Anda di halaman 1dari 7

14 Tarian Adat Tradisional dari Daerah Maluku dan Penjelasannya

1. Tari Soya-Soya

Tari Soya-Soya via Indonesiakaya.com

Yang pertama adalah Tari Soya-Soya yang merupakan tarian tradisional yang berasal
dari Maluku Utara. Tari Soya-soya ini memainkan peran yang penting terhadap
masyarakat Maluku Utara. Konon, Tari khas Maluku ini merupakan tarian yang
ditampilkan untuk acara penyambutan. Menyambut siapa? Adalah menyambut pasukan
setelah perang melawan musuh.

Sultan Baabullah adalah pencipta Tari Soya-soya ini. Ia menciptakannya dengan tujuan
sebagai penyemangat para pasukan Ternate pasca tewasnya Sultan Khairun.
Berdasarkan informasi yang didapat, Sultan Khairun adalah ayahanda dari Sultan
Baabullah yang tewas saat merebut Benteng Nostra Senora del Rosario (Benteng
Kastela) dari tangan Portugis pada 25 Februari 1570.

Singkatnya, tari Soya-soya dimaknai sebagai tarian perang pembebasan dari tangan
Portugis.
2. Tari Gumatere

Tari Gumatere via kamerabudaya.com

Yang kedua adalah Tari Gumatre yang merupakan tarian tradisional rakyat Morotai.
Tarian ini dimaksudkan untuk meminta petunjuk terhadap suatu persoalan maupun
fenomena alam yang sedang terjadi.
Pada pertunjukkannya, tarian tradisional Maluku ini biasanya akan dibawakan oleh
sekitar 30 orang penari pria dan wanita. Penari pria memakai tombak dan pedang
sebagai propertinya, sedangkan penari perempuannya memakai Lenso.

Apa keunikan dari tari Gumatere? Hal yang unik pada tarian ini yaitu salah seorang
penari akan memakai kain berwarna hitam, nyiru, serta lilin untuk ritual meminta
petunjuk atas suatu kejadian. Seperti kenal nuansa mistis gitu ya.
3. Tari Dengedenge

Tari Dengedenge sumber.com

Pada tarian yang ketiga ini bernama Tari Dengedenge. Sebuah tarian merupakan tarian
pergaulan berasal dari Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.

Dimainkan secara berkelompok, dalam pertunjukannya, para penari tersebut akan


diiringi oleh nyanyian-nyanyian yang berupa syair pantun dan mempunyai makna cinta
dan harapan dimasa depan.

Tidak jarang Tari Dengedenge ini diakhiri dengan sebuah kesepakatan untuk menikah
diantara si penari wanita dan pria. Nyanyian pengiring ini biasanya dibawakan dengan
cara saling berbalas-balasan.
4. Tari Tide Tide

Tari Tide Tide via


kamerabudaya.com

Tarian Tide Tide khas Maluku yang keempat ini adalah tarian tradisional yang berasal
dari Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Pada pertunjukannya, tarian ini biasanya
ditarikan secara berpasangan oleh penari pria dan wanita dipentas pertujukan suatu
acara yang dihadiri banyak penonton dari masyarakat setempat.
Berdasarkan sejarah, Tari Tide Tide dahulunya merupakan tarian pergaulan masyarakat
yang ditarikan oleh para pemuda-pemudi di Halmahera Utara.

Kapan tarian Tide Tide ini dipertontonkan? Tarian ini biasanya ditampilkan disaat pesta
adat atau acara yang bersifat hiburan lainnya. Bisa dilakukan sebulan sekali atau sesuatu
dengan jadwal acara yang ada.

Tari Tide Tide juga dapat dimaknai sebagai romantisme dan keharmonisan para
pemuda-pemudi di Halmahera Utara.
5. Tarian Saureka-Reka

Tarian Saureka-Reka via


majalahjustforkids.com

Berikut ini adalah tarian Maluku yang bernama Tarian Saureka-reka. Nama lain dari
tarian ini adalah tari gaba-gaba (pelepah pohon sagu). Sebenarnya, Tarian tradisional
Maluku ini lebih mirip seperti permainan Engklek. Yang membedakannya, dalam
permainan engklek sang pemain harus melompat dan tidak boleh menginjak garis
gambar, sedangkan pada tarian Saureka-reka pemain harus melompat menari mengikuti
sekaligus menghindari hentakan gaba-gaba.

Kelincahan kaki dan fokus dari pemainnya sangat dituntut pada tarian Saureka-reka.
Tidak banyak, jumlah penarinya biasa terdiri dari 8 orang penari, 4 laki-laki yang
bertugas menghentakkan gaba-gaba dan 4 perempuan yang menari di antara gaba-gaba
mengikuti irama Tifa dan Ukulele.
6. Tari Lenso

Tari Lenso via Blogger


Tarian tradisional Maluku kali ini bernama Lenso. Tari ini merupakan tari pergaulan dan
sangat identik dengan generasi muda di Maluku. Konon, tarian ini sering dijadikan media
untuk mencari pasangan hidup. Jumlah penari biasanya 6 sampai 10 orang saja. Musik
pengiringnya antara lain Tambur Minahasa, Suling, Kolintang, dan Tetengkoren.
7. Tari Cakalele

Tari Cakalele via


Tempolagu.com

Tarian Maluku yang bernama Tari Cakalele ini merupakan tarian perang yang dibawakan
oleh pria dan perempuan secara berpasangan. Tarian yang diiringi musik Tifa (drum),
Suling, dan Bia (kerang besar) ini biasanya ditampilkan dalam rangka menyambut tamu
atau dalam perayaan adat.

Loading...

Pakaian warna merah dan kuning sambil membawa parang dan tameng (salawaku)
dikenakan penari pria. Sedangkan penari perempuan mengenakan pakaian warna putih
sembari menggenggam sapu tangan (Lenso) di kedua tangannya.
8. Tari Bambu Gila

Tari Bambu Gila via


Merdeka.com

Kabarnya, Tari Bambu Gila dari Maluku ini memiliki unsur mistis. Tarian ini dibawakan
oleh enam orang pria yang memegang batang bambu panjang yang “hidup”. Bukan
sembarang batang bambu. Namun batang bambu yang sudah dibacakan mantera. Para
penari akan bergerak secara dinamis mengikuti gerakan bambu gila yang berguncang-
guncang tersebut.

Meski bernilai mistis, ada nilai filosofis pada tarian ini, yaitu gerakan kompaknya
melambangkan jiwa persatuan dan gotong-royong yang tertanam dalam budaya
masyarakat Maluku.
9. Tari Poco-poco

Tari Poco-poco via


Blogger

Anda pastinya sudah tidak asing lagi dengan tarian ini, bukan? Ya namanya tarian Poco –
poco. Anak-anak sampai orang tua kenal dengan nama tarian yang khas ini.

Populer sejak tahun 2000-an, tarian Poco – poco ini awalnya dikenal sebagai gerakan
senam di antara lingkungan militer saja. Namun seiring berjalannya waktu, tarian poco –
poco kemudian berkembang menjadi sebuah tarian yang digemari seluruh masyarakat
Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Lagu pengiring tarian ini juga berjudul “Poco-
poco” dan diciptakan oleh pria asal Ambon yang bernama Arie Sapulette.

Bahkan bukan cuma populer saja, tarian poco – poco juga sudah menjadi instrumen bagi
para pecinta senam aerobik di Indonesia.
10. Tari Salai Jin

Tari Salai Jin via


IndonesiaKaya.com
Tarian Maluku yang satu ini bernama Tari Salai Jin yang merupakan salah satu tarian
tradisional sarat akan nilai magis. Inti dalam tarian ini adalah sebuah pesan dari para
makhluk gaib yang berupa mahluk Jin. Melibatkan makhluk gaib menjadi ciri khas dari
tarian ini.

Tari Salai Jin ini dipakai oleh nenek moyang dari masyarakat Ternate untuk
berkomunikasi dengan bangsa Jin. Ternyata alasan mengapa berkomunikasi dengan jin
adalah guna menyelesaikan berbagai persoalan yang tengah dihadapi oleh manusia,
seperti penyakit masyarakat.

Sangat kental nuansa syiriknya pada tarian ini.


11. Tari Loliyana

Tari Loliyana atau tari Panen Lola merupakan tarian daerah Maluku. Tari ini adalah tari
kreasi yang mengangkat Upacara Panen Lola ke dalam bentuk pertunjukan. Pertunjukan
tari ini mempunyai patokan pada tradisi dan kebudayaan masyarakat Kepulauan Teon
Nila Serua.
12. Tari Kabaresi

Tari Kabaresi via Ambon.go.id

Tarian Kabaresi termasuk kedalam tarian asal Maluku. Merupakan tari yang diilhami
oleh semangat kepahlawanan dan perjuangan dari Martha Christina Tiahahu yang
secara filosofi berjuang untuk membela hak-hak pribumi dari kekejaman penjajah pada
masa itu. Tari Kabaresi digarap dalam pola lantai yang lincah dan ditingkahi bunyi Tifa
Totobuang, Rebana, Toleng-Toleng (kentongan) dan Suling Bambu.
13. Tari Orlapei
Tari Orlapei via WordPress

Merupakan daerah Maluku, tarian Orlapei adalah tarian penyambutan untuk tamu-tamu
kehormatan yang berkunjung ke negeri di Maluku. Tarian Orlapei wujud dari dari rasa
terima kasih dan kegembiraan seluruh masyarakat suatu negeri atas kedatangan tamu
yang telah berkenan menginjakkan kaki ke tanah Maluku.

Dalam pertunjukkannya, Tarian ini diiringi dengan lantunan irama dari Tifa, Suling
Bambu, Ukulele dan Gitar. Lantunan irama alat musik tradisional dan mahirnya gerakan
penari diharapkan dapat mampu menyampaikan rasa terima kasih dari para penduduk
kepada tamu kehormatan tersebut.
14. Tari Katreji

Tari Katreji via Pinterest

Tari Katreji yang dalam bahasa lain adalah tari pergaulan. Pada umumnya tarian ini
ditampilkan pada upacara-upacara pelantikan pemimpin, seperti Kepala Desa dan
Gubernur serta Bupati. Tarian khas Maluku ini merupakan sebuah artikulasi dan
perpaduan dua budaya yaitu budaya luar negeri Eropa (Portugis dan Belanda) dengan
budaya dalam negeri Maluku.

Anda mungkin juga menyukai