Anda di halaman 1dari 42

Macam-macam Tarian Tradisional

Daerah dan Penjelasannya


Macam-macam Tarian Daerah dan Penjelasannya – Di Indonesia ada
berbagai macam kebudayaan tradisional yang berbeda-beda untuk setiap
daerahnya. Salah satu contoh kebudayaan daerah di Indonesia yang
beraneka ragam adalah tarian.

Tarian merupakan gerakan tubuh yang dilakukan pada waktu dan tempat
tertentu sebagai bentuk pergaulan, ungkapan perasaan, maksud dan
pikiran secara berirama. Hampir setiap provinsi memiliki jenis kebudayaan
tari yang berbeda-beda.

Meskipun banyak perbedaan antara tarian satu dengan tarian yang lain,
masing-masing tarian mempunyai daya tarik dan keunikan sendiri-sendiri.
Justru dengan adanya jenis tarian tadisional daerah yang beraneka ragam
dan tersebar di seluruh penjuru tanah air, bangsa Indonesia
menjadi negara yang terkenal dan terbaik akan kekayaan tari-tarian,
budaya serta kesenian tradisional yang dimilikinya.

Nah diantara banyaknya jenis tarian yang hampir setiap daerah


memilikinya, disini kita akan membahas beberapa jenis tarian yang sudah
terkenal di negara kita tercinta ini. Diantara jenis tarian-tarian tersebut
adalah:

1. Tarian Bedhaya Ketawang dari Daerah Jawa Tengah

Tarian tradisional daerah yang pertama yaitu Bedhaya Ketawang. Nama


tarian ini berasal dari dua suku kata yang berbeda. Setiap kosakatanya
juga mengandung arti yang berbeda yakni “bedhaya” yang memiliki arti
penari wanita sedangkan ketawang artinya langit. Apabila dua suku kata
tersebut disatukan maka makna yang dimaksud adalah penari wanita yang
berasal dari istana langit.

Biasanya tarian bedhaya ketawang di pertunjukkan hanya untuk acara


resmi dengan tujuan menghibur pada hadirin. Untuk sejarah dari tarian
bedhaya ketwang ini bercerita tentang hubungan Ratu Kidul atau yang
biasa kita sebut sebagai Nyai Roro Kidul.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat, apabila ada yang


membawakan tarian bedhaya ketawang maka Nyai Roro Kidul akan
mendatangi tempat dimana tarian tersebut dibawakan serta ikut menari.
Pada umumnya tarian bedhaya ketawang dibawakn oleh sembilan orang
penari wanita.
Dimana angka sembilan yang dipilih ini untuk melambangkan Wali Songo.
Namun ada juga yang berpendapat bahwa sembilan ini berasal dari
arah mata angin. Adapun busana yanng dikenakan para penari adalah
menggunakan busana pengantin Adat Jawa. Para penari memakai gelung
besar (konde) pada kepala mereka.

Selain konde para penari juga memakai aksesoris Jawa lainnnya seperti sisir jeram saajar,
garudha mungkur, centhung, cundhuk mentul dan tiba dhadha. Untuk mengikuti tarian ini
pun para penari wanita diusahakan tidak sedang keadaan haid.

Apabila tarian bedhaya ketawang sedang show biasanya diiringi dengan musik gendhing
ketawang gede atau bisa juga dengan memakai musik gamelan.

2. Tarian Gambyong dari Daerah Jawa Tengah

Tarian Gambyong merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah


Surakarta. Pada awalnya tarian gambyong merupakan tarian rakyat untuk
memeriahkan suasane ketika musim panen padi. Namun untuk saat ini
tarian gambyong juga dipakai untuk acara sakral dan sekaligus sebagai
penghormatan kepada tamu.
Untuk sejarahnya, nama Gambyong ini diambil dari salah satu nama penari
wanita jaman dulu yakni Sri Gambyong. Penari wanita tersebut memiliki
suara emas dan tubuh yang lentur sehingga dengan kedua bakat yang
dimilkinya, nama Gambyong bisa cepat terkenal dan diminati oleh banyak
orang.

Hingga pada suatu hari nama gambyong itu terdengar di telinga Sultan
Paku Buono IV dan membuat ia diundang sang raja untuk menari di istana.
Sesuai dengan ketenarannya, Sri Gambyong berhasil membuat seluruh
warga istana terpikat dengan tariannya. Tidak berhenti disini, tariannya pun
dipelajari dan dikembangkan di istana hingga akhirnya dinobatkan sabagai
tarian khas istana.

Untuk busana yang biasa digunakan ialah busana kembem sebahu yanng
dilengkapi dengan selendang. Sedangkan untuk jumlah penarinya tidak
disyaratkan. Pada dasarnya tarian gambyong sangat identik dengan warna
hijau dan kuning. Namun seiring dengan perkembangan zaman, warna
bukanlah sesuatu hal mendasar yang tidak dapat diubah meskipun pada
hakikatnya warna juga dapat menjadi iri khas.

Untuk musik yang biasa digunakan untuk mengiringi tarian gambyong ialah
musik gamelan seperti kendhang, gong dan kenong.

3. Tarian Saman dari Daerah Nanggroë Aceh


Darussalam
Pada awalnya tarian tradisional saman dari Aceh merupakan tarian etnis
Suku Gayo. Dimana Suku Gayo ini merupakan ras tertua di pesisir Aceh
pada masa itu. Pada mulanya Tarian Saman bertujuan sebagai media
dakwah untuk menyebarkan agama Islam. Seiring berjalannya waktu, saat
ini Tarian Saman bersifat hiburan dan lebih sering dibawakan untuk
mengisi festival kesenian bahkan sampai ke luar negeri.

Berdasarkan dari beberapa referensi menyebutkan bahwa Tarian Saman


pertama kali didirikan dan dikembangkan oleh seorang ulama yang berasal
dari Suku Gayo Aceh Tenggara Syaikh Saman.

4. Tarian Kecak dari Daerah Bali


Tarian Kecak merupakan salah satu jenis tarian tradisional daerah yang
berasal dari Bali. Tarian Kecak pertama kali diciptakan oleh seorang penari
sekaligus seniman dari Bali Wayan Limbak pada tahun 1930. Dalam
mencetuskan Tarian Kecak, Wayan Limbak dibantu oleh rekan akrabnya
yang sama-sama seorang seniman bernama Walter Spies.

Beliau merupakan seorang seniman dalam bidang seni lukis yang berasal
dari negara Jerman. Mereka berdualah yang memiliki peran penting dalam
berkembangnya Tarian Kecak sampai terkenal seperti saat ini.
5. Tarian Piring dari Daerah Minangkabau
Sumatra Barat

Gambar via: definursyafni.blogspot.co.idTari Piring atau dalam bahasa


Minangkabau sering disebut dengan Tarian Piriang ialah salah satu seni
tari tradisional Minangkabau yang berasal dari Kabupaten Solok, Sumatera
Barat. Tarian Piring dibawakan dengan menggunakan alat bantu piring
sebagai media utama.

Cara memainkannya ialah degan mengayunkan piring-piring tersebut


dengan gerakan-gerakan yang cepat dan teratur. Dengan catatan piring
tersebut tidak lepas dari genggaman tangan. Tari Piring ini merupakan
salah satu simbol dari masyarakat Minangkabau.

6. Tarian Kipas Pakarena dari Daerah Gowa


Sulawesi Selatan
Tari Kipas Pakarena merupakan salah satu tarian tradisional daerah yang
berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian Kipas Pakarena dimainkan
oleh para penari perempuan ataupun laki-laki dengan mengenakan busana
adat Miangkabau. Mereka menari dengan gerakan yang khas
Minangkabau serta menggunakan kipas sebagai atribut untuk menarinya.

Tarian Kipas Pakarena termasuk salah satu tarian tradisional daerah yang
cukup ternama di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Gowa. Tarian
Kipas Pakarena juga sering dimainkan pada berbagai acara-acara hiburan
maupun yang bersifat adat, bahkan tarian ini juga sebagai salah satu daya
tarik tersendiri untuk wisata di Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten
Gowa.

Sejarah Asal -usul Tarian Kipas Pakarena


Menurut sejarah yang ada, Tarian Kipas Pakarena adalah salah satu tarian
peninggalan dari Kerajaan Gowa di wilayah Gowa, Sulawesi Selatan.
Kerajaan Gowa ini awalnya pernah berjaya berabad-abad di daerah
Sulawesi bagian selatan. Sehingga kebudayaan yang ada di daerah Gowa
pada saat itu sangat berpengaruh terhadap corak budaya masyarakat
Gowa pada saat sekarang ini.

Salah satunya ialah Tari Kipas Pakarena. Nama ini dambil dari kata
“karena” yang artinya “main”. Sehingga seni tarian ini juga bisa diartikan
sebagai tarian yang memainkan kipas. Tarian Kipas Pakarena kemudian
diwariskan secara turun temurun hingga menjadi sebuah tradisi yang
sampai sekarang ini masih dipertahankan oleh masyarakat sekitar.

Asal usul sejarah dari Tarian Kipas Pakarena ini sebenarnya masih belum
dapat diketahui secara pasti. Akan tetapi berdasarkan mitos masyarakat
daerah Gowa, tarian Kipas Pakarena berawal dari kisah perpisahannya
antara penghuni khayangan (boting langi) dan penghuni (pengguni lino)
pada zaman dahulu.

Konon katanya sebelum berpisah, mereka (penghuni boting langi dan lino)
sempat mengajarkan bagaimana cara menjalani hidup seperti beternak,
bercocok tanam dan berburu kepada penghuni bumi. Ajaran itu diberikan
melalui gerakan-gerakan badan dan kaki atau dalam istilah kita sebuah
tarian. Kemudian gerakan-gerakan badan dan kaki tersebut digunakan
penghuni lino sebagai ritual adat mereka.

7. Tarian Nandak Ganjen dari Betawi atau


Jakarta

Pada umumnya sebuah tarian tradisional akan mengangkat dari kisah-


kisah legenda yang ada di masyarakat lokal hingga kejadian situasional di
dalam sebuah tatanan kehidupan masyarakat itu sendiri. Tari Nandak
Ganjena adalah salah satu tarian tradisional yang cukup kondang, kreasi
dari masyarakat Betawi atau yang kita kenal dengan nama Jakarta.

Artikulasi dari tarian Nandak Ganjen apabila ditinjau berdasarkan dari


nama tarian tersebut berasal dari dua suku kata yang berbeda yakni
Nandak dalam bahasa Betawi maksutnya ialah menari sedangkan Ganjen
merupakan sebuah istilah populer di Jakarta yang artinya centil atau genit.

Tarian Nandak Ganjen untuk pertama kalinya diciptakan oleh seorang


seniman dari Betawi yang juga merupakan putra Betawi asli. Beliau adalah
Sukirman atau lebih akrab dipanggil Bang Ntong yang telah menekuni
dunia sejak tahun 1970 khusunya kesenian Topeng Betawi dan Gambang
Kromong. Dalam kesehariannya Bang Ntong ini sebagai Ketua dari sebuah
Grup musik Gambang Kromong Ratna Sari. Selain sebagai ketua sebuah
grup seni musik, Bang Ntong juga seorang pemerhati kelestarian terhadap
kesenian masyarakat Betawi.

Awal Bang Ntong menciptakan Tari Nandak Ganjen adalah inspirasi dari
sebuah pantun. Sinopsis dari pantun tersebut berbunyi kurang lebih seperti
ini: “Buah cempedak buah durian, sambil nandak cari perhatian”.

Bang Ntong melanjutkan bahwa Tarian Nandak Ganjen yang beliau


ciptakan pada tahun 2000 tersebut adalah sebuah tarian yang bercerita
tentang seorang gadis belia baru beranjak dewasa. Dalam istilah gaul dan
modern di Indonesia ialah seorang Anak Baru Gede (ABG).

Dimana ketika dalam proses peralihan masa tersebut mulai terlihat


keceriaan seorang remaja yang dibarengi dengan kecentilan. Akan tetapi
kecentilan-kecentilan tersebut berujung pada tindakan konyol dan lucu
sehingga dapat membuat siapapun yang melihatnya tersenyum-senyum
sendiri.

Diantara beberapa kebudayaan tari tradisional daerah yang telah


disebutkan, di Indonesia masih ada banyak lagi kebudayaan lainnya.
Dimana dari sekian banyaknya budaya tersebut pasti memiliki manfaat
keberagaman budaya tersendiri.
Dengan mempunyai banyak sekali tarian daerah yang tersebar di seluruh
nusantara, Indonesia merupakan negara terkenal dan terbaik karena kaya
akan budaya, kaya akan kesenian dan kaya akan tari-tarian tradisional.

Dibawah ini teman-teman bisa melihat berbagai jenis tarian daerah


nusantara yang tersebar di berbagai provinsi yang ada di Indonesia.Dan
juga daftar tarian lengkap seluruh indonesia

1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh

Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam.
Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan.
Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.

Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan


irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan,
terutama ajaran agama Islam

2. Tari-tarian Daerah Bali


Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja
dari lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.

Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang
mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa.

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak


diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini
melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.
Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah
Pendet menjadi “ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir
yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I
Wayan Rindi.

3. Tari-tarian Daerah Bengkulu

Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna
menyambut para tamu yang dihormati.

Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari
meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.

4. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta


Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut
tamu agung.

Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.

5. Tari-tarian Daerah Jambi

Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini
hanyak persamaannya dengan tari Melayu.

Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat


digemari di daerah Jambi.

6. Tari-tarian Daerah Jawa Barat

Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan


dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang
serba indah dan memukau.

7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah

Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana
lembut, agung dan menawan.
Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto
Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.

8. Tari-tarian Daerah JawaTimur

Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa,


kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.
Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan
keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.

9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat

Tari Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat


sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi
Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat
Kalimantan Barat.
10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan

Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung
dengan menyampaikan untaian bunga.
Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum
pengantin pria dan wanita di persandingkan.

11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah

Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan


kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan
merampas panen rakyat.

Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi


mereka yang sakit.
12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur
Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu
agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.

Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam


memperebutkan seorang gadis.
13. Tari-tarian Daerah Lampung.
Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini
melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.

Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat


Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton
Pulung.

14. Tari-tarian Daerah Maluku


Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat
masyarakat Maluku.

Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan


yang gagah perkasa.

15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara


Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng
dari medan juang.

Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas


Pela― kesepakatan kampung untuk membangun.
16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat

Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi


Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-
upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.

Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan


tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu.
Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.
17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur
Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan
kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk
dan perisai.

Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini


berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang
dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.

18. Tari-tarian Daerah Papua Barat dan Tengah


Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati
istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian).

Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawanan, dan kegagahan


rakyat Papua.
19. Tari-tarian Daerah Papua Timur

Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati


penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.

Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah or¬ang
meninggal karena kecelakaan.
20. Tari-tarian Daerah Riau

Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah


Riau.
Tari Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer
dan disenangi.

21 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan

Tari Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam


memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.
Tari Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat.
Gerakan-gerakan badannya sangat luwes.
22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah

Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamat dating untuk
menyambut tamu agung.

Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung.
Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.
23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara
Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu
agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.

Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama


sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama
tersendiri yang menyentuh hati.
24. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara

Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara


berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan
cumbuan.
Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.

25. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat

Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong


royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan
sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sama.
Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di
tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban
perlindungan lelaki terhadap wanita.
26. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan

Tari Tanggai, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu


disertai upacara kebesaran adat.

Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini
sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka
kemakmuran daerah Sumatra Selatan.

27. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara

Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged
diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua
belas merupakan tari pergaulan.

Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah
peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
28. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta
Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai
suara gamelan dengan gerak tari yang lembut.

Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan
irama yang lemah gemulai.

Berikut daftar tarian seluruh indonesia :


1.Tari Andun Bengkulu
Tari Andun adalah salah satu tarian rakyat yang berasal dari Bengkulu dan
dilakukan pada saat pesta perkawinan. Biasanya dilakukan oleh para
bujang dan gadis secara berpasangan pada malam hari dengan diringi
musik kolintang. Pada zaman dahulu, tari ini biasanya digunakan sebagai
sarana mencari jodoh setelah selesai panen padi. Sebagai bentuk
pelestariannya saat ini dilakukan sebagai salah satu sarana hiburan bagi
masyarakat, khususnya bujang gadis.
2.Tari Angguk Yogyakarta
Tari Angguk adalah tarian tradisional yang berasal dari Yogyakarta dan
menceritakan kisah tentang Umarmoyo-Umarmadi dan Wong Agung
Jayengrono dalam Serat Ambiyo. Tarian ini dimainkan secara berkelompok
oleh 15 penari wanita yang berkostum menyerupai serdadu Belanda dan
dihiasi gombyok barang emas, sampang, sampur, topi pet warna hitam,
dan kaos kaki warna merah atau kuning dan mengenakan kacamata hitam.
Tarian ini biasanya dimainkan selama durasi 3 hingga 7 jam.
3.Tari Angsa
Tari Angsa merupakan salah satu tarian yang berasal dari Jawa Tengah
sendiri, dimana seperti yang kita tahu bahwa tarian tersebut mempunyai
suatu hal dan juga makna yang berbeda antara satu gerakan dengan
gerakan yang lainnya, sehingga pada jenis-jenis tarian tertentu ada yang
sangat terkenal pada kalangannya sendiri, ada juga yang kurang terkenal
kerena beberapa gerakan yang belum pernah terlihat atau terkesan kaku
sama sekali. Dalam hal ini sendiri tarian merupakan sesuatu yang bisa
disebut dengan seni, karena seperti yang kita tahu bahwa tarian ini
memperlihatkan beberapa hal yang sangat identik dengan keindahan dari
beberapa gerakan yang dibuatnya beserta dengan hal yang lain juga.
4.Tari Badui
Tari Badui adalah salah satu kesenian yang berasal dari daerah Sleman
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tari ini merupakan jenis tarian
rakyat yang menggambarkan suatu adegan peperangan atau
serombongan prajurit yang sedang latihan perang. Dalam penyajian tari ini
dilakukan secara kelompok dan berpasangan.Seni Badui yang kini masih
hidup dan berkembang di daerah kabupaten Sleman kebanyakan berasal
dari daerah Kedu, sedang di daerah Kedu sendiri juga merupakan
kesenian rakyat yang semula dibawa oleh seseorang dari tanah Arab
5.Tari Baksa Kembang
Tari Baksa Kembang berasal dari daerah Banjar, Kalimantan Selatan
sebagai tarian untuk menyambut tamu. Tari ini biasanya ditarikan oleh
wanita, baik tunggal dan dapat juga ditarikan oleh beberapa penari
wanita. Awal mulanya sekira abad 15 sebelum masehi, seorang pangeran
bernama Suria Wangsa Gangga di kerajaan Dipa dan Daha di pulau
Kalimantan mempunyai seorang kekasih bernama putri Kuripan. Satu
peristiwa di waktu yang lain adalah saat putri Kuripan memberikan
setangkai bunga teratai merah kepada pangeran. Peristiwa itu merupakan
cikal bakal lahir tarian Baksa Kembang di Banjar provinsi Kalimantan
Selatan.
6.Tari Balean Dadas
Tari Balean Dadas adalah tarian adat masyarakat Dayak di Kalimantan
tengah untuk meminta kesembuhan kepada Ranying Hatala langit (Tuhan)
bagi mereka yang sakit. Tarian ini biasanya di lakukan oleh dukun
perempuan suku Dayak. Nama Balean Dadas sendiri di ambil dari sebutan
dukun perempuan, yang dalam masyarakat Dayak disebut Balean Dadas.
7.Tari Bali
8.Tari Balumpa
Tari Balumpa adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Wakatobi,
Sulawesi Tenggara. Tarian ini termasuk tarian pergaulan yang ditampilkan
oleh penari wanita untuk menyambut para tamu terhormat yang datang ke
sana. Tari Balumpa ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup
terkenal di Sulawesi Tenggara, khususnya daerah Wakatobi. Tarian ini
sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu penting,
pertunjukan seni, dan festival budaya.
9.Tari Bambangan Cakil
Tari Bambangan Cakil merupakan salah satu tari klasik yang ada di Jawa
khususnya Jawa Tengah. Tari ini sebenarnya diadopsi dari salah satu
adegan yang ada dalam pementasan Wayang Kulit yaitu adegan Perang
Kembang.Tari ini menceritakan perang antara kesatria melawan raksasa.
Kesatria adalah tokoh yang bersifat halus dan lemah lembut, sedangkan
Raksasa menggambarkan tokoh yang kasar dan beringas. Di dalam
pementasan wayang Kulit, adegan perang kembang ini biasanya keluar
tengah-tengah atau di Pathet Sanga.Perang antara Kesatria (Bambangan)
melawan raksasa ini sangat atraktif, dalam adegan ini juga bisa digunakan
sebagai tempat penilaian seorang dalang dalam menggerakkan
wayang.Makna yang terkandung dalam tarian ini adalah bahwa segala
bentuk kejahatan dan keangkaramurkaan pasti kalah dengan kebaikan.
10.Tari Bangbarongan
Bangbarongan adalah permainan dan kesenian yang menampilkan tarian
barong atau binatang.[1] Penari bangbarongan yang terdiri dari satu orang
memainkan karakter barong dengan mengenakan topeng kayu dan kostum
karung goni. Tempat asal bangbarongan adalah Ujungberung, Bandung,[1]
dan juga ada di Kampung Tarikolot, Desa Cikeusal, Kecamatan Luragung
dan Cidehu serta Ciledug, Jawa Barat.[2] Di sana, kesenian ini dimainkan
sebagai hiburan untuk memeriahkan acara-acara khusus seperti sunatan
atau hari kemerdekaan Indonesia. Penari bangbarongan menari diiringi
permainan musik dan selalu menjadi tontonan populer.
11.Tari Banjar
Tari Banjar adalah seni tari yang dikembangkan oleh suku Banjar, baik
berupa tari klasik (baksa, diiringi Gamelan Banjar) maupun tari tradisional
(diringi Musik Panting).
12.Tari Banyumasan
Kesenian tradisional Banyumas adalah kekayaan budaya benda maupun
tak benda yang tumbuh dan berkembang di wilayah bekas Karesidenan
Banyumas, meliputi Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten
Purbalingga, dan Kabupaten Banjarnegara. Sesuai dengan letak
geografisnya, kesenian-kesenian di wilayah itu mendapatkan pengaruh dari
pusat kebudayaan keraton Mataram Yogyakarta, Surakarta, dan Sunda.
Namun seiring perkembangan zaman, pengaruh-pengaruh dari luar
Banyumas itu hanya memperkaya khasanah saja, sebab kesenian-
kesenian Banyumas memiliki karakternya sendiri, yaitu sebuah entitas
kebudayaan ngapak. Kekhasan seni tradisi Banyumas bahkan
menyebarkan pengaruh terhadap budaya sekitar, antara lain ke wilayah
bekas karesidenan Kedu dan Pekalongan
13.Tari Batu Nganga
Tari Batu Nganga adalah merupakan seni tari yang berlatar belakang
tentang cerita rakyat. Konon ceritanya mengisahkan tentang kecintaan
rakyat terhadap putri raja yang masuk batu dan permohonan mereka agar
sang putri dapat keluar dari dalam batu.
14.Tari Bedana
Tarian Bedana berasal dari prov Lampung. Tarian Bedana ini merupakan
tarian asal Lampung. Tarian ini merupakan tari bagi pemuda-pemudi
daerah Lampung.
15.Tari Bedhaya Srimpi
Tari Serimpi merupakan sebuah tarian klasik dari Yogyakarta. Tarian ini
ditampilkan oleh empat orang penari wanita yang cantik dan anggun. Kata
serimpi itu sendiri berarti empat. Namun ada juga Serimpi yang ditarikan
oleh lima penari yaitu pada Serimpi Renggowati. Selain berarti empat,
istilah serimpi juga dikaitkan dengan kata ‘impi’ yang berarti mimpi.
Maksudnya, seseorang yang melihat tarian ini mungkin akan merasa
seperti berada di alam mimpi.
16.Tari Bedhoyo
"Bedoyo Ketawang"
Didalam istana sultan jawa (keraton jogjakarta dan kraton solo) secara
periodik diadaka sebuah tarian sakral yang bernama tarian bedoyo
ketawang atau di sebut juga tarian langit, yaitu suatu upacara yang berupa
tarian dengan tujuan pemujaan dan persembahan kepadaSang Pencipta
Allah SWT
17.Tari Belian
Tarian ini sering dibawakan pada acara Upacara adat suku dayak yang
berdiam di KALTIM khususnya KUBAR yaitu Tarian Belian Bawo/Sentiu,
yang bertujuan untuk menolak penyakit , mengobati orang sakit ,
membayar nazar dan lain sebagainya.
18.Tari Beksan Lawung Ageng
Tari dengan gerakan rancak, melambangkan keberanian sekaligus
kesuburan.Beksan Lawung Ageng menonjolkan karakter laki-laki yang
kuat. Melalui gerakan-gerakan tarinya ditunjukkan semangat, kekuatan
serta keberanian. Tarian menggambarkan latihan perang para prajurit
Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang sedang membawa tombak atau
lawung.
19.Tari Bengberokan
Bengberokan atau berokan merupakan pertunjukan penolak bala mirip
barongsai dari Tiongkok.
20.Tari Bidadari Teminang Anak
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari
meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
21.Tari Bines
Tari Bines merupakan tarian tradisional yang berasal dari kabupaten Gayo
Lues. Tarian ini muncul dan berkembang di Aceh Tengah namun kemudian
dibawa ke Aceh Timur. Menurut sejarah tarian ini diperkenalkan oleh
seorang ulama bernama Syech Saman dalam rangka berdakwah.Tari ini
ditarikan oleh para wanita dengan cara duduk berjajar sambil menyanyikan
syair yang berisikan dakwah atau informasi pembangunan. Para penari
melakukan gerakan dengan perlahan kemudian berangsur-angsur menjadi
cepat dan akhirnya berhenti seketika secara serentak.
22.Tari Bosara
Tari Bosara, adalah tarian untuk menyambut beberapa tamu terhormat.
Beberapa gerakan badannya sangatlah luwes. Dahulu kerap ditarikan pada
setiap acara penting untuk menjamu raja dengan suguhan kue kue
sebanyak 2 kasera. Juga ditarikan waktu menyambut tamu agung, pesta
kebiasaan serta pesta perkawinan. Tarian ini mengambarkan bahwa orang
Bugis bila kehadiran tamu selalu menyajikan bosara, juga sebagai tanda
kesyukuran serta kehormatan.
23.Tari Bungai
Tari tambun dan bungai, berasal dari daerah palangkaraya, Kalimantan
Tengah. Tarian ini merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan
Tambun dan Bungai dalam mengusir musuh yang akan merampas hasil
panen rakyat. Tambun dan bungai adalah pejuang di Kalimantan Tengah.
Tambun dan Bungai adalah tokoh legenda suku dayak ot Danum yang
tinggal di tengah pulau Kalimantan khususnya wilayah Kabupaten gunung
Mas. Tambun dan Bungai adalah saudara dari ayah mereka yang
merupakan adik-kakak. Kedua orang ini, Tambun dan Bungai memiliki
perasaan yang sama yaitu jika salah satu diantara mereka bersedih maka
yang satu akan ikut merasakan kesedihan yang sama dialaminya.
Keduanya memiliki karakter dan sifat yang sama. Mereka memiliki watak
yang cerdas, lemah lembut, peramah, suka menolong sesama, sedikit
menerima banyak memberi, cepat kaki ringan tangan, bijaksana, dan
pantang menyerah untuk membela kebenaran.
24.Tari Cantik
25.Tari Caci
Caci atau tari Caci atau adalah tari perang sekaligus permainan rakyat
antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan
perisai di Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Penari yang
bersenjatakan cambuk (pecut) bertindak sebagai penyerang dan seorang
lainnya bertahan dengan menggunakan perisai (tameng). Tari ini
dimainkan saat syukuran musim panen (hang woja)[1] dan ritual tahun baru
(penti) , upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya, serta
dipentaskan untuk menyambut tamu penting.
26.Tari Cakalele
Cakalele adalah tarian perang tradisional Maluku yang digunakan untuk
menyambut tamu ataupun dalam perayaan adat. Biasanya, tarian ini
dibawakan oleh 30 pria dan wanita. Tarian ini dilakukan secara
berpasangan dengan iringan musik drum, flute, bia (sejenis musik tiup).
27.Tari Campak
Tari Campak merupakan tarian dari daerah Bangka-Belitung yang
menggambarkan keceriaan bujang dan dayang di Kepulauan Bangka
Belitung. Tarian ini biasanya dibawakan setelah panen padi atau sepulang
dari ume (kebun).

Tari ini digunakan juga sebagai hiburan dalam berbagai kegiatan seperti
penyambutan tamu atau pada pesta pernikahan di Bangka Belitung. Tarian
ini berkembang pada masa pendudukan bangsa Portugis di Bangka
Belitung. Hal ini bisa dilihat dari beberapa ragam pada tari Campak antara
lain akordion dan pakaian pada penari perempuan yang sangat kental
dengan gaya Eropa.
28.Tari Cangget
Tari Cangget meruapakan tarian yang berkembang di Lampung, Lampung
merupakan sebuah provinsi yang letaknya paling selatan di Pulau
Sumatera.

Konon, sebelum kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia atau tahun


1942, Tari Canget selalu ditampilkan pada setiap acara yang berhubungan
dengan gawi adat, seperti upacara mendirikan rumah, panen raya, dan
digunakan untuk mengantar orang yang akan pergi menunaikan ibadah
haji. Pada saat tari dipentaskan, orang-orang akan berkumpul
menyaksikan pertunjukan ini, baik tua, muda, laki-laki maupun perempuan,
hal ini bertujuan selain untuk mengikuti upacara, juga digunakan untuk
berkenalan dengan sesamanya. Tarai Cangget ini biasa ditarikan oleh
pemuda dan pemudi.
29.Tari Cimade
30.Tari Cikeruhan
Cikeruhan yaitu tari tradisional dari daerah Tjikeroeh, Cikeruh, Jatinangor,
Sumedang Jawa Barat Tariannya mengambil gerakan dari binatang dan
perilaku manusia.
31.Tari Cokek
Tari Cokek adalah salah satu tarian klasik masyarakat Betawi di Jakarta.
Tarian ini merupakan tarian pergaulan masyarakat Betawi untuk
memeriahkan pesta adat mereka. Tari Cokek ini merupakan perpaduan
antara unsur tari tradsional tiongkok, sunda, Betawi dan juga pencak
silat.Gerakan dalam Tari Cokek ini merupakan gerakan yang harmonis dan
luwes, yaitu dengan gerakan tangan yang gemulai dan pinggul yang
bergoyang seirama. Selain itu, sesekali penari juga memainkan
selendangnya sehingga membuat penari telihat anggun dan mempesona.
32.tari cendrawasih
Tari Cendrawasih adalah sebuah tari Bali yang ditampilkan oleh dua penari
perempuan dan mengilustrasikan ritual-ritual perkawinan burung
cendrawasih.
33.Tari Datun
Tarian ini merupakan tarian bersama wanita suku Dayak Kenyah dengan
jumlah tak pasti, boleh 10 hingga 20 orang. Menurut riwayatnya, tari
bersama ini diciptakan oleh seorang lelaki dari suku Dayak Kenyah di Apau
Kayan yang bernama Anyi Selong, sebagai tanda syukur dan kegembiraan
atas kesembuhan penyakit istrinya .
34.Tari Didong
Seni Didong adalah salah satu jenis kesenian tradisional masyarakat Gayo
yang masih bertahan hingga zaman modren ini, mempunyai social interest
yang tinggi dari setiap lapisan masyarakatnya. Kesenian Didong
merupakan perpaduan antara seni tari dan seni suara dengan unsur sastra
berupa syair-syair sebagai unsur utamanya, berkembang dan dijaga
kelestariannya oleh masyarakat yang berada di Kabupaten Aceh Tengah
dan Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh.
35.Tari Dinggu
Tari Dinggu adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sulawesi
Tenggara. Tarian ini merupakan tarian rakyat yang menggambarkan
suasana dan aktivitas masyarakat saat musim panen, terutama musim
panen padi. Tari Dinggu biasanya ditampilkan oleh para penari pria
maupun wanita dengan berpakaian layaknya para Petani pada zaman
dahulu. Tarian ini sangat dikenal di masyarakat Tolaki di Sulawesi
Tenggara dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti pesta panen
raya, penyambutan, perayaan hari besar, festival budaya dan lain-lain.
36.Tari Ebeg
Ebeg merupakan bentuk kesenian tari daerah Banyumas yang
menggunakan boneka kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan
kepalanya diberi ijuk sebagai rambut. Tarian Ebeg di daerah Banyumas
menggambarkan prajurit perang yang sedang menunggang kuda. Gerak
tari yang menggambarkan kegagahan diperagakan oleh pemain Ebeg
37.Tari Emprak
Tari Emprak adalah jenis pengembangan kesenian rakyat Emprak, berupa
seni peran yang mengangkat pesan moral, diiringi dengan musik yang
biasanya berupa salawatan. Tari ini berasal dari Jepara, Jawa Tengah
38.Tari Ende Lio
Tari Ende Lio adalah sebuah tarian daerah yang mengekspresikan rasa
lewat tatanan gerak dalam irama musik dan lagu.
39.Tari Gambuh
Gambuh adalah tarian dramatari Bali yang dianggap paling tinggi mutunya
dan juga merupakan dramatari klasik Bali yang paling kaya akan gerak-
gerak tari, sehingga dianggap sebagai sumber segala jenis tari klasik Bali.

40.Tari Gambyong
Tari Gambyong merupakan tari Jawa klasik yang mengambil dasar
gerakan tarian rakyat dari kesenian tayub/tlèdhèk. Biasanya tari gambyong
dilakukan bersama-sama oleh beberapa penari.Unsur estetis dari tari yang
dilakukan bersama-sama terletak pada garis dan gerak yang serba
besar.Gerak tangan, kaki dan kepala tampak lebih indah dan ekspresif
karena ditarikan bersamaan. Tarian ini semakin elok apabila penari dapat
menyelaraskan gerakan dengan irama kendhang.Sebab, kendhang sering
pula disebut otot tarian dan pemandu gendhing. Secara umum, Tari
Gambyong terdiri atas tiga bagian, yaitu: awal, isi, dan akhir atau dalam
istilah tari Jawa gaya Surakarta disebut dengan istilah maju beksan,
beksan, dan mundur beksan.
41.Tari Gambyong Pareanom
adalah tari adat khas dari daerah Surakarta. Tarian ini sering dipertunjukan
dalam acara-acar besar atau festival. Banyak para wisatawan
mancanegara menyukainya karena tarian ini memiliki keunikan tersendiri.
42.Tari Gandrung
Gandrung Banyuwangi adalah salah satu jenis tarian yang berasal dari
Banyuwangi.
43.Tari Gareng Lameng
Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini
berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang
dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.
44.Tari Gawi
Tari Gawi adalah tarian tradisional yang dilakukan secara masal di Ende,
Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini merupakan salah satu
tarian adat masyarakat suku Ende Lio sebagai ungkapan rasa syukur atas
segala berkat dan rahmat yang diberikan oleh Tuhan kepada mereka.
45.Tari Gending Sriwijaya
Gending Sriwijaya merupakan lagu dan tarian tradisional masyarakat Kota
Palembang, Sumatera Selatan. Melodi lagu Gending Sriwijaya
diperdengarkan untuk mengiringi Tari Gending Sriwijaya. Baik lagu
maupun tarian ini menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan
keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan
wilayah Barat Nusantara. Lirik lagu ini juga menggambarkan kerinduan
seseorang akan zaman di mana pada saat itu Sriwijaya pernah menjadi
pusat studi agama Buddha di dunia.
46.Tari Giring-giring
Tari giring-giring adalah tarian khas Ma'anyan yang mendiami daerah
Kabupaten Barito Timur dan Kabupaten Barito Selatan provinsi Kalimantan
Tengah.
Tari giring-giring atau juga disebut Gangereng biasanya ditampilkan untuk
menyambut tamu.
47.Tari Gitek Balen
Tarian ini menggambarkan ungkapan ekspresi dari rasa kedinamisan dan
kelincahan gadis - gadis yang sedang menginjak dewasa.
48.Tari Golek Menak
Tari Golek Menak merupakan salah satu jenis tari klasik gaya Yogyakarta
yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Penciptaan tari
Golek Menak berawal dari ide sultan setelah menyaksikan pertunjukkan
Wayang Golek Menak yang dipentaskan oleh seorang dalang dari daerah
Kedu pada tahun 1941. Disebut juga Beksa Golek Menak, atau Beksan
Menak. Mengandung arti menarikan wayang Golek Menak.
49.Tari Gong
Tari Gong atau dapat disebut juga Tari Kancet Ledo adalah salah satu
tarian Dayak Kalimantan Timur, tepatnya dari suku Dayak Kenyah. Tarian
ini ditarikan seorang gadis dengan gong digunakan sebagai alat musik
pengiringnya. Tari ini biasanya dipertunjukkan pada saat upacara
penyambutan tamu agung atau upacara menyambut kelahiran seorang
bayi kepala suku.
50.Tari Guel
Tari guel adalah salah satu khasanah budaya Gayo di Aceh. Guel berarti
membunyikan. Khususnya di daerah dataran tinggi gayo, tarian ini memiliki
kisah panjang dan unik. Para peneliti dan koreografer tari mengatakan
tarian ini bukan hanya sekedar tari. Dia merupakan gabungan dari seni
sastra, seni musik dan seni tari itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai