Yangge bentuk tarian rakyat dari Dinasti Song yang paling representatif dari kesenian
rakyat. Tarian ini sangat populer di Cina utara, baik di pedesaan dan kota-kota, terutama di
kalangan orang tua. Kerumunan orang pergi di jalan di malam hari dan menari bersama-sama
dalam satu baris atau dalam lingkaran kepala-ke-ekor.
Penari berdandan dengan kostum warna-warni, alat peraga seperti waistdrum, menari
kipas, keledai palsu dan sampah, dan biasanya menggunakan pita sutra merah di sekitar
pinggang. Para penari mengayunkan tubuh sesuai musik yang dimainkan oleh drum, terompet
dan gong, kemudian akan banyak orang bergabung untuk melihat Yang Ge dan menari
bersama.
TARI BON ODORI-JEPANG
Bon Odori adalah tarian rakyat populer Jepang, memiliki sejarah 600 tahun.
Ini berasal dari upacara dari Buddhis 'Urabone' dan menari adalah untuk menyambut para
arwah leluhur kembali. mewariskan dari nenek moyang dari para penari, itu menciptakan
ilusi menari dengan roh. Beberapa daerah memiliki penari memakai topeng untuk
meningkatkan pengalaman.
Tarian barongsai, singa dan naga merupakan satu kesenian tradisional di Vietnam dan juga
merupakan aktivitas yang tidak bisa kurang dalam aktivitas-aktivitas tradisional, khususnya
sehubungan dengan Hari Raya Tet dan Festival Medio Musim Rontok.
Tarian barongsai, singa dan naga mempunyai makna memohon kemujuran
sehubungan dengan awal Tahun Baru, mendapat lebih banyak rezeki dalam menjalankan
usaha bisnis, oleh karena itu pada hari-hari awal tahun baru dan selama bulan pertama tahun
imlek, di banyak daerah di seluruh negeri dipertunjukkan tarian barongsai di jalan-jalan dan
mereka datang di setiap rumah, melakukan acara pertunjukan tarian barongsai dengan
keinginan memohon rezeki untuk tuan rumah yang akan menikmati satu tahun laris berbisnis
dan kesehatan baik.
Di Vietnam sekarang ada kira-kira 70 grup tarian barongsai, singa dan naga yang
beraktivitas di seluruh negeri. Grup tarian barongsai terdiri dari seorang yang mengenakan
topi kertas dan melakukan pertunjukan dengan tingkah laku seperti barongsai sesuai dengan
irama genderang. Di kepala barongsai ada satu ekor panjang dari kain berwarna yang
dikibar-kibarkan seorang sesuai dengan irama genderang itu. Selain itu, ada juga lonceng,
lampu berwarna, panji 5 warna dan membela yang mengikuti grup tarian barongsai ini.
Kumpulan pengarak grup tarian barongsai berjalan di depan, orang besar dan anak-anak
mengikutinya. Pada hari-hari itu, di setiap rumah ada penghargaan yang dipasang di tempat
tinggi yang berusaha direbut oleh peniru barongsai ini.
Dalam acara pertunjukan tarian barongsai, singa dan naga, tidak bisa kurang Dewa
Rezeki, satu tokoh yang perutnya besar, mengenakan baju hitam, memegang kipas,
mengenakan topeng dan lain-lain. Dewa Rezeki ini dianggap sebagai imajinasi Buddha Di
Lac - Sang Buddha yang selalu gembira dan alim.