Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

(TITIK BERAT)

DISUSUN OLEH :

DWIASTUTI RAMBU INA

SMA PGRI WAINGAPU

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


BAB I
PENDAHULUAN

1. Tujuan
Menentukan titik berat dari benda beraturan
2. Dasar Teori
Sebuah benda tersusun atas partikel-partikel berukuran kecil yang mempunyai berat.
Resultan dari berat partikel-partikel kecil itu membentuk resultan gaya berat yang
mempunyai titik tangkap. Titik tangkap dari resultan gaya tersebut disebut titik berat benda.
Dengan demikian dapat didefinisikan bahwa Titik Berat suatu benda merupakan titik
tangkap resultan semua gaya berat yang bekerja pada setiap partikel penyusun benda tersebut.
Jika bentuk benda simetris (misalnya : Persegi, Persegi panjang, Lingkaran, Segitiga, dll) dan
benda homogen (kerapatan sebagian benda sama atau benda tersusun dari bahan sejenis)
maka titik berat berhimpit dengan pusat massa benda, di mana titik berat dan pusat massa
terletak di tengah-tengah benda tersebut. Untuk segitiga, pusat massa terletak pada 1/3 h, di
mana h = tinggi segitiga. Titik yang terdapat di tengah-tengah benda merupakan titik berat
benda.
Sedangkan jika benda homogen tetapi tidak simetris maka posisi titik berat benda dapat
ditentukan menggunakan rumus berikut :
Keterangan :
A = Luas benda
x = Titik tengah benda padasumbu x
y = Titik tengah benda padasumbu y

Jika benda homogen tersebut bentuknya beraturan seperti segilima beraturan,


segienam beraturan, atau segi-n beraturan maka titik berat ada pada sumbu simetrinya.
Untuk bangun 2 dimensi segiempat (persegi maupun persegi panjang) titik  berat berada
pada perpotongan diagonalnya.
Untuk bangun datar lingkaran titik berat berada pada pusat lingkaran.
3. Letak / Posisi Titik Berat :
a.Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur.
b. Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang.
c.. Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan bentukny
BAB II
LAPORAN  PRAKTIKUM

1.   Alat & Bahan


1. Statif
2. benang
3. .paku
4. beban
5. gunting
6 .kertas buffalo
7. kertas milimeter
2.   Langkah Kerja
1. siapkan alat dan bahan yang di butuhkan di atas meja
2. guntinglah kertas buffalo menjadi tiga bentuk seperti gambar di bawa
3. buatlah lubang pada setiap ujung benda tersebut dengan menggunakan paku dan
di beri tanda A,B,C dan seterusnya sesuai jumlah ujung benda
4. timbanglah massa awal kertas buffalo
5. jepitkan paku pada penjepit yang di pasang pada sebuah statif dan gantungkan
beban dengan benang [ket:beban jangan sampai tersenggol,usahakan dalam
keadaan tenang
6. gantungkan paku pada benda melalui lubang A yang sudah di buat sehingga benda
bebas berputar
7. tandai bagian ujung bawah benda yang di lalui benang dengan A:
8. ulangi langkah 5 dan 6 dengan menggantungkan benda pada lubang B,C dan
seterusnya
9. hubungkan titik A dengan titik A;B dengan B; dan seterusnya sehingga di
dapatkan titik potongnya.berilah tanda pada titik potong tersebut
10. potonglah kertas buffalo melalui garis A-A sehingga menjadi dua bagian
kemudian timbanglah masing-masing potongan,sehingga di dapatkan m1 dan m2
11. tempelkan kedua potongan kertas karton dari pada selembar kertas millimeter
12. ukurlah x,y,x1,x2,y1 dan y2 yaitu koordinat titik
13. catatlah data yang diperoleh kedalam table pengamatan
14. lakukan langkah-langkah di atas untuk setiap benda yang di sediakan
3 .Variabel percobaan
Variable control:
Variable manipulasi:
Variable respon
4 .DATA PENGAMATAN
No. Benda X0 Y0
1.
Ketupaat 2,3cm 6,3

2 Limas 8,3 cm 10,2cm

3. Bangun ruang 6,2cm 8,4cm


.

5 Analisis data
Dari praktikum Titik Berat yang telah dilaksanakan dapat dibuat pembahasan dari
hasil data pengamatan Titik Berat, yaitu sebagai berikut.
Benda ketupat memiliki Titik Berat yaitu ( X0 ; Y0 ) = ( 2,3;6,3 ).
Limas memiliki Titik Berat yaitu ( X0 ; Y0 ) = ( 8,3;10,2 )
Bangun ruang memiliki titik berat yaitu (x0;y0) (6,2;8,4) .
6 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, telah didapatkan titik beratnya yaitu berada
pada perpotongan dari 3 (tiga) buah garis yang didapat dari percobaan dengan menggunakan
beban yang digantung pada benang yang kemudian benang bergantung beban tersebut
digantungkan pada pines lalu pada saat keadaan benda seimbang dibuat garis sesuai arah
benang yang telah diikatkan beban tersebut. Dengan menggunakan ketiga garis yang telah
diperoleh dari perobaan, didapatkan titik potong pada benda sebagai titik berat benda.
Pada ketupat titik beratnya berada pada titik (2,3;6,3).
Ciri keadaan benda seimbang yaitu pada saat di titik perpotongan ketiga garis tersebut
ditancapkan paku pada karton tidak bergelayutan / bergerak ke sana ke mari, sedangkan saat
paku ditancapkan pada lubang bagian sisi-sisi samping karton yang berbentuk ketupat, yang
memiliki titik berat terletak pada koordinat (2,3;6,3 )serta limas, yang titik beratnya terletak
pada koordinat (8,3;10,2 )dan bangun ruang yang titik beratnya (6,2;8,4) mengalami
pergerakan ke sana ke mari.
Ini membuktikan bahwa titik perpotongan ketiga garis tersebut adalah titik berat dari bangun
tersebut.
BAB III
PENUTUP
1.    Simpulan
Dari praktikum Titik Berat yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1.      Setiap benda memiliki titik berat.
2.      Untuk mencari titik berat dari suatu benda yang memiliki bentuk yang beraturan maupun
tidak beraturan dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan sederhana yaitu titik berat dari
suatu benda didapat dari perpotongan tiga buah garis atau lebih yang ada pada benda tersebut.
3.      Posisi Titik Berat benda terletak pada perpotongan diagonal sisi untuk benda homogen
berbentuk teratur. Sedangkan untuk benda sembarang posisi Titik Berat benda terletak pada
perpotongan tiga garis vertikal / lebih.
2.    Saran
1.      Persiapkan dan periksa (cek) terlebih dahulu semua peralatan dan bahan yang akan
digunakan dalam kegiatan praktikum Titik Berat.
2.      Lakukan semua langkah kerja dalam kegiatan praktikum Titik Berat secara tertib, sistematis
(berurutan) dan benar.
3.      Lakukan praktikum dengan kompak dan menjalin kerja sama antar anggota kelompok dan
ciptakan suasana yang kondusif.
4.      Pada saat membuat 3 (tiga) lubang pada benda, jangan buat lubang pada posisi tegak lurus
atau segaris / lurusnya lubang yang sebelumnya telah dibuat, karena apabila dibuat lubang
pada posisi tegak lurus atau segaris / lurusnya lubang yang sebelumnya telah dibuat maka 2
(dua) lubang tersebut hanya akan menghasilkan 1 (satu) garis lurus saja. Dan akhirnya nanti
hanya akan menghasilkan 2 garis saja untuk menentukan titik perpotongan. Sedangkan pada
praktikum Titik Berat ini dibutuhkan 3 (tiga) garis untuk menentukan titik perpotongan pada
benda.
5.      Beban pada tali yang dipasang pada statif sebaiknya diletakkan pada bagian belakang
benda, supaya lebih mudah memberi tanda pada saat keadaan benda seimbang.
6.      Pada saat menentukan koordinat X0 dan Y0 dari titik tengah benda, sebaiknya jiplak /
gambarlah benda pada selembar kertas supaya lebih mudah dalam menentukan koordinat X0
dan Y0 dari titik tengah benda tersebut.
7.      Ambillah gambar setiap percobaan untuk digunakan sebagai bukti, arsip / dokumentasi
percobaan yang telah kalian lakukan.
8.      Catat setiap hasil data pengamatan secara objektif (sesuai kenyataan).

Anda mungkin juga menyukai