um wr.wb
Oleh:
Ai Rahmawati
06 316 1111 078
PGSD - B
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VI / II
Standar Kompetensi
1. Memahami gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara-negara tetangga
Kompetensi Dasar
a) Memahami gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia
Indikator
Mengetahui apa itu gejala (peristiwa) alam
Menyebutkan gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia
Membedakan antara gejala (peristiwa) alam yang terjadi karena faktor alam dengan
gejala(peristiwa) alam yang diakibatkan oleh ulah manusia
Memberi contoh upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisir gejala (peristiwa) alam
yang diakibatkan oleh ulah manusia
Tujuan
Siswa mengetahui apa yang dimaksud dengan gejala (peristiwa) alam
Siswa dapat menyebutkan beberapa gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia
Siswa dapat membedakan gejala (peristiwa) alam yang terjadi karena faktor alam dengan
gejala (peristiwa) alam yang diakibatkan oleh ulah manusia
Siswa dapat memberikan contoh mengenai upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisir
gejala (peristiwa) alam yang diakibatkan oleh ulah manusia dan dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari
Siswa dapat lebih peka terhadap gejala (peristiwa) alam yang terjadi di sekitarnya
Materi Pokok Pembelajaran
Gejala alam yang terjadi di Indonesia
Gejala (peristiwa) alam yang terjadi karena faktor alam
Perilaku manusia yang merusak alam
Sumber
Buku Paket IPS kelas VI hal. 113 – 124 oleh Sanusi Fatah
Internet
GEJALA/PERISTIWA
ALAM YANG TERJADI
DI INDONESIA
Ai Rahmawati
Pernahkah kalian melihat
banjir di televisi?
A. Gempa Bumi
Sebagai contoh gempa bumi
yang terjadi di Sukabumi pada
hari Senin (4/6/2012) pukul
18.18 WIB berkekuatan 6,1
skala Richter (SR), meski tak
ada korban jiwa, tetapi tempat
tinggal atau rumah menjadi
kerusakkan paling banyak.
Berdasarkan data dari Badan
Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten
Sukabumi terdapat 247 rumah
di 11 kecamatan mengalami
kerusakkan. Tingkat
kerusakkan bervariasi yakni
167 mengalami rusak ringan,
69 rusak sedang, dan 11
rumah mengalami rusak berat.
Sedang di kota Sukabumi satu
rumah mengalami rusak berat.
Sumber: http://radarsukabumi.com
Tsunami berasal dari bahasa Jepang “tsu” yang berarti pelabuhan, dan
“name” berarti gelombang. Dengan demikian secara bahasa tsunami dapat
diartikan sebagai gelombang pasang laut yang besar di pelabuhan. Adapun
pengertian tsunami secara umum adalah gelombang laut dengan kecepatan
tinggi yang ditimbulkan oleh adanya gangguan yang bersifat tiba-tiba dari
dasar laut. Gangguan tersebut dapat berupa gempa bumi tektonik, letusan
gunung api, dan longsoran tanah yang terjadi di dasar laut.
Di Indonesia, sebagian besar gejala alam tsunami terjadi karena adanya
gempa bumi di dasar laut. Akan tetapi, tidak semua gempa menimbulkan
tsunami atau sebaliknya, tidak semua tsunami disebabkan oleh gempa.
Tsunami yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh gempa
dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 km dan kekuatan di atas 6 skala
Richter.
Gelombang tinggi muncul karena terjadi perubahan bentuk dasar laut yang
mendadak. Akibatnya, air laut masuk mengisi ruang yang baru terbentuk.
Itu sebabnya mengapa gejala awal tsunami adalah air surut tiba-tiba dan
kemudian diikuti dengan munculnya gelombang sangat besar saat air laut
mencari keseimbangan baru. Kecepatan tsunami yang naik kedaratan
biasanya berkurang menjadi 25-100 km/jam. Tsunami dengan gelombang
tertinggi yang pernah tercatat adalah gelombang tsunami akibat letusan
Gunung Krakatau (1883) setinggi 42 meter. Gelombang besar tersebut yang
mengakibatkan kerusakan dan kehancuran di permukaan bumi,
menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda.
B. Tsunami
Sebagai contoh, Pada tahun 2004 silam, gempa
bumi tektonik berkekuatan 8,5 SR berpusat di
Samudra India di kedalaman 20 km (di laut
berjarak sekitar 149 km selatan kota Meulaboh,
Nanggroe Aceh Darussalam). Gempa itu disertai
gelombang pasang (Tsunami) yang menyapu
beberapa wilayah lepas pantai di Indonesia (Aceh
dan Sumatera Utara), Sri Langka, India,
Bangladesh, Malaysia, Maladewa dan Thailand.
Jumlah korban tewas di Asia Tenggara, Asia
Selatan, dan Afrika Timur yang sebenarnya tidak
akan pernah bisa diketahui, diperkirakan
sedikitnya 150.000 orang. PBB memperkirakan
sebagian besar dari korban tewas tambahan
berada di Indonesia. Pasalnya, sebagian besar
bantuan kemanusiaan terhambat masuk karena
masih banyak daerah yang terisolir.
Sementara itu data jumlah korban tewas di
propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan
Sumatera Utara menurut Departemen Sosial RI
adalah 105.262 orang. Sedangkan menurut
kantor berita Reuters, jumlah korban Tsunami
diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan
korban paling banyak diderita Indonesia,
115.229. Sedangkan total luka-luka sebanyak
124.057 orang, diperkirakan 100.000 diantaranya
dialami rakyat Aceh dan Sumatera Utara.
Sumber: http://mymoen.wordpress.com
Gunung meletus adalah aktivitas gunung api yang mengeluarkan material berupa bahan
padat, cair, dan gas yang ada di dalam perut bumi ke permukaan bumi. Gunung meletus
umumnya dapat terjadi pada gunung api yang masih aktif. Istilah gunung api digunakan
untuk menyebut setiap lubang dalam kerak bumi yang dilalui batuan cair, gas, dan
pecahan-pecahan batuan saat meletus. Istilah gunung api juga digunakan untuk
menyebut bentuk-bentuk tanah yang secara perlahan meninggi saat material-material
masih diendapkan pada permukaan setelah beberapa letusan. Adapun gunung api aktif
adalah gunung api yang masih menunjukan aktivitas vulkanik. Aktivitas vulkanik tersebut
dapat berupa semburan awan panas, mengeluarkan api, dan sebagainya. Sementara itu,
gunung yang sudah tidak menunjukan aktivitasnya disebut gunung mati.
Letusan gunung api terjadi ketika magma keluar dari perut bumi ke permukaan bumi.
Adapun magma adalah campuran dan berbagai campuran mineral yang bersifat cair dan
sangat panas. Saat terjadi gunung meletus banyak bahan-bahan dan material yang keluar
dari gunung api yang bersifat gas, cair, dan padat.
Bahan yang berbentuk gas terdiri atas gas karbondioksida, gas belerang, dan gas asam
arang. Bahan cair yang dikeluarkan saat letusan gunung api berupa lava dan lahar. Lava
adalah magma serta segala benda yang sudah mencair yang dimuntahkan oleh gunung
api dan sampai di permukaan bumi.
Sementara lahar adalah debu vulkanik yang bercampur dengan air, baik air dari hujan
atau air danau kawah yang mengalir dari puncak gunung menuju lereng gunung. Selain
itu letusan gunung juga mengeluarkan bahan padat yang berupa bom (bongkahan batu
besar), lapili (batuan kecil atau kerikil), dan abu vulkanis.
Secara umum letusan gunung api tetap membawa bencana bagi kehidupan. Bahan-bahan
yang dikeluarkan saat gunung meletus bersifat merusak dan membahayakan keselamatan
makhluk hidup. Namun di pihak lain, debu, lava, dan lumpur yang keluar dari letusan
gunung api dapat menyuburkan tanah di sekitarnya.
C. Gunung Meletus
Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 10 km/jam atau
lebih. Angin topan sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik Utara dan Selatan,
kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan
terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang sangat besar. Kekuatan dan
kecepatan angin tergantung pada perbedaan tekanan antara dua daerah, dan jarak
antara kedua daerah tersebut.
Jika pusat yang bertekanan tinggi dekat denga pusat yang bertekanan rendah,
perbedaan tekanan antara dua daerah akan lebih besar dan udara bergerak lebih cepat.
Semakin besar perbedaan tekanan, semakin cepat udara akan bergerak dan semakin
kuat angin yang berhembus. Demikian juga semakin dekat dua daerah yang mempunyai
tekanan berbeda, semakin cepat angin bertiup di antara daerah-daerah itu.
Angin topan yang berhembus dengan kecepatan sangat tinggi dapat mengakibatkan
kerusakan. Kerusakan yang ditimbulkan angin topan diantaranya adalah dapat
merobohkan bangunan, merusak sarana dan prasarana, menumbankan pohon atau
dapat menerbangkan benda-benda yang dilaluinya. Pada daerah pantai, angin topan
mengangkat air laut sehingga timbul gelombang besar. Daratan bisa tergenang air laut
sampai 15 m atau lebih. Angin topan dapat mengganggu pelayaran dan bahkan dapat
menenggelamkan kapal-kapal kecil.
Selain angin topan, ada juga yang disebut angin jatuh atau angin fohn. Angin jatuh
adalah angin yang berembus ke atas puncak pegunungan dengan suhu yang terus
berkurang, kemudian berembus turun sepanjang lereng gunung dengan suhu kembali
naik dengan kelembapan yang rendah. Dengan demikian angin yang turun bersifat
panas dan kering yang disebut angin jatuh. Angin jatuh tersebut bersifat merugikan
karena umumnya dapat merusak tanaman.
F. Banjir
Sebagai contoh, baru-baru ini
banjir terjadi di Kecamatan
Cisolok, Kabupaten
Sukabumi, Selasa (14/5)
sore. Dampaknya, sekitar
seratusan rumah warga di
sepanjang bantaran Sungai
Cikahuripan terendam luapan
banjir bandang. Di samping
rumah warga, bangunan
lainnya seperti Kantor Desa
Cikahuripan juga ikut terkena
luapan banjir.
Sumber: http://republika.co.id
Perilaku manusia yang kurang arif dalam memperlakukan
alam seringkali menjadi penyebab terjadinya bencana
alam. Bencana alam yang terjadi di Indonesia akhir-akhir
ini kebanyakan dipicu oleh perbuatan manusia. Perilaku
manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap
lingkungan alam dapat mengganggu keseimbangan alam.
B. Perladangan Berpindah
Kegiatan penambangan adalah kegiatan manusia yang berhubungan
dengan usaha memanfaatkan hasil tambang yang ada di dalam bumi
maupun yang terdapat di muka bumi. Indonesia adalah negara yang
kaya akan barang tambang maupun bahan galian baik logam
maupun non logam. Barang-barang tambang tersebut dimanfaatkan
oleh manusia untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Pengambilan barang tambang dapat dilakukan dengan cara
melakukan penggalian, pengeboran, dan sebagainya. Kegiatan
penambangan seringkali dilakukan manusia tanpa perencanaan dan
perhitungan yang matang. Para penambang pada umumnya hanya
akan memikirkan keuntungan semata tanpa memperhatikan
kelestarian lingkungan. Tidak jarang areal bekas penambangan
ditinggalkan begitu saja tanpa dilakukan reklamasi terlebih dahulu.
Akibatnya menimbulkan berbagai bentuk kerusakan lingkungan
seperti tanah longsor, tanah yang gersang dan tandus atau lahan
kritis.
Sebagai contoh penambangan batu koneng di Sagaranten Kabupaten
Sukabumi, meninggalkan bekas-bekas galian yang sangat dalam dan
membahayakan masyarakat di sekitar area penambangan.
C. Kegiatan Penambangan
Sampah dan limbah merupakan bahan pencemar yang
menjadi masalah bagi sebagian besar penduduk. Sampah
atau limbah adalah barang atau benda yang dibuang
karena sudah tidak berfungsi lagi. Sampah atau limbah
dapat berasal dari sisa-sisa kegiatan rumah tangga
maupun sisa-sisa proses produksi.
Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk,
mengakibatkan bertambah pula kegiatan manusia yang
menghasilkan sampah. Sampah dapat berupa daun,
plastik, kaleng, logam, botol, kaca, kertas, serta cairan
pabrik sisa kegiatan industry. Masalah sampah
merupakan masalah yang serius terutama bagi penduduk
perkotaan yang memiliki lahan terbatas. Dengan
keterbatasan lahan, orang akan cenderung membuang
sampah secara sembarangan seperti di sungai, di laut,
atau di lingkungan sekitarnya.