Anda di halaman 1dari 54

MODUL PEMBELAJARAN FISIKA

BAB 2 : MOMENTUM DAN IMPULS


BAB 3 : GERAK HARMONIS

Disusun Oleh :
SULISTYA BUDIWATI, S.Si

MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA SORONG


PAPUA BARAT
2022

1
BAB II
IMPULS DAN MOMENTUM
PETA KONSEP

Massa

Momentum
Kecepatan

Momentum
Linier
Gaya rata-
rata
Impuls

selang
waktu

Hubungan Impuls
dan Momentum
Impuls &

Momentum Hukum Kekekalan


Linier
Momentum Linier

Tumbukan
Lenting
Sempurna

Tumbukan Hukum Kekekalan


Tumbukan Energi Mekanik
Lenting
Sebagian
Restitusi

Tumbukan
Tidak
Lenting

2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
IMPULS, MOMENTUM DAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini, diharapkan peserta didik dapat:
1. memahami konsep momentum dan konsep impuls;
2. mengetahui hubungan antara momentum dan impuls; dan
3. memformulasikan dan memahami hukum kekekalan momentum.

B. Uraian Materi
Momentum dan Impuls merupakan besaran-besaran dalam fisika yang muncul akibat
benda bergerak dan berinteraksi (bertumbukan) dengan benda lain. Besaran-besaran
tersebut akan mempengaruhi sifat dan karakteristik suatu benda, dan dengan
pengetahuan ini akan mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari dan mampu dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat
manusia.
1. Momentum (p)
Momentum merupakan salah satu sifat yang pasti dimiliki oleh benda yang
bergerak. Momentum dapat didefinisikan sebagai tingkat kesukaran untuk
menghentikan gerak suatu benda.
Perhatikan gambar kejadian berikut !

Jika mobil dan sepeda memiliki kecepatan yang sama (vm = vs), terlihat dari
gambar di atas bahwa dampak dari kerusakannya ternyata mobil memiliki dampak
yang lebih besar dibanding sepeda ketika menabrak pohon. Hal ini membuktikan
bahwa mobil yang massanya lebih besar dari pada sepeda (m p > ms) akan
menyebabkan gerak benda tersebut sulit dihentikan sehingga dpat disimpulkan
bahwa :
𝒑≈𝒎

3
Jika seseorang pada gambar di atas memiliki peluru yang identik dimana massa
peluru 1 sama dengan massa peluru 2 (mp1 = mp2), tetapi kedua peluru tersebut
diberi kecepatan yang berbeda (vp1 > vp2) aka akan mengakibat titik sasaran yang
dikenai oleh peluru dengan kecepatan yang besar akan menimbulkan kerusakan
yang lebih parah dibanding dengan peluru yang memiliki kecepatan kecil. Hal ini
menandakan bahwa semakin besar kecepatan suatu benda, maka semakin sulit
benda tersebut dihentikan. Sehingga dapat disimpulkan :
𝒑≈𝒗
Berdasarkan analisa di atas, karena momentum (p) merupakan tingkat kesukaran
untuk menghentikan gerak suatu benda maka persamaan momentum linier dapat
ditulis :
𝒑 = 𝒎. 𝒗
Keterangan :
p = momentum (kg.m.s)
m = massa benda (kg)
v = Kecepetan benda (m/s)

Momentum merupakan besaran vektor, yang arahnya sarah dengan kecepatan


benda tersebut.
Contoh Soal
Suatu benda bermassa 40 kg dan bergerak dengan kecepatan 5 m/s. Tentukan
momentum yang dimiliki oleh benda tersebut !
Pembahasan

Benda yang bergerak pasti memiliki momentum, dan berdasarkan konsep dapat
ditentukan sebagai berikut
p = m.v
p = 40.5
4
p = 200 kgm/s
Jadi, besar momentum benda tersebut ketika bergerak adalah 200 kg.m/s searah
dengan arah kecepatannya

2. Impuls (I)
Impuls (I) merupakan gaya kontak rata-rata F yang bekerja pada suatu benda
yang terjadi dalam selang waktu yang sangat singkat (Δt ~ 0)
Untuk memahami konsep impuls perhatikan gambar berikut !

Berdasarkan gambar di atas, pada bola diberikan gaya sentuh (F) dengan selang
waktu (Δt) yang sangat singkat , sehingga menghasilkan efek pada bola tersebut
semakin besar. Jika diberikan gaya F yang sama tetapi selang waktu sentuh Δt
yang lebih lama maka akan menimbulkan efek pada bola tersebut kurang
maksimal dibandingkan pada keadaan pertama. Efek dari pemberian gaya rata-
rata F pada suatu benda dalam selang waktu Δt tertentu inilah yang disebut sebagai
Impuls (I). Dan berdasarkan analisa gambar di atas dapat disimpulkan bahwa :

𝟏
𝑭≈𝑰 dan 𝑭 ≈
∆𝒕

Sehingga diperoleh :

Jika gaya F yang diberikan pada benda berybah terhadap waktu F(t), maka konsep
impuls (I) dapat ditulis dalam bentuk pengintegralan yaitu :

Persamaan di atas dapat dianalisa bahwa gaya impulsif F yang berubah terhadap
waktu t, dapat ditampilkan seperti gambar di bawah ini :

5
Nilai impuls (I) berdasarkan konsep dan grafik F-t di atas dapat disimpulkan bahwa:

Impuls (I) = luas daerah di bawah grafik F-t

Keterangan
I = Impuls (N. s atau kg.m.s)
F = Gaya Impulsif (Newton)
Δt = Waktu sentuhan antara gaya dan benda (sekon)
Impuls (I) termasuk besaran vektor yang arahnya selalu searah dengan gaya
impulsif (F).
Contoh Soal
Seorang pemain sepakbola melakukan tendangan terhadap bola dengan gaya F
sebesar 20 Newton. Apabila waktu sentuh antara kaki dan bola adalah 0,01 sekon,
Tentukan besar impuls yang terjadi pada bola tersebut.
Pembahasan
Diketahui
F = 20 Newton
Δt = 0,01 sekon
Ditanya I = ...?
Berdasarkan konsep Impuls diperoleh

Jadi, besar impuls yang bekerja pada bola tersebut adalah 0,2 N.s, searah
dengan arah gaya rata-rata (F) yang diberikan pada bola tersebut.
Contoh Soal
Perhatikan grafik F-t berikut !

Grafik di samping menyatakan gaya yang


bekerja pada suatu benda bermassa 2 kg dalam
selang waktu 4 sekon. Jika benda tersebut mula-
mula diam, Tentukan besarnya impuls selam 4
sekon tersebut
6
Pembahasan
Berdasarkan konsep impuls dalam grafik F-t diperoleh
Impuls (I) = luas daerah di bawah grafik F-t
Jadi besar nilai impuls dalam kasus ini adalah

Jadi, besar impuls yang bekerja pada benda tersebut adalah 20 N.s

3. Hubungan Impuls (I) dan Momentum (p)


Perhatikan kejadian pada gambar berikut !

Suatu bola yang mula-mula bergerak dengan kecepatan v1 diberi gaya sebesar F,
gaya tersebut bekerja pada bola sehingga mengakibatkan bola tersebut bergerak
dipercepat dan kecepatannya berubah menjadi v2. Dalam kejadian ini bola akan
bergerak dengan percepatan konstan (GLBB) dalam rentang waktu tertentu (Δt),
sehingga berlaku hukum II Newton, dan dapat di tulis :

Jadi berdasarkan penurunan persamaan hubungan antara Impuls (I) dan


Momentum (p) di atas dapat disimpulkan bahwa :

Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum
yang dialami benda tersebut, yaitu beda antara momentum akhir dengan
momentum awal

7
Contoh Soal
1. Perhatikan gambar berikut !

Bola kasti bermassa 1,50 gram bergerak dengan kecepatan 10 m/s ke dinding dengan
arah tegak lurus. Bola kasti menumbuk dinding selama 0,05 sekon dan dipantulkan
kembali dengan kecepatan 8 m/s. Tentukan besarnya gaya kontak antara bola dan
dinding
Pembahasan
Diketahui :
m = 150 gram = 0,15 kg
v = 10 m/s (bergerak kekanan) v’ = -8 m/s (bergerak kekiri) Δt = 0,05 sekon
Ditanya :
Gaya kontak antara bola dan dinding (F)
Berdasarkan konsep hubungan antara Impuls dan Momentum diperoleh

Jadi, besar gaya kontak antara bola dan dinding adalah 54 Newton dengan arah
kekiri.

4. Hukum Kekekalan Momentum Linier


Jika terdapat dua buah benda yang bertumbukan maka akan mempengaruhi
pergerakan kedua benda tersebut setelah bertumbukan. Perhatikan gambar berikut
!

8
Benda A bermassa mA dan benda B bermassa mB bergerak berlawanan arah
dengan kecepatan vA dan vB. Ketika kedua bola tersebut bertumbukan dengan
selang waktu (Δt) yang sama. Dari kejadian tersebut dapat dianalisa bola A
memberikan gaya pada benda B (FAB) dan benda B mengerjakan gaya kepada
benda A (FBA) yang sama besar tetapi arahnya berlawanan arah dan berlaku
hukum III Newton, sehingga dapat ditulis :

Berdasarkan analisa kejadian tumbukan dua buah benda tersebut dan penurunan
persamaan di atas, maka konsep hukum kekekalan momentum linier dapat
dinyatakan :

Dalam peristiwa tumbukan sentral, momentum total sistem sesaat sebelum


tumbukan sama dengan momentum total sistem sesaat setelah tumbukan,
asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem tersebut.

Contoh Soal 5
Sebuah balok kayu bermassa 3kg yang diam diatas lantai ditembak sebutir
peluru bermassa 60 gram dengan kecepatan 120 m/s. Jika peluru menembus
balok dan kecepatannya berubah menjadi 80 m/s. Tentukan kecepatan balok
tersebut setelah tembakan
Pembahasan
Perhatikan ilustrasi gambar kejadian kasus berikut

9
Peluru dan benda mengalami tumbukan, dan berlaku hukum kekekalan
momentum

Jadi, sesaat setelah peluru menumbuk benda, maka benda tersebut bergerak
dengan kecepatan 0,8 m/s

C. Rangkuman
1. Momentum p dapat didefinisikan sebagai tingkat kesukaran untuk menghentikan
gerak suatu benda. Semakin besar massa (m) dan kecepatan (v) suatu benda maka
benda tersebut semakin sulit dihentikan, sehingga momentum dapat ditulis
dengan persamaan p = m . v. Arah momentum suatu benda yang bergerak searah
dengan kecepatan benda tersebut
2. Impuls (I) merupakan gaya kontak rata-rata F yang bekerja pada suatu benda
yang terjadi dalam selang waktu yang sangat singkat (Δt ~ 0), Impuls I secara
matematis dapat ditulis I = F . Δt. Arah impuls yang dialami oleh uatu benda
searah dengan gaya rata-rata F yang bekerja pada benda tersebut.
3. Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum
yang dialami benda tersebut, yaitu beda antara momentum akhir dengan
momentum awal (I = p2 – p1).
4. Hukum Kekekalan Momentum Linier menyatakan bahwa “dalam peristiwa
tumbukan sentral, momentum total sistem sesaat sebelum tumbukan sama
dengan momentum total sistem sesaat setelah tumbukan”. Hukum kekekalan
momentum ini berlaku jika tidak ada gaya luar yang mempengaruhi sistem.

10
D. Latihan Soal Essay

1. Sebuah benda bermassa 5 kg diberi gaya konstan 20 Newton, sehingga


kecepatannya bertambah dari 8 m/s menjadi 18 m/s. Tentukan :
a. Impuls yang bekerja pada benda tersebut
b. Lamanya gaya yang bekerja pada benda
Jawab :
Diketahui
Massa benda (m) m = 5
Kg Gaya (F) F = 20 N
Kecepatan (v) v1 = 8 m/s v2 = 18 m/s

a. Menentukan Impuls yang bekerja pada benda

Jadi, Impuls yang bekerja pada benda tersebut sebesar 50 N.s, searah dengan
gaya yang diberikan pada benda tersebut

b. Menentukan lamanya gaya sentuh yang bekerja pada benda

Jadi, waktu sentuh gaya pada benda adalah 2,5 sekon

11
2. Bola A yang bermassa 2 kg bergerak ke kanan dengan kecepatan 4 m/s,
bertumbukan dengan benda B bermassa 3 kg yang bergerak ke kiri dengan
kecepatan 3 m/s. Jika setelah tumbukan bola B bergerak ke kanan dengan
4
Kecepatan 3 m/s, tentukan besar dan arah bola A setelah tumbukan ?
Jawab :

3. Berapa besar impuls bola kasti (200 gram) yang berbelok ketika dipukul dari
semula kecepatannnya 3 m/s ke Utara menjadi 4 m/s ke Barat?
Jawab:

12
SOAL ESSAY

1. Seorang petenis memukul bola sehingga kecepatan bola tennis menjadi 65 m/s. jika
massa bola tennis adalah 60 gram dan waktu kontak raket dan bola adalah 0,03 s.
hitunglah gaya rata-rata yang bekerja pada bola tennis tersebut
2. Sebuah katrol dengan massa 9 kg bergerak dengan kecepatan 6 m/s. Gerak katrol
dihentikan oleh penghalang dalam selang waktu satu sekon. Hitunglah :
a) momentum awal katrol
b) impuls yang diberikan pada penghalang
c) gaya rata-rata yang diberikan pada penghalang.
3. Seorang pengemudi ( m = 60 kg ) mengendarai mobilnya dengan kecepatan 25 m/s.
Kemudian, pengemudi tersebut mengerem mobilnya secara mendadak sehingga
tubuhnya terdorong ke depan dan kantong udara pengaman pada mobil tersebut
menyebabkan pengemudi berhenti bergerak dalam selang waktu 0,4 sekon. Berapa
gaya rata-rata yang diberikan kantong udara pengaman pada pengemudi mobil
tersebut?
4. Sebuah bola tenis dipukul dengan gaya 30 N. Waktu kontak antara bola dan
pemukul adalah 0,2 sekon. Tentukan kecepatan bola setelah dipukul? ( massa bola
250 gram )
5. Sebuah bola hoki dengan massa 0,100 kg bergerak dengan kecepatan 50 m/s dan
ditangkap oleh seorang penjaga gawang (m = 75 kg) yang berada dalam keadaan
diam. Setelah menangkap bola tersebut, berapakah kecepatan penjaga gawang
meluncur di atas es

13
EVALUASI PERTEMUAN 1

1. Dari pernyataan di bawah ini :


1) Seorang pemain bulu tangkis melakukan smash
2) Pemain sepak bola sedang menendang bola
3) Pemain basket sedang melakukan dribble
4) Pengendara sepeda motor sedang mengerem
Dari contoh-contoh di atas, manakah yang termasuk kejadian “ Impuls”....
A. 1,2,3,4
B. 1,2,3
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
E. 4 saja
2. Dari pernyataan di bawah ini :
1) Dua kelereng yang melaju kemudian bertumbukan
2) Pemain bola volly sedang memukul bola
3) Mobil yang melaju kencang kemudian di rem, sehingga penumpangnya
terdorong ke depan
4) siswa melakukan tepuk pramuka
Dari contoh-contoh di atas, manakah yang termasuk kejadian “Momentum”....
A. 1,2,3,4
B. 1,2,3
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
E. 4 saja
3. Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s ke utara. Sedangkan
benda lain yang bermassa 3 kg bergerak dengan kecepatan 1 m/s ke utara. Besar
momentum totalnya adalah ....
A. 1 kg m/s
B. 2 kg m/s
C. 3 kg m/s
D. 4 kg m/s
E. 7 kg m/s
4. Dua buah benda titik bermassa m1 = 5 kg dan m2 = 6 kg terletak berdekatan di
bidang datar licin. Sistem ini mendapat impuls gaya hingga kedua benda bergerak
masing-masing dengan laju v1= 1 m/s dan v2 = 2 m/s dengan arah saling tegak lurus.
Besarnya impuls gaya yang bekerja pada sistem adalah (dalam Ns)...
A. 5
B. 7
C. 12
D. 13
14
E. 17
5. Benda yang beratnya 40 N bergerak lurus dengan kecepatan tetap 35 m/s. Besarnya
momentum benda setelah bergerak 2 detik adalah ....
A. 10 kgm/s
B. 35 kgm/
C. 70 kgm/s
D. 140 kgm/s
E. 1400 kgm/s
6. Sebuah mobil massanya 2 ton, mula-mula diam, kemudian bergerak selama 5 sekon
hingga kecepatannya mencapai 10 m/s. Gaya dorong (penggerak) yang diperlukan
mobil tesebut adalah ....
A. 500 N
B. 1000 N
C. 2000 N
D. 4000 N
E. 8000 N
7. Sebuah partikel yang bermassa 2 kg bergerak lurus menyusuri sumbu x dengan
besar kecepatan mula-mula 3 m/s searah sumbu x positif. Bila gaya 6 N searah
sumbu x negatif bekerja pada partikel itu selama 3s, maka ....
(1) besar kecepatan akhir 6 m/s
(2) arah kecepatan akhir searah sumbu x negatif
(3) partikel pernah berhenti
(4) setelah 3 s kecepatan partikel tetap Yang benar adalah ....
A. semua
B. 1, 2 dan 3
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
E. 4 saja
8. Kalian telah mengetahui definisi dan juga satuan dari impuls. Dimensi besaran
impuls tersebut adalah ......
A. MLT-1
B. MLT-2
C. MLT-1.
D. ML-2T
E. ML2T -2
9. Sebuah bola yang mula-mula diam kemudian disodok tongkat dengan gaya 50 N,
dalam waktu 10 ms. Jika massa bola 0,2 kg, maka kecepatan bola setelah disodok
adalah ......
A. 0,25 m/s
B. 2,5 m/s
C. 25 m/s
15
D. 250 m/s
E. 2.500 m/s
10. Sebuah senapan mempunyai massa 4 kg menembakan peluru yang massanya 10
gram dengan kecepatan 500 ms-1 . Kecepatan gerak senapan pada saat peluru
meledak adalah ....
A. 0,8 ms-1
B. 1,25 ms-1
C. 125 ms-1
D. 200 ms-1
E. 1250 ms-1
11. Bola A yang bergerak lurus dan mempunyai momentum mv, menumbuk bola B
yang bergerak pada garis lurus yang sama. Jika setelah tumbukan bola A
mempunyai momentum -3 mv, maka pertambahan momentum bola B adalah ....
A. 2 mv
B. -2 mv
C. 3 mv
D. -4 mv
E. 4 mv
12. Sebuah granat bermassa 5 kg pecah menjadi 2 bagian dengan perbandingan massa
2 : 3. Jika bagian yang besar berkecepatan 10 m/s maka perbandingan energi kinetik
bagian yang kecil dan yang besar adalah .... a.
A. 1 : 2
B. 3 : 1
C. 1 : 3
D. 2 : 3
E. 3 :2
13. Benda-benda berikut yang mengalami gaya terbesar pada waktu bertumbukan
dengan dinding batu jika selang waktunya sama adalah ....
A. benda bermassa 150 kg bergerak dengan kelajuan 7 m/s
B. benda bermassa 100 kg bergerak dengan kelajuan 12 m/s
C. benda bermassa 50 kg bergerak dengan kelajuan 15 m/s
D. benda bermassa 40 kg bergerak dengan kelajuan 25 m/s
E. benda bermasa 25 kg bergerak dengan kelajuan 50 m/s
14. Sebuah bola A mempunyai momentum p bertumbukan dengan bola lain B hingga
setelah tumbukan momentum bola A tersebut menjadi 3p. Perubahan momentum
bola B adalah ....
A. 2p
B. -2p
C. -3p
D. 4p
E. p
16
15. Benda bermassa 1 kg bergerak dengan energi kinetik 8 Joule, maka besar
momentum benda tersebut adalah...
A. 8,0 kg m/s
B. 4,0 kg m/s
C. 2,0 kg m/s
D. 0,5 kg m/s
E. 0,2 kg m/s
16. Sebuah roket melepaskan bahan bakar yang telah terbakar sebanyak 2000 kg
selama 10 sekon. Kecepatan roket pada saat akhir pembakaran adalah 300 m/s.
Besar gaya rata-rata yang bekerja pada roket adalah...
A. 20.000 Newton
B. 30.000 Newton
C. 40.000 Newton
D. 50.000 Newton
E. 60.000 Newton
17. Sebuah peluru bermassa 5 gram ditembakkan dari senapan bermassa 5 kg.
kecepatan peluru adalah 50 m/s. Kecepatan dorong senapan pada bahu penembak
adalah...
A. 0,05 m/s mendorong bahu penembak
B. 0,05 m/s mendorong senapan
C. 0,03 m/s mendorong bahu penembak
D. 0,03 m/s mendorong senapan
E. 0,02 m/s mendorong bahu penembak
18. Sebuah bola bermassa 600 gram menumbuk dinding secara tegak lurus dengan
kecepatan 40 m/s. Jika bola dipantulkan kembali dengan kecepatan 30 m/s, maka
perubahan momentum yang terjadi adalah...
A. 14 kg.m/s
B. 18 kg.m/s
C. 2 0 kg.m/s
D. 28 kg.m/s
E. 42 kg.m/s
19. Dua buah benda memiliki energi kinetik yang sama. Jika massa benda pertama dua
kali massa benda kedua, maka perbandingan antara momentum benda pertama dan
kedua adalah...
A. 1 : 2
B. 2 : 1
C. √2 ∶ 2
D. 2 ∶ √2
17
E. 3 : 2
20. Benda A dan B masing-masing bermassa 4 kg dan 5 kg bergerak berlawanan arah
seperti gambar :

Keduanya kemudian bertumbukan dan setelah tumbukan kedua benda berbalik arah
dengan kecepatan A = 4 m/s dan kecepatan B = 2 m/s. Kecepatan benda B sebelum
tumbukan adalah....
A. 6 m/s
B. 3 m/s
C. 1,6 m/s
D. 1,2 m/s
E. 0,4 m/s
21.

22.

23.

18
24.

19
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
JENIS-JENIS TUMBUKAN

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini, diharapkan peserta didik dapat:
1. memahami konsep dan nilai dari koefisien restitusi dalam suatu jenis tumbukan;
2. menggunakan atau mengaplikasikan hukum kekekalan momentum
dalam berbagai masalah; dan
3. mengetahui jenis-jenis tumbukan dan mampu menyelesaikan berbagai
masalah terkait jenis tumbukan.

B. Uraian Materi
Berdasarkan hukum kekekalan momentum yang telah dibahas pada kegiatan
pembelajaran 1 di modul ini bahwa jika tidak ada gaya luar, momentum linier sistem
sesaat sebelum dan sesudah tumbukan adalah konstan. Jadi pada setiap tumbukan,
akan berlaku hukum kekekalan momentum linier.
Terdapat parameter lain yang akan mempengaruhi jenis tumbukan yang dialami
oleh benda yaitu koefisien restitusi (e). Koefisien restitusi merupakan derajat
sentuhan suatu benda akibat tumbukan yang dapat dihitung dari negatif perbandingan
selisih kecepatan benda setelah tumbukan (Δv’) dengan selisih kecepatan benda
sebelum tumbukan (Δv), sehingga koefisien restitusi dapat ditulis :

Setelah memahami parameter ini, maka sekarang kita akan membahas berbagai
jenis tumbukan, yaitu: tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian dan
tumbukan tidak lenting sama sekali.
a. Tumbukan lenting sempurna
Perhatikan gambar kejadian berikut !

Sebuah partikel jatuh bebas dari ketinggian h1, dan


menumbuk lantai. Kecepatan sesaat partikel sebelum
menumbuk bumi adalah v. Sesaat setelah menumbuk
lantai partikel tersebut bergerak vertikal ke atas
dengan kecepatan awal v’. Partikel tersebut mencapai
titik tertinggi sebesar h2, dimana dari gambar
diperoleh h2 = h1. Karena terjadi hal demikian, maka
dapat disimpulkan v = v’.
Peristiwa di atas merupakan contoh dari Tumbukan
lenting sempuna.
20
Berdasarkan analisis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu benda
mengalami tumbukan lenting sempuna jika memiliki syarat sebagai berikut :
1. Berlaku hukum kekekalan momentum
2. Tidak ada energi gerak yang hilang pada benda sebelum dan sesudah
terjadinya tumbukan (berlaku hukum kekekalan energi mekanik)
3. Memiliki koefisien restitusi sama dengan 1 (e = 1)
Tumbukan lenting sempurna akan ditemui jika terjadi tumbukan pada partikel-
partikel yang sangat kecil misalnya tumbukan antara proton dan neutron.

Buktikan bahwa ketika benda mengalami tumbukan lenting sempurna,


nilai koefisien restitusi e sama dengan 1 (e = 1)
Contoh Soal
Dua bola biliar A dan B identik memiliki massa yang sama bergerak saling
mendekat. Jika kecepatan dua bola tersebut masing-masing adalah vA = 0,3 m/s
dan vB = 0,2 m/s dan kedua bola biliar tersebut mengalami tumbukan lenting
sempurna, tentukan kecepatan masing-masing bola biliar tersebut setelah
tumbukan.
Pembahasan
Perhatikan gambar kejadian berikut !

21
b. Tumbukan lenting sebagian
Perhatikan gambar kejadian berikut !

Sebuah bola jatuh bebas dari ketinggian h1,


setelah menumbuk lantai bola tersebut
mengalami gerak vertikal ke atas dan bola
hanya mencapai ketinggian h2, dimana h2 <
h1. Pada peristiwa ini terjadi tumbukan lenting
sebagian, karena pada peristiwa tersebut ada
energi gerak yang hilang yang dimiliki oleh
bola tersebut, sehingga bola tidak mampu
mencapai pada ketinggian semula.

Berdasarkan analisa di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu benda


mengalami tumbukan lenting sebagian jika memiliki syarat sebagai berikut :
1. Berlaku hukum kekekalan momentum
2. Tidakberlaku hukum kekekalan energi mekanik, karena pada peristiwa ini
ada energi gerak yang hilang pada benda
3. Setelah tumbukan benda bergerak sendiri-sendiri (tidak menyatu)

22
4. Memiliki nilai koefisien restitusi (e) yaitu 0 < e < 1

Buktikan bahwa ketika benda mengalami tumbukan lenting sebagian, nilai


koefisien restitusi e adalah 0 < e < 1

Contoh Soal

Bola bermassa 2 kg jatuh bebas dari ketinggian 10 meter di atas lantai. Bola
tersebut terpantul dengan ketinggian 3,6 meter. Tentukan :
a. Momentum bola sesaat sebelum tumbukan dengan lantai
b. Momentum bola sesaat setelah tumbukan dengan lantai
c. Impuls yang terjadi pada bola saat tumbukan dengan lantai
d. Gaya rata-rata yang dikerjakan lantai pada bola jika sentuhannyaterjadi
selama 0,04 sekon
e. Koefisien restitusi yang terjadi ketika bola bersentuhan dengan lantai.

Pembahasan

Sebelum menjawab perhatikan gambar kejadian berikut !

23
24
25
Jadi, besar koefisien restitusi di titik terjadinya tumbukan benda dengan lantai
adalah 0,6 dan dengan demikian terjadi tumbukan lenting sebagian.

c. Tumbukan tidak lenting sama sekali


Perhatikan gambar kejadian berikut !

Peristiwa di atas merupakan contoh terjadinya tumbukan tidak lenting sama sekali.
Pada tumbukan jenis ini, setelah terjadi tumbukan, maka kedua benda tersebut
menyatu dan bergerak bersama-sama sehingga setelah tumbukan kedua benda
tersebut memiliki kecepatan yang sama (v1’ = v2’ = v’).
26
Adapun syarat suatu benda terjadi tumbukan tidak lenting sama sekali yaitu :
1. Berlaku hukum kekekalan momentum
2. Tidak berlaku hukum kekekalan energi mekanik, karena terdapat energi
gerak yang hilang pada diri benda
3. Benda menyatu setelah tumbukan sehingga kecepatan setelah tumbukan
sama dan bergerak kearah yang sama (v1’ = v2’ = v’).
4. Memiliki nilai koefisien restitusi sama dengan nol (e = 0)

Buktikan bahwa ketika benda mengalami tumbukan tidak lenting sama sekali,

nilai koefisien restitusi e sama dengan 0 (e = 0)

C. Rangkuman
1. Koefisien resitusi merupakan parameter yang terjadi pada peristiwa tumbukan
suatu benda dengan benda lain yang nilainya diperoleh dari negatif perbandingan
selisih kecepatan benda setelah tumbukan (Δv’) dengan selisih kecepatan benda
sebelum tumbukan (Δv), sehingga koefisien restitusi dapat ditulis :

2. Jenis-jenis tumbukan suatu benda terbagi atas 3 jenis yaitu :


a. Tumbukan lenting sempurna
b. Tumbukan lenting sebagian
c. Tumbukan tidak lenting sama sekali
3. Tumbukan lenting sempurna memiliki syarat sebagai berikut :
a) Berlaku hukum kekekalan momentum
b) Tidak ada energi gerak yang hilang pada benda sebelum dan sesudah
tumbukan (berlaku hukum kekekalan energi mekanik)
c) Memiliki koefisien restitusi sama dengan 1 (e = 1)
4. Tumbukan lenting sebagian memiliki syarat sebagai berikut :
a) Berlaku hukum kekekalan momentum
b) Tidakberlaku hukum kekekalan energi mekanik, karena pada peristiwa ini
ada energi gerak yang hilang pada benda
c) Setelah tumbukan benda bergerak sendiri-sendiri (tidak menyatu)
d) Memiliki nilai koefisien restitusi (e) yaitu 0 < e < 1
5. Tumbukan tidak lenting sama sekali memiliki syarat sebagai berikut :
a) Berlaku hukum kekekalan momentum
b) Tidak berlaku hukum kekekalan energi mekanik, karena terdapat energi
gerak yang hilang pada diri benda
c) Benda menyatu setelah tumbukan sehingga kecepatan setelah tumbukan

27
sama dan bergerak kearah yang sama (v1’ = v2’ = v’).
d) Memiliki nilai koefisien restitusi sama dengan nol (e = 0)

D. Latihan Soal
1. Dua benda masing-masing bermassa m1 = 20 kg dan m2 = 40 kg bergerak dengan
arah berlawanan dengan kevepatan masing-masing v1 = 10 m/s dan v2 = 4 m/s.
Kedua benda saling bertumbukan. Tentukan kecepatan akhir kedua benda setelah
bertumbukan jika terjadi :
a. Tumbukan lenting sempurna
b. Tumbukan lenting sebagian dengan koefisien restitusi e = 0,2
c. Tumbukan tidak lenting sama sekali
Jawab :

28
29
2. Benda 1 bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan 5 m/s, sedangkan benda
2 bermassa 3 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s (lihat gambar). Jika kedua
benda bergerak berlawanan arah dan menyatu setelah tumbukan, Tentukan
besarnya kecepatan kedua benda tersebut !

30
3. Sebuah ayunan balistik bermassa 4 kg digantung vertikal. Sebuah peluru
bermassa 25 gram menumbuk ayunan dan bersarang di dalamnya, sehingga titik
pusat massanya naik setinggi 40 cm. Tentukan kecepatan peluru sesaat sebelum
menumbuk ayunan !

31
32
EVALUSI PERTEMUAN 2

1. Dua buah benda memiliki massa yang sama yaitu m 1 = m2 = 2 kg, bergerak saling
mendekati antara kedua nya. Jika v1 = 10 m/s dan v2 = 20 m/s. Jika benda mengalami
tumbukan lenting sempurna, maka kesepatan masing-masing benda sesaat setelah
tumbukan adalah...
A. v1’ = 20 m/s searah dengan v2 ; v2’ = 10 m/s searah dengan v1
B. v1’ = 10 m/s searah dengan v2 ; v2’ = 20 m/s searah dengan v1
C. v1’ = 20 m/s searah dengan v1 ; v2’ = 10 m/s searah dengan v2
D. v1’ = 20 m/s searah dengan v2 ; v2’ = 10 m/s searah dengan v2
E. v1’ = v2’ = 2 m/s searah dengan v2.
2. Sebuah balok bermassa 2 kg digantung dengan seutas tali sepanjang 1,6 m seperti
gambar berikut :

sebuah peluru (mp = 10 gram) ditembakkan pada balok kayu dan peluru bersarang
di dalamnya. Jika susut simpangan tali adalah 60 0, maka besar kecepatan peluru
sesaat sebelum terjadi tumbukan...
A. 804 m/s
B. 750 m/s
C. 624 m/s
D. 575 m/s
E. 425 m/s
3. Perhatikan gambar berikut !

Bola A dan B masing-masing bermassa 10 kg dan 30 kg, akan bertumbukan seperti


tertera pada gambar di atas. Jika kedua benda menyati setelah tumbukan, maka
kecepatan kedua benda tersebut setelah tumbukan adalah...

A. 0,75 m/s
B. 1,50 m/s
C. 1,75 m/s
D. 2,25 m/s
33
E. 2,75 m/s
4. Bola pimpong jatuh dari ketinggin h dari atas lantai. Jika pantulan kedua terjadi pada

ketinggian , maka tinggi pantulan bola pimpong yang pertama kali setelah jatuh
16
bebas adalah….

A. 2

B.
3

C. 4

D. 5

E. 8
5. Sebuah peluru (mp = 10 gram) ditembakkan pada balok kayu dan peluru bersarang di
dalamnya. Jika susut simpangan tali adalah 60 0, maka besar kecepatan peluru sesaat
sebelum terjadi tumbukan...
A. 804 m/s
B. 750 m/s
C. 624 m/s
D. 575 m/s
E. 425 m/s
6. Sebuah bola besi digantungkan pada tali tidak bermassa sepanjang 50 cm. Pada dasar
lintasannya, bola tersebut menumbuk balok seperti gambar berikut :

Massa bola dan balok berturut-turut adalah 1 kg dan 3 kg. Jika tumbukan antara bola
dan balok lenting sempurna, Maka besar kecepatan balok setelah tumbukan adalah...

7.

34
8.

9.

10.

11.

12.

35
13. .

14.

15.

36
BAB III
GERAK HARMONIS

PETA KONSEP

GERAK HARMONIS

GERAK HARMONIS ANALISIS GERAK


SEDERHANA (GHS) HARMONIS
SEDERHANA

FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI SIMPANGAN GERAK
GHS HARMONIS
SEDERHANA

GHS DAN HUKUM


KEKEKALAN ENERGI KECEPATAN GERAK
HARMONIS
SEDERHANA

PERCEPATAN GERAK
HARMONIS
SEDERHANA

37
PELAJARAN 1
GERAK HARMONIK SEDERHANA

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran ini, diharapkan peserta didik dapat:


1. Menjelaskan pengertian besaran fisis yang mempengaruhi getaran harmonis
sederhana pada ayunan bandul atau pegas dalam kehidupan sehari-hari;
2. Menentukan besar kecepatan gerak benda yang digantung pada pegas bergetar atau
kelajuan bandul pada posisi tertentu dengan menggunakan hukum kekekalan
energi mekanik; dan
3. Menentukan besar kecepatan gerak benda yang digantung pada pegas bergetar atau
kelajuan bandul pada posisi tertentu dengan menggunakan hukum kekekalan
energi mekanik

B. Materi

Getaran adalah gerakan bolak-balik dan jika getaran itu menjalar sari satu titik ke
titik lain secara terus menerus akan menghasilkan gelombang, salah satu contoh adalah
gelombang bunyi yang menjalar melalui udara dan sampai ke telinga kita. Amatilah
benda benda disekitar anda, adakah ketika berbunyi benda itu begetar? Diskusikan
dengan teman anda dimana sumber getar itu berasal?

38
Apakah kalian pernah melihat gerakan pada bandul? gerakan yang kalian amati
tersebut tergolong ke dalam gerak harmonik sederhana. Ini adalah gerakan bolak-balik
di sekitar titik keseimbangannya. Kalau kalian perhatikan, bandul memiliki titik
kesetimbangan di tengah, karena walaupun kecepatannya menurun, bandul akan tetap
bergerak di sekitar titik kesetimbangan tersebut.
Gerak harmonik sederhana memiliki amplitudo (simpangan maksimum) dan
frekuensi yang tetap. Gerak ini bersifat periodik. Setiap gerakannya akan terjadi secara
berulang dan teratur dalam selang waktu yang sama. Dalam gerak harmonik sederhana,
resultan gayanya memiliki arah yang selalu sama, yaitu menuju titik kesetimbangan.
Gaya ini disebut dengan gaya pemulih. Besar gaya pemulih berbanding lurus dengan
posisi benda terhadap titik kesetimbangan
Beberapa karakteristik gerak ini diantaranya adalah dapat dinyatakan dengan
grafik posisi partikel sebagai fungsi waktu berupa sinus atau kosinus. Gerak ini juga
dapat ditinjau dari persamaan simpangan, persamaan kecepatan, persamaan kecepatan,
dan persamaan energi gerak yang dimaksud.

1. Faktor yang mempengaruhi getaran pada Gerak Harmonis Sederhana (GHS)


adalah periode dan frekuensi ayunan bandul.

a. Periode menyatakan waktu selama terjadi satu kali getaran.


Sehingga, nilai periode sama dengan perbandingan antara waktu (t) per banyaknya
getaran (n). Nilai periode berkebalikan dengan frekuensi. Satuan periode dinyatakan
dalam sekon. Selain itu, nilai periode juga dapat dihitung dari panjang tali dan besar
gravitasi di mana tempat bandul diayun. Persamaan periode pada ayunan bandul
sederhana diberikan seperti berikut :

39
Perhatikan bahwa persamaan nilai periode dipengaruhi oleh besar nilai panjang tali
(ℓ) dan percepatan gravitasi (g). Nilai ℓ berada dalam akar sebagai pembilang.
Semakin besar nilai ℓ akan membuat nilai di dalam akar menjadi besar pula. Kondisi
tersebut akan membuat nilai periode otomatis menjadi besar pula. Kondisi
sebaliknya akan membuat nilai periode menjadi semakin kecil. Sedangkan nilai
percepatan gravitasi (g) pada persamaan berada di dalam akar sebagai penyebut.
Semakin besar nilai g akan membuat nilai di dalam akar menjadi semakin kecil. Hal
ini akan membuat nilai periode menjadi semakin kecil. Kondisi sebaliknya akan
membuat nilai periode semakin besar

Kesimpulan:

1. Semakin panjang tali yang digunakan: nilai periode (T) semakin besar
2. Semakin pendek tali yang digunakan: nilai periode (T) semakin kecil
3. Gaya gravitasi semakin besar: nilai periode (T) semakin kecil
4. Gaya gravitasi semakin kecil: nilai periode (T) semakin besar

b. Pengertian frekuensi pada ayunan bandul

adalah banyaknya getaran dalam satu sekon. Sehingga, nilai frekuensi sama dengan
perbandingan antara banyaknya getaran (n) per lamanya waktu bergetar (t). Sama
seperti pada periode, nilai frekuensi berbanding terbalik dengan periode. Satuan
frekuensi dinyatakan dalam Hertz (Hz). Rumus frekuensi pada ayunan bandul
sederhana dinyatakan seperti persamaan berikut

Persamaan frekuensi menandakan bahwa nilai periode dipengaruhi oleh besar nilai
panjang tali (ℓ) dan percepatan gravitasi (g). Nilai ℓ berada dalam akar sebagai
penyebut. Semakin besar nilai ℓ akan membuat nilai di dalam akar menjadi kecil.
Kondisi tersebut akan membuat nilai frekuensi otomatis menjadi kecil pula. Kondisi
sebaliknya akan membuat nilai frekuensi menjadi semakin kecil. Nilai percepatan
gravitasi (g) pada persamaan berada di dalam akar sebagai pembilang. Semakin
besar nilai g akan membuat nilai di dalam akar menjadi semakin besar. Hal ini akan
membuat nilai frekuensi juga menjadi semakin besar. Kondisi sebaliknya akan
membuat nilai frekuensi semakin besar.

40
Kesimpulan:
1. Semakin panjang tali yang digunakan: frekuensi (f) semakin kecil
2. Semakin pendek tali yang digunakan: frekuensi (f) semakin besar
3. Gaya gravitasi semakin besar: frekuensi (f) semakin besar
4. Gaya gravitasi Semakin kecil: frekuensi (f) semakin kecil

2. Periode dan Frekuensi pada Pegas Sederhana


Sebuah pegas digantung tanpa ada beban, kemudian ditarik sehingga meregang.
Ketikan tarikan dilepaskan, pegas akan melakukan gerakan harmonik naik – turun.
Gerakan yang dilakukan pegas akan menghasilkan waktu dan banyak getaran.
Kemudian, waktu dan banyak getaran tersebut dapat dinyatakan melalui sebuah
rumus.
Nilai periode dan frekuensi pegas juga dapat dinyatakan melalui hubungan
besar konstanta pegas dan massa benda yang menggantung pada pegas.
Bagaimanakah rumus periode dan frekuensi pada pegas?
Sebelumnya, ingat kembali satu getaran pada pegas. Misalkan sebuah pegas
yang tergantung diberi massa m dan ditarik kemudian dilepaskan. Sistem pegas
tersebut akan melakukan gerak harmonik naik – turun dengan lintasan P – Q – R.
Titik P merupakan titik setimbang. Satu getaran pada pegas adalah gerakan dari posisi
paling pendek, posisi terpanjang hingga memendek kembali. Lintasan pegas untuk
satu getaran menjadi R – Q – P – R.

Keterangan :

Pada pegas sederhana, nilai periode dan frekuensi dipengaruhi oleh dua faktor.
Kedua faktor tersebut adalah konstanta pegas dan massa yang terdapat dalam sistem.
Semakin berat massa yang tergantung maka akan membuat nilai periode (T) semakin
besar, sebaliknya nilai frekuensi akan semakin kecil. Sedangkan semakin besar nilai
konstanta pegas (k) akan membuat nilai periode (T) semakin kecil dan nilai frekuensi
(f) semakin besar.
Rumus periode dan frekuensi pada pegas dinyatakan seperti persamaan berikut.

41
3. Gerah Harmonis Sederhana Berdasar Hukum Kekekalan Energi

a. Getaran pada system pegas dalam keadaan horizontal

Sistem pegas terdiri dari pegas yang bergetar dengan tetapan gaya pega (k) dan
bermassa m yang ikut bergerak Bersama-sama pegas dengan kecepatan v seperti
pada gambar :
(1). Pegas dilepas dengan simpangan
x=A,v=0
Em = Ek +Ep
= 0 + ½ k A2
A2
= ½ ksetimbang
(2). Keadaan
x = 0 , v = maks
Em = Ek +Ep
= ½ m v02 + 0
= ½ m v02

(3). Simpangan pegas sejauh


x=A,v=0
Em = Ek +Ep
= 0 + ½ k x2
= ½ k A2
(4). Simpangan pegas sejauh x1 kecepatan benda v1
Em = Ek +Ep
= ½ m v1 2 + ½ k x12
Dari ke-empat keadaan diatas disimpulkan:

b. Getaran pada bandul sederhana

Ketika mengamati bandul yang sedang berayun bolak-balik, anda dapat menentukan
kecepatan bandul tersebut dengan manganalisis Hukum Kekekalan Energi mekanik
yang berlaku pada bandul itu sebagai berikut :

42
E. Latihan Soal

1. Sebuah bola bermassa 20 g digantung pada sepotong pegas lalu bola ditarik kebawah
dari kedudukan setimbang, kemudian dilepaskan. Ternyata terjadi getaran tunggal
dengan frekuensi 32 Hz. Jika bola tersebut diganti dengan bola bermassa 80 g,
berapakah frekuensi yang akan dihasilkan sekarang?.

2. Sebuah bandul jam yang biasa digunakan di bumi dibawa salah satu planet yang gaya
gravitasinya ¼ dari gravitasi di bumi. Astronot mencatat periode di planet tujuan adalah
2 jam. Tentukan periode bandul jam tersebut saat di bumi adalah.

43
3. Sebuah bandul bermassa m kg digantung pada seutas tali yang panjangnya L cm
bergetar selaras dengan amplitudo A cm dan frekuensi 10 Hz. Pada saat simpangan
bandul setengah amplitudonya, Tentukan perbandingan energi potensial dan energi
kinetiknya.

4. Sebuah partikel bermassa m = 0,2 kg berada pada ujung pegas sehingga bergerak
harmonis sederhana. Posisi partikel sebagai fungsi waktu diberikan oleh persamaan
x(t) = A sin (𝛚t) dengan A=0,25 m dan 𝛚= 0,1 rad/s. Tentukan energi total partikel
tersebut.

EVALUASI

1.

2.

44
3.

4.

5.

6.

7.

8.

45
9.

10.

11.

12.

46
13.

14.

15.

47
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
ANALISIS GERAK HARMONIS SEDERHANA

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat:


1. menjelaskan karakteristisk getaran harmonis (simpangan, kecepatan, percepatan) pada
getaran pegas maupun ayunan;
2. menganalisis dan memformulasikan getaran harmonis yang terjadi pada getaran pegas
dan ayunan; dan
3. memecahkan persoalan pada kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan getaran

B. Uraian Materi

Gerak harmonik sederhana memiliki amplitudo (simpangan maksimum) dan


frekuensi yang tetap. Gerak ini bersifat periodik. Setiap gerakannya akan terjadi secara
berulang dan teratur dalam selang waktu yang sama.
Dalam gerak harmonik sederhana, resultan gayanya memiliki arah yang selalu
sama, yaitu menuju titik kesetimbangan. Gaya ini disebut dengan gaya pemulih. Besar
gaya pemulih berbanding lurus dengan posisi benda terhadap titik kesetimbangan.
Beberapa karakteristik gerak ini diantaranya adalah dapat dinyatakan dengan
grafik posisi partikel sebagai fungsi waktu berupa sinus atau kosinus. Gerak ini juga
dapat ditinjau dari persamaan simpangan, persamaan kecepatan, persamaan kecepatan,
dan persamaan energi gerak yang dimaksud. Berdasarkan karakteristik tersebut, gerak
harmonik sederhana memiliki simpangan, kecepatan, percepatan, dan energi.

1. Simpangan pada Gerak Harmonis Sederhana (GHS)

Simpangan getaran harmonik sederhana dapat dianggap sebagai proyeksi partikel yang
bergerak melingkar beraturan pada diameter lingkaran. Secara umum, persamaan
simpangan dalam gerak ini adalah sebagai berikut.

Dengan :
Y = simpangan getaran/gelombang (meter)
A = Amplitudo getaran/gelombang (meter)
𝛚 = kecepatan sudut (ingat dalam gerak melingkar V=𝛚.R) dalam satun (rad/s)
T = Periode getaran/gelombang (sekon)
f = frekuensi getaran/gelombang (Hertz)
t = waktu (sekon)

Grafik simpangan (y) terhadap fungsi waktu (t) dianalisis sebagai berikut :

a. Jika saat t = 0, benda berada pada titik seimbang (y=0), Ɵ0 = 0 Maka y (t) = A sin 𝛚 t

48
b.

c.

2. Kecepatan pada Gerak Harmonis Sederhana (GHS)

Kecepatan merupakan turunan pertama dari posisi. Pada gerak harmonik


sederhana, kecepatan diperoleh dari turunan pertama persamaan simpangan.
Persamaan kecepatan dapat dijabarkan sebagai berikut.

Jika saat itu nilai cos (𝛚t +Ɵ0) = 1 maka saat itu nilai V mencapai nilai
maksimum, sehingga :

3. Percepatan pada Gerah Harmonis Sederhana (GHS)

Selama benda bergetar dan mencapai simpangan dengan kecepatan tertentu saat
t, maka dalam selang waktu ∆t, benda akan mengalami perubahan kecepatan sehingga
menghasilkan percepatan Persamaan Percepatan sebagai fungsi waktu :
49
E. Latihan Soal

1. Bila simpangan y = 5 cm percepatan getaran selaras a = - 5 cm.s-2. Tentukan


percepatan getaran ketika simpangannya 10 cm.

2. Sebuah partikel bergerak harmonik dengan periode 6 sekon dan amplitudo 10 cm.
Tentukan kelajuan partikel pada saat simpangannya 5 cm dari titik setimbang

50
3. Persamaan sebuah gelombang berjalan dinyatakan oleh 𝑌 = 0,4 sin 0,6 𝜋 ( 20 𝑡 − 0 ,5
𝑥 ) dengan x dan y dalam cm serta t dalam sekon.
Tentukan :
a. Arah perambatan gelombang
b. Amplitudo gelombang
c. Frekuensi gelombang
d. Bilangan gelombang
e. Cepat rambat gelombang

EVALUASI

1. Dua buah benda bergerak harmonis sederhana dengan periode masing-masing 0,2 s dan
0,3 s. Jika aplitudo getaran kedua benda sama, maka perbandingan percepatanya adalah

A. 2 : 3
B. 3 : 2
C. 4 : 9
D. 9 : 4
E. 3 : 4

2. Beban 75 gram yang digantung vertical pada sebuah pegas bergetar turun-naik dengan
frekusnsi 3 Hz. Bila beban tersebut dikurangi ½ -nya maka frekuensinya menjadi ,,,
A. 3,0 Hz
B. 3,2 Hz
C. 3,5 Hz
D. 3,7 Hz
E. 4,0 Hz
51
3. Sebuah bandul bermassa m kg digantung pada seutas tali yang pangjangnya L cm bergetar
selaras dengan amplitude A cm dan frekuensi 8 Hz. Pada saat simpangan bandul 1/3
Amplitudonya, perbandingan antara energi potensial dan energi kinetiknya adalah …
A. 8 : 1
B. 1 : 8
C. 1 : 3
D. 3 : 1
E. 1 : 9

4. Bila simpangan y = 4 cm percepatan getaran selaras a = -10 cm/s2 , maka pada simpangan
2 cm percepatan dalam cm/s2 adalah …
A. -25
B. -20
C. -10
D. - 2,5
E. - 1,25

5. Sebuah partikel melakukan getaran harmonis dengan frekuensi 5 Hz dan amplitudo 15


cm. Kecepatan partikel pada saat berada pada simpangan 8 cm adalah … (dalam cm/s)
A. 8 π
B. 30 π
C. 60 π
D. 72 π
E. 80 π

6. Suatu partikel bergetar selaras dengan amplitude A cm dan periode T detik. Jika patikel
mulai bergetar dari kedudukan setimbang dengan arah ke kanan, maka partikel
mempunyai simpangan sebesar ½ √3𝐴 cm dengan arah gerak ke kanan ketika partikel
telah bergerak selama …. Detik
A. T/12
B. T/8
C. T/4
D. T/3
E. 5T/12
7. Sebuah benda melakukan gerak harmonis sederhana dengan persamaan simpangan y = A
sin (5πt) dengan y dalam m dan t dalam sekon. Kecepatan maksimum yang mampu
dilakukan oleh bend aitu adalah …
A. 2 π ms-1
B. 4 π ms-1
C. 6 π ms-1
D. 8 π ms-1
E. 12 π ms-1

8. Sebuah pegas bergetar pada ujung sebuah pegas yang memiliki tetapan gaya pegas sebesar
0,3 π2 N/m. Besar energi kinetiknya pada saat simpangan 1 cm adalah …
A. 1,50 π2 x 10-3 Joule
B. 2,50 π2 x 10-3 Joule
C. 3,75 π2 x 10-3 Joule
D. 5,00 π2 x 10-3 Joule
E. 7,50 π2 x 10-3 Joule

52
9. Sebuah benda melakukan gerak harmonis sederhana denagn amplitude A dan frekuensi
sudut 𝛚. Pada saat kecepatan benda sama dengan 4/5 kecepatan meksimumnya,
percepatannya adalah ….
A. - (4/5) A 𝛚2
B. - (3/5) A 𝛚2
C. - (1/5) A 𝛚2
D. (3/5) A 𝛚2
E. (4/5) A 𝛚2

10. Sebuah bandul digantung tali yang panjangnya 144 cm. Saat dilepas dari simpangan awal
tertentu bandul akan berayun dengan periode T 1. Apabila tali bandul dipotong 23 cm
periode ayunan menjadi T2 . Selisih antara T1 dan T2 adalah sekitar ….
A. 0,05 s
B. 0,1 s
C. 0,2 s
D. 0,3 s
E. 0,4 s

11.

12.

13.

53
14.

15.

54

Anda mungkin juga menyukai