Pengertian, Rumus Dan Contoh Gaya Gesek Secara Lengkap – Haii para pelajar Indonesia bertemu lagi
dengan gurupendidikan.com. Pada kesempatan sebelumnya sudah membahas tentang gaya berat, dan
pada kesempatan kali ini disini akan mengulas tentang gaya gesek secara lengkap. Oleh karena itu
marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini.
Sesuai dengan hukum I Newton, pada balok kayu yang terletak di atas meja bekerja gaya normal
yang berlawanan arah dengan gaya berat. Bila arah gerak benda mendatar maka besarnya gaya
normal (N) sama dengan berat benda (w).
Ketika sebuah balok kayu ditarik dengan tali, gaya yang diperlukan dalam jumlah tertentu. Hal ini
dikarenakan adanya gaya gesekan antara permukaan balok dengan permukaan meja yang
arahnya berlawanan dengan arah gerak balok.
Besarnya gaya gesekan dipengaruhi berat benda dan kekasaran permukaan yang saling
bersentuhan. Untuk permukaan yang licin, pengaruh gaya gesekan sangat kecil, bahkan
bisa dikatakan tidak ada.
Gaya gesekan (Fg) yang terjadi ketika benda belum bergerak disebut dengan gaya gesekan statis
(Fs), sedangkan pada gaya gesekan yang terjadi sesudah benda bergerak disebut dengan gaya
gesekan kinetis (Fk).
Ketika balok kayu ditarik, berangsur-angsur neraca pegas menunjukkan angka yang semakin
besar. Hal ini terjadi karena gaya gesekan statis mempunyai angka yang bervariasi dari nol sampai
dengan nilai maksimum tertentu. Angka paling besar tercapai sesaat sebelum balok kayu bergerak.
Angka inilah yang disebut dengan gaya gesekan statis maksimum.
Keterangan:
Fs = gaya gesekan statis
μs = koefisien gesekan statis
N = gaya normal
Keterangan:
Fk = gaya gesekan kinetis
μk = koefisien gesekan kinetis
N = gaya normal
μk < μs
Fg = Fs atau Fk
besarnya koefisien gesekan kinetis adalah tetap
Contoh Soal Gaya Gesek
Suatu benda yang massanya 50 kg berada pada bidang datar. Pada benda, gaya yang bekerja 200 N
mendatar. Berapa percepatan pada benda itu Bila
a. bidang licin;?
b. bidang kasar dengan koefisien gesek = 0,3 (g = 10 m/s2)?
Pembahasan
Diketahui:
m = 50 kg
μ = 0,3
F = 200 N
g = 10 m/s2
Ditanya:
a. percepatan benda jika bidang licin = …?
b. percepatan benda jika bidang kasar (μ = 0,3) = …?
Jawab:
a. Bidang licin
F = m a maka a = F/m
= 200/50
= 4 m/s
Fgesek = μ N
= 0,3 x 500
= 150 N
Ftotal = F – Fgesek
= 200 – 150
= 50 N
a = Ttotal/m
= 50/50
= 1 m/s
Contoh Soal Gaya Gesek Pada Bidang Datar dan Pembahasannya Lengkap
Gaya gesek merupakan gaya yang timbul sebagai akibat dua permukaan benda saling bersinggungan atau
bersentuhan. Apabila pada sebuah benda bekerja gaya tertentu sehingga benda bergerak, maka arah gaya
gesek selalu berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya gesek dilambangkan dengan huruf f (friction)
dan memiliki satuan Newton (N).
Dilihat dari gerakanya, gaya gesek dibedakan menjadi dua jenis yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek
kinetis. Perbedaan kedua jenis gaya gesek tersebut diperlihatkan pada tabel berikut ini.
Tabel Perbandingan Gaya Gesek Statis dan Kinetis
Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetis
Bekerja pada benda yang diam atau tepat akan Bekerja pada benda yang bergerak
bergerak (hampir bergerak)
Rumus: fs = μsN Rumus: fk = μkN
Nilai koefisien gesekan lebih besar Nilai koefisien gesekan lebih kecil
Nilainya selalu berubah bergantung pada gaya Nilainya selalu tetap tidak bergantung pada
F yang bekerja pada suatu benda kecepatan dan percepatan benda (baik GLB
maupun GLBB)
Nilai maksimum dicapai ketika benda tepat Tidak ada nilai maksimum
akan bergerak
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas beberapa contoh soal tentang gaya gesek benda-benda
yang bergerak di bidang datar. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat
belajar dan semoga bisa paham.
Karena pada sumbu vertikal tidak terjadi gerak, maka berdasarkan Hukum I Newton berlaku:
ΣFY = 0
N–w=0
N=w
N = mg
N = (10 kg)(10 m/s2)
N = 100 N
2. Sebuah balok bermassa 20 kg berada di atas lantai mendatar kasar. μs = 0,6 dan μk = 0,3. Kemudian
balok ditarik gaya sebesar F mendatar. g = 10 m/s2. Tentukan gaya gesek yang dirasakan balok dan
percepatan balok jika:
(a) F = 100 N
(b) F = 140 N
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 20 kg
μs = 0,6
μk = 0,3
g = 10 m/s2
F = 100 N dan 140 N
Ditanyakan: f dan a?
Jawab:
Gambar diagram gaya yang bekerja pada balok sama seperti pada gambar contoh soal nomor 1 di atas.
Gaya normal N memenuhi:
N = w = mg = (20 kg)(10 m/s2) = 200 N
Pengaruh gaya F dapat diketahui dengan menghitung dahulu gaya gesek statis yang bekerja pada balok,
yaitu sebagai berikut.
fs = μsN
fs = (0,6)(200 N)
fs = 120 N
3. Sebuah balok dengan massa 2 kg terletak di atas lantai mendatar. Balok tersebut ditarik oleh gaya 4 N
ke atas membentuk sudut 60o terhadap arah mendatar. Bila percepatan gravitasi g = 10 m/s2, koefisien
gesek kinetis antara balok dan lantai 0,1. Sedangkan koefisien gesek statisnya 0,2. Maka gaya gesek yang
bekerja pada balok dan lantai sebesar…
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 2 kg
F=4N
θ = 60o
g = 10 m/s2
μk = 0,1
μs = 0,2
Ditanyakan: f?
Jawab:
Diagram gaya-gaya yang bekerja pada balok diperlihatkan seperti pada gambar berikut ini.
■ Gaya Normal
Karena pada sumbu vertikal tidak terjadi gerak, maka berdasarkan Hukum I Newton berlaku:
ΣFY = 0
N + F sin θ – w = 0
N = w – F sin θ
N = mg – F sin θ
N = (2 kg)(10 m/s2) – (4 N)(sin 60o)
N = 20 N – (4 N)(1/2 √3)
N = 20 N – 2√3 N
N = 16,6 N
Baca Juga:
4 Jenis Gaya Penting dalam Dinamika, Pengertian, Rumus, Contoh Soal dan Pembahasan
Pengertian & Rumus Gaya Berat, Normal, Gesek + Contoh Soal dan Pembahasan
Contoh Soal Katrol Majemuk dan Jawabannya Lengkap
5. Sebuah peti bermassa 50 kg, mula-mula diam di atas lantai horizontal kasar (μk = 0,1; μs = 0,5).
Kemudian peti itu didorong dengan gaya F = 100 N yang arahnya membentuk sudut θ terhadap arah
horizontal. Jika sin θ = 0,6 dan cos θ = 0,8. Gaya gesek yang dialaminya sebesar…
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 50 kg
μk = 0,1
μs = 0,5
F = 100 N
sin θ = 0,6
cos θ = 0,8
g = 10 m/s2
Ditanyakan: f?
Jawab:
Diagram gaya yang bekerja pada benda tersebut diperlihatkan seperti pada gambar di bawah ini.
Dalam arah vertikal tidak terjadi gerak (diam) sehingga berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut.
ΣFY = 0
N – F sin θ – w = 0
N = F sin θ + w
N = F sin θ + mg
Gaya gesek statis benda adalah sebagai berikut.
fs = μsN
fs = μs(F sin θ + mg)
fs = (0,5)[(100)(0,6) + (50)(10)]
fs = (0,5)(60 + 500)
fs = (0,5)(560)
fs = 280 N
Karena F < fs maka benda diam sehingga berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut.
ΣFX = 0
F cos θ – f = 0
f = F cos θ
f = (100)(0,8)
f = 80 N
Dengan demikian, gaya gesek yang dialami peti tersebut sebesar 80 N.