Anda di halaman 1dari 8

BAHASA INDONESIA

KELOMPOK 3

1.RAIHAN RIFSAH FAWWAAZ

2. PUTRI HAJIJAH HANDAYANI

3. DIVHA WAHYUNI PRATIWI

5. RISKA DWI PANCARANI

6. DIYANAH LUTHFIA

7. SUCI RAHMADANI

UPT. SMAN 1 TAKALAR

XI MIPA 3

TEKS EKSPLANASI
PENGERTIAN

teks eksplanasi adalah teks yg berisi tentang proses"mengapa"


dan "bagaimana" kejadian-kejadian alam, lainnya dapat
terjadi.suatu kejadian baik itu kejadian alam maupun kejadian
sosial yg terjadi di sekitar kita selalu memiliki hubungan sebab
akibat dan proses

CIRI-CIRI :

 informasi yg di muat berdasarkan fakta(faktual)

 hal yg di bahas yaitu suatu fenomena yg bersifat


seilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan

 sifatnya informotif dan tidak berusaha memengaruhi


pembaca untuk percaya terhadap hal yg du bahas

 menggunakan kata penanda urutan.

 Fokus pada hal umum (generik),bukan partisipan


manusia,contoh:tsunami,banjir,gempa bumi,hujan dan
lainnya

STUKTUR :
 pernyataan umum

 urutan sebab akibat

 kesimpulan

KAIDAH BAHASA :

 menggunakan kalimat pasif

 menggunakan konjungsi kesual dan waktu

terdapan istilah ilmiah

 menggunakan kata kerja material dan rasional

bersifat intromatif

CONTOH:
GEMPA ACEH, 2004
Gempa bumi adalah fenomena guncangan yang terjadi pada permukaan bumi. Terdapat
beberapa jenis gempa bumi berdasarkan penyebabnya, antara lain adalah gempa bumi tektonik,
yang diakibatkan oleh pelepasan energi yang terakumulasi di antara dua atau lebih lempeng bumi
yang berdempetan (yang masing-masing selalu bergerak hingga 10 cm per tahunnya); gempa
bumi vulkanik, yang diakibatkan oleh aktivitas gunung berapi; gempa bumi runtuhan, yang
diakibatkan oleh runtuhan gua atau tambang bawah tanah; dan gempa bumi ledakan yang
diakibatkan oleh ledakan yang besar seperti dari bom nuklir

Gempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004, pada pukul 17.58 WIB. Pusat
gempa terletak di sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 km. Bencana ini merupakan gempa
bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Dampak kerusakan, meliputi Aceh,
Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka,
bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Gempa ini mengakibatkan gelombang laut setinggi 9 meter. Kekuatan gempa pada
penghujung tahun 2004 itu mencapai 9.0 richter dengan korban tewas mencapai 283.100, 14.000
orang hilang dan 1.126.900 kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang disertai gelombang
tsunami itu merupakan bencana yang mengakibatkan kematian terbesar sepanjang sejarah.

Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur
oleh gempa utama, terutama di kawasan Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di
Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami, sedangkan untuk korban
jiwa , disebabkan oleh tsunami yang menghantam kawasan pantai Barat Aceh dan Sumatera
Utara.

Di Sri Lanka dikonfirmasikan 45.000 korban jiwa jatuh dan lebih dari 1 juta jiwa
penduduk negara ini terkena dampak gempa secara langsung. Di India, termasuk Kepulauan
Andaman dan Nicobar diperkirakan menelan lebih dari 12.000 korban jiwa.
Di Thailand banyak pula wisatawan asing terkena bencana, terutama di daerah Phuket
diperkirakan ada sekitar 4.500 korban jiwa. Bhumi Jensen, cucu Raja Rama IX atau lebih dikenal
dengan nama Bhumibol Adulyadej juga termasuk salah satu korban. Bhumi Jensen baru berusia
21 tahun.Bahkan di Somalia, di Benua Afrika ribuan kilometer dari Indonesia, dilaporkan lebih
dari 100 korban jiwa. Akan tetapi, sebagian besar dari mereka adalah para nelayan.

KESIMPULAN:

Gempa Bumi dan Tsunami Aceh yang juga menghantam Thailand. Selain menempati
posisi gempa berkekuatan terbesar kedua setelah gempa Chili 1960 yang mencapai 9.5 skala
richter, gempa Aceh menempati peringkat pertama sebagai gempa dengan waktu (durasi)
penyesaran yang paling lama, yaitu sekitar 10 menit. Gempa ini cukup besar untuk membuat
seluruh bola bumi ikut bergetar.
GEMPA PALU, 2018
Gempa bumi adalah fenomena guncangan yang terjadi pada permukaan bumi. Terdapat
beberapa jenis gempa bumi berdasarkan penyebabnya, antara lain adalah gempa bumi tektonik,
yang diakibatkan oleh pelepasan energi yang terakumulasi di antara dua atau lebih lempeng bumi
yang berdempetan (yang masing-masing selalu bergerak hingga 10 cm per tahunnya); gempa
bumi vulkanik, yang diakibatkan oleh aktivitas gunung berapi; gempa bumi runtuhan, yang
diakibatkan oleh runtuhan gua atau tambang bawah tanah; dan gempa bumi ledakan yang
diakibatkan oleh ledakan yang besar seperti dari bom nuklir

Pada tahun 2018 Indonesia kembali diguncang gempa dengan kekuatan yang cukup
besar. Jika sebelumnya adalah Lombok, kini Palu dan sekitarnya lah yang terguncang oleh
rentetan gempa besar dan juga tsunami kecil. Gempa berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang
hingga menyebabkan jalan-jalan retak dan rusak, bangunan-bangunan roboh dan porak poranda,
manusia-manusia menjadi korbannya.

Berdasarkan data yang didapat dari tim ACT dan BNPB, lebih dari 1200 orang
meninggal dunia dalam musibah ini, 600an orang luka-luka berat, dan masih banyak yang hilang.
Tidak ada listrik, tidak ada jaringan komunikasi, Palu dan Donggala Sulawesi Tengah seketika
hening dan gelap gulita. Diperkirakan titik pusat gempa berada di kedalaman 11 km, dan berada
pada jarak 26 km laut Donggala.

Apa yang menyebabkan Palu dan Donggala diterjang gempa besar? Kamu pastinya sudah
tahu kalau Indonesia adalah negara kepualauan di mana sebagian besarnya adalah lautan. Terus,
kamu tahu nggak, ternyata Sulawesi itu termasuk salah satu pulau yang rawan terkena gempa,
mengapa? Karena pulau ini berada di pertemuan tiga lempeng utama, yang mana lempeng utama
ini menimbulkan dampak geologi yang begitu kompleks dan beragam.

3 Lempeng besar dan utama itu adalah:

 Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat


 Lempeng Eurasia yang bergerak ke selatan-tenggara
 Dan lempeng Filipina, lempeng yang lebih kecil di antara dua lempeng utama

Seorang ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) mengutarakan pernyataannya bahwa, ketika
ketiga lempeng utama itu bergerak dan saling tabrakan, energi-energi dapat terkumpul di
beberapa titik, hingga membentuk patahan-patahan dan tekanan-tekanan. Apabila salah satu titik
tidak lagi kuat menahan, energinya akan menjadi gempa bumi, seperti yang terjadi di Palu dan
Donggala baru-baru ini

Kesimpulan:

Bencana alam memang tidak bisa kita hindari, apalagi kalau melihat secara geografis dan
astronomi, negara kita ini memang sangat rawan terkena gempa bumi, juga tsunami. Oleh karena
itu, pengetahuan tentang potensi bencana alam, cara menanggulangi, semua harus dikuasai. Nah
apa saja kah yang harus kita lakukan untuk mencegah gempa ? Berikut ini adalah 5 langkah yang
harus kita lakukan untuk mencegah dampak dari gempa yang ada di Indonesia, diantaranya
adalah:

1. Menyiapkan rencana untuk penyelamatan diri apabila gempa bumi terjadi.

2. Melakukan latihan yang dapat bermanfaat dalam menghadapi reruntuhan saat gempa
bumi, seperti merunduk, perlindungan terhadap kepala, berpegangan ataupun dengan
bersembunyi di bawah meja.

3. Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar dan persediaan obat-
obatan.

4. Membangun konstruksi rumah yang tahan terhadap guncangan gempa bumi dengan
fondasi yang kuat. Selain itu, anda bisa merenovasi baguan bangunan yang sudah rentan.

5. Memperhatikan daerah rawan gempa bumi dan aturan seputar pengguna lahan yang
dikeluarkan oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai