Gunung Kelud meletus pada tanggal 13 Februari 2014. Gunung Kelud meletus kurang lebih pada pukul
22.50 WIB. Gunung ini berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten
Malang. Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Meskipun meletusya
Gunung Kelud hanya berlangsung tidak lebih dari dua hari, namun memakan korban jiwa akibat peristiwa
ikutan, bukan akibat langsung letusan.
Gunung meletus terjadi akibat endapan magma yang dihasilkan oleh dapur magma dalam gunung berapi
mengalami pergerekan sehingga meluap dan keluar melalui permukaan bumi, dengan ini terjadilah letusan dari
gunung berapi itu sendiri atau gunung meletus. Magma yang keluar dari gunung berapi akan berubah menjadi
lava dan kemudian mengalir ke lereng gunung dan berubah menjadi lahar. Sebelum meletus, suhu pada daerah
sekitar gunung meningkat, langit berwarna kemerah-merahan, dan terdengar beberapa kali suara gemuruh dari
arah Gunung Kelud. Cuaca dan kondisi saat Gunung Kelud Meletus yaitu: banyak kilat yang menyambar, langit
gelap, banyak material yang dimuntahkan Gunung Kelud, dan warga yang tinggal di sekitar Gunung
Kelud kebingungan mencari tempat untuk mengungsi. Letusan Gunung Kelud tersebut membawa lava, kerikil,
batu, pasir, abu vulkanik, asap, dan menyebabkan banjir lahar dingin.
Dampak Gunung Kelud meletus berupa hujan abu dan bercampur dengan kerikil Dampak abu vulkanik
juga mengarah ke arah Jawa Tengah, bahkan sampai ke Jawa Barat. Hujan abu dari letusan Gunung Kelud
melumpuhkan Pulau Jawa. Banyak sekali daerah yang terkena dampaknya, antara lain : Kediri, Batu, Malang,
Blitar, Pare, Jombang, bahkan sampai ke Jawa Tengah hingga Jawa Barat Dampak langsung yang dirasakan di
kota-kota besar di Pulau Jawa, contohnya: banyak sekolah yang diliburkan, banyak bandara yang ditutup, dan
beberapa daerah di daerah sekitarnya diguyur hujan abu.
Pasca Gunung Kelud meletus, pemerintah setempat memberi larangan untuk tidak mendekati lereng
gunung dalam radius 10 kilometer. Banyak sekali akibat yang timbul karena Gunung Kelud meletus. Akibatnya
banyak rumah warga yang rusak, banyak jalanan yang tertutup pasir, dan udara berdebu sehingga
mengharuskan setiap warga sekitar daerah Gunung Kelud memakai masker. Setelah Gunung Kelud meletus, 4
hari setelah erupsi kondisi mulai membaik. Banyak warga yang membetulkan rumahnya yang rusak,
membersihkan debu di jalanan dan di rumah masing-masing, juga banyak warga yang terkena penyakit
pernafasan. Bentuk penanggulangan yang dapat diupayakan seperti mendirikan posko bencana alam,
pengiriman bantuan obat obatan dan bahan pangan, memperbaiki prasarana umum yang rusak, dan bantuan
sukarelawan dari berbagai lembaga. Status pada gunung aktif dapat berubah sewaktu-waktu, oleh karena itu kita
harus cekatan dalam menghadapi gunung meletus. Jika terjadi gunung meletus kita harus segera menjauh dari
daerah letusan gunung tersebut. Kita harus tetap waspada dalam menghadapi berbagai peristiwa alam. Kita
tidak boleh terlalu khawatir dalam menghadapi peristiwa alam