Disusun Oleh :
VICHO FEBRI RAMADHAN (111.160.062)
SWANDARU BAWERO W. (111.160.109)
RICHKEY MUHAMMAD (111.160.187)
VULKANOLOGI KELAS A
1
1. Mahasiswa dapat memahami konsep dan menerapkan ilmu
Vulkanostatigrafi di PT MDG.
2. Mahasiswa dapat mengetahui pola persebaran batuan dari deksripsi
lithologi yang terdapat di PT MDG sehingga dapat dibuat korelasi
antar singkapan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Menurut Van Bemmelen (1949, hal. 596), Pegunungan Kulon dilukiskan
sebagai dome besar dengan bagian puncak datar dan sayap-sayap curam.
Di bagian utara dan timur, komplek pegunungan ini dibatasi oleh lembah
Progo, dibagian selatan dan barat dibatasi oleh dataran pantai Jawa Tengah.
Sedangkan di bagian barat laut pegunungan ini berhubungan dengan deretan
Pegunungan Serayu.
1. Struktur Dome
4
Pada akhir miosen daerah Kulonprogo merupakan dataran rendah dan pada
puncak Menoreh membentang pegunungan sisa dengan ketinggian sekitar 400 m.
secara keseluruhan kompleks pegunungan Kulonprogo terkubahkan selama
pleistosen yang menyebabkan terbentuknya sesar radial yang memotong breksi
gunung ijo dan Formasi Sentolo, serta sesar yang memotong batu gamping
Jonggrangan. Pada bagian tenggara kubah terbentuk graben rendah.
2. Unconformity
5
II.2. Stratigrafi Regional
Secara regional satuan Litostratigrafi dari umur tua ke muda adalah:
Formasi Nanggulan, Formasi Kaligesing, Formasi Dukuh, Formasi Jonggrangan,
Formasi Sentolo serta endapan gunung api Kuarter dan endapan aluvial.
1. Formasi Nanggulan
6
ke atas, bagian ini berkembang kandungan Foraminifera planktonik yang
melimpah (Suryanto dan Roskamil, 1975)
7
Nanggulan. bersilang jari atau kontak sesar dengan Formasi Kaligesing, dan selaras
diatasnya Formasi Jonggrangan dan Formasi Sentolo. (Pringgoprawiro and
Riyanto, 1968). Umur formasi tersebut adalah Oligosen Akhir - Miosen Awal
dengan hadirnya fosil Ga.selli, Ga.senilis, Ga.nana, Ga.tripartita, dan Miosen
Awal Bagian Bawah (N4 – N5) dan dijumpainya fosil Ga.binaensis, Grt.dissimillis,
Gs.primordius, Gt.kugleri. pelamparan di daerah Dukuh Kecamatan Samigaluh.
3. Formasi Jonggrangan
Tersusun oleh endapan kerikil, pasir, lanau dan lempung dan bongkah
sepanjang sungai dan dataran pantai.
8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
Gambar 3.2.1 Breksi Vulkanik
Deskripsi Batuan
Jenis batuan : Batuan sedimen klastik
Warna : Fresh : Abu-abu Lapuk :Hitam
Struktur : Masif
Tektur
Ukuran butir :kerakal-brangkal (4-256 mm)
Derajat Pembundaran :menyudut
Derajat Pemilahan : buruk
Kemas : terbuka
Komposisi mineral
Fragmen :Andesit
Matriks : Batupasir kasar, Litik andesit
Semen : Silika
Nama batuan : Breksi Vulkanik
10
Gambar 3.2.2 Andesit
Deskripsi Batuan
11
III.3. Struktur Batuan
12
Gambar 3.4. Profil Daerah Telitian
12
BAB IV
KESIMPULAN
Dari Pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada daerah telitian secara
garis besar terdapat 2 litologi yang ditemukan yaitu berupa Breksi Vulkanik dan
Andesit klorit dengan struktur Sheeting Joint yang digolongkan termasuk kedalam
Formasi Kaligesing dan dicirikan oleh breksi monomik, dengan fragmen andesit,
sisipan batupasir dan lava andesit (Pringgoprawiro dan Riyanto, 1987).
13