Anda di halaman 1dari 7

Krisdianny Lim

SBK

RAGAM GERAK SULAWES TENGAH

Tarian adat tradisional daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) dan gambar serta keterangan
(penjelasannya) adalah informasi seputar budaya yang menjadi bagian dari negara Indonesia. Sama
dengan tarian Sulawesi lainnya, tarian dari Sulawesi Tengah juga mempunyai ragam cerita. Dari
mulai cerita rakyat, cerita perjodohan sampai cerita penyamnutan tamu dan pasukan perang.

Tari adat Sulawesi Tengah kami kumpulkan sebanyak belasan jumlahnya. Masing-masing seni
tari memiliki ciri khas yang unik dan menarik. Mulai dari gerakan, pakaian, aksesoris dan properti
yang digunakan.

Hampir sama dengan seni musik, budaya daerah yang ibukotanya Palu ini juga harus dilestarikan
oleh masyarakat dan pemerintah, baik pemerintah daerah sampai pemerintah pusat. Dengan begitu,
budaya dan kesenian ini bisa terus ada sampai kepada generasi selanjutnya.

Bicara mengenai tarian yang ada di Sulawesi, kami sudah mempublikasikan mengenai tarian daerah
Sulawesi Utara, tarian daerah Sulawesi Selatan dan tarian daerah Sulawesi Tenggara serta tarian
daerah Sulawesi Barat. Kabar baiknya, informasi tersebut bisa Anda baca pada blog ini.

Baiklah, selanjutnya kita bahas mengenai tarian adat tradisional daerah Sulawesi Tengah yang
penting diketahui.

1. Tari Baliore

Tarian Baliore merupakan tarian daerah Sulawesi Tengah yang menceritakan tentang kelincahan
gadis-gadis yang bergembira saat pesta panen tiba. Dalam menyambut panen, mereka pun menari-
nari dengan lincahnya. Hentakan alat musik ritmis tetabuhan, terutama Gendang semakin menambah
dinamisnya tarian ini.

Sekedar tambahan, bahwa tari ini merupakan tari kreasi yang diangkat dari Dingkula. Selain
gerakannya, tarian ini mempunyai keunikan pada pakaian yang dikenakan serta aksesoris para
penari.

2. Tari Raego
Tari Raego termasuk kategori tarian daerah Sulawesi Tengah. Tarian ini sejenis tarian untuk
menyambut kepulangan para pahlawan perang dari medan pertempuran dengan membawa
kemenangan.

Sebagai tambahan, sebelum melakukan tarian, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,
yaitu:

 Para penari meminta restu kepada pemangku adat,


 Setelah itu mencari wanita pasangan menari yang belum menikah.

3. Tari Lumense
Tari Lumense adalah sebuah tarian daerah yang berasal dari Sulawesi Tengah, tepatnya berasal dari
Tokotu’a. Arti dari kata Lumense adalah terbang tinggi.

Sebenarnya, tari Lumense sudah ada pada zaman pra sejarah. Seiring berjalannya waktu, gerakan
tari Lumense jaman sekarang sudah mempunyai perbedaan dengan yang dahulu. Perubahan yang
terjadi disebabkan bisa pengaruh tuntutan zaman atau pengaruh dari arus mordenisasi. Yang penting
adalah, perubahan yang terjadi tidak mengurangi esensi pesan dari tarian daerah tersebut.

Pada umumnya, tari Lumense dilakukan dalam menyambut tamu pada pesta rakyat oleh penari
perempuan yang berjumlah 12 orang, 6 orang berperan sebagai laki-laki dan 6 lainnya berperan
sebagai perempuan. Uniknya, walaupun semua penari adalah kaum wanita, namun Tari Lumense
merupakan tarian yang melambangkan pasangan antara pria dan wanita.

Mereka yang berperan sebagai perempuan memakai rok berwarna merah maron dengan atasan baju
berwarna hitam, sedang kelompok penari yang berperan sebagai laki-laki memakai taincombo yang
dipadukan dengan selendang merah.

4. Tari Peule Cinde

Tari Peule Cinde adalah tarian khas daerah Sulawesi Tengan. Tarian ini memiliki beberapa sejarah
yang ada pada masanya sendiri. Hampir sama dengan tari-tari lainnya, bahwa fungsi seni tari ini
adalah khusus untuk penyambutan tamu (terutama tamu tamu yang dianggap agung).

Saat ini tidak tahu apakah tarian ini masih sering ditampilkan. Sepertinya karena fungsinya untuk
menyambut tamu, rasanya bisa terus dipakai dalam event lainnya. Apalagi kategori tamu bisa
diluaskan, yaitu tamu Gubernur, tamu walikota dan tamu yang datang dari wisatawan asing.
Salah satu ciri khas pementasan Tari Peule Cinde yaitu dengan menaburkan bunga-bunga kepada
para tetamu yang datang.

5. Tari Balia

Tari Balia via sumber.com


Tari Balia adalah tarian daerah Sulawesi Tengah. Tarian ini merupakan sejenis tarian yang berkaitan
dengan kepercayaan animisme. Dalam konteks tarian ini diarahkan kepada pemujaan terhadap
benda keramat, khususnya yang berhubungan dengan pengobatan tradisional terhadap seseorang
yang terkena pengaruh roh jahat.

Arti dari kata Balia ialah tantang dia (Bali = tantang, ia = dia), yang maksudnya melawan setan yang
telah membawa penyakit dalam tubuh manusia. Balia diyakini oleh masyarakat setempat sebagai
prajurit kesehatan yang mampu untuk memberantas atau menyembuhkan penyakit. Ada pun penyakit
yang disembuhkan adalah penyakit berat maupun ringan melalui upacara tertentu.

Masuk atau tidaknya makhluk-makhluk tersebut ditentukan oleh irama pukulan Gimba (gendang),
Lalove (seruling) yang mengiringi jalannya upacara ini.

6. Tari Dopalak
Tari Dopalak adalah tarian daerah yang berasal dari Sulawesi Tengah. Tarian ini ditarikan oleh 7
orang penari wanita, seorang diantaranya berperan sebagai palima yaitu kepala penari. Keenam
penari lainnya disebut dayang-dayang.

Tari Dopalak ini menggambarkan bagaimana ketujuh orang tersebut datang membawa dulang,
setelah itu palima maju terlebih dahulu untuk menyelidiki tempat yang mengandung emas, kemudian
diikuti oleh yang lain. Setelah itu, mereka semua mulai mengambil pasir yang bercampur emas,
selanjutnya pekerjaan mendulang dimulai, menggunakan selendang sebagai penyaring, emas yang
diperoleh dimasukkan ke dalam dulang selanjutnya mereka pulang.

Iringan musik tari Dopalak adalah seperangkat Kakula da tidak butuh waktu lama, pertunjukkan ini
dilakukan kurang lebih 7 menit.

7. Tari Moraego
Tari Moraego ialah tarian daerah yang berasal dari Sulawesi Tengah. Hampir sama dengan tarian
lain, dimana fungsi seni tari ini untuk menyamput pasukan perang dari medan perang. Mereka yang
pulang dari peperangan disebut sebagai pahlawan. Dan tarian ini juga berfungsi sebagai
penghormatan kepada mereka.

8. Tari Pajoge
Tari Pajoge adalah tarian daerah Sulawesi Tengah yang merupakan tarian dari lingkungan istana.
Oleh sebab itu, tari ini dipertunjukkan pada saat ada pesta pelantikan raja.

Tarian ini merupakan hasil pengaruh unsur kesenian dari kebudayaan yang berkembang di Sulawesi
Selatan. Para penarinya terdiri atas tujuh orang penari wanita dan penari pria. Pajoge berfungsi
sebagai tarian hiburan, juga merupakan media komunikasi atau alat penghubung antara raja dan
rakyatnya.

9.. Tari Torompio

Tari Torompio adalah tarian daerah Sulawesi Tengah. Torompio mempunyai arti “angin berputar”.
Keunikan tarian ini terlihat pada gerakannya yang dinamis dengan gerakan berputar-putar bagaikan
insan yang sedang dilanda cinta kasih. Itulah sebabnya tarian ini disebut oleh masyarakat setempat
Torompio.Torompio dalam penampilannya sangat ditentukan oleh syair lagu pengiring yang
dinyanyikan oleh penari dan pengiring tari.

Pada zaman dahulu, tarian ini ditarikan secara spontan oleh para remaja dengan jumlah yang tidak
terbatas dan dipergelarkan di tempat terbuka, seperti halaman rumah atau tempat tertentu yang agak
luas. Disaksikan oleh para penonton dari kalangan muda-mudi yang berdiri dan membentuk
lingkaran.

10. Tari Pontanu

Tari Pontanu adalah tarian daerah yang berasal dari Sulawesi Tengah. Pontanu memiliki arti
menenun. Tari Pontanu menggambarkan gadis-gadis Kaili yang sedang menenun kain sarung
Donggala atau yang lebih dikenal dengan Buye Sabe.
Seperti diketahui, sarung Donggala terkenal dengan motif warna yang indah diperkaya serta sulaman
benang emas. Inilah yang membuat sarung Donggala dikenal dimana-mana sebagai tenunan khas
Sulawesi Tengah. Keindahannya pula hingga diabadikan dalam bentuk tarian Pontanu.

11. Tari Pamonte

Tari Pamonte merupakan tarian yang berasal dari daerah Sulawesi Tengah. Pamonte artinya menuai
padi. Tari ini menggambarkan kegiatan para petani pada saat musim panen tiba. Mereka memetik
dan menuai padi secara tidak sendiri-sendiri melainkan bergotong-royong.

Pada tarian ini terlihat jelas proses pengolahan padi menjadi beras. Mulai dari memetik, menumbuk,
menapis. Gerak tari Pamonte mengikuti syair lagu yang dinyanyikan. Layaknya seorang petani,
mereka menggunakan topi caping dalam tarian. Pakaian tari Pamonte biasanya terdiri dari kebaya
berwarna Merah, dihiasi dengan benang emas, dan dilengkapi dengan kerudung warna merah.

Beberapa tarian sebelumnya juga ada yang berfungsi sebagai ekspresi kegembiraan masyarakat
dalam memanen padi.

12. Tari Jepeng


Tari Jepeng merupakan tarian yang berasal dari Sulaweisi Tengah. Jenis tarian ini bernafaskan
Islam. Konon, tari Jepeng hanya ditarikan oleh kaum dewasa secara berpasangan, pada acara pesta
perkawinan, khitanan, syukuran dan sebagainya. Seiring perkembangan zaman dna bergulirnya
waktu, tari ini mulai dikreasikan, sehingga dapat dilakukan oleh kaum wanita dan pria secara
berpasangan.

Tarian ini diiringi kesenian marawis, bersama-sama dengan alat kesenian lainnya seperti alat musik
Gambus, dan biola (viol).

13. Tari Pepoinaya


Tari Pepoinaya adalah tarian yang asalnya daerah Sulawesi Tengah. Tari ini merupakan tari
pengucapan syukur atas segala berkah dan karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Ternyata, tari ini adalah pengembangan dari upacara adat Wurake dari Kabupaten Poso. Tari
Pepoinaya memakai busana daerah Kecamatan Lore Selatan Kabupaten Poso yang disebut Baju
Bada.

Pakaian yang dikenakan terdiri dari:

 Blus lengan pendek sebatas siku (bahasa Bada : Kaeva) berwama merah muda yang
diaplikasi dengan pita warna-warni.
 Pada bagian bawah, menggunakan rok bersusun dua (bahasa Bada : Wini) berwarna biru,
yang diaplikasi dengan Pita wama merah dan merah muda.

14. Tari Posisani

Tari Posisani via Youtube


Tari Posisani termasuk kedalam tarian yang berasal dari daerah Sulawesi Tengah. Kata Posisani
mempunyai arti perkenalan. Tari ini merupakan tari pergaulan yang menggambarkan kegembiraan
muda-mudi ketika pesta. Gembira bersama mereka sambil menari dan menyanyi. Para gadis menari
dengan memainkan Kerincing. Momentum kebersamaan itu dijadikan ajang berkenalan antara satu
dengan yang lainnya, sampai pada akhirnya mereka menemukan pasangan hidup.

Ada kesamaan antara Pakaian Tari Posisani dengan pakaian yang digunakan pada Tari Jepeng,
yaitu blus lengan panjang (bahasa Kaili : Baju Pasua) berwarna merah jambu. Pada pergelangan
tangan blus ini, diaplikasi dengan kain warna biru yang bersulamkan benang emas sebagai pengganti
gelang tangan.

Baca : Rumah Adat Sulawesi Tenggara

15. Tari Anitu


Tari Anitu berasal dari daerah Sulawesi Tengah, tepatnya di di daerah Kulawi dan Palu Kabupaten
Donggala. Anitu berarti halus. Jumlah penari pada tari Anitu sebanyak 6 orang wanita.

Formasi pokok dalam tarian tersebut adalah membentuk dua deretan ke belakang, yaitu tiga di kiri
dan tiga di kanan serta membentuk satu deretan berjajar dengan setiap penari meletakkan tangan
dibahu penari yang ada di sebelahnya.

Selain itu, gerak-gerak tangan yang digunakan adalah membuka dan menutup telapak tangan, gerak-
gerak tangan seperti menumbuk, dan mengayunkan kedua tangan sambil memegang ujung
selendang.

16. Tari Dero


Tari Dero via wacana.co
Tari Dero mempunyai nama lain yaitu Modero. Tarian yang berasal dari Sulawesi Tengah ini
merupakan tari persahabatan yang biasa dilakukan banyak orang dengan formasi melingkar. Dengan
kata lain, masyarakat sekitar menyebut dengan tarian perdamaian.

Peserta tari saling berpegangan tangan sebagai tanda rasa persatuan dan persahabatan, meskipun
sebelumnya belum saling mengenal. Tarian ini biasanya diiringi organ tunggal dengan dua orang
penyanyi.

Tarian Dero bukan tarian leluhur tetapi merupakan kebiasaan selama Pendudukan Jepang di
Indonesia ketika Perang Dunia II. Sekarang tari Dero telah dikembangkan dalam bentuk yang lebih
populer bagi para pemuda sebagai sarana mencari pasangan di suatu keramaian.

Anda mungkin juga menyukai