Anda di halaman 1dari 33

PROPOSAL

PENGARUH SAFETY TALK TERHADAP SAFETY


AWARENESS PADA MAHASISWA FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS
DIPONEGORO

Oleh :
MOCHAMMAD FADHLUL RIJAL
NIM : 25000120110082

Pembimbing :
Ekawati, SKM,M.Sc
Ida Wahyuni, SKM,M.Kes

HALAMAN JUDUL

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ iv
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 4
E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 4
F. Keaslian Penelitian .......................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 8
A. Landasan Teori ............................................................................... 8
B. Kerangka Teori .............................................................................. 12
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 12
A. Kerangka Konsep .......................................................................... 13
B. Hipotesis ....................................................................................... 13
C. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................ 13
D. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................... 14
E. Populasi dan Sampel..................................................................... 14
F. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Skala Data ............. 15
G. Prosedur Penelitian ....................................................................... 18
H. Sumber Data Penelitian................................................................. 18
I. Instrumen Penelitian ...................................................................... 18
J. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 19
K. Pengolahan dan Analisis Data....................................................... 19
L. Jadwal Penelitian .......................................................................... 22
iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Pengaruh Safety Talk ....................................................... 6


Tabel 3.1 Distribusi Sampel ...................................................................... 15
Tabel 3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................... 15
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ...................................................................... 22
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pelaksanaan Safety Talk......................................................... 8


Gambar 2.2 Kerangka Teori ..................................................................... 12
Gambar 3.1 Kerangka Konsep.................................................................. 13
Gambar 3.2 Garis Regresi Linier .............................................................. 21
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa adalah agen of change yang merupakan salah
satu bagian yang penting untuk mengubah masa depan menjadi
lebih baik. Oleh karena itu mahasiswa harus dibekali dengan dengan
pendidikan yang luas agar kedepannya dapat menjadi bangsa yang
maju. Tugas mahasiswa tidak hanya sekedar belajar atau mengikuti
organisasi di lingkungan kampus, tetapi mahasiswa juga dituntut
untuk menjadi contoh berbudaya selamat dimasyarakat.1
Perilaku aman adalah perilaku seseorang yang mengarah
pada tindakan untuk meminimalisir potensi bahaya yang ada di
lingkungan sekitar.2 Sudah sepatutnya mahasiswa berperilaku
dengan aman sehingga para masyarakat dapat bertindak dengan
aman. Hal ini dapat dimulai melalui lingkungan universitas. Di
universitas sudah sewajarnya untuk diajarkan bagaimana berperilaku
dengan aman, bahkan beberapa universitas sudah mewajibkan
mahasiswanya untuk berbudaya K3 dalam kehidupan sehari-hari,
seperti Universitas Diponegoro khususnya pada Fakultas Kesehatan
Masyarakat.
Salah satu kegiatan dengan budaya K3 yang dilakukan pada
Fakultas Masyarakat Universitas Diponegoro adalah safety talk.
Safety talk adalah kegiatan rutin yang dilakukan para pekerja
sebelum mereka melaksanakan pekerjaan. Pada sebuah
perusahaan, materi dari safety talk dapat disesuikan dengan sector
perusahaan tersebut dan jobdesk para pekerja.
Pada umumnya safety talk merupakan sebuah pembahasan
yang ditujukan untuk para pekerja mengenai arahan keselamatan
kerja dan diharapkan pengetahuan pekerja dapat meningkat
sehingga dapat meminimalisir kecelakaan kerja.3 Pengadaan safety
talk juga telah diatur pada Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970
mengenai pengurus yang telah diwajibkan untuk melakukan

1
2

pembinaan dalam keselamatan dalam bekerja. Oleh karena itu, para


HSE memberikan safety talk kepada pekerja agar para pekerja selalu
mengedepankan aspek K3 dan dapat memenuhi komitmen sebuah
perusahaan.
Kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong tinggi. Hal ini
tercatat pada tahun 2019 terdapat 144.000 kasus kecelakaan kerja,
lalu pada tahun 2020 meningkat hingga 177.000 kasus kecelakaan
kerja.4 Dengan banyaknya kasus kecelakaan kerja yang terjadi,
tentunya K3 di seluruh sector industry harus dibudayakan. Salah satu
cara agar kedepannya kasus kecelakaan kerja tidak meningkat
kembali, ialah dengan memupuk budaya K3 sejak dini. Sebagai agen
of change dan dengan kemampuan intelektual yang baik, mahasiswa
dapat dijadikan harapan untuk mengurangi kasus kecelekaan kerja
dimasa yang akan datang.
Pemberian pengetahuan K3 kepada mahasiswa salah
satunya ialah dengan pemberian safety talk, hal ini masih jarang
dilakukan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro termasuk yang rutin memberikan safety talk kepada para
mahasiswanya. Melalui dilakukannya safety talk secara rutin,
diharapkan dapat membuat mahasiswa semakin peka terhadap
lingkungan sekitar mereka. Materi safety talk yang diberikan kepada
mahasiswa juga dapat disesuaikan dengan yang terjadi pada
lingkungan kampus, seperti penggunaan fasilitas kelas degan baik,
penempatan barang bawaan, tata tertib dalam berkendara,
pemberitahuan assembly point Ketika terjadi bencana, pelaporan
accident dan incident yang telah terjadi.
Kegiatan safety talk diharapkan dapat menumbuhkan safety
awareness dalam diri mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro sebelum mereka terjun ke dunia kerja. Safety
awareness adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran seseorang untuk berperilaku aman bagi diri sendiri, orang
lain, maupun lingkungan sekitar. Kesadaran bukanlah suatu hal yang
datang secara tiba-tiba, tetapi kesadaran dapat dipelajari dan
dikembangkan terutama pada mahasiswa (anak muda) yang
3

tergolong mudah untuk menyerap suatu ilmu. Terciptanya safety


awareness pada mahasiswa diharapan akan menumbuhkan
kebiasaan, perilaku, dan pola pikir terkait keselamatan, sehingga
dapat menularkan sikap safety yang baik untuk lingkungan sekitar.5
Safety awareness merupakan bagaimana pandangan setiap
orang untuk memiliki pengetahuan terkait situasi dan bagaimana
cara seseorang untuk berpikir jauh ke depan agar terhindar dari
segala bahaya yang ada. Banyak kecelakaan kerja yang telah terjadi
dikarenakan kurangnya kesadaran para pekerja. Oleh karena itu, hal
ini harus dipupuk sejak dini agar kedepannya dapat meminimalisir
kecelakaan yang terjadi di lingkungan sekitar.6

B. Rumusan Masalah
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa angka
kecelakan kerja di Indonesia masih tinggi, jadi diperlukan adanya
edukasi terkait safety awareness sebelum mereka turun ke dunia
kerja. Safety awareness bisa didapatkan saat masa pendidikan,
salah satunya saat sedang berada diperguruan tinggi. Salah satu
cara untuk memberikan edukasi terkait safety awareness di
lingkungan kampus ialah dengan media komunikasi seperti safety
talk.
Oleh karena itu, apakah terdapat pengaruh safety talk
terhadap safety awareness mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro?

C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh safety talk terhadap safety awareness
pada mahasiswa.
b. Tujuan Khusus
a. Menganalisis sikap safety awareness mahasiswa sebelum
dan setelah diadakan safety talk.
b. Menganalisis tingkat pengetahuan mahasiswa tentang
safety awareness sebelum dan setelah diadakan safety talk.
4

c. Menganalisis persepsi mahasiswa menerapkan safety


awareness sebelum dan setelah diadakan safety talk.
d. Mengidentifikasi perubahan safety awareness mahasiswa
sebelum dan sesudah diadakan safety talk.

D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah informasi
terkait keefektifan dan kegunaan safety talk yang diadakan pada
lingkungan fakultas.
b. Manfaat bagi Mahasiswa
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
dan kemampuan mahasiswa terkait safety awareness serta
meminimalisir potensi bahaya yang terjadi melalui safety talk.
c. Manfaat bagi Peneliti
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan,
pengetahuan, dan pengalaman saat melakukan penelitian, serta
mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari.
d. Manfaat bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menjadi referensi untuk
penelitian selanjutnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian


a. Lingkup Keilmuan
Penelitian ini adalah penelitian pada bidang ilmu Kesehatan
Masyarakat yang terkhusus pada ilmu Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
b. Lingkup Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah pengaruh safety talk
terhadap safety awareness mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro
c. Lingkup Lokasi
Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
d. Lingkup Sasaran
5

Sasaran yang akan berpartisipasi pada penelitian ini adalah


mahasiswa semester 1 Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
e. Lingkup Metode
Penelitian ini akan menggunakan metode kuantitatif dengan
desain studi cross sectional.
f. Lingkup Waktu
Penelitian akan dilakukan pada bulan Juli 2023-Desember 2023.
6

F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Daftar Pengaruh Safety Talk

No Nama Peneliti Judul Rancangan Penelitian Variabel Hasil Penelitian


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Ghea Flowrenzadan Pengaruh Safety Talk Penelitian kuantitatif Umur, Jabatan, Lama Hasil Uji pemahaman
Feri Harianto terhadap Tingkat dengan menggunakan bekerja, Pendidikan K3 melalui safety talk
Pemahaman K3 pada cross sectional. terakhir. didapatkan nilai p
Pekerja Dimoderasi value 0,000 < 0,05
dengan Gender Instruktur yang berarti terdapat
Safety Talk. pengaruh safety talk
terhadap tingkat
pemahaman K3. 7
2. Romy Ananda Muslim Efek Safety Talk Terhadap Penelitian Kuantitatif Usia, Pendidikan, dan Berdasarkan uji
dan Feri Harianto Perilaku K3 di Proyek dengan menggunakan Pengalaman Kerja penelitian, didapatkan
Apartemen Grand desain eksperimen. p value 0,00<0,05
Dharmahusada Lagoon yang berarti safety talk
Surbaya. efektif untuk
meningkatkan perilaku
K3 pada pekerja.
3. Anggi Isnani Parinduri,
Pengaruh Pemberian Penelitian kuantitatif Usia dan pendidikan Terdapat peningkatan
Irmayani, RositaSafety Talkk Terhadap dengan pendekatan yang signifikan
Ginting dan,IsmailKepatuhan Pengunaan quasi eksperimen. setelah diberikan
Sirait Alat Pelindung Diri Pada safety talk sebanyak
Pekerja Batu Bata. 19 orang (55,9%). 8
4. Shella Arindi dan Edi Pengaruh Pelaksanaan Penelitian kuantitatif Jenis kelamin, usia, Berdasarkan hasil uji
Priyanto Safety Patrol Dan Safety dmenggunakan Teknik dan pendidikan statistic, didapatkan
Briefing Terhadap Perilaku nilai f 3,07 yang berarti
7

Aman Pekerja Di Pt. pengambilan sampel terdapat peningkatan


Adiluhung Saranasegara secara acak. pada perilaku aman
Indonesia pekerja karena
adanya safety patrol
dan safety talk. 9
5. Herlina, Pitrah Asfian, Pengaruh Toolbox Talk Penelitian Kuantitatif Pengetahuan, sikap, Berdasarkan
dan Fikki Prasetya Terhadap Perilaku emnggunakan dan tindakan penelitian yang telah
Penggunaan Alat rancangan studi cross dilakukan terdapat
Pelindung Diri (APD) pada sectional. pengaruh yang
Pekerja Proyek Konstruksi signifikan terhadap
X Kota Kendari Tahun pengetahuan, namun
2019. tidak terdapat
pengaruh yang
signifikan terhadap
sikap dan tindakan
para pekerja setelah
mendapatkan Toolbox
Talk. 10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Safety Talk

Gambar 2.1 Pelaksanaan Safety Talk

Safety talk adalah salah satu upaya untuk meningkatkan


pengetahuan tentang potensi kecelakaan dan meminimalisir
kecelakaan yang akan terjadi di lingkungan sekitar. Kegiatan ini
diadakan secara rutin selama lima menit, dalam masing-masing
pertemuan. Kegiatan ini seringkali dianggap sepele, tetapi
kegiatan inilah yang menunjukkan komitmen perusahaan
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.3
Kegiatan ini akan disampaikan kepada karyawan atau
mahasiswa melalui petugas K3 atau mahasiswa yang bertugas.
Safety talk bertujuan untuk memberi edukasi terkait dengan
keselamatan dan kesehatan kerja sebelum mereka melakukan
aktivitas. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mengurangi
accident atau incident yang terjadi akibat potensi bahaya yang
ada.7
Materi safety talk bersifat flexible karena materinya
menyesuaikan potensi kecelakaan yang akan terjadi di
lingkungan sekitar, seperti arahan keselamatan, himbauan
terhadap potensi kecelakaan yang akan terjadi di lingkungan

8
9

sekitar, dan materi-materi yang berguna untuk meningkatkan


pengetahuan K3.3 Safety talk seringkali dilakukan pada lapangan
terbuka atau menyesuaikan sasaran yang akan diberi materi
tersebut, karena inti dari kegiatan ini adalah untuk berkomunikasi
memberikan bagaimana mekanisme berperilaku sesuai dengan
K3.
2. Safety Awareness
Safety adalah sebuah peristiwa yang terhindar dari celaka
ataupun celaka yang hampir terjadi (incident). Sedangkan,
awareness adalah kesadaran yang tumbuh dalam diri terhadap
perilaku positif kepada lingkungan sekitar. Safety awareness
adalah kebiasaan yang harus dilakukan pada kehidupan sehari-
hari dan sudah sewajarnya mendapatkan perhatian lebih agar
dapat meminimalisir bahaya yang terjadi, baik kepada diri sendiri,
orang lain, ataupun lingkungan sekitar.5
Saat ini, masih banyak kecelakaan yang terjadi pada segala
sector. Banyak kecelakaan yang terjadi secara tidak terduga dan
harusnya tidak perlu terjadi. Hal itu tidak akan terjadi jika
pengetahuan terkait safety awareness sudah mumpuni. Safety
awareness bertujuan untuk meningkatkan kepekaan terhadap
lingkungan sekitar, meningkatkan pengetahuan terkait
pentingnya penggunaan alat pelindung diri, dan mengenali
pengendalian terhadap bahaya apapun.
3. Mahasiswa
Mahasiswa adalah peralihan dari masa remaja menuju masa
dewasa dan berkisar pada umur 18-25 tahun. Pada usia tersebut
tentunya, mahasiswa memiliki tanggung jawab yang lebih besar
karena sudah memasuki pemantapan pendirian hidup. Pada
masa ini, biasanya pemikiran mahasiswa akan semakin kritis
sehingga, tidak jarang terjadinya konflik yang disebabkan oleh
perbedaan pendapat.11
Mahasiswa merupakan seseorang yang terdaftar dan sedang
menjalani pendidikan pada perguruan tinggi, baik swasta ataupun
negri. Mahasiswa memiliki berbagai tugas, salah satunya ialah
10

tugas perkembangan. Tugas perkembangan muncul dikarenakan


terdapat beberapa perubahan, baik dari aspek psikologis dan
sosial. Tugas perkembangan adalah keadaan psikologis dengan
kondisi yang harmonis dalam lingkungan kampus maupun
universitas.11
4. Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu proses yang dilakukan untuk
mencari suatu kebenaran dari masalah yang terjadi.
Pengetahuan dapat digunakan sebagai pembeda antara satu
manusia dengan manusia yang lain. Hal ini bisa dilihat melalui
seberapa besar upaya manusia untuk mendapatkan
pengetahuan. Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang
didapat melalui pengalaman yang telah dialami oleh manusia dan
dapat berkembang mengikuti pengalaman yang dilalui.
Melalui Taksonomi Bloom, tujuan pendidikan telah
diklasifikasikan ke dalam 6 kategori, yaitu pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 6 kategori
ini juga berfungsi sebagai pengembangan pengetahuan terutama
pada dunia pendidikan.12
5. Sikap
Sikap adalah reaksi seseorang untuk merespons stimulus
atau objek. Teknologi yang semakin berkempang pesat sangat
berpengaruh terhadap perubahan sikap seseorang, oleh karena
itu seseorang harus berada di lingkungan yang tepat karena akan
berpengaruh jika mereka sudah beranjak dewasa kelak. Sikap
merupakan pikiran/perasaan yang mendorong untuk melakukan
hal yang disukai maupun tidak disukai.13
Pada umumnya, terdapat 3 jenis sikap manusia, yaitu:
a. Kognitif
Dihasilkan melalui apa yang mereka pelajari dan apa yang
merek aketahui dari suatu objek
b. Afektif
Faktor emosional yang langsung berhubungan dengan
perasaan.
11

c. Konatis
Sikap yang terlihat melalui kecenderungan khusus ke arah
suatu keadaan.
Sikap seseorang akan menentukan baik atau buruknya suatu
lingkungan, maka cara seseorang bersikap juga akan
menentukan baik atau buruknya lingkungan tersebut.14
6. Persepsi
Persepsi adalah tanggapan langsung dari sesuatu yang
dihadapi. Setiap orang dapat melihat suatu benda yang sama
namun dengan pandangan yang berbeda-beda, begitupun
dengan persepsi yang dapat dilihat berbeda-beda tergantung dari
alat Indera mereka masing-masing. Persepsi dapat membentuk
manusia untuk memahami individu lain dan memilih berbagai
pilihan yang terjadi dihidup mereka.
Persepsi merupakan suatu proses untuk menafsirkan
informasi yang diporeloh melalui alat indra manusia. Hal ini dapat
bertumbuh melalui hal-hal kecil seperti interaksi dengan individu
lain. Jadi, interaksi dapat berkembang menjadi lebih matang
melalui pengaruh dari faktor-faktor sosial.15
12

B. Kerangka Teori

Predisposing Faktors
(Faktor Pemudah):
a. Jenis kelamin
b. Umur
c. Pengetahuan
d. Persepsi
e. Sikap
f. Pendidikan

Enabling Factors
(Faktor Pemungkin):
a. Pelaksanaan
kegiatan safety
talk
b. Ketersediaan
sarana K3 (safety
sign dan
Safety awareness
himbauan-
Mahasiswa FKM Undip
himbauan K3
Universitas Diponegoro
melalui poster)
c. Adanya media
pengaduan jika
terjadi incident
atau keadaan yang
tidak sesuai

Reinforcing Factors
(Faktor Pendorong):
a. Tim Inspektor
b. Bagian K3 FKM
Universitas
Diponegoro
c. Staff FKM
Universitas
Diponegoro
Gambar 1.2 Kerangka Teori 16
13

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Variabel Terikat
Safety Awareness
Pengetahuan
Variabel Bebas

Sikap Safety Talk

Persepsi

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

B. Hipotesis
1. Ho:
- Tidak ada pengaruh safety talk terhadap safety awareness
pada Mahasiswa Universitas Diponegoro Fakultas
Kesehatan Masyarakat
2. H1:
- Terdapat pengaruh pengetahuan terhadap safety awareness
pada Mahasiswa Universitas Diponegoro Fakultas
Kesehatan Masyarakat
- Terdapat pengaruh sikap terhadap safety awareness pada
Mahasiswa Universitas Diponegoro Fakultas
Kesehatan Masyarakat
- Terdapat pengaruh persepsi terhadap safety awareness pada
Mahasiswa Universitas Diponegoro Fakultas
Kesehatan Masyarakat

C. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Diponegoro
beralamat di Jl. Prof. Jacub Rais, Kecamatan Tembalang, Kota
Semarang, Jawa Tengah.
14

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Juli 2023 – Desember 2023.

D. Jenis dan Rancangan Penelitian


Pada penelitian ini, metode yang akan digunakan adalah
metode kuantitatif yang merupakan suatu cara dalam penelitian yang
menyajikan dan memecahkan data dalam penelitian berupa angka
atau hanya sekedar persentase. Penelitian ini juga menggunakan
pendekatan observasional analitik yang bertujuan untuk
menganalisis suatu variabel. Desain penelitian yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah cross-sectional atau yang biasa disebut
potong lintang.

E. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Pada penelitian ini, populasi berasal dari mahasiswa
angkatan 2023 Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro yang
berjumlah 356 mahasiswa.
2. Sampel
Penelitian ini menggunakan metode random simple sampling,
sehingga sampel yang diperoleh mengikuti hasil perhitungan dari
rumus slovin.
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
𝑛 = 188,3597
Keterangan:
N = Jumlah populasi
n = Jumlah sampel
e = Eror marjin
Setelah melakukan perhitungan menggunakan rumus slovin,
didapatkan 188,3597, sehingga terdapat 189 mahasiswa yang
akan dijadikan sampel pada penelitian ini.
𝑁𝑖
𝑛𝑖 = 𝑥𝑛
𝑁
Keterangan:
15

ni = sampel tiap bagian N = populasi keseluruhan


Ni = populasi tiap bagian n = sampel kesuluruhan

Tabel 2.1 Distribusi Sampel

No Kelas Populasi Perhitungan Sampel Sampel


1. A 74 74 40
𝑛𝑖 = 𝑥 189
356

2. B 64 64 34
𝑛𝑖 = 𝑥 189
356
3. C 71 71 38
𝑛𝑖 = 𝑥 189
356
4. D 74 74 40
𝑛𝑖 = 𝑥 189
356
5. E 73 73 39
𝑛𝑖 = 𝑥 189
356
Total Sampel 191
F. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Skala Data
Variabel yang akan diteliti meliputi: 17
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi masalah
yang terjadi pada variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian
ini adalah safety talk.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah masalah yang dipengaruhi oleh variabel
bebas. Pada penelitian ini variabel terikat adalah pengaruh safety
awareness (pengetahuan, sikap, dan persepsi) pada mahasiswa
FKM Undip.

Tabel 3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian

Variabel Definisi Parameter Pengukuran Skala


Operasional Data
Variabel Independent:
Safety Talk Safety talk adalah Kegiatan safety Satuan Aara -
kegiatan untuk talk diberikan ole Kegiatan
menyampaikan petugas inspector (SAK)
16

materi tentang OSH Forum dan


keseatan dan diberikan kepada
keselamatan kerja maasiswa
yang berada di sebelum kegiatan
lingkungan sekitar. pembelajaran
Kegiatan ini dimulai. Materi
bertujuan untuk yang disampaikan
meniptakan berupapotensi
kesadaran terkait dan enegaan
pentingnya baaya yang terjadi
keseatan dan di lingkunan FKM
keselamatan kerja Uniersitas
18
Diponegoro
Variabel Dependent:
Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Menggunaka Nomin
adalah sesuatu yang telah n angket al
yang diketahui didapatkan berupa
manusia melalui melalui kegiatan pertanyaan/k
pengalaman yang safety talk, yaitu: uis yang telah
mereka dapatkan 1. Potensi dibuat melalui
dan pengetahuan bahaya google form.
dapat bertambah yang ada
jika mereka di sekitar
mempelajari lebih lingkunga
dalam pengalaman n.
yang telah 2. Cara
didapatkan. 12 meminima
lisir risiko
terjadinya
potensi
bahaya
3. Mengetah
ui tempat
17

berkumpul
jika terjadi
bencana
yang tidak
diinginkan
.
Sikap Sikap adalah suatu Tanggapan Menggunaka Ordinal
pikiran yang berupa n angket
mendorong persetujuan yang dengan
manusia untuk diberikan oleh model skala
berbuat baik atau responden jika likert.
buruk. 13 menghadapi
potensi
bahaya/bencana
yang terjadi
Persepsi Persepsi adalah Interpretasi Menggunaka Ordinal
segala pengalaman responden yang n angket
yang telah dieroleh diberikan dalam dengan
melalui beberapa hal, model skala
meyimpulkan seperti: likert.
informasi dan 1. Konsep
menafsirkan pesan. pembawa
Persepsi juga an/materi
berfungsi sebagai safety talk.
pemilah pesan dan 2. Meletakka
mengabaikan n barang
pesan yang lain. 19 bawaan.
3. Menyelam
atkan diri
ketika
bencana
terjadi.
18

G. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Mencari masalah Keselamatan dan Kesahatan Kerja melalui
jurnal, berita, lingkungan sekitar, atau sumber informasi
lainnnya.
b. Memprioritaskan masalah yang akan diteliti
c. Melakukan bimbingan atau konsultasi dengan dosen
pembimbing
d. Mempersiapkan instrument penelitian yang akan dilakukan
2. Tahap Pengumpulan Data
a. Melakukan perizinan dengan FKM Universitas Diponegoro
karena akan melakukan penelitian di wilayahnya
b. Membuat angket
c. Menyebarkan angket melalui google form ke group chat
Angkatan 2022

H. Sumber Data Penelitian


1. Sumber Data Primer
Pada penelitian ini, data primer didapatkan dari hasil
pengisian angket untuk mengetahui pengaruh safety talk
terhadap safety awareness mahasiswa FKM Universitas
Diponegoro.
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder berguna untuk mendukung data primer yang
telah diperoleh.

I. Instrumen Penelitian
1. Angket
Pada penelitian ini, angket digunakan untuk mendapatkan data
dan informasi terkait pengaruh safety talk terhadap safety
awareness mahasiswa. Angket akan disebarkan secara online
dengan google form melalui komting masing-masing kelas.
2. Laptop
19

Laptop berguna untuk membantu melakukan pencatatan,


pengolahan, membuat google form untuk angket dan menyusun
hasil laporan.
3. Handphone
Handphone digunakan untuk berkomunikasi dengan para
responden yang akan diteliti dan membantu untuk penyebaran
angket.
4. SPSS
SPSS adalah aplikasi yang digunakan untuk mengolah data
berupa angka atau persentase yang telah didapatkan pada
penelitian yang telah dilakukan.

J. Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi
Observasi yang dimaksud ialah dengan turun langsung ke
lapangan agar mendapatkan data dan informasi yang lebih
akurat. Kegiatan ini akan dilakukan bersama dengan petugas
inspeksi OSH 2024 dan izin dari komandan inspeksi OSH 2024.
2. Angket
Angket adalah kumpulan pertanyaan seputar variabel yang ingin
diteliti dan kemudian diberikan serta diisi oleh responden yang
digunakan untuk menguji hipotesis dari sebuah penelitian. Pada
penelitian ini, angket diisi secara online melalui google form.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendukung proses penelitian
dengan adanya bukti pendukung berupa foto peneliti telah
melaksanakan penelitian secara langsung.

K. Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan Data
Suatu penelitian yang telah dilakukan tentunya harus memiliki
data dan hasil yang akurat, oleh karena itu harus melalui
beberapa proses pengolahan data, seperti:
a. Editing
20

Mempersiapkan data yang telah diperoleh terkait relevansi,


kejelasan, dan kesesuaiannya.
b. Skoring
Proses menilai dengan memberikan skor pada jawaban dari
angket.
c. Coding
Mengubah data huruf menjadi angka atau bilangan bilangan
bulat untuk mengklasifikasikan data.
d. Entry data
Memasukkan data yang telah diperoleh dari angket
menggunakan computer.
e. Cleaning
Memeriksa Kembali data yang telah dimasukkan agar tidak
terdapat kesalahan.
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis untuk mengetahui
data yang diperoleh dari tiap variabel melalui hasil
pengumpulan data. Analisis ini akan menghasilkan frekuesni
dari variabel dan dilakukan pada setiap variabel pada
penelitian. Analisis bertujuan untuk memberikan gambaran
dari sampel dengan tabel distribusi dari setiap variabel.20
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh antara variabel bebas (safety
awareness pada mahasiswa FKM Undip) dan terikat (safety
talk). Pada penelitian ini, akan menggunakan uji regresi linier
sederhana sebagai model persamaan yang digunakan untuk
21

mendeskripsikan hubungan antara variabel bebas dengan


variabel terikat. 21

Gambar 3.2 Garis Regresi Linier

Analisis regresi adalah analisis yang berfokus pada 2


atau lebih banyak variabel. Hubungan antara dua variabel
pada analisis regresi linear sederhana dibagi menjadi 2, yaitu
hubungan fungsional dan statistik. Persamaan regresi linier
sederhana dapat dirumuskan seperti berikut:22

𝑌̂ = 𝑎 + 𝑏𝑋

Keterangan:

𝑌̂ = garis regresi 𝑏 = konstanta regresi

𝑎 = konstanta 𝑋 = variabel bebas


22

L. Jadwal Penelitian
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Juli Agus Sept Okt Nov Des
Penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan Judul

2. Studi Pendahuluan
dan Mengurus
Perizinan

3. Pengajuan
Proposal

4. Konsultasi
proposal

5. Seminar Proposal

6. Pengumpulan Data

7. Pengolahan dan
Analisis Data

8. Sidang dan Revisi


Skripsi
23

LAMPIRAN
24

ANGKET
PENGARUH SAFETY TALK TERHADAP SAFETY AWARENESS PADA
MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS
DIPONEGORO
25
26
27

DAFTAR PUSTAKA

1. Jannah, F. & Sulianti, A. Perspektif Mahasiswa sebagai Agen Of


Change melalui Pendidikan Kewarganegaraan. ASANKA J. Soc. Sci.
Educ. 2, 181–193 (2021).

2. Sirait, F. A. & Paskarini, I. Analisis Perilaku Aman Pada Pekerja


Konstruksi Dengan Pendekatan Behavior-Based Safety (Studi Di
Workshop Pt. X Jawa Barat). Indones. J. Occup. Saf. Heal. 5, 91
(2017).

3. Romy Ananda Muslim & Feri Harianto. Efek Safety Talk Terhadap
Perilaku K3 Di Proyek Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon
Surabaya. Padur. J. Tek. Sipil Univ. Warmadewa 10, 99–111 (2021).

4. Widianto, S. Kliping Berita Ketenagakerjaan. Biro Hub. Masy. 7


(2021).

5. Erawati, I. & Wiediartini, W. Persepsi Mahasiswa Teknik terhadap


Peningkatan Safety Awareness melalui Aplikasi Teknologi pada
Pendidikan 4.0. Semin. MASTER PPNS 71–74 (2019).

6. Ali, N. M. et al. Safety Awareness among Office Workers and its


Relations to Safety Attitude , Safety Culture and Safety Climate in Oil
and Gas Industries. 18, 1–8 (2023).

7. Flowrenza, G. & Harianto, F. Pengaruh Safety Talk terhadap Tingkat


Pemahaman K3 pada Pekerja Dimoderasi dengan Gender Instruktur
Safety Talk. J. Teknol. dan Manaj. 1, 135–142 (2020).

8. Parinduri, A. I., . I. & Sirait, I. Pengaruh Pemberian Safety Talk


Terhadap Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Pada
Pekerja Batu Bata. J. Kesmas Dan Gizi 3, 177–181 (2021).

9. Arindi, S. E. P. Pengaruh Pelaksanaan Safety Patrol Dan Safety


Briefing Terhadap Perilaku Aman Pekerja Di Pt. Adiluhung
Saranasegara Indonesia. 1–23 (2016).
28

10. Herlina, H., Asfian, P. & Prasetya, F. Pengaruh Toolboxtalk


Terhadap Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Pada
Pekerja Proyek Konstruksi X Kota Kendari Tahun 2019. J. Kesehat.
dan Keselam. Kerja Univ. Halu Oleo 1, 36–41 (2020).

11. Hulukati, W. & Djibran, M. R. Analisis Tugas Perkembangan


Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo.
Bikotetik (Bimbingan dan Konseling Teor. dan Prakt. 2, 73 (2018).

12. Darsini, Fahrurrozi & Cahyono, E. A. Pengetahuan ; Artikel Review.


J. Keperawatan 12, 97 (2019).

13. Kusumasari, R. N. Lingkungan Sosial Dalam Perkembangan


Psikologis Anak. J. Ilmu Komun. II, 32–38 (2015).

14. Palupi, T. & Sawitri, D. R. Hubungan antara sikap dengan perilaku


pro-lingkungan ditinjau dari perspektif theory of planned behavior
relationship between attitude and pro-environmental behavior from
the perspective of theory of planned behavior. Proceeding Biol.
Educ. Conf. 14, 214–217 (2017).

15. Jayanti, F. & Arista, N. T. Persepsi Mahasiswa Terhadap Pelayanan


Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura. Competence J.
Manag. Stud. 12, 205–223 (2019).

16. Wijaya, D. & Chandra, H. P. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Safety Behaviour Dari Sudut Pandang Kontraktor. J. Dimens.
Pratama … 175–181 (2015).

17. Belajar, P. M. STAI Fatahillah Serpong Tangerang Selatan *3. 06,


(2021).

18. Surabaya, P. P. Pengaruh Kegiatan Safety Awareness Terhadap. 1–


12 (2021).

19. Arifin, H. S., Fuady, I. & Kuswarno, E. Factor Analysis that Effect
University Studen Perception in Untirta About Existance of Region. J.
Penelit. Komun. dan Opini Publik 21, 88–101 (2017).

20. Novian, A. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


29

KEPATUHAN DIIT PASIEN HIPERTENSI (Studi Pada Pasien Rawat


Jalan di Rumah SakitIslam Sultan Agung Semarang Tahun 2013).
Unnes J. Public Heal. 3, 1–9 (2014).

21. Umami, D. A. Hubungan Media Pembelajaran Dan Minat Terhadap


Motivasi Mahasiswi Tingkat Iiikebidanan Widya Karsa Jayakarta. J.
Midwifery 7, 6–16 (2019).

22. Pangesti, S. SATS4312: Modul 1 Regresi Linear Sederhana.


SATS4312/MODUL 1 vol. 1 (2019).

Anda mungkin juga menyukai