Anda di halaman 1dari 12

TARIAN DAERAH

1. TARI KECAK

Tari kecak Bali memiliki ciri khas gerakan tangan yang penuh dengan kemistikan
para penarinya. Tari kecak biasanya di mainkan oleh banyak laki-laki dan menjadi
sebuah simbol kesenian budaya Bali. Ekspresi yang di pertunjukkan oleh para
penari membuat para penonton semakin terpana, gaya khas jari jemari mereka
yang bergerak seiring dengan irama gamelan yang di mainkan menambah
semarak tarian ini.
Tari kecak Bali biasanya mengisahkan tentang cerita ramayana yaitu kisah dewi
sinta yang di culik oleh rahwana. Dan pada akhir pertunjukan tari ini mengisahkan
tentang pembebasan dewi shinta. Beberapa tokoh yang selalu ada dalam tarian
kecak yaitu: Hanoman, Dewi shinta, rahwana, rahma, sugriwa. Adapun beberapa
properti dalam tarian kecak ini seperti: selendang, tempat sesaji, topeng dan
krincingan.
2. TARI SAMAN

Tari Saman merupakan salah satu tarian adat asal Aceh. Tarian ini berasal dari
dataran tinggi Gayo dan diciptakan oleh seorang ulama Aceh, Syekh Saman
pada abad ke-XIV Masehi. Tarian ini bisa jadi hanya menyajikan keindahan
gerakan tanpa serta meriahnya tepuk tangan para penari sembari memukul
dada dan pangkal paha dengan gerakan menghempaskan badan ke berbagai
arah tanpa iringan musik.
Lazimnya, tarian ini terdiri dari belasan atau puluhan penari laki laki, dengan
seorang pemimpin yang mengarahkan gerakannya yang kerap disebut syeikh.
Seorang syeikh selain menjadi koreografer ia juga bertugas menyanyikan syair
lagu Saman.
3. Tari Piring

Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau biasa disebut dengan Tarian Piriang
merupakan satu seni tari tradisional Minangkabau yang berasal dari Kabupaten
solok, Sumatra Barat.Tarian Piring ini memiliki ciri khasnya tersendiri. Di mana
menggunakan alat bantu piring sebagai media utamanya.

Cara memainkan tarian piring ini adalah dengan mengayunkan piring-piring


tersebut dengan gerakan-gerakan yang cepat dan teratur. Dengan catatam piring
tersebut tidak lepas dari genggaman tangan. Tari Piring ini merupakan salah satu
simbol dari masyarakat Minangkabau.
4. TARI GAMBYONG

Tari Gambyong merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Surakarta.
Awal mulanya, tarian Gambyong merupakan tarian rakyat untuk memeriahkan
suasana saat musim panen padi. Namun kini tari Gambyong juga dipakai untuk
acara sakral dan sekaligus sebagai penghormatan kepada tamu.Nama Gambyong
diambil dari salah satu nama penari wanita zaman dulu, yaitu Sri Gambyong.
Penari wanita ini memiliki suara emas dan tubuh yang lentur. Sehingga dengan
kedua bakatnya ini, nama Gambyong bisa cepat terkenal dan diminati oleh
banyak orang.

Sampai pada suatu saat nama Gambyong terdengar di telinga Sultan Paku
Buwono IV dan membuat dirinya diundang untuk menari di istana. Tarian yang
dibawakannya berhasil membuat seluruh orang di istana terpikat. Tariannya pun
akhirnya dipelajari dan dikembangkan di idtana hingga akhirnya dinobatkan
sebagai tarian khas istana.Tarian Gambyong identik dengan menggunakan warna
pakaian hijau dan kuning, Namun semakin berkembangnya zaman, warna pakaian
bukan menjadi persoalan utamanya. Untuk musiknya, tari Gambyong diiringi
dengan musik gamelan seperti gendhang, gong, dan kenong
5. TARI JAIPONG

Tari Jaipong adalah salah satu kesenian tradisional Jawa Barat yang sangat


populer di Indonesia. Tari Jaipong ini merupakan penggabungan beberapa seni
tradisional seperti pencak silat, wayang golek, ketuk tilu dan lain – lain. Tarian ini
sering di tampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu besar dan
festival budaya.

Menurut sejarahnya, Tari Jaipong ini merupakan tarian yang di ciptakan oleh
seniman bernama H. Suanda dari Karawang. Tarian ini mulai di populerkan pada
tahun 1976 melalui media kaset dengan nama “Suanda Grup”. Pada saat itu
masih menggunakan instrument sederhana sebagai pengiringnya
seperti gendang, ketuk, kecrek, goong, rebab dan sinden. Melalui media kaset
rekaman tersebut ternyata mendapat respon yang baik dari
masyarakat Karawang sehingga tarian ini menjadi sarana hiburan bagi masyarakat
disana
6. TARI GANDRUNG

Tari gandrung ini merupakan salah satu kesenian tari klasik yang cukup terkenal
di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Menurut beberapa sumber sejarah yang ada,
Tari Gandrung Lombok ini sudah ada sejak jaman ekspedisi Kerajaan Majapahit ke
Indonesia bagian timur.Konon tarian ini awalnya digunakan untuk menghibur para
prajurit setelah pulang dari medan perang. Dengan iringan dari beberapa
perangkat Gambelan yang ada, para penari wanita menari sambil mengajak satu
persatu para prajurit untuk menari secara berpasangan. Tradisi tersebut
kemudian terus dilakukan dan dikenal dengan tari gandrung atau dalam
masyarakat Suku Sasak dikenal dengan sebutan Tari Jengger.

Tarian ini awalnya hanya dilakukan untuk bersuka ria para prajurit saja. Gerakan
dalam tarian tersebut masih berupa improvisasi dari para penari, meskipun
beberapa diantaranya merupakan gerakan khas dari tarian ini. Tarian ini
kemudian kembangkan dan ditata ulang sebagai sebuah kesenian tari pertunjukan
oleh para seniman di Pulau Lombok, baik dari segi gerak, busana, maupun jumlah
penari, hingga menjadi seperti sekarang.

7. TARI REOG PONOROGO

Tari Reog Ponorogo merupakan tarian yang berasal dari Jawa Timur. Ciri khas dari
tarian ini adalah topeng yang digunakan oleh para penarinya.Di mana para penari
menggunakan topeng Reog dan Warok. Topeng ini memiliki berat yang mencapai
ratusan kilogram dan hanya diangkat menggunakan gigi oleh sang penarinya.

Topeng Reog Ponorogo sendiri ini terbuat dari bulu merak asli, sehingga memiliki
tampilan yang sangat indah. Tarian ini biasanya dibawakan dalam acara-acara
besar seperti festival, perayaan, hajatan, ataupun acara besar lainnya.
8. TARI TOPENG BETAWI

Tari Topeng Betawi adalah salah satu tarian adat masyarakat betawi


di Jakarta yang menggunakan topeng sebagai ciri khasnya. Tarian ini merupakan
perpaduan antara seni tari, music, dan nyanyian. Seperti pertunjukan teater atau
opera, penari menari dengan di iringi suara music dan nyanyian. Tari Topeng
Betawi lebih bersifat teatrikal dan komunikatif lewat gerakan. 

Tari Topeng Betawi awalnya di pentaskan secara berkeliling oleh para seniman.
Mereka biasanya di undang sebagai  pengisi hiburan dalam acara seperti pesta
pernikahan, khitanan, dan lainnya. Menurut kepercayaan masyarakat betawi,
tarian ini bisa menjauhkan dari mara petaka. Namun seiring dengan perubahan
jaman, kepercayaan itu mulai luntur dan menjadikan tarian ini hanya hiburan
dalam acara saja. Namun walaupun kepercayaan itu mulai hilang, tarian ini tetap
di adakan untuk memeriahkan pesta atau acara adat.

9. TARI SEKAPUR SIRIH

Tari Sekapur Sirih adalah tarian selamat datang untuk tamu besar di Jambi,
Kepulauan Riau, dan Provinsi Riau. Tarian ini juga terkenal di Malaysia sebagai
tarian wajib untuk tamu besar. Keagungan dalam gerakan lembut dan halus
berpadu dengan iringan musik dan puisi yang ditujukan untuk para tamu.

Menyambut dengan wajah putih jernih menunjukkan keramahan untuk para


tamu terhormat. Tarian ini menggambarkan perasaan hati yang putih dalam
menyambut tamu. Umumnya ditarikan oleh 9 penari wanita, dan 3 penari pria, 1
orang bertugas membawa payung dan 2 penjaga.
10. TARI SERIMPI

Srimpi merupakan presentasi tarian Jawa klasik dari tradisi istana Kesultanan
Mataram dan terus dipertahankan dan dikembangkan hingga sekarang oleh
empat istana pewaris di Jawa Tengah (Surakarta) dan Yogyakarta.

Penyajian tarian panggung ditandai oleh empat penari yang melakukan gerakan
anggun yang menggambarkan kerendahan hati, kehalusan, dan kelembutan yang
ditunjukkan dari gerakan lambat dan anggun diiringi oleh musik gamelan. Srimpi
dianggap memiliki posisi sosial yang mirip dengan tarian Pakarena dari Makassar,
yang dapat dilihat dari kelembutan gerakan penari dan sebagai tarian istana.
11. TARI MONONG

Tari Monong merupakan tarian tradisional suku Dayak di Kalimantan barat. Tari
Monong juga sering di sebut sebagai tari manang. Tarian ini merupakan tarian
penyembuhan atau tarian penolak penyakit yang di lakukan saat warganya
terkena penyakit.

Tarian Monong awalnya merupakan tarian penyembuhan yang di lakukan oleh


para dukun suku Dayak dengan membacakan mantra sambil menari. Dalam tarian
ini juga di ikuti oleh anggota keluarga dari yang sakit dan di pimpin oleh seorang
dukun. Tarian Monong merupakan ritual yang di lakukan untuk memohon
penyembuhan kepada Tuhan agar warga yang sakit di berikan kesembuhan.
Namun seiring dengan perkembangan jaman, tarian ini tidak hanya di gunakan
sebagai tarian penyembuhan saja, namun juga sebagai sarana hiburan sebagai
pelestarian kesenian tradisional suku Dayak.

Anda mungkin juga menyukai