BAB 1 PENDAHULUAN
Momentum ialah Ukuran kesukaran untuk memberhentikan suatu benda yang sedang
bergerak. Makin sukar memberhentikannya, makin besar momentumnya.Momentum
Disebabkan adanya impuls serta Besar dan arahnya = besar dan arah impuls
Impuls dapat digambarkan sebagai jumlah yang menyatakan efek dari gaya total yang
bekerja pada suatu benda. Hal ini didefinisikan sebagai hasil gaya dan waktu. Impuls juga
dapat dinyatakan sebagai integral dari gaya yang bekerja pada suatu benda terhadap waktu
Momentum dan impuls mempunyai suatu hubungan yang dikenal dengan nama teorema
impuls-momentum. Bunyi teoremanya adalah “impuls yang dikerjakan pada suatu benda
sama dengan perubahan momentum yang dialami benda tersebut, yaitu beda antara
momentum akhir dengan momentum awalnya”.
Definisi formal untuk konsep tumbukan adalah suatu peristiwa terisolasi dimana dua atau
lebih benda (benda-benda yang bertumbukan) saling mendesakkan gaya-gaya yang relatif
kuat selama waktu yang relatif singkat.
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa “jika tidak ada gaya luar yang bekerja
pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama dengan momentum total sesudah
tumbukan”. ketika menggunakan persamaan ini, kita harus memerhatikan arah kecepatan
tiap benda.
Huygens, ilmuwan berkebangsaan belkita, melakukan eksperimen dengan menggunakan
bola-bola bilyar untuk menjelaskan hukum kekekalan momentum. Perhatikan uraian berikut.
Dua buah bola pada gambar diatas bergerak berlawanan arah saling mendekati. Bola
pertama massanya m1, bergerak dengan kecepatan v1. Sedangkan bola kedua massanya
m2 bergerak dengan kecepatan v2. Jika kedua bola berada pada lintasan yang sama dan
lurus, maka pada suatu saat kedua bola akan bertabrakan.
Dengan memperhatikan analisis gaya tumbukan bola pada gambar diatas ternyata sesuai
dengan pernyataan hukum III Newton. Kedua bola akan saling menekan dengan gaya F
yang sama besar, tetapi arahnya berlawanan. Akibat adanya gaya aksi dan reaksi dalam
selang waktu Δt tersebut, kedua bola akan saling melepaskan diri dengan kecepatan
masing-masing sebesar v’1 dan v’2. Penurunan rumus secara umum dapat dilakukan
dengan meninjau gaya interaksi saat terjadi tumbukan berdasarkan hukum III Newton.
Faksi = – Freaksi
F1 = – F2
Impuls yang terjadi selama interval waktu Δt adalah F1 Δt = -F2 Δt . kita ketahui bahwa I = F
Δt = Δp , maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Δp1 = – Δp2
m1v1 – m1v’1 = -(m2v2 – m2v’2)
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
p1 + p2 = p’1 + p’2
Jumlah momentum awal = Jumlah momentum akhir
Keterangan:
Contoh aplikasi dari hukum kekekalan momentum adalah roket dan pistol. Pada Gambar 5.3
tampak sebuah pistol yang digantung pada seutas tali. Saat peluru ditembakkan ke kanan
dengan alat jarak jauh seperti remote, senapan akan tertolak ke kiri. Percepatan yang
diterima oleh pistol ini berasal dari gaya reaksi peluru pada pistol (hukum III Newton).
Contoh aplikasi yang lain adalah pada sistem roket. Percepatan roket diperoleh dengan cara
yang mirip dengan bagaimana senapan memperoleh percepatan. Percepatan roket berasal
dari tolakan gas yang disemburkan roket. Tiap molekul gas dapat dianggap sebagai peluru
kecil yang ditembakkan roket. Jika gaya gravitasi diabaikan, maka peristiwa peluncuran
roket memenuhi hukum kekekalan momentum.
Mula-mula sistem roket diam, sehingga momentumnya nol. Sesudah gas menyembur keluar
dari ekor roket, momentum sistem tetap. Artinya momentum sebelum dan sesudah gas
keluar sama. Berdasarkan hukum kekekalan momentum, besarnya kelajuan roket
tergantung banyaknya bahan bakar yang digunakan dan besar kelajuan semburan gas. Hal
inilah yang menyebabkan wahana roket dibuat bertahap banyak.
Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yakni momentum linear dan momentum
sudut. Kadang-kadang momentum lineardisingkatmomentum.Dirimu jangan bingung ketika
membaca buku pelajaran fisika yang hanya menulis“momentum”. Yang dimaksudkan buku
itu adalah momentum linear. Seperti padagerak lurus, kita seringkali hanya menyebut
kecepatan linear dengan “kecepatan”.Tetapi yang kita maksudkan sebenarnya adalah
“kecepatan linear”. Momentumlinear merupakan momentum yang dimiliki benda-benda yang
bergerak padalintasan lurus, sedangkan momentum sudut dimiliki benda-benda yang
bergerakpada lintasan melingkar.Momentum suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali
massa benda dengankecepatan gerak benda tersebutp = m .vatauP = m.v1– m.v02
Jika suatu benda mengalami tumbukan atau benturan, maka pada masing - masing benda
tersebut akan terjadi perubahan momentum. Tetapi jumlah momentum dari benda benda
yang bertumbukan selalu sama antara sebelum dan sesudah tumbukan terjadi. Dengan kata
lain jumlah momentum benda ketika belum terjadi tumbukan akan selalu sama dengan
jumlah momentum benda setelah terjadi tumbukan. Prinsip ini dikenal dengan istilah hukum
kekekalan momentum yang secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
P1 + p2 = p1’ + p2’
Pada peristiwa tumbukan, jumlah momentum benda-benda sebelum dan sesudah tumbukan
adalah tetap, asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda tersebut. Permusan di
atas dapat juga dituliskan sebagai berikut:
m1 . v1 + m2 . v 2 = m1 . v1’ + m2 . v 2’
Dasar teori yang berisi dari pemikiran serta teori-teori yang telah melandasi dilakukannya
sebuah penelitian.
Studi Pustaka (Study Research) Studi ini yang dilakukan dengan cara melihat kemudian
mencari literature yang ada untuk dapat memperoleh data yang berhubungan dengan
sebuah analisis pada penulisan yang ada di tugas akhir.