Anda di halaman 1dari 4

KESETIMBANGAN PARTIKEL

Disusun Oleh:
Agil Kurniawan (22503241028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
Pembahasan

Setelah melakukan pengukuran dalam praktikum dan mengumpulkan data, kami


melakukan perhitungan, membahas, dan menjelaskan hasil praktikum untuk
mendapatkan data pada tabel. Kami melakukan langkah-langkah kerja sesuai
dengan prosedur. Kami melakukan 3 kali percobaan dengan masing-masing
menggunakan 4 beban yang berbeda. Data yang telah diperoleh kami tuliskan
pada tabel. Kemudian data-data tersebut kami olah menggunakan rumus-rumus
yang telah tersedia di dalam buku panduan praktikum, dan hasil pengolahan data
kami tuliskan pada tabel.

Suatu benda dapat dikatakan setimbang apabila resultan gaya dan momen gayanya
sama dengan nol. Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan sehingga
dapat digambarkan sebagai suatu titik materi. Suatu partikel dapat dikatakan
dalam keadaam setimbang apabila jumlah prhitungan daya-daya yang bekerja
pada partikkel tersebut sama dengan nol.

A. Syarat kesetimbangan partikel adalah F = 0.

B. Sebuah titik atau benda partikel ditarik oleh gaya-gaya F1, F2, F3, dan F4
berturut-turut yang membentuk sudut θ 1, θ 2, θ 3, θ 4 .

C. Bila setiap gaya diuraikan pada sumbu x,dan sumbu y, diperoleh :


F𝑥= F cos θ dan F𝑦= F sin θ .
Pada saat melakukan praktikum, kami melakukan beberapa percobaan pengukuran
kesetimbangan benda dengan benda yang memiliki massa yang berbeda-beda.
Percobaan kami lakukan sebanyak 3 kali dan menghasilkan sudut yang berbeda-
beda di setiap percobaannya. Besarnya gaya yang bekerja pada benda dapat
diperoleh melalui pembacaan titik koordinat pada kertas milimeter. Kami
memperoleh data dan melakukan perhitngan yang terdapat pada tabel berikut ini
Resultan (Kertas Milimeter) Resultan (Menggunakan Rumus)
Percobaan 1
1. Rx −1,7 −0,0908
2. Ry −0,9 0,2863
3. R 2 0,172768
Percobaan 2
1. Rx 1,9 0,2438
2. Ry 8,8 0,304
3. R 9,2 0,389685
Percobaan 3
1. Rx 0,8 −0,1391
2. Ry −4,2 0,072
3. R 4,3 0,15663
Resultan gaya tidak Nol.
Pada mulanya kesetimbangan titik berada di tengah bidang pengamatan yang
mana saat itu tidak ada pemberian pemberat/gaya pada masing-masing ujung tali
sehingga resultan gaya dianggap nol dengan posisi titik seimbang 4 tali ditengah
bidang.
Setelah diberi pemberat yang berbeda nilainya pada setiap ujung tali, terjadi
perpindahan posisi titik seimbang. Perpindahan posisi dari titik semula (O) ke
posisi akhir dinyatakan dalam (R) melalui perhitungan yang sudah dilakukan
besar nilai (R) dapat ditemukan melalui jarak antara posisi awal dan posisi akhir
titik seimbang (ini mengacu pada metode polygon) dan penjumlahan gaya-gaya
yang bekerja pada sistem ini.
Dalam perhitungan resultan menggunakan penjumlahan gaya-gaya yang bekerja
tidak ditemukan besarnya resultan =0. Hal ini dikarenakan besarnya gaya yang
diberikan pada setiap ujung tali berbeda-beda. Pemberian besar gaya yang berbeda
ini menyebabkan perpindahan titik setimbang tali dari posisi awal ke posisi akhir
yang membuktikan bahwa terjadi resultan gaya. Apa bila gaya yang diberikan
pada setiap ujung tali sama besar, maka akan didapatkan besarnya resultan =0
yang dibuktikan tidak terjadinya perpindahan titik setimbang tali.

Kesimpulan
Berdasarkan data yang kami peroleh dapat dikatakan bahwa gaya F dapat
diuraikan dalam F cos θ untuk sumbu x dan F sin θ untuk sumbu y. Agar dapat
menggunakan syarat-syarat kesetimbangan untuk menghitung gaya yang belum
diketahui, maka kita amati dulu partikel yang ada dalam keadaan setimbang
dimana gaya yang akan di hitung. Jadi untuk memperoleh kesetimbangan benda
dapat digunakan ∑Fx  =0 dan ∑Fy=0 dan menghitung betul prosedur yang baik
dan benar

Anda mungkin juga menyukai