Deskripsi
Kompetensi dasar Melakukan penangan ternak ( handling ternak) ini akan membahas
tentang: tingkah laku ternak, penanganan ternak ruminansia besar, penanganan ternak
ruminansia kecil, penanganan ternak unggas dan aneka ternak.
Kegiatan handling atau penanganan ternak ruminansia besar, ternak unggas dan aneka
ternak, sebaiknya dimulai dari mempelajari tingkah laku ternak tersebut. Dalam tingkah
laku ternak yang dapat diamati adalah: bagaimana ternak tersebut makan, minum, sedang
istirahat, reaksi ternak apabila ternak tersebut didekati, bagaimana apabila ternak sedang
berjalan, ternak sedang berlari, atau ternak sedang sendirian, ternak sedang berada
dikelompoknya, dan yang tidak kalah penting adalah mempelajari sifat-sifat ternak tersebut.
Penanganan ternak ruminansia atau yang sering disebut dengan istilah handling
adalah kegiatan perlakuan peternak terhadap ternak dengan baik dan benar. Baik dan benar
disini mengandung arti bahwa perlakuan peternak terhadap ternak tidak menyebabkan stres,
cidera, ternak tercekik, atau yang lebih fatal adalah ternak sampai mati. Dan yang tidak
kalah penting pada saat handling tersebut tidak menyebabkan petugas handling (handler)
terinjak, tertanduk ataupun terseret oleh ternak tersebut.
Teknik atau cara bagaimana menangani ternak akan mempengaruhi tingkah laku atau
prilaku setelahnya. Perlakuan yang kasar terhadap ternak akan membuat ternak semakin
memberontak dan ketakutan. Semakin ternak ketakutan maka semakin susah atau sulit
untuk ditangani. Pada prinsipnya agar ternak dapat ditangani dengan mudah dan
menjadikan ternak lebih bergairah maka kegiatan penanganan harus dilakukan dengan
lemah lembut.
Apabila anda dapat memahami tingkah laku atau prilaku ternak, maka akan dapat
mengurangi ternak menjadi stres, dan dapat pula menyebabkan bertambahnya berat badan
ternak tersebut. Ternak ruminansia seperti sapi dan kerbau memiliki daya ingat yang lama,
pengaruh kegiatan penanganan yang kasar sebelumnya akan dapat mempengaruhi reaksi
stress yang cukup lama pula.
Sapi dan kerbau cukup sensitif dengan gerakan atau suara yang gaduh dan
mengejutkan. Sapi dan kerbau jantan akan sangat agresif pada saat musim kawin, demikian
pula sapi dan kerbau betina yang baru melahirkan , mereka akan selalu melindungi anaknya
dengan segala kekuatannya. Sehingga handler harus mengetahui apa sifat-sifat dan karakter
dari ternak sapi dan kerbau tersebut.
Tingkah laku ternak ruminansia (sapi, kerbau, domba dan kambing) mempunyai sifat
mengasuh anaknya, tingkah laku berkelai atau menyerang , tingkah laku mencari
perlindungan di tempat yang teduh setelah merumput, tingkah laku mencari makan, hampir
semua ternak mempunyai sifat begitu. Ternak domba dan kambing yang dipelihara di
padang penggembalaan pada umumnya membentuk kelompok - kelompok.
2) Tekanan
Ternak ruminansia seperti sapi dan kerbau tidak suka dipaksa atau ditekan.
Apabila sapi dan kerbau melihat banyak orang, dan orang tersebut asing bagi mereka,
maka ternak tersebut akan merasa tertekan. Sehingga ternak dapat menjadi tidak
senang, terpaksa dan bahkan ternak menjadi marah.
Tanda-tanda ternak sapi dan kerbau marah misalnya : menggerak-gerakan
salah satu kaki depan, telinga diangkat, sorot matanya menunjukan kemarahan,
tanduk diarahkan kelawan dan lain-lain. Itupun juga tergantung dari jenis dan macam
ternaknya. Sapi local biasanya lebih jinak dari pada sapi dari luar atau ternak sapi dan
kerbau yang liar akan lebih mudah marah bila dibandingkan dengan ternak sapi dan
kerbau yang jinak.
Ternak sapi dan kerbau apabila sedang digiring dan posisi yang
menggiringnya terlalu dekat dibelakangnya, maka ternak tersebut akan lari karena
merasa ada tekanan. Sedangkan apabila tekanan dikurangi maka ternak tersebut juga
akan mengurangi larinya yaitu dengan berjalan pelan-pelan. Untuk itu apabila anda
sedang menggiring ternak harus bisa mengatur jarak antara anda dan ternak.
Misalnya: anda berjalan maju mendekat pada ternak, berarti anda memberi tekanan
pada ternak tersebut (ternak menjadi tidak nyaman dan gelisah). Begitu sebaliknya
apabila anda berjalan mundur kebelakang berarti anda mengurangi tekanan ( ternak
merasa nyaman dan santai).
Ingatlah, pada saat menggiring ternak kurangi atau bahkan hentikanlah
penggunaan kantong plastik atau plastik sebagai alat bantu untuk menghalau atau
melambai ternak. Karena kantong plastik atau plastik dapat menimbulkan bunyi atau
suara yang tidak disenangi oleh ternak. Begitu juga pada saat menggiring ternak
jangan memukul benda-benda dari besi, seng, atau bahan lain yang dapat
menimbulkan bunyi yang nyaring.
Agar ternak yang sedang digiring dapat merasa nyaman dan tenang serta
berjalan santai, maka saat menggiring dapat dilakukan dengan cara berjalan atau
bergerak mendekati ternak dan kemudian menjauhi ternak. Lakukan kegiatan ini
secara berulang-ulang sehingga ternak yang digiring sampai ketempat tujuannya.
3) Pergerakan
Agar ternak sapi dan kerbau yang digiring dapat berjalan sesuai kehendak
anda, maka lakukan gerakan tubuh anda. Pergerakan tubuh anda dapat dilakukan
dengan jalan meningkatkan gerakan tubuh anda, yaitu dengan
meningkatkan/menaikkan atau menurunkan pergerakan tubuh anda.
4) Komunikasi
Komunikasi yang dimaksud disini adalah komunikasi kepada ternak dan
komunikasi kepada rekan kerja. Dalam kegiatan menggiring ternak apakah semua
komunikasi yang anda lakukan sudah benar dan jelas.