Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA BENDA PADAT MODUL A KESEIMBANGAN GAYA

KELOMPOK 12

Afifah Meidivia Dwi Shara Gisda Pratika Ukthiy Afifah Zebian Paskalis

1206241754 1206241086 1206241786 1206243204 1206244081

Tanggal Praktikum Asisten Praktikum Tanggal disetujui Nilai Paraf Asisten

: : : : :

8 Maret 2014 Indah Alfira Chairunnisa

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2014

A. POLIGON GAYA

I.

TUJUAN Untuk menguji bahwa beberapa gaya yang berada dalam kondisi seimbang memenuhi persamaan: Px = Py = M Dan gaya- gaya tersebut dapat digambarkan dalam poligon gaya tertutup dimana sisi-sisi poligon tersebut mewakili gaya-gaya, termasuk besar dan arahnya.

II.

TEORI Desain suatu struktur benda didasarkan atas berat dari struktur itu sendiri dan gaya-gaya yang bekerja pada struktur serta gerakan yang memengaruhi struktur tersebut. Umumnya pada desain struktur tidak terdapat gerakan dan struktur berada dalam keseimbangan statik. Maka, gaya-gaya dalam keseimbangan harus memenuhi dua persamaan, yaitu resultan dari semua gaya harus nol (0) dan momen di semua titik harus (0). Dalam persamaan matematis kondisi ini dapat digambarkan sebagai: Px = 0 Mx = 0 Px = 0 Py = 0 My = 0 Py = 0 Pz= 0 Mz = 0 Mz = 0

Jika gaya-gaya berlaku pada satu bidang, maka:

Serangkaian percobaan yang dilakukan UI memberikan pengertian yang jelas tentang semua aspek dari keseimbangan dan aplikasinya pada gaya-gaya dalam ruang dan diagram gaya bebas.

III. PERALATAN 1. Papan gaya 2. Katrol tunggal 3. Katrol ganda 4. Tali 5. Penggantung beban 6. Selotip/isolasi

7. Cincin tunggal 8. 2 (dua) cincin yang dihubungkan dengan tali

IV. CARA KERJA a. Gaya Konkuren 1. Lubangi pusat kertas A1 (perpotongan diagonal) dengan diameter lubang 6 mm. 2. Lepas centre peg (pasak) dan pasang kertas pada papan bidang gaya dan pasang kembali centre peg (pasak) melalui lubang yang tersedia 3. Gunakan cincin tunggal dan 6 tali beban kemudian pasang masing-masing tali pada katrol-katrol 3 (tali) pada katrol sebelah kiri dan lainnya pada katrol sebelah kanan. 4. Gantungkan penggantung beban pada tali 5. Tambahkan beban pada penggantung dan perhatikan bagaimana tali-tali tersebut bergerak membentuk keseimbangan baru setiap beban ditambah 6. Setelah didapat kesetimbangan, gambar posisi gaya-gaya tersebut pada kertas gambar dan tulis besar bebannya (termasuk berat penggantung)

b. Gaya Non Konkuren 1. Sekarang gunakan sepasang cincin yang dihubungkan dengan tali dan ikat 6 (enam) tali sehingga 3 (tiga) tali terikat pada masing-masing cincin 2. Kemudian gantung beban ada tiap tali, setelah itu gambar tali-tali tersebut pada kertas gambar dan catat beban yang digantung pada setiap tali

V. PENGOLAHAN DATA a. Gaya Konkuren Dari percobaan yang dilakukan, dapat digambarkan diagram keseimbangan titik sebagai berikut:

Untuk mendapatkan total gaya yang berkerja searah sumbu x dan sumbu y, digunakan rumus:

Gaya P1 P2 P3 P4

Besar Gaya (N) 1.5 0.6 0.5 1.6 P

Sudut () 20 47 75 12

Px (N) -1.409 -0.409 0.129 1.565 -0.124


|

Py (N) -0.513 0.438 0.482 -0.332 0.075

Kesalahan relatif Px= |

= || Kesalahan relatif Py= | =| |

)| |

b. Gaya Non Konkuren Pada percobaan dengan dua cincin, diperoleh diagram kesetimbangan sebagai berikut:

Pengolahan data dilakukan dengan rumus:

Gaya P1 P2 P3 P4

Besar Gaya (N) 1.7 0.9 0.6 2.2

Sudut () 22 55 82 20 M

Py (N) -0.636 0.737 0.594 -0.752

L 0.13 0.13 0.13 0.13

MA (Nm)

MB (Nm) -0.082 0.095

0.077 -0.097 -0.02 |

0.013

Kesalahan Relatif MA= | =| |

Kesalahan Relatif MB= | =| |

VI. ANALISA a. Analisa Percobaan a.1. Gaya Konkuren Langkah pertama dalam percobaan keseimbangan gaya konkuren adalah kertas A1 dipasang di papan tulis dengan cara dilubangi di tengah agar mur, yang nantinya digunakan sebagai titik pusat, bisa terpasang. Lalu kertas direkatkan dengan selotip di keempat ujung sisinya agar kertas tetap lurus. Kesalahan yang terjadi adalah kertas terpasang dengan miring meskipun sudut elevasinya kecil. Kemudian disiapkan cincin yang dihubungkan dengan empat tali yang disambung dengan katrol pada pinggir-pinggir papan gaya. Lalu pada ujungujung tali digantung beban yang bervariasi sampai cincin di tengah papan gaya setimbang. Maksudnya setimbang adalah mur, yang berfungsi sebagai titik pusat, benar-benar berada di tengah cincin. Kesalahan yang terjadi dalam langkah ini adalah mur tidak benar-benar berada di pusat cincin. Setelah tali yang dibebani stabil dan berada pada posisi di sekitar tengah-tengah papan gaya, titik pusat pada cincin dan arah gaya pada tali di tandai pada kertas A1. Lalu gaya-gaya pada tali dicatat, gaya-gaya yang dihitung ditambah dengan 0.5 N yaitu berat penggantung beban. Setelah itu semua tali, beban, dan kertas A1 dilepas. Pada kertas A1 yang sudah ditandai, ditarik garis dari titik-titik pada tali beban ke titik pusat pada cincin. Lalu digambar juga bidang cartesius yang melewati titik pusat pada cincin.

a.2. Gaya Non Konkuren Langkah-langkah awal percobaan kesetimbangan gaya nonkonkuren sama seperti percobaan gaya konruen yaitu kertas A1 dipasang di papan tulis dengan cara dilubangi di tengah agar mur, yang nantinya digunakan sebagai titik pusat, bisa terpasang. Lalu kertas direkatkan dengan selotip di keempat ujung sisinya agar kertas tetap lurus. Kesalahan yang terjadi adalah kertas terpasang dengan miring meskipun sudut elevasinya kecil. Kemudian digunakan dua cincin yang

dihubungkan dengan tali sebagai pengganti cincin yang digunakan pada percobaan kesetimbangan gaya nonkonkuren. Kemudian masing-masing cincin dihubungkan pada beban dengan menggunakan tali. Cincin pada masing-masing sisi dilewatkan pada katrol yang bersesuaian dengan sisi-sisinya. Kemudian digantung beban yang bervariasi pada masing-masing tali, beban yang digunakan diperkirakan sehingga tali penghubung dua cincin merentang lurus dengan sudut 180 dan berada tepat di tengah dan di atas mur, yang jaraknya hanya beberapa milimeter saja. Setelah kedua cincin dan tali penghubungnya stabil, titik pusat pada kedua cincin ditandai, begitu juga dengan arah gaya pada tali-tali beban. Beban pada tiap tali dicatat dengan menambahkan 0.5 N sebagai berat pengait beban. Kemudian semua cincin, kertas A1, tali dan beban dilepas. Pada kertas A1 ditarik garis penghubung antara kedua titik pusat cincin yang sudah ditandai, lalu beban-beban yang bersesuaian dihubungkan dengan titik pada cincin. Bidang cartesius digambar dengan menggunakan garis penghubung titik pusat dua cincin sebagai axis, dan terdapat dua ordinat yang tegak lurus axis pada kedua titik pusat cincin.

b. Analisa Hasil b.1. Gaya Konkuren Dari data yang telah dikumpulkan maka akan dapat digambarkan poligan kesetimbangan titik sebagai berikut :

Seharusnya poligon ini menutup, dan P4 ujungnya kembali ke titik awal, akan tetapi P4 tidak mencapai titik awal kembali. Pada kesetimbangan titik, semua gaya-gaya yang terjadi pada sebuah titik jika dijumlahkan menurut besar dan arahnya, gayanya akan menghasilkan 0. Tetapi dari pengolahan data yang dilakukan, jumlah gaya yang berkerja pada sumbu-x adalah sebesar -0.124 dan pada sumbu-y 0.075. Ini menunjukan adanya kesalahan dalam percobaan.

b.2. Gaya Non Konkuren Untuk gaya non konkuren, karena terdapat dua titik yang berkerja pada satu sistem, maka yang digunakan untuk mengecek kesetimbangan adalah momen di kedua titik dan sebagai hasil analitis untuk diperbandingkan dengan percobaan digunakan . Karena kedua titik sejajar, maka yang menghasilkan momen di

hanyalah gaya dalam arah sumbu-y pada gaya. Setelah diolah, didapatkan

kedua titik, yaitu pada titik A sebesar -0.02 Nm dan pada titik B 0.013 Nm. Ini menunjuan adanya kesalahan pada percobaan.

b.3. Analisa Kesalahan Kesalahan relatif yang didapatkan setelah hasil pengolahan data dibandingkan dengan hasil analitis adalah sebagai berikut : gaya konkuren memiliki kesalahan relatif sebesar dan sedangkan gaya non konkuren dan . Kesalahan yang

memiliki kesalahan relatif sebesar

terjadi saat praktikum dan mempengaruhi keakuratan data yang dikumpulkan adalah saat pembacaan sudut ketika mengukur gaya-gaya yang ada dari titik pusat ; ketidaktelitian praktikan dalam mencatat gaya atau dalam menghitung proyeksi gaya dan momennya ; terjadi sumbu x dan sumbu y yang digambar kurang tegak lurus ataupun pada saat menggambar tali beban pada kertas dan gambar tali kurang sejajar dengan gaya yang sebenarnya ; terjadi senggolan pada tali gaya dan pada saat menggambar garis gaya yang menyebabkan posisi kesetimbangan bergeser ; gesekan pada katrol mempengaruhi nilai beban sebenarnya yang terjadi pada cincin ; pada saat mencatat besar beban pada tali, terjadi kesalahan dalam menemukan tali yang bersesuaian, sehingga gaya dan arahnya sebenarnya tidak sesuai ; kurang tegak lurusnya kertas di papan gaya.

VII.

KESIMPULAN

Dari pengolahan data kesetimbangan pada gaya konkuren yang dilakukan diperoleh nilai: sebesar dan dan yang masing masing memiliki kesaahan relatif . Karena kesalahan relatif pada kedua hasil

pengolahan data kecil, maka dapat disimpulkan bahwa percobaan cukup berhasil membuktikan bahwa pada kesetimbangan titik, besar gaya pada arah sumbu-x dan sumbu-y adalah sama dengan 0 ( ).

Pada pengolahan data kesetimbangan gaya non konkuren, diperoleh nilai dan dan masing-masing nilai memiliki kesalahan relatif . Dengan kesalahan relatif yang sangat kecil maka dapat

disimpulkan bahwa percobaan non konruen berhasil membuktikan gaya nonkonkuren yang berkerja memenuhi persamaan .

B. GAYA-GAYA SEJAJAR DAN TEGAK LURUS

I.

Tujuan Percobaan ini dilakukan untuk memeriksa apakah keseimbangan dapat terwujud ketika gaya-gaya paralel bekerja pada struktur.

II.

Teori Pada pelajaran mengenai keseimbangan terdapat dua kasus khusus yang harus diperhatikan. Kasus pertama sangat umum terjadi dimana semua gaya bekerja paralel dan tidak membentuk poligon gaya. Sebuah meja dengan tiga gaya ke bawah akan diimbangi oleh tiga reaksi ke atas oleh kaki-kaki meja. Keadaan ini dinyatakan dengan satu persamaan yaitu Pv = 0 dan persamaan lebih lanjut bergantung pada penggunaan keseimbangan momen.

GAMBAR A.2 Gaya Paralel yang Bekerja pada Struktur

Kasus kedua terjadi ketika dua buah gaya paralel, sama besar tapi berlawanan arah bekerja pada struktur yang beratnya dapat diabaikan. Kasus ini memenuhi keseimbangan gaya-gaya vertikal ( Pv = 0) tetapi struktur akan berputar kecuali jika diberikan momen tambahan seperti pada gambar (a). Momen tambahan ini diberikan dengan cara ditunjukkan pada gambar (b), dimana sepasang gaya sejajar Pb sama besar dan berlawanan arah bekerja pada struktur.

III. Peralatan a. Alat 1 1. Papan gaya 2. Pasak tengah 3. Pembuat garis 4. Katrol tunggal 5. Katrol ganda 6. Tali 7. Penggantung beban 8. Klip papan 9. Cincin 10. Cincin ganda b. Alat 2 1. Rangka batang warrer dan pengimbang 2. Reaksi batang N dan pengimbang 3. Reaksi circular dan pengimbang 4. Tempat pengait tali sambungan

IV. Cara Kerja 1. Lepas pasak dan pasang kertas pada papan bidang gaya dan pasang kembali pasak melalui lubang yang tersedia 2. Ambil salah satu rangka batang dan letakkan lubang pusat gravitasi di atas pasak tengah papan gaya 3. Pasang tali di lokasi reaksi perletakkan gaya pada katrol 4. Gunakan dua katrol ganda sevara vertikal di atas setiap ujung rangka batang untuk mengetahui reaksi dan gantung beban langsung dari bawah rangka batang pada lubang yang telah tersedia. Penggantung beban ikut dihitung sebagai bagian dari keseluruhan beban sedangkan tali penggantung diabaikan beratnya. 5. Gantungkan beban ke rangka batang dan tambahkan beban ke setiap tali pengimbang reaksi sehingga: (a) Rangka batang horizontal (b) Lubang pusat gravitasi berada tepat di tengah pasak tengah Pada kondisi ini rangka batang akan seimbang, mengambang bebas akibat reaksi vertikal dan gaya yang bekerja padanya. 6. Baca dan catat beban total termasuk penggantung dan reaksinya

V. Pengolahan Data

Gaya P1 P2 P3 P4

Besar Gaya (N) 1.1 1.3 0.7 1.8

Sudut () 23 56 100 15

PX (N) -1.012 -0.726 -0.121 1.738 -0.121 |

Py (N) -0.429 1.077 0.689 -0.465 0.872 = 16.4%

LX (m) 0.15 0.15 0.15 0.15

LY (m) 0.086 0.086 0.086 0.086

MX (Nm) 0.087 -0.062 -0.010 0.149 0.164

MY (Nm) -0.064 0.161 -0.103 0.069 0.063

Kesalahan Relatif MX = |

Kesalahan Relatif MY = | 0.063 | x 100% = 6.3% Kesalahan Relatif H = | - 0.121 | x 100% = 12.1% Kesalahan Relatif V = | 0.872 | x 100% = 87.2%

VI. Analisa a. Analisa Percobaan Percobaan ini dilakukan dengan memasang rangka batang yang berbentuk trapesium pada tengah-tengah papan gaya dan dihubungkan dengan dua tali beban pada katrol ganda di sisi atas papan gaya. Setelah itu rangka batang diberi beban dengan besar yang sudah ditentukan, dan praktikan menambah beban pada kedua tali beban sampai rangka batang seimbang. Rangka batang dikatakan seimbang apabila pada lubang tempat rangka batang disangkutkan pada paku, paku berada

tepat di tengah-tengah. Setelah itu besarnya beban dan berat sendiri dari rangka batang dicatat.

b. Analisa Hasil Dari hasil percobaan didapatkan MX sebesar 0.164 Nm dan MY sebesar 0.063 Nm. Seharusnya M menurut teoritis bernilai 0. Hal ini menunjukkan adanya kesalahan saat praktikum.

c. Analisa Kesalahan Setelah dibandingkan dengan hasil teoritis, didapatkan kesalahan relatif untuk MX sebesar 16.4 % ; MY sebesar 6.3% ; H = 12.1% ; V = 87.2% . Kesalahankesalahan yang terjadi dan mempengaruhi data hasil percobaan adalah alat yang kurang optimal karena katrol mengalami kecacatan yang menyebabkan rangka batang berubah posisi ; kekurangan ketelitian praktikan saat mengira bahwa mur sudah di tengah trapesium, mencatat gaya, menggambar gaya, adanya elevasi atau tidak lurusnya kertas pada papan gaya ; gesekan pada katrol mempengaruhi besarnya beban yang berkerja pada rangka batang.

VII.

Kesimpulan Perhitungan yang dilakukan dengan rumus , dan

secara tidak langsung membuktikan bahwa kesetimbangan memang berlaku dan memiliki kondisi-kondisi yang memenuhi rumus tersebut, meskipun hanya mendekati nol. Setelah dibandingkan dengan hasil percobaan terdapat kesalahan relatif yang cukup kecil, kecuali pada gaya vertikal yang memiliki kesalahan relatif yang besar sehingga dapat disimpulkan bahwa percobaan ini masih bisa membuktikan bahwa pada gaya-gaya paralel yang berkerja pada suatu struktur, berlaku kesetimbangan karena adanya reaksi yang menyeimbangkan gaya-gaya beban dan berlaku .

VIII. Lampiran

Beban Penggantung

Percobaan Gaya Konruen

Percobaan Gaya Sejajar dan Tegak Lurus

Percobaan Gaya non Konruen

Katrol

IX.

Referensi Hibbeler, R.C. Engineering Mechanics: Statics. Prenhallindo.1998. Jakarta. Pedoman Praktikum Mekanika Benda Padat. Laboratorium Struktur dan Material Departemen Teknik Sipil.

Anda mungkin juga menyukai