Setiap negara memiliki adat dan kebudayaannya masing-masing. Poin inilah yang menjadi
daya tarik tersendiri bagi para wisatawan mancanegara. Jika Eropa dikenal karena arsitektur
bangunan kuno bersejarahnya yang memukau, maka Asia mempunyai keberagaman tarian
dan alat musik tradisional yang cukup unik. Salah satu contohnya adalah Jepang. Meski tidak
sebanyak yang dimiliki Indonesia, nyatanya tarian dan alat musik tradisional Jepang juga tak
kalah indahnya.
Kali ini Akiba-chan dan Akiba-kei sekalian akan diajak menelusuri jejak kebudayaan dari
Negeri Bunga Sakura. Minasan bakal mengenal karakteristik tarian serta alat musik
tradisional dari negara tersebut. Sebagian mungkin sudah diketahui, tapi ada sebagian lagi
yang pastinya terasa asing. Penasaran seperti apa? Marilah kita menambah wawasan dan
pengetahuan kita semua, Minna! Simak ulasannya di bawah ini sampai tuntas, ya. 😀
Koto
Minasan tahu alat musik tradisional asal Tanah Air kita tercinta yang disebut ‘Kecapi’? Nah,
ternyata ada alat musik tradisional jepang yang serupa dengan sebutan ‘Koto’. Seperti halnya
Kecapi di Indonesia, Koto juga memiliki tali senar, hanya dengan jumlah lebih sedikit, yakni
13 buah dawai. Bahkan, cara memainkan Koto juga terbilang mirip dengan Kecapi, yaitu
dipetik menggunakan jari tangan.
Meski terlihat mirip, Koto agak berbeda dengan Kecapi. Nada yang dihasilkan oleh musik
tradisional Jepang tersebut memiliki ciri khas sendiri, sehingga terbilang bisa dibedakan
dengan nada dari Kecapi. Selain itu, Koto memanfaatkan tiga jari tangan kanan yang sudah
dipasangkan alat bernama ‘Tsume’. Sedangkan tangan kiri dipakai untuk mengatur suara
nada dengan cara menahan tali senar, hal ini sama seperti memainkan gitar.
Nihon Buyo
Nihon Buyo dikenal sebagai ‘Japanese Dance’ di ranah internasional dan dipentaskan sebagai
hiburan. Tarian satu ini menggunakan gerak tubuh yang sangat pelan dan cenderung anggun.
Para penari biasanya memanfaatkan kipas, tali, dan benda-benda semacamnya untuk
membuat tarian menjadi lebih berseni.
Tidak sembarang orang dapat menarikan Nihon Buyo. Mengingat, tarian tersebut sangatlah
sulit dan memerlukan pengetahuan yang cukup dalam. Biasanya, pada sekolah-sekolah
formal di Jepang (terutama setingkat SD dan SMP), ada guru seni yang mengajarkan Nihon
Buyo. Hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan kebudayaan lokal kepada generasi muda di
sana.
NEGARA KOREA
Samulnori adalah sebuah pertunjukan musik ensembel menggunakan empat alat musik yang
berbeda: ggwaenggwari (gong besi kecil), jing (gong besi besar), janggo (tambur berbentuk
tabung jam pasir, dan buk (tambur berbentuk seperti tong kayu).
Tari topeng, atau talchum, adalah suatu bentuk drama rakyat yang dinikmati oleh rakyat
biasa. Drama Madanggeuk (Teater Terbuka) bagian dari Dongnae Yaryu (Pertunjukan Teater
Terbuka)
Tari topeng ini menggabungkan tarian dengan lagu dan cerita serta memasukkan unsur -
unsur syamanisme yang sangat menarik bagi rakyat biasa. Dalam penampilan tarian ini
penekanan sering diberikan pada ungkapan-ungkapan satiris yang mengolok-olok kaum
bangsawan sehingga menimbulkan kegembiraan bagi penonton yang menyaksikan
pertunjukan tersebut.
Gambus
Dibawa oleh pedagang Persia dan Timur Tengah, gambus atau oud Arab dimainkan dalam
berbagai gaya pada musik rakyat Melayu, terutama sebagai instrumen utama dalam musik
Ghazal. Dibuat secara rinci dengan kombinasi kayu yang berbeda-beda, alat ini menghasilkan
nada lembut yang serupa dengan nada dari piano kuno.