Anda di halaman 1dari 3

Gempa Vulkanik Gunung Merapi

Gempa vulkanik disebabkan karena adanya aktivitas magma yang biasa terjadi sebelum sesaat gunung
api meletus. Gempa bumi jenis ini hanya terasa di sekitar gunung api saja. Namun, apabila kekuatannya
semakin besar maka akan mengakibatkan timbulnya ledakan yang begitu dahsyat.

Gempa Vulkanik dari letusan gunung Merapi menjadi salah satu contoh dari gempa Vulkanik. Gunung
Merapi merupakan gunung api yang berada di Yogyakarta. Gempa dan letusan gunung berapi terjadi
pada, Sabtu, 27 Mei 2006. Saat jarum jam menunjuk ke angka 05.53 WIB, bumi berguncang hebat.
Gempa 'hanya' 57 detik, namun dampaknya luar biasa. Kekuatannya mencapai 5,9 skala Ritcher, atau
menurut data Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), magnitude-nya 6,3 SR dengan kedalaman
7,5 km. Gempa terjadi di dekat permukaan di sepanjang patahan di Lempeng Sunda, sekitar 20 km
selatan-tenggara Yogyakarta. Lindu tak sampai memicu tsunami.

Gempa susulan terjadi beberapa kali seperti pada pukul 06:10 WIB, 08:15 WIB dan 11:22 WIB. Gempa
susulan memaksa paramedis memindahkan ruang perawatan di halaman, di tengah hujan yang kerap
mengguyur. Sebab, tak hanya gempa susulan yang membuat hati jeri. Tapi juga ancaman dari utara:
Gunung Merapi yang juga sedang bangkit.

Gempa Bumi tersebut mengakibatkan banyak manusia bergelimpangan di pinggir jalan. Luka, lainnya tak
lagi bernyawa. Korban terbanyak jauh di wilayah Bantul. Pada hari terjadinya gempa, setidaknya 3.000
nyawa melayang di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta dari total 6.234 hidup manusia yang terampas.
Rumah dan gedung perkantoran yang roboh, rusaknya instalasi listrik dan komunikasi. Bahkan 7 hari
sesudah gempa, banyak lokasi di Bantul yang belum dialiri listrik. Gempa bumi juga mengakibatkan
Bandar Udara Internasional Adisutjipto ditutup sehubungan dengan gangguan komunikasi, kerusakan
bangunan dan keretakan pada landasan pacu, sehingga untuk sementara transportasi udara dialihkan ke
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang dan Bandar Udara Internasional Adisumarmo Solo.

Candi Prambanan mengalami kerusakan yang cukup parah dan ditutup sementara untuk diteliti lagi
tingkat kerusakannya. Kerusakan yang dialami Candi Prambanan kebanyakan adalah runtuhnya bagian-
bagian gunungan candi dan rusaknya beberapa batuan yang menyusun candi. Makam Imogiri juga
mengalami kerusakan yang cukup parah. Beberapa kuburan di Imogiri amblas, lantai-lantai retak dan
amblas, sebagian tembok dan bangunan makam yang runtuh, juga hiasan-hiasan seperti keramik yang
pecah. Salah satu bangsal di Kraton Yogyakarta, yaitu Bangsal Trajumas yang menjadi simbol keadilan
ambruk. Candi Borobudur yang terletak tak jauh dari lokasi gempa tak mengalami kerusakan berarti.
Objek Wisata Kasongan mengalami kerusakan parah seperti Gapura Kasongan yang patah di kiri dan
kanan gapura dan ruko-ruko kerajinan keramik yang sebagian besar rusak berat bahkan roboh.
Gempa susulan terjadi beberapa kali seperti pada pukul 06:10 WIB, 08:15 WIB dan 11:22
WIB. Gempa Bumi tersebut mengakibatkan banyak rumah dan gedung perkantoran yang
roboh, rusaknya instalasi listrik dan komunikasi. Bahkan 7 hari sesudah gempa, banyak lokasi
di Bantul yang belum dialiri listrik. Gempa bumi juga mengakibatkan Bandar Udara Internasional
Adisutjipto ditutup sehubungan dengan gangguan komunikasi, kerusakan bangunan dan
keretakan pada landasan pacu, sehingga untuk sementara transportasi udara dialihkan ke
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang dan Bandar Udara Internasional
Adisumarmo Solo.

Gedung-gedung yang rusak parah

Mall Saphir Square mengalami kerusakan parah di lantai 4 dan 5. Tembok depan mal lantai
tersebut roboh hingga berlubang, kanopi teras mal ambruk dan menimpa teras mal yang
sebagian ikut roboh.

Mall Ambarrukmo Plaza, yang saat itu belum lama dibuka, mengalami kerusakan tak terlalu
parah. Beberapa bagian tembok terlihat retak-retak dan terkelupas.

GOR Among Rogo mengalami kerusakan parah. Atap GOR roboh dan hanya tersisa tembok di
sisi-sisinya.

STIE Kerja Sama di Jl. Parangtritis rusak sangat parah.

Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Jl. Parangtritis Km.6,5 kerusakan sangat parah.

Gempa susulan memaksa paramedis memindahkan ruang perawatan di halaman, di


tengah hujan yang kerap mengguyur. Sebab, tak hanya gempa susulan yang membuat hati jeri.
Tapi juga ancaman dari utara: Gunung Merapi yang juga sedang bangkit.
Merapi memuntahkan awan panas dan lava dari kawahnya pada 15 Mei 2006, lalu
pada 8 Juni tahun yang sama, yang memaksa 11 ribu jiwa yang hidup di sekitarnya mengungsi.

Anda mungkin juga menyukai