
Jawab
A0 = 10 x 5 = 50 cm2
β = 2α = 2 x 1,8 x 10−5 = 3,6 x 10−5 °C-1
∆A = Ao β ∆t
∆A = 50 x 3,6 x 10−5 x 50
∆A = 2500 x 3,6 x 10−5
∆A = 250 x 36 x 10−5 = 9000 x 10−5 = 9 x 10−2 = 0,09 cm2
4. Pelat besi pada suhu 20°C memiliki ukuran seperti gambar. Bila
suhunya dinaikkan menjadi 100°C dan koefisien muai panjang besi
1,1 x 10-7 °C-1 , maka luasnya sekarang menjadi ...
A. 4,0000106 m2
B. 4,0000140 m2
C. 4,0000376 m2
D. 4,0000704 m2
E. 4,0000726 m2
Jawab
β = 2α = 2 x 1,1 x 10−7 = 2,2 x 10−7 °C-1
Ao = 2 x 2 = 4 m2
∆A = Ao β ∆t
∆A = 4 x 2,2 x 10−7 x 80
∆A = 4 x 22 x 10−7 x 8
∆A = 704 x 10−7 = 0,0000704 m2
At = A0 + ∆A = 4 + 0,0000704 = 4,0000704 m2
5. Bejana kaca berisi air 4 liter pada suhu 30 °C, kemudian dipanaskan
volume air menjadi 4,2 liter pada suhu 80 °C, dengan mengabaikan
pemuaian bejana kaca, maka besar koefisien muai volum air adalah
....
Jawab
P1 V1 P2 V2
=
T1 T2
PV 2 P V2
=
T 3
2T
3
3 1 3
V2 = 2 = 𝑥 = V
2 2 2 4
P1 V2 T1
=
P2 V1 T2
3 3
P1 2 V T 2 = 3 𝑥2 = 3
= =
P2 V 1 T 1 2 1 1
2 2
3. Gas dengan volume V berada di dalam ruang tertutup bertekanan
P dan bersuhu T. Bila gas mengembang secara isobarik sehingga
volumenya naik menjadi 2 kali volume mula-mula, maka
perbandingan suhu gas mula-mula dan akhir adalah ....
A. 1 : 1 D. 2 : 1
B. 1 : 2 E. 3 : 2
C. 1 : 3
Jawab
V1 V2
=
T1 T2
V 2V
=
T1 T2
T1 V 1
= =
T2 2V 2
Gambar Kalorimeter
𝑄1 = 𝑚𝑒𝑠 𝐿
𝑄1 = 𝑚𝑒𝑠 𝐿 = 50 𝑥 80 = 4000
Q2 = mes cair ∆t = 50 x 1 x t − 0 = 50 t
Q3 = mair cair ∆t = 200 x 1 x 30 − t = 6000 − 200t
Qlepas = Qterima
Q3 = Q 2 + Q1
6000 − 200t = 50 t + 4000
6000 − 4000 = 50 t + 200t
2000 = 250t
2000
t= = 8 0C
250
3. Logam tembaga bermassa 400 gram dan bersuhu 1000C dimasukkan
ke dalam wadah alumunium bermassa 200 gram yang berisi 100 gram
air pada suhu 300C. Jika kalor jenis alumunium = 0,2 kal g-1C-1 dan
𝑄1 = 𝑚𝑒𝑠 𝐿
0
0
Qlepas = Qterima
𝑚𝑎𝑖𝑟 𝑐𝑎𝑖𝑟 ∆𝑡𝑎𝑖𝑟 = 𝑚𝑒𝑠 𝐿 + 𝑚𝑒𝑠 𝑐𝑎𝑖𝑟 ∆𝑡𝑎𝑖𝑟
340 𝑥 1 𝑥 20 − 5 = 𝑚𝑒𝑠 𝑥 80 + 𝑚𝑒𝑠 𝑥 1 5 − 0
340 𝑥 1 𝑥 15 = 𝑚𝑒𝑠 𝑥 80 + 𝑚𝑒𝑠 𝑥 1 5 − 0
5100 = 80 𝑚𝑒𝑠 + 5 𝑚𝑒𝑠
5100 = 85 𝑚𝑒𝑠
5100
𝑚𝑒𝑠 = = 60 gram
85
5. Air bermassa 60 gram bersuhu 90 °C dicampurkan dengan air
bermassa 150 gram sehingga suhu akhir campuran 40 °C. Suhu awal
air yang bermassa 150 gram adalah ....
A. 10 °C D. 17,5 °C
B. 15 °C E. 20 °C
C. 16 °C
Jawab
Qlepas = Qterima
𝑚𝑎𝑖𝑟 𝑐𝑎𝑖𝑟 ∆𝑡𝑎𝑖𝑟 = 𝑚𝑎𝑖𝑟 𝑐𝑎𝑖𝑟 ∆𝑡𝑎𝑖𝑟
60 𝑥 1 𝑥 90 − 40 = 150 𝑥 1 𝑥 (40 − 𝑡)
60 𝑥 1 𝑥 50 = 150 𝑥 1 𝑥 (40 − 𝑡)
3000 = 6000 − 150𝑡
00 00
𝑄1 = 𝑚𝑒𝑠 𝐿
Q ∆T
H= = kA
t L
Jawab
P1 V1 P2 V2
=
T1 T2
PV 2 P V2
=
T 3
T
2
3
3 1 3
V2 = 2 = 𝑥 = V
2 2 2 4
2. Suatu gas ideal menempati ruang tertutup, dengan keadaan mula-mula :
1
tekanan P, volume V, dan suhu T. Jika suhu diturunkan menjadi T
2
3
dan volumenya diubah menjadi 2
V, maka perbandingan tekanan mula-
mula dengan tekanan akhir adalah ...
A. 1 : 3 D. 3 : 4
B. 2 : 3 E. 4 : 3
C. 3 : 1
Jawab
P1 V1 P2 V2
=
T1 T2
P1 V2 T1
=
P2 V1 T2
3 3
P1 2 V T 2 = 3 𝑥2 = 3
= =
P2 V 1 T 1 2 1 1
2 2
3. Gas dengan volume V berada di dalam ruang tertutup bertekanan P dan
bersuhu T. Bila gas mengembang secara isobarik sehingga volumenya
naik menjadi 2 kali volume mula-mula, maka perbandingan suhu gas
mula-mula dan akhir adalah ....
A. 1 : 1 D. 2 : 1
B. 1 : 2 E. 3 : 2
C. 1 : 3
Jawab
V1 V2
=
T1 T2
V 2V
=
T1 T2
Dengan :
P = tekanan gas (N/m2)
N = jumlah partikel gas
𝑣 2 = rata-rata kuadrat kecepatan (m2/s2)
m0 = massa sebuah partikel gas (kg)
V = volume gas (m3)
Suhu dan Energi Kinetik Rata-Rata Partikel Gas Ideal
3
EK = kT
2
dengan :
Ek = Energi kinetic (J)
k = konstanta Boltzmann (k = 1,38 × 10-23 J/K)
T = suhu (K)
Contoh
3
1. Suhu gas ideal dalam tabung dirumuskan sebagai Ek = kT,T
2
menyatakan suhu mutlak dan Ek = energi kinetik rata-rata molekul
gas. Berdasarkan persamaan di atas ....
A. semakin tinggi suhu gas, energi kinetiknya semakin kecil
B. semakin tinggi suhu gas, gerak partikel gas semakin lambat
C. semakin tinggi suhu gas, gerak partikel gas semakin cepat
D. suhu gas berbanding terbalik dengan energi kinetik gas
E. suhu gas tidak mempengaruhi gerak partikel gas
Jawab
3
Ek = 2 kT
Ek sebanding dengan T
1
Ek = 2 𝑚𝑣 2
𝑣 2 sebanding dengan T
Berarti semakin tinggi suhu gas, gerak partikel gas semakin cepat
2. Faktor yang mempengaruhi energi kinetik gas di dalam ruang
tertutup:
(1) tekanan (3) suhu
(2) volume (4) jenis zat
Pernyataan yang benar adalah ....
A. (1) dan (2) D. (2) saja
B. (1) dan (3) E. (3) saja
C. (1) dan (4)
Jawab
3
Ek = 2 kT
Faktor yang mempengaruhi energi kinetik gas di dalam ruang
tertutup adalah suhu
3. Gas ideal di dalam ruang tertutup bersuhu T kelvin mengalami
penurunan suhu menjadi ½ T kelvin, maka perbandingan energi
kinetik partikel sebelum dan sesudah penurunan suhu adalah ....
A. 1: 4 D. 2 ∶ 1
B. 1 : 2 E. 4 : 1
C. 2 : 1
Jawab
3kT
𝑣rms =
m0
Mr R
Karena massa sebuah partikel adalah m0 = n Mr = dan = N , maka
NA A
Persamaan dapat dituliskan:
3RT
𝑣rms =
Mr
Berdasarkan persamaan umum gas ideal PV = NkT, massa total gas m
= N m0 dan
m
ρ = V , maka Persamaan dapat dinyatakan :
3P
𝑣rms =
ρ
Dengan :
vrms = kecepatan efektif gas (m/s)
T = suhu mutlak (K)
m0 = massa sebuah partikel gas (kg)
k = konstanta Boltzmann ( J/K)
R = konstanta gas umum (J/mol K)
Mr = massa molekul relatif
P = tekanan (Pa atau N/m2)
ρ = massa jenis (kg/m3)
liter. Tiap molekul gas memiliki 18. Gas ideal di dalam ruang tertutup
energi kinetik sebesar 3 × 10–21 J. bersuhu T kelvin mengalami
Jika bilangan Avogadro = 6,02 × 1023 penurunan suhu menjadi ½ T kelvin,
molekul mol–1, maka tekanan gas maka perbandingan energi kinetik
dalam tangki adalah …. partikel sebelum dan sesudah
A. 2,41 × 105 Pa penurunan suhu adalah ....
B. 1,00 × 105 Pa A. 1: 4 D. 2 ∶ 1
C. 6,02 × 102 Pa B. 1 : 2 E. 4 : 1
D. 2,41 × 102 Pa C. 2 : 1
E. 1,00 × 102 Pa 19. Dalam sebuah ruangan yang
14. Suatu gas ideal yang berada dalam bervolume 1,5 liter dan bermassa 0,8
bejana tertutup memiliki tekanan P gram terdapat gas yang bertekanan
dan energy kinetic rata-rata molekul 105 Pa. Kelajuan rata-rata gas dalam
EK. Jika energy kinetic rata-rata ruangan tersebut adalah….
diperbesar menjadi 4 EK, maka A. 950 m/s D. 650 m/s
tekanan gas ideal tersebut adalah…. B. 850 m/s E. 550 m/s
A. P D. 8P C. 750 m/s
B. 2P E. 16P 20. Pada gas monoatomik, besarnya
C. 4P energi dalam 1 mol gas ideal pada
15. Suhu gas ideal dalam tabung suhu 270C adalah 1,8 x 104 J, maka
3
dirumuskan sebagai Ek = kT, T besarnya energi dalam 1 mol gas
2
menyatakan suhu mutlak dan E = ideal pada suhu 1270C adalah….
energi kinetik rata-rata molekul gas. A. 2,4 x 105 J D. 2,4 x 102 J
B. 2,4 x 10 J
4 E. 2,4 x 101 J
Berdasarkan persamaan di atas ....
C. 2,4 x 103 J
A. semakin tinggi suhu gas, energi
kinetiknya semakin kecil