Anda di halaman 1dari 26

DINAMIKA PARTIKEL

• Dinamika partikel : merupakan ilmu yang


membahas tentang gaya-gaya yang menyebabkan
suatu partikel bergerak.
1. Massa
• Massa adalah ukuran inersia suatu benda
• Dalam satuan SI satuan massa adalah kilo gram
(kg)
• Istilah massa dan berat merupakan dua istilah
yang berbeda.
• Massa adalah jumlah zat dari suatu benda, maka
berat adalah gaya, yaitu gaya gravitasi yang
bekerja pada sebuah benda
2. Gaya
• Mendorong atau menarik sebuah benda,dapat
dikatakan melakukan gaya kepada benda
tersebut.
• Gaya juga dapat dilakukan oleh benda-benda
mati, seperti pegas yang diregang akan
melakukan gaya ada benda-benda yang dikaitkan
pada ujungnya.
• Gaya merupakan besaran vektor yang dapat
dinyatakan dengan sebuah garis bertanda panah
diujungnya sebagai arah dan panjang garis
menyatakan besar gaya tersebut.
• Dalam satuan SI , satuan gaya adalah Newton (N)
atau kg .m/s2
a. Gaya Gravitasi
• Benda – benda yang dijatuhkan di dekat
permukaan bumi akan jatuh dengan percepatan
gravitasi ( g = 9,8 m/s2 = 9,8 N/kg dalam satuan
SI).
• Gaya yang menyebabkan percepatan ini disebut
gaya gravitasi (FG ).
• Gaya gravitasi : gaya yang dilakukan oleh bumi
terhadap setiap benda yang berada didekatnya.
• Hukum gravitasi : Gaya antara dua partikel yang
mempunyai massa m1dan m2 dan terpisah oleh
jarak r adalah suatu gaya tarik menarik sepanjang
garis yang menghubungkan kedua partikel
tersebut.
Dalam hal ini :
FG = Gaya tarik menarik antara kedua benda (N)
G = Tetapan gravitasi (6,67 x 10 -11 Nm2 /kg-2 )
m1, m2 = Massa benda 1 (kg)
r = Jarak antara kedua benda (m)
• Jika diasumsikan m1 sebagai massa bumi (M)
m2 = massa benda yang berada disekitar bumi.
• Gaya tarik oleh bumi pada benda
• Gaya berat (W) = m g
Percepatan gravitasi
Contoh soal :
1. Berapakah gaya gravitasi dua benda bermassa 3 kg dan
4 kg yang terpisah 50 cm

2. Sebuah benda bermassa 2 kg ditarik dengan gaya


gravitasi bumi. Jika massa bumi 5,98.1024 kg . Hitunglah
besar gaya tarik yang dialami benda dan bandingkan
dengan gaya berat benda
Radius bumi (r) = 6370 km = 6, 37.106 m

W = mg = 2 kg . 9,8 m/s2 = 19, 6 N


b. Gaya Normal
• Gaya normal (N atau FN) : gaya yang timbul
jika dua benda bersentuhan.
• Arah gaya normal selalu tegak lurus terhadap
permukaan yang bersentuhan (bidang
singgung) dengan benda tersebut.
• Besar kecilnya gaya normal tergantung pada
besar kecilnya gaya tekanan terhadap
permukaan kontak (bidang singgung)
c. Gaya Gesek
• Gaya gesek (f) terjadi jika dua benda bergesekan,
yaitu permukaan kedua benda tersebut saling
bersinggungan pada waktu benda yang satu
bergerak terhadap benda yang lainnya.
• Arah gaya gesekan selalu berlawanan dengan
arah gerak benda.
• Gaya gesek yang bekerja antara dua permukaan
yang berada dalam keadaan diam (fs)
• Gaya gesek statik maksimum adalah gaya terkecil
yang menyebabkan benda bergerak . fs ≤ µs . N
µs = Koefisien gesekan statis
• Gaya gesek (fs) = µs . N saat benda mulai
bergerak.
• Gaya yang bekerja diantara dua permukaan
yang saling bergerak relatif terhadap gaya
gesek kinetik (fk). fk = µk . N
µk = Koefisien gesekan kinetis
3. Hukum I Newton
3. Hukum I Newton
Menyatakan : “Setiap benda akan tetap
berada pada keadaan diam atau bergerak
lurus dengan kecepatan tetap. Bila resultan
gaya yang bekerja pada benda sama dengan
nol atau tidak ada gaya yang bekerja pada
benda.
Hukum I Newton disebut juga Hukum Inersia
(Kelembaman), yaitu kecendrungan untuk
mempertahankan keadaan suatu benda.
Hukum Newton dinyatakan dalam persamaan:
Σ F = 0,
Artinya total gaya-gaya yang diproyeksikan
pada setiap sumbu koordinat akan sama
dengan nol. Σ F x = Σ F y = Σ F z = 0
4. Hukum II Newton
Menyatakan : “percepatan sebuah benda
berbanding lurus dengan gaya total yang
bekerja padanya dan berbanding terbalik
dengan massanya. Arah percepatan sama
dengan arah gaya total yang bekerja padanya”.
Bentuk persamaan Hukum II Newton
ΣF=ma
Artinya Σ F ≠ 0 dan gaya merupakan aksi yang
bisa mempercepat gerak suatu benda.
 Setiap vektor adalah sebuah vektor yang
memiliki besar dan arah, sehingga
Σ Fx = m ax Σ Fy = m ay Σ Fz = m az
5. Hukum III Newton
Menyatakan :Jika suatu benda memberikan
gaya pada benda kedua, maka benda kedua
tersebut memberikan gaya yang sama besar
tetapi berlawanan arah terhadap benda yang
pertama”
Bentuk persamaan hukum III Newton :
Σ F AKSI = - Σ F REAKSI
Artinya untuk setiap aksi ada reaksi yang sama
dan berlawanan arah.
Contoh 3:
Sebuah balok diatas permukaan horizontal
kasar, ditarik oleh sebuah gaya F ke kanan.
Tentukan gaya-gaya yang bekerja pada balok ,
sebelum balok bergerak dan sudah bergerak!
Pada saat balok tak bergerak atau belum
bergerak :
Σ Fx = 0 Σ Fy = 0
F – fs = 0 N–W=0
F- µs.N = 0 N – mg = 0
F = µs.N N = mg
Pada saat balok sudah bergerak dengan percepatan
tertentu :
Σ Fx = ma Σ Fy = 0
F – fk = ma N–W=0
F- µk.N = m.a N – mg = 0
F= ma + µk.N N = mg

Contoh 4 :
Sebuah balok meluncur kebawah di atas permukaan
horizontal kasar yang miring dan kemiringannya membentuk
sudut ϴ dengan horizontal. Bagaimanakah analisis gaya yang
bekerja pada balok !
 Jika bidang miring tersebut kasar, maka komponen gaya
pada sumbu x :
Σ Fx = m.a (a = ax)
Wx - f = m . a
W sin ϴ = m . a+ f
Komponen gaya pada sumbu y :
Σ Fy = 0
N – Wy = 0
N = Wy = W cos ϴ
Contoh 5 :
Dua balok saling diikat dengan seutas tali
kemudian digantungkan pada sebuah katrol .Jika
diasumsikan m1 = massa balok 1 dan m2 =
massa balok2 ( m1 < m2). Tegangan tali pada
katrol diabaikan. Bagaimanakah analisis sistem
tersebut !
• Balok I • Balok II
Σ Fx = 0 Σ Fx = 0
Σ Fy = m.a Σ Fy = - m.a
T1 – W1 = m1 . a T2 – W2 = - m2 . a
T1 – m1 g = m1 .a T2 – m2. g = - m2 .a
T1 = m1 .a + m1 .g T2 = - m2 .a + m2 .g
T1 = m1 (a + g ) T2 = m2 (g - a ) ...(*)

Jika massa katrol di T1 = T2


abaikan ( m katrol ) maka m1 (a + g ) = m2 (g – a)
T1=T2=T m1.a+ m2.a = m2.g – m1.g
(**)
• Percepatan tali yang menghubungkan kedua
balok adalah sama.
• Jika diasumsikan bahwa tali dalam keadaan
tegang. Substitusikan persamaan (**) ke (*)
Contoh soal Aplikasi Hukum I, II dan III Newton
1. Sebuah benda ditarik dengan gaya F1=100 N ke kanan
membentuk 37 dengan arah horizontal dan gaya F2 = 20 N
ke kiri. Jika massa benda 10 kg. Tentukan percepatan
benda dan percepatan benda jika F1 diperbesar menjadi
200 N.
Jawab :
Gaya arah horizontal :
Σ Fx = F1 cos 37 – F2 = 100 cos 37 -20 = m.a
= 100 .4/5 – 20 = 80 – 20 = 60 N = 10.a
a = 60/10 = 6 m/s
Σ Fy = F sin 37 + N - W = 0
W = 10 . 10 = 100 N
Gaya penggerak arah vertikal F sin 37 = 100 .3/5 = 60 N
Karena F sin 37 <W sehingga benda tidak bergerak
dalam arah vertikal.
• Jika F1 dinaikkan menjadi 200 N gaya total arah
horizontal= 140 N dan a = 14 m/s
• Gaya penggerak arah vertikal = 120 N. Tampak F1
sin 37 > W sehingga benda bergerak arah vertikal.
Gaya arah vertikal
• Fy = F sin 37 – W = 120 -100 = 20 N
𝐹𝑦 20
• ay= = = 2 m/s2
𝑚 10
2. Sebuah benda yang bermassa 5 kg berada diatas
bidang datar . Koefisien gesekan antara benda dan
bidang µs = 0,4 dan µk =0,2. Jika benda ditarik
dengan gaya 15 N arah horizontal ke kanan apakah
benda bergerak dan berapa gaya gesekan benda
dengan bidang?
• Diagram gaya yang bekerja . Karena tidak ada gaya arah
vertikal, N = W = mg = 5 . 10 = 50N
• Gaya gesekan statik maksimum
fs maksimum = µs N = 0,4 . 50 N = 20 N
Tampak bahwa F < fs maks sehingga benda
belum bergerak. Gaya gesekan yang bekerja pada
benda = fs = F = 15 N
3. Jika gaya yang diberikan adalah F = 25 N, maka
F > fs maks, yang berakibat benda sudah
bergerak. Gaya gesekan statik berubah menjadi
gaya gesekan kinetis, fk = µk N = 0,2 .50 N = 10 N
𝐹−𝑓𝑘 20−10
Percepatan benda adalah : a = == =2 m/s2
𝑚 5
4. Sebuah benda bermassa 4 kg berada diatas
bidang yang memiliki kemiringan 37 dan
koefisien dengan benda µs = 0,4 dan µk =0,3.
Apakah benda akan meluncur ke bawah?
Berapa gaya gesekan benda dengan bidang ?
Jawab :
 Benda tidak melakukan gerakan dalam arah tegak
lurus bidang sehingga :
N= W cos α = mg cos 37 = 4.10.4/5 = 32N
 Gaya gesekan statik maksimum=
Fs maks = µs N = 0,4 . 32 = 12,8 N
 Gaya penggerak benda arah sejajar bidang
F = W sin α = mg sin α = 4.10.3/5 = 24 N
Karena F > fs Maks, maka benda sudah bergerak.
Gaya gesekan yang bekerja pada benda adalah gaya
gesekan kinetik;
fk = µk N = 0,3 .32 N = 9,6 N
𝐹−𝑓𝑘 24−9,6
Percepatan benda : a = == =3,6 m/s2
𝑚 4
5. Sebuah benda yang memiliki massa 5 kg berada
diatas bidang dengan koefisien gesekan benda
µs = 0,3 dan µk =0,2. Benda tersebut
dihubungkan dengan benda lain memiliki massa
2 kg oleh seutas tali yang dilewatkan pada sebuah
katrol. Tentuka percepatan benda dan tegangan
tali.
• Apakah benda sudah bergerak ?
Diagram gaya untuk m1.N1 = W1= m1.g =5 .10 = 50 N
• Gaya gesekan maksimum benda m1 dengan lantai . F
maks = µs . N1 = 0,3 x 50 N = 15 N.
• Gaya yang memaksa benda m1 bergerak kekanan adalah
: W2=m2.g= 2.10 = 20 N
• Jadi W2> fs maks benda sudah bergerak.
fk = µk N = 0,2 .50 N = 10 N
𝑊2−𝑓𝑘 20−10
Percepatan benda : a = == =10/7 m/s2
𝑚1+𝑚2 5+2
Untuk menentukan tegangan tali
W2 – T = m2.a atau T=W2- m2.a = 20-2.(10/7) =17 N
6. Sebuah kotak bermassa 20 kg diam diatas
meja.a). Berapa berat kotak dan gaya normal
yang bekerja pada kotak?
b). Kotak bermassa 10 kg diletakkan diatas
kotak bermassa 20 kg. Berapa gaya normal yang
bekerja pada kotak 20 kg dan gaya normal pada
kotak 10 kg yang dilakukan kotak bermassa 20 kg
Jawab.
a. Berat kotak adalah W1 = m1 g = 20 .10 = 200N
Karena tidak ada gerakan arah vertikal maka
gaya normal pada benda oleh meja adalah
N1=W1=200 N
b. Karena tidak ada gerakan arah vertikal maka
gaya normal pada benda oleh permukaan meja
N1,2 = W1,2 = (m1 + m2) = (20 + 10).10 = 300N
c. Karena tidak ada gerakan arah vertikal maka
gaya normal pada benda m2 oleh benda m1
adalah: N2 = W2 = m2 g = 10 .10 = 100 N

Anda mungkin juga menyukai