Tari Saman merupakan salah satu tari tradisional asal Indonesia yang
bahkan sudah cukup dikenal di seluruh mancanegara. Tarian satu ini
merupakan sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan ketika perayaan
peristiwa-peristiwa penting di dalam adat. Maka dari itu, syair yang terdapat di
dalam salah satu tarian dari 34 tari tradisional asal Indonesia ini menggunakan
Bahasa Gayo. Di dalam beberapa literatur menyebutkan bahwa Tari Saman
dikembangkan oleh Syekh Saman yang merupakan seorang ulama asal Gayo
di Aceh Tenggara.
Pada 24 November 2011, Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar
Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam sidang ke-6 Komite
Antar-Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di
Bali. Menurut buku Keanekaragaman Seni Tari Nusantara, tari Saman pada
umumnya dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki dalam jumlah ganjil.
Namun, seiring perkembangan, tarian ini juga dapat dimainkan oleh kaum
perempuan. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa tari Saman
dimainkan kurang dari 10 orang. Dengan rincian, 8 penari dan 2 orang sebagai
pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Namun, zaman modern ini menghendaki
bahwa suatu tarian akan semakin menarik jika dibawakan oleh penari dalam
jumlah banyak.
2. Tari Kecak
Tari Kecak dari Bali yang juga masuk ke dalam 34 tari tradisional asal
Indonesia. Jenis tarian satu ini menggambarkan tentang cerita Pewayangan,
khususnya untuk cerita Ramayana yang dipertunjukan dengan seni gerak dan
tarian.
Tarian satu ini sangat terkenal di Bali sekaligus menjadi daya tarik para
wisatawan yang tengah berkunjung ke Pulau Dewata tersebut.
Pakaian yang digunakan saat para lelaki menarikan kecak adalah busana
adat khas Bali. Penari akan bertelanjang dada dan memakai kain sarung
bermotif kotak-kotak berwarna hitam dan putih, serta dilengkapi gelang
kerincing yang dipakai di pergelangan kaki. Sedangkan para pemain yang
memerankan tokoh-tokoh dalam cerita Ramayana akan memakai riasan
sedemikian rupa sehingga menyerupai karakter tertentu yang diperankan.
Agar penampilan lebih maksimal, penggunakan aksesoris dan properti
pendukung adegan juga akan dipakai.
3. Tari Sekapur Sirih
Tari Sekapur Sirih merupakan tari tradisional asal Indonesia yang berasal
dari Provinsi Jambi, Kepulauan Riau dan Riau. Tarian ini biasanya menjadi
tarian selamat datang guna menyambut para tamu-tamu besar yang hadir di
sebuah acara.
Kostum yang digunakan para penari dalam Tari Sekapur Sirih ini
biasanya adalah busana tradisional. Busana tersebut biasanya terdiri dari baju
kurung dan kain songket khas Jambi. Pada bagian kepala penari biasanya
menggunakan sanggul lipat pandan, sunting beringin, dan kembang goyang.
Sedangkan untuk aksesoris biasanya terdiri dari teratai, pending, gelang dan
selendang yang digunakan untuk menari. Propetri yang digunakan pada Tari
Sekapur Sirih adalah cerano/wadah yang berisikan lembaran daun
sirih, payung, keris
4. Tari Jaipong
Tari Jaipong merupakan salah satu jenis tari asal Bandung, Jawa Barat
dan sudah cukup populer, khususnya di telinga masyarakat Indonesia.
Diciptakan oleh Seniman berdarah Sunda, Gugum Gumbira dan Haji Suanda,
tarian ini merupakan gabungan dari beberapa kesenian seperti Wayang Golek,
Pencak Silat, dan Ketuk Tilu.
Maka dari itu, tak heran apabila gerakannya cenderung enerjik namun
juga unik, dengan disertai oleh iringan alat musik degung. Bahkan, tak jarang
tarian ini sering mengundang gelak tawa para penonton karena keunikannya
yang dihasilkan.
5. Tari Reog Ponorogo
Tarian Reog Ponorogo merupakan tarian daerah yang berasal dari Jawa
Timur bagian Barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog itu
sebenarnya. Maka dari itu, di gerbang kota Ponorogo kamu akan bisa melihat
hiasan sosok warok dan gemblak yang merupakan dua sosok yang ikut tampil
pada saat tari Reog dipertunjukan.
Reog merupakan salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia yang
masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistis serta ilmu kebatinan
yang kuat. Terdapat lima versi cerita yang berkembang, namun yang paling
terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu.
Pada awalnya, tarian ini hanya dikenal di lingkungan TNI dan Polri
sebagai gerakan untuk senam pagi saja. Namun, sepertinya tarian ini mulai
mendapatkan hati di masyarakat ketika stasiun televisi TVRI Jakarta mulai
menyiarkan program dengan nama Dansa Yo Dansa.
7. Tari Topeng Betawi
Tari Topeng Betawi merupakan salah satu tarian adat masyarakat Betawi
yang menggunakan topeng sebagai ciri khasnya. Perpaduan antara seni tari,
musik, dan nyanyian, para penari akan diiringi dengan suara musik dan
nyanyian yang lebih bersifat teatrikal dan komunikatif melalui gerakan.