Anda di halaman 1dari 2

LANJUTA MATERI

Kegiatan Pembelajaran 4.
Melakukan Penanganan Ternak (Handling Ternak)

Ternak ruminansia seperti sapi dan kerbau mempunyai tingkatan stress yang tinggi. Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat stress ternak diantaranya:

1) Jumlah kontak dengan manusia

Ternak semakin sering berkomunikasi atau kontak dengan manusia maka, dia
akan lebih tahan stress terhadap gangguan lingkungan yang kurang baik, apabila
dibandingkan dengan ternak yang tidak berhubungan atau tidak kontak dengan
manusia. Semakin sering kontak dengan manusia maka ternak tersebut akan
semakin mudah beradaptasi dengan lingkungan.

2) Kualitas penanganan

Ternak sapi dan kerbau juga perlu kasih sayang. Ternak yang diperlakukan
dengan lemah lembut biasanya ternak akan lebih jinak , bila dibandingkan dengan
ternak yang diperlakukan dengan kasar. Oleh karena itu disaat menangani ternak
lakukan dengan lemah lembut. Dengan perlakukan yang lemah lembut ternak akan
tahu siapa teman dan siapa lawan. Kalau peternak memperlakukan ternaknya dengan
lemah lembut, maka ternak tersebut akan mengerti apa yang menjadi kehendak
pemiliknya.

3) Genetik (keturunan)

Genetik atau sifat keturunan dari induk atau bapaknya juga dapat
mempengaruhi tingkat kesetresan ternak. Apabila sifat genetis dari induknya bagus
dalam menghadapi tingkat kesetresan, maka biasanya mempunyai keturunan yang
bagus pula. Jadi sifat genetis dari induknya mempunyi pengaruh yang tinggi.

4) Keadaan suasana terang akibat cahaya atau kondisi gelap akan mempengaruhi
bagaimana ternak akan bereaksi. Ternak sapi dan kerbau akan menyukai untuk
berpindah dari gelap ke terang dan dia kurang menyukai perpindahan dari keadaan
terang ke gelap. Kadang-kadang sangat sulit untuk memindahkan ternak dari tempat
berkumpulnya yang dalam keadaan terang kedalam jalan yang dalam keadaan yang
gelap.
5) Suara dan bunyi sangat penting dan akan berpengaruh bagi ternak. Telinga mereka
sangat peka dan merespon secara positif terhadap musik atau suara dan bunyi yang
menenangkan dan dia akan merespon secara negatif terhadap suara dan bunyi yang
dalam kondisi yang keras.

Sebagai contoh kegiatan handling/ penanganan dalam pemeliharan ternak sapi dan
kerbau, yang umum adalah ;
- Memindahkan ternak dari suatu tempat ketempat yang lain
- Melakukan pemotongan tanduk,
- Pemotongan kuku,
- Recording dengan cara penandaan ternak,
- Melakukan kastrasi,
- Memasang tali hidung (tali keluh)
- Memandikan ternak,
- Memberi obat dan
- Bahkan kalau dimungkinan kegiatan menjatuhkan atau merobohkan ternak dan
lain sebagainya

Untuk memudahkan di dalam setiap kegiatan penanganan (handling), maka perlu


mempelajari mengenai tali temali. Ada beberapa macam jenis tali yang dapat dipergunakan
dalam kegiatan penanganan ternak. diantaranya ada istilah tali halter, tali sambung, tali
simpul leher dan tali patok/ simpul pangkal dan lain sebagainya.

1) Simpul pangkal atau tali patok, digunanya untuk mengikatkan tali pada sebuah
tiang atau patok. Tali patok atau simpul pangkal ini pergunakan pada saat salah satu
ujung tali untuk mengikat leher ternak dan kemudian tali pangkalnya diikatkan pada
tiang atau patok yang telah disediakan.
2) Tali leher (Simpul leher), igunakan untuk mengikat leher ternak supaya ternak
tidak terjerat atau tercekik akibat tali yang digunakan.
3) Tali halter (tali muka), biasanya digunakan untuk menuntut atau memindahkan
ternak sapi/kerbau agar lebih mudah dikendalikan atau dijinakkan.

Anda mungkin juga menyukai