Tari Lalayon
Tari Tide-Tide adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari suku
Togela, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Tarian ini biasanya ditarikan secara
berpasangan oleh para penari pria dan wanita pada acara-acara tertentu seperti pesta adat,
penyambutan, pernikahan dan lainnya. Tari Tide Tide menjadi salah satu tarian pergaulan
tradisional yang cukup terkenal di Maluku Utara, terutama di daerah Halmahera Utara.
Tarian ini biasanya ditampilkan di berbagai acara yang bersifat adat. Selain itu, tarian ini
juga dipersembahkan sebagai hiburan dalam acara pernikahan adat, sunatan, pesta adat,
dan lain-lain. Tarian Tide-tide ini biasanya dilakukan 4 sampai 6 penari yang terdiri dari
pria dan wanita dengan gerakan tangan dan kaki yang khas yaitu tangan berayun dan kaki
melangkah sesuai dengan gerakan tangan.
5. Tari Gumatere
Tari Gumatere merupakan salah satu tari tradisional masyarakat Morotai, Maluku
Utara. Tarian ini bertujuan untuk meminta petunjuk terhadap persoalan yang sedang
terjadi, baik itu mengenai kehidupan maupun kejadian alam. Pertunjukan tarian
tradisional Maluku Utara ini biasanya akan dimainkan oleh sekitar 13-30 orang penari
pria dan wanita. Penari pria memakai ngana-ngana sebagai propertinya, sedangkan penari
perempuannya memakai kipas. Tari gumatere ini memiliki keunikan tersendiri yaitu salah
satu penari akan menggunakan kain berwarna kuning, serta sesajen seperti bara dan
menyan untuk melakukan ritual meminta petunjuk atas suatu kejadian.
6. Tari Dengedenge
Tari DengeDenge berasal dari Halmahera Utara provinsi Maluku Utara. Tarian ini di
mainkan oleh pria dan wanita secara berkelompok, dalam pertunjukannya penari tersebut
akan di iringi oleh nyanyian nyanyian yang berupa syair atau pantun yang mempunyai
makna cinta dan harapan besar di masa depan dengan sang pasangan Biasanya Tari
DengeDenge ini selalu diakhiri dengan sebuah kesepakatan untuk menikah di antara si
penari wanita dan pria. dan nyanyian pengiring ini di bawakan secara berbalas balasan.
Tari DengeDenge ini biaanya di tarikan pada acara penyambutan tamu penting, dan
pementasan lomba.
7. Tari Cakalele.
Salah satu Tarian Maluku Utara Adalah Tari Cakalele. Tarian tradisional ini sejenis tarian
perang yang asli dari Maluku Utara. Pada umumnya Tari Cakalele ditarikan oleh penari
laki-laki. Namun seiring berjalannya waktu, tar ini juga dibawakan oleh penari
perempuan. Tari Cakalele berawal dari tradisi masyarakat Maluku. Tarian dibawakan
sebagai tarian perang bagi para prajurit sebelum menuju maupun sepulang dari medan
perang. Tetapi tarian juga sering dijadikan sebagai bagian dari tradisi upacara adat
masyarakat di Maluku Utara. Sekarang ini tarian Cakalele sering ditarikan sebagai
pertunjukan maupun perayaan adat. Tarian sebagai wujud apresiasi dan penghormatan
masyarakat terhadap para leluhur atau nenek moyang. Tarian Cakalele juga
menggambarkan jiwa masyarakat Maluku yang sangat pemberani dan tangguh. Hal
tersebut dapat dilihat dari gerakan dan ekspresi para penari ketika menarikan tarian
tersebut.
8. Tari Saureka-Reka
Tari Saureka–reka merupakan tarian tradisional yang mirip dengan permainan
Engklek. Tari Gaba-gaba adalah Nama Tarian Maluku Utara lainnya. Yang membedakan
tarian dengan permainan engklek yaitu pada gerakannya. Pemain engklek harus
melompat dan tidak boleh menginjak garis gambar. Sedangkan pada tarian Saureka-reka
penari harus melompat menari mengikuti dan menghindari hentakan gaba-gaba. Penari
ditunjuk untuk kelincahan kaki dan fokus pada dirinya dan penari lainnya. Tarian ini
biasanya dibawakan oleh 8 orang penari.
KELAS : VIII-1