Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MOMENTUM DAN IMPULS

Disusun Oleh:

Nama : Salsa Anggun Rahmadani

Kelas : XII MIPA 1

Nomor Absen :34

SMA NEGERI 113 JAKARTA


2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya
kepada penulis sehingga makalah yang berjudul “Momentum dan Impuls” dapat selesai pada
waktunya. Shalawat dan salam tak lupa pula kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW, Nabi yang membawa umatnya dari zaman kebodohan menuju zaman yang
penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. H. Nur Fajri Yani, M.Pd. selaku guru mata
pelajaran fisika yang telah membimbing penulis demi terselesainya makalah ini.

Makalah ini memuat tentang pengertian momentum, hubungan momentum dan impuls, hukum
kekekalan momentum, tumbukan, aplikasi hukum momentum dalam kehidupan sehari-hari, serta
contoh-contoh soal yang berkaitan dengan momentum . Penulis mengharapkan makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat diterima pembaca dengan senang hati. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan sehingga penulis mengharap kritik dan saran pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 28 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang...........................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan Makalah..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Momentum...............................................................................................3

2.2. Hubungan momentum dan impuls..............................................................................3

2.3 Hukum Kekekalan Momentum....................................................................................4

2.4 Tumbukan....................................................................................................................5

2.5 Penerapan Hukum Momentum Dalam Kehidupan Sehari-hari..................................7

2.6. Contoh soal mengenai momentum.............................................................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................11

3.2. Saran........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Momentum dan implus sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Tanpa kita sadari,
kegiatan kita sehari-hari juga memanfaatkan system kerja rumus fisika. Sebelum kita membahas
apa kegunaan momentum terlebih dahulu kita mempelajari apa yang di maksud dengan
momentum.

Pernahkah kamu menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan?. Apa yang terjadi ketika
dua kendaraan bertabrakan?. Pada peristiwa tabrakan, dua kendaraan dengan kecepatan tinggi
akan mengalami kerusakan lebih parah dari pada dua kendaraan dengan kecepatan rendah. Hal
ini terjadi, karena semakin besar massa dan kecepatan yag dimiliki benda bergerak maka
semakin sulit untuk dihentikan dan makin besar akibatnya.

Kondisi mobil atau sepeda motor mungkin hancur berantakan. Kalau kita tinjau dari ilmu fisika,
fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan ditentukan oleh momentum kendaraan
tersebut. Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yaitu momentum sudut dan momentum
linier. Momentum linier biasanya disebut momentum. Maka momentum adalah hasil kali massa
dan kecepatan.

1.2. Rumusan Masalah

 Apakah yang dimaksud dengan momentum ?


 Apa hubungan momentum dan impuls ?
 Bagaimanakah hukum kekekalan momentum ?
 Apa itu tumbukan?
 Bagaimanakah penerapan momentum dalam kehidupan sehari-hari ?

1.3. Tujuan Penulisan Makalah

1
1. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
2. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan momentum.
3. Dapat memaparkan hubungan momentum dan impuls
4. Dapat memanfaatkan hukum momentum dalam kehidupan sehari-hari.
5. Dapat menganalisis peristiwa tumbukan sesuai hukum kekekalan momentum
6. Dapat mengaplikasikan hukum momentum dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Momentum

Momentum adalah ukuran kesukaan untuk memberhentikan suatu benda, dan


didefinisikan sebagai hasil kali massa dengan kecepatan. Momentum disebut juga dengan pusa
sehingga dilambangkan p. Momentum suatu benda (P) yang bermassa m dan bergerak dengan
kecepatan v diartikan sebagai :

Massa merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor.


Perkalian antara besaran skalar dengan besaran vektor akan menghasilkan besaran vektor. Jadi,
momentum merupakan besaran vektor. Arah momentum searah dengan arah kecepatan.
Momentum sebuah partikel dapat dipandang sebagai ukuran kesulitan untuk mendiamkan
benda. Sebagai contoh, sebuah truk berat mempunyai momentum yang lebih besar dibandingkan
mobil yang ringan yang bergerak dengan kelajuan yang sama. Gaya yang lebih besar dibutuhkan
untuk menghentikan truk tersebut dibandingkan dengan mobil yang ringan dalam waktu tertentu.

2.2. Hubungan momentum dan impuls

Apa itu Impuls ?


Apa yang menyebabkan suatu benda diam menjadi gerak? Anda telah mengetahuinya,
yaitu gaya. Bola yang diam bergerak ketika gaya tendangan Anda bekerja pada bola. Gaya
tendangan Anda pada bola termasuk gaya kontak yang bekerja dalam waktu yang singkat. Gaya
seperti ini disebut gaya implusif. Jadi, gaya implusif mengawali suatu percepatan dan
menyebabkan bola bergerak cepat dan makin cepat. Gaya implusif mulai dari nilai nol pada saat t
min, bertambah nilainya secara cepat ke suatu nilai puncak, dan turun drastic secara cepat ke nol
pada saat t maks.
Impuls = F . Δt

3
Apakah impuls termasuk besaran scalar atau vector ? Impuls adalah hasil kali antara
besaran vector gaya F dengan besaran scalar selang waktu t, sehingga impuls termasuk besaran
vector. Arah impuls I searah dengan arah gaya implusif F.
Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami
benda itu, yaitu beda antara momentum akhir dengan momentum awalnya.

Teorema impuls-momentum adalah:

Momentum benda erat kaitannya dengan gaya. Artinya, untuk memperbesar atau
memperkecil nilai momentum dibutuhkan gaya. Berdasarkan hukum newton II :

 ∑F = m.a
 ∑F = Δp/ Δt , rumus tersebut dapat di ubah menjadi :
 ∑F . Δt = Δp
 I = Δp , sehingga dapat dikatakan bahwa impuls sama dengan perubahan momentum.

2.3 Hukum Kekekalan Momentum

Momentum termasuk besaran yang kekal seperti halnya energi, artinya jumlah momentum
dua buah benda yang saling bertumbukan adalah konstan. Hukum Kekekalan Momentum Tidak
peduli berapapun massa dan kecepatan benda yang saling bertumbukan, ternyata momentum
total sebelum tumbukan = momentum total setelah tumbukan. Hal ini berlaku apabila tidak ada
gaya luar alias gaya eksternal total yang bekerja pada benda yang bertumbukan. Jadi analisis kita
hanya terbatas pada dua benda yang bertumbukan, tanpa ada pengaruh dari gaya luar Sekarang
perhatikan gambar di bawah ini.

4
Jika dua benda yang bertumbukan diilustrasikan dengan gambar di atas, maka secara
matematis,hukum kekekalan momentum dinyatakan dengan persamaan :Momentum sebelum
tumbukan = momentum setelah tumbukan.

m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2


Keterangan :
m1 = massa benda 1,
m2 = massa benda 2,
v1 = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan,
v2 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan,
v’= kecepatan benda 1 setelah tumbukan,
v’2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan
Jika dinyatakan dalam momentum, maka :
m1v1 = momentum benda 1 sebelum tumbukan,
m2v2 = momentum benda 2 sebelum tumbukan,
m1v’1 = momentum benda 1 setelah tumbukan,
m2v’2 = momentum benda 2 setelah tumbukan

Perlu anda ketahui bahwa Hukum Kekekalan Momentum ditemukan melalui percobaan pada
pertengahan abad ke-17, sebelum eyang Newton merumuskan hukumnya tentang gerak
(mengenai Hukum II Newton versi momentum telah saya jelaskan pada pokok bahasan
Momentum, Tumbukan dan Impuls). Walaupun demikian, kita dapat menurunkan
persamaanHukum Kekekalan Momentum dari persamaan hukum II Newton. Yang kita tinjau ini
khusus untuk kasus tumbukan satu dimensi, seperti yang dilustrasikan pada gambar di atas.

2.4. Tumbukan

Tumbukan antar benda merupakan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari – hari. Kita dapat menganalisis tumbukan berdasarkan hukum kekekalan momentum dan
kekekalan energi.

5
Tumbukan ada tiga macam :
a. Tumbukan lenting sempurna
Jika dua benda sangat keras bertumbukkan dan tidak ada panas yang dihasilkan oleh
tumbukan, maka energi kinetiknya kekal, artinya energi kinetik total sebelum tumbukan sama
dengan total sesudah tumbukan. Dalam hal ini, momentum totalnya juga kekal. Tumbukkan
seperti ini disebut dengan tumbukan lenting sempurna. Sehingga berlaku :
m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’ (kekekalan momentum)
m1 . v12 + m2 . v22 = m1’ . v12’ + m2’ . v22’ (kekekalan energi)

Catatan = tanda aksen mrnunjukkan setelah tumbukkan. Nilai koefisian tumbukan (e) jenis ini
adalah 1

b. Tumbukan Lenting Sebagian


Jika akibat tumbukan terjadi panas yang hilang, maka energi kinetik total serta momentum
tidak kekal. Tumbukan jenis ini disebut lenting sebagian, Sehingga berlaku :
m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’ (kekekalan momentum)

Ek1 + Ek2 =Ek1’ + Ek2’ + energi panas dan bentuk


lainnya ( energi kinetik yang hilang ), sehingga :

∑Ekawal - ∑Ekakhir = energi kinetik yang hilang.

Nilai koefisien tumbukan jenis ini adalah e = 0.

c. Tumbukan tidak lenting


m1 . v1 + m2 . v2 = (m1’+ m2’) . v’ (kekekalan momentum)

6
Jika akibat tumbukan dua benda bergabung menjadi satu, maka tumbukan jenis ini disebut
tidak lenting sama sekali. Pada tumbukan jenis ini ada jumlah maksimum energi kinetik yang di
ubah menjadi bentuk lain, tetapi momentum totalnya tetap kekal.
Sehingga berlaku :

∑Ekawal - ∑Ekakhir = energi kinetik yang hilang

Nilai koefisien tumbukan jenis ini adalah e = 0.


Untuk menghitung koefisien tumbukan, dari semua jenis tumbukan diatas berlaku
rumus :
e =0
Hukum kekekalan Momentum berlaku pada peristiwa :
· Tumbukan benda
· Interaksi dua benda
· Peristiwa ledakan
· Peristiwa tarik-menaik
· Peristiwa jalannya roket maupun jet

2.5 Penerapan Hukum Momentum Dalam Kehidupan Sehari-hari


a. Peluncuran Roket
Sebuah roket diluncurkan vertikal ke atas menuju atmosfer Bumi. Hal ini dapat dilakukan karena
adanya gaya dorong dari mesin roket yang bekerja berdasarkan perubahan momentum yang
diberikan oleh roket. Pada saat roket sedang bergerak, akan berlaku hukum kekekalan
momentum. Pada saat roket belum dinyalakan, momentum roket adalah nol. Apabila bahan
bakar di dalamnya telah dinyalakan, pancaran gas mendapatkan momentum yang arahnya ke
bawah. Oleh karena momentum bersifat kekal, roket pun akan mendapatkan momentum yang
arahnya berlawanan dengan arah buang bersifat gas roket tersebut dan besarnya sama. Secara
matematis gaya dorong pada roket dinyatakan dalam hubungan berikut.

7
FΔt = Δ(mv)
F = v(Δm/ Δt)
dengan:
F = gaya dorong roket (N),
Δm/Δt= perubahan massa roket terhadap waktu (kg/s), dan
v = kecepatan roket (m/s).

b. Air Safety Bag (kantong udara)


Air Safety Bag (kantong udara) digunakan untuk memperkecil gaya akibat tumbukan yang
terjadi pada saat tabrakan. Kantong udara tersebut dipasangkan pada mobil serta dirancang untuk
keluar dan mengembang secara otomatis saat tabrakan terjadi. Kantong udara ini mampu
meminimalkan efek gaya terhadap benda yang bertumbukan. Prinsip kerjanya adalah
memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan momentum pengemudi.Saat
tabrakan terjadi, pengemudi cenderung untuk tetap bergerak sesuai dengan kecepatan gerak
mobil. Gerakan ini akan membuatnya menabrak kaca depan mobil yang mengeluarkan gaya
sangat besar untuk menghentikan momentum pengemudi dalam waktu sangat singkat. Apabila
pengemudi menumbuk kantong udara, waktu yang digunakan untuk menghentikan momentum
pengemudi akan lebih lama sehingga gaya yang ditimbulkan pada pengemudi akan mengecil.
Dengan demikian, keselamatan si pengemudi akan lebih terjamin.

c. Desain Mobil

8
Desain mobil dirancang untuk mengurangi besarnya gaya yang timbul akibat tabrakan. Caranya
dengan membuat bagian-bagian pada badan mobil agar dapat menggumpal sehingga mobil yang
bertabrakan tidak saling terpental satu dengan lainnya.Mengapa demikian?Apabila mobil yang
bertabrakan saling terpental, pada mobil tersebut terjadi perubahan momentum dan impuls yang
sangat besar sehingga membahayakan keselamatan jiwa penumpangnya.
Daerah penggumpalan pada badan mobil atau bagian badan mobil yang dapat penyok akan
memperkecil pengaruh gaya akibat tumbukan yang dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu
memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan momentum mobil dan menjaga
agar mobil tidak saling terpental. Rancangan badan mobil yang memiliki daerah penggumpalan
atau penyok tersebut akan mengurangi bahaya akibat tabrakan pada penumpang mobil. Beberapa
aplikasi Hukum Kekekalan Momentum lainnya adalah bola baja yang diayunkan dengan rantai
untuk menghancurkan dinding tembok.

2.6. Contoh soal mengenai momentum


1. Tono yang bermassa 50 kg, naik sepeda dengan kecepatan 36 km/jam.
Tentukan momentum Tono jika sepeda bergerak pada arah sumbu x.
Pembahasan :
Diketahui : Massa Tono (m) = 50 kg
Kecepatan (v) = 36 km/jam = 10 m/s
Ditanya :P
Jawab :P = m.v
= 50 kg . 10 m/s
= 500 kg.m/s
Jadi, momentum tono adalah 500 kgm/s
2. Sebuah gerbong kereta api (m = 10000 kg) bergerak ke arah timur dengan kecepatan 24
m/s menabrak gerbong kosong (m=6000 kg) lain yang sejenis yang sedang dalam keadaan diam,
sehingga setelah tumbukan, kedua gerbong bersatu. Tentukan arah dan kecepatan kedua gerbong
tersebut setelah tumbukan!
Diketahui : m1 = 10000 kg

9
m2 = 6000 kg
v1 = 24 m/s
v2 = 0
Ditanya : arah dan v’
Jawab : m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’, karena kedua gerbong
setelah tumbukan bersatu, maka v’ (kecepatan akhirnya
sama. Sehingga berlaku rumus :
m1 . v1 + m2 . v2 = (m1’+ m2’) . v’
10000 . 24 + 6000 . 0 = (10000 + 6000) . v’
240000 = 16000 . v’
v’ = 15 m/s
Jadi, kedua gerbong bergerak bersama dengan kecepatan 15 m/s ke arah timur.

3. Hitung kecepatan balik sebuah senapan 5,0 kg yang menembakkan peluru 0,050 kg
dengan laju 120 m/s!
Diketahui : m1 (massa senapan) = 5,0 kg
m2 (massa peluru) = 0,050 kg
v1, v2 = 0
v2’ = 120 m/s
Ditanya : v1’
Jawab : m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’
5.0 + 0,05 . 0 = 5 . v1’ + 0,05. 120
0 +0 = 5 v1’ + 6
-6 = 5 v1’
v1’ =
v1’ = -1,2 m/s
Jadi, kecepatan balik senapan berada pada arah yang berlawanan dengan kelajuan 1,2 m/s

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa / memiliki bobot dengan
pergerakan / kecepatan. Dalam fisika momentum dilambangkan huruf ‘p’, secara matematis
momentum dapat dirumuskan :
P= m.v
P = momentum, m = massa, v = kecepatan
Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan. Semakin cepat
pergerakan suatu materi/benda akan semakin cepat juga momentumnya. Semakin besar
momentum, maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki suatu benda. Jika materi dalam
keadaan diam, maka momentumnya sama dengan nol. (filosofi : jika manusia tidak mau bergerak
/ malas, maka hasil kerjanya sama dengan nol).
Peristiwa – peristiwa yang terjadi sehari – hari erat kaitannya dengan momentum. salah
satunya adalah tumbukan / tabrakan.

3.2. Saran
Dengan mengetahui dan mempelajari momentum, kita diharapkan dapat menganalisis
apapun yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari secara rasional. Momentum pula sangat
banyak fungsinya dalam penggunaan berbagai alat yang berdaya guna dan bernilai dalam
kehidupan. Jadi amatlah penting untuk mempelajari materi ini agar kita mengetahui asal muasal
dari benda – benda yang kita pakai seperti yang disebutkan di atas.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://hukum.kekekalan-momentum.wordpress.com

http://makalah.implus-penerapan.momentum.co.id

https://momemtum-implus.blogspot.com

endarko,dkk.2008.fisika teknologi jilid 1.departemen pendidikan nasional

12

Anda mungkin juga menyukai