Anda di halaman 1dari 6

DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

PERTEMUAN 3

MATERI POKOK
DASAR-DASAR PENGINDERAANJAUH

A. PETA KONSEP

Lillesand dan
Kiefer

David T. Lindgren

Paul J. Curran

Pengertian
Wilson dan Buffon

Kenichi Okamoto

American Society
Dasar- of Photogrametry
Dasar PJ

Sumber Tenaga

Atmosfer

Komponen Sensor

Citra

Pengguna

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 3


DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian
Penginderaan merupakan aktivitas yang selalu kita lakukan sehari-hari.
Kita memahami dunia sekitarnya melalui panca indra. Beberapa indra, seperti
indra peraba, perasa dan pengecap memerlukan kedekatan antara organ
pengindraan dengan objek eksternal. Sementara itu, indra penglihatan dan
pendengaran tidak memerlukan kedekatan antara orga pengindra dengan objek
eksternal. Melalui kedua indra ini, kita memperoleh banyak informasi tentang
dunia sekitar. Hal yang sama juga terjadi dengan penginderaan jauh.

Gambar 13. Ilustrasi proses penginderaan jauh


Analisa data penginderaan jauh memerlukan data rujukan seperti peta
tematik, data statistik, data lapangan. Hasil analisa dapat berupa informasi
mengenai: bentang lahan, jenis penutup lahan, kondisi lokasi, kondisi sumberdaya
lokasi, dan lain sebagainya. Informasi tersebut bagi para pengguna dimanfaatkan
untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan dalam mengembangkan
daerah tersebut.
Untuk memahami pengertian pnginderaan jauh lebih mendalam, berikut ini
merupakan pendapat dari para ahli PJ.
a. Lillesand dan Kiefer
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang
objek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh
dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau
gejala yang dikaji.
b. Kenichi Okamoto

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 3


DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

Penginderaan jauh didefinisikan sebagai suatu teknik untuk mengidentifikasi,


mengklasifikasi, dan menentukan objek, serta memperolehinformasi tentang
sifat fisik mereka melalui analisis data pada objek yang dikumpulkan dengan
menggunakan sensor jarak jauh.
c. American Society of Photogrametry
Penginderaan jauh merupakan pengukuran atau perolehan informasi tentang
beberapa sifat objek atau fenomena dengan alat perekam yang secara fisik tidak
terjadi kontak langsung atau bersinggungan dengan objek atau fenomena yang
dikaji.
Dari pendapat beberapa tokoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa penginderaan
jauh adalah ilmu, seni, dan teknik untuk merekam suatu benda, gejala dan wilayah

dari jarak jauh tanpa adanya kontak langsung atau bersinggungan dengan alat
pengindera berupa sensor buatan.
2. Komponen Penginderaan Jauh

Gambar 14. Proses penginderaan jauh


Adapun komponen-komponen penginderaan jauh dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Sumber Tenaga
Sumber tenaga dalam penginderaan jauh berkaitan dengan objek yang
memantulkan tenaga. Sumber tenaga fungsinya agar sensor dapat merekam
objek dari cahaya yang dipantulkan oleh objek. Tenaga yang digunakan adalah
tenaga elektromagnetik, dengan sumber utamanya adalah matahari. Tenaga
lain yang bisa digunakan adalah sumber tenaga buatan, sehingga dikenal
adanya pengindraan jauh sistem pasif dan pengindraan jauh sistem aktif.
1. Penginderaan Jauh Sistem Pasif
Pada pengindraan jauh sistem pasif, tenaga yang menghubungkan
GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 3
DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

perekam dengan objek di bumi dengan menggunakan tenaga alamiah yaitu

matahari (dengan memanfaatkan tenaga pantulan), sehingga perekamannya


hanya bisa dilakukan pada siang hari dengan kondisi cuaca yang cerah.
2. Penginderaan Jauh Sistem Aktif
Pada pengindraan jauh sistem aktif, perekamannya dilakukan dengan
tenaga buatan (dengan tenaga pancaran), sehingga memungkinkan
perekamannya dapat dilakukan pada malam hari maupun siang hari, dan
di segala cuaca.
b. Atmosfer
Atmosfer mempunyai peranan untuk menghambat dan mengganggu tenaga
atau sinar matahari yang datang (bersifat selektif terhadap panjang
gelombang).Tidak semua spektrum elektromagnetik mampu menembus lapisan
atmosfer, hanya sebagian kecil saja yang mampu menembusnya. Interaksi tenaga
dengan objek

Interaksi antara tenaga dengan objek dibagi menjadi 3 ciri, yaitu:


1) ciri spektral, mendasarkan pada pengenalan pertama suatu objek, missal
cerah dan gelap,
2) ciri spasial, mendasarkan pada perbedaan pola keruangannya, seperti
bentuk, ukuran, tinggi, serta panjang, dan
3) ciri temporal, mendasarkan pada perbedaan waktu perekaman dan umur
objek.
c. Sensor
Sensor berfungsi untuk menerima dan merekam tenaga yang datang dari suatu
objek. Kemampuan sensor dalam merekam objek terkecil disebut dengan
resolusi spasial. Berdasarkan proses perekamannya, sensor dibedakan menjadi
2 sebagai berikut.

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 3


DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

1) Sensor Fotografik
Sensor fotografik adalah sensor yang berupa kamera dengan
menggunakan film sebagai detektornya yang bekerja pada spetrum tampak.
Hasil dari penggunaan sensor fotografik adalah bentuk foto udara.
2) Sensor Elektronik
Sensor elektronik menggunakan tenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik
yang beroperasi pada spektrum yang lebih luas, yaitu dari sinar sampai
gelombang radio dengan pita magnetik sebagai detektornya. Keluaran dari
penggunaan sensor elektrik ini adalah dalam bentuk citra.
d. Wahana
Wahana adalah kendaraan yang digunakan untuk membawa sensor guna
mendapatkan data indraja. Berdasarkan ketinggian peredaran dan tempat
pemantulannya di angkasa, wahana dapat di bedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu sebagai berikut.
1. Pesawat terbang rendah sampai menengah, yaitu pesawat yang ketinggian
pendaratannya antara 1.000 m dan 9.000 m di atas permukaan bumi.
2. Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih
dari 18.000 m di atas permukaan bumi
3. Satelit, yaitu wahana dengan 900 km di atas permukaan bumi.
e. Perolehan Data
Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual secara visual, maupun
dengan numerik atau digital. Perolehan data dengan menggunakan cara manual
yaitu cara memperoleh data dengan menginterpretasi foto udara secara visual.
Perolehan data dengan cara numerik atau digital yaitu dengan menggunakan
data digital melalui komputer.
f. Pengguna Data (User)
Tingkat keberhasilan dari penerapan sistem pengindraan jauh ditentukan oleh
pengguna data. Kemampuan pengguna data dalam menerapkan hasil
pengindaraan jauh juga dipengaruhi oleh pengetahuan yang mendalam tentang
disiplin ilmu masing-masing maupun cara pengumpulan data dari sistem
pengindraan jauh.

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 3


DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

INVENTARISASI SDA

PERENCANAAN

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 5

Anda mungkin juga menyukai