Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENGETAHUAN K3 DAN SIKAP TERHADAP KESADARAN


BERPERILAKU K3 DI LAB

Nama Kelompok :

1. Aprilian Deri Utami


2. Dira Nolivia Fernandi
3. Febby Erza
4. Hapidh Septa Bernoza
5. Inta Zila Illahiyah
6. Mentari Alvinah

Kelas :

3A

Dosen Pengampu :

Sri Mulyati, S.K.M., M. Kes.

JURUSAN SANITASI

PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Proposal yang
berjudul “PENGARUH PENGETAHUAN K3 DAN SIKAP TERHADAP KESADARAN
BERPERILAKU K3 DI LABORATURIUM”.Dalam Poposal ini saya menjelaskan
keterkaitan atau hubungan antara kesehatan dan keselamatan kerja dengan lingkungan
sekitarnya. Saya menyadari, dalam proposal ini masih banyak kesalahan dan kekurangan.

Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang


saya miliki. Tak lupa saya ucapkan terimakasih karena banyak pihak yang telah
membantu dengan menyediakan sumber informasi dan memberikan masukan pemikiran.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan.Semoga Proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan mahasiswa/mahasiswi Poltekkes Kemenkes Bengkulu jurusan kesehatan
lingkungan khususnya. Akhir kata saya sampaikan terima kasih. Wassalamualaikum wr.
wb.

Penulis

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan Penelitian................................................................................................
D. Manfaat Teoritis..................................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................................

A. Pengetahuan........................................................................................................
B. Sikap....................................................................................................................
C. Pengaruh K3 Dan Sikap Terhadap Kesadaran Berperilaku K3 Di Laboraturium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................


A. Metode Penelitian...............................................................................................
B. Variabel Penelitian.............................................................................................
C. Populasi dan Sampel...........................................................................................
D. Tempat dan Waktu..............................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan kerja merupakan hal yang harus diperhatikan ketika
berada di laboratorium. Pernyataan ini sependapat dengan Rohyami (2011) bahwa
keselamatan kerja di laboratorium merupakan salah satu aspek penting yang
harus diperhatikan agar selamat sampai tujuan. Hasil pengamatan ketika penulis
melakukan kegiatan PPL di laboratorium CNC dan PLC, K3 belum
mendapatkan perhatian yang memadai dari semua pihak. Banyak siswa yang
belum sadar untuk berperilaku K3 terutama ketika berada di laboratorium. Mereka
merasa K3 tidak terlalu penting untuk diterapkan di laboratorium karena hanya
berhubungan dengan software sehingga tidak menimbulkan kecelakaan yang
membahayakan nyawa. Siswa melakukan praktik tanpa melihat teori terlebih
dahulu sehingga pengetahuannya menjadi terbatas dan tidak mengetahui
bagaimana prosedur kerja yang benar. Siswa merasa kurang praktis apabila
praktik menggunakan peralatan keselamatan kerja sehingga sikap mereka rata-rata
menyepelekan hal-hal yang berhubungan dengan K3.
Pihak sekolah juga belum sepenuhnya memperhatikan perihal K3. Hal
ini ditandai dengan minimnya poster atau gambar, kurangnya sosialisasi dan kurang
tegasnya guru menindaklanjuti siswa yang melanggar perihal K3. Guru lebih
memfokuskan perhatian kepada siswa yang tidak memakai pakaian kerja. Siswa
tidak diperkenankan mengikuti praktik apabila tidak memakai pakaian kerja.
Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran berperilaku K3 masih sangat kurang.
Kesadaran berperilaku K3 harus ditanamkan sejak dini. SMK adalah salah
satu sarana untuk memperkenalkan dan menanamkan kesadaran siswa untuk
berperilaku K3. Menurut Ima Ismara (2009), kurikulum SMK telah memiliki
spektrum mata diklat yang terkait dengan pendidikan kesehatan dan
keselamatan kerja.
Kesadaran berperilaku K3 ditanamkan salah satunya dengan cara
memberikan pendidikan kesehatan dan keselamatan kerja sehingga pengetahuan
siswa menjadi luas dan sikap positif tentang K3 dapat ditumbuhkan.
Menurut Suma’mur (1981: 2), K3 memiliki tujuan yaitu: 1) melindungi
tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional; 2)
menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja; 3) sumber
produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien. Berdasarkan
tujuan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa K3 sangat penting untuk
diterapkan karena dapat menjamin keamanan dan keselamatan bagi pekerja
maupun sarana dan prasarananya serta mencegah terjadinya suatu kecelakaan
sehingga hasil yang didapat menjadi lebih maksimal. Menurut Chaidir Situmorang
(2003), aman (selamat) adalah kondisi tidak ada kemungkinan malapetaka (bebas
dari bahaya) sedangkan kecelakaan menurut Chaidir Situmorang (2003) adalah
suatu kejadian yang tidak diduga sebelumnya dan tidak dikehendaki yang
mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktifitas dan dapat
menimbulkan kerugian baik 3 korban manusia dan atau harta benda. Menurut
Musthofa Luthfi (2013), kecelakaan kerja bisa terjadi karena kondisi
lingkungan yang tidak mendukung keselamatan kerja, atau perbuatan para
pekerja yang tidak membawa keselamatan kerja. Berdasarkan permasalahan di
atas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimanakah pengaruh pengetahuan K3 dan
sikap terhadap kesadaran berperilaku K3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dirumuskan masalah yaitu

“Bagaiamanakah pengaruh pengetahuan K3 dan sikap secara bersama- sama

terhadap kesadaran berperilaku K3?

C. Tujuan Penelitian
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan K3 dan sikap secara bersama-
sama terhadap kesadaran berprilaku K3.
B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan K3 terhadap kesadaran
berperilaku K3.
2. Untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap kesadaran berperilaku K3.
3. Mengetahui pengaruh pengetahuan K3 dan sikap secara bersama-sama
terhadap kesadaran berperilaku K3.
D. Manfaat Teoritis
1. Manfaat secara teoritis :
a. Penulis dapat menambah wawasan tentang K3.
b. Penulis mendapatkan jawaban tentang variabel yang diteliti.
2. Manfaat secara praktis :
a. Sekolah dapat menambahkan wawasan kepada siswa tentang
pentingnya K3, membiasakan siswanya berperilaku K3 sejak dini,
5 dan menanamkan sikap kerja safety agar tercipta kesadaran
untuk berperilaku K3.
b. Pembaca dapat menambah wawasan tentang K3 dan menjadikan
penelitian ini salah satu referensi untuk penelitian yang hampir
sama khususnya mengenai K3.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dari proses pengindraan terhadap suatu
objek tertentu melalui suatu panca indra manusia seperti penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Ketika suatu pengindraan tersebut menghasilkan
pengetahuan hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi
terhadap suatu objek. Menurutnya sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga.
Kesadaran berperilaku K3 adalah kondisi yang mana seseorang mengerti
terhadap suatu tindakan dan perilaku akan sadar terhadap suatu kewajibannya
dalam melakukan pekerjaan dengan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) guna melindungi diri dan mengefesiensikan suatu produksi. Menurut
Hasibuan (2012) Kesadaran merupakan kondisi dimana seseorang mengerti akan
hak dan kewajiban yang harus dijalankan. Menurut Maharani & Mustika (2016)
kesadaran diri adalah wawasan di balik perilaku atau pemahaman diri sendiri.
Kesadaran adalah sesuatu yang penting untuk menunjukkan kejernihan dan
pemahaman tingkah laku seseorang tersebut. Kesadaran diri juga merupakan
sesuatu yang dapat memungkinkan orang lain mampu mengamati dirinya sendiri
maupun membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain serta dengan
memungkinkan orang lain bisa menempatkan diri dari suatu waktu dan keadaan.
1. Pengaruh Pengetahuan K3 terhadap Kesadaran Berperilaku K3.
Pengetahuan K3 merupakan suatu ilmu yang dimiliki oleh
siswa yang berkaitan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
Pengetahuan K3 meliputi kecelakaan dan cara pencegahannya, dampak
dari kecelakaan, undang-undang tentang K3, bahaya serta potensi bahaya.
Kaitannya dengan kesadaran berperilaku K3, siswa yang memiliki
pengetahuan yang luas memiliki kesadaran dari dalam diri sendiri
untuk berperilaku K3 tanpa harus diingatkan oleh orang lain. Berdasarkan
kerangka berpikir di atas, maka dapat diduga terdapat pengaruh
pengetahuan K3 terhadap kesadaran berperilaku K3.
B. Sikap
Sikap ialah suatu respond individu terhadap objek atau situasi dalam
membentuk perilaku positif seperti menyukai atau perilaku negatif seperti tidak
menyukai. Hal ini merupakan cara membawa diri dalam melakukan pekerjaan
sangat penting mengenai kesuksesan profesionalitas dalam bekerja.
Sikap adalah predisposisi untuk memberikan tanggapan terhadap rangsang
lingkungan yang dapat memulai atay membimbing tingkah laku orang tersebut.
Secara definitif sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan berfikir yang
disiapkan utnuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasikan
melalui pengalaman serta mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung pada
praktik atau tindakan. Sikap sebagai suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan.
Sikap seseorang terhadap sesuatu objek adalah perasaan mendukung atau
memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak
(unfavorable) pada objek tertentu. Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan
untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum
merupakan suatu tindakan atau aktifitas akan tetapi merupakan predisposisi tindak
suatu perilaku, sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi
terbuka atau tingkah laku yang terbuka, sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi
terhadap objek-objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap
objek
1. Pengaruh Sikap K3 terhadap Kesadaran Berperilaku K3.
Sikap K3 merupakan kecenderungan seseorang terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja. Sikap terbagi menjadi dua yaitu
sikap positif dan sikap negatif. Seseorang yang memiliki sikap positif
cenderung menerima dan mereka sadar untuk berperilaku K3.
Sebaliknya seseorang yang memiliki sikap negatif cenderung tidak
sadar berperilaku K3. Berdasarkan penjelasan ini, dapat diduga terdapat
pengaruh sikap terhadap kesadaran berperilaku K3.
C. Pengaruh Pengetahuan dan Sikap K3 secara bersama-sama terhadap
Kesadaran Berperilaku K3.
Para pekerja yang sehat dan selamat walaupun bekerja yang berbahaya
sekalipun, mereka pasti memiliki pengetahuan yang luas dan sikap yang
positif. Kaitannya dengan penelitian ini, seseorang yang memiliki pengetahuan
yang luas dan sikap yang positif dimungkinkan memiliki kesadaran berperilaku
K3 yang tinggi. Seseorang yang memiliki pengetahuan terbatas dan sikap
negatif dimungkinkan akan memiliki kesadaran berperilaku rendah pula.
Berdasarkan penjelasan ini, maka dapat diduga terdapat pengaruh pengetahuan
K3 dan sikap secara bersama-sama terhadap kesadaran berperilaku K3.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Arikunto (2010) Metode penelitian adalah cara yang digunakan


oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono
(2014) Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.

B. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, lalu ditarik
kesimpulannya, Sugiyono (2015). Dalam hal ini variabel bebas adalah pengetahuan
K3 (X) sedangkan variabel terikatnya adalah sikap terhadap kesadaran berperilaku
K3 (Y).
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-
individu yang karakteristiknya hendak di teliti, dan satuan-satuan tersebut
dinamakan unit analisis, dapat berupa orang-orang, institusi-institusi,benda-
benda dan seterusnya.(Djarwanto, 1994).
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh orang yang
menggunakan laboratorium.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang
diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.
(Siyoto dkk, 2015).
Sampel dalam penelitian ini adalah beberapa orang yang menggunakan
laboratorium yang memenuhi kriteria penelitian
D. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Tempat untuk penelitian akan dilakukan di laboratorium
2. Waktu
Waktu pelaksanaan akan dilakukan pada bulan Februari

Anda mungkin juga menyukai