Anda di halaman 1dari 49

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI UMB PTN 2013

A. Besaran
B.Satuan
C. Kinematika Partikel
A.

Besaran pokok dan besaran turunan


Besaran adalah sesuatu yang mempunyai nilai
dan dapat dinyatakan dengan angka.
Besaran Pokok

No

Besaran
Pokok

Panjang

Massa

3
4
5
6
7
8
9

Waktu
Arus
Listrik
Suhu
Intensitas
Cahaya
Jumlah zat

Besaran
vektor
adalah
besaran
yang
mempunyai nilai dan arah, misalnya :
perpindahan,kecepatan,percepatan,gaya
,
momentum , medan gravitasi dan medan
listrik.

Menghitung besar dan arah vektor


Satuan /
Lambang

Dimens
i

meter (m)
kilogram
(kg)

ampere (A)

kelvin (K)

candle (Cd)

mole

radian (rad)

Sudut
ruang

steradian
(sterad)

Fy

sekon (s)

Sudut
bidang

Fx

Fx2 Fy2

Besar vektor F :

F=

Arah vektor :

= arc tan

Fy
Fx

Vektor F dapat ditulis : F = Fx i+ Fy j


dimana : Fx = F cos
Fy = F sin

C. Gerak lurus
A. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

kecepatan tetap
percepatan nol
s = v.t

Besaran Turunan
Besarab turunan adalah besaran-besaran yang
diturunkan dari satu besaran atau lebih,
misalnya : gaya,kecepatan ,percepatan , daya ,
tekanan dan energi.

B.

Besaran vektor

s = perpindahan
v = kecepatan
t = waktu

Besaran skalar dan besaran vektor

Besaran skalar

Besaran skalar adalah besaran yang hanya


mempunyai nilai saja, misalnya kelajuan, jarak,
energi, daya, suhu, potensial listrik dan
tekanan.

Lembaga Bimbingan Belajar QL

43

(D) massa
(E) volume
B. Gerak Lurus Berubah Braturan (GLBB)

5.

Sebuah truk berada di puncak bukit. Jika truk


menggelinding ke lembah tanpa kecepatan awal
maka akan tiba dilembah dengan kecepatan 4 m/s.
Besar kecepatan truk pada saat mencapai lembah
apabila saat mulai menggelinding mempunyai
kecepatan awal 3 m/s adalah.. m/s
(A) 1
(B) 2
(C) 3
(D) 4
(E) 5

6.

Suatu benda bergerak menurut persamaan :

percepatan tetap
kecepatan berubah-ubah

s = vo.t +

1 2
a.t
2

v = v0 + a.t
2

v = vo + 2a.s
s = perpindahan
v = kecepatan
a = percepatan

t
7.

Program Intensif SNMPTN


8.
1. Dimensi energi persatuan waktu adalah

2.

(A)

ML T

(B)

ML T

(C)

ML T

(D)

ML T

(E)

MLT

2 -2
2 -3
2 3
-2

Jika V1 x V2 = 0 , maka vektor V1 dan V2 adalah


(A)
berimpit
(B)
tegak lurus
(C)
berlawanan arah
(D)
berimpit atau berlawanan arah
(E)
membentuk sudut 600

Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya


180 m dan kecepatan arus airnya 4 m/s. Bila perahu
diarahkan menyilang tegak lurus sungai dengan
kecepatan 3 m/s, maka setelah sampai di seberang
perahu telah menempuh lintasan sejauh..
(A) 180 m
(B) 240 m
(C) 300 m
(D) 320 m
(E) 360 m
Pada tendangan bebas sebuah permainan sepak bola
ditendang melayang di udara selama 4 detik.Jika
gesekan dengan udara diabaikan (g = 10 m/s ), maka
bola mencapai titik tertinggi sebesar.
(A) 12 m
(B) 20 m
(C) 40 m
(D) 30 m
(E) 48 m

2 2

Vektor V1 = 8 m/s dan vektor V2 = 6 m/s .

x = 4t + 2t + 3. Besar percepatan benda pada detik


ke 2 adalah.. (m/s2)
(A) 50 (D)
27
(B) 54 (E)
64
(C) 52

9.

Dua orang anak bermain melemparkan bola ke atas


dari ketinggian yang sama dengan perbandingan
kecepatan awal 1 : 2. Perbandingan tinggi maksimum
kedua bola diukur dari ketinggian semula
(A) 1 : 2
(D)
2:3
(B) 1 : 3
(E)
3:4
(C) 1 : 4

3.

Dua buah gaya bernilai 3 N dan 5 N. Resultan gaya


tersebut tidak mungkin bernilai..
(A) 1 N
(B) 2 N
(C) 3 N
(D) 4 N
(E) 5 N

10. Pada saat suatu bola dilemparkan vertikal ke atas


maka
(A) percepatan berkurang
(B) kecepatan konstan
(C) percepatan konstan
(D) percepatan bertambah
(E) kecepatan bertambah

4.

Besaran di bawah ini yang bukan merupakan


besaran turunan adalah..
(A) momentum
(B) kecepatan
(C) gaya

11. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang


sedang melaju horizontal 720 km/jam dari

Lembaga Bimbingan Belajar QL

ketinggian 500 m dari tanah. Bila g =10 m/s , maka


benda akan jatuh pada jarak horizontal sejauh.
(A)
1000 m

36

(B)
(C)
(D)
(E)

2000 m
2450 m
3000 m
4000 m

12. Pada tendangan bebas sebuah permainan sepak bola,


bola ditendang melayang di udara selama 4 sekon.
Jika gesekan dengan udara diabaikan dan g = 10
2

m/s , jarak antara titik awal dan titik jatuhnya bola


adalah( =45 )
(A) 10 m
(B) 20 m
(C) 30 m
0

(D)
(E)

40 m
80 m

18.Grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t) untuk suatu


bola yang dilemparkan vertical ke atas dan
kembalipada pelempar setelah mencapai ketinggian
tertentu adalah .
(A)

(D)

13. Peluru ditembakkan condong ke atas dengan


kecepatan awal 100 m/s dan mengenai sasaran yang
2

jarak mendatarnya sejauh 1 km. Bila g = 10 m/s ,


maka besar sudut elevasinya
(A)

(D)

60

(E)

75

15

(B)

30

(C)

45

(B)

(E)

v
t

(B)

3 : 2
(C) 2 3 : 3

(D)
(E)

t
v

14. Dua buah peluru A dan B ditembakkan dari senapan


yang sama dengan kecepatan awal sama tetapi sudut
elevasi benda masing-masing 450 dan 600, maka
perbandingan jarak jatuh A dengan B adalah
(A) 1

3 : 2
3 : 4

(C)

v
t

15. Suatu benda dilemparkan vertical ke atas dari


permukaan bumi dengan kecepatan awal V0 m/s.
Percepatan gravitasi g. Tinggi maksimum yang
dicapai h. Jika benda tersebut dilemparkan vertical
ke atas dari permukaan planet dengan kecepatan
awal V0 dan percepatan gravitasi di planet 2 g tinggi
maksimum di planet adalah
(A) 0,25 h
(B) 0,50 h
(C) h
(D) 2,00 h
(E) 4,00 h
16. Sebuah batu dijatuhkan dari puncak menara yang
tingginya 40 m di atas tanah. Jika g = 10 m/s2, maka
kecepatan batu saat menyentuh tanah adalah. m/s
(A) 20 2 m/s
(B) 20 m/s
(C) 10 2 m/s
(D) 10 m/s
(E) 4 2 m/s
17. Ketinggian benda yang jatuh bebas akan berkurang
sebanding dengan
(A) waktu
(B) kuadrat waktu
(C) akar gravitasi
(D) kuadrat gravitasi
(E) akar waktu

Lembaga Bimbingan Belajar QL

43

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI UMB PTN 2013

Gaya impulsif didefinisikan sebagai gaya yang


bekerja pada suatu benda dengan selang waktu
yang sangat singkat yang dapat mengubah
kecepatan benda.

A. Hukum Newton
B.Momentum
C. Impuls
D. Tumbukan
A.

Impuls = perubahan momentum

Hukum Newton
A. Hukum I Newton

I =F.t = p=m v2 - v1

Jika suatu benda tidak dipengaruhi oleh gayagaya luar ,maka benda itu akan berada dalam
keadaan diam atau bergerak lurus beraturan.

F
I

= gaya impulsif
= Impuls
t = selang waktu
p = perubahan momentum
v1 = kecepatan pada saat t1
v2 = kecepatan pada saat t2

F =0
B. Hukum II Newton

F
Percepatan yang timbul pada suatu benda
akibat pengaruh gaya luar adalah sebanding
dengan gaya tersebut dan berbanding terbalik
dengan massanya.
a=

F
m

C. Hukum III Newton


Jika benda I mengerjakan gaya aksi pada
benda II, maka sebaliknya benda II tersebut
akan mengerjakan gaya reaksi pada benda I.
F aksi = - F reaksi

B.

Momentum
Momentum didefinisikan sebagai perkalian massa
dengan kecepatan benda yang bergerak.

timpul
s
t1
D.

t2

Tumbukan
A. Hukum Kekekalan Momentum
Jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja
pada suatu benda maka momentum benda
tersebut adalah tetap.

,
,
m1.v1 +m2.v2 =m1.v1 +m2.v2

B. Hukum Kekekalan Energi Kinetik


Energi kinetik sebelum
tumbukan adalah tetap.
1
2

dan

sesedah

m1.v12 + 12 m2.v22 = 12 m1.v1, 2 + 12 m2.v2, 2

p = m. v
p = momentum (kg.m.s-1)
m = massa (kg)
v = kecepatan ( m.s-1)
C.

Impuls

Lembaga Bimbingan Belajar QL

C. Koefisien restitusi ( tumbukan )

v
e=v

,
2

- v1,

- v1

36

3.

D. Jenis Tumbukan sentral


1. Tumbukan lenting sempurna
Berlaku hukum kekekalan energi
kinetik
Berlaku
hukum
kekekalan
momentum
Koefisien tumbukan ; e = 1
2. Tumbukan lenting sebagian
Tidak berlaku hukum kekekalan
energi kinetik
Berlaku
hukum
kekekalan
momentum
Koefisien tumbukan ; 0 < e < 1
3. Tumbukan tidak lenting sama sekali
tidak berlaku hukum kekekalan
energi kinetik
berlaku
hukumkekekalan
momentum
koefisien tumbukan ; e = 0
setelah tumbukan , kecepatan benda
sama

massanya m1 menyebabkab percepatan sebesar


-2

8 ms . Jika F bekerja pada benda yang bermassa m 2 ,


-2

maka percepatan yang ditimbulkannya 2 ms . Jika F


bekerja pada benda yang bermassa m1 + m2 , maka
percepatan benda ini adalah .ms
(A) 1,2
(B) 1,6
(C) 2,4
(D) 3,0
(E) 3,6

4.

Program Intensif SNMPTN

1.

Perhatikan grafik di bawah ini


5.

-2

UMPTN 2001 / Rayon C

Balok I bermassa 1 kg dan balok II bermassa 2 kg


terletak di atas lantai licin seperti tampak pada
gambar. Jika F = 6 N , maka gaya kontak antara
kedua balok adalah.N
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)

UMPTN 1989 / Rayon A

UMPTN 2001 / Rayon A

Gaya F sebesar 12 N bekerja pada sebuah benda yang

0
1
2
6
18

II

UMPTN 1993 / Rayon A, B, dan C

Sebuah partikel yang bermassa 2 kg bergerak lurus


menyusuri sumbu x dengan besar kecepatan mula-1

mula 3 ms searah sumbu x positif. Bila gaya 6 N


searah sumbu x negative bekerja pada partikel itu
selama 3 s, maka..

t(sekon)

Besaran yang sesuai dengan sumbu y adalah


1. kelajuan gerak benda oleh gaya konstan
2. jarak tempuh benda dengan kelajuan konstan
3. kecepatan benda jatuh bebas
4. percepatan benda jatuh bebas
Pernyataan yang benar adalah
(A)
1, 2, 3
(B)
1 dan 3
(C)
2 dan 4
(D)
4 saja
(E)
1, 2, 3, dan 4
2.

besar kecepatan akhir 6 ms

2.

-1

arah kecepatan akhir searah sumbu x negatif

3.

partikel pernah berhenti

4.

setelah 3 s kecepatan partikel tetap


Pernyataan yang benar adalah ..
(A)
1, 2, dan 3
(B)
1 dan 3
(C)
2 dan 4
(D)
4 saja
(E)
1, 2, 3 atau 4
6.

UMPTN 1989 / Rayon C

Mobil 700 kg mogok di jalan yang mendatar.Kabel


horizontal mobil derek yang dipakai untuk
menyeretnya akan putus jika tegangannya melebihi
1400 N. Percepatan maksimum yang dapat diterima
mobil mogok itu dari mobil derek adalah.. 10 ms
(A) 2
(B) 4
(C) 8
(D) 10
(E) 20

1.

SPMB 2004

Sebuah benda bermassa 0,25 kg jatuh dengan


-2

percepatan 9,2 ms . Apabila dianggap gaya gesekan


udara konstan , maka besarnya gaya ini adalah. N
(A) 0,2
(B) 0,5
(C) 1,2
(D) 1,5
(E) 1,6

-2

7.

SIPENMARU 1985

Lembaga Bimbingan Belajar QL

43

-2

Q
Bila P dan Q pada sistem di atas dalam keadaan
bergerak , maka
(A) kecepatan P = kecepatan Q
(B) percepatan P = percepatan Q
(C) percepatan P = 2 x percepatan Q
(D) percepatan P = 3 x percepatan Q
(E) kecepatan P = 4 x kecepatan Q

Ditentukan : mA = 4 kg dan mB = 5 kg , g = 10 ms .
Koefisien gesekan statis antara benda A dengan C
adalah 0,3 dan antara benda A dengan meja 0,2 ( lihat
gambar ). Sistem tidak bergerak. Pernyataan di
bawah ini yang benar adalah.
1. gaya gesekan antara a dan c adalah nol
2. tegangan tali 50 N
3. massa minimum benda C adalah 21 kg
4. gaya gesekan antara A dan meja adalah 50 N.
Pernyataan yang benar adalah
(A)
1, 2, dan 3
(B)
1 dan 3
(C)
2 dan 4
(D)
4 saja
(E)
1, 2, 3, dan 4
11. UMPTN 1992 / Rayon A
Seseorang dengan massa 60 kg berada dalam lift
yang sedang bergerak ke bawah dengan percepatan 3
-1

8.

ms . Jika percepatan gravitasi bumi 10 ms


desakan kaki orang pada lantai lift N
(A) 420
(D)
630
(B) 570
(E)
780
(C) 600

UMPTN 1993 / Rayon A

-2

, maka

12. SPMB 2004 / Kode 751


Seorang pemadam kebakaran yang beratnya 650 N
meluncur turun sepanjang tiang vertikal dengan
-2

Balok A beratnya 100 N diikat dengan tali mendatar


di C ( lihat gambar ). Balok B beratnya 500 N.
Koefisien gesekan antara A dan B = 0,2 dan koefisien
gesekan antara B dan lantai = 0,5. Besarnya gaya F
minimal untuk menggeser balok B adalah N
(A) 950
(B) 750
(C) 600
(D) 320
(E) 100
9.

UMPTN 1990 / Rayon A

Koefisien gesekan statis antara sebuah lemari kayu


dengan lantai kasar suatu bak truk sebesar 0,7.
Berapakah percepatan maksimum yang masih boleh
dimiliki truk agar lemari tetaptak bergerak terhadap
-2

bak truk ? ( dalam ms )


(A) Nol
(B) 0,75
(C) 2,50

(D)
(E)

7,50
10,0

10. UMPTN 1994 / Rayon A

C
A
Meja

Lembaga Bimbingan Belajar QL

percepatan rata-rata sebesar 3 ms .


Gaya vertikal rata-ratamyang dilakukan
tersebut pada tiang adalah.. N
(A) 420
(D)
425
(B) 515
(E)
325
(C) 455

orang

13. PP I 1981
Gaya gesekan pada benda yang bergerak di atas
permukaan benda lain dapat dikurangi dengan
mengurangi luas permukaan kontak antara kedua
benda
SEBAB
Pengurangan luas akan mengurangi tekanan suatu
benda pada benda lain
14. UMPTN 2001 / Rayon B
Balok 1 kg ikut bergerak melingkar pada dinding
sebelah dalam pada sebuah tong yang berputar
dengan koefisien gesekan statis 0,4. Jari-jari tong 1
m,kelajuan minimal balok terhadap tong agar tidak
jatuh adalahms-1.
(A) 0,4
(B) 4
(C) 5
(D) 8
(E) 25
15. QUANTUM LEARNING
Sebuah benda sedang meluncur pada suatu bidang
miring dengan kecepatan konstan . Ini berarti
(A) Bidang itu merupakan bidang licin sempurna

36

(B) Komponen berat dari benda yang sejajar bidang


miring harus lebih besar dari gaya geseknya
(C) Komponen berat dari benda yang sejajar bidang
miring harus lebih kecil dari gaya geseknya
(D) Komponen berat dari benda yang sejajar bidang
miring harus sama dengan gaya gesekan
(E) Berat dari benda harus sama dengan gaya
gesekan
16. UMPTN 1991
Sebuah kotak massanya 10 kg, mula mula diam
kemudian bergerak menuruni bidang miring yang
panjangnya 10 m. Jika sudut kemiringan bidang
0

maka

21. Sebuah truk bermassa 2000 kg dan melaju dengan


kecepatan 36 km/jam menabrak sebuah pohon dan
berhenti dalam waktu 0,1 s. Gaya rata-rata pada truk
selama berlangsung tabrakan adalah N
(A)
200
(D)
200 000
(B)
2 000
(E)
2 000 000
(C)
20 000

-2

tersebut dengan arah mendatar 30 , g = 9,8 m s dan


bidang licin , maka laju kotak saat tiba di bawah
adalah m s
(A) 4,43
(B) 44,3
(C) 26,3
(D) 7,00
(E) 9,90

bola A mempunyai momentum 3mv,


pertambahan momentum B adalah
(A)
2 mv
(D)
4 mv
(B)
2 mv
(E)
4 mv
(C)
3 mv

-1

12.

F(N)
4

12

t(s)

Grafik di atas menyatakan hubungan gaya F yang


bekerja pada benda bermassa 3 kg terhadap waktu t
selama gaya itu bekerja pada benda.Bila benda mulamula diam , maka kecepatan akhir benda adalah.
17. Untuk menggerakkan sebuah balok kayu bermassa
m sehingga bergerak dengan kecepatan konstan
diperlukan gaya F. Dan jika diberikan gaya sebesar 3
F, balok akan bergerak dengan percepatan 4 ms-2. Jika
sebuah balok yang sejenis diletakkan di atas balok
pertama, dan gaya 3 F tetap diberikan, maka
percepatan balok adalahm.s
(A) 1
(B) 2
(C) 3
(D) 0,4
(E) 0,5

-1

ms
(A)
(B)
(C)

5
10
15

(D)
(E)

20
25

-2

18. Koefisien gesekan statis dan kinetis antara suatu


benda dengan lantai datar adalah 0,4 dan 0,3. Jika
massa benda 4 kg dan benda ditarik dengan gaya 14
N dengan arah mendatar, maka gaya gesekan yang
dialami benda adalah
(A)
12 N
(D)
15 N
(B)
13 N
(E)
16 N
(C)
14 N
19. Peluru dengan massa 10 g dan kecepatan 1000 m/s
mengenai dan menembus sebuah balok dengan
massa 100 kg yang diam di atas bidang datar yang
licin. Jika kecepatan peluru setelah menembus balok
100 m/s , kecepatan baok karena tertembus peluru
adalah m/s
(A)
900
(D)
0,9
(B)
90
(E)
0,09
(C)
9
20. Bola A yang bergerak lurus dan pempunyai
momentum mv menumbuk bola B yang bergerak
pada garis lurus yang sama. Jika setelah tumbukan

Lembaga Bimbingan Belajar QL

43

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI UMB PTN 2013

A. Usaha
B.Energi

2. Energi Potensial gravitasi konstan


EP = m g h
EP = energi potensial (J)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)
h = ketinggian (m)

A. Usaha
Sebuah gaya dapat dinyatakan melakukan usaha,
apabila gaya tersebut dapat menyebabkan suatu
benda berpindah.

3.

Energi Potensial gravitasi Newton

W = r . F = r F sin

EP

W = usaha (J)
r = perpindahan (m)
F = gaya (N)
= sudut antara r dan F (rad)

G.M .m
r

G = tetapan gravitasi umum


= 6,67 . 10-11 N.kg-2.m2
r = jarak antara pusat massa M dan m.

F
Luas= usaha
+
r

4.

Energi Potensial Pegas

Luas= usaha -

EP

B. Energi
1.

1
k .x 2
2

k = tetapan gaya pegas


x = pertambahan panjang pegas

Energi Kinetik

Usaha oleh medan konsevatif

Ek

1
m.v 2
2

Ek = energi kinetik (J)


m = massa (kg)
v = kecepatan (m.s-1)
2.

Energi Potensial

Lembaga Bimbingan Belajar QL

W = r . F = r F cos = EK= - EP
C.

Daya

Daya didefinisikan sebagai laju usaha yang dikerjakan


oleh suatu benda.
P=

W
= F.v
t

36

6.
P
W
t

= daya (watt)
= usaha (joule)
= waktu(s)

SPMB 2003 Regional III

10

Program Intensif SNMPTN

F(N)

t(s)

O
2

1.

2.

UMPTN 1991 / Rayon C

Sebuah gaya F = ( 2i + 3j) N melakukan usaha


dengan titik tangkapnya berpindah menurut
r = ( 4i + aj) m dan vektor i dan j berturut-turut
adalah vektor satuan searah sumbu x dan sumbu y
pada koordinat kartesian. Bila usaha itu bernilai 26 J,
maka nilai a sama dengan
(A) 5
(B) 6
(C) 7
(D) 8
(E) 12

Grafik di atas menyatakan gaya yang bekerja pada


suatu benda bermassa 2 kg pada selang waktu 4 s.
Kalau benda tersebut mula-mua diam , maka
besarnya energi kinetic setelah 4 s adalah J
(A) 50 (D)
300
(B) 100
(E)
400
(C) 200
7.

suatu bidang miring yang sudut kemiringannya 60 ,


dengan energi kinetic awal 18 J. Jika koefisien
gesekannya 0,3 , maka jarak terjauh yang dicapai
balok pada saat meluncur pada bidang miring
adalahm
(A) 1
(B) 0,8
(C) 0,6
(D) 0,4
(E) 0,2

Dua buah benda masing-masing memiliki massa A


kg dan B kg. Jika kedudukan benda mula-mula
diam, kemudian mengalami gaya yang sama
besarnya dan dalam selang waktu yang sama,
perbandingan energi kinetik benda A terhadap
benda B pada akhir waktu diberikan gaya adalah
(A) 1
(B) B/A
(C) A/B

3.

(E) (A/B)

SPMB 2004 Kode 650 no 6

Sebuah balok bermassa 3 kg bergerak ke atas pada

SPMB 2004

(D) (B/A)

UMPTN 2001 Rayon B

Pada saat bola yang ditendang penjaga gawang


dengan sudut mencapai titik tertinggi, kecepatan
bola adalah nol
SEBAB
Pada saat mencapai titik tertinggi potensialnya
mencapai maksimal

4.

UMPTN 2001 Rayon A


Usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif
sepanjang lintasan tertutup adalah nol
SEBAB
Usaha oleh gaya konservatif menaikkan energi
potensial.

5.

SIPENMARU 1989

Sebuah palu bermassa 2 kg dan bekecepatan 20 ms -1


menghamtan sebuah paku sehingga paku ini masuk
ke dalam kayu 5 cm. Besar gaya tahanan yang
disebabkan kayu adalah.N
(A) 400
(B) 800
(C) 4000
(D) 8000
(E) 40 000

Lembaga Bimbingan Belajar QL

8.

9.

UMPTN 1998 Rayon C

Sebuah benda jatuh bebas dari tempat yang


tingginya 40 m. Jika energi potensial awalnya 1000 J,
maka
1. massa benda 2,5 kg
2. benda sampai di tanah setelah 22 s
3. tepat ketika sampai di tanah kecepatan benda
202 s
4. tepat ketika sampai di tanah energi kinetiknya
1000 J
Pernyataan yang benar adalah
(A)
1, 2, dan 3
(B)
1 dan 3
(C)
2 dan 4
(D)
4 saja
(E)
1, 2, 3, dan 4
UMPTN 1989 Rayon A

Dua buah benda A dan B yang bermassa masingmasing m jatuh bebas dari ketinggian h meter dan 2h
meter. Jika A menyentuh tanah dengan kecepatan v
ms-1, maka benda B akan menyentuh tanah dengan
energi kinetic sebesar

43

(A)
(B)
(C)
(D)
(E)

(D) 75
(E) 300

3 2
mv
2
mv 2
3 2
mv
4
1 2
mv
2
1 2
mv
4

14. UMPTN 1991 Rayon A


Sebuah mobil bermassa m memiliki mesin berdaya P.
Jika pengaruh gesekan kecil, maka waktu minimum
yang diperlukan mobil agar mencapai kecepatan v
dari keadaan diam adalah.
(A)

10. UMPTN 1989 Rayon A


Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam ,
-2

kemudian bergerak lurus dengan percepatan 3 ms .


Usaha yang di ubah menjadi energi kinetik setelah 2
s adalah .. J
(A) 6
(B) 12
(C) 24
(D) 48
(E) 72
11. UMPTN 1994 Rayon A
Besar usaha untuk menggerakkan mobil (massa
mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam
hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah
(gesekan diabaikan).
4

(A) 1,25 x 10 J
4

(B) 2,50 x 10 J
5

(C) 2,00 x 10 J
5

(D) 6,25 x 10 J

(B)
(C)

mv
P
P
mv
2P
mv 2

(D)
(E)

mv 2
2P
mv 2
P

15. UMPTN 1999 Rayon C


Jika dua benda mempunyai momentum sama tetapi
massa benda berbeda, maka benda yang bermassa
lebih besar mempunyai energi kinetik lebih besar.
SEBAB
Energi kinetik suatu benda berbanding lurus dengan
massa dan berbanding terbalik dengan momentum.
16. UMPTN 1992 Rayon A
Sebuah truk bermassa 2000 kg dan melaju dengan
kecepatan 36 km/jam menabrak sebuah pohon dan
berhenti dalam waktu 0,1 detik. Gaya rata-rata pada
truk selama berlangsungnya tabrakan adalahN
(A) 200
(D)
200000
(B) 2000
(E)
2000000
(C) 20000
17. UMPTN 1991 Rayon C

(E) 4,00 x 10 J

F(N)
4

12. UMPTN 1990 Rayon B


Sebuah benda bermassa 2 kg terletak di tanah. Benda
itu ditarik vertical ke atas dengan gaya 25 N selama 2
detik, lalu dilepaskan. Jika g = 10 m/s2, energi kinetic
benda pada saat mengenai tanah adalah.
(A) 25
(B) 50
(C) 100
(D) 125
(E) 200
13. UMPTN 1994 Rayon C
Sebuah benda dengan massa 2,5 kg jatuh bebas dari
-2

ketinggian 3 m terhadap lantai (g = 10ms ). Bila


benda menumbuk lantai yang tidak lenting sama
sekali, maka kalor yang ditimbulkan oleh benda
adalah kalori
(A) 7,5
(B) 18
(C) 30

Lembaga Bimbingan Belajar QL

12

t(s)

Grafik di atas menyatakan hubungan gaya F yang


bekerja pada benda bermassa 3 kg terhadap waktu t
selama gaya itu bekerja pada benda.Bila benda mulamula diam , maka kecepatan akhir benda
adalah.m s
(A) 5 (D)
(B) 10 (E)
(C) 15

-1

20
25

18. UMPTN 1992 Rayon A


Sebuah benda bermassa 2,5 kg digerakkan mendatar
di meja licin dari keadaan diam oleh sebuah gaya
mendatar F yang berubah terhadap waktu menurut
F = 80 + 5t, dengan t dalam s dan F dalam N. Pada
saat t = 2 s, maka
1. kecepatan benda 68 m/s
2. percepatan benda 36 m/s
3. momentum benda 170 kg m/s
4. energi kinetik benda 5780 J

36

19. Sebuah gaya F = ( 2i + 3j) N melakukan usaha


dengan titik tangkapnya berpindah menurut
r=
( 4i + aj) m dan vektor i dan j berturut-turut adalah
vektor satuan searah sumbu x dan sumbu y pada
koordinat kartesian. Bila usaha itu bernilai 26 J, maka
nilai a sama dengan
(A) 5
(B) 6
(C) 7
(D) 8
(E) 12
20. Dua buah benda masing-masing memiliki massa A
kg dan B kg. Jika kedudukan benda mula-mula
diam, kemudian mengalami gaya yang sama
besarnya dan dalam selang waktu yang sama,
perbandingan energi kinetik benda A terhadap
benda B pada akhir waktu diberikan g.aya adalah
(A)
1
(D)
(B/A)2
(B)
B/A
(E)
(A/B)2
(C)
A/B

ke dalam kayu 5 cm. Besar gaya tahanan yang


disebabkan kayu adalah.N
(A) 400 (D)
8 000
(B) 800 (E)
40 000
(C) 4 000
22. Sebuah balok bermassa 3 kg bergerak ke atas pada
0

suatu bidang miring yang sudut kemiringannya 60 ,


dengan energi kinetik awal 18 J. Jika koefisien
gesekannya 0,3 , maka jarak terjauh yang dicapai
balok pada saat meluncur pada bidang miring
adalahm
(A) 1
(D)
0,4
(B) 0,8 (E)
0,2
(C) 0,6

21. Sebuah palu bermassa 2 kg dan bekecepatan 20 ms -1


menghamtan sebuah paku sehingga paku ini masuk

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI UMB PTN 2013

A. Gerak Melingkar
B.Gaya Grafitasi
A.

Gerak Melingkar

Gerak melingkar adalah gerak suatu partikel dengan


lintasan berbentuk lingkaran ,karena gaya sentripetal.
Gaya sentripetal arahnya selalu menuju pusat
lingkaran dan berfungsi mengubah arah kecepatan
linear partikel.

= 2f =

f
T
R

= frekuensi (Hz)
= periode (s)
= jari-jari lintasan (m)

Gerak Melingka Beraturan (GMB)


-

2
= kecepatan anguler
T

kecepatan anguler tetap


kelajuan linear tetap
kecepatan linear berubah
percepatan tangesial nol
= .t

Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)

FSP

R
v

kecepatan anguler berubah


kelajuan linear berubah
kecepatan linear berubah
percepatan tangensial : at = R

Gaya sentripetal :
FSP = m.aSP = m.2.R = m
FSP
aSP
m

v2
R

= Gaya sentripetal (N)


= Percepatan sentripetal (m s-2)
= massa (kg)

Lembaga Bimbingan Belajar QL

1
=o .t+ .t2
2

43

lintasan lingkaran vertikal dengan kecepatan sudut


tetap. Jika g = 10 m/s2 dan pada saat benda berada di
titik terendah mengalami tegangan sebesar 47 N,
maka kecepatan sudutnya (dalam rad/s) adalah..
(A)
2
(D)
6
(B)
3
(E)
7
(C)
4

=o +.t
2 =2o +2..
= sudut (rad)
o = kecepatan anguler awal
t = kecepatan anguler akhir
= percepatan sudut
t = waktu

2.

Suatu benda bergerak melingkar beraturan, maka .


1. benda mendapat gaya yang sebanding dengan
kecepatan
2. kelajuan benda tetap
3. benda mengalami gaya radial menjauhi pusat
lintasan
4. benda mempunyai percepatan radial menuju
pusat lintasan

3.

Sebuah benda bermassa 8 kg bergerak secara


beraturan dalam lintasan melingkar dengan kelajuan
5 ms-1. Bila jari-jari lingkaran itu 1 m, maka.
1.
gaya sentripetalnya adalah 200N
2.
waktu putarnya adalah 0,4 sekon
3.
vektor kecepatannya tidak tetap
4.
vektor percepatan sentripetalnya adalah 25 ms-2

4.

Sebuah bola bermassa 0,2 kg diikat dengan tali


sepanjang 0,5 m kemudian diputar sehingga
melakukan gerak melingkar beraturan dalam bidang
vertikal. Jika pada saat mencapai titik terendah
kelajuan bola adalah 5 ms -1, maka tegangan talinya
pada saat itu besarnyaN
(A)
2
(D)
12
(B)
8
(E)
18
(C)
10

5.

Sebuah benda bermassa m diikatkan di ujung seutas


tali, lalu diayunkan di bidang vertikal. g =
percepatan gravitasi. Agar benda dapat melakukan
gerak melingkar penuh, maka di titik terendah gaya
sentripetal minimumnya haruslah.
(A)
5 mg
(D)
2 mg
(B)
4 mg
(E)
mg
(C)
3 mg

6.

Bila perbandingan jari-jari sebuah planet (Rp) dan


jari-jari bumi (Rb) 2 : 1, sedangkan massa planet
(Mp) dan massa bumi (Mb) berbanding 10 : 1, maka
orang yang beratnya di bumi 100 N, di planet
menjadiN
(A)
100
(D)
400
(B)
200
(E)
500
(C)
250

7.

Suatu planet X mempunyai massa a kali massa bumi


dan jari-jari b kali jari-jari bumi. Berat suatu benda di
planet tadi dibandingkan dengan beratnya di bumi
menjadi.
(A)
ab kali
(D)
a/b2 kali

Gerak Melingkar vertikal


Benda yang diikat dengan tali

D
TD =m.g- m

mg
o

TC =m

mg
TB =m

mg

mg

v2
R

v2
R

v2
+m.g.cos
R

TD =m.g+m

v2
R

B. Gravitasi
B.

Gaya gravitasi

m1

F12

m2

F21

F12 =F21 =G

m1.m2
r2

G = 6,67x 10-11N kg-2 m2


Medan Gravitasi

gP

gP = G

M
r2

Program Intensif SNMPTN

1.

Sebuah benda bermassa 2 kg diikat dengan seutas


tali yang panjangnya 1,5 lalu diputar menurut

Lembaga Bimbingan Belajar QL

36

(B)
(C)
8.

9.

ab2 kali
a/b kali

(E)

(ab)1 kali

Bila diketahui bahwa jari-jari bumi 6,4 x 10 6 m, maka


kelajuan lepas suatu roket yang diluncurkan vertikal
dari permukaan bumi adalah.
(A)

4 2 km/s

(D)

10

(B)

(E)

12

(C)

2 km/s
2 km/s

2 km/s
2 km/s

Tinjaulah sebuah satelit yang diluncurkan ke atas


dengan kelajuan awal v. Jika gesekan dengan udara
diabaikan, massa bumi = M, massa satelit = m, dan
jari-jari bumi = R, maka agar satelit itu tidak kembali
ke bumi, v2 berbanding lurus dengan
(A)
Mm /R
(D)
MR
(B)
M/R
(E)
MmR
(C)

MR

10. Sebuah benda berotasi mengelilingi suatu sumbu


dengan persamaan posisi sudut =2t +3 (dalam
radian) dan t dalam sekon.Dari persamaa tersebut
dapat dinyatakan bahwa
1.
pada saat t = 0 posisi sudut =3 rad
2.
kecepatan sudut benda tetap
3.
percepatan sudut benda nol
4.
kelajuan linier benda 2 m/s
11. Suatu batang tipis dengan panjang L dan massa m
dapat berputar pada sumbu yang terletak di ujung
batang .Pada awalnya batang berada pada posisi
horizontal dan kemudian dilepas pada saat batang
membuat sudut dengn arah vertikal, percepatan
sudut rotasi batang adalah.
(A)
g/L
(B)
3 g sin /2 L
(C)
6 g/L cos
(D)
3 g cos /2 L
(E)
6 g/L sin
12. Akibat rotasi bumi, keadaan Hasan yang bermassa a
dan ada di bandung, dan David yang bermassa a
dan ada di London, akan sama dalam hal..
(A)
kelajuan liniernya.
(B)
kecepatan liniernya
(C)
gaya gravitasi bumi
(D)
kecepatan angulernya
(E)
percepatan sentripetalnya
13. Dari keadaan diam, benda tegar melakukan gerak
rotasi dengan percepatan sudut 15 rad/s2. Titik A
berada pada benda tersebut, berjarak 10 cm dari
sumbu putar. Tetap setelah benda berotasi selama 0,4
sekon, A mengalami percepatan total sebesar
m/s2
(A)
1,5
(D)
3,9
(B)
2,1
(E)
5,1
(C)
3,6

(B)
(C)
(D)
(E)

energi potensial gravitasi


potensial gravitasi
tetapan gravitasi
percepatan gravitasi

15. Dua buah planet A dan B mengorbit matahari.


Perbandingan antara jarak planet A dan B ke
matahari adalah 4 : 9. Apabila periode planet A
mengelilingi matahari 8 tahun, maka periode planet
B mengelilingi matahari adalah tahun
(A)
2
(D)
12
(B)
8
(E)
16
(C)
10
16. UMPTN 1995 Rayon A
Sebuah benda bermassa 2 kg diikat dengan seutas
tali yang panjangnya 1,5 lalu diputar menurut
lintasan lingkaran vertikal dengan kecepatan sudut
tetap. Jika g = 10 m/s2 dan pada saat benda berada di
titik terendah mengalami tegangan sebesar 47 N,
maka kecepatan sedutnya (dalam rad/s) adalah..
(A) 2
(B) 3
(C) 4
(D) 5
(E) 6
17. UMPTN 1993 Rayon C
Suatu benda bergerak melingkar beraturan, maka .
1. benda mendapat gaya yang sebanding dengan
kecepatan
2. kelajuan benda tetap
3. benda mengalami gaya radial menjauhi pusat
lintasan
4. benda mempunyai percepatan radial menuju
pusat lintasan
Pernyataan yang benar adalah
(A)
1, 2, dan 3
(B)
1 dan 3
(C)
2 dan 4
(D)
4 saja
(E)
1, 2, 3, dan 4
18. UMPTN 1996 Rayon B
Sebuah benda bermassa 8 kg bergerak secara
beraturan dalam lintasan melingkar dengan kelajuan
5 ms-1. Bila jari-jari lingkaran itu 1 m, maka.
1.
gaya sentripetalnya adalah 200N
2.
waktu putarnya adalah 0,4 sekon
3.
vektor kecepatannya tidak tetap
4.
vektor percepatan sentripetalnya adalah 25 ms-2
Pernyataan yang benar adalah
(A)
1, 2, dan 3
(B)
1 dan 3
(C)
2 dan 4
(D)
4 saja
(E)
1, 2, 3, dan 4

14. Kuat medan gravitasi pada permukaan bumi setara


dengan ..
(A) gaya gravitasi

Lembaga Bimbingan Belajar QL

43

19. PP I 1981
Sebuah benda yang bergerak melingkar beraturan
ada dalam keadaan seimbang.
SEBAB
Sebuah benda diam atau bergerak dengan kecepatan
tetap ada dalam keadaan seimbang.
20. UMPTN 1997 Rayon A
Sebuah bola bermassa 0,2 kg diikat dengan tali
sepanjang 0,5 m kemudian diputar sehingga
melakukan gerak melingkar beraturan dalam bidang
vertical. Jika pada saat mencapai titik terendah
kelajuan bola adalah 5 ms-1, maka tegangan talinya
pada saat itu besarnyaN
(A) 2
(B) 8
(C) 10
(D) 12
(E) 18
21. PP I 1979
Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat
dengan tali berputar dalam satu bidang
vertikal.Lintasan dalam bidang itu adalah suatu
lingkaran dengan jari-jari 1,5 m. Jika kecepatan sudut
tetap 2 rad/s, dan g = 10 m/s 2, maka tegangan tali
pada saat benda itu ada pada titik terendah adalah
N
(A) 30
(B) 40
(C) 50
(D) 70
(E) 80
22. UMPTN 1994 Rayon A
Sebuah benda bermassa m diikatkan di ujung seutas
tali, lalu diayunkan di bidang vertikal. g =
percepatan gravitasi. Agar benda dapat melakukan
gerak melingkar penuh, maka di titik terendah gaya
sentripetal minimumnya haruslah.
(A) 5 mg
(B) 4 mg
(C) 3 mg
(D) 2 mg
(E) 1 mg
23. UMPTN 1990 Rayon C
Bila perbandingan jari-jari sebuah planet (Rp) dan
jari-jari bumi (Rb) 2 : 1, sedangkan massa planet
(Mp) dan massa bumi (Mb) berbanding 10 : 1, maka
orang yang beratnya di bumi 100 N, di planet
menjadiN
(A) 100
(B) 200
(C) 250
(D) 400
(E) 500
24. Suatu planet X mempunyai massa a kali massa bumi
dan jari-jari b kali jari-jari bumi. Berat suatu benda di
planet tadi dibandingkan dengan beratnya di bumi
menjadi.
(A) ab kali

(D) a/b kali

Lembaga Bimbingan Belajar QL

(B) ab kali
(C) a/b kali

(E) (ab) kali

25. UMPTN 2001 Rayon C


Bila diketahui bahwa jari-jari bumi 6,4 x 10 6 m, maka
kelajuan lepas suatu roket yang diluncurkan vertikal
dari permukaan bumi adalah.
(A) 4 2 km/s
(B) 6

2 km/s
2 km/s

(C) 8

(D) 10

2 km/s
(E) 12 2 km/s

26. UMPTN 1998 Rayon A


Tinjaulah sebuah satelit yang diluncurkan ke atas
dengan kelajuan awal v. Jika gesekan atas dengan
kelajuan awal v. Jika gesekan dengan udara
diabaikan, massa bumi = M, massa satelit = m, dan
jari-jari bumi = R, maka agar satelit itu tidak kembali
ke bumi, v2 berbanding lurus dengan
(A) Mm /R
(D)
MR
(B) M/R
(E)
MmR
2

(C) M R
27. UMPTN 1998 Rayon B
Sebuah benda berotasi mengelilingi suatu sumbu
dengan persamaan posisi sudut =2t +3 (dalam
radian) dan t dalam sekon.Dari persamaa tersebut
dapat dinyatakan bahwa :
1.
pada saat t = 0 posisi sudut =3 rad
2.
kecepatan sudut benda tetap
3.
percepatan sudut benda nol
5. kelajuan linier benda 2 m/s
Pernyataan yang benar adalah
(A)
1, 2, dan 3
(D)
4 saja
(B)
1 dan 3
(E)
1, 2, 3, dan 4
(C)
2 dan 4
28. SPMB 2004 Kode 550 Nomor 1
Suatu batang tipis dengan panjang L dan massa m
dapat berputar pada sumbu yang terletak di ujung
batang .Pada awalnya batang berada pada posisi
horizontal dan kemudian dilepas pada saat batang
membuat sudut dengn arah vertikal, percepatan
sudut rotasi batang adalah.
(A) g/L
(D)
3 g cos /2 L
(B) 3 g sin /2 L
(E)
6 g/L sin

(C) 6 g/L cos


29. UMPTN 1992 Rayon A
Akibat rotasi bumi, keadaan Hasan yang bermassa a
dan ada di bandung, dan David yang bermassa a dan
ada di London, akan sama dalam hal..
(A) kelajuan liniernya
(B) kecepatan liniernya
(C) gaya gravitasi bumi
(D) kecepatan angulernya
(E) percepatan sentripetalnya
30. UMPTN 1999 Rayon A,B dan C
Dari keadaan diam, benda tegar melakukan gerak
rotasi dengan percepatan sudut 15 rad/s2. Titik A
berada pada benda tersebut, berjarak 10 cm dari
sumbu putar. Tetap setelah benda berotasi selama 0,4

36

sekon, A mengalami percepatan total sebesar


m/s2
(A)
1,5
(D)
3,9
(B) 2,1
(E)
5,1
(C) 3,6
31. UMPTN 2001 Rayon B
Sebuah benda bersama 2 kg meluncur dalam jalan
lingkaran vertikal yang licin berjari-jari R = 2 m. Jika

di titik A( 0A horizontal) kelajuannya 2 5 m/s,


maka di titik A.

O R

1.
2.

A
o

percepatan sentripetalnya 10 m/s2


percepatan tangensialnya 10 m/s2

3.

nilai mutlak percepatan 10 2 m/s2


4.
percepatan sudutnya 5 rad/s2
Pernyataan yang benar adalah
(A)
1, 2, dan 3
(B)
1 dan 3
(C)
2 dan 4
(D)
4 saja
(E)
1, 2, 3, dan 4

Sebuah mesin mobil menghasilkan 3 x 104 W ketika


berputar pada kelajuan 1800 putaran per menit.
Momen gaya yang dihasilkan sebesar
(A) 500 N m
(D)
350 N m
(B) 450 N m
(E)
300 N m
(C) 400 N m
34. LBB QL
Kuat medan gravitasi pada permukaan bumi setara
dengan ..
(A) gaya gravitasi
(B) energi potensial gravitasi
(C) potensial gravitasi
(D) tetapan gravitasi
(E) percepatan gravitasi
35. LBB QL
Sebuah cakram dengan jari-jari R berputar beraturan
sekeliling sumbu horizontal melalui pusatnya . Jika
titik A terletak pada tepi cakram dan B pada
pertengahan antara pusat dan A, maka
1. kecepatan sudutnya sama
2. percepatan sudut kedunya sama
3. kecepatan singgung A dua kali kecepatan
singgung B
4. percepatan singgung keduanya sama dengan nol

32. UMPTN 1994 Rayon C


Momentum sudut benda yang dirotasikan dengan
momen gaya tetap adalah konstan.
SEBAB
Momen gaya pada benda yang berotasi tidak
mengubah energi kinetik benda itu.
33. SPMB 2004 Kode 650 Nomor 7

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI UMB PTN 2013

A.

Momen Gaya

=r x F =r F sin

I = m r2

= momen gaya (N m)

r=Lsin

r = vektor posisi (m)


F = gaya (N m)
=sudut antara r dengan F

L
F

O
l sin =lengan momen

I = momen inersia
(kg m2)putar
Sumbu
m = massa (kg)
r = jarak terdekat sumbu putar dengan
perpanjangan garis kerja gaya ( m)
C. Dinamika Rotasi

Hubungan momen gaya dengan momen


inersia

B. Momen Inersia

Lembaga Bimbingan Belajar QL

43

Titik berat (x,y) adalah titik dimana gaya berat


bekerja.

=I. = r F sin
Untuk benda yang bertranslasi saja

F = m a
Untuk benda yang mekakukan rotasi dan
translasi

F = m a

dan

x=

x1W1 +x2W2 +x3W3 +...


W1 +W2 +W3 +...

y=

y1W1 +y2W2 +y3W3 +...


W1 +W2 +W3 +...

Program Intensif SBMPTN

D. Momentum sudut

Momentum sudut
L=rxp=I

L
p

=
=
=
=

momentum sudut ( km m2s-1)


momentum linear (kg ms-1)
kecepatan anguler (rad s-1)
momen inersia ( kg m2)

Hukum kekekalan momentum sudut


Jika tidak ada momen gaya luar yang bekerja pada
suatu benda yang berotasi, naka momentum sudut
benda tersebut adalah tetap.
= 0

maka

L1 = L2

E. Keseimbangan Benda Tegar

Keseimbangan Partikel
F = 0

seimbang translasi

Kesimbangan Benda Tegar


F = 0

seimbang translasi

= 0

seimbang rotasi

Titik tangkap gaya (x,y)


Titik tangkap gaya (x,y) adalah titik dimana gaya
resultan bekerja.

x=

x1F1 +x2F2 +x3F3 +....


F1 +F2 +F3 +....

y=

y1F1 +y2F2 +y3F3 +....


F1 +F2 +F3 +...

01. Sebuah gaya F = (2 i + 3 j) N bekerja pada suatu sistem


Jika gaya bekerja pada titik
(1,2)m terhadap titik
pangkal , maka besar resultan momen gaya yang
bekerja pada sistem tersebut adalah N m.
(A) 1
(D) 4
(B) 2
(E) 5
(C) 3
02. Sebuah balok yang massanya 80 kg tergantung pada
dua utas tali yang bersambungan seperti yang terlihat
seperti gambar. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m.s-2
, maka besarnya tegangan pada tali horizontal T
adalah ..N
(A) 80
450
(B) 400
T
(C) 600
(D) 800
(E) 1120

80 kg

03. Sebuah benda menggelinding dari puncak suatu


bidang miring dengan kecepatan awal nol. Jika
momen inersia benda tersebut I= k mr 2, percepatan
gravitasi g dan ketinggian puncak bidang miring h,
maka kecepatan benda tersebut saat mencapacai
dasar bidang miring adalah.
(A)

2gh
k+1

(D)

2gh

(B)

gh
k+1

(E)

gh

(C)

3gh
k+1

04. Benda A dan B masing-masing bermassa 1 kg dan 3


kg digantungkan dengan seutas tali ringan melalui
sebuah katrol kasar seperti gambar di bawah ini. Jika
massa katrol 2 kg, maka percepatan balok B turun
adalah.m.s-2
(A) 1
(B) 2
(C) 3
(D) 4
A
B
(E) 5

Titik Berat (x,y)

Lembaga Bimbingan Belajar QL

36

05. Sebuah bola pejal dilepaskan dari puncak suatu


bidang
miring
yang
kasar
sehingga
bola
menggelinding tanpa tergelincir.
Bila sudut
kemiringan bidang terhadap horizontal adalah 530 ,
maka bola itu akan menuruni bidang dengan
percepatan linear sebesarms-2
(A) 8
(D) 4,3
(B) 5,7
(E) 4
(C) 5,3
06. Sebuah piringan berbentuk silinder pejal homogen
mula-mula berputar pada porosnya dengan kecepatan
sudut 9 rad.s-1. Bidang piringan sejajar bidang
horizontal. Massa dan jari-jari piringan 0,6 kg dan 0,2
m. Bila di atas piringan diletakkan cincin yang
mempunyai massa dan jari-jari 0,6 kg dan 0,1 m dan
pusat cincin tepat di atas pusat piringan,maka
piringan dan cincin akan bersama-sama berputar
dengan kecepatan sudut. rad.s-1
(A) 2
(D) 5
(B) 3
(E) 6
(C) 4
07. Sumbu kedua roda muka dan sumbu kedua roda
belakang sebuah truk yang bermassa 1500 kg, berjarak
2 m. Pusat massa truk 1,5 m di belakang roda muka.
Diandaikan bahwa percepatan gravitasi bumi adalah
10 m/s2. Beban yang dipikul oleh kedua roda muka
truk itu sama dengan :
(A) 1250 N
(D) 5000 N
(B) 2500 N
(E) 6250 N
(C) 3750 N
08. Sebuah kopel seperti gambar di bawah ini. Bila F= 50
N , d = 2m dan arah putaran kopel sesuai arah
putaran jarum jam diberi tanda positif (+) , maka
momen kopel adalah
(A) -50 Nm
F
(B) +50 Nm
300
d
(C) 100 Nm
0

30

(D) +100 Nm
(E) 200 Nm
09. Perhatikan gambar di bawah ini. Bila massa batang
AB diabaikan, maka besar dan titik tangkap gaya
resultannya adalah

20 N
A

(A)
(B)
(C)
(D)
(E)

0,4
m

1m
10 N

40 N

30 N dan 0,7 m di kiri A


30 N dan 0,7 m di kanan A
30 N dan 1 m di kiri A
30 N dan 2 m di kanan A
30 N dan 2 m di kiri A

10. Pada sistem keseimbangan benda tegar seperti


gambar di bawah ini, AB batang homogen panjang 80
cm, beratnya 18 N, berat beban = 30 N, BC adalah tali.
Jika jarak AC= 60 cm, tegangan tali adalah.N
(A) 36
C
(B) 48
(C) 50
(D) 65
B
A
(E) 80

Beban
11. Perhatikan gambar di bawah ini. Koordinat titik berat
benda (2,3). Jika x1= 2, y1 = 2 dan y2 = 8, maka x2 adalah
..
(A) 3
y
(B) 4
y2
(C) 5
(D) 6
(E) 8

y1

x1

x2

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI UMB PTN 2013

A. Gaya Coulomb
B. Medan Listrik C.
Hukum Gauss
D. Potensial & Energi
Potensial
E. Hub. Potensial
Listrik &
A. Gaya Coulomb

Lembaga Bimbingan Belajar QL

F=

K.q1.q2 Ku q1.q2
= . 2
r2
r r

F
= gaya coulomb (N)
q1q2 = muatan listrik ( C )
r
= jarak antara kedua muatan
k=
ku

k
1
= u
4r 0
r
= 9 x 109 N.m2 C-2
= permitivitas medium

43

= permitivitas vakum
= 8,85x10-12N-1m-2c2

r
B.

E.

= permitivitas relatif

Hubungan Potensial Listrik


Listrik

Medan listrik

Ep =

Dari: V

F
K.q
= 2 F =qE
quji
r

E=
C.

V
r

Hukum Gauss

Fluks listrik adalah Jumlah garis-garis medan listrik


yang menembus suatu permukaan secara tegak
lurus.

=EACos =

= fluks listrik (Wb)

E
A

= kuat medan listrik (N.C-1)


= luas (m2)
= sudut antara normal bidang
dengan arah medan listrik
= jumlah muatan (C)

q2

q1

2.

Hubungan Potensial Listrik (V) dan Medan


Listrik (E) pada Keping Sejajar Bermuatan

Di permukaan
bola (r=R)

qq
qq
=-(k 1 2 - k 1 2 )
rA
rB

Di luar
(r > R)

E
E
E
VAB = PAB = PB - PA
q2
q2 q2
VAB = VB - VA =k

q
q
-k
rB
rA

Potensial mutlak dari n muatan listrik pada suatu


titik dalam system :

kqi
i=1 ri
n

V = V1 +V2 +.....Vn =

Lembaga Bimbingan Belajar QL

F.

Potensial
listrik

V E.x

V E.d

Hubungan Potensial (V) dan Medan listrik (E)


Pada Bola Konduktor Berongga Bermuatan

Di dalam bola
(r < R)

dari A ke B

Medan
listrik

E = 0

kedudukan

WAB =-(EPB - EPA ) =-EPAB

Beda potensial :

V= Potensial listrik (V)


r = Jarak titik ke muatan (m)

Di luar keping
(x > d)

Untuk memindahkan muatan q2


diperlukan usaha WAB.

WAB

E= Kuat medan listrik (N/C)

Di antara keping
(x<d)

D. Potensial dan energi Potensial listrik

Medan

Kq
Kq
dan E 2 diperoleh
r
r

Kedudukan

1.

dan

Medan
listrik
Ed = 0

Ep =

Kq
R2

Potensial listrik

Vd =

Kq
R

Vp = V d =

Kq
R

bola
EL =

Kq
r2

VL =

K .q
r

Kapasitor

Kapasitas kapasitor adalah :kumpulan suatu kapasitor


untuk menyimpan muatan listrik.

C=

q
C= kapasitas ( F=farad)
V

q = muatan ( C= Coulomb)

36

V = bedapotensial ( volt)
1.

1
9 x109 Nm 2 / C 2 dan
4 0

Kapasitas kapasitor keping sejajar

C=.
C
C0
A
d

A
d

r = permitivitas relatif (tetapan dielektrik)


0 = permitivitas vakum/udara =8,85 x10-12N.m-2.C2
= permitivitas zat
1

2.

10

ms-2,maka

tegangan pada tali dekat pada hargaN


(A) 0,20
(B) 0,24
(C) 0,28
(D) 0,32
(E) 0,40

dengan : =r .0

= Kapasitas kapasitor dengan penyekat zat


tertentu (F)
= kapasitas kapasitor dengan penyekat
udara (F)
= luas keeping (m2)
= jarak antara keeping

q,

15 cm
02.

q
r
-Q

r
+Q

Energi yang disimpan kapasitor

Resultan gaya F yang bekerja pada muatan q pada


gambar adalah

1
1
q2
W = cv2 = .q.v =
2
2
2c

(A)

F=

1 q(Ql)
40 r3

(D)

F=

1 qQ
40 r2

(B)

F=

1 q(Ql2 )
40 r4

(E)

F=

1 qQ
40 l2

(C)

F=

1 qQ
40 l.r

W
c
V
q

= energi yang disimpan kapasitor (J)


= kapasitas kapasitor (F)
= bedapotensial
antara
ujung-ujung
kapasitor (volt)
= muatan listrik (C)

3. Susunan Kapasitor

Susunan Seri

Muatan Kapasitor:
q = q1=q2=q3=.
Tegangan :
V=V1+V2+V3+
Kapasitas Pengganti Susunan Seri : Cs

1
1
1
1
= + + +.....
Cs C1 C2 C3

Susunan Paralel
Tegangan Kapasitor : V = V1 = V2 = V3 =
Muatan:
q = q1 + q2 + q3 + .
Kapasitas Pengganti Susunan Paralel : Cp

CP =C1 +C2 +C3 +....

Program Intensif SBMPTN

03. Pada titik-titik sudut A,B,C,D sebuah bujur sangkar


ABCD
dengan
panjang
a,
berturut-turut
ditempatkan muatan +q,-q,-q,-q. Muatan +q
mengalami resultan gaya dari muatanm lain sebesar
(q2/4 a 2 )x, maka x adalah.
(A)

(D)

(C)

2+2

(E)

(D)

(A)

(C)

,
kanan benda pada jarak 15 cm diletakkan muatan q

=
menjadi

-1 C yang menyebabkan posisi benda


seperti
pada
gambar.
Jika

Lembaga Bimbingan Belajar QL

1
2+
2
1 1
+
2 2

1
2

04. Besarnya muatan debu yang massanya A gram, jika


debu tersebut terkatung-katung tepat ditengahtengah kondensator yang vakum dengan beda
potensial V volt antara pelat-pelatnya dan berjarak d
m antara pelat-pelat tersebut adalah

(B)

01. Sebuah benda bermassa 20 gram dan bermuatan


q = +0,5 C digantungkan pada seutas tali ringan
yang massanya dapat diabaikan. Tepat di sebelah

dq
VA
VAg
d

(D)
(E)

Vg
dA
Adg
V

VdAg

05. Sebuah elektron bergerak dengan kecepatan tetap


yang tegak lurus pada arah kuat medan listrik E akan
mengalami gaya yang arahnya.
(A) searah dengan kuat medan listrik E
(B) berlawanan arah dengan kuat medan listrik
(C) searah dengan kecepatan v
(D) berlawanan arah dengan kecepatan v
(E) tegak lurus pada E maupun v

43

06. Pada setiap titik sudut segitiga sama sisi dengan sisi
2 2 terdapat muatan positif q. Kuat medan dan
potensial listrik di pusat segitiga ini, dengan k
sebagai tetapan, berturut-turut adalah.
(A) kq dan 0
(B) kq dan 3/2 kq
(C) 2/3 kq dan 3/2 kq
(D) 0 dan 3/2 kq
(E) 0 dan 2/3 kq
07. Dua buah partikel A dan dan B masing-masing
bermuatan listrik +20 C dan +45 C terpisah
dengan jarak 15 cm. Jika C adalah titik yang terletak
di antara A dan B sedemikian sehingga medan di C
sama dengan 0, maka letak C dari A adalah.cm
(A) 2 (D)
6
(B) 3 (E)
9
(C) 4
08. Pada titik-titik sudut B dan D sebuah bujur sangkar
ABCD masing-masing diletakkan sebuah partikel
bermuatan +q. Agar kuat medan listrik di titik A nol,
maka di titik C harus diletakkan sebuah partikel
bermuatan sebesar
(A) q (D)

+q 2

(B) +q(E)

2q 2

(C) -q 2
09. Dua keping logam sejajar diberi muatan listrik yang
sama besarnya dan berlawanan tanda. Kuat medan
listrik di antara dua keeping itu.
(A) berbanding lurus dengan rapat muatannya
(B) berbanding terbalik dengan rapat muatannya
(C) berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua keeping
(D) berbanding lurus dengan jarak antara kedua
keeping
(E) arahnya menuju ke keeping yang bermuatan
positif
10. Pada keempat sudut bujur sangkar (sisi 30 cm)
terletak muatan listrik. Potensial listrik di titik pusat
bujur sangkar jika dua muatan yang bertetangga
masing-masing adalah + 2 C dan yang lain - 2 C
adalah....
(A)
3,4 x 105 V
(D)
1,7 x 105 V
5
(B)
3,4 x 10 V
(E)
nol
(C)
1,7 x 105 V
11. Kapasitansi suatu keping sejajar yang bermuatan
adalah.
(A) berbanding lurus dengan besar muatannya
(B) berbanding terbalik dengan beda potensial
antara kedua kepingnya
(C) makin besar jika jarak antara dua keping
diperbesar
(D) makin besar apabila luas kedua keping
diperbesar
(E) tidak bergantung pada medium antara kedua
keping

12. Sebuah kapasitor terbentuk dari dua lempeng


aluminium yang luas permukaannya masing-masing
1 m2, dipisahkan oleh selembar kertas parafin yang
tebalnya 0,1 mm dan konstanta dielektriknya 2. Jika
o = 9 x 10-12 C2 N-1 m-2, maka kapasitas kapasitor ini
adalah.
(A) 0,3 F
(D)
0,10 F

(B) 0,25 F
(E)
0,05 F

(C) 0,18 F
13. Sebuah kapasitor mempunyai kapasitas sebesar 5 F
bila ada udara diantara keeping-kepingnya, dan 30
F bila antara keping-kepingnya ditempatkan
lembaran porselen. Konstanta dilektrik porselen
sama dengan
(A) 0,17
(D)
35
(B) 6 (E)
150
(C) 25
14. Sebuah kapasitor keping sejajar di udara mempunyai
kapasitas C. Bila jarak kedua kepingnya diubah
menjadi 0,5 kali semula dan kedua keping
dicelupkan ke dalam medium dengan konstanta
dielektrikum 2, maka kapasitasnya menjadi.
(A) 0,25C
(D)
2C
(B) 0,5 C
(E)
4C
(C) C
15. Sebuah kapasitor keping yang ruang antaranya udara
dan kapasitansinya CO dihubungkan dengan sumber
tegangan V. Apabila ruang antara kedua keping
kapasitor diisi dengan mika, maka besara yang tidak
berubah adalah.
(A) Kapasitansinya
(D)
energinya
(B) muatannya
(E)
tak ada
(C) kuat medannya
16. Dua keping penghantar seluas 1 m2 diletakkan sejajar
satu sama lain pada jarak 20 cm. Penghantar yang
satu diberi potensial +40 volt dan penghantarnya
yang lain 40 volt. Besar gaya yang dialami sebuah
muatan q = 2 x 10-2 C yang berada diantara kedua
bidang tersebut adalah.N
(A) 0 (D)
8
(B) 2 (E)
16
(C) 4
17. Sebuah kapasitor diberi muatan 10 nC dan
mempunyai beda potensial 100 V antara pelatpelatnya. Kapasitansinya dan tenaga yang tersimpan
didalamnya adalah.
(A)
100 pF dan 5 x 10-5 J
(B)
100 pF dan 5 x 10-7 J
(C)
1 nF dan 5 x 10-7 J
(D)
10 nF dan 6 x 10-7 J
(E)
100 nF dan 2 x 10-7 J
18.

100 V
Dua kapasitor dengan kapasitas C1 = 30 pF dan
C2 = 60 pF dihubungkan seri, lalu dipasang pada

Lembaga Bimbingan Belajar QL

36

tegangan listrik 100 V, seperti pada gambar. Bila


muatan listrik dan beda potensial pada masingmasing kapasitor adalah : Q1, Q2, V1., dan V2, maka
1. Q1 = 2 x 10-9 C
2. Q2 = 2 x 10-9 C
3. V1 = 66,7 V
4. V2 = 33,3 V

seperti pada gambar. Jika

g = 10 ms-2, tegangan pada tali dekat pada hargaN


(A) 0,02
(B) 0,24
(C) 0,28
(D) 0,32
(E) 0,40

19. Kapasitor C1 dan C2 yang dipasang parallel masingmasing mempunyai kapasitas 2 F dan 4 F. Jika
tegangan ujung-ujung kapasitor adalah 12 V, maka
1. kapasitas pengganti kedua kapasitor itu adalah 6
F
2. muatan listrik C2 adalah 18 C
3. energi yang tersimpan di C1 adalah
1,44 x 10-4 J
4. energi yang tersimpan di C2 adalah
5,76 x10-4 J

22. SIPEMMARU 1985


Pada titik-titik sudut A,B,C,D, sebuah bujur sangkar
ABCD dengan panjang a, berturut turut ditempatkan
muatan +q,-q,-q, dan -q. Muatan +q mengalami
resultan gaya dari muatan lain sebesar (q2 /4 a 2 )x,
maka x adalah.
(A)

(C)

(E)

E.

r
C.

F
F

(D)

r
F

2
2 +2
1

(B)

20. SIPEMMARU 1985


Dua benda bermuatan +q1 dan +q2 berjarak r satu
sama lain. Bila jarak r diubah-ubah, maka grafik yang
menyatakan hubungan gaya interaksi kedua muatan
F dengan r ialah
A.g F
D.

B.

1
9 x109 Nm 2 / C 2 dan
4 o

1
2
2
1 1

2 2

23. UMPTN 1999 Rayon B


Bila kuat medan listrik didefinisikan sebagai gaya per
satuan muatan penguji yang negatif, maka arah kuat
medan listrik disekitar muatan titik positif arahnya
menuju muatan sumber tersebut.
SEBAB
Sebuah muatan yang diam dan berada dalam medan
listrik tersebut selalu tertarik ke muatan sumber
medan tersebut.
24. SPMB 2004 Kode 452 Nomor 4
Pada setiap titik sudut segitiga sama sisi dengan sisi

2 3 m terdapat muatan positif q. Kuat medan dan


potensial listrik di pusat segitiga ini dengan k sebagai
tetapan berturut-turut adalah..
(A)
(B)
(C)
(D)

21. UMPTN 1995 Rayon A

(E)

q,
15 cm

Sebuah benda bermassa 20 gram dan bermuatan


q = + 0,5 C digantungkan pada seutas tali ringan
yang massanya dapat diabaikan. Tepat di sebelah
,
kanan benda pada jarak 15 cm diletakkan muatan q

= -1 C yang menyebabkan posisi benda menjadi

Lembaga Bimbingan Belajar QL

1
kq dan 0
2
1
3
kq dan kq
2
2
2
3
kqdan
kq
3
2
3
0 dan
kq
2
2
0 dan
kq
3

25. UMPTN 1998 / Rayon A


Dua buah partikel A dan B masing-masing
bermuatan listrik + 20 C dan + 45 C terpisah
dengan jarak 15 cm. Jika C adalah titik yang terletak
di antara A dan B sedemikian sehingga medan di C
sama dengan 0, maka letak C dari A adalah..cm
(A)
2
(B)
3
(C)
4
(D)
6
(E)
9

43

(A)

26. UMPTN 1991 / Rayon A


Pada titik-titik sudut B dan D sebuah bujur sangkar
ABCD masing-masing diletakkan sebuah partikel
bermuatan +q. Agar kuat medan listrik di titik A nol,
maka di titik C harus diletakkan sebuah partikel
bermuatan sebesar.
(A) q
(B) +q
(C) q

(D) +q 2
(E) 2q 2
27. PP I 1979
Dua keping logam sejajar diberi muatan listrik yang
sama besarnya dan berlawanan tanda. Kuat medan
listrik diantara dua keeping itu ..
(A) berbanding lurus muatannya dengan rapat
muatannya
(B) berbanding terbalik dengan rapat muatannya
(C) berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua keeping
(D) berbanding lurus dengan jarak antara kedua
keeping
(E) arahnya menuju ke keping yang bermuatan
positif

(B)
(C)
(D)
(E)

16,3 x 104
3,3 x 103
1500
9,11 x 102
6,12 x 102

31. UMPTN 1996 Rayon C


Dua buah electron dengan e = 1,6 x 10 -19C dan m =
9,1 x 10-31 kg dilepaskan dari keadaan diam pada saat
keduanya berjarak 2 x 10-14 m adalahx 108 m/s
(A) 0,02
(D)
0,50
(B) 0,2
(E)
0,87
(C) 0,3
32. PP I 1981
Kapasitas kapasitor keeping sejajar.
1. sebanding dengan luas keeping
2. bergantung pada jenis dielektrikum yang
digunakan
3. berbanding terbalik dengan jarak kedua keeping
4. makin besar bila muatan kapasitor diperbesar
Pernyataan yang benar adalah
(A) 1, 2, dan 3,
(B) 1 dan 3
(C) 2 dan 4
(D) 4 saja
(E) 1, 2, 3, dan 4

28. SKALU 1997


Segumpal awan mempunyai potensial 8 x 106 volt
terhadap bumi. Ketika terjadi kilat antara awan dan
bumi suatu muatan listrik sebesar 40 C dilepaskan.
Banyaknya energi yang hilang pada peristiwa itu
adalah.J
(A)
5 x 105
(B)
2 x 106
(C)
5 x 106
(D)
1,6 x 108
(E)
3,2 x 108
29. UMPTN 2000 Rayon C
Usaha yang harus dilakukan untuk memindahkan
muatan listrik dari satu tempat ke tempat lain dalam
suatu medan listrik bergantung pada.
1. besar muatan yang dipindahkan
2. lintasan yang dilalui
3. beda potensial antara kedua tempat pemindahan
muatan
4. jarak kedua tempat secara proporsional
Pernyataan yang benar adalah
(A) 1, 2, dan 3,
(B) 1 dan 3
(C) 2 dan 4
(D) 4 saja
(E) 1, 2, 3, dan 4
30. UMPTN 1995 Rayon B
Sebuah electron yang mula-mula rehat, kemudian
bergerak melalui beda potensial 1500 V. Jika massa
electron 9,11 x 10-31 kg dan muatannya 1,6 x 10-19 C,
maka energi potensialnya akan turun sebesar.eV

Program Intensif SBMPTN


Lembaga Bimbingan Belajar QL

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI UMB PTN 2013

36

A. Rangkaian Arus
Searah
B. Hambatan Listrik
C. Hukum Ohm
D. Hukum Kirchhof
E. Susunan Hambatan
F. GGL & Tegangan

D.

Hukum I Kirchhof

Kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang sama


dengan kuat arus yang keluar dari titik cabang itu.

imasuk =ikeluar
E.
1.

Susunan Hambatan
Susunan seri

A. Rangkaian Arus Searah


Kuat arus listrik didefinisikan sebagai laju aliran muatan
listrik.
i

i=

q
t

Muatan
listrik
o t
1

I = Kuat arus listrik (A)


q = muatan listrik (C)
t = waktu (s)

B.

Hambatatan ( Resistansi ) adalah kemampuan suatu


resistor untuk menahan arus listrik.

R
l
A

C.

R =

l
A

=
=
=
=
=
=

Hambatan listrik(ohm)
panjang kawat penghantar(m)
luas penampang penghantar (m2)
hambat jenis penghantar(ohm.meter)
suhu pebghantar
koefisien suhu

dan

R =Ro 1+t

Susunan paralel

F.

R2
R3

GGL dan Tegangan Jepit


1. GGL(Gaya GeraK Listrik)
GGL adalah tegangan antara ujung-ujung
elemen saat elemen tidak mengalirkan arus.
(Pada rangkaian terbuka)

Vab=

2. Tegangan Jepit (Vj)


Tegangan jepit adalah tegangan antara ujungujung elemen saat elemen dialiri arus listrik.
Vj = i.r = i.R

Kuat arus yang mengalir dalam suatu kawat penghantar


adalah sebanding bedapotensial antara ujung-ujung
penghantar asal suhunya tetap.

V
R

R1

1
1
1
1
= + +
RP R1 R2 R3

Hukum Ohm

i=

R3

Rs =R1 +R2 +R3

V=V1=V2=V3=..
i=i1+i2+i3+

Hambatan Listrik

R2

i=i1=i2=i3=
V=V1+V2+V3+..

2.

R1

3.

Susunan elemen yang identik


Susunan seri

i
i
V

is

= kuat arus(ampere)
= Bedapotensial (volt)

is =

R
s.
r+R

Susunan paralel

Lembaga Bimbingan Belajar QL

43
iP

Jumlah GGL tambah jumlah penurunan tegangan


pada suatu rangkaian tertutup sama dengan nol.

+iR =0
=
i.R =
iP =

I.

r
+R
p

G.

p=

Program Intensif SNMPTN

1.

Ohmmeter
mengukur hambatan
Jembatan Wheatstone yang seimbang
dapat digukan sebagai ohmmeter

t(s)

Grafik di atas menunjukkan kuat arus yang


mengalir dalam suatu hambatan R, sebagai fungsi
waktu. Banyaknya muatan listrik yang mengalir
dalam hambatan tersebut selama 6 sekon pertama
adalah. C
(A)
8
(D) 18
(B) 10
(E) 20
(C) 14

V
VFSD

rd = hambatan dalam moltmeter


V = tegangan yang akan diukur
VFSD = batas maksimum pengukuran ( V>VFSD)

mengukur tegangan
diparalelkan ke rangkaian yang akan
diukur
Jika digunakan mengukur tegangan yang
melebihi batas ukur, maka harus
dipasangkan
hambatan seri yang berfungsi untuk
membangi tegangan.

RP =(n-1)rd dan n=

I(A)
4
2

Voltmeter
-

W
V2
= Vi=i2R =
t
R

1eV = 1,6 x 10-19 J


1J
= 0,24 kalori
1kWh = 3,6 x 106 joule
W =
energi listrik(J)
p =
daya listrik(W)
t
=
waktu (s)
R =
hambatan (ohm)
i
=
kuat arus (ampere)
V =
tegangan (volt)

i
rd
dan n=
I
(n-1)
FSD

rd = hambatan dalam ammeter


Rp= hambatan seri
i = arus yang akan diukur (i>IFSD)
IFSD= batas maksimum pengukuran

V2
t =pt
R

Daya Listrik

mengukur arus listrik


diserikan kerangkaian yang akan diukur
dan hambatan dalam kecil
Jika digunakan untuk mengukur kuat
arus yang melebihi batas ukurnya, maka
harus dipasang hambatan secara paralel
yang berfungsi membagi arus.

Rp =

H.

W = Vit =i2Rt =

Amperemeter/Ammeter
-

Energi Listrik

Alat Ukur Listrik

Energi dan Daya listrik

s = jumlah elemen yang disusun seri


p = jumlah elemen yang disusun paralel
r = hambatan dalam elemen (ohm)
R = hambatan luar(ohm)
= gaya gerak listrik (volt)

jumlah GGL(volt)
jumlah penurunan tegangan(volt)

2.

Besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah


konduktor ditentukan oleh.
1. besarnya hambatan
2. kerapatan elektron konduktor
3. besarnya tegangan rangkaian
4. bentuk penampang konduktor
Pernyataan yang benar adalah
(A)
1, 2, dan 3,
(D) 4 saja
(B)
1 dan 3
(E) 1, 2, 3, dan 4
(C)
2 dan 4

Hukum II Kirchhof

Lembaga Bimbingan Belajar QL

36

3.

Faktor-faktor yang turut menentukan


hambatan jenis suatu kawat logam adalah.
1. panjang kawat
2. suhu kawat
3. luas penampang kawat
4. bahan kawat
Pernyataan yang benar adalah
(A) 1, 2, dan 3
(B) 1 dan 3
(C) 2 dan 4
(D) 4 saja
(E) 1, 2, 3, dan 4

4.

besar

6.

7.

8.

9.

E1=8
V

Sebuah aki mempunyai ggl 12 V dan hambatan


dalam 0,1 ohm. Jika aki ini diisi dengan arus 10 A,
maka tegangan antara kedua terminalnya adalah.
(A)
14 V
(D) 11 V
(B)
13 V
(E) 10 V
(C)
12 V
Sebuah kawat penghantar yang dihubungkan
dengan baterai 6 V mengalirkan arus listrik 0,5 A.
Jika kawat dipotong menjadi dua bagian sama
panjang dan dihubungkan paralel satu sama lain ke
baterai, maka arus yang mengalir sekarang adalah
(A)
0,25 A
(D) 6 A
(B) 0,3 A
(E) 12 A
(C)
2 A
Sebuah baterai dihubungkan dengan sebuah resistor
akan menghasilkan arus 0,6 A. Jika pada rangkaian
tersebut ditambahkan sebuah resistor 4,0 ohm yang
dihubungkan seri dengan resistor pertama, maka
arus akan turun menjadi 0,5 A. Gaya gerak listrik
(ggl) baterai adalah.V
(A)
4
(D) 12
(B) 5
(E) 23
(C) 6
Sebuah kawat penghantar yang dihubungkan
dengan baterai 6 V mengalirkan arus listrik 0,5 A.
Jika kawat dipotong menjadi dua bagian sama
panjang dan dihubungkan paralel satu sama lain ke
baterai, maka arus yang mengalir sekarang adalah
(A) 0,25 A
d. 6 A
(B) 0,3 A
e. 12 A
(C) 2 A
Sebuah baterai dihubungkan dengan sebuah resistor
akan menghasilkan arus 0,6 A. Jika pada rangkaian

Lembaga Bimbingan Belajar QL

R2=4

E2=2
V

E3=10
V

Diketahui rangkaian listrik seperti terlihat pada


gambar di atas. Beda potensial antara titik A dan D
(dalam volt) sama dengan..
(A)
18
(D) 2
(B)
16
(E) 0
(C) 4

Dari gambar di atas didapatkan besar arus I


adalah..
(A)
0,5 A
(D) 2 A
(B)
1,2 A
(E) 8 A
(C)
1,45 A

R1=4

10.

2
4V

5.

tersebut ditambahkan sebuah resistor 4,0 ohm yang


dihubungkan seri dengan resistor pertama, maka
arus akan turun menjadi 0,5 A. Gaya gerak listrik
(ggl) baterai adalah .V
(A) 4
(D) 12
(B) 5
(E) 24
(C) 6

11. Arus listrik yang melalui lampu pada rangkaian arus


listrik searah seperti pada gambar adalah. A
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)

0,75
1,50
2,25
3,00
3,75

6V

9VV

2V 1

12.

3V 1

4V 2
Tiga elemen berbeda kutub-kutub positifnya
dihubungkan ke titik a dan kutub negatifnya ke titik
b. Ggl dan hambatan dalam tiap elemen ditunjukkan
oleh gambar di atas. Beda potensial antara a dan b
adalah..
(A)

12
V
13

(B)
(C)

1,2 V
2,8 V

(D) 3,0 V
(E) 9,0 V

13. Sepotong kawat dengan hambatan R yang dialiri arus


listrik sebesar I menghasilkan kalor tiap detik sebesar
H. Untuk arus listrik sebesar 2I , kalor yang
dihasilkan tiap detik dalam kawat adalah sebesar .
(A)
0,25 H
(D) 2H
(B)
0,50 H
(E) 4H
(C)
H
14. Tersedia 3 lampu pijar yang masing-masing bertanda
110 V, 100 W dan sumber tegangan 220 V. Agar
dihasilkan nyala lampu 200 W, maka lampu-lampu
itu harus dihubungkan dengan sumber tegangan
dengan cara.
(A) dua lampu disusun paralel
(B) dua lampu disusun seri
(C) tiga lampu disusun seri
(D) tiga lampu disusun paralel

43

(E) satu lampu disusun paralel dengan dua lampu


lain yang disusun seri.
15. Sebuah lampu listrik dengan spesifikasi 220 V dan 50
W dihubungkan seri dengan sebuah hambatan listrik
1000 ohm, lalu dipasang pada tegangan listrik 110 V.
Ini berarti bahwa arus listrik yang mengalir dalam
rangkaian itu adalah.mA
(A)
56
(D) 224
(B)
84
(E) 548
(C) 112
16. Sebuah lampu pijar yang menggunakan daya 80 W
pada tegangan sumber 220 V, dipasang pada suatu
sumber berpotensial 110 V. Daya yang dipakai lampu
itu adalah.
(A)
320 W
(D) 40 W
(B)
160 W
(E) 20 W
(C)
80 W
17. Seorang bermaksud mendidihkan 1,2 kg air dari 280C
dalam suatu panic berkapasitas kalor 50 kal/ 0C
dengan menggunakan kompor listrik 500 W ,220 V.
Waktu yang diperlukan untuk maksud ini adalah .
menit
(A)
3,0
(D) 12,0
(B)
7,5
(E) 12,5
(C) 8,0
18.

Sebuah galvanometer yang hambatannya 50 ohm


akan mengalami simpangan maksimum jika dilalui
arus 0,01 A. Agar dapat digunakan untuk mengukur
tegangan hingga 100 volt , maka harus dipasang .
(A) hambatan muka sebesar 9950 ohm
(B) hambatan muka sebesar 5000 ohm
(C) hambatan cabang sebesar 9950 ohm
(D) hambatan cabang sebesar 5000 ohm
(E) hambatan muka dan hambantan cabang
masing- masing sebesar 2500 ohm

19. Sebuah ammeter terdiri dari galvanometer yang


dapat dilalui arus listrik maksimum 1 mA dengan
resistansi 2 ohm dan dirangkai paralel dengan
resistor sebesar 0,0002 ohm. Dengan demikian
ammeter dapat digunakan untuk mengukur arus
listrik sampai.A
(A)
10
(D) 10,1
(B)
10,001
(E) 11
(C)
10,01
20. Sebuah bola lampu listrik dibuat 220V-50 W, yang
manakah dari pernyataan-pernyataan berikut ini
yang benar ?
(A) daya selalu 50 W
(B) tegangan minimum yang diperlukan untuk
menyalakan lampu adalah 220 V
(C) tahanannya adalah 484 ohm
(D) diperlukan aliran arus sebesar 5/22 ampere
untuk menyalakannya
(E) menghabiskan energi sebesar 50 joule dalam 1
sekon bila dihubungkan dengan sumber
tegangan 220 volt.

Lembaga Bimbingan Belajar QL

21. UMPTN 1994 Rayon B

I(A)
4
2

0 di atas menunjukkan kuat arus


Grafik
t(s) yang mengalir
3
5 6
dalam suatu hambatan R, sebagai fungsi waktu.
Banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam
hambatan tersebut selama 6sekon pertama
adalahC
8
10
14
18
20

(A)
(B)
(C)
(D)
(E)

22. UMPTN 1990 Rayon A


Besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah
konduktor ditentukan oleh.
1. besarnya hambatan
2. kerapatan elektron konduktor
3. besarnya tegangan rangkaian
4. bentuk penampang konduktor
Pernyataan yang benar adalah
(A) 1, 2, dan 3,
(B) 1 dan 3
(C) 2 dan 4
(D) 4 saja
(E) 1, 2, 3, dan 4
23. PP I 1980
Faktor-faktor yang turut menentukan
hambatan jenis suatu kawat logam adalah.
1. panjang kawat
2. suhu kawat
3. luas penampang kawat
4. bahan kawat
Pernyataan yang benar adalah
(A) 1, 2, dan 3,
(B) 1 dan 3
(C) 2 dan 4
(D) 4 saja
(E) 1, 2, 3, dan 4

besar

24. SIPENMARU 1985

2
2

4V
I

Dari gambar di atas didapatkan besar arus I


adalah..
(A) 0,5 A
(B) 1,2 A
(C) 1,45 A
(D) 2 A
(E) 8 A
25. UMPTN 1994 Rayon B

36

4V

Sebuah aki mempunyai ggl 12 V dan hambatan


dalam 0,1 ohm. Jika aki ini diisi dengan arus 10 A,
maka tegangan antara kedua terminalnya adalah.
(A) 14 V
(D) 11 V
(B) 13 V
(E) 10 V
(C) 12 V
26. UMPTN 2001 Rayon C
Sebuah kawat penghantar yang dihubungkan
dengan baterai 6 V mengalirkan arus listrik 0,5 A.
Jika kawat dipotong menjadi dua bagian sama
panjang dan dihubungkan paralel satu sama lain ke
baterai, maka arus yang mengalir sekarang adalah
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)

0,25 A
0,3 A
2 A
6 A
12 A

28. UMPTN 2001 Rayon A


Sebuah kawat penghantar yang dihubungkan
dengan baterai 6 V mengalirkan arus listrik 0,5 A.
Jika kawat dipotong menjadi dua bagian sama
panjang dan dihubungkan paralel satu sama lain ke
baterai, maka arus yang mengalir sekarang adalah
(A) 0,25 A
(B) 0,3 A
(C) 2 A
(D) 6 A
(E) 12
29. UMPTN 1997 Rayon A
Sebuah baterai dihubungkan dengan sebuah resistor
akan menghasilkan arus 0,6 A. Jika pada rangkaian
tersebut ditambahkan sebuah resistor 4,0 ohm yang
dihubungkan seri dengan resistor pertama, maka
arus akan turun menjadi 0,5 A. Gaya gerak listrik
(ggl) baterai adalah .V
(A) 4
(B) 5
(C) 6
(D) 12
(E) 24
30. UMPTN 2001 Rayon A

E1=8V

2 2

Diketahui rangkaian listrik seperti terlihat pada


gambar di atas. Beda potensial antara titik A dan D
(dalam volt) sama dengan..
(A) 18
(D) 2
(B) 16
(E) 0
(C) 4
31.

UMPTN 1996 Rayon A

Besar arus listrik yang melalui lampu pada


rangkaian arus listrik searah seperti pada gambar
adalah. A
(A) 0,75
2
(B) 1,50
6V
2
(C) 2,25
(D) 3,00
(E) 3,75
3

9VV

27. UMPTN 1997 Rayon A


Sebuah baterai dihubungkan dengan sebuah resistor
akan menghasilkan arus 0,6 A. Jika pada rangkaian
tersebut ditambahkan sebuah resistor 4,0 ohm yang
dihubungkan seri dengan resistor pertama, maka
arus akan turun menjadi 0,5 A. Gaya gerak listrik
(ggl) baterai adalah..
(A) 4
(B) 5
(C) 6
(D) 12
(E) 24

R1=4

R2=4
E2=2V

E3=10V

Lembaga Bimbingan Belajar QL

32. UMPTN 1991 Rayon A

2V 1
a

3V 1

4V 2
Tiga elemen berbeda kutub-kutub positifnya
dihubungkan ke titik a dan kutub negatifnya ke titik
b. Ggl dan hambatan dalam tiap elemen ditunjukkan
oleh gambar di atas. Beda potensial antara a dan b
adalah..
(A)

12
V
13

(B)
(C)
(D)
(E)

1,2 V
2,8 V
3,0 V
9,0 V

32. PP I 1982
Sepotong kawat dengan hambatan R yang dialiri arus
listrik sebesar I menghasilkan kalor tiap detik sebesar
H. Untuk arus listrik sebesar 2I , kalor yang
dihasilkan tiap detik dalam kawat adalah sebesar .
(A) 0,25 H
(D)2H
(B) 0,50 H
(E) 4H
(C) H
33. PP I 1982
Suhu bola lampu pijar (60 W, 200 V) yang dipasang
pada tegangan 220 V tidak sama dengan suhu lampu
itu jika dipasang pada tegangan 110 V.
SEBAB
Pada suhu tinggi hambatan logam menjadi tinggi
34. UMPTN 1991 Rayon B
Tersedia 3 lampu pijar yang masing-masing bertanda
110 V, 100 W dan sumber tegangan 220 V. Agar
dihasilkan nyala lampu 200 W, maka lampu-lampu

43

itu harus dihubungkan dengan sumber tegangan


dengan cara.
(A) dua lampu disusun paralel
(B) dua lampu disusun seri
(C) tiga lampu disusun seri
(D) tiga lampu disusun paralel

(E) satu lampu disusun paralel dengan dua lampu


lain yang disusun seri.

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI UMB PTN 2013

A.Medan Magnetik
B. Gaya Loren
C. Momen Kopel

Bp =
3.

0i
N
2a

Kuat medan magnetik yang ditimbulkan


oleh Solenoida
Solenoida adalah : kumparan yang panjang
Kuat medan magnetik di pusat Solenoida :

A. Medan Magnetik
1. Kuat medan Magnetik disekitar kawat lutus
berarus

B pusat =

0.i.N
l

Kuat medan magnetik di ujung Solenoida

Bujung =

0.i.N
2l

Kuat medan di P :

Bp=

k.i
(cos 2 - cos 1 )
a

4.

Jika kawat sangat panjang, maka kuat medan di


P:

Bp=

dengan :

Kuat medan magnetik di sumbu Toroida


Kuat medan magnetik di sumbu toroida :

0i
2a

i.N
B= 0
2a

= jarak titik ke kawat

2. Medan magnetik yang ditimbulkan oleh


kawat melingkar berarus

N = Jumlah lilitan
l = Panjang solenoida
i = Kuat arus

B.

N = Jumlah lilitan
a = Jari-jari efektif
toroida
i` = Kuat arus

Gaya Lorentz

Seutas kawat penghantar berarus dalam medan


magnetik dapat mengalami gaya magnet (gaya
Lorentz)

r
P
BP

BL

Kuat medan magnetik di titik L :

i.a.sin
BL = 0 2
2r
Kuat medan magnetik di titik P :

a.

Gaya yang dialami penghantar


dalam medan magntik

berarus

F =B.i.l.sin
F = Gaya lorentz (N)
B = induksi magnetik (T)
i = kuat arus (A)
l = panjang kawat (m)
= sudut antara i dengan B
Untuk mengetahui arah gaya Lorentz ini dapat
digunakan kaidah tangan kanan pertama :

Lembaga Bimbingan Belajar QL

36

o
o
o

b.

ibu jari menyatakan arah arus (i)


keempat jari menyatakan arah medan
magnetik (B)
tapak tangan menyatakan arah gaya
Lorentz (F)

3.

C.

Gaya antar dua penghantar lurus panjang


sejajar berarus

F=

jika 00, 900, dan 1800


(partikel akan bergerak dengan
lintasan yang berbentuk spiral
(heliks)

Momen kopel

M = NABisin

0.i1.i2.l
2a

M = momen kopel ( Nm)


N = jumlah lilitan
A = luas penampang ( m2)
B = induksi magnertik (T)
i = kuat arus listrik (A)
= sudut antara normal bidang dengan
induksi magnetik

a = jarak antara kedua kawat (m)


l = panjang kawat (m)

Jika arah arus sama, akan terjadi gaya tarik

i1

i2
F

Jika arah arus berlawanan akan terjadi gaya tolak

i1

i2
F

c.

Program Intensif SBMPTN

Gaya yang dialami partikel bermuatan yang


bergerak dalam medan magnetik

F =Bqvsin
q = muatan listrik (C)
v = kecepatan partikel (m s-1)
= sudut antara v dengan B
Untuk mengetahui arah gaya lorentz dapat
digunakan kaidah tangan kanan kedua , yakni :

Ibu jari menyatakan arah kecepatan partikel


bermuatan positif(v)

Telunjuk menyatakan arah induksi magnetik


(B)

Tapak tangan menyatakan arah gaya Lorentz


(F)

1.

Medan magnetik dapat ditimbulkan oleh.


1. muatan listrik yang bergerak
2. konduktor yang dialiri arus searah
3. konduktor yang dialiri arus bolak balik
4. muatan listrik yang tidak bergerak

2.

Arus listrik mengalir sepanjang kawat listrik


tegangan tinggi dari selatan ke utara. Arah medan
magnetik yang diakibatkan arus listrik di atas kawat
tersebut adalah..
(A) selatan
(D) barat
(B) utara
(E) tenggara
(C) timur

3.

Besar kuat medan magnetik di suatu titik yang


letaknya sejauh rdari suatu penghantar lurus yang
dialiri arus I adalah sebanding dengan.
(A) I
(D) I/r
(B) rI
(E) 1/rI
(C) r/I

Catatan:
1.
2.

Jika 00 , F = 0 ( Partikel
bergerak lurus)
jika 90 0 , ( partikel bergerak
melingkar
)
F=B.q.V=

v2
=m2 R
R

Lembaga Bimbingan Belajar QL

43

4.

P
I1
=20A=I2

Sebuah loop arus berbentuk lingkaran berjari-jari r


dialiri arus I yang menimbulkan medan induksi
(imbas) magnetik B di pusatnya P sperti pada
gambar di atas. Besar dan arah B tersebut adalah

Dua kawat panjang a dan b diletakkan sejajar pada


jarak 8 cm satu sama lain (lihat gambar)Tiap kawat
dilalui arus sebesar 20 A. Jika

0I
tegak lurus keluar bidang gambar
2r
0I
(B)
t egak lurus keluar bidang gambar
2r
0I
(C)
tegak lurus masuk bidang gambar
2r
I
(D) 0
tegak lurus masuk bidang gambar
2
(A)

0
=10-7 Tm/A , maka
4

induksi magnetik di titik P yang terletak diantara


kedua kawat pada jarak 2 cm dari kawat a
adalah..militesla
(A) 0,1
d. 0,25
(B) 0,13
e. 0,3
(C) 0,2
5.

6.

7.

Dua kawat amat panjang dipasang vertikal sejajar


dengan jarak d. Kawat pertama dialiri arus sebesar I
ke atas. Titik P (dalam bidang kedua kawat itu) yang
terletak diantaranya dan berjarak d/3 dari kawat
pertama. Jika induksi magnetik di titik P besarnya
nol, ini berarti arus yang mengalir dalam kawat
kedua adalah.
(A) I/3 ke bawah
(B) I/2 ke bawah
(C) 3 I ke atas
(D) 3 I ke atas
(E) 2I ke bawah
Sebuah kawat yang berbentuk lingkaran dengan jarijari L dilairi arus listrik I. Besarnya kuat medan
magnetik pada pusat lingkaran itu adalah
(A)
tidak bergantung pada L
(B)
Sebanding dengan L2
(C)
berbanding terbalik dengan L
(D)
berbanding lurus dengan L
(E)
berbanding terbalik dengan L2
Kuat medan magnetik (induksi magnetik) di pusat
kawat yang melingkar berjarijari R meter dan berarus
I ampere, bila

0 =4 x10-7 Wb A-1 m-1 adalah

tesla

0I
(2R)
0I
(B)
(2R2 )
0I
(C)
(2R)
(A)

8.

9.

(D)
(E)

0I
(4R)

0I
(4R2 )

Suatu kumparan berkawat tipis dengan jumlah


lilitan, arus listrik, dan jari-jari kumparan berturutturut adalah N,I, dan R. Induksi magnetik di pusat
lingkaran kumparan bertambah bila dilakukan
penambahan nilai.
1. I tetapi N dan R tetap
2. N dan I tetapi R tetap
3. N tetapi I dan R tetap
4. R tetapi N dan I tetap
I
r

Lembaga Bimbingan Belajar QL

(E) nol
10.

I
P
Kawat lingkaran dengan jari-jari 3 m dialiri arus 6
ampere. Besar induksi megnetik pada pusat
lingkaran (P) adalahtesla
(A) x 10-5
(B) x 10-7
(C) 4 x 10-5
(D) 4 x 10-7
(E) 7 x 10-7
11. Sehelai kawat yang dialiri arus listrik dengan arah ke
barat diletakkan dalam medan magnetik yang
arahnya ke atas. Gaya yang dialami kawat tersebut
arahnya.
(A) ke atas
(D) ke selatan
(B) ke bawah
(E) ke timur
(C) ke utara
12. Besar gaya yang dialami seutas kawat lurus berarus
listrik tidak bergantung pada.
(A) posisi kawat dalam medan magnetik
(B) panjang kawat
(C) hambatan kawat
(D) kuat arusnya
(E) kuat medan magnetnya
13. Dua buah kawat lurus yang sangat panjang
diletakkan sejajar satu sama lain pada jarak r. Jika
kedua kawat itu masing-masing dialiri arus searah I
yang arahnya sama, maka kedua kawat itu akan
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)

tolak-menolak dengan gaya sebanding r


tarik-menarik dengan gaya sebanding r-2
tolak menolak dengan gaya sebanding r-1
tarik-menarik dengan gaya sebanding r-1
tarik menarik dengan gaya sebanding r2

14. Jika dua kawat lurus sejajar dilalui arus listrik


masing-masing I1 dan I2 ( I2 = 2I1), maka gaya
interaksi tiap satuan panjang pada kawat pertama
adalah..
(A) kali gaya interaksi pada kawat kedua.

36

(B)
(C)
(D)
(E)

sama dengan gaya interaksi pada kawat


kedua
2 kali gaya interaksi pada kawat
kali gaya interaksi pada kawat kedua

15. Dua kawat sejajar dialiri arus listrik searah I1 dan I2


akan tolak menolak atau tarik menarik. Besar gaya
tolak-menolak atau tarik menarik tersebut
1. berbanding lurus dengan perkalian kedua arus
2. berbanding lurus dengan akar panjang kawat
3. berbanding terbalik dengan jarak kedua kawat
4. berbanding terbalik dengan akar jarak kedua
kawat.

17. Pada gambar di bawah terlukis bahwa kawat lurus


PQ dilalui arus listrik sebesar I1 = 10 A dan kawat
empat persegi panjang abcd dilalui arus I2 = 5A.
Resultan gaya yang dialami kawat empat persegi
panjang abcd sebesar....mikronewton.
Q
9
(A) 20
cm
a
b
(B) 60
(C) 120
I1
(D) 180
20cm
(E) 220
1 cm

16. Pada dua buah kawat sejajar yang masing-masing


dialiri arus listrik sama besar timbul gaya yang
besarnya 2 x 10-7 N/m. Jarak antara kedua kawat itu 1
m. Besar arus dalam setiap kawat adalah.
(A) A
(D) 1 A
(B) 1/8 A
(E) 2 A
(C) A

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI UMB PTN 2013

A. Fluks Magnetik
B.GGL C. Arus Bolak
Balik
D. rangkaian Reistif,
Induktif
E. Rangkaian Seri

=- B.l.v.sin

B
l
V

2.

=
=
=
=

GGL induksi (volt)


Induksi magnetik (T)
Panjang penghantar (m)
kecepatan penghantar (m.s-1)

Ggl induksi antara ujung-ujung kumparan

(A) Fluks Magnetik

=-N

Fluks magnetik adalah jumlah garis-garis gaya


magnetik yang menembus suatu permukaan secara
tegak lurus.


= laju perubahan fluks
t t
tetap

=B.A.cos

=-N

= fluks magnetik ( weber )

d d
= laju perubahan fluks
dt dt
tak

B = induksi magnetik ( tesla )


A = luas penampang ( m2 )
= sudut antara normal bidang dengan medan
magnetik
Perubahan fluks megnetik disebabkan oleh tiga
faktor, al :
perubahan besar induksi magnetik (B)
perubahan sudut antara B dengan normal
bidang
perubahan luas bidang kumparan A
B.

Gaya gerak listrik (ggl) induksi

1.

Ggl induksi antara ujung-ujung loop

Lembaga Bimbingan Belajar QL

3.

tetap

Ggl induksi diri

=- L

i i
= laju perubahan arus tetap
t t

=- L

di
dt

di
= laju perubahan arus tidak
dt
tetap

4.

Ggl induksi generator

43

atau

=N.B.A..sint

N
B
A

=
=
=
=
=

C = kapasitor ( farad )

=m.sint

D. Rangkaian seri hambatan, kapasitor dan


induktor

GGL induksi (volt)


Jumlah lilitan
Induksi magnetik (T)
Luas penampang kumparan (m2)
Kecepatan sudut (rad.s-1)

R
i =Im sint

Nilai efektif arus dan tegangan bolak-balik

lef =

VAC

Im = kuat arus
maksimum
Ief = kuat arus efektif

lm

=0,707 lm
2
V
Vef = m =0,707 Vm
2

Diagram fasor :

VL
VL-VC

Vm = tegangan
maksimum
Vef = tegangan efektif

besaran
spesifik
R

Hubungan
fase V-I
sefase

Induksi murni

V
mendahului I

2
Kapasitas
murni

I mendahului
V

Persamaan v
dan I
V=Vmsin t
I=lmsin t
V=Vmsin t
l=lmsin( t)

V=Vmsin t
I=lmsin( t+

VR

VC

Persamaan Tegangan : v = Vmsint


Tegangan Resistor
Tegangan Induktor
Tegangan Kapasitor
Tegangan Total

VR= i.R
VL= i.XL
VC= i.XC
V = i.Z

Impedansi rangkaian

V = VR2 + VL - VC

Z= R2 + XL - XC

Catatan :
1. Jika kapasitor dilalui arus AC maka kapasitor
akan menahan arus AC dan kemampuan
menahan arus itu disebut Reaktansi kapasitif.

XC =

C. Rangkaian Resistif, induktif dan kapasitif


murni
Jenis
rangkaian
Resistif murni

Beda sudut fase antara arus dengan tegangan adalah


.

V - V
XL - XC
=arctan L C

VR

=arctan

Jika XL>XC , maka rangkaian bersifat induktif.


Jika XL<XC , maka rangkaian bersifat kapasitif
Jika XL=XC , maka rangkaian bersifat resistif
( disebut rangkaian resonansi)
Frekuensi resonansi :

1
.C

Induktor dilalui arus AC maka inductor akan


menahan arus AC, dan kemampuan menahan
arus itu disebut reaktansi induktif.

fr =

1
1
2 L.C

XL =.L
2.

3.

Induktor tidak dapat menahan arus searah (dc)


sedangkan kapasitor tidak dapat dilewati arus
searah (dc)
Diagram fasor (vektor fase) adalah, diagram
yang menyatakan suatu besaran (skalar) dengan
vektor, hal ini untuk mempermudah analisis
saja.

=2f =

2
T

E.

Daya pada Rangkaian Seri rlc


Daya efektif :

P = Vef .I ef .Cos =I 2ef .R


P
Vef
Ief
Cos
R

=
=
=
=
=

daya efektif (W )
tegangan efektif ( V )
Kuat arus efektif ( A )
faktor daya
resistansi ()

L = induktor ( henry )
R = resistor ( ohm )

Lembaga Bimbingan Belajar QL

36

Program Intensif SNMPTN

01. Rangkaian kawat PQRS dalam medan magnetik yang


kuat medannya 0,5 Wb/m2, dan arahnya masuk
bidang kertas (lihat gambar). Bila kawat AB digeser
ke kanan dengan kecepatan 4 m/s, maka gaya gerak
listrik induksi yang terjadi adalah..
A

Q
50 cm

R
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)

v
S

1 volt dengan arah dari A ke B


1 volt dengan arah dari B ke A
4 volt dengan arah dari A ke B
4 volt dengan arah dari B ke A
10 volt dengan arah dari A ke B

02. Tongkat konduktor yang panjangnya 1 m berputar


dengan kecepatan sudut tetap sebesar 10 rad/s di
dalam daerah bermedan magnetik seragam B = 0,1 T.
Sumbu putaran tersebut melalui salah satu ujung
tongkat dan sejajar arahnya dengan arah garis-garis
medan magnetik di atas. GGL yang terinduksi antara
kedua ujung tongkat dalam volt besarnya
(A) 0,5
(D) 3,1
(B) 1,0
(E) 6,0
(C) 1,6
03. Sebuah kumparan terdiri atas 1000 lilitan dengan
teras kayu berdiameter 4 cm. Kumparan tersebut
memiliki hambatan 400 dan dihubungkan seri
dengan galvanometer 200 . Apabila medan
magnetik B = 0,015 tesla yang dililiti kumparan
dengan garis medan sejajar batang kayu tiba-tiba
dihilangkan, maka jumlah muatan listrik (dalam
coulomb) yang mengalir lewat galvanometer
adalah
5
(A) 0,5 x10

(B) x10

(C) 3 V
06. Kuat arus listrik dalam suatu rangkaian tiba-tiba
turun dari 10 A menjadi 2A dalam waktu 0,1 detik.
Selama peristiwa ini terjadi timbul GGL induksi
sebesar 32 V dalam rangkaian. Induktansi ragkaian
adalah.henry.
(A) 0,32
(D) 32
(B) 0,40
(E) 40
(C) 2,5
07. Sebuah toroida ideal, hampa, mempunyai 1000 lilitan
dan jari-jari rata-ratanya 0,5 m. Kumparan yang
terdiri atas 5 lilitan dililitkan pada toroida tersebut.
Penampang lintang toroida 2 x 10 -3m2 dan arus listrik
pada kawat toroida berubah dari 7 A menjadi 9 A
dalam satu detik maka di dalam kumparan timbul
GGL imbas yang besarnya. V
(A) 4
(D) 28
(B) 8
(E) 36
(C) 12
08. Suatu kumparan terdiri dari 200 lilitan berbentuk
persegi panjang dengan panjang 10 cm dan lebar 5
cm. Kumparan ini bersumbu putar tegak lurus
medan magnetik sebesar 0,5 Wb/m2 dan diputar
dengan kecepatan sudut 60 rad/s. Pada ujung
kumparan timbul ggl bolak-balik maksimum
sebesar.
(A) 30 V
(D) 220 V
(B) 60 V
(E) 500 V
(C) 110 V
09. Menaikkan ggl maksimum suatu generator ac agar
menjadi 4 kali semula, dapat dilakukan dengan
cara.
(A) jumlah lilitan dilipatduakan dan periode putar
menjadi 0,5 kali mula-mula
(B) kecepatan sudut dan luas penampang kumparan
dijadikan 0,5 kalinya
(C) induksi magnetik dan jumlah lilitan dijadikan 4
kali semula
(D) luas penampang dan periode putar dijadikan 2
kali semula
(E) penampang dan periode dijadikan 0,5 kali
semula

(D) 6 x10 5
(E) 8 x10 5

(C) 4 x10 5
04. Suatu kumparan dengan 600 lilitan dan induktansi
diri 40 mH mengalami perubahan arus listrik dari 10
ampere menjadi 4 ampere dalam waktu 0,1 detik.
Beda potensial antara ujung-ujung kumparan yang
diakibatkan adalah..volt
(A) 1,8
(D) 10,8
(B) 2,4
(E) 14,4
(C) 4,8
05. Sebuah kumparan (solenoid) mempunyai induktansi
500 mH. Besar ggl induksi diri yang dibangkitkan
dalam kumparan itu jika ada perubahan arus listrik
dari 100 mA menjadi 40 mA dalam waktu 0,01 detik
secara beraturan sama dengan.
(A) 3 mV
(D) 30 V
(B) 300 mV
(E) 300 V

Lembaga Bimbingan Belajar QL

10. Sebuah trasformator yang efisiensinya 75%


dihubungkan dengan tegangan primer 220
menghasilkan tegangan sekunder 110 V, Jika
pada kumparan sekunder sebesar 2A, maka
pada kumparan primer adalah.
(A) 0,75
(D) 1,20
(B) 0,80
(E) 1,33
(C) 1,00

dan
volt,
arus
arus

11. Kita ingin mengubah tegangan AC 220 V menjadi 110


V dengan suatu trasformator. Tegangan 220 V tadi
dihubungkan dengan kumparan primer yang

43

mempunyai 1000 lilitan. Kumparan sekundernya


harus mempunyai..
(A) 500 lilitan
(D) 1500 lilitan
(B) 750 lilitan
(E) 2000 lilitan
(C) 1000 lilitan
12. Sumber dc 2 volt dihubungkan dengan 2 elemen
listrik yang dipasang seri dan arus yang ,emgalir
pada rangkaian tersebut 200 mA. Jika sumber dc
diganti dengan sumber ac 2 volt (50 Hz), maka arus
yang mengalir pada rangkaian menjadi 100 mA.
Komponen listrik pada rangkaian ini adalah..
(A) kapasitor 20 F dan resistor 10
(B) induktor

3
H dan kapasitor 20 F
10

(C) resistor 10 dan induktor

3
H
10

(D) dua-duanya resistor, masing-masing 10


(E) dua-duanya induktor, masing-masing

3
H
10

13. Besar daya listrik dalam suatu kumparan pemanas


yang dialiri arus searah 6 A adalah P. Bila sekarang
digunakan arus bolak-balik dengan nilai puncak 6 A,
maka daya listrik yang dibandingkan oleh pemanas
tadi adalah sebesar

(A) 0,25 P
(B) 0,50 P
(C) P

(D) 2P
(E) 4P

14. Suatu rangkain seri R-L-C dipasang tegangan listrik


bolak-balik yang nilai efektifnya 100 V dan
frekuensinya 60 Hz. Bila R= 10 ohm, L= 26,5 mH dan
C=106 F, maka beda potensial (tegangan) dalam
volt antara ujung-ujung L adalah.
(A) 5,56
(D) 556
(B) 25,6
(E) 600
(C) 55,6
15. Hambatan R, induktor L, dan kapasitor C masingmasing mempunyai nilai 300 ohm, 0,9 henry dan 2
F. Jika ketiga komponen listrik tersebut
dihubungkan seri dan diberi tegangan efektif ac
sebesar 50 V, sedangkan frekuensi sudut ac 1000
rad/s, maka.
(1) impedansi rangkaian 500 ohm
(2) arus efektif rangkaian 0,1 A
(3) tegangan melintasi L adalah 90 V
(4) tegangan melintasi C adalah 50 V

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI UMB PTN 2013

Hukum-hukum fisika memiliki bentuk


yang sama pada semua kerangka acuan
inersial

A.Relatifitas
B.Dualisme Gelombang
Partikel

Postulat 2
Cahaya merambat melalui ruang hampa
dengan cepat rambat c=3x108 m.s-1,yang
tidak bergantung kepada kelajuan sumber
cahaya maupun pengamatnya

(D) Relatifitas
1.

Gerak Relatif

Relativitas Newton
Hukum-hukum fisika berlaku sama untuk
semua kerangka acuan inersial
Kerangka acuan inersial adalah kerangka
acuan yang berada dalam keadaan diam
atau bergerak terhadap acuan lainnya
dengan kecepatan konstan.

Penjumlahan kecepatan berdasarkan relativitas


Newton.

vrelAB = vAC +vBC


Penjumlahan kecepatan berdasarkan relativitas
Einstein

Percobaan Michelson Morley


1.
eter tidak ada
2. kecepatan dalam vakum adalah
besaran
mutlak , yaitu sama untuk
semua kerangka acuan inersial.

vrelAB =

vAC +vCB
v .v
1+ AC 2 CB
c

Teori Relativitas Khusus Einstein


Postulat 1

Lembaga Bimbingan Belajar QL

2.
3.

Kontraksi Panjang (l)

36

l lo . 1

3.

v2
c2

= tetapan Stefan Boltzman


= 5,67 x 10-8 W.m-2
T = temperature mutlak (K)
A = luas ( m2 )
P = daya ( W )
T = waktu (s)

l < lo

Dilasi waktu

2. Hukum Pergeseran Wien

t =

to

Panjang gelombang spectra benda hitam untuk


intensitas maksimum akan berkurang dengan
meningkatnya suhu.

t > to

v2
c2

1-

t = selang waktu menurut pengamat

yang

m.T =k

bergerak terhadap kejadian.

to = selang waktu menurut pengamat

yang

m = panjang gelombang (m)


T = temperature (K)
k = tetapan pergeseran Wien
= 2,90 x 10-3 m.K

diam terhadap kejadian.


4.

Massa Relativisik (m)

m=

1-

5.

m > mo

v2
c2

En =n.h.f =
n
h
c

mo .v
1-

v2
c2

Energi Relativistik
4.

E=

mo .c2
2

1-

v
c2

Teori Kuantum Planck


Cahaya terdiri dari paket-paket energi yang
disebut dengan kuantum ( foton ) . Besar energi
foton :

Momentum Relativistik

p=

6.

3.

mo

Eo

1-

v
c2

=Eo +Ek

n.h.c

= jumlah foton
= tetapan Planck = 6,63 x 10-34 J.s
= cepat rambat cahaya di vakum/
udara = 3 x 108 m.s-1
= panjang gelombang foton (m)

Efek Foto Listrik


Efek foto listrik adalah peristiwa terlepasnya
elektron (elektron foto) dari permukaan suatu
logam bila disinari oleh radiasi gelombang
elektromagnetik tertentu.
foton : E = h.f

Hubungan Energi
relativistik (p)

(E)

dan

elektron foto : Ek

momentum

logam

E2 =E2o +p2.c2

B. Dualisme Gelombang Partikel

1
E =Wo +Ek h.f =h.fo + m.v2
2
E(J)

1.

Stefan-boltzman Hukum
Benda yang berpijar akan memancarkan energi
dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Energi yang dipancarkan sebanding dengan
pangkat empat suhu mutlaknya.

E =P.t =e..T 4 .A
e = emisivitas

Lembaga Bimbingan Belajar QL

Ek

fo

Wo
E = energi foton (J)
Ek = energi kinetik elektron foto (J)
Wo = energi ambang/fungsi kerja logam(J)

43

f
fo

= energi minimum yang dibutuhkan oleh


logam agar elektron tereksitasi.
= frekuensi foton (Hz)
= frekuensi ambang (hz)

tan =

Ek
=h
f - fo

Potensial penghenti ( Stopping Potential ) agar


elekron tidak tereksitasi adalah

V =
m
e
5.

m.v2 h f - fo
=
2.e
e

= massa elektron ( 9,11 x 10-31 kg)


= muatan elektron ( -1,6 x 10-19 C)

Efek Compton
Penembakan sebuah elektron yang diam oleh
sebuah foton akan mengakibatkan perubahan
panjang gelombang foton. Hal merupakan salah
satu bukti bahwa gelombang bersifat sebagai
partikel.

Foton: E=h.f

Foton hambur:
E=h.f

Elektron
diam

Elektron : Ek

Panjang gelombang foton hambur :

h
= +
1- cos
mo .c
'

= panjang gelombang foton sebelum tumbukan


= panjang gelombang foton hambur
mo= massa elektron
= sudut hambur foton terhadap foton datang
6.

Hipotesa de Broglie
Partikel yang bergerak dengan kecepatan tertentu
dapat bertindak sebagai gelombang, dengan
panjang gelombang sebagai berikut.

h
h
h
= =
=
p m.v
2.m.q.V
p=
v =
m=
q =
h =

momentum partikel
kecepatan partikel
massa partikel
muatan partikel
tetapan Planck

Program Intensif SBMPTN

01. Periode suatu pendulum di muka bumi besarnya 3,0


detik. Bila pendulum tersebut diamati oleh seseorang
yang bergerak relatif terhadap bumi dengan

Lembaga Bimbingan Belajar QL

kecepatan 0,9 c (c=kecepatan cahaya), maka periode


pendulum tersebut dalam detik menjadi.
(A) 0,5
(D) 15
(B) 1,5
(E) 300
(C) 9,6
02. Perbandingan dilatasi waktu untuk sistem yang
bergerak pada kecepatan 0,8c (c=cepat rambat
cahaya) dengan sistem yang bergerak
dengan
kecepatan 0,6c adalah.
(A) 3 : 4
(D) 16 : 9
(B) 4 : 3
(E) 9 :16
(C) 9 : 2
03. Menurut pengamat di sebuah planet ada dua
pesawat antariksa yang mendekatinya dari arah yang
berlawanan, masing-masing adalah pesawat A yang
kecepatannya 0,50c dan pesawat B yang
kecepatannya 0,40c (c=cepat rambat cahaya).
Menurut pilot pesawat A besar kecepatan pesawat B
adalah..
(A) 0,1 c
(D) 0,75 c
(B) 0,25 c
(E) 0,90 c
(C) 0,40 c
04. Sebuah roket bergerak dengan kecepatan 0,8c. Apabila
dilihat oleh pengamat yang diam, panjnag roket itu
akan menyusut sebesar.
(A) 20%
(D) 60 %
(B) 36%
(E) 80 %
(C) 40%
05. Besarnya kecepatan gerak sepotong mistar (panjang
2m) agar panjangnya teramati sebesar 1 m dari
laboratorium adalah.
(A) 0,5c

c 3
2
c
(C)
3
(B)

(D)

2c
3

(E)

c 2
3

06. Sebuah tangki berbentuk kubus mempunyai volume


1 m3 bila diamati oleh pengamat yang diam terhadap
kubus itu. Apabila pengamat bergerak relatif
terhadap kubus dengan kecepatan 0,8 c, panjang
3

rusuk kubus yang teramati adalahm


(A) 0,2
(D) 0,6
(B) 0,4
(E) 0,8
(C) 0,5
07. Bila kelajuan partikel 0,6c, maka perbandingan massa
relativistik partikel itu terhadap massa diamnya
adalah
(A) 5 : 3
(D) 25 : 4
(B) 25 : 9
(E) 8 : 5
(C) 5 : 4
08. Sebuah elektron yang mempunyai massa diam m 0
bergerak dengan kecepatan 0,6c, maka energi
kinetiknya adalah
(A) 0,25 m0c

(D) 1,80 m0c

(B) 0,36 m0c

(E) 2,80 m0c

36

(C) m0c

konstanta Planck 6,6 x 10

-34

J s, dan kecepatan

cahaya 3 x 10 m/s ialah.


(A) 2 x 10

-19

(B) 3 x 10

-19

(C) 3,3 x 10
09.

Suatu partikel bertenaga rehat E 0 sedang bergerak


dengan tenaga kinetik EK dan kecepatan v
sedemikian rupa hingga v/c= 0,99. EK/E0 untuk
partikel besarnya
(A) 2
(D) 9
(B) 4
(E). 12,3
(C) 6

10.

Agar energi kinetik benda bernilai 25% energi


diammya dan c adalah kelajuan cahaya dalam ruang
hampa, maka benda harus bergerak dengan
kelajuan.
(A) c/4
(D) 3c/5
(B) c/2
(E) 4c/5
(C) 3c/5

11.

Positron dan elektron dapat dihasilkan dari suatu


foton berenergi hf, dengan h adalah tetapan Planck
dan f adalah frekuensi foton. Bila positron dan
elektron mempunyai massa yang sama besar (yaitu
m) dan c kelajuan cahaya dalam vakum, maka
besarnya energi kinetik total positron dan elektron
pada saat proses pembentukan mereka adalah
(A) 2hf
(B) 2mc

(D) mc
2

(C) hf-2mc
12.

(E) hf

(D) 6 x 10

-19

-19

(E) 6,6 x 10

-19

13.

Menurut teori kuantum berkas cahaya terdiri atas


foton. Intensitas berkas cahaya ini.
(A) berbanding lurus dengan energi foton
(B) berbanding lurus dengan akar energi foton
(C) berbanding lurus dengan banyaknya foton
(D) berbanding lurus dengan kuadrat banyaknya
foton
(E) tidak bergantung pada energi dan banyaknya
foton

14.

Permukaan logam tertentu mempunyai fungsi kerja


W joule. Bila konstanta Planck h joule sekon, maka
energi maksimum fotoelektron yang dihasilkan oleh
cahaya berfrekuensi f Hz adalah J
(A) W + hf
(D) hf/W
(B) W/hf
(E) hf W
(C) W-hf

15.

Frekuensi ambang natrium adalah 4,4 x 1014 Hz.


Besarnya potensial penghenti dalam volt bagi
natrium saat disinari dengan cahaya yang
frekuensinya 6,0 x 1014 Hz adalah.
(A) 0,34
(D) 0,66
(B) 0,40
(E) 0,99
(C) 0,44

Kuanta energi yang terkandung di dalam sinar


o

ultraungu yang panjang gelombangnya 3300 A ,

Program Intensif
SBMPTN
DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI UMB PTN 2013

1. Ciri Gelombang bunyi


Ciri-ciri gelombang bunyi adalah
merupakan gelombang longitudinal
disebabkan oleh benda yang bergerak
tidak dapat merambat dalam vakum
( termasuk gelombang mekanik )
Mengukur cepat rambat bunyi
(a)

di udara
Dapat dipakai tabung resonansi

v f .
v = cepat rambat gelombang bunyi (m.s-1)
f = frekuensi (Hz)
= panjang gelombang (m)

Lembaga Bimbingan Belajar QL

(b) di dalam zat padat


v

v = cepat rambat bunyi dalam gas (m.s-1)


E = Modulasi Young Bahan ( N m-2)
= massa jenis bahan (kg.m-3)
(c) di dalam gas

RT

v = cepat rambat bunyi dalam gas (m.s-1)


= tetapan laplace
R = tetapan gas umum = 8,3 J mol-1.k-1

43

T = suhu ( K )
M = massa molekul gas (kg.mol-1 )
2. Gejala-gejala Gelombang bunyi

fp = frekuensi yang diamati Pengamat

Pemantulan gelombang bunyi


Pemantulan gelomabang bunyi memenuhi hukum
pemantulan gelombang.Pembiasan gelombang bunyi
Pembiasan gelombang bunyi juga memenuhi hokum
pembiasan gelombang

Difraksi Gelombang Bunyi


Difraksi pada gelomban bunyi lebih mudah
daripada difraksi gelombang cahaya karena panjang
gelombang bunyi lebih besar dari cahaya.
Interferensi Gelombang Bunyi
Interferensi gelombang bunyi adalah
dua gelombang bunyi yang koheren.

S = beda lintasan kedua gelombang bunyi


= panjang gelombang bunyi
n = bilangan cacah
2n = bilangan bulat

Interferensi distruktif terjadi apabila kedua


gelombang
bunyi
yang
berinterferensi
berlawanan fase, dan akan menghasilkan bumyi
lemah.

1
S (2n 1)
2
n
= bilangan cacah
(2n+1) = kelipatan bilangan ganjil

vp = kecepatan pengamat
+ pengamat mendekati sumber bunhyi
- pengamat menjauhi sumber bunyi
vs = kecepatan sumber bunyi
+ sumber menjauhi pengamat
- sumber mendekati pengamat
va = kecepatan angin
+ arah angin dari sumber ke pendengar
- arah angin dari pendengar ke sumber

Pelayangan
Pelayangan terjadi apabila dua sumber bunyi yang
memiliki beda frekuensi kecil dan dibunyikan
serentak.

f L f1 f 2
f L = frekuensi layangan (Hz)
f1 = frekuensi sumber bunyi- 1
f2 = frekuensi sumber bunyi -2
Jumlah layangan (n) selama waktu t:
n = fL . t

3. Sumber bunyi
A. Dawai / Senar
Hasil percobaan Melde menyimpulkan bahwa ,
cepat rambat gelombang transversal dalam dawai
sebanding dengan akar kuadrat gaya tegangan
dawai dan berbanding terbalik dengan akar
kuadrat massa persatuan panjang dawai.
Cepat rambat gelombang trasversal dalam dawai :

Efek Doppler
Efek Doppler adalah peristiwa dimana frekuensi
bunyi yang diamati Pengamat akan lebih tinggi/
lebih rendah dari frekuensi sumber bunyi apabila
sumber dan pengamat saling menjauhi/
mendekati

fp

fs = frekuensi sumber buni


v = cepat rambat bunyi di udara

perpaduan

Interferensi konstruktif terjadi apabila kedua


gelombang bunyi yang berinterensi sefase, dan akan
menghasilkan bunyi kuat.

S (2n )

dengan :

(v va ) v p
(v va ) vs

Fl

F
A

Frekuensi senar

fs

Lembaga Bimbingan Belajar QL

36

fn
dengan :

n 1

4l

F
A

2L

n = bilangan cacah
L = panjang senar
F = gaya tegangan dawai
= massa jenis dawai
A = luas penampang dawai
fn = frekuensi nada atas ke
fo = frekuensi nada dasar

Panjang gelombang ke n : n (2 n 1)
Perbandingan frekuensi :

f 0 : f1 : f 2 : f n 1: 3 : 5 : (2n 1)
n = bilangan cacah
4. Energi Gelombang Bunyi
A.

Hukum Marsenne

o
o
o
o

Frekuensi senar/ dawai yang kedua ujungnya


terikat adalah :
berbanding terbalik dengan panjang senar (l)
berbanding lurus dengan akar kuadrat dari gaya
tegangan senar (F)
berbanding terbalik dengan kuadrat luas
penampang senar (A)
berbandin terbalik dengan kuadart massa jenis
senar ( )
Perbandingan frekuensi :

Energi Gelombang (E)


Energi yang dipindahkan oleh suatu gelombang
sebanding dengan kuadrat amlpitudonya ( E y 2 )
dan juga sebanding dengan kuadrat frekuensi
( E f2 )

1
m. 2 . y 2 2 2 . . f 2 . y 2
2

B. Intensitas Gelombang (I)


Intensitas gelombang didefinisikan sebagai enegi
gelombang yang dipindahkan melalui bidang yang
tegak lurus dengan arah rambat gelombang.

f 0 : f1 : f 2 : f n 1: 2 : 3 : ( n 1)

P
A

I = Intensitas (W.m-2)
P= daya /laju energi ( W)
A= luas (m2)

Jumlah simpul nada ke n : sn = n + 2

Perbandingan intensitas antara 2 titik disekitar


suatu sumber bunyi

Jumlah perut ke n : pn = n + 1
Panjang gelombang ke - n : n

2L
( n 1)

fn = frekuensi nada atas ke n

I2
I1

B. Pipa organa terbuka

Jumlah simpul ke-n :

fn

( n 1
v
2L

R1

R2

R2 = jarak titik 2 ke sumber bunyi

2L
Panjang gelombang ke-n : n
n 1
Perbandingan frekuensi : fo : f1 : f2 : fn = 1 : 2 : 3 : (n+
1)
= frekuensi nada atas ke n
= frekuensi nada dasar
= cepat rambat bunyi di udara
= bilangan cacah

C.

Taraf Intensitas (TI)


Taraf Intensitas bunyi adalah ukuran kekuatan
bunyi yang dapat diukur dengan alat ukur bunyi.

TI 10 log

I
I0

dB = desi Bell

C. Pipa organa tertutup


Untuk nada atas ke n :

R2

R1 = Jarak titik 1 ke sumber bunyi

sn = n + 1

Jumlah perut ke-n : Pn = n + 2

fn
fo
v
n

Titik 2

Sumber
bunyi

fo = frekuensi nada dasar ( n = 0 )


n = bilangan cacah

Frekuensi nada atas ke n :

Titik 1

R1

fn

(2n 1)V
4L

Jumlah simpul ke n:

sn = n + 1

Jumlah perut ke n :

pn = n + 1

Lembaga Bimbingan Belajar QL

- Intensitas (I0) = Intensitas ambang pendengaran


-12

-2

= 10 W.m
yaitu intensitas bunyi terkecil
yang masih dapat di dengar manusia.
-2

- Intensitas (1 W.m ) = Intensitas ambang


perasaan, adalah intensitas bunyi terbesar yang
masih dapat didengar manusia tanpa rasa sakit.

43

Catatan :

(1) Taraf intensitas pada suatu titik disekitar


sumber bunyi apabila taraf intensitas dititik
lain diketahui :

TI 2 TI1 20 log

R1
R2

Misal pengamat berada di A mendengar bunyi


paling kuat untuk pertama sekali.
Jadi : s
=
n. = ( d x ) x
1.2
= 200 2x
x
= 198/2
maka t
= x/v
= 0,25 s
4.

R1 = jarak titik 1 ke sumber bunyi


R2 = jarak titik 2 ke sumber bunyi
(2) Taraf intensitas dari n sumber bunyi yang
identik dan dibunyikan serentak
TI n TI1 10 Logn

TI1 = Taraf Intensitas 1 sumber bunyi


TIn = Taraf Intensitas untuk n sumber

Seutas senar dengan panjang 10 meter terikat pada


kedua ujungnya . Frekuensi resonansi nada atas
pertama senar ialah 80 Hz. Jika massa persatuan
panjang senar 0,1 kg.m-1 , hitunglah besar tegangan
kawat.
Jawab :
l = 3m
f = 60 Hz

= 0,1 kg.m-1
n
=1

fn
1.

Suara guntur terdengar 12 sekon setelah kilat terlihat.


Jika titik asal kilat dari pengamat adalah 4800 m,
berapakah cepat rambat gelomabng bunyi ?
Jawab :

v
2.

s 4800m

400m.s 1
t
12s

80
5.

Seorang anak menjatuhkan sebuah batu kecil dari


tepi atas sebuah sumur . Setelah 2,05 s , ia mendengar
bunyi batu menyetuh air. Jika g = 10 m.s -2 dan laju
rambat bunyi 400 m.s-1 , hitunglah kedalaman
permukaan air sumur diukur dari tepi atas sumur .

n 1
2L

1 1
10

fn

6.

t
h

2h h

g v

2h
h
2, 05

10 400
h = 20 m
3.

Dua sumber bunyi identik saling berhadapan pada


jarak 200 m dan memberikan sinyal 100 Hz . Seorang
pengamat berjalan sepanjang garis hubung kedua
sumber mulai dari salah satu sumber bunyi dengan
kelajuan konstan 2 m.s-1 . Diukur dari t = 0 pada
keadaan awalnya , kapankah orang itu akan
mendengar bunyi paling kuat ? ( cepat rambat bunyi
= 400 m.s-1)

Jawab :

= v / f = 400/100 = 2 m

SB 1

d-x

d = 200m

Lembaga Bimbingan Belajar QL

7.

F
10 1

F
=
64 kN
Cepat rambat bunyi dalam sebuah pipa organa
tertutup 340 m.s-1
.Jika frekuensi nada dasar pipa
organa 170 Hz. Hitunglah panjang pipa organa
tersebut.
v
=
340 m.s-1
n
=
0
fo=
170 Hz

2n 1

170
Jawab:

v
4L
2.0 1

4L

340

L= 0,5 m=50 cm

Sebuah sumber bunyi memiliki taraf intensitas 70 dB.


Hitunglah taraf intensitas bunyi apabila 10 buah
sumber bunyi yang identik dibunyikan serentak ?
Jawab:
TI1
N

= 70 dB
= 10

TI10

= 70 + 10 Log n
= 70 + 10 Log 10 = 80 Db

Pada suatu titik yang berjarak 4 m dari sumber bunyi


memiliki taraf intensitas 60 dB. Hitunglah taraf
intensitas pada suatu titik yang berjarak 40 m dari
sumber bunyi tersebut
Jawab:
TI1

60 dB

R1

4m

R2

40 m

R1

R2

TI 2 TI1 20 Log
SB 2

4
= 40 dB
40

TI 2 60 20 Log

36

8.

Sebuah kereta api bergerak melewati suatu stasiun


dengan kelajuan 20 m.s-1 sambil membuyikan sirene
dengan frekuensi 1000 Hz. Jika cepat rambat bunyi di
udara 320 m.s-1 , berapakah frekuensi bunyi yang
didengar oleh pengamat yang diam di stasiun
apabila kereta mendekati stasiun
Jawab :
fs =
1000 Hz
v=
320 m.s-1 ; vp = 0
vs =

fp

(D) panjang senar dan gaya diubah menjadi 2 kali


semula
(E) panjang senar dan gaya diubah menjadi 0,25 kali
semula.
5

SKALU 1997
Pada gelombang bunyi tidak dapat terjadi
interferensi.
SEBAB
Gelombang bunyi adalah gelombang transversal

SPMB 2002 Regional I

20 m.s-1 ( S menjauhi P )

v vp
v vs

fs

Pipa organa terbuka yang panjangnya 25 cm


menghasilkan frekuensi nada dasar sama dengan
frekuensi yang dihasilkan oleh dawai yang
panjanynya 150 cm. Jika cepat rambat bunyi di udara
340 ms-1 dan capat rambat gelombang trasversal pada
dawai 510 ms-1 maka dawai menhasilkan..
(A) nada dasar
(B) nada atas pertama
(C) nada atas kedua
(D) nada atas ketiga
(E) nada atas keempat

320 0
fp
1200 = 1280 Hz
320 20

Program Intensif SNMPTN

Skalu 1997
Seutas dawai panjangnya 0,80 m. Jika tegangan dawai
itu
diatur
sedemikian
sehingga
kecepatan
gelombang transversal yang dihasilkannya adalah
400 m/detik, maka frekuensi nada dasarnya ..
(A) 640 Hz
(B) 500 Hz
(C) 320 Hz
(D) 250 Hz
(E) 125 Hz
Skalu 1997
Gelombang
longitudinal
tidak
menunjukkan
peristiwa
(A) pembiasan
(B) pemantulan
(C) difraksi
(D) dispersi
(E) polarisasi
Sipemmaru 1985
Seutas dawai bila diberi tegangan 100 N dan
digetarkan, maka frekuensi yang timbul adalah f0.
Berapa besar tegangan yang dibutuhkan agar dawai
tersebut bergerat dengan frekuensi 2f0?
(A) 25 N
(B) 50 N
(C) 100 N
(D) 200 N
(E) 400 N

PP I 1983
Suatu senar (dawai) yang panjangnya A meter dan
ditegangk oleh gaya sebesar B newton digetarkan
hingga menghasilkan nada dasarnya. Kita ingin
mendapatkan nada dasar yang frekuensinya dua kali
semula, maka
(A) panjang senar dijadikan 2A, gaya dibuat tetap
(B) panjang senar dibuat tetap, gaya dijadikan 2B
(C) panjang senar dan gaya diubah menjadi 0,25 kali
semula

Lembaga Bimbingan Belajar QL

UMPTN 1998 Rayon C


Dawai sepanjang 1 m diberi tegangan 100 N.Pada
saat dawai digetarkan dengan frekuensi 500 Hz, di
sepanjang dawai terbentuk 10 perut. Massa dawai
tersebut adalah.g

(A) 1
(B) 5

(D) 50
(E) 100

(C) 10
8

UMPTN 1994 Rayon C


Sepotong dawai yang panjangnya 80 cm dan
massanya 16 gram dijepit kedua ujungnya dan
terentang tegang dengan tegangan 800 N. Frekuensi
nada atas kesatu yang dihasilkan adalah..
(A) 125 Hz
(B) 150 Hz
(C) 250 Hz
(D) 300 Hz
(E) 375 Hz

UMPTN 1995 Rayon B


Dawai piano yang panjangnya 0,5 m dan massanya
10-2 kg ditegangkan 200 N, maka frekuensi nada
dasar piano adalah.
(A) 100 Hz
(B) 200 Hz
(C) 400 Hz
(D) 600 Hz
(E) 800 Hz

10 UMPTN 1994 Rayon A


Sepotong dawai menghasilkan nada dasar f.Bila
dipendekkan 8 cm tanpa mengubah tegangan,
dihasilkan frekuensi 1,25f. Jika dawai dipendekkan 2
cm lagi, maka frekuensi yang dihasilkan adalah.
(A) 2 f
(B) 1,5 f
(C) 1,33 f

43

(D) 1,25 f
(E) f
11

UMPTN 1997 Rayon A


Seutas dawai panjangnya 90 cm bergerat dengan
nada atas pertama berfrekuensi 300 Hz, maka
1. cepat rambat gelombang di dawai 270 ms-1
2. frekuensi nada atas kedua dawai 600 Hz
3. frekuensi nada dasar dawai 150 Hz
4. panjang gelombang di dawai 45 cm

12

UMPTN 1998 Rayon B


Nada atas pertama pipa organa terbuka yang
panjangnya 40 cm beresonansi dengan pipa organa
tertutup. Jika pada saat beresonansi jumlah simpul
pada kedua pipa sama, maka panjang pipa organa
tertutup (dalam cm) adalah.
(A) 20
(B) 30
(C) 40
(D) 50
(E) 60

13

UMPTN 1999 Rayon C


Suatu system resonansi mempunyai frekuensi dasar
sebesar 100 Hz. Bila diketahui bahwa 300 Hz dan 50
Hz merupakan nilai-nilai frekuensi berikutmya yang
menghasilkan resonansi, maka dapat dikatakan
bahwa system tersebut adalah
1. pipa yang terbuka kedua ujungnya
2. pipa yang tertutup salah satu ujungnya dan
terbuka ujungnya yang lain
3. tali bergetar yang terikat kedua ujungnya
4. tali bergetar yang hanya satu ujungnya terikat

14

UMPTN 1997 Rayon A


Pada pipa organa terbuka nada atas kedua
dihasilkan panjang gelombang sebesar x dan pada
pipa organa tertutup nada atas kedua dihasilkan
panjang gelombang sebesar y. bila kedua pipa
panjangnya sama, maka
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)

15

16

Pipa organa terbuka A dan pipa organa tertutup B


mempunyai panjang yang sama. Perbandingan
frekuensi nada atas pertama antara pipa organa A
dengan pipa organa B adalah.
(A) 1 : 1
(B) 2 : 1
(C) 2 : 3
(D) 3 : 2
(E) 4 : 3
17

PP I 1982
Sebuah tabung gelas
kedua ujungnya terbuka.
Tabung gelas tersebut dimasukkan ke dalam bejana
berisi air. Di atas tabung digetarkan garputala
dengan frekuensi tertentu. Mula-mula tabung penuh
berisi air lalu ditarik ke atas. Jika bunyi paling keras
pertama terdengar pada saat panjang tabung yang di
atas air 18 cm, maka panjang gelombang bunyi
tersebut di udara adalah.
(A) 162 cm
(B) 144 cm
(C) 72 cm
(D) 54 cm
(E) 50 cm

18

SIPEMMARU 19984
Suatu garputala dengan frekuensi 550 Hz digetarkan
di dekat suatu tabung gelas berisi air yang tinggi
permukaannya dapat diatur. Resonansi akan terjadi
bila jarak permukaan air dari ujung tabung adalah.
(kecepatan bunyi di udara 330 ms-1)
1. 0,15 m
2. 0,30 m
3. 0,45 m
4. 0,60 m

19

SIPENMARU 1985
Pada suatu percobaan dengan tabung resonansi,
ternyata resonansi pertama didapat bila permukaan
air di dalam tabung berada 20 cm dari ujung atas
tabung. Resonansi kedua akan terjadi bila jarak
permukaan air ke ujung tabung itu.
(A) 20 cm
(B) 40 cm
(C) 50 cm
(D) 60 cm
(E) 80 cm

20

UMPTN 1996 Rayon C


Sebuah sumber gelombang bunyi dengan daya 50 W
memancarkan
gelombang
ke
medium
di
sekelilingnya yang homogen. Tentukan intensitas
radiasi gelombang tersebut pada jarak 10 m dari
sumber.

2 : 1
3 : 4
4 : 3
5 : 6
6 : 5

UMPTN 2000 Rayon C


Pada suatu hari ketika cepat rambat bunyi sebesar
345 ms-1, frekuensi dasar suatu pipa organa yang
tertutup salah satu ujungnya adalah 220 Hz. Jika
nada atas kedua pipa organa tertutup ini panjang
gelombangnya sama dengan nada atas ketiga suatu
pipa organa yang terbuka kedua ujungnya, maka
panjang pipa organa terbuka itu adalah.
(A) 37 cm
(B) 43 cm
(C) 63 cm
(D) 75 cm
(E) 87 cm

(A) 4 x 10

(B) 40 W/m

W/m
2

(C) 200 W/m

(D) 400 W/m

(E) 2000 W/m

UMPTN 1995 Rayon C

Lembaga Bimbingan Belajar QL

36

21

SPMB 2002 Regional I


Seseorang mendengarkan kembali suaranya sebagai
gema dari sebuah tebing setelah waktu 4 detik.
Apabila adalah perbandingan panas jenis udara
pada tekanan dan suhu konstan dan orang tersebut
mengetahui bahwa suhu saat itu T Kelvin dan massa
molekul relative udara M, maka orang tersebut dapat
menentukan jarak tebing menurut persamaan
(A)

RT
M

(B) 2

RT
M

(C) 4

RT
M

(D) 6

RT
M

PP 1 1982
Taraf intensitas bunyi (TI) pada suatu jendela
2

terbuka yang luasnya 1 m adalah 60 dB. Jika harga


-16

ambang bunyi 10
watt/cm , maka daya akustik
yang masuk melalui jendela tersebut adalah
-16

-12

-10-

(A) 10
(B) 10
(C) 10

-6

(D) 10 W
-4

(E) 10 W
23

SIPENMARU 1984
Jika sebuah sepeda motor melewati seseorang, maka
ia menimbulkan taraf intensitas (TI) sebesar 80
dB.Bila sekaligus orang itu dilewati 10 sepeda motor
sepert itu, maka taraf intensitas nya adalah
(A) 8 dB
(D) 90 dB
(B) 70 dB
(E) 800 dB
(C) 80 dB

24

UMPTN 1998 Rayon A


Taraf intensitas bunyi sebuah mesin adalah 60 dB
dengan acuan intensitas ambang pendengaran = 10 12
W m-2). Jika taraf intensitas di dalam ruang pabrik
yang menggunakan sejumlah mesin itu adalah 80 dB,
maka jumlah mesin yang digunakan adalah.
(A) 200
(D) 20
(B) 140
(E) 10
(C) 100

25

PP I 1983
Taraf intensitas bunyi dua klakson yang identik
sama dengaan dua kali taraf intensiats satu klakson.
SEBAB
Energi bunyi dua klakson dua kali energi satu
klakson

26

UMPTN 1996 Rayon B


Taraf intensitas bunyi sebuah mesin rata-rata 50 dB.
Apabila 100 mesin dihidupkan bersama maka taraf
intensitasnya.

Lembaga Bimbingan Belajar QL

20 dB
50 dB
70 dB
75 dB
150 dB

27 UMPTN 1993 Rayon A


Pada jarak 3 m dari sumber ledakan terdengar bunyi
dengan taraf intensitas 50 dB. Pada jarak 30 m dari
sumber ledakan bunyi itu terdengar dengan taraf
intensitas ..dB
(A) 5
(B) 20
(C) 30
(D) 35
(E) 45
28

RT
(E) 8
M
22

(A)
(B)
(C)
(D)
(E)

PP I 1979
Pelayangan terjadi karena adanya interferensi..
(A) dari lebih dari 2 gelombang yang sama
frekuensinya
(B) 2 gelombang yang berlawanan arah getarnya
(C) 2 gelombang yang sama frekuensinya
(D) 2 gelombang yang besar beda frekuensinya
(E) 2 gelombang yang kecil beda frekuensinya

29. SKALU 1997


Bila dua buah sumber bunyi masing-masig dengan
frekuensi 2000 Hz dan 2008 Hz berbunyi dengan
serentak, maka akan timbul pelayangan bunyi dengan
frekuensi..
(A) 2 Hz
(B) 4 Hz
(C) 8 HZ
(D) 2004 Hz
(E) 2008 Hz
30. SIPENMARU 1998 KODE 71
Garputala X dan Y, bila dibunyikan bersamaan akan
menghasilkan 300 layangan per menit . Garputala X
memiliki frekuensi 300 Hz. Apabila garputala Y
ditempeli setetes lilin, akan menghasilkan 180
layangan per menit dengan garputala x. Frekuensi
asli dari garputala Y adalah
(A) 295 Hz
(B) 297 Hz
(C) 303 Hz
(D) 305 Hz
(E) 308 Hz

31. UMPTN 1999 Rayon A


Frekuensi bunyi dari suatu sumber bunyi goleh
seorang pendengar akan terdengar
1. bertambah, jika sumber dan pendengar bergerak
searah dengan pendenghar di depan, dan
kelajuan sumber lebih besar daripada kelajuan
pendengar.

43

2.
3.
4.

bertambah, jika sumber diam dan pendengar


mendekati sumber
berkurang, jika pendengar diam dan sumber
bunyi menjauhi pendengar
tatap, jika sumber bunyi dan pendengar diam
tetapi medium bergerak relative menuju
pendengar.

32. SIPENMARU 1986


Suatu sumber bunyi bergerak dengan kecepatan 10
m/s menjauhi seorang pendengar yang tidak
bergerak. Jika frekuensi bunyi 400 Hz, dan kecepatan
perambatannya 390 m/s, maka frekuensi gelombang
bunyi yang terdengar adalah.
(A) 380 Hz
(B) 390 Hz
(C) 400 Hz
(D) 410 Hz
(E) 420 Hz

terdengar oleh seseoarang yang diam di pinggir jalan


ketika mobil ambulans mendekati dan menjauhinya
jika cepat rambat bunyi di udara saat itu 340 m/s
adalah sekitar
(A) 30 Hz
(B) 60 Hz
(C) 95 Hz
(D) 135 Hz
(E) 180 Hz

33. UMPTN 2001 Rayon B


Sebuah truk bergerak dengan kecepatan 36 km/jam
di belakang sepeda motor. Pada saat truk
mengeluarkan bunyi klakson dengan frekuensi 1000
HZ, pengemudi sepeda motor membaca pada
spidometer angka 72 km/jam. Apabila kecepatan
bunyi 340 ms-1, maka pengemudi sepeda motor akan
mendengar klakson pada frekuensi
(A) 1091 Hz
(B) 1029 Hz
(C) 1000 Hz
(D) 970 Hz
(E) 914 Hz
34. UMPTN 1989 Rayon B
Si X
berdiri di samping sumber bunyi yang
frekuensinya 676 Hz. Sebuah sumber bunyi lain
dengan frekuensi 676 Hz mendekati si X dengan
kecepatan 2 m/s. Bila kecepatan merambat bunyi di
udara adalah 340 m/s. maka si X akan mendengar
layangan dengan frekuensi.Hz
(A) 0
(B) 2
(C) 4
(D) 6
(E) 8
35. SPMB 2005 Regional I Kode 780 No.4
Sebuah suling yang memiliki kolom udara terbuka
pada kedua ujungnya memiliki nada atas kedua
dengan frekuensi 1700 Hz. Jika kecepatan suara di
udara adalah 340 m/s maka panjang suling
mendekati
(A) 10 cm
(B) 15 cm
(C) 20 cm
(D) 25 cm
(E) 30 cm
36. SPMB 2005 Regional I Kode 780 N0.5
Sebuah mobil ambulans bergerak dengan kelajuan 30
m/s sambil membunyikan sirine yang menghasilkan
frekuensi 900 Hz. Perbedaan frekuensi yang

Lembaga Bimbingan Belajar QL

36

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI UMB PTN 2013

1.

Ciri- cirri gelombang cahaya


Ciri-ciri gelombang cahaya adalah :

Merupakan gelombang elektromagnetik

Merupakan gelombang transversal

Di udara/vakum kecepatannya : c
8

2.

o o

Polarisasi dengan pemantulan

Sinar datang tak


terpolarisasi

-1

3 x 10 m.s .
Dapat merambat dalam vakum
Ada yang dapat dimodulasikan dengan
gelombang bunyi
Dapat dipolarisasikan
Dapat menghitamkan pelat film
Tidak dipengaruhi oleh medan magnetik dan
medan listrik
Tidak bermuatan listrik .

Polarisasi cahaya
Polarisasi cahaya adalah terserapnya sebagian arah
getar cahaya, dan cahaya ini desebut cahaya
terpolarisasi. Cahay yang memiliki satu arah getar
saja disebut cahaya terpolarisasi linear. Cahaya
terpolarisasi dapat diperoleh dari cahaya tak
terpolarisasi dengan cara : Penyerapan selektif ,
pemantulan , pembiasan ganda dan hamburan.

Jadi :

I2

1
I 0 cos 2
2

tan iP

1
I0
2

nb
cos iP
nk
nb
nk
nb

nk

iP arctan

iP = sudut Polarisasi/Brewster
Polarisasi dengan pembiasan ganda
Polarisasi cahaya ini terjadi apabila cahaya melalui
suatu medium yang memiliki indeks bias yamh
berbeda ( missal : kalsit dan kuarsa ), sehingga
cahaya yang melalui benda tersebut mengalami
pembiasan ganda.

I2

Polarisasi cahaya dengan hamburan


Polarisasi ini diakibatkan oleh medium yang
menyerap sebagian cahaya dan sebagian lagi
dipantulkan ( hamburan )
3.

,karena I1

nk .sin i p nb sin r nb sin(900 iP )


sin iP

Menurut Hukum Malus


atau

Catatan : r = 900 - iP
Sinar pantul terpolarisasi apabila sinar pantul
dan sinar bias membentuk sudut 90.

Sumbu
analisator

I 2 I1 cos 2

900

Sinar bias

Cahaya tak
terpolarisasai

Sumbu
polarisator

Sinar pantul
terpolarisasi

iP

rr

analisator
I1

I0

iP

nk
nb

A. Polarisasi dengan penyerapan selektif


Menggunakan dua Polaroid , al :
- Polarisator
berfungsi
untuk
mempolarisasikan cahaya
- Analisator berfungsi untuk mengurangi
intensitas cahaya terpolarisasi.

polarisator

Normal

Efek Doppler pada gelombang elektromagnetik


Efek Doppler pada gelombang elektromagnetik
adalah peristiwa dimana pengamat mengamati
frekuensi ang semakin tinggi/rendah dari sumber
cahaya karena pengamat dan sumber cahaya
bergerak relative mendekati/menjauhi.

f P f s 1 rel
c

fp

Lembaga Bimbingan Belajar QL

frekuensi yang diamati pengamat

43

fs
c

=
=

frekuensi sumber gel. elektromagnetik


cepat rambat cahaya = 3 x 108 m.s-1

vrel = kecepatan
sumber
4.

relatif

pengamat

dengan

Difraksi Cahaya
Difraksi cahaya adalah lenturan cahaya karena
suatu penghalang atau celah .
A.Difraksi cahaya pada celah tunggal

layar

Celah
tunggal

Pita gelap 1

S.B

y1

y1
L

2y1

Pita gelap 1

Lenturan cahaya/sinar oleh celah tunggal akan


mengalami interferensi destruktif ( interferensi
minimum ), jika gelombang yang berinterferensi
berbeda sudut fase 1800 ( rad )

d sin
dengan :
d

d.y

(2n). berlaku untuk =


L
2
=
=
=
=

n = orde ( bilangan asli )


lebar celah tunggal ( m)
panjang gelombang ( m)
sudut deviasi ( rad )
jarak celah ke layer (m)

Lebar pita terang pusat : 2 y1

2 L
d

B. Perbesaran system alat optic dibatasi oleh


difraksi.
Pola difraksi yang dibentuk oleh suatu bukaan
bulat terdiri dari bintik terang pusat berbentuk
lingkaran yang dikelilingi oleh sederetan cincincincin terang dan gelap. Pusat bintik terang
disebut CAKRAM AIRY
Kriteria Rayleigh
Dua benda titik tepat dapat dipisahkan
(dibedakan) jika pusat dari pola dipraksi benda
titik pertama berimpit dengan minimum pertama
dari dipraksi benda titim kedua.

sin m m

05.

1, 22 dm

D
L

= sudut resolusi minimum = batas sudut


yaitu ukuran sudut pemisahan agar
dua benda titik masih dapat dipisahkan secara tepat berdasarkan kriteria
Rayleigh
= panjang gelombang cahaya dalam lensa
D = diameter bukaan alat optic (m)
dm= daya urai alat optic (m)
L
= jarak sumber cahaya ke lensa (m)
Interferensi Cahaya

Lembaga Bimbingan Belajar QL

Interferensi cahaya adalah perpaduan 2 cahaya


yang koheren 9beda fase kedua cahaya tetap).
Interferensi cahaya, al :
a. Interferensi
konstruktif
(interferensi
saling
menguatkan atau interferensi maksimum, terjadi
apabila kedua cahaya sefase dan menghasilkan
pita terang)
b. Interferensi
destruktif
(interferensi
saling
melemahkan) atau interferensi minimum, terjadi
apabila kedua cahaya berlawanan fase dan
menghasilkan pita gelap.
A.
Interferensi pada celah ganda (percobaan
Thomas Young)

layar

Celah
ganda

Pita terang1

S.B

y1

y1
L

2y1

Pita terang 1

Interferensi maksimum :

d sin

dy
1
(2n)
L
2

Interferensi minimum

d sin

d.y

(2n 1)
L
2

d
= jarak antara kedua celah
L
= jarak celah ke layer
Y
= jarak pita gelap/ pita terang ke pita
terang
pusat

= panjang gelombang
n
= orde, bilangan cacah
Y

L.
d

jarak pita terang yang

berdekatan
= jarak pita gelap yang berdekatan

L.
= jarak pita gelap dan pita terang
2d
yang berdekatan

B.
Interferensi Pada Selaput Tipis
1. Interferensi konstruktif

S 2d (2m 1)

'
(2m 1)
2n
2

2. Interferensi Destruktif

S 2d (2m)

'
(2m)
2n
2

D = tebal lapisan
m = orde

36

= indeks bias lapisan

d.y
n
2
L
L. .n 0, 4.7,5.107.3
y1

m
d
104

d sin 2n

= panjang gelombang di udara

= panjang gelombang cahaya


' =
n
dilapisan

= 9 x 10-3 m

= 9 mm

C. Interferensi Pada Kisi Difraksi


Interferensi maksimum pada kisi difraksi

d sin

d =

Program Intensif SBMPTN

d.y
1
(2n)
L
2

1
= lebar kisi
N

1.

SPMB 2003 Regional I


Seberkas cahaya monokromatis dijatuhkan pada dua
celah sempit vertical berdekatan dengan jarak d =
0,01mm. Pola interferensi yang terjadi ditangkap
pada jarak 20 cm dari celah. Diketahui bahwa jarak
antara garis gelap pertama di sebelah kiri ke garis
gelap pertama di sebelah kanan adalah 7,2 mm.
Panjang gelombang berkas cahaya adalah.
(A) 180 nm
(D) 720 nm
(B) 270 nm
(E) 1800 nm
(C) 360 nm

2.

UMPTN 1989 Rayon C


Dua gelombang cahaya koheren berinterferensi. Di
tempat-tempat terjadinya sinar terang, beda fase
kedua gelombang tadi sama dengan (n=1,2,3.)

N = jumlah kisi persatuan panjang


n = orde
= panjang gelombang
= sudut deviasi
Contol Soal :
1. Seberkas cahaya tak terpolarisasi mengenai
polaroid pertama dengan intensitas I0. Hitunglah
persentase intersitas cahaya yang diserap oleh
sistem polaroid, yang terdiri dari duaa buah
polaroid, jika sudut antara kedua polaroid 600.
Jawab :
Intensitas cahaya yang diteruskan sistem :

1
I 0 cos 2
2
I
1
I 2 I 0 cos 2 600 0
2
8

I2 =

I0 7I0

8
8
I
700
x100%
%
Persentase yang diserap =
I0
8

(B)
(C)
(D)

Yang diserap : I I 0 I 2 I 0

(E)
3.

Tes ITB 1976


Dalam percobaan interferensi dua celah (percobaan
Young) dipakai sinar kuning monokromatis, maka
pada layer terlihat.
(A) garis kuning dan gelap berselang seling dengan
garis yang di tengah kuning
(B) garis kuning dan gelap berselang-seling dengan
garis yang di tengah gelap
(C) garis berwarna seperti pelangi dengan garis
yang di tengah kuning
(D) garis berwarna seperti pelangi dengan garis
yang ditengah gelap
(E) garis terang dan gelap berselang-seling dengan
garis yang tengah putih.

4.

UMPTN 1989 Rayon B

2. Indeks bias suatu prisma = 3 . Hitunglah sudut


polarisasi prisma di udara.
Jawab : tan i p
tan i p

nb
; nb 3 n p nk nu 1
nk
3
1

iP 600
3. Celah tunggal selebar 0,1 mm disinari seberkas
cahaya sejajar dengan 7500A0 .Pola difraksi
yang terjadi ditangkap oleh layar pada jarak 40 cm
dari celah. Hitunglaj jarak pita gelap ke-3 dengan
titik terang pusat.
Jawab :
d = 0,1 mm = 10-4m
7500A0 = 7,5 x 10-7 m
n =3
L = 40 cm = 0,4 m
Interferensi destruktif

Lembaga Bimbingan Belajar QL

1
(2n 1)
2
(n + 1)
(2n + 1)
2(n + 1)
1
(n 1)
2

(A)

P terang
L
S

Q terang
M

R terang

43

Hasil percobaan Young dengan sinar monokromatis


dilukiskan seperti terlihat pada gambar di atas. Garis
terang pada P terjadi jika PM PL sama dengan
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)
5.

6.

7.

8.

9.

2
2
5

PP I IPA Terpadu 1983


Pada percoban young (celah ganda), jika jarak antara
kedua celahnya dijadikan dua kali semula, maka
jarak antara dua garis gelap yang berurutan
menjadi.
(A) 4 kali semula
(B) 2 kali semula
(C) 0,25 kali semula
(D) 0,5 kali semula
(E) tetap tidak berubah
SPMB 2004 Kode 650 nomor 8
Dua celah yang berjarak 1 mm, disinari cahaya
merah dengan panjang gelombang 6,5 x 10-7m. Garis
gelap terang dapat diaamati pada layar yang berjarak
1 m dari celah. Jarak antara gelap ketiga dan terang
kelima adalah.
(A) 0,85 mm
(D) 3,25 mm
(B) 1,62 mm
(E) 4,87 mm
(C) 2,55 mm
PP I 1981
Suatu berkas cahaya monokromatis setelah melalui
sepasang celah sempit yang jaraknya 0,3 mm
membentuk pola interferensi pada layer yang
jaraknya 0,9 m dari celah tadi. Bila jarak antara garis
gelap kedua terhadap pusat pola 3 mm, maka
panjang gelombang cahaya adalah
(A) 1,3 x 10-7 m
(B) 2,2 x 10-7 m
(C) 3,3 x 10-7 m
(D) 6,7 x 10-7 m
(E) 10,6 x 10-7 m
PP I 1980
Pada suatu percobaan Young dipergunakan cahaya
hijau. Apakah yang dapat dilakukan untuk
memperbesar jarak antaradua buah garis terang yang
berdekatan pada layer?
1
menjauhkan layar dari kedua celah
2
mengganti cahaya hijau
dengan cahaya
kuning
3
memperkecil jarak antara kedua celah
4
mengganti cahaya hijau dengan cahaya merah
UMPTN 2001 Rayon C
Suatu cahaya menerangi celah ganda yang memiliki
jarak antar celah 0,10 cm sedemikian hingga
terbentuk pola gelap-terang pada layer yang berjarak
60 cm. Ketika pemisahan antar pola terang adalah

Lembaga Bimbingan Belajar QL

0,048 cm, maka panjang gelombang cahaya yang


digunakan tersebut adalah
(A) 200 nm
(D) 600 nm
(B) 300 nm
(E) 800 nm
(C) 400 nm
10. UMPTN 1993 Rayon C
Cahaya suatu sumber melalui dua celah sempit yang
terpisah 0,1 mm. Jika jarak antara dua celah sempit
terhadap layer 100 cm dan jarak antara garis gelap
pertama dengan garis terang pertama adalah 2,95
mm, maka panjang gelombang cahaya yang
digunakan adalah
(A) 2100 mm
(D) 480 mm
(B) 1080 mm
(E) 440 mm
(C) 590 mm
11. UMPTN 1992 Rayon A
Untuk menentukan panjang gelombang sinar
menokromatis digunakan percobaan Young yang
data-datanya sebagai berikut. Jarak antara kedua
celahnya = 0,3 mm, jarak celah ke layar = 50 cm dan
jarak antara garis gelap ke-2 dengan garis gelap ke-3
pada layar = 1 mm. Panjang gelombang sinar
monokromatis tersebut adalah..
(A) 400 nm
(D) 580 nm
(B) 480 nm
(E) 600 nm
(C) 500 nm
12. SPMB 2004 Kode 452 Nomor 6
Suatu celah sempit tunggal dengan lebar a disinari
oleh cahaya menokromatis dengan panjang
gelombang 5890 angstrom. Tentukan lebar cahaya
agar terjadi pola difraksi maksimum orde pertama
pada sudut 300.
(A) 5 890 angstrom
(B) 11 780 angstrom
(C) 17 670 angstrom
(D) 23 670 angstrom
(E) 450 angstrom
13. MPTN 1993 Rayon B
Sinar monokromatis (panjang gelombang di udara
) yang tiba tegak lurus pada selaput tipis (tebal
selaput d dan indeks bias untuk sinar itu n) dan
selaput berada di udara, maka pemantulan sinar itu
akan mengalami interferensi minimum (gelap) bila d
adalah.
1.
2.
3.
4.

4n

n
3
4n

2n

14. PP I 1983
Suatu berkas sinar sejajar mengenai tegak lurus
suatu celah yang lebarnya 0,4 mm. Dibelakang celah
diberi lensa positif dengan jarak titik api 40 m. Garis
terang pusat (orde nol) dengan garis gelap pertama

36

pada layar di bidang titik api lensa berjarak 0,56 mm.


Panjang gelombang sinar adalah
-7

(A) 6,4 x 10 m
-7

(B) 6,0 x 10 m
-7

(C) 5,2 x 10 m
-7

(D) 5,6 x 10 m
-7

(E) 0,4 x 10 m
15. UMPTN 1997 Rayon A
Jika cahaya putih dilewatkan pada sebuah kisi
difraksi ,maka akan dihasilkan tiga orde pertama
spektrum pada layar. Warna spektrum pusat tersebut
adalah.
(A) putih
(B) ungu
(C) merah
(D) merah dan violet
(E) hijau
16. PP I 1982
Seberkas sinar monokromatis dengan panjang
gelombang 5 x 10-7 m datang tegak lurus pada kisi.
Jika spectrum orde kedua membuat sudut 30 0
dengan garis normal pada kisi, maka jumlah garis
per cm kisi adalah
(A)

2 x 10

(B)

4 x 10

(C)

5 x 10

(D)

2 x 10

(E)

5 x 10

16. SIPENMARU 1988 Kode 71


Sebuah kisi yang memiliki 3000 garis tiap cm kita
gunakan untuk menentukan panjang gelombang
cahaya. Sudut antara garis pusat dan garis pada orde
pertama adalah 80 (sin 80 = 0,140). Dari hasil di atas,
panjang gelombang cahaya itu adalah
(A) 2,70 x 10-8 m
(B) 4,63 x 10-7 m
(C) 3,70 x 10-7 m
(D) 4,25 x 10-7- m
(E) 4,67 x 10-7- m

pantulan minimum apabila cahaya dengan =500


nm datang secara normal adalah..
(A) 310
(B) 510
(C) 910
(D) 2500
(E) 10500
19. SIPENMARU 1984
Cahaya yang tidak terpolarisasi dapat dijadikan
cahaya terpolarisasi dengan.
1. pemantulan
2. bias kembar
3. absorpsi selektif
4. interferensi
20. PP I 1980
Warna biru langit terjadi karena cahaya mata hari
mengalami
(A) difraksi
(B) hamburan
(C) interferensi
(D) pemantulan
(E) pembiasan
21. PP I 1981
Jika analisator dan polarisator membuat sudut ,
maka intensiats sinar yang diteruskan sebanding
dengan
2
(A) tan
2
(B) sin
2
(C) cos

(D) tan
(E) sin

17. PP I 1981
Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi yang
terdiri dari 5000 garis tiap cm. Sudut bias orde kedua
adalah 300. Maka panjang gelombang cahaya yang
dipakai adalah.
(A) 1250 A
(B) 2500 A
(C) 4000 A
(D) 5000 A
(E) 7000 A
18. UM UGM 2004 Kode 312 Nomor 15
Diinginkan untuk mengurangi pantulan dari suatu
permukaan kaca ( n=1,6) dengan menempelkan
lapisan trasparan yang tipis terbuat dari MgF 2
( n=1,38) pada permukaan kaca itu. Tebal lapisan itu
(dalam Angstrom) yang diperlukan agar diperoleh

Lembaga Bimbingan Belajar QL

43

Anda mungkin juga menyukai