Anda di halaman 1dari 40

1.

PROVINSI ACEH DARUSALAM


A. TARI SAMAN

Tari Saman biasanya ditampilkan untuk memperingati hari-hari penting adat masyarakat
Aceh, Tari Saman juga ditampilkan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad
SAW, tari ini dibawakan oleh sekelompok orang penari yang berjumlah ganjil.

B. TARI SEUDATI

Seudati merupakan tarian khas Aceh yang keberadaan awalnya diketahui dari kabupaten
piddie dan kabupaten Aceh Utara. Tariini dulunya bernama Ratoh yang berarti
penceritaan tentang apa saja yang berhubungan dengan aspek sosial kemasyarakatan.
Nama Seudati berasal dari shahadatan (dua kalimat syahadat)

2. SUMATERA UTARA
A. TARI ADAT PISO SURIT

Piso Surit adalah salah satu tarian Suku Karo yang menggambarkan seorang gadis
sedang menantikan kedatangan kekasihnya. Penantian tersebut sangat lama dan
menyedihkan dan digambarkan seperti burung piso surit yang memanggil-manggil.
Tarian ini diselingi alat musik tradisional karo yang khas dengan suaranya.

B. TARI ADAT GURO-GURO ARON

Guro-Guro Aron adalah arena muda mudi Karo untuk saling kenal dan sebagai lembaga
untuk mendidik muda-mudi mengenal adat. Dahulu acara ini dibuat sebagai salah satu
alat untuk membudayakan seni tari Karo agar dikenal dan disenangi oleh muda mudi
dalam rangka pelestariannya.

3. SUMATERA BARAT
A. TARI PIRING
Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu
seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera
Barat. Pada awalnya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat
kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual
dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakkan di
dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.

B. TARI PAYUNG

Tarian tradisional dari Sumatera Barat yang dilakukan sebagai ungkapan kasih sayang
kepada seorang kekasih. Payung dalam tari payung menjad lambang perlindungan
terhadap kekasihnya. Tari payung sering dilakukan secara berpasang-pasangan karena
unsurnya yang romantis. Alat lain selain payung adalah selendang yang dapat dipakai
wanita, sedangkan payung dipakai pria. Tari payung pada umumnya dibawakan dengan
musik dinamis untuk memeriahkan acara seperti pesta, pameran, dan lain sebagainya.
4. RIAU
A. TARI ZAPIN

Salah satu Tarian Melayu yang cukup terkenal yaitu tari Zapin. Tarian ini dulunya
ditarikan di atas tikar madani dan tikar tidak boleh bergeser atau bergoyang sedikitpun
ketika sedang menari. Tarian Zapin banyak dipengaruhi oleh budaya arab dan tata nilai.
Tarian juga mempertontonkan gerakan kaki cepat yang mengikuti pukulan gendang.
Selain itu, tarian Zapin dulunya juga hanya di peruntukkan bagi penari laki-laki saja.
Namun dengan perkembangan zaman, kini tari zapin lebih mudah dan dapat diperagakan
oleh laki-laki dan perempuan.

B. TARI MALEMANG

Tari Melemang merupakan paduan unsur tari, musik dan menyanyi yang mengisahkan
tentang kehidupan kerjaan. Tarian Riau ini dipentaskan oleh 14 orang penari dimana
masing-masing memainkan perannya. Tari melemang kini menjadi pertunjukan hiburan
rakyat dengan durasi sekitar satu jam. Melemang artinya berdiri sambil membongkokkan
badan ke belakang. Dari sinilah begitu nampak kecakapan dan kegesitan para penari.
Misalnya dalam memainkan uang receh atau sapu tangan yang mereka pegang.

5. KEPULAUAN RIAU
A. TARI PERSEMBAHAN

Tari Persembahan atau juga disebut Tari Makan Sirih merupakan tari tradisional
Riau yang difungsikan sebagai tari penyambutan. Disajikan untuk menyambut
tamu kehormatan yang datang ke daerah Riau. Tarian ini merupakan hasil
pembakuan tari yang dimusyawarahkan pada tahun 1957 di Pekanbaru. Tari ini
dibawakan dengan sangat sederhana, gerakan lebih bertumpu pada tangan dan
kaki. Beberapa gerak tari ini, seperti gerak selembayung, gerak dari balam dua
sekawan, serta gerak lenggang melayu. Disajikan dengan diiringi alat musik,
seperti marwas, biola, gendang, gambus, dan akordion.

B. TARI TANDAK
Tari Tandak atau juga disebut Tari Danding merupakan salah satu tarian khas
Riau. Sebuah tarian tradisional pergaulan yang di dalamnya memuat tari dan
nyanyian dalam bentuk pantun oleh sekolompok pria dan wanita yang
menjawab atau sebaliknya. Pada dasarnya Tandak merupakan bentuk kesenian
dari kebudayaan Minangkabau yang didalamnya terkandung unsur beladiri.
Biasa disajikan malam hari, para penarinya membentuk formasi lingkaran dan
saling berpegangan pundak. Mereka berjalan sambil mengangkat dan
menghentakkan kaki.

6. PROVINSI JAMBI

A. TARI SEKAPUR SIRIH

Tari Sekapur Sirih merupakan salah satu tarian tradisional Jambi yang difungsikan
untuk menyambut tamu kehormatan. Beberapa sumber mengatakan bahwa tarian ini
diciptakan pertama kali tahun 1962 oleh Firdaus Chatap, seorang seniman ternama di
Jambi. Biasanya tari ini dibawakan oleh 9 penari perempuan yang dikawal oleh 2
penari laki. Ada juga 1 penari laki-laki yang bertugas membawa payung. Para penari
mengenakan baju adat Jambi, properti yang digunakan di antaranya cerano berisi
daun sirih, payung dan keris. Sajian tarian Sekapur Sirih terkesan anggun melalui
kelembutan dan kehalusan gerak yang menggambarkan ungkapan rasa putih hati
masyarakat dalam menyambut tamu mereka. Keindahan gerak tersebut menyatu
dengan syair dan musik langgam khas Melayu.

B. TARI SELAMPIT DELAPAN


Selampit Delapan merupakan salah satu nama tarian Jambi yang populer, selain
Tari Sekapur Sirih. Untuk pertama kalinya, tarian ini diperkenalkan oleh M.
Ceylon, seorang koreografer senior asal Padang Sidempuan yang bertugas di
Dinas Kebudayaan Jambi tahun 1970-an. Perihal namanya, “Selampit Delapan”
merujuk pada properti berupa 8 tali. Karena ada 8 tali, tarian ini pun melibatkan 8
orang penari. Di awal penciptaannya, tali yang digunakan adalah sumbu kompor.
Melalui saran O.K. Hundrik, tali tersebut kemudian diganti dengan selendang.Tari
Selampit Delapan merupakan tarian pergaulan. Silang begantung delapan
selendang menjadi simbol bahwa bergaul harus saling bergantungan satu sama
lain, saling tali temali rasa kekeluargaan. Dengan musyawarah dan kegotong
royongan sebagai falsafah hidup masyarakat Melayu Jambi.

7. PROVINSI BENGKULU

A. TARI SEKAPUR SIRIH

Tari Sekapur Sirih yang biasa disebut juga tari persembahan menjadi pembuka salah
satu tarian dari Bengkulu. Sama seperti dengan namanya, tari ini biasa digunakan
untuk menyambut tamu. Dahulu, tari ini digunakan untuk penyambutan raja atau
pangeran. Dan saat ini, tarian Sekapur Sirih juga digunakan ketika acara pernikahan.
Tari Sekapur Sirih terdiri dari 5 penari atau lebih, biasanya dalam jumlah ganjil.
Diiringi dengan musik perpaduan antara gong, kulintang, suling, dan redap. Alunan
musik tersebut membawa mereka menari lemah gemulai dengan balutan busana dan
atribut lain khas dari daerah Bengkulu. Jumlah penari ganjil karena satu dari penari
harus membawa lengguai. Untuk keselarasan bentuk, penari pembawa lengguai
berada di tengah diantara yang lain. Lengguai tersebut biasanya diberikan kepada
tamu agung sebagai bentuk penghormatan.

B. TARI KEJEI

Tari Kejei berasal dari daerah Rejang Lebong, Bengkulu. Tarian ini masih dianggap
sakral oleh masyarakat. Penari terdiri dari lelaki perjaka dan wanita yang masih suci.
Tari ini biasa digunakan ketika acara ritual dan acara adat setempat. Masyarakat masih
meyakini jika tarian ini mengandung mistis Tarian ini terdiri dari beberapa penari,
biasanya dalam bentuk kelompok. Mereka membentuk lingkaran yang saling
berhadapan dan menari mengikuti iringan musik. Ciri khas dari musik yang
mengiringi tarian berasal dari alat musik bambu seperti gong, kolintang, dan seruling.
Tak seperti tari lainnya, tari ini harus disertai pemotongan kerbau atau sapi. Oleh
karena itu, hanya keluarga yang mampu biasanya mengadakan ada dengan tarian ini.
Beberapa ketentuan tarian Kejei yaitu, pelaksanaan minimal 3 hari berturut-turut,
marga tuan rumah harus mengundang marga lain dan melayani tamu dengan sebaik-
baiknya.
8. PROVINSI SUMATERA SELATAN

A. TARI ADAT SILAMPARI

Istilah Silampari terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Palembang. Silam
berati hilang dan pari berarti peri. Terinspirasi dari kisah rakyat mengenai Dayang
Torek dan Bujang Penulup, Tarian ini menceritakan kisah seorang perempuan yang
menjadi peri kemudian menghilang, sehingga tari ini dinamakan Tari Silampari. Tari
Silampari atau dikenal juga dengan nama tari silampari Kahyangan Tinggi mulai
dikenal oleh masyarakat umum pada tahun 1941 saat ditampilkan pada acara
pembuatan Watervang, sebuah bendungan buatan kolonial Belanda di Lubuklinggau,
Sumatera Selatan.

B. TARI ADAT PENGUTON

Tari penguton ini sering ditampilakan dalam upacara penyambut kedatangan


pembesar negara pada masa awal kemerdekaan. Pada tahun 1950, Tari Penguton
diakui oleh Pemerintah Provinsi sebagai akar dari terciptanya sekapur sirih yaitu
lahirnya tari “Gending Sriwijaya”. Tari ini juga pernah dibawa ke Istana Negara
sebagai persembahan budaya. Tari Penguton merupakan tarian Sumatera Selatan yang
berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Tarian Sekapur Sirih ini telah ada
sejak abad XVIII, meski saat itu hanya berupa gerakan maknawi dengan komposisi
sederhana. Adapun pada tahun 1920, gerak, pola lantai serta musik pengiringnya
disempurnakan oleh keluarga Pangeran Bakri.

9. PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

A. TARI SEPET

Salah satu tarian Bangka Belitung adalah Tari Sepen. Tari Sepen adalah tari tradisional
yang digunakan untuk dalam penyambutan tamu – tamu penting. Ketika sedang ada
kunjungan rombongan pariwisata, juga selalu menyuguhkan tari tradisional ini. Begitu
pula setiap ada suatu perayaan, festival hingga perlombaan selalu dibuka dengan tari
ini. Dalam tari Sepen, unsur budaya melayu sangat kental. Dapat dilihat dari kostum
dan musik pengiring yang sangat khas akan budaya melayu. Ada pula unsur budaya
nusantara dalam tari tersebut, yaitu pencak silat. Beberapa gerakan tari ini sangat cepat
dan lincah. Gerakan tersebut merupakan teknik dasar dari ilmu bela diri pencak silat.
Biasanya tari ini ditampilkan secara berpasang-pasangan. Umumnya ditarikan oleh
wanita, namun ada juga yang ditampilkan dengan penari pria yang berpasangan
maupun penari pria yang berpasangan dengan penari wanita.

B. TARI BERIPAT BEREGONG

Jenis tarian ini merupakan salah satu tari tradisional yang telah jarang ditampilkan.
Hal ini disebabkan karena pada dasarnya tari Beripat Beregong bukan merupakan
tari tradisional yang bertujuan untuk pertunjukan seni. Melainkan untuk suatu
pertarungan atau sayembara. Untuk tari Beripat Beregong dilakukan oleh penari
pria. Tidak ada gerakan khusus dalam tari ini. Hanya saja setiap penari harus
menampilkan kelincahan dalam menggunakan rotan. Tari ini, biasanya diiringi
dengan kelinang, gong, gendang, tawak-tawak dan serunai. Khusus untuk instrumen
musik gong dalam tari ini, tidak dapat dimainkan oleh semua orang. Hanya orang
tertentu yang dapat memainkan gong ini, seperti dukun maupun ahli waris gong.
Lalu tari ini harus ditampilkan di atas balai Peregongan. Balai Peregongan adalah
sebuah bangunan rumah yang tinggi. Pada masa kini, fungsi dari tari Beripat
Beregong tidak digunakan lagi sebagai ajang perlombaan. Melainkan untuk acara
seni budaya. Satu – satunya acara yang menampilkan tari ini adalah Selamatan
Kampung dan perayaan Maras Taun.

10. PROVINSI LAMPUNG

A. TARI CANGGET

Tari Cangget merupakan tarian adat Lampung dari masyarakat adat Lampung
Pepadun, salah satu dari dua kelompok adat besar dalam masyarakat Lampung.
Sebelum kedatangan Jepang ke Indonesia, tarian ini biasa ditampilkan pada acara
gawi adat, misalnya saat panen raya, mendirikan rumah, mengantar seseorang
yang pergi naik haji dan lain-lain. Sesuai fungsinya, terdapat beberapa tarian
Cangget di Lampung. ; Cangget Nyamuk Temui untuk menyambut tamu agung. ;
Cangget Bakha ditarikan saat bulan purnama atau selesai panen. ; Cangget
Penganggik saat menerima anggota baru. : Cangget Pilangan saat melepas
keluarga yang menikah. ; Cangget Agung ditarikan saat upacara pengangkatan
Kepala Adat (Pepadun).
B. TARI BEDANA

Tarian Daerah Lampung selanjutnya adalah Tari Bedana yang diyakini


berkembang dari ajaran agama Islam. Selain itu, tarian tradisional ini turut
menggambarkan kehidupan dan budaya masyarakat Lampung yang dikenal ramah
dan cenderung terbuka. Tarian Bedana bisa dijumpai dalam masyarakat adat
Lampung Pepadun dan masyarakat adat Lampung Saibatin, masing-masing
memiliki keunikan tersendiri. Tarian ini dibawakan oleh pemuda-pemudi dalam
acara tertentu sebagai hiburan untuk mengungkapkan rasa gembira. Dahulu, Tari
Bedana biasa dipertunjukkan saat ada salah seorang anggota yang khatam Al-
Quran. Sebagai pengiring, digunakan alat musik tradisional seperti gitar gambus,
marwis, dan kerenceng. Selain musik, juga ada iringan lagu bertema gembira yang
mengalun seirama petikan gambus lunik.

11. PROVINSI BANTEN

A. TARI MELER BEUDEN


Tari Maler Bedug, merupakan tari rampak bedug dengan sajian garapan baru yang
dikembangkan dari keberagaman musik tradisi Khas Banten dengan mengambil
pijakan gerak dari bedug Pamarayan dan Silat Trumbu. Sajian Tari Maler Bedug yang
dinamis dapat ditampilkan sebagai tarian pembuka sebuah acara maupun sebagai tari
pertunjukan untuk menyambut tamu.

B. TARI GREBEG TERBANG GEDE

Grebeg diambil dari kosa kata bahasa Jawa Banten, yang memiliki arti dirempug,
sebagai simbol dari masyarakat Banten yang religius, ramah, dan terbuka. Tari Grebeg
Terbang Gede , merupakan sebuah karya tari kreasi yang bercirikan Tradisi, yang
berpijak pada kesenian Terbang Gede dari Kota Serang, yang dikolaborasikan dengan
pencak silat khas Banten. Tarian ini bertemakan tari Selamat Datang, sebagai bentuk
ungkapan penyambutan kehadiran tamu agung.

12. PROVINSI JAWA BARAT

A. TARI TOPENG

Tari Topeng atau tari topeng Cirebon, dari namanya saja sudah bisa diperkirakan
bahwa tarian ini berasal dari Cirebon. Tarian ini diambil dari cerita rakyat tentang
Sunan Gunung Jati yang saat itu sedang menguasai kota Cirebon, hingga suatu saat
diserang oleh Pangeran Welang. Pada saat itu Sunan Gunung Jati tidak bisa
menandingi kekuatan Pangeran Welang dan terancam kalah.
B. TARI MERAK
Tari merak berasal tanah Pasundan, tarian ini dibuat oleh Raden Tjetje Somantri yang
terinspirasi dari burung merak, karena sejak zaman dulu Merak menandakan sebuah
mahkota. Tidak banyak sejarah dari tari merak, penari hanya menari dan melenggak
lenggok sembari mengibaskan sayapnya bak seekor burung merak. Walau begitu
tarian ini mengutamakan keindahan dan kecantikan. Tidak heran bila semua orang
yang melihat terkagum-kagum dengan tarian ini.

13. DKI JAKARTA

A. TARI YAPONG

Tarian Yapong pertama kali diciptakan oleh Bagong Kusudiardjo pada tahun 1975.
Tari ini biasanya diadakan ketika mendekati hari ulang tahun kota Jakarta. Nah, saat
itu biasanya Dinas Kebudayaan mempersiapkan beberapa tari daerah dari berbagai
belahan Indonesia. Nama Yapong, diambil dari bunyi lagu ‘ya ya ya’ dipadukan
dengan suara musik yang seperti bersuara ‘pong pong pong’ akhirnya dipadukan
menjadi yapong.
B. TARI TOPENG BETAWI

Tari Topeng Betawi adalah seni hasil gabungan dari seni drama, nyanyian dan tarian. Kalau
dilihat sih seperti pertunjukan teater, namun dia bernuansa tarian. Dulunya Tari Topeng
adalah salah satu pertunjukan teather tradisional, namun diselipkan unsur seni tari
didalamnya hingga akhirnya seperti sekarang.

14. PROVINSI JAWA TENGAH

A. TARI BEDAYA KETAWANG

Tarian tradisional pertama adalah Bedhaya Ketawang yang mengandung arti di setiap
masing-masing kata. ‘bedhaya’ yang artinya penari wanita dan ‘ketawang’ artinya
langit. Bila disatukan Bedhaya Ketawang ini mengandung arti penari wanita dari
istana langit. Tarian ini dipertunjukan untuk acara resmi saja, yang bertujuan untuk
menghibur. Sejarahnya, tarian ini menceritakan tentang hubungan Ratu Kidul yang
biasa kita kenal dengan Roro Kidul.
B. TARI GAMBYONG

Tari Gambyong berasal dari daerah Surakarta. Awalnya, tarian ini hanya sebuah tarian
rakyat dan diadakan ketika memasuki musim panen padi. Sekarang, tarian tersebut
diadakan saat acara sakral dan sebagai penghormatan pada tamu. Sejarahnya nama
Gambyong pun diambil dari salah satu penari tempo dulu, dimana penari tersebut
memiliki suara merdu dan tubuh yang lentur, dengan kedua bakat tersebut Gambyong
yang memiliki nama lengkap Sri Gambyong cepat terkenal dan dapat memikat banyak
orang.

15. DI YOGYAKARTA

A. TARI SERIMPI

Tarian dari Yogyakarta yang sudah sangat terkenal hingga kancah internasional adalah tari
Serimpi. Dulunya, tarian ini merupakan salah satu tarian khas Yogyakarta yang dianggap
sakral dan hanya boleh dipertunjukkan di lingkungan keraton saja. Tari Serimpi lebih
dipertunjukkan untuk acara-acara resmi saja seperti acara ritual kenegaraan hingga acara
peringatan naiknya Tahta Sultan. Namun semakin berkembangnya zaman, Tari Serimpi ini
boleh ditarikan di beberapa acara lainnya seperti acara penyambutan tamu dan lain
sebagainya.

B. TARI KUMBANG
Tari Kumbang. Sesuai dengan namanya, tarian ini menceritakan tentang sepasang kumbang
jantan dan juga betina yang saling kejar-kejaran. Kumbang jantang dan betina sedang
memadu kasih dengan diiringi dengan suasana yang terkesan sangar romantis. Bagi para
penonton yang menyaksikan pertunjukan tari Kumbang ini akan diajak untuk berimajinasi
dengan suasana yang begitu tenang dan romantis. Suasana romantis tersebut didukung
dengan penampilan kumbang jantang dan betina yang sangat memukau dan mengagumkan.

16. PROVINSI JAWA TIMUR

A. TARI REOG PONOROGO

Tari Reog berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Biasanya dibawakan oleh 6-8 pria dan
6-8 wanita. Tarian ini melewati beberapa sesi, sehingga memiliki durasi yang
terbilang panjang. Tapi kalau kamu suka dengan seni, tidak akan bosen deh
melihatnya. Menurut sejarah, tarian ini diambil dari perjalanan Prabu Kelana
Sewandana yang sedang mencari pujaan hatinya, perjalanan beliau ditemani oleh
prajurit dan patihnya yaitu Bujangganong. Hingga akhirnya bertemulah ia dengan
Dewi Sanggalangit seorang putri Kediri. Namun, ia akan menerima cintanya bila Sang
Prabu berhasil menciptakan sebuah kesenian.
B. TARI GANDRUNG BANYUWANGI
Tarian tradisional selanjutnya bernama Tari Gandrung Banyuwangi berasal dari
Banyuwangi, kata gandrung melambangan panggilan Dewi Sri, dimana pada zaman
itu Dewi Sri dianggap Dewi Padi yang dapat memberi kesuburan dan kesejahteraan
bagi masyarakat. Tarian ini juga satu genre dengan tarian Ketuk Tilu. Menurut sejarah,
tarian ini muncul pada saat dibangunnya ibu kota Balambangan, hingga akhirnya
salah satu seniman menulis suatu makalah tentang seorang lelaki yang keliling ke
pedasaan dengan beberapa pemain musiknya.

17. PROVINSI BALI

A. TARI TRUNAJAYA

Tari Trunajaya berasal dari kata Teruna. Kata itu diambil dari kata pemuda yang
ditemukan dari hasil kreasi Pan Wandres dalam perjalanannya dan disempurnakan
oleh I Gde Manik. Tarian ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang ingin
memikat wanita, terlihat dari setiap gerakan tarinya yang tegas dimana antar kaki
diberi jarak seperti kuda-kuda. Walau begitu, seiring dengan perkembangan zaman
tarian ini tidak hanya dibawa oleh laki-laki. Perempuan pun dapat ikut serta, bahkan
oleh 2 orang sekaligus.
B. TARI BARONG
Barong, dari katanya saja mirip dengan Barongsai ya? Tapi tarian ini bukan dari
negara China. Indonesia sendiri memiliki tari Barong yang diwariskan jauh hari
sebelum keberadaan agama Hindu. Tarian ini menceritakan tentang perseteruan antara
kebajikan yang disimbolkan dengan barong, dan kejahatan yang digambarkan dengan
sosok rangda. Menurut beberapa literatur, kata Barong berasal dari asal kata
“Bahruang” yang memiliki arti beruang. Walaupung begitu, wujud dari binatang yang
digambarkan bisa beragam tergantung dari jenis tari Barong yang dibawa, ada Barong
Bangkal, Barong Macan, Barong Asu, Barong Gajah, Barong Blasblasan, Barong
Landung dan yang paling terkenal, yaitu Barong Keket atau Barong Ket yang
menggambarkan perpaduan antara macan, singa dan sapi.

18. PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

A. TARI GANDRUNG

Dalam perjalanan sejarah, kesenian Gandrung Banyuwangi melebar hingga ke


Bali untuk kemudian tiba di Lombok. Di masa lalu, Bali dan Lombok Barat
(Karangasem) merupakan kesatuan daerah kultural. Sehubungan dengan
keberadaan Gandrung, tarian ini sudah populer sebelum kerajaan Lombok terakhir
jatuh di tahun 1894. Gandrung Banyuwangi menyebar ke Bali dan menyesuai
dengan karakter lokalnya. Demikian pula Gandrung Bali yang ditarikan oleh
penari laki-laki berbusana wanita, sempat bertahan di Lombok hingga 1930-an.
Selanjutnya, penari Gandrung Lombok diganti wanita. Di tahun 1938, tarian ini
sudah tersebar ke seantero Lombok.

B. TARI BUJA KADANDA

Tarian NTB kedua adalah Buja Kadanda, tarian prajurit asli Bima. Penggambaran
dua prajurit yang sedang berperang. Dua orang membawakannya dengan
berpakaian prajurit bersenjata tombak atau tongkat. Mereka menari dengan
gerakan bela diri. Sehingga dibutuhkan keahlian khusus untuk menarikannya.
Tarian Buja Kadanda diawali dan diiringi oleh tabuhan musik. Gendang, Gong,
Serunai dan Tawa-tawa adalah alat musik tradisional yang menjadi pengiringnya.
Mengalun dalam dua irama yang berbeda. Bertempo cepat ketika mengiringi
tarian, dan bertempo lambat saat mengawali dan mengakhiri tarian.

19. PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

A. TARI BOLELEBO
Bolelebo diketahui sebagai salah satu lagu daerah Nusa Tenggara Timur. Lagu
tentang kecintaan penduduknya terhadap tanah airnya. Juga, sebagai ungkapan
kerinduan orang-orang Timur pada kampung halamannya, ketika merantau keluar
daerah. Tidak hanya berupa lagu, Bolelebo juga dirupakan dalam bentuk tarian.
TariaNTT ini difungsikan sebagai tarian selamat datang untuk menyambut tamu.
Penarinya adalah laki-laki dan perempuan, biasanya mereka mengenakan baju adat
suku Rote.

B. TARI CACI

Tarian Caci merupakan sejenis tarian perang sekaligus permainan rakyat. Tarian
daerah NTT asal Flores ini melibatkan dua penari laki-laki. Satu orang bersenjata
cambuk bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan sebuah
perisai (tameng). Penyerang disebut paki, penangkisnya disebut ta’ang. Ada dua
kelompok terlibat, yakni kelompok tuan rumah (ata one) dan kelompok desa lain
(ata pe’ang/meka ladang atau tamu penantang). Pemain dari dua kelompok secara
bergantian menjadi penyerang dan penangkis. Selain menari, penyerang
memainkan perannya sambil berpantun dan bernyanyi. Penangkis sangat mungkin
terluka, jika cambukan sampai mengenai matanya, maka langsung dianggap kalah.
Tarian ini dimainkan saat acara musim panen (hang woja) dan ritual tahun baru
(penti).

20. PROVINSI KALIMANTAN UTARA


A. TARI MANGUNATIP

Tari Magunatip atau disebut juga Tari Lalatip adalah Tarian Kalimantan Utara
dari Suku Dayak Tahol. Lalati berarti menjepit, ini merupakan tarian ketangkasan
kaki, melompat dan menghindari rintangan. Di masa lalu, tarian ini difungsikan
untuk melatih ketrampilan berperang pemuda pemudi Tahol. Dalam prakteknya,
Tari Tradisional Kalimantan Utara ini sangat mendebarkan. Ketika menari, para
penarinya bisa saja terjepit kakinya oleh batang kayu, apalagi mereka
membawakannya dalam kondisi kedua matanya ditutup. Suara kayu berpadu
dengan iringan musik tradisional Dayak Tahol berupa gong dan kendang. Para
pemainnya terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama memegang dua bilah kayu
sepanjang 2-3 meter, mereka berjongkok berhadap-hadapan terbagi menjadi tiga
kelompok berjajar. Kedua, para penari yang akan menari di atas permainan kayu
kelompok pertama. Ketiga adalah pemain musik yang mengiringi tarian ini.

B. TARI JUGIT
Tari Jugit adalah tarian tradisional Suku Bulungan. Konon, tari ini diciptakan oleh
dua laksamana kesultanan Bulungan, yakni Datuk Maulana dan Datuk Mahubut,
sekitar abad ke-18. Tarian klasik ini dikenal memiliki dua jenis, yakni Tari Jugit
Paman dan Tari Jugit Demaring. Meskipun terkesan mirip, Jugit Paman dan Jugit
Demaring memiliki banyak perbedaan. Perbedaan menonjol bisa ditemukan pada
gerak tangan, warna baju, syair, tempo gerakan, serta fungsinya. Jugit Paman
khusus untuk raja, sedangkan Jugit Demaring bisa disajikan di luar keraton.

21. PROVINSI KALIMANTAN BARAT

A. TARI MONONG

Tari Monong atau Tari Manang atau Tari Balian merupakan tarian Dayak
Kalimantan yang difungsikan sebagai tari penyembuhan. Sebuah tarian
sakral bagian dari upacara adat Bemanang atau Balian. Upacara ini bertujuan
untuk menghilangkan pengaruh roh jahat yang menyebabkan orang sakit, sial, atau
bahkan meninggal. Dalam tarian Monong, sang penari berlaku seperti dukun yang
membacakan jampi-jampi dalam bahasa Dayak. Tarian ini pun disajikan dikala
sang dukun atau penarinya itu sedang dalam keadaan trance. Sebagai tari
penyembuhan, tari ini difungsikan sebagai penolak / penyembuh / penangkal
penyakit agar si penderita sembuh kembali.

B. TARI KINYAH UUT DANUM


Dalam Tari Kinyah Uut Danum, diisyaratkan perihal kewaspadaan dan kelincahan
suku Uud Danum dalam melawan musuh. Tergolong sebagai tari yang sulit,
hanya penari terlatih saja yang bisa menarikannya. Hal ini dikarenakan, selain
tameng dan baju adat, properti yang digunakan adalah Mandau (Ahpang) asli
yang tajam.

22. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

A. TARI KINYAH MANDAU

Tarian ini banyak menampilkan tentang seni bela diri. Merujuk dari istilah Kinyah
yang berarti tarian yang dipergunakan saat peperangan, sedangkan Mandau sendiri
berarti senjata. Tari Kinyah Mandau saat ini berkembang sebagai tarian adat suku
Dayak serta digunakan sebagai sarana untuk melestarikan ciri khas kesenian tari
tradisional sebagai salah satu kekayaan warisan budaya leluhur mereka. Penari
dalam tarian ini adalah laki-laki dan perempuan. Koreografi dari tarian ini adalah
modifikasi seni bela diri, seni teatrikal dan seni perang. Kostum yang digunakan
adalah pakaian khas Dayak dengan ikat kepala yang dihiasi bulu burung Enggang.
Kolaborasi dari musik tradisional khas suku Dayak yang beritme tinggi dan gesit
sebagai pengiring mampu memukau dan membangkitkan semangat penonton.

B. TARI GIRING-GIRING
Giring- giring berarti potongan pohon bambu yang di dalamnya terdapat biji piding.
Tari Giring-giring mengekspresikan kegembiraan masyarakat melalui koreografi
para penari dan properti tongkat pendek serta tongkat panjang yang digunakan.
Musik pengiring tarian ini adalah alat musik tradisional seperti kangkanung,
gerantung dan gendang. Penari mengenakan celana yang terbuat dari kulit keang,
topi yang dikenal dengan sebutan lawang bagi penari laki-laki dan paringit
wundrung untuk penari perempuan. Penari juga menggunakan rangkaian dari taring-
taring hewan sebagai kalung.

23. PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

A. TARI ADAT TANDIK BALIAN

Kesenian tari daerah ini adalah perpaduan antara atraksi yang dibalut dengan gerakan-
gerakan yang indah. Pada zaman dahulu kebiasaan ini dikenal sering dimainkan oleh
suku Dayak Warukin. Warga setempat gemar melakukan pertunjukan tari tradisional
Tandik Balian. Seiring berjalannya waktu, lambat laun kesenian tersebut mulai
dijadikan tontonan yang dipentaskan pada acara tertentu. Tidak disangka, seni tari ini
pun banyak mengundang wisatawan berdatangan untuk melihatnya.

B. TARI ADAT BAKSA KEMBANG


Tari adat Baksa Kembang adalah tarian khas Kalimantan Selatan. Tari ini ditampilkan
pada saat acara penyambutan selamat datang para tamu – tamu kehormatan di Bumi
Lambung Mangkurat. Ciri khas dari tarian ini adanya “Bogam Melati” yang akan di
pegang penari saat menari serta selendang dan juga kembang yang berjuntai dikepala
penari di sisi kiri dan kanannnya. Itulah kenapa tarian ini disebut Tari Baksa
Kembang dikarenakan ada banyaknya kembang melati sebagai properti tari yang
memperindah dalam tarian tersebut.

24. PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

A. TARIAN ADAT KUYANG

Yang pertama adalah tari Kuyang yang memiliki arti mahkluk yang hidup di 2 (dua)
alam. Dapat diberikan makna bahwa Tari Kuyang mengandung arti tari untuk para
mahluk halus. Fungsi Tari Kuyang bertujuan untuk mengusir para hantu yang
mendiami pohon-pohon besar dan tinggi agar tidak mengganggu para manusia dan
orang yang menebang pohon tersebut. Kehadirannya sudah sangat lama, yaitu turun
temurun hingga sekarang. Mereka para suku Dayak meyakini dengan tari Kuyang ini,
makhluk halus akan pergi dari pepohonan besar yang akan ditebang.

B. TARI TRADISONAL GANTAR RAYATN


Pada pelaksanaannya, Tari Gantar ini memakai alat yang bernama Gantar (kayu yang
panjang), pada ujung tongkat tersebut diikatkan/digantung tengkorak manusia yang
dibungkus dengan kain merah dan dihiasi dengan Ibus. Para penari setempat menari
berkeliling tak lupa sambil menyanyi, dipinggang penari terikat mandau. Apabila
tidak memegang tongkat, mereka mengelewai (melambaikan tangan sesuai irama).

25. PROVINSI GORONTALO

A. TARI DANA-DANA

Kata dana-dana sebenarnya berasal dari kata Daya-Dayango, yang artinya adalah
menggerakkan seluruh anggota tubuh sembari berjalan. Penari Dana-dana ini biasanya
dimainkan oleh 2-4 orang laki-laki dengan iringan musik gambus serta rebana dan
lagu berisi pantun dengan tema nasihat kehidupan remaja dan percintaan. Secara tidak
langsung tarian ini memang menggambarkan remaja yang penuh gairah. Fungsi tarian
ini terbagi menjadi dua yakni sebagai tari perayaan dan tari penyambutan. Untuk tari
penyambutan biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu dan sebagai perayaan
biasanya digunakan untuk merayakan hari-hari besar adat Gorontalo. Selain itu, tarian
ini juga sering dilakukan dalam rangka promosi pariwisata. Jika dilihat dari fungsi,
tarian ini lebih sebagai ungkapan rasa syukur dan bahagia, namun jika dilihat dari
gerakan, tarian ini bisa diartikan sebagai tarian pergaulan di masyarakat. Tidak hanya
itu, tarian ini juga bisa diartikan sebagai media menyampaikan pesan-pesan yang
masih berkaitan dengan Agama Islam.
B. TARI SARONDE

Tari Gorontalo Saronde adalah tarian yang terinspirasi atau berangkat dari tradisi
pernikahan adat masyarakat Gorontalo. Dahulu, tarian Saronde digunakan sebagai
sarana Molihe Huali yakni mengintip calon istri. Sebagaimana di berbagai
kebudayaan di nusantara, bahwa di zaman dahulu calon pengantin belum saling
mengenal satu sama lain dan hubungan kedua mempelai biasanya berawal dari
perjodohan orang tua atau keluarga. Tarian Saronde biasanya di dilakukan oleh pria
dengan wali atau orang tua di hadapan calon istri. Sembari menari, calon pengantin
pria bisa melirik ke calon pengantin perempuan untuk mengetahui bagaimana calon
istrinya. Di sisi lain, mempelai perempuan perlu memperlihatkan bahwa dirinya
sedang memperhatikan mempelai pria.

26. PROVINSI SULAWESI UTARA

A. TARI MAENGKET
Tarian Maengeket merupakan tarian daerah Sulawesi Utara khas
Suku Minahasa. Sebuah tarian kelompok berpasangan, umumnya
12 pasang penari pria dan wanita. Mereka menari sambil
menyanyi dipimpin oleh seorang wanita yang disebut kapel.
Istilah Maengket berasal dari kata “engket” yang berarti bergerak
bersama. Maengket telah menjadi bagian budaya masyarakat
Minahasa sejak mereka mengenal pertanian. Pada mulanya
hanya berupa nyanyian-nyanyian sakral yang dimaksudkan untuk
kepentingan-kepentingan khusus. Terlahir dalam lingkup
masyarakat petani sebagai bagian dari upacara padi yang sakral.

B. TARI KABASARAN

Kabasaran merupakan karya besar tou Minahasa yang telah


menjadi identitas budaya, selain Tari Maengket dan Tari Pisok.
Salah satu tari tradisional Sulawesi Utara yang bertemakan
perang atau tari keprajuritan. Tarian Kabasaran mencoba
mewakili citra kesatria Minahasa yang memiliki sifat jantan dan
berani. Istilah Kabasaran berasal dari “Kawasalan“. Awal katanya
adalah wasal (wasar) yakni kata yang digunakan untuk menyebut
ayam jantan yang telah dipotong mahkotanya agar lebih galak
ketika menyabung. Tarian ini memang menyajikan gerak imitatif
seperti menirukan gerakan dua ayam jantan yang sedang
bertarung.

27. PROVINSI SULAWESI BARAT

A. TARI BULU LONDONG

Tari Bulu Londong merupakan salah satu tarian yang berasal dari Mamasa,
Sulawesi Barat. Tarian ini hanya dimainkan oleh penari pria dengan
menggunakan pakaian dan senjata para prajurit di zaman dahulu. Namun
sayangnya tarian yang satu ini sedikit mengalami kejenuhan sehingga hampir
punah. Bahkan seni tari tersebut saat ini hampir tidak pernah dimainkan lagi.
Tetapi untuk mencegah agar tidak benar-benar punah, masyarakat setempat
mengangkat kembali tarian tersebut sebagai apresiasi atas budaya lokal.
Upaya pelestarian ini dilakukan oleh berbagai pihak baik dari masyarakat
maupun pemerintah. Dengan begitu, untuk menjaga eksistensinya, tarian
tersebut di alih fungsikan dengan bentuk pertunjukan seni budaya, perayaan,
penyambutan dan lain sebagainya. tarian Bulu Lodang terus dikreasikan
sehingga memberikan dampak yang luar biasa terhadap kesenian Indonesia
yang juga terancam punah.

B. TARI MAP PANDE BENUA


Map Pande Banua terbentuk dari dua kata, dimanah Map Pande artinya
adalah memberi makan dan Banu artinya Kampung. Secara umum, kedua
kata tersebut berarti tentang sebuah tarian yang menceritakan memberi
makan di kampung atau bentuk terima kasih karena kampung memberi
makanan kepada masyarakat. Pada zaman dahulu, tari ini biasanya dilakukan
sebelum pelantikan raja. Sebelum tarian ini dilakukan, terlebih dahulu
dilakukan penyembelihan kerbau kemudian diambil darah melalui daun
telinga. Fungsi darah tersebut selanjutnya adalah dipercikkan ke delapan
mata angin.

28. PROVINSI SULAWESI TENGAH

A. TARI BALIA

Balia merupakan Tarian Sulawesi Tengah khas Suku Kaili. Sebuah


tarian ritual untuk memuja dewa-dewa dan roh nenek moyang.
Meski Islam telah masuk dan menjadi agama mayoritas,
keyakinan terhadap hal-hal gaib sehubungan leluhur masih
sangat kental. Tari Balia merupakan upaya pengakuan terhadap
kekuatan yang dianggap suci, yang dianggap bisa
mendatangkan berkah dan musibah.

B. TARI DERO

Tari Dero atau Madero adalah salah satu tarian tradisional


Sulawesi Tengah yang berasal dari Kabupaten Poso. Lahir
sebagai tradisi Suku Pamona yang melambangkan suka cita atau
untuk mewakili ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta
atas semua hal yang telah diberikanNya. Tarian ini sering kali
ditampilkan di berbagai pesta adat, upacara adat ataupun saat
pesta panen raya. Selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada
Tuhan, Tarian Dero dianggap pemersatu karena biasa dilakukan
bersama-sama. Tanpa memandang latarbelakang, baik miskin
maupun kaya semuanya saling berpegangan tangan menari
bersama. Dalam tarian ini, nuansa kerukunan dan persahabatan
demikian kentara. Bagi kaum muda, tarian ini juga menjadi
kesempatan mencari pasangan hidup.

29. PROVINSI SULAWESI SELATAN

A. TARI ADAT PA’GELLU


Tari adat ini pada umumnya akan dipentaskan dalam rangkaian upacara adat Palgellu
atau Ma’gellu, yaitu dalam bahasa setempat memiliki arti menari-nari dengan
gembira, sambil tangan dan badan bergoyang dengan gemulai, meliuk-liuk lenggak-
lenggok. Para hadirin yang datang juga tampak gembira menyaksikannya.
Kegembiraan meliputi semua. Fungsi seni ari Pa’gellu’ dipertunjukkan pada saat
upacara adat yang sifatnya gembira seperti syukuran rumah dan penyambutan para
tamu yang datang dari luar daerah.

B. TARI ADAT PAJOGE

Pada umumnya tari Pajoge ditampilkan dalam istana atau kediaman kalangan ningrat.
Penarinya adalah para gadis yang berasal dari kalangan rakyat biasa. Awalnya tarian
ini cuma bentuk hiburan bagi kaum lelaki. Para penonton, umumnya dari kalangan
ningrat, duduk dalam lingkaran. Para penari menari melingkar. Saat pertunjukkannya,
penari menari seorang diri sambil menyanyi dan mencari pasangannya di antara
penonton. Kemudian penari akan memberi daun sirih kepada lelaki yang sudah
dipilihnya. Lelaki tersebut lantas menari dengan sang gadis.

30. PROVINSI SULAWESI TENGGARA

A. TARI MALUMPA
Balumpa merupakan tari tradisional Sulawesi Tenggara khas
Kabupaten Wakatobi dan sekitarnya. Ini merupakan tari
kerakyatan yang menggambarkan kegembiraan masyarakat
nelayan di Pulau Binongko. Tari ini berfungsi sebagai tari
penyambutan. Meski demikian sering juga ditampilkan pada
acara-acara lain, seperti pertunjukan seni maupun festival
budaya. Sebagai tari penyambut tamu, komposisi gerakan dalam
Balumpa mengandung makna rasa gembira, kelemahlembutan
serta keramahtamahan masyarakat Binongko dalam menyambut
tamu mereka. Tari ini disajikan oleh 6 hingga 8 penari. Penari
umumnya adalah perempuan, namun ada juga yang ditarikan
secara berpasangan dengan penari laki-laki.

B. TARI BALULO
Tari Molulo atau Lulo merupakan tarian daerah Sulawesi Tenggara
dari Suku Tolaki di Kendari. Tari persahabatan yang ditujukan
pada muda-mudi sebagai ajang pencarian jodoh dan mempererat
tali persaudaraan. Lulo juga mencerminkan bahwa Suku Tolaki
cinta damai dan mengutamakan persahabatan dan persatuan.
Penari Molulo bisa pria, wanita, remaja dan anak-anak. Mereka
menari dalam formasi lingkaran saling bergandengan tangan.
Dulu, tari ini ditampilkan pada upacara-upacara adat, seperti
pernikahan, panen raya maupun pelantikan raja. Secara tradisi,
Molulo diiringi oleh 2 gong yang berbeda ukuran dan jenis
suaranya.

31. PROVINSI MALUKU UTARA

A. TARI SOYA-SOYA

Tari Soya-Soya merupakan tarian tradisional Maluku Utara yang


telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional
pada tahun 2013. Kesenian tradisi yang masuk dalam kategori
tarian perang ini telah ada sejak masa Sultan Baabullah
memimpin Kesultanan Ternate. Sejarah tarian ini bermula dari
Sultan Baabullah yang mengobarkan perang Soya-soya
(pembalasan) terhadap Portugis tahun 1565. Perang total yang
berhasil mengusir Portugis dari wilayah Kesultanan Ternate.
Keberadaan tarian ini senantiasa mengabarkan perang
fenomenal tersebut.

B. TARI TIDE-TIDE
Tarian daerah Maluku selanjutnya bernama Tide-Tide. Tarian pergaulan
kerakyatan khas Halmahera, pulau terbesar di Kepulauan Maluku. Tari ini
biasa dipertunjukkan pada acara-acara seperti pesta perkawinan adat, sering
kali juga turut meramaikan pesta rakyat di Halmahera. Seperti umumnya tari
pergaulan, Tide-Tide menggambarkan kehidupan pergaulan antara laki-laki
dan perempuan. Dalam pertunjukannya, tarian ini dibawakan secara
berpasangan oleh 12 orang penari, pria dan wanita. Mereka menari sambil
diiringi oleh tifa, gong, dan biola.

32. PROVINSI MALUKU

A. TARI SAUREKA-REKA

Tari Seureka-reka merupakan salah satu tarian khas Maluku yang


populer karena sering meramaikan berbagai acara adat maupun
hiburan. Di masa awal Seureka-reka merupakan hiburan bagi
para petani sagu saat musim panen tiba. Mereka memainkannya
sebagai ungkapan rasa syukur. Dalam prakteknya, Tari Seureka-
reka melibatkan 8 orang penari, 4 laki-laki dan 4 perempuan.
Penari laki-laki bertugas memainkan gada-gada (bilah pohon
sagu), sementara penari perempuan menari dan menghindari
properti tari yang sekaligus sebagai musik pengiring tersebut.
B. TARI LENSO

Tari Lenso merupakan tari tradisional Maluku bertemakan pergaulan. Sebuah tarian
rakyat yang difungsikan sebagai perekat persaudaraan kekerabatan dalam kehidupan
sosial masyarakat Maluku. Gerakannya sederhana dan mudah agar bisa ditarikan oleh
siapa saja dari kalangan apa saja. Tarian ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu,
berawal dari masuknya Portugis di Maluku pada tahun 1612. Istilah “lenso” sendiri
berasal dari bahasa Portugis yang berarti sapu tangan sebagai properti utamanya. Sapu
tangan yang digunakan umumnya berwarna putih atau merah.

33. PROVINSI PAPUA BARAT

A. TARI YOSPAN

Tari Yospan ini adalah salah satu tari kreasi budaya Papua Barat. Tari ini
menggunakan hasil dari penggabungan antara 2 buah tari tradisional yang
telah ada, yaitu tari Pancar dan tari Yosim. Tari Pancar sendiri adalah tari
tradisional yang berasal dari Biak, Manokwari dan Numfor. Ciri khas dari
gerakan ini sangat kaku. Untuk instrumen musik yang digunakan meliputi
Ukulele, gitar, tifa dan lain – lain. Sedangkan untuk tari Yosim, berasal dari
daerah teluk Sairei, Serul, Waropen. Sekilas, tari ini mirip dengan tari poleneis
Eropa. Hanya saja pada tari Yosim, gerakannya jauh lebih lincah dan
ekspresif. Dengan penggabungan antara 2 buah tari daerah, dapat
menghasilkan tari dengan gerakan yang sangat kompleks. Jumlah penari
dalam tari Yospan pun sangat tidak terbatas. Begitu pula dengan genre
penari, baik pria maupun wanita secara bebas melakukan tarian ini.
B. TARI MUSYOH

Tari tradisional ini termasuk ke dalam kumpulan tarian dari Papua barat yang
dianggap sakral dari provinsi Papua Barat. Banyak kepercayaan akan mitos dari tari
Musyoh ini. Oleh sebab itu, tari ini hanya ditampilkan pada momen tertentu dan
sebaiknya tidak ditampilkan pada acara umum. Berdasarkan kepercayaan penduduk
Papua Barat, tari Musyoh ini dapat mengusir arwah yang tidak tenang / gentayangan.
Semua penduduk Papua sangat percaya jika seseorang yang meninggal secara tragis,
arwahnya tidak akan tenang. Misalnya meninggalkan karena kecelakaan.

34. PROVINSI PAPUA

A. TARI ADAT WUTUKALA

tarian wutuk kala mengisahkan seseorang yang berburu ikan dengan menggunakan
seakar pohon yang dapat membius ikan sampai mati dengan cara, akar pohon yang
dicabut di tempatkan pada satu tempat yang telah disediakan dalam kolam ditumbuk
dan disebarluaskan ke tempat-tempat di mana ikan-ikan bersembunyi.
B. TARI ADAT ANTORONI

Tari Antoroni merupakan tarian yang berasal dari daerah Yapen Waropen, Wandamen.
Setiap daerah mempunyai kreasi tari masing-masing. Tari ini diperkenalkan oleh Jotjam
Mg. Wanggai. Tari ini ditarikan oleh sekelompok pria dan wanita dengan membawa
perlengkapan antoroni (obor), umbee (parang), afai (apanah) atau ato (busur panah),
rawangguai (piring), dan neina nunggamiai nuntarai (rangka tengkorak manusia). Alat
musik yang mengiringi tari ini adalah tikainotu atau tifa, dan tabura atau triton, disertai
beberapa lagu antara lain Sere-sere Muto, Bosare Bana Yuaou, dan Andi Dona-dona
Reyo. Penari mengenakan pakaian kawui barika (cawat biru), dan kuwai bua (cawat
putih). Penari pria mengenakan cawat di bagian kepala, sedangkan penari wanita
memakai rok atau kain. Mereka juga mengenakan perhiasan dari burung Cenderawasih,
bulu burung mambruk, dan gelang yang terbuat dari kulit Bia.

TUGAS SENI BUDAYA


KLIPING
NAMA NAMA TARI DI INDONESIA

O
L
E
H

AURA NAJLA FAHRAINI

SMP NEGERI I SAWAHLUNTO

Anda mungkin juga menyukai