Nama :
Kelas :
No. Absen :
Tari Nguri merupakan tari kreasi baru yang bertemakan penyambutan dan persembahan. Tari ini
pada mulanya diilhami oleh suasana kehidupan seputar istana sumbawa, ketika raja ditimpa duka
beruntun, maka beberapa wanita datang menghadap dengan tujuan menghibur, melahirkan
ucapan yang lemah lembut (menyentuh), istilah daerahnya disebut “Kuri”, sembari
mempersembahkan sesuatu yang mengurangi kedukaan sang raja. pada dewasa ini Tari Nguri
telah dihayati masyarakat pendukungnya. Sesuai tuntutan perkembangan zaman maka tari ini
semakin membuka jendela wawasannya, sebagian tari penyambutan dalam menerima kunjungan
kerja tamu terpandang dari pusat. Nampak jelas dalam gerak tari ini tercermin gerak tanak, renat,
linting, sere, basalunte, dan lain-lain yang merupakan Tari Sumbawa.
Tarian Kuntulan mulai dikenal masyarakat Pemalang pada sekitar awal abad 20 yaitu pada saat
di tanah air banyak muncul pergerakkan kebangsaan. Tokoh-tokoh masyarakat Pemalang pada
saat itu tak mau ketinggalan ikut dalam kancah perjuangan nasional, yaitu dengan dibentuknya
perkumpulan bela diri, khusunya pencak silat. Kegiatan bela diri tersebut ketika saat itu selalu
diiringi dengan rebana dan pukulan bedug serta dikumandangkan pula doa-doa salawat nabi
sehingga terkesan sebagai kegiatan kesenian bertajuk keagamaan. Sebagai hiburan, biasanya
dipentaskan pada acara hajatan, upacara hari besar nasional, dan lain-lain. Gerakannya seperti
gerakan-gerakan dalam ilmu pencak silat. Perpaduan jurus-jurus bela diri yang tampak sangat
artistik.
3. Tari Merak (Jawa Barat)
Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan
binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang
diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri. Merak yaitu binatang sebesar
ayam, bulunya halus dan dikepalanya memiliki seperti mahkota. Kehidupan merak yang selalu
mengembangkan bulu ekornya agar menarik burung merak wanita menginspirasikan R. Tjetje
Somantri untuk membuat tari Merak ini.
Tari Rara Ngigel adalah sebuah tari yang dikoreografikan oleh Ida Wibowo, putri guru tari
terkenal Bagong Kussudiarjo. Tarian ini menceritakan tumbuhnya seorang gadis yang beranjak
dewasa. Tari Rara Ngigel biasanya ditarikan oleh wanita, tetapi kadang ditarikan berpasangan
dengan pria. Gerak tari yang lembut diinspirasi dari gerak-gerak tari gaya Yogyakarta,
sedangkan gerak-gerak yang tegas dan patah-patah diinspirasi dari gerak jawa barat an.
Sedangkan untuk pakaian merupakan percampuran dari budaya jawa dan cina, terlihat dari tusuk
konde yang dipake di kepala.
5. Tari Kupu – Kupu
Tari kupu-kupu atau tari kupu-kupu tarum adalah salah satu dari sekian banyak tarian yang
berasal dari Bali. Keberadaan Bali dalam sisi seni budaya, keindahan alam dan religiusitasnya
telah diakui dan dikenali oleh masyarakat Internasional. Maka tak heran jika banyak budayawan
dan seniman Bali yang terkenal dalam pentas dunia seni internasional. Tarian kupu-kupu adalah
jenis tarian grup putri yang dimainkan oleh lima orang perempuan atau lebih. Tarian ini
menggambarkan kupu-kupu berwarna biru tua atau tarum yang sedang terbang dan hinggap dari
satu bunga ke bunga lainnya.
Tari Banjar Kemuning diciptakan oleh Agustinus,S.Sn. Tari ini mengambil inspirasi dari sebuah
desa yang terletak di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur yaitu Desa Banjar Kemuning. Desa ini
adalah desa pesisir dimana masyarakatnya menggantungkan hidup sebagai nelayan. Tarian ini
menggambarkan kehidupan para istri nelayan yang tegar, kuat, namun juga luwes menghadapi
sulitnya hidup ketika ditinggal para suaminya berlayar. Selalu memanjatkan doa kepada Yang
Maha Kuasa dalam kesehariannya.
Kostum Tari Banjar Kemuning Terdiri dari rok yang bisa melebar dan atasan tali leher serta
cunduk melintang di atas sanggul kepala. Sekilas terlihat seperti tata rambut ala budaya china.
Tari ini juga menggunakan gongseng seperti Remo. Warna kostum yang original adalah warna
biru-kuning seperti tampak pada foto di atas. Namun kini telah ada modifikasi dengan warna-
warna lain seperti Pink dan Ungu. Dibandingkan dengan tari-tari lainnya, tari Banjar Kemuning
tampak minim dengan aksesoris seperti kalung dan gelang, namun mungkin inilah ciri khas
untuk menggambarkan kesederhanaan masyarakat Banjar Kemuning dan dengan menambahkan
gongseng, menambah kesan kekuatan dalam setiap langkah kaki seperti yang tergambar dalam
tari Remo.
TARIAN TRADISIONAL DAERAH
Tarian adatnya memang seperti melakukan ritual yakni salah satu seorang penari
Monong, harus bertingkah layaknya seorang dukun lalu berkomat-kamit membacakan
jampi-jampi kepada orang lain.
Tari Maengket, juga disebut dengan tari ritual karena dipakai dan juga sering
dipentaskan saat acara keagamaan.