hari, misalnya ketika mendorong meja, anak yang menarik mobil-mobilan, dan mesin kereta
api yang menarik gerbong. Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar di atas menunjukkan sebuah balok yang terletak pada bidang mendatar yang licin,
bekerja sebuah gaya Fmendatar hingga balok bergerak sepanjang bidang tersebut. Komponen
gaya-gaya pada sumbu y adalah:
ΣFy = N – w
Dalam hal ini, balok tidak bergerak pada arah sumbu y, berarti ay = 0, sehingga:
ΣFy = 0
N–w=0
N = w = m.g
dengan:
ΣFx = F
Dalam hal ini, balok bergerak pada arah sumbu x, berarti besarnya percepatan benda dapat
dihitung sebagai berikut:
ΣFx = m.a
F = m.a
dengan:
Contoh Soal 1
Sebuah mobil bermassa 900 kg bergerak di jalan lurus dengan percepatan konstan 6 m/s2.
Sepanjang perjalanan, mobil memperoleh hambatan total sebesar 600 N. Berapa gaya yang
dihasilkan mesin mobil tersebut?
Penyelesaian:
maka:
ΣFx = m.a
FT – Ff = m.a
FT = 5400 N + 600 N
FT = 6000 N
FT = 6k N
Iklan
Sekarang bagaimana kalau benda tersebut bekerja sebuah gaya yang membentuk sudut
tertentu terhadap bidang datar seperti gambar di bawah ini.
Gambar di atas menunjukkan sebuah balok yang terletak pada bidang mendatar yang licin
dan bekerja sebuah gaya F yang membentuk sudut α terhadap bidang datar hingga balok
bergerak sepanjang bidang datar tersebut. Jika diuraikan maka komponen-komponen gaya
yang bekerja pada balok tersebut seperti gambar di bawah ini.
ΣFy = 0
N + F sin α – w = 0
N = w – F sin α
N = mg – F sin α
dengan:
Balok bergerak pada arah sumbu x, berarti besarnya percepatan benda dapat dihitung sebagai
berikut:
ΣFx = m.a
F cos α = m.a
dengan:
Contoh Soal 2
Seorang anak menarik mobil-mobilan yang masanya 2 kg dengan gaya 2 N, antara tali dengan
mobil-mobilan membentuk sudut 40° terhadap lantai. Hitunglah berapa gaya normal dan
percepatan yang dialami oleh mobil-mobilan tersebut.
Penyelesaian:
ΣFy = 0
N + F sin α – w = 0
N = w – F sin α
N = mg – F sin α
N = 20 N – 1,2 N
N = 18,8 N
ΣFx = m.a
F cos α = m.a
2 N . cos 40° = 2 kg . a
2 N . 0,7 = 2 kg . a
1,4 N = 2 kg . a
a = 1,4 N/2 kg
a = 0,7 m/s2
Jadi, gaya normal dan percepatan yang dialami oleh mobil-mobilan tersebut yakni 18,8 N dan
0,7 m/s2.
Penerapan hukum Newton pada gerak benda di bidang miring yang licin hampir
sama seperti gerak pada bidang datar, hanya saja benda yang bergerak pada bidang tersebut
dibuat dengan kemiringan sudut tertentu. Oleh karena itu untuk memudahkan
memahaminya, kita anggap bidang miring tersebut adalah sumbu x, sedangkan yang tegak
lurus pada bidang miring ialah sumbu y. Sekarang perhatikan Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Komponen gaya pada gerak benda di bidang datar
Gambar 1 di atas menunjukkan sebuah balok yang bermassa m bergerak menuruni bidang
miring yang licin membentuk sudut α. Gaya yang bekerja pada sumbu x yakni:
∑F = N – mg cos α
∑F = 0
N – mg cos α = 0
N = mg cos α
Benda bergerak tehadap bidang miring (sumbu x) maka resultan gaya yang bekerja pada
bidang tersebut yakni:
∑F = ma
mg sin α = ma
a = g sin α
Keterangan:
Contoh Soal 1
Sebuah benda dengan massa 300 kg berada pada suatu bidang miring yang licin seperti yang
terlihat pada Gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2
a) Tentukan besar gaya yang menyebabkan benda bergerak ke bawah, b) hitung kecepatan
benda setelah meluncur, c) hitung gaya normal yang dialami oleh balok.
Penyelesaian:
Jika diuraikan komponen gaya yang bekerja pada balok seperti Gambar 2. 1 di bawah ini.
AC2 = 64 + 36
AC2 = 100
AC = √100
AC = 10 m
sin α = BC/AC
sin α = 6/10
sin α = 0,6
cos α = AB/AC
cos α = 8/10
cos α = 0,8
Iklan
Fx = mg sin α
Fx = 1800 N
a = g sin α
a = 10 m/s2 . 0,6
a = 6 m/s2
vt = √(2as)
vt = √(2 . 6 . 10)
vt = √120
vt = 10,9 m/s
N – mg cos α = 0
N = mg cos α
N = 2400 N
Contoh Soal 2
Sebuah balok memiliki massa 8 kg yang awalnya diam meluncur pada bidang miring yang
memiliki sudut kemiringan 40° terhadap lantai. a) tentukan gaya normal yang dikerjakan
bidang pada balok, b) tentukan gaya yang bekerja pada balok sehingga balok meluncur, c)
tentukan kecepatan balok setelah meluncur selama 10 detik.
Penyelesaian:
Contoh soal no 2 ini hampir sama seperti contoh soal no 1, hanya saja pada soal ini terdapat sudut yang
besarnya sudah ditentukan.
Gambar 3.
Komponen gaya padang bidang dengan kemiringan tertentu
N = 61,6 N
F = mg sin α
F = 51,2 N
a = g sin α
a = 6,4 m/s2
vt = a . t
vt = 6,4 m/s2 . 10 s
vt = 64 m/s
Soal Tantangan
Sebuah balok es yang masanya 5 kg didorong dengan gaya 100 N menggunakan bidang miring
dengan sudut 35° seperti Gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4
Jika sin 30° = 0,5 dan cos 30° = 0,87, tentukan gaya normal dan percepatan yang dialami oleh
balok es tersebut.
Dua buah benda yang dihubungkan dengan tali dan ditarik dengan
gaya F
Gambar di atas menunjukkan dua buah balok bermassa m1 dan m2 terletak pada bidang
mendatar yang licin. Kedua balok dihubungkan dengan tali yang massanya diabaikan. Saat
gaya F mendatar dikerjakan pada m2, maka tali memiliki tegangan sebesar T yang bekerja
pada balok dan kedua balok akan bergerak dengan percepatan yang sama sebesar a.
∑Fx1 = m1 . a
T = m1 . a <= (persamaan 1)
∑Fx2 = m2 . a
F – T = m2 . a <= (persamaan 2)
F – T = m2 . a
F – m1 . a = m2 . a
F = m1 . a + m2 . a
F = (m1 + m2) . a
a = F/(m1 + m2)
dengan:
Contoh Soal
Dua benda A dan B masing-masing massanya 5 kg dan 10 kg berada di atas bidang datar yang
licin dan dihubungkan dengan sebuah tali seperti gambar di bawah ini.
a). Jika balok B ditarik oleh gaya F = 30 N, tentukan percepatan benda dan tegangan tali T.
b). Jika balok A ditarik oleh gaya F = 30 N, tentukan percepatan benda dan tegangan tali T.
Penyelesaian:
a). Jika balok B ditarik oleh gaya F maka kedua balok akan begerak ke kanan. Percepatan
kedua balok dapat dicari dengan rumus:
F = (mA + mB) . a
30 N = (5 kg + 10 kg) . a
30 N = 15 kg . a
a = 30 N/15 kg
a = 2 m/s2
T = mA . a
T = 5 kg . 2 m/s2
T = 10 N
F – T = mB . a
30 N – T = 10 kg . 2 m/s2
30 N – T = 20 N
T = 30 N – 20 N
T = 10 N
Iklan
b). Jika balok A ditarik oleh gaya F maka kedua balok akan begerak ke kiri. Percepatan kedua
balok dapat dicari dengan rumus:
F = (mA + mB) . a
30 N = (5 kg + 10 kg) . a
30 N = 15 kg . a
a = 30 N/15 kg
a = 2 m/s2
Tegangan tali T dapat dicari dengan menggunakan persamaan:
T = mB . a
T = 10 kg . 2 m/s2
T = 20 N
F – T = mA . a
30 N – T = 5 kg . 2 m/s2
30 N – T = 10 N
T = 30 N – 10 N
T = 20 N
Nah itu contoh soal tentang dua buah benda yang dihubungkan dengan tali dan ditarik dengan
gaya F pada lantai yang licin. Bagaimana kalau benda itu ada tiga buah yang dihubungkan
dengan tali berurutan ditarik dengan gaya F seperti gambar di bawah ini.
Gambar di atas menunjukkan tiga buah balok bermassa m1, m2, dan m3 terletak pada bidang
mendatar yang licin. Ketiga balok dihubungkan dengan tali yang massanya diabaikan. Saat
gaya F mendatar dikerjakan pada m3, maka ketiga balok akan bergerak dengan percepatan
yang sama sebesar a dengan tegangan tali T1 dan T2. Bagaimana menentukan percepatan
sistem, tegangan tali T1 dan tegangan tali T2?
∑Fx1 = m1 . a
T1 = m1 . a <= (persamaan 1)
Resultan gaya yang bekerja pada balok m2sumbu x adalah:
∑Fx2 = m2 . a
T2 – T1 = m2 . a <= (persamaan 2)
T2 – T1 = m2 . a
T2 – m1 . a = m2 . a
T2 = m1 . a + m2 . a
∑Fx2 = m3 . a
F – T2 = m3 . a <= (persamaan 4)
F – T2 = m3 . a
F – (m1 + m2) . a = m3 . a
F = (m1 + m2) . a + m3 . a
F = (m1 + m2 + m3) . a
dengan:
Soal Tantangan
Empat buah benda disusun seperti gambar di bawah ini, kemudian ditarik dengan sebuah
gaya F ke kanan.