Anda di halaman 1dari 17

``` BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

       Pelajaran Fisika tidak harus selalu dengan rumus-rumus saja. Tanpa kita sadari, kegiatan
kita sehari-hari juga memanfaatkan system kerja rumus fisika. Seperti mengendarai motor ke
sekolah saja, kita memakai 2 teori fisika. Pertama, energi kinetik yang membuat motor bisa
berjalan. Kedua, saat kita mengerem menggunakan gaya pegas agar motor bisa berhenti dan
tidak menabrak.
            Pada kesempatan ini, akan dibahas penerapan teori Impuls dan Momentum dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam makalah ini juga terdapat beberapa gambar ilustrasi agar
memudahkan pemahaman kita. Ada pula latihan-latihan soal yang mempergunakan rumus-rumus
Impuls dan Momentum.
Sebelum kita mengetahui latar belakang pembahasan Impuls dan Momentum Linear
maka terlebih dahulu kita pahami apa yang dimaksud dengan Impuls dan Momentum Linear.
Impuls adalah besaran vektor yang arahya sejajar dengan arah gaya dan Menyebabkan perubahan
momentum dan Momentum Linear adalah momentum yang dimiliki benda-benda yang bergerak
pada lintasan lurus
Pernahkah menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan. apa yang terjadi ketika
dua kendaraan bertabrakan. kondisi mobil atau sepeda motor mungkin hancur berantakan. Kalau
kita tinjau dari ilmu fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan ditentukan oleh
momentum kendaraan tersebut. Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yakni
momentum linear dan momentum sudut. Kadang-kadang momentum linear disingkat
momentum.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah ada, dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang akan
dibahas pada bab berikutnya. Rumusan masalah itu berupa:
a.       Pengertian impuls beserta penerapannya pada kehidupan sehari-hari
b.      Pengertian momentum beserta penerapannya pada kehidupan sehari-hari
c.      Contoh soal dan pembahasannya

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 1


1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian impuls beserta penerapannya pada kehidupan sehari-hari
b. Untuk mengetahui pengertian momentum beserta penerapannya pada kehidupan sehari-
hari
c. Untuk memahami soal dan cara menjawabnya

1.4 Manfaat
Agar mahasiswa mengetahui pengertian impuls dan momentum. Dan mahasiswa dapat
mendemonstrasikan impuls dan momentum secara sederhana dan penerapannya dalam
kehidupan sehari- hari.

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 2


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Momentum
Momentum dinotasikan dengan P, dengan satuan kg.m/s. Sebuah benda bermassa m yang
bergerak dengan kecepatan v mempunyai momentum (disimbolkan p). Besar momentum benda 
tersebut merupakan perkalian antara massa (m) dengan kecepatannya ( v).Benda-benda yang
massanya besar atau benda-benda yang bergerak dengan laju yang besar, memiliki momentum
yang besar .

Contohnya, sebuah mobil bergerak dengan laju tertentu kemudian menabrak sebuah
pohon, semakin cepat mobil itu bergerak maka kerusakan yang timbul semakin besar. Atau
semakin besar massa mobil semakin besar pula kerusakan yang ditimbulkan. Maka mobil
dikatakan memiliki momentum yang besar. Karena momentum termasuk besaran vektor, maka
momentum memiliki sifat seperti halnya vektor, yaitu dapat dijumlahkan dan dapat diuraikan.
Penyelesaian beberapa momentum menggunakan konsep vektor.

2.2 Penjumlahan Momentum


Bila terdapat 2 buah benda yang massanya masing-masing m1 dan m2 bergerak dengan
kecepatan masing-masing v1 dan v2 seperti pada gambar, sehingga  kedua benda masing-masing
memiliki momentum P1 danP2, maka momentum kedua benda dapat dijumlahkan dengan
ketentuan sebagai berikut :       
 
Resultan momentum P dari dua buah benda P1 dan P2 yang diapit sudut :
 
P1 = momentum pertama dalam kg.m/s
P2 = momentum kedua dalam kg.m/s
P  = momentum total  dalam kg.m/s
 = sudut antara P1 dan P2 dalam derajat
Contoh Konsep Momentum :
1. Tono yang bermassa 50 kg, naik sepeda dengan kecepatan 36 km/jam.
    Tentukan momentum Tono jika sepeda bergerak pada arah sumbu x.
Pembahasan :
Diketahui : Massa Tono (m) = 50 kg
                 Kecepatan (v)   =  36 km/jam = 10 m/s
Ditanya    : P?
Jawab      : P =  m.v
                      = 50 kg . 10 m/s
                     = 500 kg.m/s

2.3 Hukum Kekalan Momentum


Besar Impuls dinyatakan sebagai perubahan momentum:

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 3


F ∆t =  ∆p.  Saat F = 0, maka ∆p = 0  atau  p = konstan.
Dapat disimpulkan jika suatu sistem tidak mendapat gaya dari luar, momentum sistem selalu
tetap. Hal itulah yang disebut Hukum Kekekalan Momentum.

Jumlah Momentum awal kedua benda (sebelum tumbukan):


                         ∑P =  P1  +  P2
                      =  m1v1  +  m2v2
Jumlah Momentum akhir kedua benda (sesudah tumbukan):
                        ∑P’=  P’1  +  P’2
                   =  m1v’1  +  m2v’2
- Hukum Kekekalan Momentum menyatakan :
Bila tidak ada gaya dari luar yang bekerja pada benda–benda yang melakukan interaksi , atau
resultan gaya dari luar yang bekerja pada benda-benda adalah nol, maka jumlah momentum
benda-benda sebelum mengadakan interaksi selalu sama dengan jumlah momentum benda-benda
setelah mengadakan interaksi .
Hukum kekekalan Momentum berlaku pada peristiwa :
 Tumbukan benda
 Interaksi dua benda

 Peristiwa ledakan
 Peristiwa tarik-menaik

 Peristiwa jalannya roket maupun jet


2.4 Pengertian Impuls
Impuls dinotasikan dengan I, satuannya N.s atau kg.m/s.
Untuk membuat benda yang diam menjadi bergerak, maka perlu dikerjakan gaya pada benda
tersebut selama selang waktu tertentu.
Perhatikan peristiwa berikut :
Sebuah bola bergerak dipukul dengan tongkat besar. Gaya pukul tongkat dikalikan dengan
selang waktu selama gaya bekerja pada bola impuls.
Jadi, Impuls adalah hasil kali gaya konstan sesaat dengan selang waktu gaya bekerja.
Impuls merupakan besaran vektor, jadi perhatikan arah gerak benda serta arah gaya yang
bekerja.

Contoh lain dalam kehidupan sehari-hari adalah :


       Contoh Konsep Impuls :
Sebuah bola kasti dipukul dengan gaya kontak 50 N antara pemukul dengan bolanya. Jika
menghasilkan impuls sebesar 20 Ns. Berapakah selang waktu sentuh antara pemukul dengan
bola kasti?
Pembahasan :
Impuls juga dapat dihitung dengan metode hitung integral atau metode grafik.
Jika gaya F yang bekerja pada sebuah benda tidak tetap.

a. Dengan metode Integral

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 4


Penggunaan metode hitung integral jika gaya F yang bekerja pada sebuah benda tidak tetap. Atau
Gaya F bukan merupakan fungsi linear terhadap waktu.

b. Dengan metode Grafik


Penggunaan grafik dapat dilakukan jika besar gaya F merupakan fungsi linear terhadap waktu.
Impuls = luasan grafik di bawah kurva.

2.5 Hubungan Impuls dan Momentum


Hubungan antara impuls dan momentum dijelaskan dari penerapan  Hukum II Newton,
yaitu :
Dapat disimpulkan  Impuls (I) sama dengan perubahan momentum (∆P). Ini menunjukkan
bahwa gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan perubahan momentum benda
persatuan waktu.
P1 = momentum awal benda  dalam kg.m/s
P2 = momentum akhir benda  dalam kg.m/s
v1 = kecepatan awal benda dalam m/s
v2 = kecepatan akhir benda dalam m/s
Catatan:
Impuls adalah besaran vektor, jadi arah gaya yang bekerja harus diperhatikan.
Contoh Konsep Hubungan Impuls dan Momentum :
Sebuah bola bermassa 200 gram dilemparkan ke kanan dengan kelajuan 10m/s. Sesaat setelah
dipukul, bola berbalik arah dengan kelajuan 20 m/s. Jika diketahui bola bersentuhan dengan
pemukul selama 1 ms. Tentukan :
a. Impuls yang diberikan pemukul pada bola.
b. Gaya rata-rata yang diberikan pemukul pada bola.

Pembahasan :
Diketahui : m = 200 gram = 0,2 kg
                v1 = 10 m/s (ke kanan)
                v2 = -20m/s (berbalik arah ke kiri )
                ∆t = 1 ms = 10-3 s.
Ditanya :  a. I ?
              b. F ?
Jawab :
a. I = P2 – P1
I = mv2  - mv1
I = (0,2kg)(-20m/s) – (0,2kg)(10m/s)
I = -6 N.s
b. I = F. ∆t
            -6 N.s = F. 10-3s
            F  = -6.103 N
Tanda (-) menunjukkan bahwa gaya yang diberikan oleh pemukul berlawanan arah dengan arah
kecepatan bola mula-mula.        

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 5


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ilmiah faktor metodologi memegang peranan penting guna mendapatkan
data yang obyektif, valid dan selanjutnya digunakan untuk memecahkan permasalahan yang
telah dirumuskan. Pengertian Metode adalah cara yang telah teratur dan telah berfikir secara
baik-baik yang digunakan untuk mencapai tujuan (W.J.S Poerwodarminto 1987 :649).

Jadi pengertian metode adalah salah satu cara yang digunakan ketika mencapai suatu tujuan
dengan menggunkan tehnik tertentu untuk memperoleh suatu keberhasilan dalam penelitian
maka harus dilaksanakan dengan menggunkan metodologi yang tepat, istimewa dan tujuan
mengadakan penelitian berdasarkan fakta – fakta yang ada untuk menguji kebenaran sesuatu
secara ilmiah.

Dalam metodelogi telah dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan penelitian mempunyai


kebebasan untuk memiliki metode guna memperoleh suatu data. Hal ini senada dengan yang
diungkapkan oleh sutrisno Hadi, Yaitu : “Baik buruknya suatu research sebagian tergantung dari
pengumpulan data research ilmiah bermaksud memperoleh bahan – bahan yang relevan, aktual
dan variabel, maka untuk memperoleh data seperti itu pekerjaan research menggunakan tehnik –
tehnik, prosedur, alat – alat serta kegiatan yang diandilkan.

Maka dengan demikian memecahkan metodologi sangat diperlukan dalam rangka


mengumpulkan data untuk memecahkan suatu masalah sehingga dapat menyusun laporan ilmiah
yang dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu dalam penelitian ini penulis menetapkan langkah-
langkah sebagai berikut :
 Setting Penelitian
 Waktu Penelitian

Penelitian ini sudah dilaksanakan pada tahun 2016 yang dimulai tanggal 16

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 6


Maret sampai dengan 29 Maret 2016.

 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kampus Politeknik Negeri Bali, Jalan Raya


Uluwatu, Kuta Selatan, Badung, Bali.

 Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah mahasiswa teknik sipil kelas 2 A Manajemen


Proyek Konstruksi Politeknik Negeri Bali.

 Sumber Data

Berkaitan dengan subyek penelitian ini adalah mahasiswa teknik sipil kelas 2
A Manajemen Proyek Konstruksi Politeknik Negeri Bali, maka sumber data
dari penelitian ini adalah mahasiswa teknik sipil kelas 2 A Manajemen Proyek
Kontruksi Politeknik Negeri Bali.

 Teknik Dan Alat Pengumpulan Data


 Teknik Pengumpulan Data
 Observasi

Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan


pengamat. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung
yaitu penelitian dan pengamat melihat dan mengamati secara
langsung, kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada
keadaan sebenarnya.

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan


awal sampai kegiatan akhir. Observasi adalah instrumen yang sering
dijumpai dalam penelitian pendidikan. Dalam observasi ini penelitian
lebih banyak menggunakan salah satu dari panca indranya yaitu indra

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 7


penglihatan.

Observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil


berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden
dalam situasi alami. Sebaiknya observasi mempunyai keterbatasan
dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari
subyek yang diteliti.

 Wawancara

Wawancara pada penelitian ini menggunakan interview tidak


berstruktur karena peneliti memandang model ini adalah yang paling
luwes, dimana subyek diberi kebebasan untuk menguraikan
jawabannya dan ungkapan – ungkapan pandangannya secara bebas dan
sesuai harinya.

 Alat Pengumpulan Data

Oleh karena itu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah


observasi dan wawancara, maka alat pengumpulan datanya adalah :

 Lembar observasi

Lembar observasi atau kuesioner yang sifatnya open euded (terbuka)


dan lentur, sehingga dapat menggali data sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan

 Pedoman wawancara

Teknik wawancara dilakukan dengan akrab dan terbuka serta


mendalam, dengan ini diharapkan dapat menangkap informasi secara
utuh oleh karena itu, teknik wawancara itu sering disebut wawancara
mendalam (in-depth-interviewing (HB. Sutopo, 2002)

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 8


 Validasi Data

Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam


kegiatan penelitian, harus di usahakan kemantapan kebenarannya.
Oleh karena itu, setiap peneliti harus dapat memilih dan menentukan
cara – cara yang tepat untuk mengembangkan valisasi data yang
diperolehnya yakni dengan teknik triangulasi (HB. Sutopo, 2002)

Berkaitan dengan proses pembelajaran yang menekankan pada


mengelompokkan bentuk – bentuk geometri dalam pembelajaran,
maka validasi data yang digunakan adalah melalui triangulasi sumber
dan triangulasi metode.

 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber sering juga disebut triangulasi data, maksudnya


penelitian dalam pengumpulan data agar lebih dapat dipercaya dengan
menggunakan berbagai ragam sumber.

 Triangulasi Metode

Triangulasi metode maksudnya peneliti mengumpulkan data sejenis


dengan menggunakan metode yang berbeda. Dalam hal ini, peneliti
menggunakan metode observasi dan wawancara.

 Analisis Data

Setelah data mengenai tentang bentuk – bentuk gambar dalam


pembelajaran terkumpul, maka dianalisis.

Oleh karena teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi dan


wawancara, maka analisis datanya menggunakan observasi dan
wawancara, maka analisis datanya merupakan analisis deskriptif
berdasarkan hasil observasi dan refleksi.

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 9


 Prosedur Penilaian

 Penilaian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas


terdiri atas 2 siklus.
 Langkah – langkah dalam siklus penelitian tindakan kelas (Kemmis 1986)

Terdiri atas :

1. Perencanaan

Dalam tahab perencanaan ini, peneliti menyusun rencana program kegiatan


penelitian tindakan kelas antara lain :

 Penyusunan dan pembuatan program satuan kegiatan harian (SKH)


 Penyusun dan pembuatan rencana pelajaran

 Pemilihan metode yang sesuai dengan materi pelajaran

 Pemilihan media yang sesuai dengan materi pelajaran

 Penyusunan instrument untuk mengetahui tingkat pencapaian belajar siswa

2. Pelaksanaan Kegiatan

Dalam rahab pelaksanaan kegiatan ini, peneliti melakukan kegiatan penelitian


dengan memberikan gambar – gambar belajar mengajar sesuai dengan rencana
yang telah di tetapkan.

3. Observasi

Dalam pelaksanaan observasi, peneliti mengikut sertakan rekan guru untuk ikut
bertugas mengamati dan mencermati dan kemudian memberikan penilaian dan
saran – saran terhadap tindakan apa yang harus dilakukan baik oleh dosen
maupun oleh mahasiswa yang dirasa kurang atau masih ada yang perlu di

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 10


tingkatkan.

Sedangkan langkah-langkah menjadi fokus observasinya adalah :

1)      Persiapan mengajar

2)      Pengelolaan kelas

3)      Keaktifan dan kreatifitas mahasiswa

4)      Penggunaan metode

5)      Penggunaan media

4. Refleksi

Pada tahab ini penelitian mereflesikan dan mengkaji hasil obserfasi dari obsever
dan pengawasan secara pribadi penelitian, apakah sudah sesuai dan memenuhi
kriteria yang telah di tetapkan sudah berhasil atau belum. Apabila belum berhasil
(belum maksimal ), maka peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas pada
siklus berikutnya sampai berhasil sesuai dengan kriteria yang telah di tentukan.
Langkah-langkah yang di lakukan pada siklus I akan di ulang pada siklus II.

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 11


BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Impuls
Impuls dinotasikan dengan I, satuannya N.s atau kg.m/s.
Untuk membuat benda yang diam menjadi bergerak, maka perlu dikerjakan gaya pada benda
tersebut selama selang waktu tertentu.
Perhatikan peristiwa berikut :
Sebuah bola bergerak dipukul dengan tongkat besar. Gaya pukul tongkat dikalikan dengan
selang waktu selama gaya bekerja pada bola impuls.
Jadi, Impuls adalah hasil kali gaya konstan sesaat dengan selang waktu gaya bekerja.
Impuls merupakan besaran vektor, jadi perhatikan arah gerak benda serta arah gaya yang
bekerja.

4.2 Penerapan konsep Impuls dalam kehidupan sehari-hari :


4.2.1 Sarung Tinju
      Pernah nonton pertandingan Tinju di TV ? nah, sarung tinju yang dipakai oleh para petinju
itu berfungsi untuk memperlama bekerjanya gaya impuls. ketika petinju memukul lawannya,
pukulannya tersebut memiliki waktu kontak yang lebih lama. Karena waktu kontak lebih lama,
maka gaya impuls yang bekerja juga makin kecil. Makin kecil gaya impuls yang bekerja maka
rasa sakit menjadi berkurang.
4.2.2 Palu atau pemukul
     Mengapa palu tidak dibuat dari kayu saja,tetapi dibuat dari besi ? tujuannya supaya selang
waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya impuls yang dihasilkan lebih besar. Kalau
gaya impulsnya besar, maka paku, misalnya, akan tertanam lebih dalam.
4.2.3 Matras
       Matras sering dipakai ketika olahraga atau biasa dipakai para pejudo. Matras dimanfaatkan
untuk memperlama selang waktu bekerjanya gaya impuls, sehingga tubuh kita tidak terasa sakit
ketika dibanting. Bayangkanlah ketika dirimu dibanting atau berbenturan dengan lantai? Ini
disebabkan karena waktu kontak antara tubuhmu dan lantai sangat singkat. Tapi ketika tubuh
dibanting di atas matras maka waktu kontaknya lebih lama, dengan demikian gaya impuls yang
bekerja juga menjadi lebih kecil.
4.2.4 Helm
        Kalau anda perhatikan bagian dalam helm, pasti anda akan melihat lapisan lunak. Seperti
gabus atau spons, lapisan lunak tersebut bertujuan untuk memperlama waktu kontak seandainya

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 12


kepala anda terbentur ke aspal ketika terjadi tabrakan. Jika tidak ada lapisan lunak tersebut, gaya
impuls akan bekerja lebih cepat sehingga walaupun memakai helm, anda akan pusing-pusing
ketika terbentur aspal.

4.3 Pengertian Momentum


Momentum dinotasikan dengan P, dengan satuan kg.m/s. Sebuah benda bermassa m yang
bergerak dengan kecepatan v mempunyai momentum (disimbolkan p). Besar momentum benda 
tersebut merupakan perkalian antara massa (m) dengan kecepatannya ( v).Benda-benda yang
massanya besar atau benda-benda yang bergerak dengan laju yang besar, memiliki momentum
yang besar .

Contohnya, sebuah mobil bergerak dengan laju tertentu kemudian menabrak sebuah
pohon, semakin cepat mobil itu bergerak maka kerusakan yang timbul semakin besar. Atau
semakin besar massa mobil semakin besar pula kerusakan yang ditimbulkan. Maka mobil
dikatakan memiliki momentum yang besar. Karena momentum termasuk besaran vektor, maka
momentum memiliki sifat seperti halnya vektor, yaitu dapat dijumlahkan dan dapat diuraikan.
Penyelesaian beberapa momentum menggunakan konsep vektor.
4.4 Penerapan dalam kehidupan sehari-hari konsep dari Hukum Kekekalan momentum :

4.4.1 Prinsip Peluncuran Roket


Besar momentum yang dihasilkan gaya dorong oleh bahan bakar sama dengan
momentum meluncurnya roket.
4.4.2 Senapan/Meriam
Momentum senapan mundur ke belakang sama dengan momentum peluru yang lepas
dari senapan.
4.4.3 Orang melompat dari perahu.
Momentum perahu mundur ke belakang sama dengan momentum orang yang
melompat kedepan.
4.4.4 Ayunan Balistik
Untuk menghitung kecepatan peluru yang melesat dari sebuah senapan dan
menumbuk balok yang tergantung pada seutas tali (bandul).
1. Peluru bersarang pada bandul
2. Peluru menembus bandul
Contoh Soal Konsep Hukum Kekekalan Momentum :
Seseorang yang massanya 50 kg naik perahu dengan kecepatan tetap 4m/s. Massa
perahu 75 kg, tiba-tiba orang terjun ke dalam air dengan kecepatan 5m/s. Hitung
kecepatan perahu sesaat orang terjun, jika arah kecepatan terjunnya orang searah
perahu .
Pembahasan:
Diketahui :  mp = 75 kg
                     mo = 50 kg
                     v   = 4m/s

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 13


                     vo’ = 5 m/s
4.4.5 Karateka
Apakah anda seorang karateka atau penggemar film action? Jika kita perhatikan
karateka setelah memukul lawannya dengan cepat akan menarik tangannya. Ini
dilakukan agar waktu sentuh antara tangan dan bagian tubuh musuh relatif singkat. Hal
ini berakibat musuh akan menerima gaya lebih besar. Semakin singkat waktu sentuh,
maka gaya akan semakin besar.
4.4.6 Mobil
Ketika sebuah mobil tertabrak, mobil akan penyok. Penggemudi yang selamat akan
pergi ke bengkel untuk ketok magic. Lho kok jadi ngomongin ketok magic ya…Ok
cukup ketok magicnya. Mobil didesain mudah penyok dengan tujuan memperbesar
waktu sentuh pada saat tertabrak. Waktu sentuh yang lama menyebabkan gaya yang
diterima mobil atau pengemudi lebih kecil dan diharapkan keselamatan penggemudi
lebih terjamin.
4.4.7 Balon Udara pada Mobil dan Sabuk Pengaman 
Kenapa pada beberapa mobil dipasang balon udara? Desain mobil yang mudah penyok 
tidak cukup untuk menjamin keselamatan pengemudi pada saat tetabrak. Benturan 
yang keras penggemudi dengan bagian dalam mobil dapat membahayakan
keselamatan pengemudi. Untuk meminimalisir resiko kecelakaan tersebut, pabrikan
mobil ternama menydiakan balon udara di dalam mobil (biasanya di bawah setir),
Ketika terjadi kecelakaan pengemudi akan menekan tombol dan balon udara akan
mengembang, sehingga waktu sentuh antara kepala atau bagian tubuh yang lain lebih l
ama dan gaya yang diterima lebih kecil.
Sabuk pengaman juga didesain untuk mengurangi dampak kecelakaan. Sabuk  
pengaman didesain elastis. Sabuk pengaman juga fungsi dan cara kerjanya sama 
dengan  balon udara  pada mobil, yakni untuk mengurangi waktu sentuh antara 
pengemudi dengan dashboard mobil pada saat bersentuhan.

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 14


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa / memiliki bobot
dengan pergerakan / kecepatan. Dalam Fisika momentum dilambangkan dengan huruf ‘p’,
secara matematis momentum dapat dirumuskan :
p= m . v
p = momentum, m = massa, v = kecepatan / viscositas (dalam fluida)
            Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan. Semakin
cepat pergerakan suatu materi/benda akan semakin besar juga momentumnya. Semakin besar
momentum, maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki oleh suatu benda. Jika materi dalam
keadaan diam, maka momentumnya sama dengan nol. Sebaliknya semakin cepat pergerakannya,
semakin besar juga momentumnya. (Filosofi : Jika manusia tidak mau bergerak / malas, maka
hasil kerjanya sama dengan nol).

Impuls adalah selisih dari momentum atau momentum awal dikurangi momentum
akhir. Dalam Fisika impuls dilambangkan dengan simbol / huruf “I”. Secara matematis impuls
dirumuskan :
I = p2 – p1 = ∆p
I = m.v2 – m.v1
I = m(v2 – v1)
I = m. ∆v

Karena m = F/a (bisa dibaca di Aplikasi Hukum Newton Dalam Kehidupan) , maka :

I = F/a . ∆v
I = [F/(∆v/∆t)] . ∆v
I = F . ∆t
F = I/∆t

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 15


I = impuls, p1 = momentum awal, p2 = momentum akhir, F = gaya, ∆t = waktu sentuh, ∆v =
selisih kecepatan
Nah, dari rumus F = I/∆t inilah letak pemanfaatan aplikasi momentum dan
impuls. Semakin kecil waktu sentuh, maka semakin besar gaya yang akan diterima benda.
Semakin lama waktu sentuh, maka semakin kecil gaya yang diterima benda.

Mobil di desain untuk mudah penyok, hal ini bertujuan untuk memperbesar waktu sentuh
untuk memperkecil gaya yang diterima oleh pengendara. Dengan demikian diharapkan,
keselamatan pengemudi lebih dapat terjamin. Jika kecepatannya besar, maka gaya yang diterima
akan besar, sehingga pengendara akan mengalami kecelakaan yang fatal. Jadi pesan saya jangan
ngebut, walaupun mobil sudah di design sedemikian rupa.
Balon udara pada mobil juga bertujuan untuk memperlambat waktu sentuh antara kepala
pengemudi dengan setir mobil. Ingat, semakin besar waktu sentuh, maka semakin kecil gaya
yang akan mengenai kepala pengemudi. Sabuk pengaman juga fungsi dan cara kerjanya sama
dengan balon udara pada mobil, yakni untuk mengurangi waktu sentuh antara pengemudi dengan
dashboard mobil pada saat bersentuhan.
5.2 Saran
Dengan mengetahui dan memplajari momentum dan impuls, kita diharapkan dapat
menganalisis apapun yang terjadi dalam kehiduapan sehari-hari secara rasional. Momentum dan
impuls sangata banyak pula fungsinya dalam penggunaan berbagai alat yang berdaya guna dan
bernilai dalam kehidupan. Jadi amatlah penting untuk memplajari materi ini agar kita
mengetahui asal muasal dari benda-benda yang kita pakai seperti yang disebutkan diatas.

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 16


DAFTAR PUSTAKA
https://momentum-impuls.blogspot.com
http://makalah.impuls-penerapan.momentum.co.id
www.google.com
https://hukum.kekekalan-momentum.wordpress.com

POLITEKNIK NEGERI BALI 2016 / FISIKA TERAPAN 17

Anda mungkin juga menyukai