1. Impuls
dengan
I = impuls (Ns)
F = gaya impulsif (N)
= perubahan waktu (t2-t1)
Impuls adalah hasil kali antara besaran vektor gaya F dengan besaran
skalar selang waktu , sehingga impuls termasuk besaran vektor.
Arah impuls I searah dengan arah gaya impulsif F.
Contoh
1. Sebuah bola biliard dipukul dengan gaya 20 N dalam selang waktu
0,5 sekon. Tentukan Impuls yang bekerja pada bola biliard tersebut!
Diketahui:
F = 20 N
= 0,5 sekon
Ditanyakan: I = ……?
Jawab:
I = F. = 20 N × 0,5 s = 10 Ns
Jadi besarnya impuls yang bekerja pada bola biliard tersebut adalah
10 Ns.
2. Perhatikan gambar berikut! Tentukanlah besar impulsnya!
Penyelesaian:
Gaya 10 N bekerja selama selang waktu = 6 – 4 = 2 s. Impuls yang
dilakukan gaya tersebut adalah 20 Ns.
Luas daerah yang diarsir di bawah grafik F terhadap t sama dengan
(10 N) × (2 s) = 20 Ns.
Dari persamaan impuls dapat disimpulkan bahwa gaya dan selang
waktu berbanding terbalik. Perhatikan tabel berikut:
Besarnya impuls yang dibentuk adalah sebesar 200 Ns, namun besar
gaya dan selang waktu gaya tersebut bekerja pada benda bervariasi.
Dari Tabel di atas tersebut, dapat dilihat bahwa jika waktu terjadinya
tumbukan semakin besar (lama), gaya yang bekerja pada benda akan
semakin kecil. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa waktu
kontak antara gaya dan benda sangat mempengaruhi besar gaya yang
bekerja pada benda saat terjadi tumbukan.
Aplikasi Impuls dalam Keseharian dan Teknologi
Prinsip memperlama selang waktu kontak bekerjanya impuls agar
gaya impulsif yang dihasilkan menjadi lebih kecil, banyak
diaplikasikan dalam peristiwa keseharian.
1. Bagian dalam helm selalu ada gabus/sponnya sehingga ketika
terjadi benturan, misalkan impuls yang dihasilkan oleh helm
tanpa spon dan helm dengan spon adalah sama. Tetapi selang
waktu kontak antara helm dengan spon lebih lama dibandingkan
dengan helm tanpa spon. Hal ini akan menghasilkan gaya
impulsif yang lebih kecil. Gaya impulsif yang lebih kecil akan
memberikan rasa sakit yang lebih kecil. Sehingga helm dengan
spon akan mengurangi rasa sakit jika terjadi benturan.
2. Pertandingan judo selalu diadakan di atas matras karena ketika
pejudo dibanting di atas matras atau lantai, impuls yang
dialaminya sama. Tetapi karena selang waktu kontak antara
punggung pejudo dan matras berlangsung lebih lama daripada
antara punggung pejudo dan lantai, maka gaya impulsif yang
dikerjakan matras pada punggung lebih kecil daripada gaya
impulsif yang dikerjakan lantai pada punggung. Sebagai
akibatnya, pejudo yang dibanting di lantai tidak dapat menahan
rasa sakit akibat bantingan yang dialaminya.
3. Karateka selalu menarik kepalan tangannya secara cepat sewaktu
memukul lawannya agar selang waktu kontak antara kepalan
tangan karateka dan badan lawan yang dipukulnya berlangsung
sesingkat mungkin sehingga lawannya menderita gaya impulsif
yang lebih besar.
4. Ketika kita membeli TV, di dalam kardus TV tersebut pasti ada
gabus yang membungkus TV agar ketika kardus TV itu terjatuh
atau terbentur sesuatu, waktu kontak sampai mengenai TV
menjadi lebih lama. Dengan waktu kontak yang lebih lama, maka
gaya impulsif yang dihasilkan akan lebih kecil. Gaya impulsif
yang kecil, akan memungkinkan kerusakan TV bisa dihindari.
2. Momentum
maka