Anda di halaman 1dari 3

BAB I

EVALUASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PETERNAKAN UNGGAS

Dalam membangun bisnis usaha peternakan unggas, diperlukan adanya kerja keras
dan meminimalkan terjadinya suatu kesalahan. Untuk itu diperlukan suatu evaluasi. Tujuan
dilakukan evaluasi yaitu untuk meninjau ulang semua kegiatan yang telah dilakukan dan hasil
yang telah diraih.

Dalam menjalankan suatu usaha/wirausaha evaluasi merupakan proses pengukuran


akan evektifitas strategi yang digunakan sebagai analisis situasi progam berikutnya. Evalusi
dilakukan baik secara harian, mingguan, bulanan atau tahunan tergantung dari jenis
evaluasinya.

Evaluasi adalah proses menetukan nilai untuk suatu hal atau objek yang berdasarkan
pada acuan – acuan tertentu untuk menentukan tujuan tertentu.

Contents :

 Tahapan Sebelum Mengadakan Evaluasi

 Kegiatan Evaluasi Secara Berkelanjutan Bertujuan Untuk ?

 Beberapa Indikator yang Dijadikan Tolak Ukur Dalam Keberhasilan Usaha


Peternakan diantaranya:

o 1. Tingkat Pertumbuhan Unggas yang Optimal

o 2. Efisiensi Pakan Ternak

o 3. Tingkat Produktivitas Unggas

Tahapan Sebelum Mengadakan Evaluasi

Untuk melakukan evaluasi sebuah usaha terdapat urutas atau proses yang mendasari
sebelum melakukan evaluasi, yakni :

1. Peternak dapat mengembangkan konsep dan mengadakan penelitian awal.Dalam hal


tersebut peternak harus terlebih dahulu merencakan konsep secara matang sebelum
diadakannya eksekusi pesan
2. Dengan uji coba yang akan dilakukan oleh peternak , peternak juga harus mencoba
mencari tanggapan dari sebagian masyarakat. Karena tanggapan tersebut sangat
penting untuk mengukur efektifitas pesan yang disampaikan. dan perlu adanya uji
coba untuk mengetahui kesesuaian antara draft yang akan dibuat dengan eksekusi
pesannya

1|AGRIBISNIS ANEKA TERNAK SEMESTER II


Kegiatan Evaluasi Secara Berkelanjutan Bertujuan Untuk ?

1. Evaluasi harian berhubungan dengan aktivitas sehari-hari


2. Evaluasi mingguan merupakan kelanjutan dari evaluasi harian. Di samping itu perlu
disertai dengan kegiatan terhadap perkembangan ternak seperti :

 Konsumsi Pakan

 Pertambahan Berat Badan

 Tingkat Kematian Unggas

 Tingkat Produktivitas Unggas (Bagi Unggas Yang Sudah Memasuki Masa Produktif)

3. Evaluasi tahunan biasanya mengarah pada masalah keuangan dan tindak lanjut dari
usaha. Dengan melihat faktor keuangan maka bisa diputuskan untuk :

 Meningkatkan Usaha Peternakan

 Melanjutkan Usaha

 Menghentikan Usaha

Beberapa Indikator yang Dijadikan Tolak Ukur Dalam Keberhasilan Usaha


Peternakan diantaranya:

1. Tingkat Pertumbuhan Unggas yang Optimal

Unggas yang mempunyai pertumbuhan cukup baik dipengaruhi beberapa sebab


diantaranya asupan pakan yang bernutrisi, komposisi gizi seimbang sesuai dengan
kebutuhan dan umur unggas serta jumlah atau takaran yang tepat. Kualitas DOC (anakan
ayam) dan DOD (anakan bebek) harus disertai dengan tingkat pertumbuhan yang baik
sehingga ayam atau bebek mampu tumbuh dengan seragam dan dapat dipanen pada waktu
yang bersamaan.

Pertumbuhan hewan ternak akan kurang optimal jika :

a. Kandang terlalu sempit sehingga jumlah populasi melebihi kapasitas kandang. Jika hal
tersebut terjadi, peternak bisa memindahkan sebagian unggas ke blok kandang yang lain
atau cukup menggeser sekat yang membatasi antar blok kandang sehingga populasi
seimbang.
b. Tempat pakan dan minum kurang sehingga unggas berebut dalam mendapatkan pakan dan
minum. Untuk mengatasinya dengan memberikan tempat pakan dan minum yang
memadai sehingga unggas tidak berebutan. Biasanya unggas apabila berebut makanan
akan berpostur lebih kecil karena kekurangan nutrisi pakan. Hal tersebut perlu
mendapatkan perhatian dari peternak.

2|AGRIBISNIS ANEKA TERNAK SEMESTER II


c. Ventilasi kurang lancar sehingga udara pengap dan mengganggu kesehatan unggas.
Kandang yang terlalu pengap akan mengakibatkan suhu udara meningkat sehingga
kepanasan. Jika tidak segera mendapat penanganan yang optimal , unggas bisa menurun
staminanya dan menderita sakit.
d. Kandang kurang mendapat penerangan. Kandang yang terlalu gelap menyulitkan peternak
dalam mengontrol kondisi unggasnya. Tempat yang gelap juga membuat unggas banyak
tidur dan tidak mengkonsumsi pakan.

2. Efisiensi Pakan Ternak

Efisiensi pakan ternak terjadi jika semua pakan yang tersedia dapat dikonsumsi dan dicerna
dengan baik tanpa terbuang atau tumpah. Di dalam manajemen atau tata laksana
pemeliharaan unggas, pakan yang tumpah atau terbuang sia-sia perlu dihindari. Untuk
mengetahui tolak ukur efisiensi pakan dapat diukur dengan konversi pakan atau Feed
Consumtion Rate (FCR).

Konversi pakan adalah perbandingan jumlah pakan yang dikonsumsi dengan pertambahan
berat badan dalam waktu tertentu. Makin kecil angka konversi berarti makin efisien pakan
yang kita berikan.

Di dalam dunia peternakan, hal tersebut juga berlaku untuk unggas yang memproduksi telur.

3. Tingkat Produktivitas Unggas

Dengan bertambahnya umur maka tingkat produktivitas akan meningkat.


Produktivitas unggas berbeda-beda tergantung jenis unggas. Untuk ayam kampung super
mulai berproduksi menghasilkan pedaging pada umur 45 hingga 60 hari. Sedangkan untuk
bebek petelur akan meningkat produktivitas telurnya setelah umur 6 bulan keatas.
Produktivitas sangat dipengaruhi dari kualitas bibit, pola pakan yang baik dan pemeliharaan.
Masing-masing peternak melakukan pola pemeliharaan yang berbeda-beda dan akan
menghasilkan unggas yang berbeda pula dalam hal produktivitasnya.

Dengan mengetahui tolak ukur tersebut, kita akan mengetahui gambaran keberhasilan
dari usaha peternakan unggas kita. Dampak dari evaluasi bernilai positif bila kita terapkan
dan menjadikan manajemen usaha kita menjadi lebih baik lagi.

3|AGRIBISNIS ANEKA TERNAK SEMESTER II

Anda mungkin juga menyukai