Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan

BAB 1

Latar Belakang

Seni tari adalah ungkapan jiwa yang mengandung unsur keindahan dalam bentuk gerakan yang teratur
sesuai dengan irama yang mengiringinya. Tari adalah keindahan gerak anggota-anggota tubuh yang
bergerak, berirama, dan berjiwa yang harmonis.

Ada tiga unsur utama dalam tari, yaitu wiraga (fisik), wirama (iringan musik), dan wirasa (penjiwaan atau
ekspresi). Gerak tari dan gerak biasa memiliki perbedaan dalam hal kehalusan, dinamika (irama dan
tempo), dan iringan.

Jenis tari salah satunya adalah tari kreasi. Tari kreasi itu sendiri merupakan tari yang memiliki ciri gerak
yang tidak lagi mengikuti pola-pola dan ramuan-ramuan yang menetap. Tari kreasi berasal dari tari
tradisional yang sudah dikembangkan. Tari kreasi dibagi menjadi dua macam, yaitu tari modern dan tari
kontemporer.

Tari kreasi yang akan Saya tampilkan adalah tari kreasi pengembangan dari Tari Indang. Tari Indang pada
awalnya memang merupakan tari untuk keagamaan, namun kini tari indang juga menjadi tari pergaulan
muda-mudi. Dengan diiringi lagu dindin badindin ciptaan Tiar Ramon, Saya perpadukan juga dengan lagu
Cindai dari Melayu yang dipopulerkan oleh Siti Nurhaliza. Alasan Saya memilih lagu Cindai adalah supaya
perpaduan lagu pengiring tari kreasi pengembangan dari Tari Indang nantinya dapat menjadi perpaduan
lagu yang serasi dengan nada minor.

Tidak seperti seni tari pada umumnya, Tari Indang tidak menonjolkan gerakan tubuh yang penari dalam
pertunjukannya. Ciri tari daerah ini adalah gerak yang diperagakan sangat maknawi, sederhana tapi
mendalam. Berikut adalah penjelasan tentang konsep gerak, durasi, tata rias, dan lokasi/tempat untuk
menampilkan Tari Indang.
TARI CINDAI BERASAL

Tari cindai merupakan salah satu tari melayu moderen . tari ini diiringi dengan lagu cindai yang
populerkan oleh SITI Nurhaliza. Tari cindai yang kami bawakan bertemakan kehidupan, dipadukan
dengan lagu Cindai asal Melayu yang membuat tari kreasi nantinya akan lebih terlihat serasi dengan
perpaduan musiknya.

Etnik Melayu menyimpan banyak kekayaan tradisi lisan. Salah satunya adalah Tari cindai. Tari cindai
menggambarkan seorang wanita bersolek dan berputus asa mengenang masa lalunya. Tarian ini dikenal
dengan Tarian melayu, kata “cindai” bermakna kain kafan. Tarian ini sebenarnya suatu bentuk sastra
lisan yang disampaikan secara berkelompok sambil menari dan mengiri alunan lagu cindai. Selain itu,
sekarang ini Tari cindai juga merupakan tari muda mudi dengan gerakan yang kompak, dinamis, di mana
mereka dituntun untuk selalu bekerja sama satu dengan yang lainnya.

Tari cindai ini banyak diminati oleh siswa sekolah terutama SMA. Kesenian ini tadinya bertujuan untuk
mengisi acara ataupun seminar pentas sekolah. Pentas Tari cinda biasa diramaikan oleh empat orang
penari. Pegerakan tari cindai juga dilakukan dengan pegerakan sendiri atau inisiatif penari yang telah
dipelajari dalam beberapa minggu, karena tari cindai bukan salah satu dari tari tradisional adat mana
pun karena tari cindai bisa dimiliki dengan gerakan masing-masing yang kita inginkan dan bukan
pergerakan yang harus ditentukan seperti tari tradisional lainnya.
GERAKAN DALAM TARIAN CINDAI

Adapun konsep gerak dalam Tari Indang adalah gerakan tangan dengan jari yang membuka, patah-patah
menyiku mengarah keatas seperti pengucapan syukur dan mengagungkan. Gerak badan yang naik turun
atau ke kanan dan ke kiri, dan gerakan utamanya yaitu menepuk tangan berirama yang menimbulkan
kesan ceria dan akan lebih serasi jika dilakukan oleh lebih dari satu orang.

Mengenai durasi, Tari Indang ini menggunakan waktu pertunjukan selama kurang lebih 4-5 menit.
Penggunaan waktu yang singkat ini bertujuan agar tidak menyita perhatian, kepentingan, keperluan, dan
menghilangkan kejenuhan.

Kemudian tata rias, untuk menampilkan Tari Indang tidak membutuhkan rias pada wajah, tetapi hanya
menggunakan kostum sederhana khas Minangkabau.

Dan yang terakhir adalah unsur tempat. Tarian Indang ini tidak harus dilakukan di tempat luas seperti
panggung. Karena gerakannya sederhana dan tidak banyak berpindah-pindah. Namun, agar terlihat
lebih menarik sebaiknya ditampilkan di atas panggung yang luas, terutama jika tarian ini dilakukan oleh
lebih dari satu orang.

Pola lantai tari cindai

Pola lantai merupakan garis yang dilalui penari pada saat melakukan gerak tari. Pola lantai ini
dilakukan baik oleh penari tunggal, berpasangan, atau penari kelompok. Dalam tarian, terdapat dua
pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan lengkung. Pola garis lurus terdiri atas pola lantai
horizontal, vertikal, dan diagonal. Salah satunya adalah tarian cindai
menggunakan pola lantai segi lima .

Segi lima adalah pola garis lurus yang membentuk segi lima pada lantai
yang dilalui. Pola garis lengkung adalah pola lantai yang terbentuk dari 1
atau beberapa garis lengkung.
Tak hanya itu tarian cindai menggunakan pola
lantai lingkaran .

Pola lantai melingkar merupakan jenis pola dalam seni tari yang membentuk suatu lingkaran. Pola ini
memberikan makna mengenai hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Pola lantai vertikal
hampir sama dengan pola lantai horizontal.

Kesimpulan

Tarian Melayu melambangkanadat resam dan budayamasyarakat Melayu. Iamemberikan gambaran


sebenarmengenai kehidupan semulajadi dan cara hidup mereka.Perkara yang paling uniktentang seni
tarian olehmasyarakat Melayu adalahsetiap negeri mempunyai hasiltarian yang beridentitikannegeri
masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai