MATERI POKOK 2
DASAR-DASAR PENGINDERAANJAUH
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan pengertian penginderaan jauh.
2. Menguraikan komponen penginderaan jauh.
B. PETA KONSEP
Lillesand dan
Kiefer
David T. Lindgren
Paul J. Curran
Pengertian
Wilson dan Buffon
Kenichi Okamoto
American Society
Dasar- of Photogrametry
Dasar PJ
Sumber Tenaga
Atmosfer
Komponen Sensor
Citra
Pengguna
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian
Penginderaan merupakan aktivitas yang selalu kita lakukan sehari-hari.
Kita memahami dunia sekitarnya melalui panca indra. Beberapa indra, seperti
indra peraba, perasa dan pengecap memerlukan kedekatan antara organ
pengindraan dengan objek eksternal. Sementara itu, indra penglihatan dan
pendengaran tidak memerlukan kedekatan antara orga pengindra dengan objek
eksternal. Melalui kedua indra ini, kita memperoleh banyak informasi tentang
dunia sekitar. Hal yang sama juga terjadi dengan penginderaan jauh.
dari jarak jauh tanpa adanya kontak langsung atau bersinggungan dengan alat
pengindera berupa sensor buatan.
2. Komponen Penginderaan Jauh
Sistem merupakan serangkaian komponen yang saling bekerja secara
terkoordinasi untuk dapat mencapai tujuan tertentu. Untuk memperoleh informasi
geosfer melalui penginderaan jauh diduung oleh berbagai komponen. Menurut
Sutanto (1986: 53) komponen penginderaan jauh terdiri dari sumber tenaga,
atmosfer, interaksi dengan objek, sensor, perolehan data dan pengguna data.
Tenaga yang berasal dari matahari tidak semuanya dapat mencapai bumi, maka
interaksi antara tenaga dan atmosfer dimasukkan dalam system penginderaan
jauh. Begitu pula dengan interaksi tenaga dan objek, karena interaksi keduanya
menentukan besarnya tenaga yang dapat mencapai sensor.
1) Sensor Fotografik
Sensor fotografik adalah sensor yang berupa kamera dengan
menggunakan film sebagai detektornya yang bekerja pada spetrum tampak.
Hasil dari penggunaan sensor fotografik adalah bentuk foto udara.
2) Sensor Elektronik
Sensor elektronik menggunakan tenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik
yang beroperasi pada spektrum yang lebih luas, yaitu dari sinar sampai
gelombang radio dengan pita magnetik sebagai detektornya. Keluaran dari
penggunaan sensor elektrik ini adalah dalam bentuk citra.
e. Wahana
Wahana adalah kendaraan yang digunakan untuk membawa sensor guna
mendapatkan data indraja. Berdasarkan ketinggian peredaran dan tempat
pemantulannya di angkasa, wahana dapat di bedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu sebagai berikut.
1. Pesawat terbang rendah sampai menengah, yaitu pesawat yang ketinggian
pendaratannya antara 1.000 m dan 9.000 m di atas permukaan bumi.
2. Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih
dari 18.000 m di atas permukaan bumi
3. Satelit, yaitu wahana dengan 900 km di atas permukaan bumi.
f. Perolehan Data
Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual secara visual, maupun
dengan numerik atau digital. Perolehan data dengan menggunakan cara manual
yaitu cara memperoleh data dengan menginterpretasi foto udara secara visual.
Perolehan data dengan cara numerik atau digital yaitu dengan menggunakan
data digital melalui komputer.
g. Pengguna Data (User)
Tingkat keberhasilan dari penerapan sistem pengindraan jauh ditentukan oleh
pengguna data. Kemampuan pengguna data dalam menerapkan hasil
pengindaraan jauh juga dipengaruhi oleh pengetahuan yang mendalam tentang
disiplin ilmu masing-masing maupun cara pengumpulan data dari sistem
pengindraan jauh. Data yang sama dapat digunakan untuk mencari info yang
berbeda bagi pengguna (user) yang berbeda pula. Berdasarkan kerincian,
keandalan, dan kesesuaian data dari sistem pengindaraan jauh akan
menentukan dapat diterima atau tidaknya data pengindraan jauh oleh
pengguna (user).