Anda di halaman 1dari 6

10 Bencana Alam Terbesar di

Indonesia, Pernah Tewaskan


Sebagian Besar Penduduk
Bumi Ilustrasi (Foto: BNPB)

 Share on Facebook
 Share on Twitter
 whatsapp
 Share on mail
 copy link
 17TOTAL SHARE

A A A
BENCANA alam seringkali melanda Indonesia. Dikutip dari situs Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), hal ini karena Indonesia berlokasi di pertemuan
tiga lempeng tektonik; lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng
Pasifik.
Kondisi itulah yang menimbulkan potensi bencana alam seperti gunung berapi,
tsunami, banjir, dan tanah longsor. Beberapa bencana alam yang terjadi bahkan
cukup besar untuk sampai terasa atau disoroti oleh negara-negara lain.
Berikut ini adalah 10 bencana terbesar di Indonesia yang mengguncang dunia.
1. Letusan Gunung Merapi (1930 dan 2010)
Dikutip dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,
tercatat sejak tahun 1600-an, Gunung Merapi telah meletus lebih dari 80 kali,
dengan interval letusan 4 tahun sekali.
Erupsi terbesarnya terjadi pada tahun 1930. Awan panas menuruni lereng 20
kilometer ke arah barat, memporak-porandakan 23 desa dan menewaskan 1.369
penduduk.
Erupsi lainnya kembali terjadi 80 tahun kemudian, tepatnya pada 5 November
2010. Debu vulkaniknya tidak hanya menutupi wilayah Yogyakarta, tapi juga
sampai ke sejumlah wilayah di Jawa Barat.
BNPB menyatakan bahwa jumlah korban tewas Merapi mencapai 275 orang,
termasuk sang juru kunci, Mbah Maridjan alias Ki Surakso Hargo yang ditemukan
tewas akibat terjangan awan panas di rumahnya. Peristiwa meletusnya gunung
merapi sontak menjadi sorotan media internasional, di antaranya Inggris, Jerman,
Prancis, dan Singapura.

2. Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi di Palu dan Donggala (2018)


Pada 28 September 2018, warga di wilayah di Sulawesi Tengah Kabupaten
Donggala dan Kota Palu dikejutkan dengan guncangan gempa. Guncangan di Palu
sebesar 7,4 SR, dengan kedalaman 10 km, sementara posisinya berada 27 meter
arah timur laut Donggala.
Lalu, lima menit kemudian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) mengeluarkan peringatan tsunami. Namun, gelombang tsunami setinggi
enam meter telanjur menyapu Kota Palu sebelum warga sempat melarikan diri ke
daratan tinggi.
Selain tsunami dan gempa, bencana likuifasi juga terjadi, membuat tanah melarut
dan membawa apa pun yang berada di atasnya untuk mengalir. BBC menyebut
bahwa jumlah korban tewas mencapai 2.045 orang. Sejumlah negara pun
mengulurkan bantuan kepada Indonesia, di antaranya Inggris, Amerika, Australia,
dan Selandia Baru memberikan total bantuan USD20,8 juta dalam bentuk uang
maupun barang.
3. Gempa Sumatera Barat (2009)
Pada 30 September 2009, terjadi sebuah peristiwa memilukan di Sumatera Barat.
Gempa bumi berkekuatan 7,6 SR terjadi di lepas pantai 17:16:10 WIB dengan
kedalaman 87 km, di sekitar 50 km barat laut kota Padang.
Kerusakan terjadi di banyak wilayah, seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota
Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota
Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat.
Kekuatan gempa bahkan terasa sampai luar Indonesia, seperti Malaysia, Brunei
Darussalam, dan Singapura.
Berdasarkan data pemerintah daerah Sumatera Barat, korban jiwa yang
ditimbulkan sekitar 1.115 orang tewas, 2.32 terluka, dan 279.000 bangunan
mengalami kerusakan. Banyak negara yang membantu Indonesia atas peristiwa
tersebut seperti Australia, China, Uni Eropa, Hongkong, Jepang Malaysia, Korea
Selatan, Qatar, Thailand, Taiwan, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
4. Letusan Gunung Toba 74.000 Tahun Lalu
Seperti yang diketahui, Danau Toba adalah ikon dari Sumatera Utara dan didapuk
menjadi danau terbesar di Indonesia dengan luas 1.130 kilometer persegi.
Namun, dikutip dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Danau
Toba dulunya merupakan supervulcano dan gunung api yang sudah tidak aktif
(Tipe B).
Dipercaya sekitar 74.000 lalu, letusan Gunung Api Toba mampu meluluhlantahkan
sebagian besar umat manusia. Letusannya menjadi yang paling dahsyat yang
pernah ada di muka bumi. Hanya 5.000-10.000 orang saja yang mampu bertahan.
Bahkan perubahan iklim global sempat terjadi. Gunung tersebut memuntahkan
2.800 kilometer kubik abu dan menutup atmosfer bumi hingga 6 tahun lamanya,
menurunkan suhu udara.
5. Gempa Yogyakarta (2006)
Pada 27 Mei 2006, tepat di pagi hari pukul 05.53, terjadi gempa bumi berkekuatan
5,9 SR yang mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya. Orang-orang banyak yang
masih dalam kondisi terlelap, sehingga mereka terjebak di dalam rumah yang
roboh.
Sebanyak lebih dari 5.800 orang meninggal dan 20.000 lainnya terluka. Bangunan
dan infrastruktur hancur. Bahkan Candi Prambanan ikut menjadi korban.
Diyakini gempa Yogyakarta menjadi gempa terbesar kedua di Indonesia setelah
peristiwa yang menimpa aceh di tahun 2004. Akibat dari peristiwa gempa 2006,
Yogyakarta mulai meningkatkan migasi bencana.
Menteri-menteri penanggulangan bencana se-Asia Pasifik mengadakan pertemuan
pada tahun 2012 di Yogyakarta untuk memaparkan pelajaran yang bisa diambil
dari gempa 2006, dan Deklarasi Yogya ditetapkan sebagai Dokumen PBB.
6. Tsunami Flores (1992)
Pada 12 Desember 1992, gempa berkekuatan 6,8 skala liter mengguncang Laut
Flores. Pusat gempa terletak di kedalaman laut, 35 km arah barat Kota Maumere,
tepatnya pukul 13.29 WITA.
Tidak hanya itu, tsunami setinggi 30 meter juga menerjang selama 15 menit,
meluluhlantahkan rumah yang hancur karena gempa. Wilayah yang terkena
dampak tsunami berada di Kabupaten Sikka, Ende, Ngada, dan Flores Timur.
Peristiwa tersebut menewaskan lebih dari 3.000 jiwa, 500 orang hilang, 447 orang
luka-luka, dan 5.000 warga terpaksa mengungsi. Tercatat pula 18.000 rumah, 113
sekolah, dan 90 tempat ibadah hancur. Karena saat itu Indonesia belum memiliki
ahli tsunami, maka riset mengenai peristiwa tsunami Flores banyak dilakukan oleh
peneliti asal Jepang.
7. Gempa dan Tsunami Aceh (2004)
Pada 26 Desember 2004 lalu, tepatnya pada pukul 07:58:53 WIB, terjadi sebuah
gempa di Banda Aceh, disusul tsunami besar yang meluluhlantahkan sebagian
besar wilayah di Banda Aceh. Dikutip dari Jurnal “Tsunami Aceh 2004 Sebagai
Dasar Penataan Ruang Kota Meulaboh”, gempa bumi tektonik berpusat di titik
3.316°N, 95.854°E Samudera Hindia dengan kekuatan 9,1 Mw.
Gempa tersebut bahkan disebut sebagai gempa terbesar ke-5 yang pernah terjadi
dalam sejarah. Lalu timbul gelombang tsunami setinggi 30 meter.
Tidak hanya di Indonesia, ada 15 negara yang terdampak dalam peristiwa ini,
namun yang mengakibatkan korban jiwa adalah di Sri Lanka, India, Bangladesh,
Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Somalia. Menurut data Bank Dunia, ada
169.000 jiwa korban meninggal dari Indonesia, sementara total keseluruhan korban
mencapai 230.000 jiwa di negara-negara terdampak.
8. Letusan Gunung Krakatau (1883)
Gunung Krakatau berada di tengah antara Pulau Jawa dan Sumatera. Berkat letusan
gunung Krakatau Purba pada 1883, kedua wilayah yang tadinya menyatu tersebut
kini terpisah. Letusan Gunung Krakatu 1883 dipercaya sebagai letusan eksplosif
terbesar yang pernah ada sepanjang catatan sejarah Indonesia.
Tepat pada 26 dan 27 Agustus 1883, Krakatau memuntahkan jutaan ton batu, debu,
magma, hingga material vulkanik. Bahkan letusannya mampu menciptakan
gelombang tsunami yang meluluhlantahkan pesisir Lampung dan Banten.
Ledakannya terdengar sampai ke Perth, Australia. Ribuan orang meninggal akibat
gelombang panas, tsunami yang menghancurkan pulau-pulau di sekitar Krakatau,
hingga dampak secara global seperti peningkatan suhu bumi yang mengacaukan
cuaca selama bertahun-tahun. Langit di seluruh dunia menjadi gelap dan terjadi
fenomena matahari terbenam yang luar biasa.
9. Letusan Gunung Tambora (1815)
Ledakan Gunung Tambora terjadi April 1815 dan mengukir sebagai salah satu
ledakan gunung terbesar yang berdampak secara global. Puncak letusan eksplosif
itu terjadi pada 10 April 1815.
Letusan Tambora berhasil membuat bumi mengalami tahun tanpa musim panas
pada 1816, karena suhu global berkurang antara 0,4–0,7 °C.
Volcanic Explosivity Index (VEI) mencetus bahwa ledakan Gunung Tambora
mencapai level 7, yakni 10 kali lebih besar dari Krakatau. Isi perut gunung berupa
material vulkanik, abu, dan batuan cair dimuntahkan, bahkan suara ledaknnya
terdengar sampai Sumatera. Dipercaya bahkan suara ledakannya setara dengan 800
megaton TNT.
Bahkan Sir Stamford Raffles sampai menurunkan pasukannya untuk menyelidiki
asal suara tersebut. Akibat peristiwa ini, sebanyak 80.000 orang tewas.
10. Letusan Gunung Kelud (2014)
Gunung Kelud di Jawa Timur meletus setelah sebelumnya naik status menjadi
waspada. Letusan tersebut dianggap menjadi yang terbesar setelah peristiwa pada
tahun 1990.
Pukul 22.50 WIB, Gunung Kelud memuntahkan letusan berupa aliran magma,
menyebabkan hujan kerikil di beberapa wilayah Jawa Timur, bahkan gerungannya
terdengar sampai Purbalingga. Hujan abu juga membuat menutup sebagian besar
Pulau Jawa dan menghentikan segala aktivitas masyarakat.
Korban tewas akibat letusan tersebut mencapai 4 orang, berdasarkan laporan
BNPB.
Namun, sejak abad ke-15, Gunung Kelud setidaknya telah memakan lebih dari
15.000 jiwa. Termasuk letusan di tahun 1919 yang merenggut nyawa 5.160 jiwa.
Dampak dari meletusnya Gunung Kelud pada 2014 lalu itu menyita perhatian
dunia. Sejumlah media massa internasional yang menyampaikan berita tersebut
terdiri dari Associated Press America, Reuters (Inggris), ABC News (Australia),
dan Xinhua (China).

Sumber :
https://nasional.okezone.com/read/2022/04/06/337/2574354/10-bencana-alam-
terbesar-di-indonesia-pernah-tewaskan-sebagian-besar-penduduk-bumi?page=5

Anda mungkin juga menyukai