Tari pergaulan ini pertama kali dimainkan oleh delapan orang dengan
menggunakan sumbu kompor sebanyak 8 tali yang diikat atau digantung
pada loteng. Ceylon memberi nama tarian tersebut dengan nama Tari
Selampit Delapan yang merujuk pada 8 tali yang digunakan dalam tarian.
Sahabat Ceylon yang bernama O.K. Hendrik kemudian menyarankan untuk
mengganti sumbu kompor dengan syal supaya tari yang dimainkan tampak
lebih menarik. Usulan tersebut disetujui oleh Ceylon, sehingga dalam
setiap kesempatan pementasan Tari Selampit Delapan, syal digunakan
sebagai media tari sampai sekarang.
Tari Selampit Delapan banyak ditampilkan pada kegiatan-kegiatan pesta,
seperti pesta adat dan promosi budaya.
Setelah itu, gerakan inti dilakukan. Syal atau selendang diambil oleh
masing-masing penari untuk selanjutnya bersiap melakukan gerakan inti.
Konfigurasi awal dimulai dengan membentuk lingkaran, lantas gerakn
berputar pun dilakukan. Selendang pun dirajut secara perlahan seiring
dengan berputarnya para penari. Gerakan ini dilakukan secara satu persatu
dengan gemulai, sehingga selendang tersebut menyatu menjadi lilitan yang
estetik. Setelah syal menyatu dengan indah, maka gerakan tari dilanjutkan
dengan membuka rajutan syal. Gerakannya pun dilakukan persis seperti
gerakan awal saat membuat rajutan. Posisi para penari kemudian kembali
seperti awal, yaitu melingkar setelah rajutan dalam proses dibuka. Para
penari kemudian memainkan syal tersebut dengan gerakan yang teratur
dan dilakukan sampai selesai hingga syal kembali terbuka seperti sedia
kala.