PTN 12 IPA
KIMIA
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolalan dan fraksi mol)
2. Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan
osmosis termasuk sifat koligatif larutan;
3. Membandingkan sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan sifat koligatif
Larutan Larutan
Elektrolit Non-Elektrolit
A. Konsentrasi Larutan
Molaritas (M) : Menyatakan jumlah mol zat terlarut Molalitas (m) : Menyatakan mol zat terlarut dalam 1 kg
dalam 1 liter larutan (1000 g) zat pelarut.
Contoh Soal
Sebanyak 30 gram urea dilarutkan dalam 81 gram air akan menghasilkan larutan dengan fraksi mol sebesar ………….
(Mr urea = 60, H2 O = 18)
A. 0,01
B. 0,1
C. 0,2
D. 0,02
E. 0,002
(UKK)
Kunci jawaban: B
Pembahasan
Urea = n a = = = 0,5
Air = n b = = = = 4,5
Xa = = = = 0,1
Larutan elektrolit
Larutan elektrolit
Keterangan :
π = tekanan osmotik (atm)
M = molaritas (mol/liter)
R = tetapan gas (0,082 L atm/mol K) Keterangan :
T = suhu dalam satuan Kelvin (K) = kenaikan titik didih
i = faktor Van’t Hoff = 1 + (n- 1)α Kb = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut
(o C/m)
Contoh Soal:
Tekanan uap air pada 100o C adalah 760 mmHg. Berapa tekanan uap larutan glukosa 10% pada suhu tersebut ? (Ar C = 12, H = 1,
O = 16 )
A. 7,524 mmHg
B. 75,24 mmHg
C. 752,4 mmHg
D. 7524 mmHg
E. 75240 mmHg
(UKK)
Kunci Jawaban: C
Pembahasan
Dalam 100 gram larutan glukosa 10% terdapat
Glukosa = 10 gram; Air = 90 gram
SOAL JAWABAN
1. Berikut ini dua buah contoh peristiwa kimia:
a) Pemakaian urea untuk mencairkan salju.
b) Produksi air tawar dari air laut.
Contoh tersebut berkaitan dengan sifat koligatif larutan
secara berurutan yaitu ….
A. 0,2
B. 0,4
C. 0,6
D. 0,8
E. 0,1
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
(UN 2013)
14. Gula 0,1 mol dan garam LX2 0,1 mol dengan derajat
ionisasi 0,5 masing-masing dilarutkan dalam 1 liter air (ρ
= 1 g/mL). Jika penurunan titik beku larutan gula t °C
maka penurunan titik beku larutan garam LX2 adalah ….
A. 1,5t °C
B. 2t °C
C. 2,5t °C
D. 3t °C
E. 3,5t °C
(SBMPTN 2014)
KIMIA | KELAS XII | SIFAT KOLIGATIF | 6
SOAL JAWABAN
SOAL JAWABAN
1. Sebanyak 500 mL larutan yang mengandung 17,1 gram zat non
elektrolit pada suhu 27o C, mempunyai tekanan osmotic 2,46
atm. Mr zat non elektrolit tersebut adalah … (R = 0,082 L
atm/mol/K)
A. 342
B. 278
C. 207
D. 150
(UN 2011)
4. Jika 87,75 gram NaCl dilarutkan dalam 7,5 Kg air murni, maka
larutan dalam keadaan normal (ρ = 1 atm) yang terjadi akan
memiliki Tf dan Tb sebesar … (Ar Na = 23, Cl = 35,5, Kf air =
1,86, Kb air = 0,5)
A. -0,774 o C dan 103,72 o C
B. -0,774 o C dan 100,2 o C
C. -0,372 o C dan 103,72 o C
D. -0,372 o C dan 100,2 o C
(UM UGM 2008)
5. Tekanan uap jenuh air pada suhu 25o C adalah 23,76 mmHg.
Jika ke dalam 90 gram air (Mr = 18) dilarutkan 18 gram sukrosa
(Mr = 180), maka penurunan tekanan uap larutan adalah…
A. 23,28 mmHg
B. 2,38 mmHg
C. 0,47 mmHg
D. 0,17 mmHg
(SIMAK UI 2010)
7. Gula 0,1 mol, natrium klorida 0,1 mol, dan natrium sulfat 0,1 ol
masing-masing dilarutkan ke dalam 1 liter air ( air = 1 g/mL).
Jika penurunan titik beku laruutan gula adalah t C, maka
penurunan titik beku larutan natrium klorida dan natrium sulfat
berturut-turut adalah ....
A. t C untuk kedua larutan
B. t C dan 2t C
C. 2t C untuk kedua larutan
D. 2t C dan 3t C
E. 3t C untuk kedua larutan
(SBMPTN 2014)
12. Larutan 5 g urea (Mr = 60) dalam 100 mL air mempunyai titik
didih yang sama dengan larutan 8 g zat X non-elektrolit dalam
200 mL air. Massa molekul relatif zat X adalah ....
A. 24
B. 36
C. 48
D. 60
E. 96
(SBMPTN 2013)
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. menerapkan konsep reaksi oksidasi reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan
kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri,
2. Menjelaskan reaksi oksidasi reduksi dalam sel elektrolisis.
3. Menerapkan Hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit.
Biloks naik
Reduksi (melepas e-)
Sifat: Reduktor
Reaksi
Redoks Biloks turun
Oksidasi (menangkap e-)
Sifat: oksidator
Unsur Bebas = 0
Logam = + valensi
Aturan O = -2, kecuali peroksida
Biloks H = +1, kecuali hibrida
Netral = 0
REDOKS & Ion = muatan
ELEKTROKIMIA
Katoda: Reduksi
Sel Anoda: Oksidasi
Elektrolisis
E Listrik E Kimia
Eo besar : oksidator
Sel Volta Esel = Eored – Eooks
Deret Volta
F = mol x valensi
Hukum M = e.i.t/96.500
Faraday
e = Mt/bil.oksidasi
A. Konsep Biloks
Bilangan oksidasi (biloks) adalah bilangan yang menyatakan kemampuan suatu atom untuk menangkap atau melepas elektron.
Unsur bebas = 0
Contoh: Fe, O2, H2, S8, P4
Ion monoatomik = muatannya Biloks atom dalam senyawa:
Contoh: Fe2+ (biloksnya+2) Contoh: F = -1
Fe3+ (biloksnya +3) Logam IA = +1
Logam IIA = +2
Logam IIIA = +3
H = +1
Q = -2
Jumlah biloks atom-atom dalam senyawa netral = 0 Jumlah biloks atom-atom dalam ion poliatomik =
Contoh: NH3 (biloks N -3 biloks H = +3) muatannya
Contoh: SO42- (biloks S + 6 biloks O = -2)
Tahap 1
Menentukan atom yang mengalami perubahan biloks. Pada reaksi ini atom Zn dan N
0 +5 +2 –3
Zn + HNO3 Zn(NO3)2 + NH4 NO3
Tahap 2–3
Menentukan pasangan oksidator dan reduktor serta menyetarakan jumlah atomnya.
+5 –3
0 +2
Tahap 4
Menentukan nilai perubahan biloks dan menyetarakannya.
–8 x (–1)
+2 x (4)
Tahap 5
Setarakan atom-atom yang lain dengan cara memeriksa jumlah atom-atomnya.
Atom N: ada 10 atom N di ruas kanan, tambahkan 9 HNO3 di ruas kiri agar atom N sama dengan ruas kanan.
4Zn + 10HNO3 4Zn(NO3)2 + NH4NO3
Atom O: ada 30 atom O di ruas kiri dan 27 atom O di ruas kanan, tambahkan 3 H 2O di ruas kanan sehingga jumlah atom O sama.
4Zn + 10HNO3 4Zn(NO3)2 + NH4NO3 +3H2O
Atom H juga harus disetarakan dengan cara memeriksanya di kedua ruas. Persamaan reaksi yang sudah setara dan lengkap
dengan fasanya adalah sebagai berikut.
4Zn(s) + 10HNO3(aq) 4Zn(NO3)2(aq) + NH4NO3(aq) + 3H2O(l)
Tahap 6
Periksalah apakah persamaan di atas sudah memenuhi kekekalan massa dan muatan
Apabila mol gas klor (Cl2) 1 mol dibandingkan dengan mol ClO3- diperoleh perbandingannya sesuai perbandingan koefisiennya: 2/6
atau 1/3 (B)
Deret Volta
Li-K-Ba-Sr-Ca-Na-Mg-Al-Mn-(H2O)-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Sb-Bi-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
Dari contoh diatas, urutan kemampuan ion yang mengalami reduksi adalah Cu 2+> H+> Zn2+. Semakin positif (+) nilai E0red
maka akan semakin mudah mengalami reduksi, dan sebaliknya, semakin negatif (-)nilai E maka akan semakin mudah
mengalami oksidasi.
Berdasarkan nilai E0red diperoleh suatu deret yang dinamakan deret volta atau deret kereaktifan logam:
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn (H2O) Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb (H+) Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au
--------------------------------------------------------------------Ma Ka Mu Re (Makin Kanan Mudah mengalami reduksi)
Contoh :
Ni dan Pb Cu dan Zn
Posisi Ni dalam deret volta adalah sebelah kiri Pb, sehingga Posisi Cu dalam deret volta adalah sebelah kanan Zn,
Ni akan mengalami oksidasi sedangkan Pb mengalami sehingga Cu akan mengalami reduksi sedangkan Zn
reduksi. mengalami oksidasi.
Red : Pb2+ + 2e Pb Red : Cu2+ + 2e ->Cu
Oks : Ni Ni2+ + 2e Oks : Zn Zn2+ +2e
Spontanitas reaksi adalah reaksi yang berlangsung secara spontan (sesuai dengan nilai E0 dalam deret volta), E0 besar
mengalami reduksi sedangkan E0 kecil mengalami oksidasi.
Contoh :
Mn + Pb2+Mn2+ + Pb
oks red
Posisi Mn berada di sebelah kiri Pb (dalam deret volta) sehingga mengalami oksidasi, dan Pb mengalami reduksi.
SEL ELEKTROLISIS
1 Dari reaksi kimia dihasilkan arus listrik Dari arus listrik yang dialirkan akan dihasilkan reaksi kimia
2 Katoda (red) : Elektrode (+) Katoda (red) : Elektrode (-)
Anode(oks) : Elektrode (-) Anode(oks) : Elektrode (+)
KRAO & KPAN KRAO & KNAP
3 Penggunaan baterai dan aki Penyepuhan, pemurnian logam dalam pertambangan dan penyetruman aki
“Massa zat yang dihasilkan sebanding dengan jumlah listrik yang digunakan.”
Keterangan:
W=eF W = berat zat (gram)
𝑄 e = biloks/muatan
𝐹=
96500 F = muatan listrik per 1 mol elektron
Q=it (Coulomb/mol)
𝑒𝑖𝑡 Q = muatan listrik (Coulomb)
𝑊= i = arus listrik (Ampere)
96500
Hukum Faraday2
“Massa ekivalen zat-zat yang diendapkan akan sama jika muatan listriknya sama.”
F1= F2
Contoh soal:
Nilai potensial reduksi beberapa ion diberikan di bawah ini.
Cu2+(aq) + 2e- Cu(s) E°= +0,340 V
2H+(aq) + 2e- H2(g) E°= 0,000 V
Pb (aq) + 2e Pb(s)
2+ -
E°= -0,126 V
Fe2+(aq) +2e- Fe(s) E°= -0,440 V
2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2OH-(aq) E°= -0,830 V
Arus listrik sebesar 10 mA dialirkan padasel elektrolisis. Pada sel elektrolisis ini katoda dicelupkan ke dalam larutan yang
mengandung ion Cu2+, H+,Pb2+, dan Fe2+ dengan konsentrasi masing-masing 0,1 M. spesi pertama kali terbetuk pada katoda
adalah ….
A. H2
B. OH-
C. Cu
D. Pb
E. Fe
(SBMPTN 2016)
Kunci Jawaban: (C)
Pembahasan:
Pada sel elektrolisis,katoda itu negatif (terjadi proses reduksi), potensial reduksi yang paling positif yang pertama kali akan
terbentuk yaitu Cu.
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan,
kereaktifan dan sifat khusus lainnya);
2. Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari.
HELIUM (He)
NEON (Ne)
XENON (Xe)
FLOURIN (F)
CLORIN (Cl)
HALOGEN
Golongan VIIA BROMIN (Br)
IODIN (I)
ALKALI
Litium (Li);
Natrium (Na);
KIMIA Kalium (K);
UNSUR Rubidium (Rb);
ALKALI Cesium (Cs)
DIPEROLEH dengan
ALKALI TANAH ELEKTROLISIS
Gol. IA & Gol. ALKALI TANAH
Berilium (Be);
IIA Magnesium (Mg);
Kalsium (Ca);
Stronsium (Sr)
Barium (Ba)
GOLONGAN B
Unsur yang
memiliki subkulit
d atau subkulit f
UNSUR yang terisi
TRANSISI sebagian
ATOM PUSAT
ION KOMPLEKS
LIGAN
Contoh soal:
Senyawa xenon lebih banyak daripada senyawa radon. Hal ini disebabkan oleh…
a. Energy ionisasi xenon lebih besar daripada radon
b. Jari-jari atom radon lebih besar daripada xenon
c. Radon merupakan unsur radioaktif
d. Xenon jumlahnya sangat banyak dialam
e. Titik didih xenon lebih rendah daripada radon
Kunci jawaban: C
Pembahasan: Salah satu sifat radon adalah radioaktif sehingga sangat sulit untuk dibuat senyawahanya. (UKK)
Unsur-unsur alkali tanah adalah Berilium ( 4Be), Magnesium (12Mg), Kalsium (20Ca), Stronsium (38Sr), Barium (56Ba), dan
Radium (88Rn).
Sifat Logam Alkali Tanah Kegunaan Logam Alkali Tanah
a) Mempunyai dua elektron terluar a) Kalsium, untuk perekat bangungan,
b) Energi ionisasi rendah, tetapi IA lebih rendah pengatur pH pada pengolahan limbah
c) Reduktor kuat, meskipun tidak sekuat IA industry
b) Magnesium, sebagai antasida, batu bata
d) Sangat reaktif, tetapi IA lebih reaktif
tahan panas, dll
e) Reaksinya dengan air berlangsung lambat c) Barium, sebagai pemutih kertas
f) Titi leleh cukup tinggi (keras) sebab ikatan logam kuat
g) Jari-jari atom kereaktifan makin ke bawah makin besar
h) Makin kebawah basanya makin kuat
i) Makin kebawah titik leleh makin rendah
j) Logak alkali tanah diperoleh dari elktrolisis leburan garam halidanya
k) Senyawa alkali berikatan ion, berwujud padat dan memiliki titik leleh tinggi
l) Reaksi nyala, strontium bewarna merah, barium bewarna hijau
m) Senyawa klorida (Cl‾), sulfide (S2‾) dan nitrat (NO3‾) dari IIA larut baik dalam air
n) Senyawa karbonat (CO32‾) dari IIA tidak ada yang larut
o) Kelarutan senyawa sulfat (SO42‾) dari IIA makin kebawah makin sukar larut
p) Kelarutan hidroksida (OH‾) dari IIA makin kebawah makin mudah larut
E. UNSUR-UNSUR TRANSISI
Unsur-unsur Transisi adalah Skandium (21Sc), Titanium (22Ti), Vanadium (23V), Kromium (24Cr), Mangan (25Mn), Besi (26Fe),
Kobalt (27Co), Nikel (28Ni), Tembaga (29Cu), Seng (30Zn), Ruthenium (44Ru),Rhodium (45Rh), Paladium (46Pd), Perak (47Ag),
Cadmium(48Cd), Indium(49In), Timah (50Sn), Iridium (77Ir), Platina (78Pt),Emas (79Au), dan Merkuri ( 80Hg).
Senyawa Kompleks
Ion ini terbentuk dari kation logam transisi (atom pusat) yang mengikat molekul atau anion (ligan-ligan) melalui katan kovalen
koordinasi. Julah ligan yang diikat oleh atom pusat disebut bilangan koordinasi, harganya 2,4, atau 6.
Alumunium Hall-Heroult
Magnesium Dow
Natrium Down
Amonia Haber-Bosch
Krom Goldschmidt
Bromin Ekstraksi
1 K Sendawa Chili
2 Fe Hematit
3 Si Kuarsa
4 Mg Kalkopirit
5 Al Bauksit
Pasangan data yang berhubungan secara tepat adalah....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 5
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5
(UN 2009)
1 Siderit Besi
2 Kriolit Aluminium
3 Magnetit Mangan
4 Selestit Selenium
5 Kalkosit Tembaga
Pasangan data yang keduanya berhubungan secara tepat
adalah...
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 3 dan 5
(UN 2010)
SOAL JAWABAN
1. Unsur yang dihasilkan dari proses tersebut dapat membentuk
senyawa yang sering digunakan untuk...
A. melarutkan bauksit agar berfase cair
B. pengawet warna merah pada daging
C. pengeyal produk daging olahan
D. pemutih tepung beras dan jagung
E. mengendapkan kotoran air hingga jernih
(UN 2009)
Reaksi keseluruhan :
2 Al2 O3 (l) → 4 Al (l)+ 3 O2 (g)
15. Diantara senyawa berikut ini yang dapat dipakai sebagai obat
pencuci perut adalah …
A. KNO3
B. NaHCO3
C. Na2HCO3
D. MgSO4∙7H2O
E. CaSO4∙7H2O
(Ebtanas 2002)
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengindetifikasi sifat-sifat sinar radioaktif
2. Menuliskan persamaan reaksi inti
3. Menentukan laju peluruhan dan waktu paruh
4. Mendeskripsikan penggunaan dan bahaya sinar radioaktif dalam kehidupan sehari-hari
INTI ATOM
PROTON NEUTRON
INDUSTRI
manfaat
Kestabilan Inti
KEDOKTERAN
Radioaktif adalah zat yang mengandung inti tidak stabil yang secara spontan memancarkan sinar/radiasi. Sinar yang
dipancarkan disebut sinar radioaktif.
Sinar-sinar radioaktif mempunyai sifat-sifat:
1. Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.
2. Dapat mengionkan gas yang disinari.
3. Dapat menghitamkan pelat film.
4. Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi).
5. Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar alfa (α), sinar beta (β), dan sinar gamma (γ).
Perbedaan ketiga jenis sinar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
B. Reaksi Inti
Peluruhan Radioaktif
Peluruhan adalah peristiwa perubahan unsur radioaktif menjadi unsur stabil yang disertai dengan pemancaran sinar atau
partikel radioaktif. Adapun partikel yang dipancarkan unsur radioaktif ini dapat berupa:
t = waktu peluruhan
𝑁𝑡 1 𝑛 𝑁𝑡 𝑡
=( ) 2,303 𝑙𝑜𝑔 ( ) 𝑛 = t 1⁄2 = waktu paruh
𝑁0 2 𝑁0 1
𝑡 ⁄2
No = jumlah zat radioaktif mula-mula
Nt = jumlah zat radioaktif yang masih tersisa
pada waktu t
Penggunaan Radioaktif
No Dampak Negatif Radioaktif
Sebagai Perunut Sebagai Sumber Radiasi
Bidang Kedokteran Bidang Kedokteran Radiasi zat radioaktif dapat
1 Untuk mendeteksi berbagai jenis Digunakan untuk sterilisasi radiasi, memperpendek umur manusia. Hal ini
penyakit 32P, mendeteksi penyakit terapi tumor dan kanker. karena zat
mata, liver, dan adanya tumor radioaktif dapat menimbulkan kerusakan
jaringan tubuh dan menurunkan
kekebalan tubuh.
Contoh Soal:
Sebanyak 20 gram zat radioaktif mempunyai waktu paro 10 tahun disimpan selama 30 tahun, maka zat yang masih tersisa sebanyak...
A. 2,5 g
B. 5g
C. 10g
D. 12,5g
E. 25g
𝑁𝑡 1 𝑛 𝑁𝑡 1 3 20
=( ) → = ( ) → 𝑁𝑡 = = 2,5𝑔
𝑁0 2 20 2 8
SOAL JAWABAN
1. Setelah 7 tahap penguraian β dan 7 tahap penguraian α,
isotop 90Th 234 akan meluruh menjadi....
A. 82 Pb 208
B. .83Bi 210
C. 81 TI 210
D. 83 Bi 206
E. 82Pb 206
UMB UI 2008
2. Pada reaksi antara 238U93 dengan neutron akan
dihasilkan 239Np93 dan partikel beta.
SEBAB
238
3. Jika suatu partikel radioistop 𝑋92 ditembak dengan 1
partikel sinar α , maka akan diperoleh suatu partikel
239
𝑌94 dan akan memancarkan
A. 2 partikel proton
B. 3 partikel neutron
C. 3 partikel β
D. 4 partikel α
E. 4 partikel positron
UM UGM 2008
A. Proton
B. Netron
C. Elektron
D. Positron
E. Sinar
A. 50%
B. 25%
C. 12,5%
D. 6,25%
E. 3,12%
9. Waktu paro 210Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula
disimpan beratnya 40 gram, maka setelah disimpan
selama 15 hari beratnya berkurang sebanyak ….
A. 5 gram
B. 15 gram
C. 20 gram
D. 30 gram
E. 35 gram
SNMPTN 2008
11. Pada reaksi inti:
93 U sinar X 3 0 n, maka X adalah ....
238 1
234
A. Th90
B. 236Th90
C. 235U92
D. 239Pu94
E. 240Pu94
12. Proses peluruhan yang melancarkan elektron terjadi
pada ….
1) 19
40
K → 1840 Ar
2) 14
6 C → 147 N
3) 4
7
Be → 73 Li
4) 90
38 Sr → 9039 Y
A. 11B7
B.17O8
C. 14C6
D. 15N7
E. 24Mg12
SPMB 2007
14. Isotop 24294 Pu memancarkan lima buah partikel α dan
dua buah partikel β. Isotop yang terbentuk pada proses
ini adalah ….
232
A. Th 90
220
B. Fr 87
247
C. Cm 96
244
D. Pu 94
222
E. Rn 86
UMPTN 2001
15. Jika pada suhu tertentu waktu paruh reaksi orde
pertama 2A → 2B + C adalah 3 jam, maka jumlah A
yang terurai dalam 9 jam adalah ….
A. 12,5%
B. 25,0%
C. 50,0%
D. 75,0%
E. 87,5%
A. elektron
B. Neutron
C. Sinar α
D. Sinar X
E. Sinar β
212 212
7. Pada peluruhan 𝐵𝑖 menjadi 𝑃𝑜 kemudian
64 64
208
meluruh menjadi 𝑃𝑏 , partikel-partikel yang
62
dipancarkan berturut-turut adalah ........
A . foton dan beta
B . foton dan alfa
C . beta dan foton
KIMIA | KELAS XII | RADIOKIMIA | 48
D . beta dan alfa
E . alfa dan beta
UM-UGM 2005
A. 2 partikel proton
B. 3 partikel neutron
C. 3 partikel β
D. 2 partikel γ
E. 2 partikel positron
UM UGM 2013
9. Partikel-partikel yang berperan dalam kestabilan inti
adalah ....
A. proton dan elektron
B. proton dan neutron
C. neutron dan positron
D. positron dan neutron
E. positron dan elektron
10. Peluruhan radon -198 (Z=86) akan menghasilkan
inti polonium-194 (Z=84) dan
A. partikel alfa
B. partikel beta
C. electron
D. proton
E. neutron
UM UGM 2012
11. Pada reaksi inti berikut:
68 1 65
30𝑍𝑎 +0𝑛 28𝐼 + X
I. TUJUAN
1. Mendeskripsikan struktur senyawa karbon
2. Menjelaskan cara penulisan nama senyawa karbon
3. Memahami sifat-sifat senyawa karbon
4. Memahami reaksi-reaksi pada senyawa karbon
5. Memahami kegunaan senyawa karbon
ALKOKSI
TATANAMA
IUPAC : Alkoksi alkana
ALKANA
Cn H2n+2 O T RIVIAL:Alkil Alkil Eter
PEMBUATAN :
SENYAWA Dehidrasi alkohol
KARBON
IUPAC : Alkanal
ALKANAL TATANAMA T RIVIAL :Akhiran aldehid
(ALDEHID)
ALKANAL DAN Cn H2n O Bereaksi positif dengan
IDENTIFIKASI
ALKANON fehling, benedict, dan
& PEM BUATAN
tollens
ALKANON PEMBUAT AN : Hasil oksidasi alkohol
(KET ON) Hasil oksidasi primer
Cn H2n O alkohol sekunder
IDENT IFIKASI : tidak
ASAM NAMA : Alkanon bereaksi dengan Fehling,
ALKANOAT ASAM 1. T RIVIAL:Alkil alkohol
Alkil keton benedict, dan tollens
DAN ALKIL ALKANOAT
ALKANOAT Cn H2n O2
Gugus : R-COOH
ALKIL Nama : Asam alkanoat
NAMA : orto ALKANOAT
(1,2), meta (1,3), Cn H2n O2
BENZENA Gugus : R-CO-O-R’
para (1,4)
Nama : Alkil alkanoat
REAKSI:
halogenasi, nitrasi,
sulfonasi, alkilasi
A. HALOALKANA
Penamaan substitusif
Pada penamaan substitusif, gugus alkil ditulis sebagai substituen halo - (fluoro-, kloro-, bromo-, atau iodo-) dan disambung. Rantai
dinomori dari ujung yang paling dekat atom karbon yang mengikat halogen. Perhatikan contoh berikut:
2. PEMBUATAN HALOALKANA
1. Reaksi subtitusi alkana dengan halogen
Atom H yang terikat pada atom C dapat diganti semua oleh atom halogen. Contoh reaksi metana (CH 4 ) dengan bromine dapat
menghasilkan CH3 Br, CH2 Br2 , CHBr3 , CBr4
2. Reaksi adisi alkena dengan halogen
Adisi alkana oleh hydrogen halide (HX) menghasilkan monoalkana. Contoh: adisi 1-propena oleh HBr menghasilkan 2-bromo
propana
CH2 = CH-CH3 + HBr CH3 – CH2 –CH3
Br
HO CH3
Contoh
CH3 –OH (metil alkohol)
CH3 –CH2 –OH (etil alkohol)
b) Keisomeran Fungsi
Yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan gugus fungsi diantara senyawa yang mempunyai rumus molekul sama. Misal:
Propanol dengan etil metil eter.
CH3 –CH2 –CH2 –OH CH3 –O–CH2 –CH3
(propanol) (etil metil eter)
c) Keisomeran Optik
Yaitu keisomeran yang terjadi pada senyawa yang memiliki atom karbon asimetrik (atom C yang terikat pada 4 gugus yang
berbeda)
3) Oksidasi alkohol
Zat pengoksidasi yang dipakai adalah larutan K2 Cr2 O7 dalam lingkungan asam;
Alkohol Primer dioksidasi membentuk aldehida dan bila dioksidasi lebih lanjut akan membentuk asam karboksilat
CH3 –CH2 –CH2 –OH [O] CH3 –CH2 –COH + H2 O [O] CH3 –CH2 –COOH
[O]
CH3 –CHOH–CH3 CH3 –CO–CH3 + H2 O
6) Dehidrasi alkohol
Pemanasan alkohol dengan asam sulfat pada suhu sekitar 130o C menghasilkan eter, sedangkan pemanasan pada suhu 180o C
menghasilkan alkena.
Tatanama Trivial
Yaitu alkil-alkil eter, nama kedua gugus alkil diikuti kata eter (dalam tiga kata terpisah)
Contoh
CH3 –CH2 –CH2 –O–CH3 (metil propil eter)
CH3 –CH(CH3 )–O–CH3 (metil isopropil eter)
C3 H8 O Propanol CH3 CH2 CH2 OH etil metil eter CH3 CH2 OCH3
C4 H10 O Butanol CH3 CH2 CH2 CH2 OH dietil eter CH3 CH2 OCH2 CH3
1. ALKANAL (ALDEHID)
GUGUS FUNGSI :
RUMUS UMUM : CnH2nO
Contoh
TATANAMA TRIVIAL
Nama trivial (lazim), diturunkan dari namatrivial asam karboksilat yang sesuai dengan menggantikan akhirat at menjadi aldehida
dan membuang kata asam.
Contoh
b) Reduksi
Reduksi aldehida menghasilkan alkohol primer.
2 . ALKANON (KETON)
GUGUS FUNGSI :
GUGUS FUNGSI :
Nama Trivial
Dalam hal ini menggunakan nama latin dimana antom C nomor 2 ditandai dengan alfa (α), atom C nomor 3 dengan (β), atom C
nomor 4 dengan (γ)
Contoh
α β α
CH3 –CH3 –CHCH3 –COOH CH3 –CHCH3 –CHOH– COOH
(asam α-metilbutanoat) (asam α-hidroksi-β-metilbutanoat)
GUGUS FUNGSI :
E. STRUKTUR BENZENA
Fredrich August kekule adalah orang pertama yang menerangkan bentuk struktur benzene yang berupa segi enam beraturan dengan
sudut 120o . Rumus molekul benzene adalah C6 H6 , sedangkan rumus strukturnya.
Ikatan rangkap pada benzene selalu berpindah-pindah dan mengalami resonansi sehingga benzene sukar untuk diadisi. Benzena yang
kehilangan satu atom H disebut fenil (C6 H5 )-
G. SIFAT BENZENA
b. Sintesis Wurtz-FIttig
2. Anilina
Anilina digunakan sebagai bahan baku pembuatan zat warna diazo. Reaksi aniline dengan asam nitrit
menghasilkan garam diazonium melalui proses diazotisasi. Nama lainnya amino benzene atau fenil amina.
4. Benzaldehid
Benzaldehid digunakan sebagai bahan pengawet dan bahan baku pembuatan parfum.
5. Asam Benzoat
Asam benzoate banyak digunakan sebagai bahan pengawet. Nama lainnya asam karboksi benzene atau fenil
karboksilat. Natrium benzoate digunakan sebagai zat pengawet makanan/minuman dalam kaleng.
6. Asam Salisilat
Asam salilisat digunakan sebagai bahan antiseptic pada kulit (b edak). Nama lainnya asam o-hidroksibenzoat. Metil salisilat
digunakan untuk obat gosok atau minyak angin, sedangkan asam asetil salisilat digunakan sebagai obat penghilang sakit kepala
(aspirin).
7. Fenol
Fenol digunakan sebagai zat antiseptic yang diseb ut karbol, obat-obatan, zat warna, peledak dan bahan
pembuat plastic yang disebut bakelit. Fenol bersifat korosif terhadap kuli kemudian digantikan turunannya seperti 2,4,6-
triklorofenol dan 4-kloro-3,5-dimetilfenol. Nama lain dari fenol adalah hidroksi benzene atau fenil alkohol.
Contoh Soal 2
Pasangan isomer fungsi yang benar adalah ….
1) Propanol
2) Propanol dan propanon
3) Propanal dan metil etanoat
4) Asam propanoat dan metil etanoat
(SPMB 2005)
Pembahasan
Isomer fungsional pada senyawa karbon adalah :
Alcohol dan eter
Aldehid dan keton
Asam karboksilat dan alkil alkanoat (ester)
Berarti pernayataan yang benar hanya nomor 4 saja. Jawab : D
O
||
E. C
(UN 2008)
+ CH3 Cl Al Cl 3 X + HCl
A. Oksidasi
B. Adisi
C. Eliminasi
D. Kondensasi
E. esterifikasi
(UN 2009)
Cl
A. 2 - kloro fenol
B. 6-kloro fenol
C. 1 hidroksi kloro benzena
D. 2-hidroksi kloro benzene
E.
F. 66-hidroksi kloro benzena
- kloro fenol
(UN 2015)
A. Benzenamina
B. Nitro benzene
C. Asam salisilat
D. Fenol
E. Toluene
(UN 2010)
3 Asam Mengumpulkan
Formiat Lateks
4 Formalin Sebagai bahan bakar
Homopolimer dan
Monomer
Kopolimer
IDENTIFIKASI : M olish,
CONT OH Iodin, Seliwanof, Fehling,
MAKROMEKUL Benedict, Tollens
Protein
DEFINISI : M akromolekul
yang tersusun atas asam amino
IDENTIFIKASI : Biuret,
Asam amino Xantoproteat, Timbal asetat,
M illon
Polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer yang monomernya mempunya ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal
dengan tidak disertai adanya molekul yang hilang, contohnya pembentukan polietena.
2. Polimerisasi Kondensasi
Polimerisasi kondensasi adalah pembentukan polimer dari monomer-monomer yang mempunyai gugus fungsional disertai dengan
pelepasan molekul sederhana seperti H2 O atau NH3. Misalnya reaksi antara dua monomer asam heksanadioat (asam adipat) dan
etana–1,2–diol (etilen glikol).
3. Berdasarkan asalnya
a. Polimer alam, yaitu polimer yang terbentuk secara alami.
1) Protein dengan monomer asam amino (albumin, globulin, keratin)
2) Selulosa dengan monomer glukosa (kertas, kayu, serat)
3) Kanji/pati dengan monomer glukosa (kentang, terigu)
4) Karet dengan monomer isoprene
5) Glikogen dengan monomer glukosa
b. Polimer sintetis, yaitu polimer yang disintesis monomernya
1) PVC dari monomer vinil klorida
2) Polietena dari monomer etena
3) Polyester dari monomer etena 1,2-diol dan asam benzene 1,2-dikarboksilat
4) Nilon dari monomer asam adipat dan 1,6-diaminoheksana
5) Teflon dari monomer tetraflouro etena
6) Melamin dari monomer formaldehida dan melamin
3). Polisakarida
Polisakarida terdiri atas rantai monosakarida. Polisakarida dapat dig olongkan ke dalam dua kelompok besar secara fungsional,
yaitu polisakarida struktural dan polisakarida nutrien. Polisakarida struktural berfungsi sebagai pembangun komponen organel sel
dan sebagai unsur pendukung intrasel. Polisakarida yang termasuk golong an ini adalah selulosa (ditemukan dalam dinding sel
tanaman), kitosan, kondroitin, dan asam hialuronat. Polisakarida nutrien berperan sebagai sumber cadangan mono -sakarida.
Polisakarida yang termasuk golongan ini adalah paramilum, pati, dan glikogen.
Contoh polisakarida yang penting diantaranya :
1. Amilum (pati atau tepung) terdiri atas dua fraksi yaitu amilosa dan amiopektin. Amilum adalah polimer yang tersusun dari unit
ulang glukosa yang terbentuk ikatan alfa. Amilum terdapat pada umbi-umbian, beras, jagung dan gandum.
2. Glikogen, adalah bentuk glukosa yang disimpan dalam tubuh (hati dan otot) dan berfungsi sebagai gula cadangan untuk
pembentukan energi.
3. Selulosa adalah komponen utama dinding sel tumbuhan. Selulosa merukapan polimer yang tersusun dari unit ulang glukosa
yang terbentuk melalui ikatan beta. Selulosa digunakan untuk membuat kertas, zat peledak, serat rayon, polimer sintetik dan f ilm
selofan.
Beberapa asam amino digabungkan oleh ikatan peptida (CO-NH) dan menghasilkan molekul H2 O, sehingga membentuk rantai
polipeptida atau dikenal dengan protein.
A. STRUKTUR LEMAK
Lemak digolongkan ke dalam kelompok lipid, yaitu golongan senyawa bioorganik yang tidak larut dalam air yang berasal dari
hewan dan tumbuhan. Lemak merupakan triester dari gliserol dan asam-asam karboksilat rantai panjang (yang disebut
trigliserida).
b. Bilangan Ester
Bilangan ester adalah bilangan yang menyatakan berapa mg KOH yang diperlukan untuk menyabunkan ester yang terdapat dalam
gram lemak atau minyak. Teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi bilangan ester adalah dengan cara merefluks campuran
lemak atau minyak dengan KOH berlebih, sampai terbentuk sabun. Kelebihan KOH yang ditambahkan selanjutnya dititrasi.
c. Bilangan Penyabunan
Bilangan penyabunan adalah bilangan yang menunjukkan berapa mg KOH diperlukan untuk membentuk 1 gram sabun secara
sempurna. Teknik yang digunakan adalah titrasi asidimetri setelah proses penyabunan sempurna.
d. Bilangan Iodin
Bilangan iodin adalah bilangan yang menunjukkan berapa mg halogen (dinyatakan sebagai iodin) yang dapat diikat oleh 1 mg
lemak, atau berapa persen halogen yang dapat diikat lemak.
Contoh soal
Senyawa hasil hidrolisis suatu makromolekul mempunyai sifat : tidak larut dalam air, bereaksi dengan NaOH, bereaksi dengan
methanol dan etanol menghasilkan biodiesel. Senyawa hasil hidrolisis tersebut adalah …
A. Trigliserida
B. Asam lemak
C. Polisakarida
D. Asam laktat
E. Asam nukleat
(SBMPTN 2015/508/45)
Pembahasan
Bahan dasar pembuat bioisel adalah asam lemak. Asam lemak merupakan hasil hidrolisis dari lemak (ma kromolekul). Jadi
jawaban yang tepat adalah : D (Asam lemak)
SOAL JAWABAN
1. Berikut adalah data hasil suatu percobaan :
SOAL JAWABAN
1. Berikut data hasil percobaan :
Pasanga
n data
yang ke
tiga
kompon
ennya berhubungan dengan tepat adalah ....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 5
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5
(UN KIMIA 2009)