Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

MENENTUKAN TITIK BERAT BENDA TAK BERATURAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Fisika Lintas Minat

Disusun oleh :
1. Alifa Nasha Asnafia (03)
2. Ayu Puspa Indah (08)
3. Danika Alicia Alinta (09)
4. Naila Citra Mahinda (25)
5. Revalia Eka Ramadhani (27)
6. Yunita Ardiana Putri (34)
Kelas : XI IPS 3

SMAN 1 KEDUNGWUNI
KABUPATEN PEKALONGAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
dengan tersusunnya Laporan Praktikum Fisika “ Menentukan Titik Berat Pada Benda Tak
Beraturan”

Laporan ini merupakan tugas sekolah mata pelajaran Fisika. Laporan ini disusun
dari berbagai sumber yang ada. Terlepas dari itu, kami menyadari masih banyak
kekurangan yang ada dalam laporan ini, baik dalam ragam dan kedalaman materi.

Untuk itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang
membangun agar bisa memperbaiki kekurangan tersebut.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Alaika Faza
S,Pd. selaku guru Fisika kelas XI IPS yang telah memberikan tugas ini. Begitu pula
sumber-sumber dari internet yang tidak tersebut namanya, telah banyak membantu kami
mengerjakan tugas dalam mengutip laporan ini, kami menghaturkan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sebagai mana diketahui bahwa salah satu tujuan dari praktikum fisika ini adalah
untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa perihal kesetimbangan benda
tegar. Karena dalam pelaksanaan praktikum fisika dasar ini siswa dapat dituntun untuk
dapat bekerja, mengamati dan menyimpulkan sendiri secara langsung apa yang dilihat
pada saat praktikum dilaksanakan . Dengan begitu siswa lebih dapat mengetahui secara
luas tentang titik berat suatu benda atau bangun seperti segitiga ,persegi, persegi panjang,
dan ½ lingkaran. Titik berat merupakan titik tangkap gaya berat benda. Untuk benda-
benda homogen yang memiliki bentuk teratur, sehingga memiliki garis atau bidang
simetris, maka titik berat benda terletak pada garis atau bidang simetri tersebut.
Sementara itu, untuk benda-benda yang tidak teratur, titik beratnya dapat ditentukan
dengan percobaan yang akan dibahas pada pembahasan.

B. Maksud dan Tujuan


1. Mengetahui dan menentukan titik berat pada suatu benda dengan bentuk yang
tidak beraturan suatu percobaan
2. Mengetahui cara menghitung titik berat pada suatu benda dengan bentuk yang
tidak beraturan melalui suatu percobaan

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktikum Titik Berat dilaksanakan pada :
Hari, tanggal   : Jum’at, 26 Agustus 2022
Waktu             : 09.35-10.45 WIB
Tempat : Kelas XI IPS 3

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menentukan titik berat pada suatu benda dengan bentuk yang
tidak beraturan dan tidak simetris melalui suatu percobaan?
2. Bagaimana cara menghitung titik berat pada suatu benda dengan bentuk yang
tidak beraturan melalui suatu percobaan
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Titik Berat


Pada prinsipnya, sebuah benda terdiri dari banyak partikel di mana setiap partikel memiliki

berat. Resultan seluruh berat partikel di dalam benda disebut sebagai berat benda. Berat

benda bekerja melalui satu titik tunggal yang disebut titik berat (titik gravitasi). Untuk benda

yang ukurannya tidak terlalu besar, titik berat hampir berimpit dengan pusat massanya.

Perhatikan ilustrasi berikut.

Adapun koordinat titik beratnya (w) dirumuskan sebagai berikut.

1. Titik berat benda berdimensi satu


Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
Untuk benda homogen berbentuk garis, titik beratnya bisa dilihat di tabel berikut.

2. Titik berat benda berdimensi dua (luas)


Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
Untuk benda homogen berbentuk bidang, titik beratnya bisa dilihat di tabel berikut.

B. Menentukan Titik Berat Benda Berbentuk Bidang


Membahas cara menentukan titik berat benda berbentuk bidang (yang memilki luas) beserta
rumusnya.
πr 2 3,14 .5 . 5
 Benda 1 ( Setengah Lingkaran) : = = 39,25 cm2
2 2
 Benda 2 ( Persegi Panjang ) : P x L = 10 x 6 = 60 cm2
 Benda 3 ( Persegi ) : S x S = 6 x 6 = 36 cm2
 Benda 4 ( Segitiga ) : ½ x a x t = ½ x 4 x 6 = 12 cm2
BAB III
PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Gunting
b. Pemberat / bandul
c. Paku payung
d. Senar
2. Bahan
a. Karton
b. Kertas Milimeter
c. HVS

B. Prosedur Peraktikum
1) Potong kertas karton dengan tiga bentuk beraturan yang menyatu, seperti pada gambar 1
2) Lubangi pinggir triplek dengan paku menggantung menggunakan benang
3) Gantungkan potongan kardus pada statif untuk menentukan garis berat
4) Ulangai langkah (2) dan (3) untuk titik gantung yang berbeda
5) Tentukan letak koordinat titik berat benda dari perpotongan kedua garis titik berat
tersebut, sebagai letak titik berat sistem benda
6) Potong kertas kardus tadi menjadi tiga bagian, atau gunakan potongan kardus yang
sudah ada sesuai dengan empat bentuk beraturan
7) Tentukan letak titik berat (koordinat) benda I, II, III, dan IV dengan mengambil titik
potong antara kedua geris berat seperti pada langkah ( 2) dan (3), masukkan letak
koordinatnya pada tabel.

C. Hasil Praktikum
1. Data Hasil Pengamatan
Benda x0 y0 A (luas)
Benda I (Stengah Lingkaran) 5 2,88 39,35
Benda II (Persegi Panjang) 5 8 60
Benda III (Persegi) 7 14 36
Benda IV (Segitiga) 2 12,3 12

2. Pengolahan Data
Gunakan rumus titik berat benda lalu masukkan nilai-nilai hasil pengamatan ke dalam
rumus

Lampirkan gambar bidang (gambar di kertas millimeter) dan benda di halaman


berikutnya.

X ₁. A ₁+ X ₂. A ₂+ X ₃. A ₃+ X ₄. A ₄
X₀ =
A ₁+ A ₂+ A ₃+ A ₄
5.39,25+5.60+7.36+ 2.12
=
39,25+ 60+ 36+12
196,25+ 300+252+24
=
147,25
772,25
=
147,55
= 5,2 cm

Y ₁. A ₁+ Y ₂. A ₂+Y ₃. A ₃+Y ₄. A ₄
Y₀ =
A ₁+ A ₂+ A ₃+ A ₄
2,88 .39,25+8.60+ 14.36+12.12
= 39,25+ 60+36+12
113,04+480+ 504+147,6
= 147,25
1.244,64
= 147,25

= 8,4 cm
Lampiran 1 (Gambar di kertas milimeter)
Lampiran II (Benda di tempel di halaman ini)
D. Perbandingan Hasil Percobaan/ Praktikum dan Penghitungan
Tuliskan hasil percobaan dan hasil penghitungan. Apakah keduanya mendapatkan hasil
yang sama atau berebeda. Tuliskan mengapa hal itu bisa terjadi?
Hasil percobaan bergantung pada luas bangun dan titik berat keseimbangannya
 Hasil percobaan bangun pertama ( Setengah Lingkaran)
Mendapatkan titik berat di sumbu X (X₁ = 5 cm), titik berat keseimbangan
sumbu Y ( Y₁ =2,88 cm) dan luas bangun setengah lingkaran ( A₁ = 39,25 cm2)
 Hasil percobaan bangun kedua ( Persegi Panjang)
Mendapatkan titik berat di sumbu X (X₁ = 5 cm), titik berat keseimbangan
sumbu Y ( Y₁ = 8 cm) dan luas bangun setengah lingkaran ( A₁ = 60 cm2)
 Hasil percobaan bangun Ketiga ( Persegi)
Mendapatkan titik berat di sumbu X (X₁ = 7 cm), titik berat keseimbangan
sumbu Y ( Y₁ = 14 cm) dan luas bangun setengah lingkaran ( A₁ = 36 cm2)
 Hasil percobaan bangun Keempat ( Segitiga)
Mendapatkan titik berat di sumbu X (X₁ = 2 cm), titik berat keseimbangan
sumbu Y ( Y₁ = 12,3 cm) dan luas bangun setengah lingkaran ( A₁ = 12 cm2)

Apakah keduanya mendapatkan hasil yang sama atau berbeda? Tuliskan mengapa
hal itu bisa terjadi!
Berbeda, untuk X₀ = 5,2 cm tetapi pada benda X₀ = 5,3 cm hal ini dikarenakan
kesalahan atau kurang ketepatan dari peneliti ( human error), sedangkan untuk Y₀
= 8,4 cm sudah sesuai dengan benda dan rumus yang diterapkan.

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pratikum, apabila benda tersebut digantungkan maka akan timbul keseimbangan
stabil, yaitu apabila gaya yang diberikan pada suatu benda dihilangkan,
maka akan kembali ke tempat semula. Selain itu, posisi titik berat benda terletak pada
perpotongan diagonal sisi untuk benda homogen berbentuk teratur. Sedangkan untuk benda
sembarang posisi titik berat terletak pada perpotongan tiga garis atau lebih yang ditemukan
melalui percobaan dengan menggunakan benang dan beban gantung. Jika pengukuran titik
berat akurat maka dari titik temu garis depan dan belakang akan sesuai

B. Saran
Untuk percobaan yang kemarin kita lakukan sudah hampir benar karena hampir simetris,
karena saat diseimbangkan benda tersebut tidak jatuh. Tetapi hal itu tidak masalah karena
masih ada toleransi jika benda tersebut tidak seimbang. Untuk percobaan yang berikutnya
kita bisa menggunakan bahan yang lebih homogen.

Anda mungkin juga menyukai