“TITIK BERAT”
Anantya Septiara T. (A-6/05)
TUJUAN
PRAKTIKUM
Untuk menentukan letak titik berat benda homogen yang teratur dengan
menggunakan luasan benda tersebut.
01
DASAR TEORI
KLIK UNTUK LANJUT !
DASAR TEORI
Semua benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat dianggap terkonsentrasi
01 pada satu titik yang disebut pusat gravitasi atau titik berat. Pada titik berat ini gaya-gaya yang
bekerja menghasilkan momen resultan sama dengan nol. Karena itulah benda yang ditumpu
pada titik beratnya akan berada dalam keseimbangan statis.
Suatu benda tegar dapat mengalami gerak translansi (gerak lurus) dan gerak rotasi.
02 Benda tegar akan melakukan gerak translansi apa bila gaya yang diberikan pada benda
tepat mengenai suatu titik yang disebut titik berat. Benda akan seimbang ketika
diletakkan di tiik beratnya.
Titik berat adalah suatu kesetimbangan suatu benda ataupun suatu bangun baik itu panjang maupun
03
luas dan volume. Benda ukurannnya dapat diabaikan sehingga dapat digambarkan sebagai suatu
titik materi, disebut partikel. Gerak yang terjadi pada partikel hanyalah gerak translansi. Gerak
translansi adalah gerak yang tidak menyebabkan gerak rotasi. Oleh karena itu satu satunya syarat
agar suatu partikel seimbang adalah resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan
nol.
RUMUS TITIK
BERAT
02
ALAT DAN
BAHAN
KLIK UNTUK LANJUT !
ALAT DAN BAHAN
1. Jarum
2. Benang
3. Kertas Karton
4. Gunting
5. Penggaris
6. Bolpoint
7. Penghapus (Beban)
8. Millimeter Block
9. Lem Stick
PROSEDUR
03 PRAKTIKUM
KLIK UNTUK LANJUT !
PROSEDUR PRAKTIKUM
Q2 = ( 5 ; 8,9)
Q3 = ( 9,8 ; 4,5 )
Luas A1 = 100cm2
Luas A2 = 55 cm2
Luas A3 = 45 cm2
TABEL
PRAKTIKUM 05
KLIK UNTUK LANJUT !
TABEL PRAKTIKUM
7,6 6,7 5 8,9 9,8 4,5 55 45 100 CM2 ( 275 +487 ) = ( 467.5 + 202,5 )
CM CM CM CM CM CM CM2 CM2 762 = 670
TABEL PRAKTIKUM
ANALISIS DATA
KLIK UNTUK LANJUT !
06
ANALISIS DATA
- Dari data yang telah didapatkan. Maka
dalam menghitung rumus titik berat
dengan luasan menggunakan rumus yang
sesuai.
- Dari perhitungan disamping dapat
diketahui bahwa hasil dari titik berat 2
persegi panjang dan persegi adalah sama.
- Sebenarnya ukuran tersebut tidak tepat
7,6 cm tetapi 7,62 cm. Saya menerapkan
sistem pembulatan sehingga didapat hasil
yang sama yaitu 7,6 cm dan 6,7 cm.
07
KESIMPULA
N
KLIK UNTUK LANJUT !
KESIMPULAN
Setiap benda memiliki titik berat, untuk mencari titik berat tersebut dari
benda beraturan ataupun tidak dapat dilakukan dengan perpotongan 2
buah garis/ lebih yang vertikal dengan menggunakan bantuan beban dan
benang.
Kita dapat menentukan titik berat benda dari bidang potongan benda
tersebut dan jika dihitung titik berat benda asli dan gabungan dari bidang
potongan adalah sama dengan menggunakan rumus yang sesuai. Jika
berbeda, maka akibat dari ketidaktelitian/kecerobohan dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
● http://catatanthomas.blogspot.com/2017/06/laporan-praktikum-fisika-menentukan.htm
l
● https://idschool.net/sma/cara-mencari-titik-berat-benda/
● https://www.zenius.net/prologmateri/fisika/a/453/titik-berat-benda-homogen
THANK
YOU
Anantya Septiara T. (A-6/05)