Anda di halaman 1dari 8

KOMPOSISI

TARI JAIPONG

NAMA KELOMPOK :
1. Andin Dinul Khoyimah
2. Rini Savita
3. Nova Kharisma
4. Rika Novita Sari
5. Isti Fatmawati

SMP NEGERI 2 SEMPU


BANYUWANGI
2018
TARI JAIPONG

Tari jaipong merupakan tarian tradisional yang berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Catatan sejarah mencatat tarian ini diciptakan oleh seorang seniman berdarah Sunda
bernama Gugum Gumbira. Namun, sumber lain menyebutkan bahwa pencipta gerakan
dalam tarian jaipong adalah H. Suanda, sedangkan Gugum Gumbira hanyalah salah satu
tokoh yang mengenalkan tarian ini kepada masyarakat Bandung.
Pada awal kemunculannya, jaipong menjadi sebuah tarian unik dan menarik
dengan alat musik pengiring degung. Keunikan ini terdapat pada seluruh gerakan tari
yang terlihat ceria, energik, dan humoris. Tak heran jika pementasan tari jaipong ini
selalu mengundang tawa bagi para penikmatnya.
Jaipong merupakan tarian dengan mengkolaborasikan berbagai macam gerakan
seperti gerakan tari ketuk tilu, tari ronggeng, dan juga beberapa gerakan pencak silat
yang juga sangat dinikmati oleh masyarakat setempat pada waktu itu.
Selain dikenal dengan sebutan tari jaipong, tari ini merupakan kesenian tari yang
berjenis tari pergaulan. Keunikan gerakan dalam sebuah pementasan tari jaipong
kemudian mendongkrak keberadaan tari jaipong sebagai salah satu kesenian tradisional
andalan dari Jawa Barat.
Tari jaipong berawal pada tahun 1976 ketika H. Suanda berinovasi dengan
menggabungkan keterampilan khususnya dalam dunia seni pertunjukan yang beliau
kuasai menjadi satu pertunjukan yang unik. Dari situ kemudian tercipta satu kesenian
baru yang unik dan menarik bagi seluruh penonton pertunjukan, namun kala itu belum
disebut dengan tari jaipong.
Musik pengiring dalam pertunjukan tersebut diambil dari berbagai alat musik
tradisional, seperti gendang, gong, alat musik ketuk, dan sebagainya. Adapun vokal
yang menyertainya biasa dilakukan oleh seorang perempuan yang disebut dengan
sinden.
Ketertarikan masyarakat terhadap salah satu seni garapan H. Suanda membuat
jenis tarian ini kerap menjadi hiburan fenomenal saat itu. Tak heran jika para seniman
dari berbagai daerah sangat antusias untuk mempelajari gerakan tari yang terdapat pada
kesenian garapan H. Suanda.
Salah satu seniman yang kerap mempelajari gerakan tari kreasi Sunda yakni
Gugum Gumbira. Setelah beliau menguasai seni garapan H. Suanda, ia mengemas ulang
gerakan-gerakan yang terdapat dalam tarian tersebut dan kemudian mulai mengenalkan
tari jaipong pada masyarakat Bandung.
Sebagai seorang seniman ternama, Gugum Gumbira sangat tertarik dengan tari
ketuk tilu yang kala itu cukup digemari oleh para seniman nasional. Terinspirasi dari hal
tersebut, kemudian Gugum Gumbira memperkenalkan gerakan jaipong sebagai gaya
tarian baru di tengah melunturnya ketertarikan masyarakat terhadap gerakan tari lain
yang terkesan monoton.

Gugum Gumbira

Pada akhir tahun 1979, tarian jaipong mengalami peningkatan yang cukup
signifikan, baik dari pementasan, properti yang digunakan, maupun seniman yang
menguasai gerakan tarian tersebut. Kemudian tari jaipong mulai dikenal luas di seluruh
wilayah Jawa Barat, seperti Sukabumi, Cianjur, dan Bogor.
Selain menjadi salah satu hiburan masyarakat pada awal kemunculannya, tari
jaipong perlahan menjadi kesenian tradisional khas dari Bandung, bahkan dikenal
sebagai salah satu kesenian andalan dari Jawa Barat. Berbagai acara mulai dari acara
upacara adat hingga pentas seni membuat masyarakat merasa terhibur dengan adanya
pementasan jaipong. Perkumpulan orang dalam suatu tempat tentu akan mudah untuk
saling bertukar informasi dalam berkomunikasi. Dengan demikian, kesenian yang
dikenalkan oleh Gugum Gumbira kepada masyarakat Sunda dapat menjadikan sebuah
hiburan menarik di tengah maraknya hiburan modern yang bermunculan.
Sebagai kesenian andalan dari Jawa Barat dapat menjadikan jaipong salah satu
ikon guna mempromosikan kekayaan daerah terhadap dunia luar, baik dalam negeri
maupun manca negara. Sebut saja Bandung sebagai tempat berkembangnya kesenian ini
secara tidak langsung mendapatkan keuntungan besar dari nama tarian jaipong tersebut.
Tidak heran jika dari tahun 90-an pengunjung obyek wisata di Bandung secara perlahan
meningkat, sedikit banyak hal ini disebabkan karena rasa penasaran masyarakat luar
terhadap daerah Bandung dan tari jaipong.
Dalam mempelajari tari jaipong, tari ini memiliki beberapa tingkatan gerakan,
sebagai berikut:
1. Gerakan dasar

Gerakan dasar merupakan komposisi gerak yang berfungsi untuk mengenalkan


para pemula yang baru belajar menari jaipong, seperti pengenalan gerak kaki, tangan,
dan ekspresi pada tari jaipong.

2. Tari gumuruh

Tari gumuruh berarti ungkapan perasaan hati yang sedang bergelora atau
bersemangat. Maka, pada pola ini akan terlihat tari jaipong yang harmonis dari musik
dan gerak tari tersebut.

3. Tari larasati
Tari larasati berarti ungkapan rasa seorang wanita yang sedang sakit hati. Maka,
dalam gerakannya banyak unsur perasaan sedih yang mendalam, serta dengan gerakan
yang lemah gemulai.

Adapun properti yang digunakan oleh para penari dan pengiring tari jaipong,
antara lain:

1. Sinjang

Sinjang merupakan kain panjang yang dikenakan oleh para penari jaipong sebagai
celana panjang.

2. Apok

Apok adalah kostum yang dikenakan para penari jaipong. Pada busana wanita
pakaian ini kerap disebut dengan nama kebaya. Adapun yang mencirikan pakaian apok
terdapat pada pernik dan ornamen yang terdapat di dalamnya.

3. Sampur
Sampur merupakan kain panjang yang menjadi properti utama tari jaipong.
Sampur juga disebut selendang yang dikenakan pada leher para penari. Keberadaan
sampur sangat penting karena menjari properti yang dimainkan dalam gerakan tari
mulai dari pembukaan hingga akhir.

Alat musik pengiring tari jaipong yang sangat menonjol adalah kendang. Namun,
selain kendang yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan kosong, alat
musik ini menjadi panduan seorang penari jaipong melakukan gerakan yang menarik.

Kendang

Selain itu ada pula alat musik pelengkap, seperti:

1. Ketuk
Ketuk merupakan alat musik tradisional yang mirip dengan bonang. Alat ini
dimainkan dengan cara diketuk dan menghasilkan suara nyaring seperti suara tekanan
dalam sebuah musik pengiring tari jaipong.

2. Rebab

Rebab merupakan alat musik pelengkap dalam menyajikan sebuah lagu pengiring
tarian jaipong. Alat musik ini sedikit mirip dengan gitar yang memiliki senar.

3. Goong
Suara khas menggelegar dimiliki oleh alat musik ini, dimainkan dengan cara
dipukul menggunakan pemukul dengan hitungan tertentu mengikuti irama musik yang
dimainkan.

4. Kecrek

Kecrek merupakan perkusi yang bermula digunakan pada pementasan wayang.


Alat musik ini juga digunakan pada pementasan tari jaipong sebagai pelengkap irama
pengiring.

Anda mungkin juga menyukai