ruminansia pedaging
BIDANG KEAHLIAN AGRIBISNIS DAN ARGOTEKNOLOGI
PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK
TRIyono
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Triyono
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Editor:
Khusnul Khitam
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Tri Wahyuni
ii
Kata Pengantar
Dalam rangka merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
langkah strategis untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran sekaligus proses penilaian.
Salah satu langkah strategis tersebut adalah melalui pemenuhan kebutuhan bahan ajar
khususnya bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahan ajar tersebut untuk
pemenuhan mata pelajaran kejuruan, khususnya pada mata pelajaran dasar program keahlian
(C2) dan Kompetensi Keahlian ( C3)
Bahan ajar tersebut merupakan salah satu referensi dan disusun oleh guru-guru mata
pelajaran dari berbagai SMK, yang berbentuk modul dan berbentuk elektronik. Atas jerih payah
tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyusun dan para pihak yang telah
berkontribusi hingga terciptanya bahan ajar tersebut.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan, dan kami harapkan adanya masukan yang
positif dan konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga bahan ajar ini bermanfaat dan
sesuai harapan mampu memperbaiki kualitas pembelajaran sekaligus memotivasi guru dalam
proses belajar di SMK.
iii
Alhamdulillahirobil 'alamin, segala puji pendekatan yang digunakan dalam kurikulum
bagi Allah seru sekalian alam, terimakasih kami 2013, siswa diberikan kesempatan untuk
haturkan kehadirat Allah SWT yang telah mencari sumber belajar lain yang tersedia dan
membimbing penulis sehingga buku ini dapat terbentang luas di sekitarnya. Peran guru
terselesaikan. sangat penting untuk meningkatkan dan
Buku Agribisnis Ternak Ruminansia menyesuaikan daya serap siswa dengan
Pedaging XI ini berisi tentang pembelajaran ketersediaan materi dan kegiatan praktik yang
kelas XI jenjang Pendidikan Menengah ada pada buku ini. Guru dapat memperka
Kejuruan. Buku ini merupakan buku siswa yang dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan
berisi materi pembelajaran yang membekali lain yang sesuai dan relevan yang bersumber
peserta didik dengan pengetahuan, dari lingkungan sosial dan alam sekitar.
keterapilan dalam menyajikan pengetahuan Buku ini sangat terbuka dan terus
yang dikuasai secara kongkrit dan abstrak, dan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.
sikap sebagai makhluk yang harus selalu Untuk itu, kami mengundang para pembaca
mensyukuri anugerah Tuhan yang memberikan kritik, saran, dan masukan untuk
dikaruniakan kepadanya. perbaikan dan penyempurnaan. Atas
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang kontribusi tersebut, kami ucapkan terimakasih.
harus dilakukan siswa untuk mencapai Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang
kompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan.
Triyono
iv
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
v
DAFTAR ISI
BAB VII PEMBERIAN PAKAN DAN AIR MINUM
A. Pakan
B. Pemberian Pakan
C. Evaluasi Pemberian Pakan
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BIODATA PENULIS
vi
BAB 1
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
1. Setelah mempelajari materi tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), peserta
didik mampu menerapkan sistem manajemen K3 dengan tepat.
2. Setelah mempelajari materi tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), peserta
didik mampu menentukan jenis peralatan perlindungan diri (APD) dengan benar.
3. Setelah mempelajari materi tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), peserta
didik mampu mengidentifikasi sumber bahaya di peternakan ruminansia dengan tepat.
4. Setelah mempelajari materi tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), peserta
didik mampu melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dengan benar.
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan kerja – kesehatan kerja – keselamatan dan kesehatan kerja – tempat kerja –
perusahaan – pengusaha – kecelakaan – APD – bahaya – resiko – P3K
1
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
2
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Setiap orang atau karyawan yang bekerja dimasuki tenaga kerja untuk
dalam suatu perusahaan peternakan keperluan suatu usaha dan dimana
khususnya ternak ruminansia besar, terdapat sumber atau sumber-sumber
harus berpartisifasi dalam setiap bahaya baik didarat, didalam tanah,
kegiatan keselamatan dan kesehatan dipermukaan air, didalam air, diudara,
kerja, serta bertanggung jawab atas yang berada di dalam wilayah
keselamatan dan kesehatan dirinya kekuasaan hukum Republik Indonesia,
masing-masing dilingkungan kerjanya. b. Perusahaan adalah setiap bentuk
Karena dalam suatu perusahaan usaha yang mempekerjakan pekerja
peternakan khususnya ternak dengan tujuan mencari
ruminansia besar senantiasa terdapat laba/keuntungan atau tidak, baik milik
kegiatan-kegiatan teknis yang swasta mapun milik negara.
melibatkan juga berbagai peralatan Selanjutnya dijelaskan bahwa tenaga
teknis dan sumber daya manusia. Maka kerja adalah tiap orang yang mampu
secara keseluruhan beban tanggung melakukan pekerjaan baik di dalam
jawab atas operasinya suatu perusahaan maupun di luar hubungan kerja guna
peternakan akan berada pada pimpinan menghasilkan jasa atau barang untuk
perusahaan peternakan tersebut. memenuhi kebutuhan masyarakat.
Penerapan sistem manajemen (K3) dapat c. Pengusaha adalah :
menjamin keselamatan dan kesehatan
1) Orang atau badan hukum yang
tenaga kerja maupun orang yang berada
menjalankan suatu usaha milik
di tempat kerja. Menurut peraturan
sendiri dan untuk keperluan itu
menteri Tenaga Kerja No: Per.
menggunakan tempat kerja.
05/Men/1996, tentang sistem
keselamatan dan kesehatan kerja. Sistem 2) Orang atau badan hukum yang
manajemen (K3) adalah bagian dari secara berdiri sendiri menjalankan
sistem manajemen secara keseluruhan sesuatu usaha bukan miliknya dan
yang meliputi: struktur organisasi, untuk keperluan itu memperguna-
perencanaan, tanggung jawab, kan temapat kerja.
pelaksanaan prosedur, proses, dan Adapun tujuan dan sasaran system
sumber daya yang dibutuhkan bagi manajemen K3 perusahaan peternakan
pengembangan, penerapan, pencapaian, khususnya ternak ruminansia besar
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan adalah menciptakan suatu sistem
keselamatan dan kesehatan kerja dalam keselamatan dan kesehatan kerja di
rangka pengendalian resiko yang tempat kerja dengan melibatkan unsur
berkaitan dengan kegiatan kerja guna manajemen, tenaga kerja, kondisi dan
terciptannya tempat kerja yang aman, lingkungan kerja yang terintegrasi dalam
efesien dan efektif. rangka mencegah dan mengurangi
Dalam peraturan menteri Tenaga kecelakan dan penyakit akibat kerja serta
Kerja No: Per. 05/Men/1996, juga terciptanya tempat kerja yang aman,
dijelaskan beberapa pengertian seperti efisien, dan produktif.
berikut ini: Upaya pencegahan dan
a. Tempat kerja adalah, setiap ruangan penanggulangan kecelakaan kerja yang
atau lapangan tertutup atau terbuka, diusahakan tersebut haruslah ditujukan
bergerak atau tetap, dimana tenaga untuk mengenal dan menemukan sebab-
kerja bekerja atau yang sering sebabnya, bukan gejala-gejalanya untuk
3
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
4
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
5
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
6
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
7
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
8
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
dan bentuk sarung tangan disesuaikan batang hijauan pakan ternak dan
dengan fungsi masing-masing melindungi dari kotoran.
pekerjaan. 2) Baju kerja (wear Pack) digunakan
f. Tali pengaman (safety harness), untuk melindungi tubuh dari
berfungsi sebagai pengaman saat kotoran ternak atau pun kotoran
bekerja di ketinggian. Diwajibkan saat pemberian pakan ternak.
menggunakan alat ini di ketinggian 3) Sarung Tangan digunakan untuk
lebih dari 1,8meter. melindungi tangan dari bahaya saat
g. Penutup telinga ( (ear plug/ear muff), pemanenan, pencacahan dan
berfungsi sebagai pelindung telinga pemberian hijauan pakan ternak.
pada saat bekerja di tempat yang 4) Topi dipakai untuk melindungi
bising. kepala dari panas dan kotoran.
h. Kaca mata pengaman (safety glasses), 5) Masker dipakai untuk menutup
berfungsi sebagai pelindung mata hidung sehingga udara yang kotor
ketika sedang bekerja. oleh debu/asap tidak masuk ke
i. Masker (respirator), berfungsi sebagai dalam saluran pernapasan dan
penyaring udara yang dihirup saat paru-paru.
bekerja di tempat dengan kualitas
udara buruk (missal berdebu, beracun,
dan sebagainya)
j. Pelindung wajah (face sield), berfungsi
sebagai pelindung wajah dari percikan
benda asing yang mengarah ke wajah
jas saat bekerja.
k. Jas hujan (rain coat), berfungsi
melindungi dari percikan air saat
bekerja (misalnya bekerja saat hujan
atau sedang mencuci alat)
Semua jenis APD harus digunakan sesuai
dengan peruntukannya, gunakanlah
pedoman yang benar-benar sesuai Gambar 1.2 Sepatu boot (Sumber : Dokumentasi penulis)
dengan standar keselamatan kerja (K3L:
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan
Lingkungan).
3. P e r a l a t a n p e r l i n d u n g a n d i r i d i
peternakan ruminansia
a. Sapi Potong
Perlatan yang harus digunakan adalah :
1) Sepatu boot digunakan untuk
melindungi kaki dari injakan ternak
ataupun menghindarkan dari
bahaya yang mungkin timbul akibat
penggunaan alat-alat mekanik, sisa
Gambar 1.2 Baju kerja (Sumber : Dokumentasi penulis)
9
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
10
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
11
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
12
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
13
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
14
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
15
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
16
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
yang diperlukan, akibatnya fungsi alat- kedua lututnya sampai muka menjadi
alat tersebut terganggu. merah. Bila korba muntah, miringkan
1) Gejala : kepala agar tidak tersedak. Kompres
dengan air dingin dan jaga agar tetap
a) Kesadaran penderita menurun
hangat.
b) Nadi berdenyut cepat lebih dari
h. Keracunan
140 kali/menit kemudian
melemah/hilang 1) Tindakan pokok yang penting, yaitu:
c) Kulit penderita pucat, dingin dan a) C a r i j e n i s r a c u n y a n g
lembab menyebabkan keracunan,
karena pertolongan tergantung
d) D a h i d a n t e l a p a k t a n g a n
dari jenis racun.
beerkeringat
b) Bersihkan saluran nafas korban
e) Mual
dari kotoran, lendir dan
f) Nafas dangkal dan tidak teratur muntahan.
g) Pupil mata melebar tidak c) Jangan memberikan nafas
bercahaya buatan dengan cara mulut ke
2) Pertolongan : mulut, lakukan dengan cara lain.
Baringkan korban dengan kepala d) Bila racun tidak dikenali, berikan
lebih rendah kecuali jika korban putih telur atau air sebanyak
gegar otak. Korban ditempatkan mungkin untuk mengurangi
diudara terbuka tetapi jaga tubuh akibat yang mungkin timbul.
tetap hangat (seimuti). Jika korban 2) Racun dapat masuk dalam tubuh
muntah, miringkan kepalanya. Tarik melalui :
lidah keluar, bersihkan mulut dan
a) Racun terisap melalui saluran
hidung dari lendir yang
nafas
menyumbat. Hentikan perdarahan.
Berikan stimulan dengan inhalasi Bawa korban ketempat yang
(minyak angin) jika korban tidak udaranya lebih segar. Bila ada
sadar. Berikan teh atau kopi panas. tabung oksigen berikan segera
atau beri nafas buatan metode
3) Jika shock karena tersetrum listrik,
Nielsen. Jaga agar tubuh tetap
maka pertolongannya :
hangat.
Matikan sumber arus dan lepaskan
b) Racun masuk melalui kulit
kabelnya. Lakukan pernafasan
buatan dan pemulihan denyut Lepaskan pakaian yang
jantung sambil dijaga agar tubuh terkontaminasi, kemudian guyur
korban tetap hangat. bagian tubuh yang terkena racun
dengan air. Jaga tubuh korban
g. Pingsan
tetap hangat dan baringkan.
Pingsan berarti tidak sadarkan diri, Jangan lupa penolong cuci
korban berkeringat pada kepala dan tangan setelah menolong dan
tubuh bagian atas. korban segera bawa ke dokter.
Pertolongan : baringkan ditempat c) Racun yang tertelan
teduh, datar dan kepala lebih rendah
Jika korban sadar, beri susu atau
dari tubuhnya. Longgarkan pakaian
air sebanyak mungkin, minimal
dan segera bungkukan kepala diantara
17
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
https://www.safetyshoe.com/tag/kecelakaan-
Kerja dengan aman adalah impian semua kerja-di-bengkel/
orang. Kecelakaan pada saat bekerja
http://safetynet.asia/penerapan-keselamatan-dan-
merupakan hal yang menghantui semua orang.
kesehatan-kerja-yang-baik-dalam-perusahaan/
Oleh sebab itu, keselamatan dan kesehatan
kerja harus diutamakan oleh setiap orang,
karena tanggung jawab terhadap keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) berada pada setiap
orang. Setiap orang atau karyawan yang
bekerja dalam suatu harus berpartisipasi
dalam setiap kegiatan keselamatan dan Carilah 5 peternakan yang memiliki ijin usaha
kesehatan kerja, serta bertanggung jawab atas peternakan yang ada di sekitar tempat
keselamatan dan kesehatan dirinya masing- tinggalmu!
masing dilingkungan kerjanya. Penerapan Catatlah :
keselamatan dan kesehatan kerja menjadi
1. Nama peternakan
suatu cara untuk menerapkan diri atau
mengatur diri sendiri pada suatu pekerjaan 2. Alamat peternakan
agar bisa bekerja dengan aman dan sehat baik 3. Pemilik usaha
secara jasmani dan rohani yang berhubungan 4. Alamat pemilik usaha
dengan proses kerja dan lingkungan kerjanya.
5. Ternak yang diusahakan
6. Jumlah ternak
7. Nomor ijin usaha
8. Pejabat yang memberikan ijin
18
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Praktik
Datanglah ke perusahaan peternakan yang ada
No. Macam/Nama Cara Penanganan
di sekitar tempat tinggalmu! Lakukan
wawancara dan pengamatan tentang 7
keselamatan kerja yang ada di perusahaan
tersebut untuk mengisi tabel berikut ini: 8
1. Macam-macam peralatan perlindungan
diri 9
10
No. Nama Peralatan Fungsi/Kegunaan
dst.
1
2
3. Kejadian (kecelakaan kerja) yang pernah
3
terjadi:
4 Macam Kejadian
No. Cara Penanganan
(Kecelakaan Kerja)
5
1
6
2
7
3
8
4
9
5
10
6
dst.
7
8
2. Macam limbah peternakan
9
No. Macam/Nama Cara Penanganan
10
1
dst.
2
19
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
1. Kesehatan dan keselamatan kerja adalah terintegrasi dalam rangka mencegah dan
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin mengurangi kecelakan dan penyakit akibat
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani kerja serta terciptanya tempat kerja yang
maupun rohaniah tenaga kerja pada aman, efisien, dan produktif.
khususnya dan manusia pada umumnya, 7. Keselamatan kerja dalam perusahaan
hasil karya dan budayanya menuju peternakan ruminansia besar adalah
masyarakat adil dan makmur. keselamatan kerja yang menyangkut
2. Penerapan keselamatan dan kesehatan dengan unsur manusia, mesin/peralat,
kerja adalah suatu cara untuk menerapkan bahan yang dikerjakan dan ternak yang
diri atau mengatur diri sendiri pada suatu diusahakan.
pekerjaan agar bisa bekerja dengan aman 8. Alat pelindung diri (APD) adalah alat yang
dan sehat baik secara jasmani dan rohani digunakan pekerja atau siswa untuk
yang berhubungan dengan proses kerja dan melindungi diri dari bahaya di tempat kerja
lingkungan kerjanya. dan dapat memberikan rasa aman kepada
3. Pada prinsipnya tanggung jawab terhadap pekerja atau siswa. Alat yang digunakan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus memenuhi persyaratan berikut: enak
berada pada setiap orang. dipakai, tidak mengganggu pekerjaan dan
4. Setiap orang atau karyawan yang bekerja dapat memberikan perlindungan secara
dalam suatu perusahaan peternakan efektif.
khususnya ternak ruminansia besar, harus 9. Peralatan perlindungan diri di peternakan
berpartisipasi dalam setiap kegiatan ruminansia antara lain adalah sepatu boot,
keselamatan dan kesehatan kerja, serta baju kerja (wear pack), sarung tangan, topi,
bertanggung jawab atas keselamatan dan dan masker.
kesehatan dirinya masing-masing 10. Timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit
dilingkungan kerjanya. akibat kerja dikarenakan adanya
5. Sistem manajemen (Kesehatan dan penyebab langsung yang terdiri dari dua
Keselamatan Kerja) adalah bagian dari (2) jenis yaitu: tindakan yang tidak standar
sistem manajemen secara keseluruhan yang dan kondisi yang tidak standar.
meliputi: struktur organisasi, perencanaan, 11. Penyebab langsung timbulnya kecelakaan
tanggung jawab, pelaksanaan prosedur, kerja dan penyakit akibat kerja tersebut di
proses, dan sumber daya yang dibutuhkan atas dikarenakan adanya penyebab dasar
bagi pengembangan, penerapan, yaitu karena faktor manusia dan faktor
pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan pekerjaan.
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
12. Prosedur penanganan resiko kecelakaan
dalam rangka pengendalian resiko yang
kerja dan penyakit akibat kerja, dapat
berkaitan dengan kegiatan kerja guna
dibedakan menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu:
terciptannya tempat kerja yang aman,
pre contack (sebelum terjadi), contack
efesien dan efektif.
dan post contact.
6. Adapun tujuan dan sasaran system
13. Pertolongan pertama pada kecelakaan
manajemen K3 perusahaan peternakan
dimaksud untuk memberikan perawatan
khususnya ternak ruminansia besar adalah
darurat bagi korban sebelum pertolongan
menciptakan suatu sistem keselamatan dan
lebih lanjut diberikan dokter.
kesehatan kerja di tempat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, 14. Tujuan P3K adalah mencegah cedera
kondisi dan lingkungan kerja yang bertambah parah dan menunjang upaya
penyembuhan.
20
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
penilaian harian
1. Keselamatan dan kesehatan kerja dapat di
deskripsikan secara filosofis dan keilmuan.
Jelaskan baik secara filosofis maupun
keilmuan!
2. Jelaskan pengertian dari tempat kerja dan
perusahaan!
3. Saat melaksanakan kerja, kita harus
memakai APD. Namun demikian masih juga
bisa terjadi kecelakaan kerja. Apa yang
menyebabkan hal itu terjadi?
4. Bekerja di peternakan sapi tidak tanpa
resiko kecelakaan kerja. Sebutkan 3 macam
pekerjaan dan berikan 3 potensi
bahaya/resiko yang ditimbulkan dari
masing-masing pekerjaan tersebut!
5. Jelaskan bagaimana pertolongan pertama
yang dilakukan pada orang yang keracunan
makakan!
21
BAB 2
PERSIAPAN KANDANG
DAN PERALATAN
1. Setelah mempelajari materi tentang pengadaan bibit, peserta didik mampu melakukan
pemilihan ternak dengan tepat.
2. Setelah mempelajari materi tentang pengadaan bibit, peserta didik mampu
menentukan kriteria sapi bibit dengan benar.
3. Setelah mempelajari materi tentang pengadaan bibit, peserta didik mampu melakukan
pemilihan sapi dengan tepat.
22
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
23
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
24
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
25
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
26
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
27
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
28
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
29
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
30
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
31
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
32
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
dengan air hangat dan sabun ataupun hari satu malam (sangat dianjurkan
disinfektan. dibiarkan selama 3 hari berturut-
g. Menjaga kebersihan pakan dengan turut).
cara menghindari pemberian pakan 3) S e m p r o t s e k a l i l a g i d e n g a n
yang tercemar oleh bahan-bahan yang insektisida yang berspektrum luas
membahayakan seperti : di seluruh bagian dalam & bagian
1) Tanah ataupun lumpur kotor. luar kandang yang bersangkutan.
2) Hama ulat. 4) Biarkan selama satu hari satu
malam penuh.
3) Jamur/cendawan.
b. Tahap II (tahap pencucian kandang):
4) Terkontaminasi logam seperti Besi
(Fe), Seng (Zn), dan lain-lain. 1) Semprot seluruh bagian dalam
kandang secara merata (terutama
5) Racun alami pada pakan hijauan
lantai, termasuk dinding/layar &
seperti daun koro, beberapa jenis
bagian atas kandang) dengan
daun ketela pohon, turi bunga
larutan deterjen 1-2%. Bisa
merah, dan lain-lain
diulangi sekali lagi apabila masih
Apabila pernah terjadi serangan ditemukan cukup banyak bahan
penyakit yang berbahaya di suatu organik, terutama material feses
kandang (peternakan) maka perlu yang lengket pada permukaan
dilakukan sanitasi kandang secara lantai atau dinding kandang.
bertahap dan menyeluruh.
2) Biarkan selama 3-6 jam, kemudian
Berikut ini tahap sanitasi kandang yang bilas dengan air yang mengandung
harus dilakukan: kaporit dengan dosis 50-100 ppm
a. T a h a p I ( t a h a p p e n c e g a h a n (boleh juga dengan desinfektan
penyebaran kontaminasi lanjut) yang mempunyai efek residual
1) Setelah kandang dikosongkan, yang lama). Atau dengan soda api
seluruh permukaan dalam kandang 1% & bilas dengan air bersih.
disemprot dengan desinfektan, lalu Biarkan sampai kering.
dilakukan tindakan lanjut sebagai 3) Semprot seluruh bagian bagian
berikut: dalam kandang (lantai & tiang-tiang
a) Semprot dengan insektisida kandang) dan bagian luar kandang
yang berspektrum luas (lantai & didinding setinggi 30 cm
(misalnya kelompok dari lantai) dengan larutan kapur
biochlormetyl) seluruh bagian aktif 1-2%. Biarkan sampai kering.
dalam & bagian luar sekitar 4) Semprot dengan desinfektan sekali
kandang yang bersangkutan lagi, terutama dari kelompok
secara merata. formalin, glutaraldehida ataupun
b) Pasang racun tikus di beberapa formaldehida. Istirahat kandang
tempat strategis (yang selalu sesungguhnya dimulai dari saat ini.
dilalui tikus) dengan racun yang c. Tahap III (tahap istirahat kandang):
bersifat rodensidal akut (racun 1) Kandang diistirahatkan paling
akut dengan efek tikus mati sedikit selama 3 bulan dalam
seketika). keadaan bersih. Tidak dianjurkan
2) Biarkan selama paling sedikit satu kurang dari 3 bulan.
33
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
34
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
35
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Sepatu kandang dan baju kerja, dilakukan melalui mulut (secara oral).
digunakan pekerja atau peternak pada Alat ini disebut dengan drenching gun.
saat melakukan segala aktivitas Ada dua macam drenching gun, yaitu
peternakan. Berfungsi sebagai alat secara manual dan secara otomatis.
pelindung diri. b. Syringe/Spuit
I. Tali kekang
36
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
d. Sprayer
37
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
38
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Mixer vertikal terdiri dari bin yang akurat perlu memilih jenis
silinder dengan posisi tegak. Di timbangan yang tepat sesuai
dalamnya terdapat screw dengan peruntukannya, dan
conveyor vertikal yang spesifikasi timbangan tersebut
menggerakkan bahan pakan dari serta cara penimbangan yang
bawah ke atas. Perhatikan dilakukan.
gambar penampang mixer 2) Tipe timbangan
vertical berikut ini.
Pengukuran dosis dengan cara
penimbangan dapat dibedakan
berdasarkan mekanisme
penimbangannya, yaitu sistem
mekanik dan sistem elektronik.
a) Sistem mekanik
Timbangan sistem mekanik ada
dua macam, yaitu timbangan
bekerja secara mekanis,
menggunakan tangkai
penimbang dan timbangan
bekerja secara mekanis dengan
sistem pegas.
d. Timbangan
Dalam membuat campuran pakan
sehingga memperoleh komposisi
campuran bahan pakan yang benar,
perlu dilakukan dosing (pengukuran
dosis) setiap bahan pakan sesuai
dengan formula masing-masing pakan
yang telah dibuat sebelumnya.
Kegiatan pengukuran dosis bahan
pakan dilakukan dengan
penimbangan.
1) Pengertian
Penimbangan adalah pengukuran Gambar 2.22 Timbangan Pegas
Sumber : Dokumentasi penulis
kuantitas bahan pakan dengan cara
penimbangan, menggunakan alat b) Sistem elektronik
yang disebut timbangan. Dengan Timbangan elektronik (timbang-
kata lain timbangan merupakan alat an digital) adalah timbangan
untuk mengukurmassa bahan dengan teknologi digital,
pakan yang akan digunakan. Untuk merupakan pengembangan dari
mendapatkan hasil penimbangan jenis timbangan manual.
39
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
3) Spesifikasi timbangan
Untuk mendapatkan hasil
penimbangan sesuai dengan
komposisi bahan pakan yang
d i i n g i n k a n p e r l u
mempertimbangkan tingkat
kualitas alat penimbangan
(timbangan). Kualitas timbangan
berbeda-beda, dalam hal ini
berkaitan dengan spesifikasi
Gambar 2.23 Timbangan Digital (Sumber : https:// timbangan, antara lain:
s.kaskus.id/images/2012/12/22/436457_
20121222041434.jpg) a) Kapasity, kemungkinan berat
terbesar pada skala.
c) Sistem Hybrid b) Graduation, pembagian skala
Pada kenyataannya tidak semua untuk membaca berat hasil
lokasi penimbangan tersedia penimbangan
aliran listrik, sehingga untuk c) Sensitivity, jumlah berat terkecil
menanggulanginya jenis yang dikehendaki untuk
timbangan sistem elektrik merubah keterbacaan skala.
dikembangkan lagi, diantaranya
adalah timbangan Hybrid, yaitu d) A c c u r a c y , p e n y i m p a n g a n
timbangan yang cara kerjanya maksimum dari berat nyata.
merupakan perpaduan antara 4) Cara Penimbangan
timbangan manual dan digital. Pengukuran dosis dengan cara
T i m b a n g a n H y b r i d penimbangan dapat diperoleh hasil
menggunakan display digital pengukuran yang lebih akurat dan
tetapi bagian platform dapat digunakan untuk semua tipe
menggunakan plat mekanik. bahan pakan. Untuk mendapatkan
hasil penimbangan yang sesuai
dengan yang diharapkan, maka
proses penimbangan harus
dilakukan dengan prosedur yang
benar, Prosedur yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
a) Tetapkan jenis timbangan yang
akan digunakan. Pilih
timbangan yang akan digunakan
dengan mempertimbangan
kapasitas, sensitifitas, dan
akurasi, serta keterbacaan
sekala timbangan.
b) Tetapkan dan siapkan peralatan
pendukung penimbangan bahan
Gambar 2.24 Timbangan Hibrid
pakan yang akan digunakan.
Sumber: https://pasartimbangan.fil
es.wordpress.com/2016/07/alexa.jpg
c) S e b e l u m m e l a k u k a n
40
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
107
41
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
42
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
b. Gudang peralatan
Gudang peralatan adalah bangunan
yang digunakan untuk menyimpan
semua peralatan pemeliharaan ternak,
sehingga usia pakai peralatan menjadi
maksimal. Bangunan gudang
peralatan sebaiknya dibangun dekat
dengan kandang ternak sehingga
efisien dalam waktu pengambilan dan
Gambar 2.29 Tampungan Air (Sumber : https://www.static-src.com/ penyimpanan peralatan. Semua
wcsstore/Indraprastha/images/catalog/full//1064/penguin_tangki-
air-penguin-kapasitas-520-liter---tb-53---biru_full02.jpg) peralatan yang disimpan dalam
gudang harus dalam keadaan bersih,
3. Gudang pakan sehingga peralatan tidak cepat rusak,
a. Gudang pakan selain itu apabila akan dipergunakan,
peralatan tersebut sudah dalam
Gudang pakan merupakan bangunan keadaan bersih.
yang digunakan untuk menyimpan
pakan sementara waktu sebelum
diberikan ke ternak. Bangunan gudang
pakan harus memenuhi persyaratan
tertentu sehingga pakan yang
disimpan tidak rusak. Lantai gudang
sebaiknya disediakan palet sebagai
alas penumpukan pakan sehingga
posisi penumpukan pakan tidak
langsung bersentuhan dengan lantai
sehingga pakan tidak lembab dan
berjamur. Selain itu, letak gudang Gambar 2.31 Gudang Peralatan
Sumber : Dokumentasi penulis
pakan dibangun tidak jauh dari
kandang ternak, sehingga efisien 4. Sarana Angkut
dalam distribusi pakan ke kandang. Untuk peternakan yang berskala besar
43
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
44
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
45
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Praktik
Datangilah peternakan sapi potong yang Jenis Panjang Lebar Daya Tampung
No.
berada di sekitar tempat tinggalmu! Lakukan Kandang (m) (m) (ekor)
pengamatan dan pengukuran kandang!
1
Kerjakan sesuai instruksi berikut ini:
1. Mengidentifikasi jenis-jenis kandang 2
ternak ruminansia.
3
a. Lakukan pengamatan kandang yang ada
di peternakan. 4
b. Sebutkan macam-macam kandang yang
5
ada.
6
Jenis Jumlah
No. Fungsi Kandang
Kandang Ternak 7
1 8
2 9
3 10
8
1
9
2
10
3
46
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
1. Kandang adalah bangunan tempat tinggal Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor
binatang, ruang berpagar tempat sapi jantan dewasa adalah 1,5x2m atau
memelihara binatang. 2,5x2m, sedangkan untuk sapi betina
2. Pengertian kandang dari segi ternak yang dewasa adalah 1,8x2 m dan untuk anak sapi
dipelihara, adalah suatu bangunan sebagai cukup 1,5x1m per ekor. Tinggi kandang sapi
tempat istirahat, berproduksi dan potong dari lantai ke plafon idealnya
reproduksi bagi ternak. minimal 2meter agar peternak tidak perlu
membungkuk ketika memasuki kandang.
3. Pengertian kandang dari segi peternak,
adalah tempat bekerja, melaksanakan 9. P e r s i a p a n k a n d a n g s e b e l u m
segala aktivitas sehari-hari yang budidaya/penggemukan meliputi
berhubungan dengan pemeliharaan ternak. membersihkan kandang, mencuci kandang,
menyemprot dengan desinfektan,
4. P e m b a n g u n a n k a n d a n g h a r u s
memperbaiki kerusakan-kerusakan
memperhatikan beberapa aspek
kandang dan mempersiapkan peralatan
pembangunan kandang, antara lain aspek
kandang.
ekonomi, sosial dan teknis.
10. P e r a l a t a n p e m e l i h a r a a n m e l i p u t i
5. Perusahaan peternakan menurut Undang-
peralatan kebersihan, peralatan
Undang nomor 1 ayat 15 tahun 2009 adalah
kesehatan dan peralatan pembuatan
orang perorangan atau korporasi, baik yang
pakan.
berbentuk badan hukum maupun badan
yang bukan badan hukum, yang didirikan 11. Fasilitas kandang yang harus disediakan
dan berkedudukan dalam wilayah Negara dalam pemeliharaan sapi potong adalah
Kesatuan Republik Indonesia yang tempat pakan, tempat minum, tampungan
mengelola usaha peternakan dengan air, gudang pakan, gudang alat, sarana
kriteria dan skala tertentu. angkut, dan tempat penampungan limbah
serta instalasi pengolahannya.
6. Pada kandang tipe tunggal, penempatan
sapi dilakukan pada satu baris atau satu
jajaran, sementara kandang yang bertipe
ganda penempatan sapi pada dua jajaran
yang saling berhadapan atau saling
membelakangi.
7. Sedangkan untuk tipe kandang, dapat
berupa kandang individu atau kandang
koloni. Untuk kandang individu,
penempatan sapi dilakukan secara individu,
yang membutuhkan luasan kira-kira
1,5x2m/ekor. Sementara untuk kandang
koloni, penempatan sapi dilakukan secara
berkelompok. Berikut ini gambaran
perbedaan antara kandang individu dengan
kandang koloni.
8. Ukuran kandang untuk seekor sapi jantan
dewasa adalah 1,5x2m. Sedangkan untuk
seekor sapi betina dewasa adalah 1,8x2m
dan untuk seekor anak sapi cukup 1,5x1m.
47
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
penilaian harian
1. Pada peternakan besar yang ada di luar
negeri, ternak sapi dipelihara dengan
system penggembalaan. Apa fungsi
kandang di peternakan tersebut?
2. Peternak di Indonesia yang jumlah
kepemilikan ternaknya hanya dua atau tiga
ekor setiap peternak, biasanya membangun
kandang di dekat rumah tempat tinggal
peternak. Apa dampak negative dari
pembangunan kandang yang berdekatan
dengan tempat tinggal?
3. Kandang ternak disarankan ada dindingnya,
tapi sinar matahari pagi harus bisa masuk ke
dalam kandang. Mengapa demikian?
Jelaskan jawabanmu!
4. Peralatan pemeliharaan ternak yang berupa
cangkul dan sekop mempunyai fungsi yang
hampir sama. Bagaimana kalau hanya ada
salah satu saja?
5. Suatau peternakan harus disediakan
fasilitas alat angkut ternak. Bagaimana
kalau peternakan tersebut tidak memiliki
alat angkut ternak sendiri?
48
BAB 3
PENGADAAN BIBIT
1. Setelah mempelajari materi tentang pengadaan bibit, peserta didik mampu melakukan
pemilihan ternak dengan tepat.
2. Setelah mempelajari materi tentang pengadaan bibit, peserta didik mampu
menentukan kriteria sapi bibit dengan benar.
3. Setelah mempelajari materi tentang pengadaan bibit, peserta didik mampu melakukan
pemilihan sapi dengan tepat.
Pengadaan Bibit
Pemilihan – kriteria – klasifikasi – asal usul – tipe – bangsa – sifat genetis – bentuk luar –
kesehatan – umur – bobot badan – lama pemeliharaan – tujuan akhir – selera pasar –
pemilihan tipe – penilaian – pengukuran sapi – pengamatan tulang rusuk
49
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Pernahkan anda pergi ke pasar ternak yang Pengetahuan ini mencakup klasifikasi
menjual ternak sapi? Apa bila anda pernah ke ternak sapi, asal-usul ternak sapi, tipe
pasar ternak, anda akan menyaksikan suasana ternak sapi, bangsa sapi dan ciri-ciri sapi
pasar yang ramai oleh ternak dan orang yang potong/pedaging yang bagus secara umum.
berlalu lalang dan saling berbicara satu sama 1. Klasifikasi ternak sapi
lain. Kegiatan orang-orang tersebut sudah
Klasifikasi/sistematika ternak sapi
pasti membicarakan ternak yang ada di sana.
adalah sebagai berikut:
Bahan pembicaraan mereka sebagian besar
adalah mengenai harga ternak tersebut. Phylum : Chordata
Sebelum membicarakan harga, calon pembeli Sub phylum : Vertebrata
pasti akan melihat-lihat dahulu ternak yang Class : Mamalia
ada di pasar. Selanjutnya menyeleksi ternak
Sub class : Plasentalia
tersebut sesuai dengan keinginan mereka,
setelah menemukan yang kira-kira cocok, baru Ordo : Ungulata
calon pembeli tersebut menanyakan harga dan Sub ordo : Arhoclatyla
melakukan tawar-menawar harga dengan Rumpun : Selonodonta
penjualnya. Dari kegiatan tersebut, apakah
Familia : Bovidae
anda sudah tahu bagaimana cara memilih
ternak yang akan dipelihara? Mari kita simak Genus : Bos
bersama-sama uraian berikut ini. Sub genus : Taurina, Bisantia, Bibavina,
Bubolina, Lepsoburina
A. Pemilihan Ternak Spesies : Bos Indicus, Bos Taurus, Bos
Sondaicus
Keberhasilan usaha penggemukan sapi
potong diawali dari pemilihan bibit 2. Asal-usul ternak sapi
unggul/bakalan, karena salah satu tolok Asal usul ternak sapi dapat ditelusuri dari
ukur penampilan produksi sapi potong sejarah yang tertulis. Dari beberapa
adalah pertambahan bobot badan (Average literature, tidak diketahui secara pasti
Daily Gain/ADG). Penampilan produksi awal penjinakan sapi yang dilakukan
(ADG) tersebut merupakan pemunculan oleh manusia. Namun di pusat
dari faktor genetik, lingkungan dan perkembangan kebudayaan seperti di
interaksi dari keduanya. Dengan bakalan Mesopotamia, India, Bangkok dan Eropa
dari genetik yang unggul maka peternak sudah dikenal pada tahun 600 SM.
tinggal mengontrol faktor lingkungan Sedangkan di Mesir kuno, diberitakan
sehingga produksi dari sapi yang dipelihara bahwa sudah dikenal pemeliharaan sapi
bisa maksimal. pada tahun 8000 SM. Sapi yang
Mutu genetik yang bagus dapat diperoleh dihasilkan dari jenis primitive tersebut
dari bangsa sapi yang sudah mempunyai dikelompokkan menjadi 3 kelompok
catatan produksi yang bagus serta besar, yaitu:
keturunannya atau persilangannya dengan a. B o s S o n d a i c u s ( B o s B a n t e n g ) ,
bangsa sapi lainnya. Untuk mendapatkan merupakan sapi asli Indonesia yang
sapi potong bakalan yang baik sehingga sampai sekarang masih ada di daerah
mampu berproduksi dengan margawatwa yang dilindungi di pulau
maksimal/sesuai dengan harapan, maka Jawa (Pangandaran dan Ujung Kulon).
peternak harus mempunyai pengetahuan b. Bos Indicus (Sapi Zebu), merupakan
tentang sapi potong/pedaging. sapi yang berasal dari India dan
50
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
51
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
dua kelompok besar yaitu bangsa sapi 14) Tahan terhadap gigitan nyamuk
tropis dan bangsa sapi sub tropis. dan caplak.
a. Bangsa sapi tropis Bangsa sapi potong tropis yang
Bangsa sapi potong tropis adalah dikenal sebagai bibit sapi potong di
bangsa sapi potong yang berasal dari masyarakat peternakan Indonesia
belahan dunia beriklim tropis. Bos adalah :
indicus (sapi bangsa Zebu) merupakan 1) Sapi Bali
bangsa sapi potong berponok dari
daerah tropis di Asia yang kita kenal
sekarang ini. Bangsa sapi potong
tropis merupakan salah satu bangsa
yang menjadi bibit sapi potong.
Ciri-ciri umum bangsa sapi potong
tropis adalah sebagai berikut :
1) Umumnya berponok disebut juga
istilah berkelasa, walaupun ada
yang tidak berponok.
2) Pada bagian ujung telinga
meruncing, kepala panjang dengan Gambar 3.1 Sapi Bali Betina
dahi sempit. Sumber : http://angon.id/cara-beternak-sapi-bali/
52
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
53
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
54
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
g) daya hidup pedet sangat baik, Ciri fisik sapi Peranakan Ongole
h) dapat dimanfaatkan juga sebagai (PO):
sapi pekerja dan a) Mempunyai punuk besar
i)jinak b) Perut yang lebar
6) Sapi Brahman c) Warna bulunya putih kusam ,
coklat sampai hitam
b. Bangsa sapi sub tropis
Bangsa sapi potong sub tropis (Bos
Taurus) adalah bangsa sapi potong
yang berasal dari kawasan beriklim
sub tropis yaitu benua eropa. Ciri-ciri
umum bangsa sapi pedaging sub tropis
adalah sebagai berikut :
1) Tidak berponok (tidak berkelasa)
2) U j u n g t e l i n g a b e r b e n t u k
tumpul/bulat
3) Kepala pendek dengan dahi yang
lebar
Gambar 3.7 Sapi Brahman (Sumber: https://www.berbagiilmu
peternakan.com/2015/05/karakteristik-dan-jenis
4) Kulit tebal (7-8 mm)
-sapi-potong.html)
5) Timbunan lemak sapi dewasa cukup
tebal
Sapi Brahman adalah sapi yang
berasal dari sekitar India, pada 6) Garis punggung lurus & rata
awalnya sapi brahma merupakan 7) Tulang pinggang lebar & menonjol
salah satu sapi yang disucikan oleh keluar
masyarakat sekitar negara India. 8) Rongga dada berkembang baik
Setelah itu sapi ini juga
9) Bulu panjang dan kasar
dikembangbiakkan dengan pesat di
sekitar negara Amerika Serikat. 10) Kaki pendek sehingga bergerak
Setelah berhasil dikembangkan di lambat
Amerika Serikat, kemudian di 11) Cepat dewasa ditandai oleh
export ke luar negeri dan salah pertumbuhan maksimal pada
satunya adalah negara Indonesia. umur 4 tahun
Sama dengan sapi Limousin, sapi ini 12) Tidak tahan pada suhu tinggi,
merupakan sapi yang digemari oleh relatif banyak minum sehingga
masyarakat Indonesia, khususnya kotorannya basah
para peternak sapi pedaging.
13) Sapi dewasa tumbuh besar,
Sapi Brahman dapat mencapai berat dimana jantan dapat mencapai
badan sekitar 1 ton, dan dari segi 900 kg
harga lebih mahal dibandingkan
Berikut ini beberapa bangsa sapi
dengan sapi lokal lainnya. Sapi ini
potong sub tropis yang sudah dikenal
sangat cocok untuk diternakkan di
sebagai bibit sapi potong di kalangan
negara Indonesia.
masyarakat peternakan Indonesia:
55
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
56
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
57
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Serikat sebagai sapi ternak yang Warna bulunya juga khas karena
tercatat ada sekitar 323.000 sapi. menurut standar tercatat 3 warna,
Sapi Aberdeen Angus rata-rata yaitu merah putih dan kecoklatan
mempunyai warna hitam dengan (roan). Warna yang paling populer
berat badan yang cukup besar, bagi peternak adalah merah dan
selain itu memiliki kualitas yang kecoklatan.
cukup baik. Ukuran badannya besar
Sapi Aberdeen Angus banyak dibandingkan dengan kebanyakan
disilangkan dengan sapi Brahman bangsa sapi lainnya. Sapi jantan
dan menghasilkan sapi Brangus. dapat mencapai berat badan 1000
Seperti yang telah dibahas pada kg, sedangkan sapi betina dapat
sebelumnya, sapi Brahman mencapai berat badan 900 kg.
mempunyai daya tahan tubuh yang Pedetnya berukuran berat lahir
cukup bagus sehingga tidak akan medium sedangkan bobot sapihnya
retan terhadap pada penyakit. Sapi antara medium sampai berat. Sifat
Brangus dia mempunyai berat yang menonjol adalah produksi
badan mencapai 1.800 pound susunya yang tinggi, dapat
sampai 1,200 pound padahal ini memanfaatkan hijauan pakan
dari kedua jenis jantan mapun secara efisien, temperamen yang
betina. Ditribusi sapi ini merupakan baik, serta pertumbuhan yang
paling banyak yang tersebar di cepat pada pemeliharaan feedlot.
sekitar Amerika Serikat, Australia, Bangsa sapi Shorthorn
Argentina, Mexico, ada beberapa memperlihatkan adaptasi yang
bagian yang ada di Afrika. baik terhadap pemeliharaan
dengan ketersediaan bahan pakan
5) Sapi Shorthorn
yang melimpah. Kekurangan yang
dimiliki bangsa sapi Shorthorn
adalah kualitas karkas yang kurang
bagus, khususnya apabila pakan
bijian diberikan setelah mencapai
berat potong.
6) Sapi Hereford
58
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
diimpor ke AS pada tahun 1817 dan b. Tidak memiliki cacat tubuh yang
merupakan bangsa sapi yang bersifat bawaan atau keturunan.
sangat disukai. Ukuran badannya c. Memiliki kulit dan bulu yang bersih,
medium sampai berat. Pejantan tidak terdapat parasit, dan tanda-tanda
Hereford dapat mencapai berat kerontokan.
badan 950 kg dan betina Hereford
d. Kondisi mata bersinar dan responsif
dapat mencapai berat badan 760
terhadap lingkungan sekitar.
kg. Berat lahirnya termasuk
medium, sedangkan berat sapihnya e. Memiliki tubuh yang panjang, dengan
tergolong antara medium sampai tinggi tubuh bagian depan dan
berat. Warna bulunya termasuk belakang yang relatif sama.
yang paling aneh di antara bangsa- f. Memiliki dada yang lebar. Bakalan sapi
bangsa sapi lainnya, yaitu putih potong yang baik pada umumnya
pada bagian muka dan merah pada memiliki dada yang lebar (tidak
badan dengan warna putih mulai sempit), sehingga pertambahan
dari leher, brisket, flank dan switch, daging selama proses penggemukan
serta bawah lutut. Bangsa sapi pada bagian ini dapat maksimal.
Hereford memiliki tanduk, dengan g. Memiliki perut yang kecil, serta bagian
arah tumbuh ke dalam dan ke bokong yang lebar. Bibit sapi potong
bawah. Sifat-sifat yang menjadi dengan perut besar (buncit) dapat
kelebihannya adalah ketahanan, mengindikasikan bahwa sapi tersebut
kemampuan merumput, daya terserang gejala cacingan. Selain itu,
adaptasi, efisiensi reproduksi, perut bakalan sapi yang terlalu besar
disposisi dan temperamen yang juga biasanya dapat memengaruhi
baik, tulang-tulang yang kuat, serta jumlah karkas yang dihasilkan, karena
perdagingan yang tebal. konsentrasi pertambahan bobot
Kelemahan yang dimiliki oleh badan banyak terserap ke bagian
bangsa sapi Hereford adalah perut, sehingga mengurangi proses
produksi susunya yang rendah, pertambahan daging ke bagian
rentan terhadap cancer eye dan lainnya.
pink eye karena pigmen mata seta
h. Kaki kokoh dengan tulang kaki yang
kemungkinan adanya prolaps
besar. Kaki yang kokoh sangat penting
uterus.
bagi bakalan sapi potong, hal ini
5. Ciri-ciri sapi potong/pedaging yang berguna untuk menopang bobot tubuh
bagus secara umum seiring pertambahan berat badan sapi
Dalam memilih sapi potong atau sapi selama proses penggemukan.
pedaging yang bagus, kita harus I. Bentuk kaki normal (tidak membentuk
memiliki pengetahuan tentang ciri-ciri X ataupun O), lurus, dan sejajar.
umum sapi potong/pedaging yang
j. Tidak terlalu kurus dan gemuk. Bakalan
bagus. Ciri-ciri tersebut antara lain
sapi yang dengan postur badan terlalu
adalah :
kurus biasanya membutuhkan waktu
a. Bibit sapi potong yang sehat memiliki lebih lama untuk digemukan. Selain
bentuk tubuh yang proporsional, itu, bakalan sapi yang terlalu kurus
rangka tubuh tampak lebar dan kokoh kemungkinan juga menderita penyakit
(tidak tipis). cacingan atau pernah memakan
59
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
sesuatu yang tidak seharusnya, seperti Santa Gertrudis. Intinya kita harus
sampah plastik atau karet. Sebaliknya, memilih bangsa sapi yang disukai atau
bakalan yang terlalu gemuk juga populer sesuai kondisi setempat dan
kurang ideal untuk digemukan karena tujuan usaha, baik sapi impor atau pun
pertambahan bobot hariannya tidak sapi lokal.
sebanyak bakalan sapi yang posturnya 2. Bentuk luar
ideal.
Bentuk tubuh proporsional, dalam posisi
berdiri paralellogram (bertumpu pada
B. Kriteria Sapi Bakalan keempat kaki) bagian punggung lurus.
Selain pengetahuan tentang ciri-ciri umum Bentuk luar tubuh ternak berkorelasi
sapi potong/pedaging yang bagus, dalam positif terhadap faktor genetik yang
kegiatan memilih sapi bakalan, kita juga meliputi laju pertumbuhan, mutu dan
perlu memperhatikan beberapa kriteria hasil akhir yaitu daging.
pemilihan sapi. Kriteria tersebut antara lain 3. Kesehatan
adalah: Bangsa sapi baik sapi sebagai calon bibit
1. Bangsa dan sifat genetis ataupun sebagai penghasil daging harus
Setiap peternak yang akan memelihara, di pilih dari sapi yang benar-benar sehat.
membesarkan ternak untuk dijadikan Untuk mengetahui kesehatan sapi secara
calon bibit pertama-tama harus memilih umum, peternak bisa memperhatikan
bangsa sapi yang paling disukai atau keadaan tubuh, sikap dan tingkah laku,
telah popular, baik jenis import maupun pernapasan, denyut jantung, pencernaan
lokal. Kita telah mengetahui bahwa dan pandangan sapi.
setiap bangsa sapi memiliki sifat genetik a. Keadaan tubuh
yang berbeda satu dengan yang lain, baik 1) Sapi sehat, keadaan tubuh bulat
mengenai daging ataupun kemampuan berisi, kulit lemas.
dalam beradaptasi terhadap lingkungan
2) Gerakan lincah dan terlihat
sekitarnya dalam hal beradaptasi dengan
mudah/bebas dalam bergerak.
lingkungan ini antara lain penyesuaian
iklim dan pakan, berpangkal dari sifat 3) Tidak adanya eksternal parasit pada
genetik suatu bangsa sapi yang bisa kulit dan bulunya, tidak ada tanda-
diwariskan kepada keturunannya, maka tanda kerusakan dan kerontokan
bangsa sapi tertentu harus dipilih oleh pada bulu (licin dan mengkilat).
setiap peternak sesuai dengan tujuan 4) Selaput lendir dan gusi berwarna
dan kondisi setempat, pemilihan ini merah muda.
memang cukup beralasan sebab 5) Ujung hidung bersih, basah dan
peternak tidak akan mau menderita dingin.
kerugian akibat faktor lingkungan yang
6) Kuku tidak terasa panas dan
tidak menunjang. Seperti telah
bengkak bila diraba.
dijelaskan sebelumnya bahwa ada
beberapa jenis bangsa sapi potong yang 7) Suhu tubuh sapi dewasa berkisar
dapat dipilih dan sudah familiar dengan antara 37,80 C – 39,20 C; sedangkan
masyarakat Indonesia diantaranya untuk anak sapi berkisar antara
adalah sapi Ongole, Peranakan Ongole, 38,50 C – 39,80 C.
Brahman, Limousine, Simmental, Angus, b. Sikap dan tingkah laku
Brangus, Bali, Madura, Charolais dan 1) Sapi sehat tegap.
60
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
61
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
dll. Sapi Bali tersebar di Bali, Lombok, Pengamatan ternak dari jarak dekat
Sulawesi selatan, NTT, Sumbawa, dapat dilakukan dengan tiga macam
Lampung, Kalimantan. Maka sapi PO dan cara yaitu :
Bali lebih prospektif. 1) Pengamatan dari Arah Samping
4. Produksi karkas a) ukuran tubuh. Perhatikan apakah
Ditentukan oleh berat badan dan ukuran tubuhnya besar atau
persentase karkas. Semakin tinggi kecil.
produksi karkas maka harga akan b) keadaan tubuh. Perhatikan
semakin mahal. Sapi bali mempunyai keadaan tubuhnya, mulai dari
persentase karkas tertinggi yaitu 56,9%. samping apakah terlihat
5. Efisiensi penggunaan pakan harmonis, simetris, padat dan
Ditentukan dari kondisi pakan. berisi.
c) dada. Perhatikan apakah dada
terlihat dalam atau dangkal.
C. Tahap Pemilihan Sapi
d) keadaan badan bawah dan atas.
1. Pemilihan Tipe
Perhatikan apakah terlihat
Didasarkan pada : sejajar, ataukah berbentuk gilik
a. Kemampuan memproduksi sesuatu atau tidak rata.
b. Bentuk luar sapi yang bersangkutan e) leher. Perhatikan lehernya
Sapi tipe potong : Shorthorn, Hereford, apakah pendek, tebal atau
Simental, Brahman panjang dan tipis.
Sapi tipe kerja : Ongole f) kaki. Perhatikan bentuk kakinya
apakah lurus kuat, pendek
Sapi tipe dwiguna: Bali, Madura,
ataukah kecil dan panjang.
Peranakan Ongole.
g) bulu. Perhatikan apakah bulunya
2. Penilaian dan Pengukuran Sapi
halus atau kasar.
Setelah memilih tipe potong, langkah
2) Pengamatan dari Arah Depan
selanjutnya adalah menilai (judging) tipe
tersebut dalam kelompok dengan cara a) Muka atau wajah. Perhatikan
pengamatan. bagian muka ternak apakah
bentuk kepala muka pendek,
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam
dahi lebar, lubang hidung lebar
menilai (judging) ternak, yaitu:
atau kecil panjang.
a. Pengamatan dari Jarak Jauh
b) Bahu. Perhatikan bagian bahu
Pengamatan kelompok ternak dengan apakah lebar, bulat dan serasi
jarak kurang lebih 6 meter. Tujuannya atau sempit, kecil dan ringan.
agar bisa diperoleh beberapa sapi
c) Badan. Perhatikan badannya
yang menjadi pilihan. Melakukan
apakah lebar atau sempit.
pengamatan terhadap setiap ternak
secara seksama kemudian d) Kaki depan. Perhatikan kaki
mengusahakan agar ternak yang depannya apakah kuat dan tegak
diamati bisa bangkit/bergerak/ atau lemah.
berdiri. 3) Pengamatan dari Arah Belakang
b. Pengamatan dari Jarak Dekat Perhatikan apakah lebar, harmonis
atau sempit.
62
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
63
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Apabila nilai total yang diperoleh 75 Tuhan telah menciptakan alam semesta
maka hasil penilaian tersebut dapat beserta isinya untuk kebutuhan manusia. Alam
dinyatakan bahwa sapi tersebut bagus menyediakan banyak sumber makanan bagi
sebagai bakalan sapi penggemukan. manusia. Tak cuma tumbuhan, manusia juga
a. Pengamatan berdasarkan tulang rusuk mengonsumsi daging dari hewan yang
yang nampak diternakkan. Proses ternak hewan ini disebut
sebagai domestikasi. Tahukan kamu apa itu
Ternak dapat diketahui gemuk, sedang
domestikasi? Domestikasi berasal dari bahasa
atau kurus dengan melihat jumlah
latin yakni Domesticus. Itu adalah suatu proses
tulang rusuk yang nampak. Berikut
ketika suatu populasi hewan atau tumbuhan
penjelasan tentang tingkat
liar, melalui proses seleksi, menjadi terbiasa
kegemukan ternak berdasarkan tulang
hidup di sekitar dan berada dalam kendali
rusuk.
manusia. Domestikasi memiliki tujuan demi
1) Gemuk menjaga ketersediaan pangan sebagaimana
Ternak dapat dikatakan gemuk manusia membutuhkan padi, ayam peliharaan,
apabila tidak satu pun tulang rusuk domba, sapi dan lainnya. Selain bisa diambil
tidak ada yang tampak membayang dagingnya, hewan-hewan tersebut juga bisa
di bawah kulit. dimanfaatkan unsur lainnya. Seperti misalnya
2) Sedang sapi dan domba yang diambil kulitnya.
Tingkat kegemukan seekor ternak Domestikasi dimulai dari jaman purba.
dikatakan sedang apabila ada satu Kebiasaan dalam beternak hewan pada
sampai delapan tulang rusuk yang manusia purba terjadi pada masa Paleolitik
tampak membayang di balik kulit. Bawah yang hidup di habitat campuran. Mereka
memungkinkan memanfaatkan hasil laut yang
3) Kurus
ada di pantai seperti keong, kerang, rumput
Seekor ternak dikatakan kurus laut dan lainnya. Kehidupan manusia purba
apabila lebih dari 8 buah tulang pada masa itu berubah dari berburu menjadi
rusuk tampak membayang di balik berburu-mengumpulkan. Masyarakat dengan
kulit. kebiasaan seperti itu diperkirakan hidup
3. Pemilihan terhadap bibit sapi potong sekitar 80.000 hingga 70.000 tahun yang lalu.
meliputi : sifat kualitatif dan kuantitatif Ketika itu mereka mulai melakukan seleksi
a. Sifat Kualitatif meliputi : hewan buruan. Kemudian seiring dengan
berkembangnya pola hidup masyarkat purba,
1) Warna bulu jantan dan betina
mereka mulai melakukan domestikasi pada
2) Bentuk tanduk jantan dan betina kambing, domba, sapi, dan babi. Domestikasi
3) Bentuk tubuh jantan dan betina domba diperkirakan dimulai pada 11.000
b. Sifat Kuantitatif meliputi : hingga 7.000 SM di kawasan Timur Tengah.
Kemudian pada 4.000 SM manusia mulai
1) Berat badan jantan dan betina
mendomestikasi sapi. Selanjutnya kuda pada
2) Tinggi gumba jantan dan betina 3.000 SM, kucing 3.500 SM, dan unta 1.500 SM.
3) Umur jantan dan betina
4) Lingkar dada jantan dan betina
5) Lebar dada jantan dan betina
6) Panjang badan jantan dan betina
7) Lingkar skrotum jantan
64
AGRIBISNIS TERNAK
rUMINANSIA pEDAGING
65
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Praktik
SAPI 1. Keberhasilan usaha penggemukan sapi
NO. BAGIAN YANG DINILAI NILAI
1 2 3 4 5 6 potong diawali dari pemilihan bibit
unggul/bakalan, karena salah satu tolok
9. Kaki depan (lurus,
terbuka lebar, penuh)
ukur penampilan produksi sapi potong
2
adalah pertambahan bobot badan (Average
BADAN (30%) Daily Gain/ADG).
10. Dada (penuh, dalam, 2. Penampilan produksi (ADG) tersebut
lebar, lingkar dada besar, 3
belikat penuh) merupakan pemunculan dari faktor genetik,
lingkungan dan interaksi dari keduanya.
11. Rusuk (melengkung
seperti busur, perdaging- Dengan bakalan dari genetik yang unggul
an tebal dan halus) 7 maka peternak tinggal mengontrol faktor
12. Punggung (luas, lurus, lingkungan sehingga produksi dari sapi
berdaging tebal dan 8 yang dipelihara bisa maksimal.
padat)
3. Mutu genetik yang bagus dapat diperoleh
13. Pinggang/Loin (luas, dari bangsa sapi yang sudah mempunyai
tebal, berdaging,
padat dan halus) 10 catatan produksi yang bagus serta
14. Legok lapar/Flank keturunannya atau persilangannya dengan
(ramping,penuh,lemak 2
bangsa sapi lainnya.
tidak berlebihan)
4. Tipe Perah, mempunyai ciri-ciri makan kuat
PEREMPAT BELAKANG (21%) dan temperamen tenang, bentuk badan
15. Pantat (halus, tertutup segitiga, punggung luas, tulang rusuk
perdagingan yang 2 belakang dalam, lebar dan luas, mulut lebar
merata) dan luas, ambing besar, putting simetris dan
16. Pinggul/Rump lunak, vena susu jelass, besar dan berkelok
(panjang, lebar, datar,
pangkal ekor halus, 5 kelok.
benjolan tulang 5. Tipe Potong, mempunyai ciri-ciri bentuk
pinggul terpisah lebar)
badan seperti balok/segi empat, badan
17. Paha atas/Round (tebal, 10 dalam dan lebar, leher dan bahu tebal, dada
dalam dan penuh)
lebar dan dalam.
18. Betis/Twist (penuh,
dalam dan serasi) 2 6. Bangsa sapi yang termasuk golongan sapi
19. Kaki belakang (lurus dan potong adalah Aberden Angus, Santa
terbuka lebar) 2 gertudis, Ongole, Brangus, Hereford,
TOTAL NILAI Charolais, Polled Hereford, Charbrai, Short
100
horn, Brahman dan lain-lain.
Kesimpulan : 7. Tipe kerja/ tipe tarik, ciri cirinya adalah
1. Sapi 1 : ……… tulang kuat, jalan cepat, tahan panas dan
lapar dan tubuh besar dan harmonis.
2. Sapi 2 : ……….
8. Bangsa sapi dapat dibedakan menjadi dua
3. Sapi 3 : ………. kelompok besar yaitu bangsa sapi tropis
dan bangsa sapi sub tropis.
9. Bangsa sapi potong tropis adalah bangsa
sapi potong yang berasal dari belahan dunia
beriklim tropis. Bos indicus (sapi bangsa
Zebu) merupakan bangsa sapi potong
66
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
penilaian harian
berponok dari daerah tropis di Asia yang 1. Bagaimana pendapatmu tentang sapi sub
kita kenal sekarang ini. tropis yang dipelihara di Indonesia?
10. Bangsa sapi potong sub tropis (Bos Taurus) 2. Sapi hasil perkawinan silang antar bangsa
adalah bangsa sapi potong yang berasal pada umumnya memiliki sifat yang
dari kawasan beriklim sub tropis yaitu diturunkan dari kedua tetuanya. Bagaimana
benua Eropa. menurutmu tentang sapi PO?
11. Kriteria pemilihan sapi antara lain adalah 3. Di suatu daerah, sapi PO sangat popular dan
bangsa dan sifat genetis, bentuk luar, disukai oleh banyak peternak. Sedangkan
kesehatan, umur, berat badan, lama anda sangat ingin memelihara sapi
pemeliharaan, tujuan akhir dari usaha, Simmental, bagaimana anda menanggapi
selera pasar. hal ini?
12. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam 4. Jelaskan kriteria sapi yang dikatakan kurus
menilai (judging) ternak, yaitu dengan melihat tulang rusuknya!
pengamatan dari jarak jauh, pengamatan 5. Setelah anda belajar tentang bangsa-
dari jarak dekat, dan pengamatan bangsa sapi, anda jadi mengetahui
berdasarkan tulang rusuk yang nampak. kelebihan dan kelemahan masing-masing
13. Pemilihan terhadap bibit sapi potong sapi. Apabila anda akan memelihara sapi di
berdasar sifat kualitatif yaitu warna bulu Indonesia anda pilih bangsa sapi apa?
jantan dan betina, bentuk tanduk jantan Jelaskan!
dan betina, dan bentuk tubuh jantan dan
betina.
14. Pemilihan terhadap bibit sapi potong
berdasar sifat kuantitatif yaitu berat
badan jantan dan betina, tinggi gumba
jantan dan betina, umur jantan dan betina,
lingkar dada jantan dan betina, lebar dada
jantan dan betina, panjang badan jantan
dan betina, dan lingkar skrotum jantan.
67
BAB 4
PENANDAAN TERNAK
Penandaan Ternak
Penandaan – manfaat penandaan – tanda telinga – tanda pada kulit – penandaan permanen
– penandaan temporer
68
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
B. Macam Penandaan
Amatilah dengan seksama gambar sapi di atas.
Apa yang dapat anda saksikan dari gambar Penandaan/identifikasi pada ternak dapat
tersebut? Pada gambar tersebut, pada bagian dilakukan dengan bermacam-macam cara,
belakang sapi terdapat nomor. Nomor itulah hal ini disesuaikan dengan perhitungan
yang disebut dengan penandaan atau ekonomi perusahaan, kepentingan
identifikasi ternak. identifikasi dan efektifitas pelaksanaan
identifikasi. Berikut ini akan dijelaskan
tentang macam-macam identifikasi yang
A. Penandaan dapat dilakukan pada ternak sapi.
1. Pengertian 1. Tanda pada telinga
Pada suatu peternakan terdapat Tanda pada telinga ini dipilih bukan
sekelompok ternak dengan warna, tanpa alasan. Dipilihnya telingga karena
bentuk, ukuran dan jenis yang sama. mudah dibaca dan tidak akan merusak
Apakah anda dapat mengetahui produk ternak yang utama yaitu daging,
perbedaan diantara ternak tersebut? selain itu juga tidak merusak kulit,
Dapat dipastikan anda tidak akan karena kulit merupakan produk
membedakannya dan anda akan unggulan selain daging. Tanda pada
bingung. Bagaimana cara untuk telingga paling tidak dapat dilakukan
mengetahui perbedaan tersebut? dengan empat cara yaitu ear tag (anting
Jawaban dari pertanyaan tersebut telinga), ear notch (pelubangan telinga),
adalah dengan melihat identitas masing- ear punch (menyobek telinga) dan ear
masing ternak. Untuk mengetahui tattoo. Masing-masing identifikasi pada
identitas sapi, maka sapi harus diberikan telinga tersebut dapat dijelaskan
tanda/identifikasi. Penandaan sebagai berikut:
(identifikasi) pada ternak sapi adalah a. Ear tag
suatu tindakan untuk memberikan tanda
kepada ternak sapi secara sementara Ear tag adalah tanda telinga yang
maupun permanent. Pemberian berbentuk anting terbuat dari
identitas merupakan salah satu bagian plastik/logam dengan nomor yang
dari kegiatan pemeliharaan sapi agar mudah dibaca. Identifikasi telinga
kegiatan pencatatan atau recording dengan ear tag sebaiknya dilakukan
69
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
70
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
d. Ear tattoo
Ta t t o m e r u p a k a n c a r a u n t u k
memberikan ciri atau nomor pada
Gambar 4.5 simulasi penandaan dengan ear notch
Sumber: Santosa, 2007. ternak sapi melalui penusukkan kulit
dengan alat seperti jarum kemudian
diolesi tinta hitam sehingga
membentuk angka atau tanda tertentu
sesuai dengan yang diinginkan, ukuran
tinggi huruf atau angka tatto antara 0,6
– 1,25 cm. Tinta yang dipakai biasanya
tinta cina atau tinta kusus yang
berwarna hitam, dioleskan pada
lubang tatto atau pada bantalan yang
telah tersedia pada alat tatto. Tatto
Gambar 4.6 sapi dengan penandaan ear notch biasanya diletakkan pada telingga
Sumber: https://pasberita.com/cara-identifikasi-
pemberian-tanda-pada-hewan-ternak/ bagian dalam atau pada rahang, tanda
ini harus diletakkan pada daerah yang
berwarna terang untuk memudahkan
pembacaan, beberapa peternak
biasanya memakai angka pertama
untuk angka satuan tahun dan angka
berikutnya untuk nomor sapi.
Sebelum dilakukan tatto, daerah
telinga yang akan diberi nomor,
Gambar 4.7 ear notcher dibersihkan dengan khloreksidin
Sumber : https://www.alat-peternakan.com/identifikator
(sejenis virusida/fungisida) untuk
mencegah terjangkitnya virus /jamur
c. Ear Punch
yang dapat membahayakan sapi.
Tanda telinga didapat dengan cara Ketika pengolesan tinta, bekas lubang
pelobangan. Telinga kanan dipakai tatto ditekan dengan jari tangan untuk
untuk kode satuan, telinga kiri kode menghentikan pendarahan. Tatto
puluhan. Lubang kanan 100 dan kiri dapat dilakukan pada sapi berbagai
200. Berikut ini disajikan gambar tingkatan umur, tetapi yang terbaik
simulasi penggunaan ear notch dan ear adalah beberapa hari setelah sapi
punc pada telinga sapi. lahir.
71
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
72
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
73
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Penandaan biasanya pada daerah tanda pada tanduk, gelang kaki, dan
pinggul. Alat untuk penandaan tanda pada ekor.
memakai cat, krayon, semen atau a. Kalung Leher
kertas berperekat. Penandaan
Kalung yang dilengkapi dengan kode
dilakukan dengan coretan atau
nomor sapi berguna sebagai ciri
penempelan langsung pada pinggul,
kepunyaan. Kalung biasanya terbuat
penyemprotan atau dengan cara
dari rantai, kulit atau nilon yang
ditembakkan. Penandaan dengan
digantungi plastik bernomor. Pada
penyemprotan dilakukan dengan jarak
kalung yang terbuat dari kulit biasanya
20 –50 cm. Untuk penembakan dengan
nomor sudah tertera pada kalung,
jarak 15–25 m. Penembakan dapat
sehingga tidak perlu digantungi
dilakukan sambil naik kuda, kendaraan
plastik bernomor. Ukuran kalung
bermotor atau helikopter. Alat yang
biasanya sepanjang 0,75–1m untuk
digunakan berupa pistol dengan
pedet dan 1,1–1,35m untuk sapi
peluru plastik berbentuk pellet berisi
dewasa, dengan plat nomor yang
cat latek.
berukuran sekitar 15cm. Kerugian
pemakaian kalung leher yaitu kalung
mudah hilang dan penggunaannya
harus disesuaikan dengan
pertumbuhan ternak. Sedangkan
keuntungannya adalah sapi tidak
kesakitan (karena tidak dilukai), tidak
menderita cekaman (stress) dan tidak
memerlukan ketrampilan kusus untuk
pemasangan kalung.
Gambar 4.15 sapi diberi penandaan dengan cat
Sumber: http://www.kliksangatta.com/berita-9927-
kpc-salurkan-40-ekor-sapi-qurban-idul-adha.html
3. Penandaan lainya
Selain penandaan pada telinga dan kulit
yang telah dijelaskan di atas, masih ada
penandaan lain yang sering digunakan
untuk penandaan pada ternak sapi. Gambar 4.18 sapi diberi penandaan kalung leher
Penandaan tersebut adalah kalung leher, Sumber : http://masirul.com/cara-pemberian-identifikasi-atau-
pemberian-tanda-hewan-ternak/kalung-nomor-pada-ternak/
74
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
d. Tail Tag
Penandaan pada ekor dilakukan
dengan tanda ekor (tail tag) yang
berbentuk pita plastik atau berbentuk
ikat pinggang kecil yang terbuat dari
plastik dan bernomor. Tanda ekor ini
untuk menandai sapi yang akan dijual
atau disembelih sebagai tanda bahwa
sapi tersebut bebas dari penyakit
menular missal TBC dan Brucellosis.
Penandaan tersebut tepat berada
diatas bulu ujung ekor. Penandaan ini
digunakan paling lama 28 hari, setelah
itu dilepas.
Gambar 4.20 penandaan pada tanduk
Sumber : Sugeng, 1992.
C. Penggolongan Penandaan Ternak
c. Gelang Kaki Penandaan/identifikasi ternak dapat
Penandaan dalam bentuk lain digolongkan menjadi dua yaitu identifikasi
misalnya berupa penandaan dengan permanen dan identifikasi temporer.
memakai gelang kaki plastik yang Berikut ini masing masing penjelasannya:
bernomor serta penandaan pada 1. Penandaan/identifikasi permanen
gelambir. Penandaan dengan gelang Yang dimaksud identifikasi permanen
75
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
adalah identifikasi yang tidak bisa hilang qurban.html untuk mendapatkan jawabanya.
dari ternak yang diberikan identifikasi Namun demikian kita harus tetap
tersebut (bersifat permanen/ mendapatkan jawaban yang resmi dari orang
selamanya). atau badan yang berwenang memberikan
Yang termasuk dalam golongan penjelasan tentang masalah tersebut.
identifikasi permanen adalah:
a. Ear notch
b. Ear punch
c. Ear tattoo
d. Hot iron branding Tambahlah wawasan dan pengetahuanmu
e. Frezze branding dengan aktif belajar dari berbagai sumber
2. Penandaan/identifikasi temporer belajar, salah satunya adalah internet. Di
Pengertian dari identifikasi temporer internet kalian akan menemukan berbagai
adalah identifikasi pada ternak yang materi ajar yang lebih luas, beberapa website
hanya bersifat sementara waktu, mudah yang dapat kalian kunjungi adalah sebagai
hilang atau mudah jatuh. berikut.
Ÿ https://pasberita.com/cara-identifikasi-
Yang termasuk dalam golongan
identifikasi temporer adalah: pemberian-tanda-pada-hewan-ternak/
a. Ear tag Ÿ h t t p s : / / w w w . a l a t -
peternakan.com/identifikator
b. Kalung leher
Ÿ http://masirul.com/cara-pemberian-
c. Gelang kaki identifikasi-atau-pemberian-tanda-hewan-
d. Tail tag ternak/kalung-nomor-pada-ternak/
76
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
77
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
penilaian harian
1. Apabila anda akan membeli ternak di pasar
dan diantara ternak yang akan anda pilih ada
yang sudah memakai identifikasi dan ada
yang belum. Ternak mana yang anda pilih?
2. Peternak yang ada di pedesaan belum
melakukan identifikasi pada ternaknya.
Mengapa demikian?
3. Disuatu peternakan sapi pedaging pada
saat akan menjual ternak diketahui ada
ternak yang identifikasinya terlepas. Apa
yang sebaiknya dilakukan?
4. Apabila ada ternak yang identifikasinya
hilang, apa yang harus dilakukan terhadap
ternak tersebut?
5. Setelah anda mempelajari tentang
identifikasi ternak, menurut anda cara
identifikasi yang paling efektif dengan cara
apa?
78
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
79
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
A. curah hujan, iklim, kecepatan angin dan 11. Model kandang dengan bentuk ukuran
musim besar, tidak berpenyekat dan didalam
B. kelembaban, curah hujan, keadaan angin kandang diisi lebih dari dua ekor ternak
dan cuaca merupakan kandang ……
C. sinar matahari, kelembaban, hujan dan A. pejantan D. isolasi
keadaan angin B. individual E. jepit
D. l e t a k k a n d a n g , v e n t i l a s i u d a r a , C. koloni
kelembaban dan sinar matahari 12. Kandang ganda yang dibuat berdasarkan
E. letak kandang, ventilasi udara, sinar penempatan ternak, ada dua jenis yaitu
matahari, kelembaban, hujan dan head to head dan tail to tail. Maksud dari
keadaan angin tail to tail adalah posisi ternak ….
9. Lokasi kandang ternak agar memberi A. behadap-hadapan
kemudahan didalam manajemen B. saling membelakangi
pengelolaannya, maka kandang sebaiknya
C. berdiri sejajar
dibangun dengan memperhatikan
beberapa hal diantaranya …. D. berbaring
A. transportasinya mudah, dekat sumber E. berdiri terus menerus
pakan, dan dekat sumber air 13. Kandang yang digunakan khusus untuk
B. transportasinya mudah, dekat sumber penanganan ternak adalah kandang ….
pakan, dekat sumber air, dan jauh dari A. pejantan D. isolasi
keramaian B. individual E. jepit
C. transportasinya mudah, dekat sumber C. koloni
pakan, dekat sumber air, bebas dari air
14. Salah satu perlatan kandang yang bisa
yang menggenang
digunakan untuk memberantas
D. transportasinya mudah, dekat sumber ektoparasit adalah …..
pakan, dekat sumber air, bebas dari air
A. sikat D. sprayer
yang menggenang dan jauh dari
keramaian B. sekop E. sepatu kandang
E. peternak lebih efisien tenaga kerja, C. garu kecil
dengan adanya kandang ternak tidak 15. Kerugian pembangunan kandang sapi
merusak tanaman orang dan memberi model kelompok/koloni adalah ….
rasa aman dan nyaman bagi peternak A. menghemat tenaga
10. Dalam membangun kandang haruslah B. efisien dalam pemberian pakan
jauh dari pemukiman, karena limbah
C. penyakit menular dengan cepat
ternak merupakan salah satu bahan
polutan. Hal ini adalah salah satu aspek D. hemat biaya pembangunan
yang harus diperhatikan dan merupakan E. tidak memerlukan tempat yang luas
aspek …. 16. Bahan yang bisa digunakan sebagai atap
A. aspek sosial D. aspek kesehatan kandang antara lain: genteng, seng, asbes,
B. aspek teknis E. aspek konstruksi daun kelapa, daun nipah. Penggunaan
genteng sebagai atap kandang
C. aspek ekonomi
mempunyai kelebihan ….
80
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
A. pengerjaan cepat
B. perawatan mudah
C. biaya murah
D. saat hujan tidak bising
E. butuh tiang yang kuat
17. Alat yang dipergunakan untuk mengukur
pertambahan ADG adalah ….
A. measuring stick D. caliper
22. Gambar di atas adalah alat untuk ….
B. daging dijual E. pita ukur
A. menyuntik sapi
C. timbangan
B. memberikan obat lewat mulut
18. Peralatan ini dapat dipergunakan untuk
mengambil atau membuang kotoran, baik C. memeriksa kebuntingan sapi
kotoran ternak ataupun limbah padat D. inseminasi buatan
yang ada di lingkungan sekitar kandang. E. memberi minum
Disamping itu peralatan ini juga dapat
23. A l a t y a n g d i g u n a k a n u n t u k
dipergunakan untuk mengaduk atau
menghancurkan bahan pakan
mencampur pakan kosentrat atau pakan
penguat. Alat yang dimaksud adalah …. A. hammer mill D. mixer
A. cangkul D. chopper B. disk mill E. chopper
B. sabit E. sekop C. grinder
C. mixer
19. Sapi yang mengalami penyakit kembung
perut dapat ditangani dengan
menggunakan alat ….
A. measuring stick D. drencing gun
B. caliper E. trocar
C. syringe
20. Pemberian obat cacing cair secara oral
pada sapi, menggunakan alat yang disebut 24. Gambar di atas merupakan alat untuk ….
…. A. menimbang pakan
A. spuit D. pipet B. menimbang ternak
B. ember E. trocar C. memotong pakan
C. drencing gun D. menggiling pakan
E. menjahit karung
21. Alat yang digunakan untuk mengukur 25. Alat di bawah disebut dengan ….
lebar dada sapi adalah ….
A. measuring stick D. drencing gun
B. caliper E. trocar
C. syringe
81
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
82
BAB 5
PENENTUAN BOBOT BADAN
DAN UMUR TERNAK
1. Setelah mempelajari materi tentang penentuan bobot badan dan umur ternak, peserta
didik mampu mengidentifikasi tingkah laku ternak dengan tepat.
2. Setelah mempelajari materi tentang penentuan bobot badan dan umur ternak, peserta
didik mampu menentukan bobot badan ternak dengan benar.
3. Setelah mempelajari materi tentang penentuan bobot badan dan umur ternak, peserta
didik mampu menentukan umur ternak dengan tepat.
83
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
84
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
kekuatannya, sehingga peternak harus kemudian menjadi lebih agresif dan bahkan
mengetahui apa karakteristik dari sapi. menguasai areal tertentu serta menyerang
Peternak harus tanggap atau respek pada pengganggu-pengganggu di wilayahnya.
kemampuan ternak sapi seperti kekuatan Seorang peternak mungkin dapat terluka
dan kecepatan dari sapi, sehingga tidak ada karena ulah dari perkelahian sapi ketika
keragu-raguan atau rasa takut dalam sapi-sapi jantan tersebut dalam keadaan
melakukan penangananan ternak sapi. yang tidak terkendali.
Keragu-raguan dan rasa takut merupakan Untuk menghindari keadaan kacau
rintangan yang akan memberhentikan akibat tingkah laku sapi jantan tersebut,
peternak untuk bereaksi dengan tenang maka harus diusahakan jalan keluar yang
dan penuh perhatian. tepat. Sapi potong betina mungkin juga
Pengetahuan tentang tingkah laku sapi pada suatu saat seperti setelah melahirkan,
sangat mendukung dalam pendugaan akan menyerang sapi lainnya atau seorang
ternak memberikan respon. Pendugaan peternak untuk melindungi anaknya. Sapi
reaksi sapi adalah salah satu kunci potong dapat melukai peternak dan
penangananan sapi. Ternak akan merusak fasilitas yang ada, sebagai akibat
memberikan respon bila diberi stimulus. benturan-benturan dan kecepatan
Sehingga amatlah penting untuk bergerak serta agresifitasnya, jangan salah
mengetahui respon dari sapi dalam menduga atau memperkirakan kecepatan,
berbagai macam situasi. Stimulus yang arah dan ketepatan bila seekor sapi
diberikan harus dapat dikontrol sehingga menendang. Sapi yang berdiri biasanya
tidak menciptakan respon yang tidak menendang keluar dengan membentuk
terkendali. Arausal adalah kunci lain dari sudut 45 derajat kearah belakang. Tetapi
keberhasilan penangananan ternak sapi. sapi yang sedang bergerak cenderung
Arausal dapat digambarkan sebagai tingkah untuk menendang kearah belakang secara
aktivitas dari seekor ternak. Ini dapat lurus.
diamati dari mulai tidur sampai kondisi Banyak hal-hal yang berkaitan dengan
yang paling ekstrim seperti menanduk atau sapi potong juga diterapkan pada sapi
menendang bahkan menyerang dengan perah. Pada sapi perah banyak tingkah laku
membabi buta. Secara umum pemahaman yang harus dipelajari dari pengalaman.
arausal dimaksudkan menjaga ternak Sebagai contoh perubahan rutin pada
setenang mungkin, sehingga mereka pergantian pemerah, isolasi sapi perah dari
bergerak dengan tenang. Stimulus pada kelompoknya untuk inseminasi buatan dan
ternak dalam beberapa cara dapat lain-lain. Sapi adalah hewan sosial dan sapi
meningkatkan atau menurunkan tingkat sangat mudah terpisah dari kelompoknya,
dari arausal. jika diganggu oleh sapi lainnya. Sapi-sapi
Tingkah laku sosial sapi bervariasi yang baru melahirkan tidak selalu seagresif
menurut umur dan bangsa, dibandingkan sapi potong betina dalam mempertahankan
dengan domba. Sapi muda tidak mengikuti anaknya. Bagaimana seekor induk sapi
induknya saat setelah dilahirkan seperti perah dapat berubah menjadi agresif,
halnya domba. Sapi muda berbaring secara karena teriakan atau gonggongan seekor
tenang diantara makanan pada suatu anjing. Pejantan sapi perah sering pula
tempat dimana induknya sedang menguasai tempat tertentu dan dapat
merumput. Penjantan muda cenderung menjadi agresif, serta berbahaya bagi
untuk bermain, tetapi hanya sampai umur peternak atau sapi lainnya. Sapi perah suka
tertentu, tergantung pada bangsa dan menggosok-gosokkan badannya pada
85
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
dinding pagar dan membuatnya menjadi Ini mempunyai arti yang lebih luas dari
tenang. Jika ingin menyentuhnya, maka pada sekedar makan. Seperti halnya
usahakan agar sapi tersebut melihat ternak mammalia yang masih muda yang
terlebih dahulu. Tindakan yang mendapatkan makanan dalam bentuk
mengejutkan dapat membuatnya susu cair. Pada domba dan kambing,
menendang. ingestif diperlihatkan pada tingkahlaku
Perilaku dasar pada hewan seperti merumput, memakan tunas-tunas,
makan, minum, tidur, istirahat, aktivitas mengunyah, menjilati garam, minum,
seksual, eksplorasi, latihan, bermain, menyusui, mendorong dengan hidung.
aktivitas melarikan diri, pemeliharaan dan 2. Shelter –seeking (pencarian tempat
sebagainya sangat penting untuk diketahui berteduh)
dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
dan memberi rasa nyaman serta aman
terhadap diri mereka. Kondisi dimana
perilaku dasar tersebut tidak terpenuhi
akan berdampak pada kinerja dan
produktivitas dari ternak. Beberapa
perilaku dapat merugikan kesehatan dan
produksi bahkan jika penyebab perubahan
perilaku semakin meningkat maka secara
tidak langsung dapat menyebabkan
kerusakan sehingga kembali perlu
ditekankan tentang pentingnya memahami Gambar 5.3 Sapi sedang menunjukkan perilaku shelter –seeking
perilaku normal sapi sebagai indikator (pencarian tempat berteduh) (Sumber : https://www.sapibagus.
com/cara-pengembang-biakan-sapi-bali-di-pulau-sumbawa-ntb/)
untuk mengetahui respon perilaku umum.
Kondisi yang menghambat perilaku dasar
memaksa menciptakan suatu penggiatan
atau intensifikasi untuk mengatasi hal
tersebut. Berikut ini disajikan beberapa
perilaku dasar ternak ruminansia
1. Ingestif.
Gambar 5.4 Sapi sedang menunjukkan perilaku shelter –seeking
(pencarian tempat berteduh) (Sumber : http://www.agronet.co.id/
detail/indeks/berita/1503-Pemerintah-Genjot-Populasi-Sapi-dan
-Kerbau-dengan-Kawin-Suntik)
86
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
4. Alelomimetik
87
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Kadang kala saat kita lihat segerombolan Agonistik mempunyai arti yang cukup
ternak yang ada di padang gembalaan, luas meliputi menonjolkan postur,
mereka memperlihatkan perilaku yang melakukan pendekatan, menakut-
sama antara sapi satu dengan yang lain, nakuti, dan berkelahi. Agonistik meliputi
misalnya pada saat merumput, kepala seluruh tingkah laku yang ada
mereka secara bersama-sama berada di hubungannya dengan agresivitas,
bawah untuk merenggut rumput, namun kepatuhan, dan pertahanan. Agonistik
satu saat mereka bersama-sama pula berasal dari kata latin yang berarti
mengangkat kepalanya. Saat ada suara berjuang. Pada kambing dan domba
dari satu titik tertentu, mereka akan tingkah laku agonistik diperlihatkan
menoleh bersama-sama ke arah sumber dengan mencakar, menanduk,
suara tersebut. Contoh lainnya adalah mendorong dengan bahu. Lari bersama
pada saat merumput, mereka secara dan menerjang (menendang dan
bersamaan dan sangat kompak akan berkelahi, melarikan diri, menanduk).
mengarah/menghadap pada arah yang 6. Eliminatif
sama. Perilaku ini sering disebut dengan
Meliputi kencing dan buang kotoran
alelomimetik. Alelomimetik merupakan
yang berbeda-beda antara species dan
suatu kecenderungan untuk bergerak
jenis kelamin. Hal ini dapat
atau berkelompok dan terikat dalam
dimanfaatkan untuk menandai aktivitas
tingkah laku yang sama dalam satu
seksual, misalnya ternak betina jongkok
satuan waktu. Ciri ini merupakan
waktu kencing, dan dapat juga
kharakteristik hewan dengan tingkat
dimanfaatkan untuk menandai daerah
sosial yang tinggi.
kekuasaannya (misal pada anjing dengan
5. Agonistik air kencing) dan merupakan dari bagian
komunikasi antar teman. Tingkahlaku
eliminatif pada domba dan kambing
ditunjukkan dengan posisi kencing
yaitu membungkukkan punggung atau
membengkokkan kaki pada anak domba
jantan. Pada sapi, perilaku eliminatif
ditunjukkan dengan cara mengangkat
ekor keatas serta kaki belakang akan
Gambar 5.9 Sapi sedang menunjukkan perilaku agonistik dilebarkan sedikit lalu mengeluarkan
Sumber : https://www.slideshare.net/dithaayuwidhasari9
/perilaku-adaptasi-dalam-berkelompok
kotoran setelah itu mengibaskan
ekornya. Sedangkan pada proses urinasi
yaitu dengan cara yang hampir sama
namun kaki belakang agak di tekuk
sedikit. Pada saat mengeluarkan urine
ataupun kotoran maka ekor sapi akan
otomatis naik.
7. Epimelitik (care-giving)
Perlu dicatat bahwa pada kebanyakan
mamalia terlihat jelas adanya tingkah
Gambar 5.10 Sapi sedang menunjukkan perilaku agonistik
laku keindukan. Pada ternak domba dan
Sumber : https://wallhere.com/id/wallpaper/856132 kambing, care giving ditunjukkan
88
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
10. Bermain
Bermain merupakan tingkahlaku yang
sering terlihat pada ternak yang masih
muda dan sehat ini dapat dimanfaatkan
dalam proses mempelajari beberapa
kejadian yang berguna kelak pada saat
mereka dewasa. Pada ternak kambing
Gambar 5.12 Sapi sedang melakukan grooming. dan domba, tingkah laku bermain ini
Sumber : http://www.pulangkandang.com/2012
/11/kala-mesin-menyikat-sapi-merasa-nikmat.html
89
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
90
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
91
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
92
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
93
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
keadaan sakit, sehingga perlu lingkar dada sapi. Lingkar dada diperoleh
penangan yang benar dan aman. dengan melingkarkan seutas tali di
Dengan adanya kandang belakang gumba melalui belakang
diharapkan ternak merasa nyaman, belikat. Sementara panjang badan diukur
terlindungi dari panas dan hujan, dari bahu hingga penonjolan tulang
tidak setress, yang akhir pada saat duduk. Dengan memperhatikan volume
ternak ditimbang tidak mengalami organ kepala, kaki, ekor, dan massa jenis
masalah yang berarti. daging atau jeroan bakal diperoleh
2. D e n g a n e s t i m a s i / p e n a k s i r a n pendekatan untuk memperoleh berat
menggunakan rumus hewan sebenarnya.
Dalam praktiknya dilapangan, seringkali Bobot badan ternak dapat diketahui
terjadi proses jual beli sapi potong dengan mengestimasi bobot ternak dan
tidaklah menggunakan timbangan tetapi menghitungnya dengan rumus,
dengan taksiran bobot badan. Seperti diperlukan data pengukuran ukuran
halnya pada saat menjelang hari raya Idul tubuh sapi yang akan dimasukkan ke
Adha atau Hari Raya Qurban banyak dalam rumus perhitungan. Data tersebut
penjual sapi di pingir-pingir jalan tidak antara lain adalah panjang badan (PB)
menyediakan timbangan ternak dan lingkar dada (LD). Berikut ini
sehingga bagi yang tidak terbiasa penjelasannya:
membeli sapi bisa saja terkecoh a. Panjang badan ternak (PB)
membeli sapi terlalu mahal, maksudnya Panjang Badan merupakan jarak
adalah antara bobot sapi dan harga sapi antara muka pangkal paha (bahu)
tidak sesuai. Oleh sebab itu, kita perlu sampai tulang tepis (tulang duduk).
menguasai pengetahuan dalam Diukur dengan menggunakan mistar
menaksir bobot badan sapi. Hal ini juga ukur/measuring stick.
perlu diketahui oleh peternak, jangan
b. Lingkar dada (LD)
sampai setelah menghabiskan waktu
cukup lama untuk memelihara sapi Lingkar dada merupakan ukuran
ternyata saat dijual tidak mendapatkan melingkar dada ternak yang diukur
untung karena menjual sapi dengan dengan pita ukur persis dibelakang
harga terlalu rendah karena terkecoh siku.
tipu daya bandar, tengkulak sapi atau
pembeli yang lebih tau mengenai bobot
sapi dan mencari keuntungan yang
sebanyak-banyaknya. Dengan demikian
pengetahuan dalam menaksir bobot
badan sapi, jumlah karkas dan daging
perlu kita ketahui. Cara praktis dalam
menaksir bobot badan sapi sebenarnya Gambar 5.19 Pengukuran PB dan LD.
Sumber : Santosa (2007).
sangatlah mudah, hanya membutuhkan
tali dan kalkulator (bisa menggunakan Gambar di atas adalah pengukuran
HP yang ada fasilitas kalkulatornya). data vital statistik tubuh yang meliputi
Bobot badan sapi, berikut karkas (1) panjang badan absolut,
(potongan daging tulang) dan bahkan
dagingnya bisa diperkirakan dengan (2) lingkar dada,
cepat. Tali digunakan untuk mengukur (3) tinggi gumba,
94
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Contoh perhitungan
Diketahui seekor sapi mempunyai
data sebagai berikut, lingkar dada (LD)
127cm dan panjang badan (PB) 130cm,
Gambar 5.20 Pengukuran LD. hitunglah bobot badan (BB) sapi
Sumber : Santosa (2007).
tersebut (dalam satuan kg) dengan
Data ukuran panjang badan (PB) dan menggunakan tiga rumus!
lingkar dada (LD) yang diperoleh Jawab:
setelah pengukuran, selanjutnya Diketahui:
dimasukkan ke dalam rumus
LD= 127cm PB= 130cm
perhitungan bobot badan. Rumus yang
biasa digunakan untuk menghitung = 127/2.45 = 130/2.45
bobot badan sapi adalah rumus = 51.83673 = 53.06122449
Schrool, Modifikasi dan winter. = 51.84 = 53.06
Berikut ini penjelasan dari rumus Jadi Jadi
Schrool, Modifikasi dan winter.
LD=51.84inchi LD=53.06inchi
1. Rumus Schrool 1 inchi = 2.45cm
1 Lbs = 0.45kg
1. Rumus Schrool
2. Rumus Modifikasi
3. Rumus Winter
95
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Jadi bobot badan sapi dengan Dan bobot badan sapi dalam
lingkar dada 127cm dan panjang kilogram adalah 475.31 x 0.45 =
badan 130cm yang dihitung dengan 213.89kg.
rumus schrool adalah 222.01kg.
C. Penentuan Umur Ternak
2. Rumus Modifikasi Umur ternak dalam pemeliharaan
mempunyai peran yang penting, karena
melalui umur. peternak dapat mengetahui
kapan ternak dapat dikawinkan maupun
digemukkan. Umur ternak sapi dapat
diketahui dari beberapa cara, diantaranya
adalah melihat catatan kelahiran
(recording), lingkar/cincin tanduk, melihat
pergantian dan keausan gigi. Cara yang
paling tepat untuk mengetahui umur ternak
adalah dengan melihat catatan produksi
atau dari kartu rekording ternak yang
bersangkutan. Namun, di Indonesia
Jadi bobot badan sapi dengan pencatatan merupakan hal yang belum
lingkar dada 127cm dan panjang biasa dilakukan peternak. Apabila tidak
badan 130cm yang dihitung dengan terdapat kartu rekording, umur ternak
menngunakan rumus modifikasi dapat diperkirakan dengan mengamati
adalah 193.43kg. pergantian giginya, karena pergantian gigi
waktunya relatif teratur.
3. Rumus Winter Mengapa umur ternak menjadi penting
untuk diketahui oleh peternak? Umur
merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi bobot. Umur berpengaruh
terhadap pertumbuhan badan sapi yang
berpengaruh juga terhadap bobot sapi.
Pertumbuhan dari tubuh hewan
mempunyai arti penting dalam suatu
proses produksi, karena produksi yang
tinggi dapat dicapai dengan adanya
pertumbuhan yang cepat dari hewan
tersebut. Pertumbuhan merupakan suatu
proses yang terjadi pada setiap mahluk
hidup dan dapat pula dimanifestasikan
sebagai suatu pertumbuhan dari pada
bobot organ atau pun jaringan tubuh yang
Jadi bobot badan sapi dengan lain, antara lain tulang, daging, urat dan
lingkar dada 127cm dan panjang lemak dalam tubuh.
badan 130cm yang dihitung dengan Ada beberapa tujuan mengetahui
menngunakan rumus winter adalah umur ternak, diantaranya adalah :
475.31Lbs.
96
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
97
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
98
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
gigi seri, 3 buah gigi geraham berganti Berikut ini disajikan ulasan tentang gigi
dan 3 buah gigi geraham tetap, dengan ternak.
demikian jumlah seluruh gigi pada Fase pertumbuhan gigi
rahang bawah menjadi 20 buah.
Pertumbuhan gigi ternak dibagi menjadi
Karena gigi seri hanya terdapat pada 3 fase yaitu : fase tumbuh gigi (gigi susu),
rahang bawah saja, maka bagian depan fase pergantian gigi dan fase keausan
rahang atas sapi adalah ompong. Dalam gigi.
menduga umur sapi, pergantian gigi seri
a. Fase gigi susu : Terjadi pada ternak
susu menjadi gigi seri tetap serta
mulai lahir sampai dengan gigi seri
keausannya dapat dijadikan patokan
bertukar dengan yang baru.
utama yang dipakai.
Pemeriksaan gigi dilakukan dengan
membuka mulut sapi. Agar mulut sapi
mudah terbuka, hidung sapi dipegang
dengan tangan kiri dan agak diangkat ke
atas. Kemudian lidah sapi dirogoh
dengan tangan kanan dari samping pipi
kanan sapi tersebut. Lidah sapi ditarik
keluar dan dilipat ke bawah, jangan
dilepaskan sebelum keadaan gigi
diamati dengan jelas. Dilihat sudah
berganti atau belum dan sudah aus atau
belum.
Mengamati gigi ternak adalah metode
penentuan umur tenak yang sudah Gambar 5.22 Gigi seri susu.
sangat dikenal oleh masyakat peternak Sumber : Santosa (2007).
99
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
100
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
101
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
tandukDari uraian di atas maka dapat bulu sapi juga dipengaruhi oleh asal
dirumuskan suatu formula untuk ternak tersebut sebagai termoregulator
menduga umur sapi berdasarkan jumlah (bentuk adaptasi terhadap lingkungan
cincin tanduk. tempat hidupnya), sebagai contoh sapi
Keterangan : subtropis umumnya memiliki bulu yang
panjang dan kasar, sedangkan sapi tropis
Angka 2 menunjukkan umur sapi
umumnya pendek dan halus.
pertama kali bunting. Asumsi dari
penambahan angka dua tersebut adalah 6. Mengamati tingkah laku ternak
sapi telah dewasa kelamin dan siap Pengamatan tingkah laku ternak
melahirkan pada umur dua tahun (Timan, dilakukan dengan melihat kebiasaan
2003). (tingkah laku) keseharian ternak secara
Pendugaan umur sapi berdasarkan alami. Tingkah laku ternak merupakan
tumbuhnya tanduk dan cincin tanduk metode yang kurang akurat dalam
adalah yang paling kurang akurat. Oleh menentukan umur ternak. Karena hanya
karena itu pendugaan dengan cara ini menunjukkan kondisi ternak yang
jarang dipergunakan. Prinsip pendugaan diamati masih muda atau sudah tua,
umur berdasarkan cincin tanduk tidak ada patokan/kriteria yang
didasarkan pada pengaruh pakan. menunjukan pada tingakah laku yang
Alasannya, diIndonesia terjadi musim seperti apa dan umurnya berapa ternak
kemarau dan musim hujan (Undang tersebut. Pengamatan ini hanya dapat
Santosa, 1995). menunjukkan bahwa ternak yang sehat
atau masih muda mempunyai
Kekurangakuratan lain dalam
temperamen yang lebih lincah dari pada
menduga umur sapi berdasarkan cincin
ternak yang kurang sehat atau sudah tua.
tanduk juga disebabkan oleh sukarnya
menentukan batasan cincin tanduknya
sendiri. Sulit sekali membedakan cincin
tanduk dan bukan cincin tanduk,
walaupun cincin tanduk yang
sebenarnya lebih lazim dicirikan dengan
adanya lekukan tanduk yang nyata.
5. Mengamati bulu terrnak Hari raya kurban adalah momen penting
Pendugaan umur dapat dilakukan dalam dunia penjualan ternak, khususnya
dengan cara pengamatan ternak sapi. Namun demikian karena
keadaan/kondisi bulu ternak sapi banyaknya permintaan dan kurangnya
potong. Ternak muda memiliki bulu yang pengetahuan tentang penaksiran bobot badan
panjang dan kasar, sedangkan pada dan umur ternak, maka banyak kejadian bahwa
ternak tua bulu lebih pendek dan halus. konsumen merasa ditipu oleh penjual ternak.
Pendugaan umur dengan metode ini Oleh sebab itu pengetahuan penentuan bobot
kurang akurat karena hanya menunjukan badan dan penentuan umur ternak ssangat
umur muda dan tua, tidak menunjukkan perlu dipelajari dan dipahami oleh peternak
angka umur berapa ternak yang maupun konsumen secara umum. Dengan
bersangkutan. Selain itu, bulu yang kasar pengetahuan tersebut, dapat meminimalkan
juga dapat disebabkan oleh keadaan penipuan yang dilakukan oleh penjual ternak
ternak yang sedang sakit ataupun faktor yang tidak bertanggungjawab.
pakan. Sedangkan panjangn-pendeknya
102
AGRIBISNIS TERNAK
rUMINANSIA pEDAGING
1.
2.
3.
4.
5.
Praktik
https://www.sapibagus.com/cara- Disediakan 3 ekor sapi dewasa. Lakukan
pengembang-biakan-sapi-bali-di-pulau- pengukuran lingkar dada dan panjang badan,
sumbawa-ntb/ kemudian hitunglah bobot badan masing-
https://warga.seruji.co.id/wisata- masing sapi dengan menggunakan rumus
warga/pesona-air-runding-bagaikan-new- Scrool, Winter dan Modifikasi!
zeland-kedua-di-sumatera-barat/
http://www.pulangkandang.com/2012/11 Hasil penguku- Hasil perhitungan
ran (cm) dengan rumus (kg)
/kala-mesin-menyikat-sapi-merasa-
No.
nikmat.html LD PB Scrool Winter Modifikasi
http://www.ilmuternak.com/2015/04/tin 1.
gkah-laku-ternak-antara-induk-dan-anak.html
2.
3.
103
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
104
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
penilaian harian
situasi ini dimanfaatkan oleh orang-orang
yang tidak bertanggungjawab dengan
melakukan penipuan umur ternak.
Bagaimanakah mereka melakukan
penipuan umur ternak?
105
BAB 6
PENANGANAN/HANDLING TERNAK
Penanganan/ Handling
Ternak
106
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
107
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
satu alat yang digunakan adalah tali b. Tali patok (simpul pangkal).
tambang. Tali patok atau simpul pangkal
Berdasarkan asal bahan bakunya ada digunanya untuk mengikatkan tali
beberapa macam jenis tali tambang pada sebuah tiang/pohon atau patok.
diantaranya: Tali patok atau simpul pangkal ini
a. Tali tambang dari bahan pastik atau dipergunakan pada saat salah satu
nilon ujung tali untuk mengikat leher ternak
dan kemudian tali pangkalnya
b. Tali tambang dari bahan pohon rami
diikatkan pada tiang/pohon atau patok
c. Tali tambang dari bahan pohon waru yang telah disediakan. Adapun lebih
d. Tali tambang dari bahan bambu jelasnya bisa dilihat gambar berikut.
e. Tali tambang/dadung dari bahan
sabut kelapa
f. Dan lain sebagainya.
Dari masing-masing bahan tali
tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangannya. Kelebihan dari bahan
tali tersebut misalnya tali mudah
didapat, harganya murah dan tidak Gambar 6.3 Langkah pertama membuat tali patok.
Sumber : https://www.catatanhariankeong.com/20
menyebabkan sakit pada ternak dan 14/01/macam-macam-simpul-atau-tali-temali.html
peternak pada saat digunakan untuk
kegiatan penanganan. Kekurangan
misalnya harga mahal, tali susah didapat,
tali tidak tahan lama, dan tali tersebut
kurang baik apabila dipergunakan untuk
kegiatan penanganan.
Adapun macam cara penggunaan tali
tambang pada kegiatan penanganan
ternak diantaranya: Gambar 6.4 Langkah ke dua membuat tali patok
Sumber : https://www.catatanhariankeong.com/20
a. Tali sambung 14/01/macam-macam-simpul-atau-tali-temali.html
108
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
tidak terjerat atau tercekik akibat tali ruminansia besar (sapi) agar lebih
yang digunakan. mudah dikendalikan atau dijinakkan.
109
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Gambar 6.11 Masukkan salah satu ujung tali yang telah dibuka
Sumber: https://nakita.grid.id/read/02202939/5-hal-ini-akan-
membuat-moms-tercengang-saat-mengunjungi-india?page=all
110
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
111
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
2. Menuntun ternak
Menuntun ternak adalah kegiatan yang
dilakukan dalam rangka memindahkan
ternak yang biasanya menggunakan alat
bantu tali. Namun demikian untuk ternak
yang jinak, bisa dilakukan tanpa dengan Gambar 6.23 Menuntun pedet.
Sumber : Santosa (2007)
ikatan tali tapi hanya dengan memegan
ternak di bagian tertentu dan ternak akan b.Menuntun ternak dewasa jinak
mengikuti kemana kita akan
membawanya. Menuntun sapi atau kerbau yang jinak
bisa dilakukan tanpa menggunakan tali
112
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
113
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
114
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
115
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
116
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
117
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
118
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
119
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
120
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
berada, dan apabila ruang atau area ternak dan komunikasi kepada rekan-
tersebut ditembus/ditekan, maka rekan kerja. Sebagai contoh dalam
ternak tersebut merasa terganggu kegiatan menggiring ternak apakah
yang akhirnya ternak tersebut semua komunikasi yang anda lakukan
bergerak atau berpindah mencari sudah benar dan suda jelas, baik itu
jarak yang aman dan nyaman dari bagi teman/rekan kerja maupun
gangguan tersebut. Ciri ternak sapi dengan ternak. Apakah semua intruksi
yang terganggu atau merasa atau penyampaiannya sudah jelas
mendapat tekanan dapat bagi ternak, sehingga dia melakukan
menunjukkan gerakan apa yang anda perintahkan. Apabila
m e n j a u h / b e r l a r i d a r i yang terjadi anda tidak dapat
gangguan/tekanan, kedua telingga berkomunikasi dengan ternak, karena
ternak sapi tersebut bergerak ternak tersebut takut kepada anda,
keatas/diangkat, sorot mata tajam maka anda dapat mengurangi zona lari
m e n a t a p a s a l s u m b e r ternak tersebut. Zona lari yang
gangguan/tekanan, salah satu kaki dimaksud adalah ruang gerak atau
depan digaruk-garukan ditanah atau wilayah ternak dimana posisi ternak
lantai dan lain sebagainya. Apabila dapat merasa aman dan santai apabila
sapi sudah menunjukan ciri-ciri didekati. Atau jarak diantara anda dan
tersebut diatas maka sapi tersebut ternak, yang menentukan suatu
sedang marah. Sapi yang sedang respon lari atau bahkan respon
marah susah diajak komunikasi, perlawanan. Masing-masing jenis
sehingga perlu diditenangkan terlebih ternak ruminansia besar mempunyai
dahulu. Sapi yang sedang zona lari yang berbeda-beda satu
marah/emosinya memuncak untuk dengan yang lainnya, tergantung
menormalkan kembali memerlukan keadaan ternak tersebut apakah
waktu yang cukup lama, yaitu kurang ternaknya liar atau tidak. Kalau jenis
lebih 20-30 menit. Semakin sapi ternak sapi Peranakan Ongol (PO)
gugup dan takut, maka sapi tersebut biasanya zona larinya lebih sempit.
semakin kurang menurut dan sapi Karena ternak tersebut sering
menjadi lebih beringas yang akhirnya didekati, dipegang-pegang, dielus-
susah untuk dikendalikan. Agar pesan elus oleh peternak atau sering disebut
atau instruksi dapat diterima oleh dengan istilah ternak telah
ternak dengan baik, maka peternak berkomunikasi dengan peternak.
harus memahami juga apa yang Seorang handler tidak akan dapat
menjadi kemauannya dan memahami berkomunikasi dengan ternak yang
kesenangannya. Karena pada takut kepadanya. Apabila kondisi
dasarnya ternak itu tidak mau dikasari, ternak takut kepada anda maka, anda
tidak mau disiksa, maunya bersama harus menjauhi zona lari ternak.
kelompok atau kawanannya, tidak Beberapa hal yang harus diperhatikan
mau terisolasi, maunya merasa pada saat memindahkan atau
nyaman dan tenang, dan mereka ingin memisahkan ternak diantaranya :
melihat apa yang menekan atau
1) Bekerjalah di samping ternak
menggangu mereka. Berbicara
dimana mereka dapat melihat anda,
tentang komunikasi yang dimaksud
sehingga ternak tidak terkejut dan
disini adalah komunikasi kepada
121
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
bisa takut dengan reaksi melarikan kuda dan anjing pada umumnya
diri atau menyerang anda. dilakukan di luar negeri. Hal ini dilakukan
2) J a n g a n b e r d i r i l a n g s u n g d i karena tenaga kuda dan anjing tidak usah
belakang ternak, selama lebih dari membayar mahal. Kuda sangat efektif
lima detik, untuk menghindari untuk menggiring sapi, sebab kuda lebih
tendangan sapi yang bisa tinggi dan lebih lincah. Anjing dapat pula
membahayakan keselamatan anda. digunakan untuk menolong menggiring
sapi, seperti pada penampungan sapi
3) Ingatlah zona lari ternak, apabila
yang tingkat arausalnya tinggi karena
ternak terlalu banyak tekanan maka
suasana gaduh yang mengejutkan. Kuda
ternak akan bergerak menjauh,
atau anjing tidak digunakan pada sapi-
kalau kedaaan itu terjadi maka anda
sapi yang bersama dengan anaknya,
harus berjalanlah ke belakang.
karena pendekatan secara tenang adalah
tindakan yang lebih baik. Selain kuda
dan anjing, dapat pula mnenggunakan
kendaraan sepeda motor. Sepeda motor
digunakan peternak untuk mondar-
mandir kesana kemari. Bisa kedepan
atau kebelakang dalam gerombolan
ternak. Kendaraan sepeda motor
didepan dapat difungsikan sebagai
petujuk jalan bagi gerombolan ternak.
Gambar 6.40 Posisi handler dan ternak
Sedangkan kalau posisi dibelakang
Sumber : https://www.juraganedu.com/2018/01/ berfungsi untuk menghalau
cara-menggiring-sapi-secara-koloni/
segerombolan ternak tersebut. Di luar
negeri seperti Selandia Baru sepeda
2. Menggiring ternak motor digunakan menggiring sapi dan
Menggiring ternak atau mustering domba.
adalah kegiatan memindahkan ternak
dari satu tempat ke tempat lain yang
dituju tanpa harus memegang ternak.
Menggiring ternak yang dilakukan di
padang penggembalaan dapat
menggunakan bantuan hewan lain,
misalnya anjing. Dapat pula
menggunakan kuda sebagai alat
transportasi dan pergerakan seorang
handler, selain itu dapat juga Gambar 6.41 Menggiring ternak denganbantuan anjing.
menggunakan kendaraan bermotor. Sumber : https://pxhere.com/sk/photo/124732
122
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
123
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
bergerak dari suatu tempat ke tempat menghindar dari bau darah dan
yang lain dan mereka dinamakan “No kotoran.
1”. Sedangkan pemimpin potensial 3) Pencahayaan
persis dibelakang “No 1” dan mereka
Terang dan cahaya mempengaruhi
dinamakan “No 2”. Untuk ternak yang
bagaimana sapi bereaksi terhadap
paling lemah berada di pusat kawanan
pergerakan. Sapi menyukai untuk
atau gerombolan, pada umumnya yang
berpindah dari gelap ke terang, dari
paling sedikit jumlah tekanannya.
pada terang ke gelap. Seringkali
Pengikut merupakan mayoritas hewan
sangat sulit untuk memindahkan
dalam suatu “Kawanan” atau
sapi dari tempat penampungan
“Gerombolan”. Mereka menantikan
yang terang kedalam jalan lintasan
arahan dan komando dari pemimpin
yang gelap.
gerombolan.
4) Suara/bunyi
b. Indera ternak
Suara dan bunyi sangat penting dan
Seperti apa yang telah dijelaskan di
akan berpengaruh bagi ternak.
bagian atas, bahwa sapi memiliki daya
Telinga mereka sangat peka dan
penglihatan monoculer dan binokuler
merespon secara positif terhadap
yang memberikan kesiagaan yang baik
musik atau suara dan bunyi yang
terhadap pemangsa. Mereka tetap
menenangkan dan dia akan
memiliki kelemahan dibelakang
merespon secara negatif terhadap
mereka. Ternak sapi memiliki persepsi
suara dan bunyi dalam kondisi yang
kedalaman yang lemah, kesulitan
keras.
untuk membedakan perbedaan tinggi
atau kedalaman antara beberapa Dengan memahami struktur
obyek. Berikut ini beberapa contoh dinamika gerombolan ternak dan
kaitan indera sapi dengan respon sapi: memahami tentang indera ternak,
serta komunikasi ternak, maka seorang
1) Warna
peternak atau seorang handler akan
Misalnya pada saat ternak berjalan lebih mudah untuk menangani ternak
dari tempat dengan kekontrasan khususnya dalam hal menggiring
warna yang berbeda mulai dari ternak/memindahkan ternak. Kegiatan
padang rumput, melintasi tanah memindahkan ternak tidak terbatas
hingga ke kolam air maka ternak hanya di lingkungan farm saja, namun
akan menundukan kepala. Oleh juga termasuk memindahkan sampai
karena itu, sapi akan seringkali di luar lingkungan farm. Menggiring
menghindar dan menolak untuk ternak ruminansia besar (sapi) adalah
melintasi suatu bayangan. Ternak kegiatan yang dilakukan oleh peternak
ruminansia besar (sapi) lebih baik atau seorang handler dengan cara
atau senang melihat warna mengarahkan atau membawa ternak
kuning dari pada warna biru. dari suatu tempat seperti dari padang
2) Bau penggembalaan, ternak turun dari
Ketika sedang digembalakan kapal atau ternak turun dari kendaraan
ternak sapi banyak “mengendus”. (truk/pickup) untuk dibawa ke suatu
Karena mereka dapat membedakan tujuan yang dikendaki oleh peternak
bau, misalnya mereka akan atau handler.
124
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
125
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
126
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
127
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
128
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
seperti naik turun kandang, berjalan tanah. Sehingga sapi yang dipelihara
untuk mendapatkan makanan dan pada lantai tanah maupun karpet lebih
minum, atau berdiri dengan baik sewaktu membutuhkan perlakuan pemotongan
melakukan perkawinan. Di samping itu kuku.
menyebabkan ternak sulit berjalan dan Tujuan pemotongan kuku adalah
timpang, sehingga mudah terjatuh dan untuk menanggulangi masalah penyakit
mengalami cedera. Kalau ternak itu kuku dan menjaga keseimbangan gerak
sedang mengalami kebuntingan, maka ternak pada saat berdiri, istirahat,
dapat mengakibatkan keguguran. Upaya efisiensi penggunaan ransum, dan
untuk menjaga agar kedudukan kuku produktivitas ternak. Berikut ini
tetap serasi, maka setiap 3-4 bulan sekali beberapa manfaat yang diperoleh dari
dianjurkan untuk melakukan pemeliharaan kuku yang benar.
pemotongan kuku secara teratur,
a. Mengembalikan bentuk kuku menjadi
terutama kuku kaki bagian belakang.
normal (tidak memanjang)/posisi
Sebab kuku kaki depan lebih keras
normal
dibandingkan bagian belakang yang
selalu basah terkena air kencing dan b. Menghindarkan ternak dari resiko
kotoran. Tetapi dari segi kecepatan pincang
pertumbuhan, kuku kaki belakang c. Membersihkan kotoran-kotoran yang
maupun kaki depan memiliki kecepatan menyelip pada celah-celah kuku
tumbuh yang sama, sehingga baik kuku d. Pencegahan dini kasus laminitis
belakang maupun kuku kaki depan perlu
e. Pencegahan dini kasus-kasus infeksi
dilakukan pemotongan secara teratur.
pada kuku
Pertumbuhan kuku ternak, baik pada
kambing maupun sapi memiliki f. Memudahkan handling ternak
kecepatan yang berbeda-beda Sedangkan kerugian yang
tergantung beberapa faktor. Faktor yang ditimbulkan apabila kuku panjang/tidak
mempengaruhi kecepatan pertambahan normal dibiarkan saja adalah sebagai
panjang kuku ternak antara lain umur berikut :
ternak, breed ternak dan yang terpenting a. Meningkatkan resiko pincang pada
adalah konstruksi lantai kandang tempat ternak
ternak dipelihara.
b. Kuku menjadi rusak
Konstruksi lantai kandang yang
c. Punggung ternak bisa melengkung
dianjurkan adalah yang keras tapi tidak
karena beban berat tubuh yang tidak
tajam. Perbedaan bahan yang digunakan
seimbang akibat posisi kuku ternak
untuk membuat lantai kandang akan
yang tidak normal
sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kuku d. Meningkatkan resiko infeksi pada kuku
ternak. Perbandingan paling mudah dan kaki ternak
adalah sapi yang dipelihara pada e. Kuku panjang yang tidak terawat jika
kandang berlantai semen atau cor terus terkena kotoran akan mudah
pertumbuhan kukunya lebih lambat mengalami busuk kuku
dibanding sapi yang dipelihara pada f. Aktifitas ternak terganggu baik saat
lantai berbahan karpet ataupun lantai akan makan, minum dan kawin
129
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Caranya:
Cara yang paling mudah adalah jika
tersedia kandang jepit yang memang
khusus untuk tempat memotong kuku.
Kandang jepit yang dirancang agar
ternak bisa berbaring/dibaringkan
secara miring sehingga posisi kaki dan
kuku mudah diakses. Untuk lebih
Gambar 6.51 Kuku sapi yang bagus
Sumber : Dokumentasi penulis jelasnya bisa dilihat pada gambar
berikut:
130
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
131
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Cara melakukan:
1) Operator yang akan melakukan
dehorning dengan bahan kimia
wajib mengenakan sarung tangan
ketika mengoleskan bahan kimia
tersebut. Untuk melindungi anak
sapi, hindari aplikasi dekat
matanya. Jangan gunakan kaustik
saat cuaca hujan. cara ini sering
dilakukan pada pedet sebelum
Gambar 6.58 Pemotongan tanduk yang sudah tumbuh
Sumber : http://www.brahman.com.au/technical_ umur 2 minggu (3-10 hari).
information/general/Dehorning.html
2) S e t e l a h t e r n a k d i m a n d i k a n
selanjutnya bersihkan /gunting
Menurut istilah dalam kegiatan
bulu disekitar tanduk, kemudian
pemotongan tanduk, dapat dibedakan
olesi vaselin.
menjadi 3 yaitu:
3) K e m u d i a n o l e s k a n / g o s o k k a n
a. Dishorning, merupakan tindakan
caustic soda pada dasar calon
mencegah timbulnya tanduk.
tanduk hingga muncul bintik-bintik
b. Dehorning, yaitu pemotongan tanduk darah.
yang sudah tumbuh.
b. Elektrik dehorner
c. Tipping, yaitu memotong tanduk pada
bagian runcingnya saja.
Sedangkan menurut bahan alat yang
digunakan dalam kegiatan dehorning,
dapat dibedakan menjadi pemotongan
tanduk dengan pasta, dengan electric
dehorner dan dengan manual dehorner.
a. P e m o t o n g a n t a n d u k d e n g a n
menggunakan bahan kimia/pasta
Kaustic soda dalam bentuk pasta atau
Gambar 6.59 Dehorning dengan electric dehorner
batangan seperti lilin adalah bahan Sumber: https://frsfarmreliefservices.ie/calf-de-horning/
kimia yang umum digunakan untuk
dehorning. Kulit pada sekitar ujung Cara menghilangkan tanduk dengan
tanduk diolesi dengan paselin untuk elektrik dehorner adalah sebagai
mencegah bagian lain terkena soda berikut, bulu di sekitar tanduk
api, kemudian oleskan soda api pada digunting bersih, dan cuci daerah
ujung tanduk sapi. dan tanduk tidak tersebut dengan sabun, lalu keringkan
tumbuh lagi. Bahan kimia kaustik akan dengan kapas bersih. Pipa besi dibakar
mencegah pertumbuhan tanduk pada dalam tungku lalu tempelkan bagian
tanduk baru lahir, kurang dari satu yang merah membara itu sehingga
sampai tiga minggu usia anak sapi. membakar kulit di sekitar tunas
Fungsi utama dari kaustik ini merusak tanduk. Perlakuan ini sangat cepat,
sel tanduk, sehingga sel tumbuh pada hanya berlangsung sekitar 2 detik saja,
ujung tanduk akan mati dan tunas jangan berlangsung lebih lama, karena
tanduk tidak bisa tumbuh. bisa merusak sel otak. Tunas tanduk
132
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
133
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
134
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
135
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
136
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
137
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
berperan sebagai kofaktor dalam reaksi h. Bersihkan dan sterilkan peralatan yang
kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada sudah dipakai
dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan I. S i m p a n k e m b a l i k e t e m p a t
tubuh untuk dapat bertumbuh dan penyimpanan
berkembang secara normal. Vitamin
tidak dapat disintesa oleh tubuh,
sehingga harus mendapat asupan dari
luar. Asupan dari luar yang berupa pakan,
kadang kala kandungan vitaminnya tidak
sesuai dengan kebutuhan ternak,
sehingga perlu diberikan vitamin secara
langsung. Pemberian vitamin ini dapat
dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya adalah dengan dicampur air
minum atau melalui injeksi/suntikan.
Cara pemberian vitamin melalui injeksi
Gambar 6.66 Pemberian vitamin melalui injeksi (Sumber : https:
adalah sebagai berikut: //sapi.co.id/blog/2015/04/16/teknik-pemberian-obat-ternak/)
Langkah-langlahnya :
a. Siapkan alat dan bahan
Alat yang digunakan antara lain :
1) APD (pakaian kerja/wearpack, topi,
masker, sepatu boot, sarung
tangan) Pernahkan anda mendatagi peternakan sapi
dengan kapasitas lebih dari seribu ekor?
2) Spuit
Sekali-kali datanglah kesana, anda akan
Bahan yang digunakan : melihat aktivitas peternakan yang sangat
1) vitamin sibuk. Anda akan mendapatkan pengalaman
2) kapas yang lebih dan anda akan dapat
membandingkan betapa sangat berbeda
3) alkohol
pengelolaan peternakan di pedesaan dengan
b. Pakailah APD secara lengkap di perusahaan.
c. Siapkan sapi yang akan diobati (bisa
dikandang jepit atau ditambat di
kandang pemeliharaan)
d. Siapkan bahan yang akan digunakan
e. Masukkan cairan vitamin ke dalam
spuit sesuai dosis Tambahlah wawasan dan pengetahuanmu
f. Keluarkan udara yang ada dalam spuit dengan aktif belajar dari berbagai sumber
dengan cara ujung spuit diarahkan ke belajar, salah satunya adalah internet. Di
atas dan tekan spuit sampai udara internet kalian akan menemukan berbagai
habis materi ajar yang lebih luas, beberapa website
yang dapat kalian kunjungi adalah sebagai
g. D e k a t i t e r n a k d a n l a k u k a n
berikut.
penyuntikan
138
AGRIBISNIS TERNAK
rUMINANSIA pEDAGING
Praktik
Datangilah peternakan sapi potong yang
berada di sekitar tempat tinggalmu! Lakukan
pengamatan dan wawancara pada petugas
yang ada, carilah informasi untuk mengisi tabel
di bawah ini.
Peralatan
Proses
No Kegiatan penanganan yang
yang dilakukan pelaksanaan
digunakan
7
Ÿ https://www.juraganedu.com/2018/01/cara-
menggiring-sapi-secara-koloni/ 8
Ÿ https://www.catatanhariankeong.com/2014/
9
0 1 /m a c a m - m a c a m - s i m p u l - a t a u - t a l i -
temali.html 10
Ÿ http://cak-ipho.blogspot.com/2011/03/keluh
-sapi-teknik-mengendalikan-dan.html
Ÿ http://pusid.com/begini-caranya-
pemotongan-kuku-dan-tanduk-pada-ternak-
perlu-dilakukan/100/
Ÿ https://news.detik.com/berita/3026168/pen
ting-begini-teknik-merobohkan-sapi-kurban- 1. Mengikat ternak membutuhkan tali
tanpa-harus-menyakiti tambang. Adapun macam cara penggunaan
139
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
tali tambang pada kegiatan penanganan sapi dari dalam kandang adalah pertama
ternak diantaranya tali sambung, tali patok membawa ternak ke pintu kandang,
(simpul pangkal), tali leher (simpul leher) kemudian mengeluarkan ternak melalui
dan tali halter (tali muka). pintu kandang.
2. Menuntun ternak adalah kegiatan yang 11. Untuk menjaga kebersihan badan sapi,
dilakukan dalam rangka memindahkan perlu dilakukan pembersihan dengan cara
ternak yang biasanya menggunakan alat memandikannya. Tujuannya agar kulitnya
bantu tali. bersih tidak tertutup daki sehingga sapi
3. Kegiatan merobohkan sapi merupakan dapat terhindar dari penyakit.
kegiatan yang dilakukan dalam rangka 12. Kuku adalah bagian ujung kaki ternak yang
memepermudah kegiatan penangnanan besar dan keras, yang terbentuk dari
ternak selanjutnya, misalnya adalah jaringan tanduk. Kuku merupakan bagian
kastrasi dan penyembelihan ternak. dari ujung kaki yang mempunyai fungsi
4. Merobohkan sapi dewasa dapat dilakukan untuk melindungi kaki saat berjalan dan
dengan bantuan tali dan meja hidrolik. menopang berat badan.
5. Memisahkan ternak adalah suatu kegiatan 13. Tujuan pemotongan kuku adalah untuk
memisahkan ternak dari kelompok ternak. menanggulangi masalah penyakit kuku
Kegiatan memisahkan ternak sering disebut dan menjaga keseimbangan gerak ternak
dengan istilah drafting. pada saat berdiri, istirahat, efisiensi
penggunaan ransum, dan produktivitas
6. Untuk dapat memisahkan ternak dengan
ternak.
aman, seorang handler harus bisa
berkomunikasi dengan ternak. 14. Tanduk pada ternak sapi berfungsi
sebagai alat pertahanan atau bela diri.
7. Ada 4 prinsip utama komunikasi ternak yang
Namun demikian tanduk sering melukai
dapat dilakukan yaitu posisi handler
peternak dan sapi yang lainnya. Untuk
(tempat anda dalam hubungannya dengan
mencegah hal tersebut, alangkah baiknya
mata), tekanan (tekanan yang ada pada
tanduk ternak yang masih muda dipotong
ternak harus dibebaskan), pergerakan
atau dihilangkan.
(kepada ternak dan kepada rekan kerja
anda), dan komunikasi (kepada ternak dan 15. Tujuan pemotongan tanduk adalah
kepada rekan kerja anda). memudahkan penaganganan ternak,
mencegah timbulnya perlukaan akibat
8. Menggiring ternak atau mustering adalah
tandukan (baik pada ternak maupun
kegiatan memindahkan ternak dari satu
peternak).
tempat ke tempat lain yang dituju tanpa
harus memegang ternak. 16. Dishorning, merupakan tindakan
mencegah timbulnya tanduk.
9. Mustering terbaik dilakukan pada kondisi
hari yang sejuk dan ketika pandangan baik, 17. Dehorning, yaitu pemotongan tanduk
sapi mungkin lebih baik ditangani setelah yang sudah tumbuh.
periode merumput yang panjang (sore hari) 18. Tipping, yaitu memotong tanduk pada
dan suasana telah nyaman bagi tenak bagian runcingnya saja.
karena sudah tidak terlalu panas. 19. Menurut bahan alat yang digunakan dalam
10. Mengeluarkan ternak sapi dari dalam kegiatan dehorning, dapat dibedakan
kandang agar berhasil atau sukses dan menjadi pemotongan tanduk dengan
memerlukan waktu yang tidak lama, pasta, dengan electric dehorner dan
tahapan kegiatan mengeluarkan ternak dengan manual dehorner.
140
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
penilaian harian
20. Kastrasi/pengebirian adalah usaha untuk 1. Jelaskan perbedaan antara drifting dan
menghilangkan fungsi reproduksi ternak mustering!
jantan sebagai pejantan atau pemacek, 2. Kuku sapi yang panjang harus dipotong dan
dengan cara menghambat proses dirawat. Jelaskan resiko yang dialami ternak
pembentukan dan pengeluaran sperma. apabila kuku yang panjang tidak dipotong!
21. Berdasarkan metode kastrasi yang 3. Dalam kegiatan pemotongan tanduk
dilakukan, dikenal dua metode yaitu dikenal istilah dehorning, dishorning dan
kastrasi tertutup dan kastrasi terbuka. tiping. Jelaskan perbedaannya!
Kastrasi tertutup biasanya dilakukan
4. Pengebirian/kastrasi pada sapi dapat
terhadap ternak yang memilki alat
dilakukan secara terbuka dan tertutup.
kelamin menggantung dan menjauh dari
Jelaskan bagaimana pelaksanaan kastrasi
tubuh misalnya seperti pada ternak
secara tertutup!
kambing dan sapi. Sedangkan Kastrasi
terbuka umum dilakukan pada ternak yang 5. Jelaskan cara merobohkan ternak sapi
kelaminnya menempel atau dekat dengan dengan metode Burley tanpa pengikatan
tubuhnya contohnya ternak babi. tali!
141
BAB 7
PEMBERIAN PAKAN
DAN AIR MINUM
1. Setelah mempelajari materi tentang pemberian pakan dan air minum, peserta didik
mampu mendefinisikan pakan ternak dengan tepat.
2. Setelah mempelajari materi tentang pemberian pakan dan air minum, peserta didik
mampu menerapkan pemberian pakan pada ternak dengan benar.
3. Setelah mempelajari materi tentang pemberian pakan dan air minum, peserta didik
mampu melakukan evaluasi pemberian pakan dengan tepat.
Pemberian Pakan
dan Air Minum
142
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
143
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
144
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
145
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
146
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
147
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
148
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
vitamin. Zat-zat nutrisi yang terkandung zat lain didalamnya. Bisa saja hal ini
dalam pakan dimanfaatkan oleh ternak terjadi karena adanya
untuk memenuhi kebutuhan hidup persinggungan dengan tanah
pokok dan produksi ternak itu sendiri, maupun pasir atau juga mungkin
membentuk tubuh, tumbuh dan bisa dikarenakan oleh zat lainnya
melakukan berbagai proses kehidupan. yang dapat membahayakan Anda.
Selain itu, pakan juga merupakan dasar Untuk itu, Anda harus berhati-hati
bagi kehidupan yang secara terus jika menemukan air di lingkungan
menerus berhubungan dengan kimiawi Anda tersebut tidak jernih dan
tubuh dan kesehatan. Berikut ini terlihat keruh.
disajikan materi tentang nutrient yang 2) Tidak berwarna
dibutuhkan oleh ternak.
Selain air harus jernih, tidak keruh,
a. Air maka tanda air bersih dan sehat
Air bagi ternak berfungsi untuk : yang selanjutnya, yaitu jangan
1) mengatur suhu tubuh, sampai ada warna lain yang
tercampur dalam air tersebut.
2) mengangkut zat pakan dan
Warna yang tercipta dalam air dapat
3) mengeluarkan sisa metabolisme. menandakan adanya hal serius yang
Kebutuhan air tergantung pada jika tetap digunakan dapat
kondisi iklim, bangsa sapi, umur dan berujung pada bahaya bagi Anda.
jenis pakan yang disajikan. Kebutuhan Contoh, pada air yang telah
air dapat dipenuhi melalui air minum, tercemari oleh zat sisa maupun
air dalam pakan dan air dari proses limbah pabrik yang menimbulkan
metabolisme zat pakan dalam tubuh. perubahan warna pada air
Sapi potong memerlukan 3 – 6 liter air lingkungan.
per kg pakan kering. Dengan demikian, 3) Tidak berbau
air harus selalu tersedia dengan
Air yang bersih dan sehat itu tidak
kondisi yang bersih dan sehat. Air
memiliki bau tertentu apalagi yang
bersih dan sehat sangat
menyengat. Terlebih jika air
mempengaruhi secara langsung
lingkungan tersebut berbau
kesehatan tubuh. Oleh karena itu, kita
menyerupai bau dari suasana asam,
perlu mengenali ciri-ciri air bersih dan
maka tentulah air tersebut tidak
sehat agar terhindar dari masalah
layak untuk digunakan. Misalnya,
kesehatan akibat air yang masuk ke
untuk mencuci, maka akan
dalam tubuh.
menyebabkan kerusakan pada kain
Ciri-ciri air bersih dan sehat seperti di dari pakaian tersebut; atau untuk
bawah ini. mandi, bukan tidak mungkin akan
1) Tidak keruh menimbulkan iritasi pada kulit;
Ciri air bersih dan sehat yang utama bahkan dapat menyebabkan
adalah kondisi air yang jernih dan keracunan apabila dikonsumsi.
terlihat tidak keruh. Jika air Anda 4) Jernih
keruh, maka itu merupakan Air yang jernih adalah air yang tidak
pertanda bahwa sebenarnya air terkontaminasi oleh zat pengeruh,
tersebut kemungkinan besar telah baik tanah maupun zat berbahaya
terkontaminasi oleh keberadaan lainnya atau juga tidak
149
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
150
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
151
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
152
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
153
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
154
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
155
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
156
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
157
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
158
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Ÿ https://www.peternakankita.com/membuat-pakan-ransum-sapi-potong-lebih-dari-dua-
bahan/
Ÿ http://agrokomplekskita.com/kebutuhan-pakan-dan-bahan-pada-penggemukan-sapi/
Ÿ https://www.sapibagus.com/tabel-kandungan-nutrisi-bahan-pakan-ternak/
Buatlah makalah tentang pemberian pakan pada pemeliharaan sapi potong sistem kereman!
Praktik
dan wawancara pada peternak! Catat semua data yang diperoleh dan isikan pada tabel di bawah.
159
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
1. Pakan ternak adalah semua bahan pakan kehidupan. Selain itu, pakan juga
yang bisa diberikan dan bermanfaat bagi merupakan dasar bagi kehidupan yang
ternak serta tidak menimbulkan pengaruh secara terus menerus berhubungan dengan
negatif terhadap tubuh ternak. kimiawi tubuh dan kesehatan.
2. Bahan pakan (bahan makanan ternak) 10. Nutrient yang dibutuhkan oleh ternak
adalah segala sesuatu yang dapat diberikan antara lain adalah air, karbohidrat, lemak,
kepada ternak baik yang berupa bahan protein, mineral dan vitamin.
organik maupun anorganik yang sebagian 11. Kebutuhan hidup pokok yaitu kebutuhan
atau semuanya dapat dicerna tanpa pakan yang mutlak harus terpenuhi dalam
mengganggu kesehatan ternak. jumlah minimal, meskipun ternak dalam
3. Bahan pakan untuk ternak dapat dibedakan kondisi hidup tetapi tidak mengalami
berdasarkan sumber/asal bahan, pertumbuhan dan kegiatan.
berdasarkan kandungan nutrisi bahan, dan 12. Kebutuhan untuk pertumbuhan yaitu
berdasarkan bentuk fisik bahan pakan. kebutuhan pakan yang digunakan oleh
4. Berdasarkan sumber/asal bahan pakan ternak untuk pertumbuhan jaringan tubuh
dibedakan menjadi bahan pakan nabati, dan menambah berat/ukuran tubuh.
bahan pakan hewani, bahan pakan untuk Setelah kebutuhan hidup pokok
campuran utama, dan bahan pakan terpenuhi, zat makanan digunakan untuk
tambahan. meningkatkan berat/ukuran tubuh.
5. Berdasarkan kandungan nutrisi bahan 13. K e b u t u h a n u n t u k p r o d u k s i y a i t u
pakan dibedakan menjadi bahan pakan kebutuhan pakan yang digunakan oleh
sumber protein, bahan pakan ternak ternak untuk produksi daging dan lemak
sumber energi, bahan pakan sumber serta produksi air susu.
vitamin, bahan pakan sumber mineral, dan 14. Kebutuhan untuk reproduksi yaitu
feed additives. kebutuhan untuk proses reproduksi
6. Zat additive yang diberikan pada ternak (perkembangbiakan seperti
digolongkan menjadi 4 (empat), yaitu pembentukan ovum/sperma, perkawinan,
vitamin tambahan, mineral tambahan, dan kebuntingan).
antibiotik, dan anabolik (hormonal). 15. Secara umum kebutuhan pakan hijauan
7. Berdasarkan bentuk fisik, bahan pakan (segar) bagi ternak ruminasia adalah 10%
dibedakan menjadi dari bobot hidup dan konsentratnya
8. bahan pakan berbentuk butiran, berbentuk adalah 1,5-2% dari bobot hidup atau 3-
tepung, berbentuk bongkahan/serpihan, 5% dari kebutuhan pakan hijauan segar.
dan berbentuk cair. Ternak ruminanisa yang sedang menyusui
(laktasi) memerlukan pakan tambahan
9. Pakan yang diberikan harus berkualitas
sebesar 25% hijauan dan konsentrat
tinggi, yaitu mengandung zat-zat nutrient
dalam ransumnya.
yang diperlukan oleh tubuh ternak dalam
hidupnya seperti air, karbohidrat, lemak, 16. Jenis pakan untuk sapi antara lain hijauan
protein, mineral dan vitamin. Zat-zat nutrisi dan pakan penguat.
yang terkandung dalam pakan 17. Pakan hijauan terdiri dari rumput, legume,
dimanfaatkan oleh ternak untuk memenuhi dan dedauanan.
kebutuhan hidup pokok dan produksi 18. Pakan penguat atau pakan konsentrat
ternak itu sendiri, membentuk tubuh, adalah pakan yang memiliki kandungan
tumbuh dan melakukan berbagai proses nutrisi dengan konsentrasi tinggi, kadar
160
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
serat kasar yang rendah dan mudah convertion ratio (FCR), dan palatabilitas
dicerna. Pakan penguat berfungsi untuk pakan.
meningkatkan dan memperkaya nilai gizi 27. Feed intake adalah istilah yang digunakan
bahan pakan lain yang kandungan gizinya untuk menyebutkan banyaknya pakan
rendah, sehingga ternak memperoleh yang dikonsumsi ternak sapi selama satu
pakan dengan kandungan nutrisi sesuai hari dalam bentuk segar/fresh feed.
dengan kebutuhannya. Pakan konsentrat
28. Dry matter intake adalah jumlah pakan
merupakan campuran dari berbagai
yang dikonsumsi ternak sapi setelah
macam bahan pakan.
dikonversi dalam bahan kering/dry
19. Pemberian pakan ternak ruminansia dapat matter.
dilakukan dengan 3 sistem, yaitu sistem
29. Efisiensi pakan adalah perbandingan
penggembalaan (pasture fattening),
antara jumlah unit produksi yang
sistem kereman (dry lot fattening), dan
dihasilkan dengan jumlah unit konsumsi
kombinasi dari pasture fattening dan dry
pakan pada satu waktu yang sama.
lot fattening.
30. FCR (Feed Conversion Ratio) atau konversi
20. Pada sistem kereman, pemberian pakan
pakan adalah perbandingan jumlah pakan
dapat dibedakan berdasarkan cara
yang dihabiskan dengan kenaikan berat
pemberiannya, yaitu ad libitum,
badan pada waktu dan satuan berat yang
penjatahan, dan restrictied ad libitum.
sama.
21. Ad libitum, adalah pemberian pakan
31. Palatabilitas pakan ternak adalah tingkat
secara ad libitum merupakan pemberian
kesukaan ternak terhadap pakan yang
pakan yang tidak dibatasi jumlahnya
diberikan.
dimana pakan selalu tersedia setiap saat
di tempat pakan sehingga ternak dapat
mengkonsumsi makanan sekenyangnya.
22. Penjatahan, adalah pemberian pakan
secara penjatahan (restricted feeding)
merupakan pemberian pakan dimana
penilaian harian
pakan dijatah sesuai kebutuhan ternak.
1. Jelaskan perbedaan bahan pakan asal
23. Restrictied ad libitum, adalah pemberian nabati dan bahan pakan asal hewani,
pakan secara ad libitum tapi diusahakan berikut contohnya masing-masing!
tidak ada pakan sisa atau tumpah, caranya
diberi terus menerus dengan jumlah yang 2. Apa perbedaan bungkil kopra dengan
sedikit, demi sedikit. bungkil kelapa sawit? Jelaskan jawabanmu!
24. Frekuensi pemberian pakan tergantung 3. Jelaskan mengapa kebutuhan pakan untuk
pada bentuk pakan yang diberikan dan pertumbuhan, produksi dan reproduksi
umur ternak. dapat berbeda? Jelaskan jawabanmu!
25. Pemberian pakan ternak yang terbaik 4. Penggemukan sapi di kandang koloni,
adalah kombinasi antara penggembalaan paling sesuai menggunakan sistem
dan keraman. Pakan yang diberikan pemberian pakan yang bagaimana?
berupa hijauan dan konsentrat. Jelaskan jawabanmu!
26. Dalam mengevaluasi pemberian pakan, 5. Menurut anda sapi akan lebih menyukai
digunakan parameter feed intake, dry pakan konsentrat dalam bentuk kering atau
matter intake, efisiensi pakan, feed basah? Jelaskan jawabanmu!
161
BAB 8
IDENTIFIKASI
KESEHATAN TERNAK
Identifikasi Kesehatan
Ternak
Gejala
Ternak Sakit Penyebab Penyakit
162
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
163
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
yang berbeda dengan gejala yang berhubungan dengan tingkah laku dan
timbul akibat kelainan dari sistem kondisi umum tubuh ternak, yang dapat
organ pernafasan, organ peredaran diketahui dengan jalan pengamatan
darah, organ reproduksi dan lainnya. pada ternak yang bersangkutan.
Dengan mengamati gejala-gejala Pengamatan tersebut meliputi :
khusus yang timbul maka pemeriksaan a. Sikap dan kondisi ternak
lebih lanjut dapat lebih diarahkan.
Pengamatan terhadap sikap dan
Banyak perubahan-perubahan secara kondisi umum merupakan
phisiologis yang dapat diamati pemeriksaan awal untuk memastikan
diantaranya : gejala-gejala yang berhubungan
a. Perubahan suhu tubuh. dengan penyakit. Biasanya ternak
Setiap ternak mempunyai suhu tubuh yang sakit mempunyai kelainan sikap
normal yang tidak sama dan suhu seperti pada saat ternak berdiri, duduk,
tubuh tersebut pada umumnya akan berbaring dan berjalan. Sikap ternak
banyak mengalami perubahan apabila ditentukan oleh temperamen ternak
individu tersebut dalam keadaan sakit, tersebut. Kondisi yang tidak normal
suhu tubuh bisa di bawah kisaran seperti sikap kelainan kaki yang
normal maupun di atas kisaran normal, berbentuk O, berbentuk X, kaki sempit
namun demikian secara umum akan ke bawah, dan lain-lain.
terjadi kenaikan suhu tubuhnya. b. Nafsu makan
b. Peradangan. Nafsu makan merupakan salah satu
Peradangan terjadi karena adanya naluri ternak untuk mempertahankan
infeksi dalam tubuhnya. Adanya hidupnya. Pada ternak yang sehat
peradangan dalam tubuh ternak, maka nafsu makan pada umumnya
biasanya ditandai dengan adanya normal, sehingga apabila ada ternak
kesakitan (rasa sakit), panas, yang nafsu makannya kurang maka
kemerahan, kebengkakan. kemungkinan karena adanya
gangguan-gangguan pada pencernaan
c. Tidak ada atau kurangnya nafsu
atau organ lainnya. Kelainan nafsu
makan.
makan yang disebabkan oleh
Hampir seluruh gejala sakit pada gangguan fisiologis ini biasanya
semua jenis penyakit akan ditandai bersifat sementara dan nafsu
oleh kurang adanya nafsu makan. Hal makannya akan normal kembali
ini disebabkan karena pengaruh apabila faktor-faktor penyebabnya
kondisi tubuh yang tidak normal atau dapat diatasi.
tidak nyaman yang pada akhirnya
c. Keadaan kulit
dimunculkan dengan perilaku yang
tidak mau makan. Keadaan kulit ternak perlu mendapat
perhatian pada waktu pemeriksaan
d. Depresi/stress/tertekan
kesehatan karena keadaan kulit
Depresi/stress/tertekan adalah kondisi memperlihatkan status kesehatan dari
dimana ternak dalam situasi tekanan/ ternak tersebut. Pemeriksaan kulit
ancaman/ kondisi yang tidak nyaman secara fisik dilakukan melalui inspeksi
bagi ternak. dan palpasi ataupun dilanjutkan
Tanda-tanda umum pada ternak yang melalui pemeriksaan laboratorium.
sedang sakit biasanya sangat Ternak yang sehat mempunyai kulit
164
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
165
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
cara melihat bola mata, bulu mata dan terasa asin dan terlihat gumpalan-
kelopak mata. Pada ternak yang gumpalan yang halus. Air susu yang
keadaan matanya memperlihatkan berlendir atau mengandung darah dan
kelainan maka perlu diperiksa nanah atau air susu yang terasa asam
kemampuan melihatnya yaitu dengan dapat dijumpai bila ambing menderita
cara menggerakkan tangan di depan mastitis.
matanya atau dengan cara mengamati 3. Pemeriksaan Klinis
refleks dari pupil mata.
Mendiagnosa suatu penyakit perlu juga
k. Feses/kotoran dilakukan pemeriksaan secara klinis,
Keadaan feses yang tidak normal ada yaitu dengan jalan menelusuri atas
hubungannya dengan penyakit dan riwayat kejadian penyakit dan
gangguan pencernakan. Pada feses pemeriksaan secara fisik bagi penderita.
dapat juga dibuktikan adanya investasi Namun gangguan-gangguan klinis pada
parasit dalam. Oleh karena itu ternak tidak dikenal batasan- batasannya
pemeriksaan untuk feses perlu sehingga diagnosispun tidak selalu
dilakukan, terutama jika ternak dapat ditentukan. Oleh sebab itu ahli
menunjukkan gejala-gejala atau klinis harus dapat menentukan
keadaan feses yang mencurigakan. masalahnya setuntas mungkin dan
Bentuk fisik kotoran yang tidak normal memulai dengan melakukan pengobatan
dapat berupa mencret atau diare. atau pencegahan sebelum diagnosis
l. Urine dapat ditentukan.
Pemeriksaan fisik urine meliputi Pemeriksaan klinis sering mendapatkan
jumlah urine per hari, warna, bau, berat bahwa gambaran klinis suatu penyakit
jenis dan sedimen. Warna urine yang sulit untuk dikenali. Hal ini bisa
normal berwarna kuning muda hingga disebabkan keadaan secara umum yang
kuning kecoklatan. Urine yang normal tidak baik atau sulit ditentukan,
berbau amonia. pertumbuhan badan yang jelek atau
menurun berat badannya. Pada keadaan
m. Vulva
demikian penentuan diagnosa secara
Pemeriksaan vulva dilakukan secara pasti hanya mungkin setelah dilakukan
inspeksi yaitu dengan memperhatikan uji laboratorium secara tuntas.
labia vulva dan cairan yang keluar.
Beberapa hal yang dilakukan dalam
n. Keadaan air susu pemeriksaan klinis diantaranya:
Pemeriksaan fisik pada ambing a. Menelusuri riwayat penyakit
dilakukan secara inspeksi yaitu dengan
Catatan kejadian yang telah
cara memperhatikan perubahan-
berlangsung sebelum si ternak
perubahan yang terjadi pada kulit dan
mendapat pemeriksaan dari dokter
puting. Kelainan yang mungkin terjadi
hewan merupakan hal yang sangat
dapat diamati dengan memperhatikan
penting dalam menentukan diagnosis.
warna, bau, dan lendir atau gumpalan
Riwayat penyakit merupakan hasil
yang terdapat dalam air susu. Keadaan
tangkapan indera dan kadang- kadang
fisik air susu perlu dicurigai apabila
kalau pemeriksaan ini dilakukan oleh
menampakkan gejala-gejala seperti
seorang awam beresiko menyesatkan.
air susu menjadi kuning kemerah-
Pada penelusuran riwayat penyakit,
merahan berbau tidak segar. Atau
harus juga ditelusuri mengenai
166
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
167
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
168
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
a. keadaan badannya cukup berisi (tidak Teknis mendeteksi frekuensi denyut nadi,
kurus) pernapasan dan suhu/ temperatur tubuh
b. mata bersih, terbuka lebar dan ternak.
bersinar, selaput lendir mata tidak 1. Denyut nadi
pucat dan tidak merah atau kuning Kuda:raba bagian tengah rahang bawah
c. bulu/rambut mengkilat (tidak kusam) sampai terasa ada denyutan
dan lemas atau tidak kaku kemudian hitung selama 1menit
d. lincah, aktif, berjalan dengan langkah dan catat berapa kali terasa
yang mudah dan teratur denyutannya, lakukan 3 kali dan
hasilnya dirata-rata.
e. telinga dapat bergerak cepat terhadap
rangsang, terutama lalat Kambing/domba:raba paha bagian
dalam sampai terasa ada denyutan
f. kulit halus dan mengkilap dan tidak
kemudian hitung selama 1menit
terlihat tanda-tanda kerontokan
dan catat berapa kali terasa
bulu/rambut
denyutannya, lakukan 3 kali dan
g. nafsu makan baik, memamah biak hasilnya dirata-rata.
dengan tenang
Sapi/kerbau:raba bagian belakang
h. pada saat berdiri ternak dalam posisi rahang bawah, atau raba kira-kira
seimbang dengan keempat kaki 10cm dari pangkal ekor atau dapat
bertumpu sempurna (paralellogram) dilakukan pada bagian kaki depan
i. pada posisi santai, punggung selalu dekat ketiak sampai terasa ada
rata denyutan kemudian hitung selama
j. panas tubuh normal, denyut nadi dan 1menit dan catat berapa kali terasa
pernafasan teratur denyutannya, lakukan 3 kali dan
hasilnya dirata-rata.
k. tidak ada tanda-tanda penyakit khusus
seperti: batuk, keluarnya ingus, 2. Pernapasan
bengkak, berak encer, perut kembung, Dilakukan dengan cara melihat dan
kencing keruh, nampak menderita menghitung gerakan kembang
nyeri, dan sebagainya. kempisnya rongga dada atau perut
Daftar frekuensi denyut nadi (pulsus), dalam satu menit atau dengan
frekuensi pernafasan dan temperatur mendekatkan punggung telapak tangan
tubuh beberapa jenis ternak sehat. di depan hidung ternak sehingga terasa
hembusan nafas ternak, hitung
Denyut nadi
Jenis ternak Pernapasan/ Suhu badan hembusan nafasnya selama satu menit
(pulsus)/
menit (kali) (C) dan lakukan 3 kali kemudian hasilnya
menit (kali)
Kuda 28-40 10-14 37,5-38,5 dirata-rata.
Sapi
3. Suhu/temperatur tubuh
36-80 10-30 37,5-39,5
Ambil termometer rektal, periksa raksa
Anak sapi 100-120 15-40 37,5-39,5
(pedet)
yang ada di dalam termometer, pastikan
dalam posisi nol (untuk mencapai angka
Kambing/
nol caranya pegang termometer dan
domba 70-80 12-30 38-40
kibas-kibaskan), masukkan termometer
Kerbau 40-50 15-20 38,5-39 ke rektum kurang lebih 2/3 bagian dari
Babi 60-90 8-18 39-42 termometer selama ± 5menit, pegang
169
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
dengan erat dan hati-hati, cabut bersumber dari dalam tubuh ternak,
termometer dari rektum kemudian misalnya akibat gangguan hormonal,
bacalah skalanya. Lakukan 3 kali dan gangguan metabolisme, kelainan
hasilnya dirata-rata. anatomis, degenerasi alat tubuh atau
B. Penyebab Penyakit faktor keturunan. Penyakit yang
penyebabnya dari dalam merupakan
Ternak dapat dikatakan sakit apabila
penyakit yang tidak menular. Tanda-
terjadi kelainan-kelainan pada alat-alat
tanda umum ternak yang terserang
tubuh ataupun fungsinya. Kelainan fungsi
penyakit dengan penyebab dari dalam
tubuh ini dapat diamati langsung
tubuh ternak antara lain :
menggunakan alat indera atau secara tidak
langsung menggunakan alat bantu seperti a. ternak kelihatan lesu,
lup, termometer, atau stetoskop. Ternak b. nafsu makan hilang,
mempunyai kepekaan berbeda-beda c. pertumbuhan lambat,
terhadap serangan suatu penyakit karena
d. kerdil,
setiap individu ternak sebenarnya sudah
mempunyai kekebalan tubuh sendiri dan e.lumpuh,
tingkat kekebalan tubuh tersebut diantara f. pada ternak perah produksinya
individu ternak akan berbeda-beda. Ternak menurun.
yang sakit berarti daya tahan tubuhnya 2. Penyebab dari luar
lemah. Daya tahan tubuh lemah dapat
Penyebab penyakit yang bersumber dari
disebabkan oleh kekurangan pakan,
luar maksudnya adalah penyebab
kelelahan, kondisi lingkungan kandang
penyakit yang bersumber dari luar tubuh
yang buruk, ataupun kondisi cuaca yang
ternak. Diantara penyebab penyakit dari
sedang tidak baik, misalnya cuaca yang
luar adalah berupa defisiensi zat
sangat dingin atau sangat panas.
makanan, kekuatan fisik, kekuatan
Peternak biasanya kesulitan dalam kimiawi, dan bibit penyakit. Tanda-tanda
menentukan ternaknya sakit atau sehat umum ternak yang terserang penyakit
apabila penyakit yang menyarang tidak dengan penyebab dari luar tubuh ternak
menunjukkan gejala yang dapat diamati adalah sering terjadi perubahan secara
dengan indera penglihatan. Oleh sebab itu mendadak pada tingkah laku ternak
untuk menghindari kerugian akibat tersebut dan organ-organ tubuh yang
serangan penyakit, perlu sedini mungkin lain bereaksi dengan cepat, sebagai
mengetahui penyebab penyakit pada contoh pada kasus keracunan, ternak
ternak. Hal ini akan sangat membantu akan menunjukkan tingkah
peternak untuk dapat menjaga atau laku/perilaku :
menghindari hal-hal yang dapat
a. kejang-kejang,
menyebabkan penyakit dan dapat
melakukan penanganan lebih lanjut pada b. dalam beberapa kasus bahkan terjadi
ternak yang sudah terserang penyakit. kelumpuhan,
Pada dasarnya penyebab penyakit c. penglihatan menjadi kabur,
secara umum dapat dibagi menjadi 2 d. mata membesar,
golongan, yaitu penyebab dari dalam dan e.mulut berbusa,
penyebab dari luar.
f. muntah-muntah,
1. Penyebab dari dalam
g. diare,
Penyebab penyakit pada ternak yang
170
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
171
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
a. Ektoparasit adalah parasit yang hidup hewan. Jamur mampu hidup dimanapun,
di luar tubuh inangnya (permukaan baik di udara, tanah, air dan bahkan di
tubuh/kulit/ruang telinga). Contohnya tubuh makhul hidup lainnya, misalnya
kutu, pinjal, tungau, caplak, lalat tubuh ternak. Oleh sebab itu jamur
penghisap darah dan nyamuk. merupakan salah satu penyebab
Ektoparasit biasanya menyebabkan penyakit pada ternak. Beberapa contoh
penyakit kulit, misalnya kudis. jamur yang dapat menyebabkan
b. Endoparasit adalah parasit yang hidup gangguan pada ternak adalah:
di dalam alat-alat tubuh inangnya. a. Actinomyces bovis
Contohnya adalah cacing. Cacing b. Aspergillus sp (fumigatus, niger,
dapat digolongkan menjadi 2 flavus, glaucus, candidus)
kelompok, yaitu nematoda dan
c. Trichophyton megnini
cestoda.
d. Crytococcus neoformans
1) Nematoda dapat langsung menulari
ternak tanpa membutuhkan e.Candida albicans
perantara.
2) Cestoda dalam siklus hidupnya C. Penyakit Sapi Potong
membutuhkan perantara (misal Penyakit pada sapi potong sangat beragam
siput, lalat dan kumbang tanah). jenisnya. Penyakit tersebut dapat
Pada umumnya gejala yang disebabkan oleh kuman/bibit penyakit
ditimbulkan oleh endoparasit adalah: maupun oleh kesalahan manajemen atau
1) Berat badan ternak menurun metabolism tubuh ternak itu sendiri.
(meskipun nafsu makan tetap 1. Pengelompokan penyakit berdasarkan
bagus) penyebabnya
2) Performan ternak pucat, sayu, Berdasarkan penyebabnya, penyakit
lemah dan kurus pada sapi dapat dikelompokkan menjadi
3) Pada unggas: jengger mengkerut, dua kelompok yaitu :
tubuh lemas (tidak bergairah) dan a. Penyakit infektius
produksi telur turun. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi
4. Jamur kuman penyakit yang dapat berupa
Jamur merupakan kelompok organism virus, bakteri dan parasit.
eukarotik yang membentuk regnum b. Penyakit non infektius
fungi. Jamur pada umumnya memiliki Penyakit non infeksius adalah
banyak sel (multiseluler). Jamur penyakit yang disebabkan karena
memiliki ciri yang berbeda dengan kesalahan dalam manajemen/
organism lainnya dalam hal cara makan, tatalaksana pemeliharaan maupun
struktur tubuh, pertumbuhan dan karena metabolisme tubuh. Sebagai
reproduksinya. Organisme ini terdiri dari contoh adalah pemberian pakan yang
dinding sel yang kaku dan memiliki kandungan nutriennya miskin mineral
membrane inti terikat. Jamur tidak dan vitamin dapat menyebabkan
mampu melakukan fotosintesis karena ternak menderita penyakit
tidak memiliki klorofil. Karena kekurangan mineral dan vitamin.
kharakteristik yang unik inilah maka penyakit ini sebenarnya tidak
jamur berbeda dengan tumbuhan dan berbahaya, namun demikian apabila
172
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
173
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
174
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Buatlah makalah tentang penyakit ternak yang yang diderita, menyangkut kondisi umum
disebabkan oleh virus, bakteri maupun parasit! tubuh, antara lain nafsu makan
Makalah disusun sesuai dengan kaidah menurun/cenderung tidak mau makan,
penyusunan karya ilmiah. lesu/tidak bersemangat, mata tidak
bersinar/redup/sayu, kulit pucat, bulu
kusut/kusam atau tidak mengkilap dan
rontok.
175
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
11. Teknis mendeteksi frekuensi denyut nadi digolongkan berdasarkan bibit penyakit
sapi adalah meraba bagian belakang yang menyerang ternak. bibit penyakit
rahang bawah, atau raba kira-kira 10cm yang dapat menyerang ternak tersebut
dari pangkal ekor atau dapat dilakukan dapat berupa: virus, bakteri, parasit dan
pada bagian kaki depan dekat ketiak jamur.
sampai terasa ada denyutan kemudian 17. Penyakit infektius adalah penyakit yang
hitung selama 1menit dan catat berapa disebabkan oleh infeksi kuman penyakit
kali terasa denyutannya, lakukan 3 kali yang dapat berupa virus, bakteri dan
dan hasilnya dirata-rata. parasit.
12. Teknis mendeteksi frekuensi pernapasan 18. Penyakit non infeksius adalah penyakit
sapi adalah dengan cara melihat dan yang disebabkan karena kesalahan dalam
menghitung gerakan kembang kempisnya manajemen/tatalaksana pemeliharaan
rongga dada atau perut dalam satu menit maupun karena metabolisme tubuh.
atau dengan mendekatkan punggung
19. Contoh penyakit yang disebabkan oleh
telapak tangan di depan hidung ternak
virus adalah Apthae Epizootica / AE /
sehingga terasa hembusan nafas ternak,
Penyakit Mulut dan Kuku / PMK, Malignant
hitung hembusan nafasnya selama satu
Catharhal Fever / MCF, Bovine Viral Diare/
menit dan lakukan 3 kali kemudian
BVD / Diare ganas, Infection Bovine
hasilnya dirata-rata.
Rhinotracheitis – postular vulvovaginitis
13. T e k n i s m e n d e t e k s i f r e k u e n s i /IBR / Radang Vulva, Jembrana, dan lain-
suhu/temperatur tubuh ternak adalah lain.
dengan memasukkan termometer ke
20. Contoh penyakit yang disebabkan oleh
rektum kurang lebih 2/3 bagian dari
bakteri adalah Salmonellosis, Septicaemi
termometer selama ± 5menit, pegang
Epizootica / SE / Ngorok, Tubercullosis /
dengan erat dan hati-hati, cabut
TB, Enterotoksemia, Calf Scours / Mencret
termometer dari rektum kemudian
(pada pedet), Anthrax / Radang Limpha
bacalah skalanya. Lakukan 3 kali dan
dan lain-lain.
hasilnya dirata-rata.
21. Contoh penyakit yang disebabkan oleh
14. Penyebab penyakit pada ternak yang
parasit adalah Leptospirosis,
bersumber dari dalam tubuh ternak,
Anaplasmosis, Surra / Trypanosomiasis,
misalnya akibat gangguan hormonal,
Fascioliasis, Scabies, dan lain-lain.
gangguan metabolisme, kelainan
anatomis, degenerasi alat tubuh atau 22. Contoh penyakit non infeksius adalah
faktor keturunan. Penyakit yang defisiensi nutrien, kembung rumen
penyebabnya dari dalam merupakan /bloat/tympani, radang pada dinding
penyakit yang tidak menular. retikulum, Sapi gila,dan lain-lain.
15. Penyebab penyakit yang bersumber dari
luar maksudnya adalah penyebab
penyakit yang bersumber dari luar tubuh
ternak. Diantara penyebab penyakit dari
luar adalah berupa defisiensi zat makanan,
kekuatan fisik, kekuatan kimiawi, dan bibit
penyakit.
16. Selain penyebab penyakit dari dalam dan
dari luar, penyebab penyakit dapat
176
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
penilaian harian
1. Kesehatan ternak dapat diketahui dengan
mengamati urine ternak. Jelaskan
bagaimana urine sapi yang sehat!
2. Bagaimana cara kita untuk mengetahui
temperature tubuh sapi? Jelaskan
jawabanmu!
3. Penyakit seekor ternak dapat ditimbulkan
oleh penyebab penyakit dari dalam tubuh
ternak itu sendiri. Bagaimana tanda-tanda
penyakit yang timbul karena penyebab
penyakit dari dalam? Jelaskan jawabanmu!
4. Jelaskan perbedaan antara penyakit
infeksius dengan penyakit noninfeksius!
5. Jelaskan yang anda ketahui tentang
penyakit bloat!
177
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
5. Seorang peternak akan menghitung 10. Simpul tali yang digunakan untuk
pertambahan bobot badan ternak yang menyambung 2 utas tali yang sama
besarnya adalah ….
178
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
179
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
E. air sisa membersihkan ternak dapat 24. Kondisi dimana organ tubuh atau fungsi
digunakan sebagai pupuk organ tubuh mengalami kelainan, dan
tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya adalah definisi dari ….
20. Kebutuhan pakan yang digunakan oleh
ternak untuk menghasilkan air susu A. penyakit D. gejala sakit
merupakan kebutuhan pakan untuk …. B. penyakit tidak menular E. sakit
A. hidup poko D. produksi C. penyakit menular
B. pertumbuhan E.perkembangan
C. reproduksi 25. Nafsu makan turun dan suhu badan
meningkat merupakan reaksi tubuh
terhadap segala penyakit yang diderita,
21. T e r n a k d i k a n d a n g k a n d a n p a k a n
hal tersebut dinamakan ….
diperoleh dari ladang, sawah/tempat lain.
Setiap hari ternak disediakan pakan A. sakit D. gejala klinis umum
hijauan dan pakan tambahan. B. gejala sakit E. gejala klinis khusus
Pemeliharaan tersebut menggunakan C. reaksi sakit
system pemeliharaan ….
A. pasture fattening
26. Tindakan melihat gerakan kembang
B. feedlot kempisnya rongga dada/perut dalam satu
C. kereman menit adalah pengukuran ….
D. ekstra feeding A. pulsus D. jumlah feses
E. gabungan pasture fattening-dry lot B. temperatur rectal E. jumlah urin
fatening C. respirasi
22. Banyaknya pakan yang dikonsumsi ternak 27. Gejala sakit ternak yang masih hidup
sapi dalam satu hari disebut dengan …. disebut gejala .…
A. dry matter intake A. causalis D. ante mortem
B. feed intake B. klinis E. post mortem
C. efisiensi pakan C. sub klinis
D. feed conversion ratio
E. benefit per cost 28. Dibawah ini yang termasuk gejala umum
sapi sehat adalah ….
23. Perbandingan jumlah pakan yang A. moncong hidung basah
dihabiskan dengan kenaikan berat badan B. bulu kusam dan rontok
pada waktu dan satuan berat yang sama
C. nafsu makan menurun
adalah penjelasan dari istilah ….
D. mata sayu
A. dry matter intake
E. lesu dan malas bergerak
B. feed intake
C. efisiensi pakan
29. Penyakit yang disebabkan karena
D. feed conversion ratio
kesalahan dalam manajemen/tatalaksana
E. benefit per cost pemeliharaan maupun karena
180
AGRIBISNIS TERNAK
rUMINANSIA pEDAGING
B. Uraian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan
singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian perilaku agonistik pada
ternak sapi!
2. Diketahui seekor sapi memiliki lingkar dada
78 cm dan panjang badan 85 cm. hitunglah
bobot badan sapi tersebut dengan rumus
Schrool!
3. Kuku sapi yang panjang harus dipotong dan
dirawat. Jelaskan dampak negative bagi
ternak apabila kuku yang panjang tidak
dipotong!
4. Jelaskan pengertian kebutuhan pakan
untuk reproduksi bagi ternak sapi!
5. Bagaimana cara kita untuk melakukan
pengukuran temperature tubuh sapi?
Jelaskan jawabanmu!
181
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
182
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
ancaman/ kondisi yang tidak nyaman bagi seksual, menandai daerah kekuasaannya
ternak (misal pada anjing dengan air kencing) dan
Dentis canini gigi taring merupakan bagian komunikasi dengan
temannya
Dentis incisivi gigi seri
Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam
Dentis molaris gigi geraham tetap
alat-alat tubuh inangnya.
Dentis praemolaris gigi geraham berganti
Epimelitik (care-giving) tingkahlaku keindukan
discmill adalah alat untuk menggiling bahan ditunjukkan dengan menjilati anaknya
pakan
Ethologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah
Dishorning merupakan tindakan mencegah laku hewan di lingkungan alami dan di
timbulnya tanduk lingkungan lain di mana ternak tersebut bisa
Distokia adalah kondisi dimana ternak hidup
mengalami kesulitan dalam beranak
Drafting kegiatan memisahkan ternak F
Drencing gun adalah alat pencekok yang Feed additives adalah bahan pakan tambahan
digunakan dalam usaha pencegahan/ yang diberikan pada ternak dengan tujuan
penanganan penyakit, dimana pemberiannya untuk meningkatkan produktifitas ternak
dilakukan melalui mulut (secara oral) maupun kualitas produksi
Dry lot fattening sistem pemberian pakan Feed conversion ratio adalah perbandingan
dengan jalan ternak dikandangkan dan pakan jumlah pakan yang dihabiskan dengan
diperoleh dari ladang, sawah/tempat lain kenaikan berat badan pada waktu dan satuan
Dry matter intake adalah jumlah pakan yang berat yang sama
dikonsumsi ternak sapi setelah dikonversi Feed intake adalah istilah yang digunakan
dalam bahan kering/dry matter untuk menyebutkan banyaknya pakan yang
dikonsumsi ternak sapi dalam satu hari
E Feses adalah kotoran ternak
Ear notch adalah identifikasi dengan carag Flight distance merupakan daerah tempat
merupakan daerah tempat hewan bergerak hewan bergerak
Ear punc adalah tanda telinga dengan cara Frezze branding adalah cap bakar pada kulit
pelobangan dimana besi dengan huruf atau angka
Ear tag adalah tanda telinga yang berbentuk
anting terbuat dari plastik/logam dengan G
nomor yang mudah dibaca
Gambolling merupakan gerakan bermain
Efisiensi pakan adalah perbandingan antara dengan meloncatat sambil mengangkat kaki
jumlah unit produksi yang dihasilkan dengan dan berputar diudara bersama-sama
jumlah unit konsumsi pakan pada satu waktu
Game playing merupakan gerakan bermain
yang sama
dengan meloncat bersama diatas batu
Ektoparasit adalah parasit yang hidup di luar karang/kayu yang roboh
tubuh inangnya (permukaan tubuh/kulit/ruang
Gejala klinis adalah gejala sakit yang
telinga)
ditemukan pada ternak yang masih hidup
Eliminatif perilaku kencing dan buang kotoran
Grooming perilaku membersihkan diri
yang dimanfaatkan untuk menandai aktivitas
ditunjukan dengan cara mengibaskan badan
183
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
184
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
185
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
V
T
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik
Tail tag adalah penandaan pada ekor yang amina berbobot molekul kecil yang memiliki
berbentuk pita plastik atau berbentuk ikat fungsi vital dalam metabolisme setiap
pinggang kecil yang terbuat dari plastik dan organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh
bernomor tubuh
Tali halter tali muka
Tali keluh tali hidung W
Tatto merupakan cara untuk memberikan ciri Welbarow adalah kereta dorong yang
atau nomor pada ternak sapi melalui digunakan untuk mengangkut pakan dari
penusukkan kulit dengan alat seperti jarum gudang, sisa-sisa pakan, kotoran, sampah,
kemudian diolesi tinta hitam sehingga maupun rumput ke tempat
membentuk angka atau tanda tertentu sesuai
dengan yang diinginkan
X
Tempat kerja adalah setiap ruangan atau
lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau -
tetap, dimana tenaga kerja bekerja
Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu Y
melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di -
luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa
atau barang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat Z
Teritorial merupakan suatu daerah yang akan Zona lari adalah ruang gerak atau wilayah
dipertahankan oleh hewan-hewan lain dari ternak dimana posisi ternak dapat merasa
species dan jenis kelamin yang sama yang aman dan santai apabila didekati
melintasi darah tersebut
Tindakan yang tidak standar yaitu tindakan
yang menyimpang dari prosedur yang
semestinya, yang bisa berasal dari korban atau
orang lain yang berada di sekitarnya
Thermoregulatory perilaku untuk
mempertahankan suhu tubuh untuk mencapai
rasa nyaman
Trocar adalah suatu alat yang dipergunakan
untuk menangani ternak yang mengalami
kembung perut/bloat dengan cara
menusukkan ke bagian legok lapar sehingga
gas yang terjebak di rumen dapat keluar
186
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
AAK. 2011. Sapi Potong dan Kerja. Yogyakarta. Santosa, U. 2007. Tatalaksana Pemeliharaan
Kanisius. Cetakan ke-16. Ternak Sapi. Jakarta. Penebar Swadaya.
Cetakan ke-10.
Abidin, Z. 2002. Penggemukan Sapi Potong.
Jakarta. Agro Media Pustaka. Siregar, SB. Penggemukan Sapi. Jakarta.
Penebar Swadaya. Cetakan ke-16.
Darmono. 2007. Tatalaksana Usaha Sapi
Kereman. Yogyakarta. Kanisius. Cetakan ke- Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak Ia.
13. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Kamal, M. 1994. Nutrisi Ternak 1. Yogyakarta. Sugeng, YB. 1992. Sapi Potong. Jakarta.
Laboratorium Makanan Ternak, Jurusan Penebar Swadaya.
Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas
Peternakan UGM.
Sunarno. 2018. Menetapkan dan Memelihara
Program K3 Perusahaan. Direktorat
Kartasudjana, R. 2001. Teknik Produksi Ternak Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Ruminansia. Departemen Pendidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Nasional, Proyek Pengembangan Sistem Pendidik dan Tenaga Kependidikan
dan Standar Pengelolaan SMK, Direktorat Pertanian. Cianjur.
Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta.
Soeprapto, H dan Abidin, Z. 2006. Cara Tepat
Murtidjo, BA. 2005. Beternak Sapi Potong. Penggemukan Sapi Potong. Jakarta.
Yogyakarta. Kanisius. Cetakan ke-15. Agromedia Pustaka. Cetakan ke-1.
Nugroho, CP. 2008. Agribisnis Ternak Tim Peternakan. 2010. Mengelola Kandang dan
Ruminansia Jilid 2. Jakarta. Direktorat Peralatan. Departemen Pendidikan
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Nasional, Pusat Pengembangan dan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Dasar dan Menengah, Departemen Kependidikan Pertanian. Cianjur.
Pendidikan Nasional.
187
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
188
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
189
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
Gambar 6.11 Masukkan salah satu ujung tali Gambar 6.38 Merobohkan sapi tanpa ikatan tali
yang telah dibuka (langkah kedua).
Gambar 6.12 Lakukan langkah seperti 1. dan 2 Gambar 6.39 Penggunaan meja hidrolik untuk
Gambar 6.13 Hasilnya seperti di atas merobohkan sapi.
Gambar 6.14 Buat seperti pada langkah ke-2 Gambar 6.40 Posisi handler dan ternak.
Gambar 6.15 Di sebelah hasil langkah ke-4, Gambar 6.41 Menggiring ternak
lilitan dibuka dan dimasukkan kayu denganbantuan anjing.
sebagai ganjal Gambar 6.42 Menggiring ternak dengan kuda.
Gambar 6.16 Masukkan ujung tali ke lilitan Gambar 6.43 Menggiring ternak dengan
yang dibuka tadi kendaraan bermotor.
Gambar 6.17 Akan mendapatkan hasil seperti Gambar 6.44 Menggiring ternak melewati
di atas lorong sempit.
Gambar 6.18 Masukkan ujung tali (panjang) ke Gambar 6.45 Menggiring ternak melalui lorong
lubang kecil yang telah dibuat sempit menuju kandang jepit.
Gambar 6.19 Hasil ikatan seperti di atas Gambar 6.46 Mengarahkan ternak kearah pintu
Gambar 6.20 Cara memegang tali sebelum kandang
dipasang Gambar 6.47 Mengeluarkan ternak dari
Gambar 6.21 Cara memasang tali halter pada kandang.
muka sapi. Gambar 6.48 Memyemprot bagian tubuh sapi.
Gambar 6.22 Ikatan pada leher sapi Gambar 6.49 Menyikat bagian tubuh sapi yang
Gambar 6.23 Menuntun pedet. kotor.
Gambar 6.24 Menuntun sapi dewasa jinak. Gambar 6.50 Menyikat bagian kaki sampai
celah kuku.
Gambar 6.25 Menuntun sapi dewasa yang jinak
Gambar 6.51 Kuku sapi yang bagus.
Gambar 6.26 Menuntun ternak dalam jumlah
banyak. Gambar 6.52 Kuku sapi bagian belakang yang
panjang dan perlu dipotong.
Gambar 6.27 Merobohkan pedet dengan
memegang kedua kaki dari samping. Gambar 6.53 Alat pemotong kuku
Gambar 6.28 Setelah roboh, selanjutnya diikat Gambar 6.54 Pemotongan kuku.
kedua kaki belakangnya. Gambar 6.55 Memotong kuku dengan
Gambar 6.29 Posisi pedet setelah diikat. Gambar 6.56 manual dehorner (pemotong
Gambar 6.30 Ikatan pertama. tanduk manual)
Gambar 6.31 Ikatan kedua. Gambar 6.57 anatomi pertumbuhan tanduk.
Gambar 6.32 Ikatan ketiga. Gambar 6.58 Pemotongan tanduk yang sudah
tumbuh.
Gambar 6.33 Ikatan pertama.
Gambar 6.59 Dehorning dengan electric
Gambar 6.34 Ikatan kedua.
dehorner.
Gambar 6.35 Ikatan pertama.
Gambar 6.60 Dehorning dengan manual
Gambar 6.36 Ikatan kedua. dehorner.
Gambar 6.37 Merobohkan sapi tanpa ikatan tali Gambar 6.61 Dehorning dengan manual
(langkah pertama). dehorner.
190
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
191
AGRIBISNIS TERNAK rUMINANSIA pEDAGING
192