Anda di halaman 1dari 2

Gempa Yogyakarta Mei 2006

Gempa Jogja tahun 2006, tepatnya Sabtu 27 Mei 2006 pukul 05.33 WIB, masyarakat Yogyakarta dan Jawa
Tengah dikejutkan gempa bumi dahsyat. Bergesernya Sesar Opak menimbulkan gempa 5,9 SR selama 52
detik dengan pusat gempa di kedalaman kurang 10 km tepat berada di bawah Kota Bantul. Dampak dari
gempa tersebut adalah 5.716 orang meninggal dunia, 37.927 orang luka, lebih dari 206 ribu rumah rusak
ringan hingga berat di 10 kabupaten dan kota yang terdampak. Total kerusakan dan kerugian mencapai
lebih dari Rp.29 triliun.

Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan–barat daya Yogyakarta, 115 km selatan
Semarang, 145 km selatan–tenggara Pekalongan, dan 440 km timur-tenggara Jakarta. Gempa juga dapat
dirasakan di Solo, Boyolali, Semarang, Purworejo, Kebumen dan Banyumas. Getaran juga sempat
dirasakan sejumlah kota di provinsi Jawa Timur seperti Kabupaten Madiun, Kediri, Trenggalek, Ponorogo,
Magetan, Pacitan, Blitar dan Surabaya. Gempa juga dirasakan di sebagian wilayah kecamatan di Ngawi

Terjadi karena sesar Opak. Menurut BMKG, gempa Yogyakarta pada tahun 2006 ini kemungkinan
diakibatkan oleh Sesar Opak. Sesar Opak merupakan patahan aktif yang melalui wilayah tengah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sesar ini bergerak aktif sehingga kerap kali menjadi penyebab
terjadinya gempa yang mengguncang Jogja.

Dampak

- Kerusakan bangunan
1. Mall Saphir Square mengalami kerusakan parah di lantai 4 dan 5. Tembok depan
mal lantai tersebut roboh hingga berlubang, kanopi teras mal ambruk dan
menimpa teras mal yang sebagian ikut roboh.
2. Mall Ambarrukmo Plaza, yang saat itu belum lama dibuka, mengalami kerusakan
tak terlalu parah. Beberapa bagian tembok terlihat retak-retak dan terkelupas.
3. GOR Among Rogo mengalami kerusakan parah. Atap GOR roboh dan hanya
tersisa tembok di sisi-sisinya.
4. STIE Kerja Sama di Jl. Parangtritis rusak sangat parah.
5. Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Jl. Parangtritis Km.6,5 kerusakan sangat
parah.
6. Rusaknya candi-candi
- Kerugian harta benda dan korban jiwa
- Kerugian ekonomi mencapai 29T

Lesson Learned

- Pembangunan Museum
- Menyadarkan kesadaran pemerintah dan warga tentang kewaspadaan gempa
- Desaa binaan Tangguh bencana bumi kategori pratama
- Pembuatan jalur evakuasi
- “Membentuk lembaga/kelompok penanganan dan antisipasi bencana, dengan prioritas pada
pembentukan lembaga/kelompok penanganan dan antisipasi bencana di lingkungan
masyarakat”

Setelah terjadi gempa 2006, itu terjadi gempa lagi tahun 2012. Akan tetapi, kerusakan bangunan tidak
separah yang terjadi pada 2006 karena Masyarakat dan para pemangku kewajiban dalam membuat
bangunan sudah sadar akan hal tersebut, sehingga dalam pembuatan bangunannya sudah mengganti
bahannya ke yang lebih bagus seperti menggunakan baja ringan dn beton bertulang atau kayu
berkualitas tinggi.

Intinya dalam geoteknik itu memainkan peran dalam perencanaan Pembangunan infrastruktur. Nah
dengan hal itu memhami karakteristik tanah dan batuan sehigga para insinyur sipil dapat membuat
struktur tanah yang aman.

Anda mungkin juga menyukai