Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH PENGETAHUAN K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)

TERHADAP KESADARAN BERPERILAKU K3 DI LABORATORIUM JURUSAN


PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVESITAS NEGERI MAKASSAR

The Effect Of K3 Knowledge (Occupational Health And Safety) On Behaviored Awareness Of


K3 At The Laboratory Of Mechanical Engineering Education Department, Makassar State
Univesity

Andi Adwan. T, Nurlaela Latief, Rusli Ismail


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makssar,
andiadwan28@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh pengetahuan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) terhadap kesadaran
berperilaku K3 di Laboratorium Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri
Makassar. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan K3 sedangkan variabel
terikatnya adalah kesadaran berperilaku K3. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
angkatan 2018 jurusan pendidikan teknik mesin Universitas Negeri Makassar, dan sampelnya
berjumlah 44 orang mahasiswa angakatan 2018 yang memenuhi kriteria yang sudah di
tentukan. Data hasil penelitian diperoleh dengan memberikan kuisioner/angket. Teknik
analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan regresi sederhana. Dimana variabel
pengetahuan K3 memiliki berberapa indikator yaitu memahami pengertian dan tujuan K3,
identifikasi faktor penyebab kecelakaan, menguraikan cara pencegahan kecelakaan,
penggunaan APD saat bekerja dan budaya K3. terkhusus pada indikator budaya K3
merupakan indikator yang paling banyak diberi sekor 4 (sangat setuju) oleh mahasiswa
sehingga indikator tersebut merupakan indikator yang mempegaruhi secara signifikan pada
variabel pengetahuan K3 terhadap kesadaran berperilaku K3 dibuktikan oleh hasil analisis
statistika diperoleh nilai sebesar 2,314 lebih besar dari nilai 1,681 dengan nilai
signifikansi 0.026 < 0,05 dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan K3 berpegaruh
positif dan signifikan terhadap kesadaran berperilaku K3. Maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang positif pengetahuan K3 terhadap kesadaran berperilaku K3 di
Laboratorium Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Makassar. Besarnya
pengaruh pengetahuan K3 terhadap kesadaran berperilaku K3 sebesar 0,890 (89,0%) di mana
89,0% merupakan persentase dari variabel pengetahuan K3 dan selebihnya di pengaruhi oleh
variabel lain yang dapat menigkatkan kesadaran berperilaku K3 pada mahasiswa Jurusan
PTM UNM.

Kata Kunci : Pengetahuan K3, Kesadaran Berperilaku K3, Laboratorium.

ABSTRACT
This research is a quantitative study which aims to determine whether there is an
effect of K3 knowledge (Occupational Health and Safety) on the awareness of OHS behavior
in the laboratory, majoring in mechanical engineering, Makassar State University. The
independent variable in this study is knowledge of K3, while the dependent variable is
awareness of K3 behavior. The population in this study were students of class 2018 majoring
in mechanical engineering education, Makassar State University, and the sample was 44
students from 2018 who met the predetermined criteria. Research data obtained by providing
a questionnaire / questionnaire. The data analysis technique used is descriptive and simple
regression. Where the K3 knowledge variable has several indicators, namely understanding
the meaning and purpose of K3, identifying the factors causing accidents, describing how to
prevent accidents, using PPE while working and K3 culture. especially in the K3 culture
indicator is the indicator most given score of 4 (strongly agree) by students so that this
indicator is an indicator that significantly influences the K3 knowledge variable on the
awareness of OHS behavior as evidenced by the results of statistical analysis, the t count
value is 2,314 greater than the value. t_ (table) 1.681 with a significance value of 0.026
<0.05, it can be concluded that K3 knowledge has a positive and significant effect on
awareness of OSH behavior. So it can be concluded that there is a positive effect of K3
knowledge on awareness of K3 behavior in the Laboratory of the Department of Mechanical
Engineering, Makassar State University. The magnitude of the influence of K3 knowledge on
awareness of K3 behavior is 0.890 (89.0%) where 89.0% is a percentage of the K3
knowledge variable and the rest is influenced by other variables that can increase awareness
of K3 behavior in students of the PTM UNM Department.

Keywords: Knowledge of K3, Awareness of K3 Behavior, Laboratory.

PENDAHULUAN kerja yang benar. Mahasiswa merasa kurang


Keselamatan dan Kesehatan Kerja praktis apabila praktik menggunakan
(K3) merupakan suatu pemikiran dan upaya peralatan keselamatan kerja sehingga sikap
untuk menjamin keselamatan ketika kita mereka rata-rata menyepelekan dan bermasa
berada di laboratorium dan tempat kerja. bodoh dengan hal-hal yang berhubungan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja diartikan dengan K3.
sebagai sebuah pemikiran dan upaya untuk Pihak laboratorium juga belum
menjamin keutuhan dan kesempurnaan sepenuhnya memperhatikan perihal K3. Hal
tenaga kerja dan manusia pada umumnya ini ditandai dengan minimnya alat pelindung
baik jasmani maupun rohani (Tim K3 FT diri, poster atau gambar, kurangnya
UNY, 2014). Hasil pengamatan penulis saat sosialisasi, alat pelindung diri yang sudah
melakukan praktik di laboratorium jurusan tidak layak pakai dan kurang tegasnya dosen
pendidikan teknik mesin Universitas Negeri menindak lanjuti mahasiswa yang
Makassar (UNM), K3 belum mendapatkan melanggar perihal K3.
perhatian yang memadai dari semua pihak. Dosen lebih memfokuskan perhatiannya
Banyak mahasiswa yang belum sadar kepada mahasiswa yang tidak memakai
berperilaku K3 terutama ketika pakaian lab. Mahasiswa tidak
melaksanakan praktik di laboratorium. diperkenankan mengikuti prakt apabila tidak
Mahasiswa melakukan praktik tanpa memakai pakaian laboratorium. Hal ini
memahami teori terlebih dahulu sehingga menunjukan bahwa kesadaran berperilaku
pengetahuan mahasiswa menjadi terbatas K3 mahasiswa masih kurang.
dan tidak mengetahui bagaimana prosedur Kesadaran berperilaku K3 harus
diberikan sejak dini atau sebelum
mahasiswa memasuki praktik di oleh peneliti didapatkan informasi bahwa
laboratorium. Mahasiswa adalah salah satu kenyataan masih banyak mahasiswa yang
sarana atau wadah untuk memperkenalkan mengabaikan pentingnya kesadaran
dan menanamkan kesadaran mahasiswa berperilaku K3 (keselamatan dan kesehatan
untuk berperilaku K3 pada saat praktik di kerja) di laboratorium maupun tempat kerja,
laboratorium. Kesadaran berperilaku K3 sering terjadinya kecelakaan kerja oleh
ditanamkan salah satunya dengan cara mahasiswa yang sedang melakukan peraktik
memberikan mata kuliah kesehatan dan di laboratorium seperti tergores benda tajam,
keselamatan kerja sehingga pengetahuan tangan melepuh akibat tidak menggunakan
mahasiswa menjadi luas dan kesadaran sarung tangan, terkena percikan bunga las
terhadap K3 di laboratorium dapat serta mata bengkak dan bola mata merah
ditumbuhkan. yang disebabkan tidak menggunakan topeng
Tujuan utama dari Keselamatan dan dan kacamata pada saat mengelas. Dengan
Kesehatan Kerja adalah sedapat mungkin adanya kesadaran mahasiswa dalam
memberikan jaminan kondisi kerja yang berperilaku K3 di laboratorium dapat
aman dan sehat kepada setiap pekerja dan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja
untuk melindungi sumber daya manusianya. pada saat praktik di laboratorium.
Dengan demikian maksud dan tujuan Berdasarkan latar belakang diatas,
tersebut adalah bagaimana melakukan suatu maka penulis tertarik untuk melakukan
upaya dan tindakan pencegahan untuk penelitian terhadap masalah tersebut dengan
memberantas penyakit dan kecelakaan memilih judul “pengaruh pengetahuan K3
akibat kerja, bagaimana upaya pemeliharaan terhadap kesadaran berperilaku K3 di
serta peningkatan kesehatan gizi, serta laboratorium jurusan pendidikan teknik
bagaimana mempertinggi efisiensi dan mesin Universitas Negeri Makassar.
kinerja pekerja sehingga tujuan perusahaan
dapat tercapai dengan baik (Ningsih & METODE PENELITIAN
Ferijani, 2020 : 271). Berdasarkan tujuan K3 Penelitian ini menggunakan jenis
di atas dapat diambil kesimpulan bahwa K3 penelitian kuantitatif untuk mencari
sangat penting untuk diterapkan karena pengaruh pengetahuan K3 terhadap
dapat menjamin keamanan dan keselamatan kesadaran berperilaku K3 di laboratorium
bagi pekerja atau mahasiswa maupun bagi jurusan pendidikan teknik mesin UNM dan
sarana dan prasarananya serta mencega lebih tepatnya penelitian ini disebut
terjadinya suatu kecelakaan. penelitian kuantitatif deskriptif. Metode
Kecelakaan kerja adalah suatu kuantitatif bertujuan untuk menguji teori
kejadian atau peristiwa yang tidak berdasarkan pengetahuan yang sudah ada
diinginkan yang merugikan terhadap dengan membandingkan data yang sudah
manusia, merusak harta benda atau kerugian terkumpul dari hasil penelitian dengan
terhadap proses. Kecelakaan kerja juga ramalan data yang seharusnya akan muncul
dapat didefinisikan suatu kejadian yang apabila teori itu memang benar, data itu
tidak dikehendaki dan tidak diduga semula digunakan untuk mengetahui ada atau
yang dapat menimbulkan korban manusia tidaknya pengaruh antara pengetahuan K3
dan atau harta benda Suma’mur (dalam terhadap Kesadaran berperilaku K3 di
Rizka Pisceliya & Mindayani, 2018:67). laboratorium jurusan PTM UNM. Penelitian
Dari hasil observasi yang dilakukan ini menggunakan data berupa angka sebagai
alat menemukan keterangan mengenai apa variabel (X) dan Kesadaran berperilaku K3
yang ingin diteliti, dan angka–angka yang sebagai variabel (Y).
terkumpul kemudian dianalisis dengan 2. Definisi operasional variabel
menggunakan metode statistik. Definisi operasional variabel adalah
Penelitian ini dilaksanakan pada pengertian variable (yang diungkap dalam
tanggal 20 Oktober 2020- 16 februari 2021 definisi konsep) tersebut, secara operasional,
Berlokasikan di Fakultas Teknik Jurusan secara praktis, secara nyata dalam lingkup
PTM UNM, Jl. Daeng Tata Raya Parang objek penelitian/objek yang diteliti.Variabel
Tambung, Manuruki, Kec. Tamalate Kota yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Makassar Sulawesi Selatan. variabel bebas dan variable terikat.
a. Pengetahuan K3 (X)
Populasi dan Sampel Penelitian Pengetahuan K3 adalah kemampuan
1. Populasi untuk mengetahui dan menyebutkan
Populasi adalah wilayah generalisasi informasi-informasi berkaitan tentang
yang terdiri atas objek/subjek yang kesehatan dan keselamatan kerja yang
mempunyai kualitas dan karakteristik diperoleh dari hasil penglihatan dan
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk pendengaran serta pemahaman pada saat
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan menerima materi kuliah K3.
(Sugiono, 2017: 61). Berdasarkan topik b. Kesadaran berperilaku K3 (Y)
penelitian, maka dalam penelitian ini yang Kesadaran berperilaku K3 adalah
menjadi populasi adalah mahasiswa jurusan kesadaran yang dapat ditumbuhkan salah
PTM UNM angkatan 2018. satunya dengan pengetahuan K3.
2. Sampel Mahasiswa dengan pengetahuan K3 yang
Sampel adalah bagian dari jumlah luas cenderung akan memiliki kesadaran
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi untuk berperilaku K3 karena mengetahui
tersebut.(Sugiyono, 2017: 62) Jadi sampel resiko apa yang akan didapat apabila tidak
pada penelitian ini adalah memperhatikan K3.
mahasiswaangkatan 2018 jurusan PTM
UNM dengan menggunakan teknik Teknik Pengumpulan Data
samplingjenuhkarenapopulasipenelitiansang Teknik pengumpulan data yang
atsedikitatau di bawah 100. Dengan jumlah digunakan adalah angket atau kuesioner.
yang memenuhi kriteria sampel adalah 44 Angket atau kuesioner merupakan teknik
mahasiswa. Dengan kriteria yang telah di pengumpulan data yang dilakukan dengan
tentukan di bawah : memberikan sejumlah pertanyaan atau
1. Masih aktif sebagai mahasiswa jurusan pernyataan tertulis kepada responden untuk
PTM UNM dijawabnya. Data variabel pengetahuan K3
2. Mahasiswa angkatan 2018. dan kesadaran berperilaku K3 diambil
3. Sudah pernah melaksanakan praktik di menggunakan penyebaran angket
laboratorium jurusan PTM UNM. /kuesioner.

Variabel penelitian Instrumen penelitian


1. Variabel penelitian Instrumen yang digunakan dalam
Penelitian ini memiliki dua variabel pengumpulan data pada penelitian ini
penelitian yaitu Pengetahuan K3 sebagai berupa angket/kuesioner yang berkaitan
dengan pengaruh pengetahuan K3 terhadap dilakukan dengan validitas konstrak oleh
kesadaran berperilaku K3 di laboratorium dosen Ahli yaitu Dr. Samnur,S,T.,M,T. lalu
PTM UNM. di uji coba kepada 30 mahasiswa angkatan
Menurut Sugiyono, (2018:142), 2016. Uji validitas butir pertanyaan dalam
kuesioner merupakan teknik pengumpulan penelitian ini akan menggunakan rumus
data yang dilakukan dengan cara korelasi product moment dengan angka
memberikanseperangkatpertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. kasar.
Kuesioner dalam penelitian ini Keteragan :
digunakan untuk mengetahui variabel rxy = koefisien korelasi antara X Dan Y
pengetahuan K3 dan Kesadaran berperilaku ∑ XY = total perkalian X dan Y
K3 di laboratorium jurusan dengan jumlah n = jumlah responden
responden 44 mahasiswa angkatan 2018. (∑ ) = total kuadrat skor butir
Pernyataandibuat dengan berpedoman pada ∑ X = jumlah skor butir pertanyaan
indikator dari variabel-variabel penelitian (∑ ) = total kuadrat skor total
dalam butir soal. Semua responden ∑ XY = jumlah skor total pertanyaan
memberikan tanda (√) pada salah satu Harag kemudian
jawaban yang sesuai dengan kondisi yang dikonsultasikan dengan pada taraf
sebenarnya. signifikansi 5% Nilai lebih besar
Tabel 3.2 Skoring Skala likers atau sama dengan maka butir
No Keteragan Skor instrumen dikatakan valid. Sebaliknya
1 Sangat setuju 4 apabila lebih kecil daripada
2 Setuju 3
maka instrumen dikatakan tidak valid.
3 Tidak setuju 2
Uji coba dilakukan dengan 5% dan N = 30
4 Sangat tidak setuju 1
diperoleh 0,361. Harga ini
Sumber: (Sugiyono, 2017).
digunakan sebagai patokan untuk
menentukan valid tidaknya butir pernyataan
Pengujian Instrumen
instrumen. Butir instrumen dikatakan valid
1. Uji validitas apabila lebih besar dari 0,361.
Suatu instrumen baik tes maupun 2. Uji Reliabilitas
non tes harus memiliki bukti keabsahan Sukardi,(2012:127) Reliabilitas sama
(validitas). Instrumen yang baik harus dengan konsistensi. Suatu instrumen
memenuhi unsur valid. Valid berarti penelitian dikatakan reliabel apabila
instrumen dapat digunakan untuk mengukur instrumen penelitian tersebut memiliki hasil
apa yang seharusnya diukur. Hasil penelitian yang konsisten dalam mengukur yang
dikatakan valid terdapat apabila terdapat hendak diukur. Semakin reliabel suatu tes
kesamaan antara data yang terkumpul memiliki persyaratan maka semakin yakin
dengan data yang sesugguhnya terjadi pada kita dapat menyatakan bahwa hasil tes
objek yang diteliti. Valid berarti instrumen mempunyai hasil yang sama ketika
tersebut dapat digunakan untuk mengukur dilakukan kembali. Pengujian ini dilakukan
apa yang hendak diukur (Sugiyono, dengan menggunakan aplikasi SPSS atau
2015:365) validasi instrumen penelitian ini Microsoft Exel. Selanjutnya hasil
perhitungan yang diperoleh software SPSS versi 22.
diinterpretasikan dengan tabel pedoman a. Tabel distribusi frekuensi
untuk memberikan interpretasi terhadap Data hasil penelitian disajikan dalam
koefisien variabel. Reliabilitas instrumen bentuk tabel karena lebih efisien dan cukup
dilihat dari Cronbach Alpha. Iindikator komunikatif.Tabel terdiri dari dua macam
pengukuran reliabilitas yang membagi yaitu tabel biasa dan tabel distribusi
tingkat reliabilitas dengan kriteria sebagai frekuensi. Penelitian ini menggunakan tabel
berikut jika nilai cronbach alpha : distribusi frekuensi karena data yang akan
0,80 – 0,100 = Reliabilitas sangat disajikan cukup banyak. Hal ini sependapat
tinggi/sangat baik dengan Sugiyono (2017: 32), tabel distribusi
0,60 – 0,79 = Reliabilitas sedang /baik frekuensi disusun bila jumlah data yang
Kurang dari 0,60 = Reliabilitas kurang/redah akan disajikan cukup banyak, sehingga
kalau disajikan dalam tabel bisa jadi tidak
Teknik Analisis Data efisien dan kurang komunikatif. Hal-hal
Teknik analisis data merupakan yang perlu diperhatikan dalam tabel
proses penyusunan, pengaturan dan distribusi frekuensi (Sugiono: 2017:33).
pengolahan data untuk membuktikan 1) Tabel distribusi frekuensi mempunyai
kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan sejumlah kelas
apabila hipotesis tersebut diterima atau 2) Setiap kelas memiliki kelas interval
tidak. Setelah data terkumpul langkah 3) Setiap kelas mempunyai frekuensi
selanjutnya yang harus dilakukan adalah Langkah membuat tabel distribusi
pengolahan data dengan menggunakan frekuensi (Sugiono: 2017:36).
aplikasi/program SPSS (Statistical Package 1) Menghitung jumlah kelas Interval.
for the Social Sciences)versi 22.dan Jumlah kelas interval dihitung
Microsoft Excel 2010. menggunakan rumus sturges.
K = 1 + 3,3 log n
Statistik deskripsi Keteragan :
Statistik deskriptif adalah analisis K = Jumlah kelas interval
yang digunakan untuk menganalisis data N = Jumlah data observasi
dengan cara mendeskripsikan atau Log = Logaritma
menggambarkan data yang terkumpul 2) Menghitung rentang data dengan cara
sebagaimana adanya tanpa bermaksud data terbesar dikurangi data terkecil.
membuat kesimpulan yang berlaku untuk 3) Menghitung panjang kelas dengan
umum atau generalisasi. Analisis statistik cara rentang dibagi jumlah kelas.
deskriptif dimaksudkan untuk 4) Menyusun kelas interval.
menggambarkan karakteristik kesadaran b. Histogram
berperilaku K3 di laboratorium jurusan Histogram adalah penyajian data
PTM UNM. Dimana akan diperoleh harga pada tabel distribusi frekuensi yang diubah
rata rata (Mean) standar deviasi (SD), menjadi diagram batang. Histogram
median (Mean) modus (Mo), nilai digunakan agar visualisasinya lebih menarik
maksimum dan nilai minimum, dan dengan lebar batang dibuat sama sedangkan
selanjutnya akan disajikan dalam bentuk yang bervariasi adalah tingginya.
tabel dan diagram. Analisis deskriptif dalam c. Nilai kecenderungan data
penelitian ini menggunakan bantuan Perhitungan untuk mencari nilai
kecenderungan data menggunakan batas (frekuensi empiris)
batas sebagai berikut: = frekuensi yang diharapkan
Sangat Rendah = X < Mi – 1Sdi (frekuensi teoritis)
Rendah = Mi > X ≥ Mi – 1 Sdi Kriteria:
Tinggi = Mi + 1 Sdi> X ≥ Mi Jika data dikatakan
Sangat Tinggi = X ≥ Mi + Sdi berdistribusi normal
Perhitungan rerata ideal dan Jika data dikatakan
simpangan baku ideal dengan rumus berikut tidak berdistribusi normal
: b. Uji linearitas
Mi (nilai rata rata ideal) = 1/2 (nilai tinggi + Uji linearitas untuk menentukan
nilai rendah). apakah variabel bebas dari variabel terikat
Sdi (standar deviasi ideal) = 1/6 (nilai tinggi mempunyai hubungan linear. Linearitas
– nilai rendah). merupakan persyaratan mutlak bagi
1. Uji Asumsi Klasik analisis adanya linearitas (hubungan linear)
Statistik inferensial (sering juga antara variabel bebas dan variabel terikat.
disebut statistic induktif atau statistic
probabilitas), adalah teknik statistik yang c. Uji regresi sederhana
digunakan untuk menganalisis data sampel Analisis regresi linear sederhana atau
dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. dalam bahasa inggris disebut dengan nama
Statistik ini disebut statistika probabilitas, simple linear regression digunakan untuk
karena kesimpulannya yang diberlakukan mengukur besarnya pengaruh atau variabel
untuk populasi berdasarkan data sampel atau bebas atau variabel independen atau variabel
kebenarannya bersifat peluang (probability). prediction. Analisis regresi digunakan untuk
Suatu kesimpulan dari data sampel yang mengetahui bagaimana pola variabel
akan diberlakukan untuk populasi itu dependen dapat diprediksikan melalui
mempunyai peluang kesalahan dan variabel independen. Analisis regresi yang
kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan digunakan dalam penelitian ini adalah
dalam bentuk persentase. Sebelum analisis regresi sederhana karena variabel
dilakukan pengujian, maka terlebih dahulu bebas (X) yang diteliti untuk meramalkan
dilakukan uji normalitas. nilai variabel terikat (Y) hanya satu variabel
a. Uji normalitas bebas. Persamaan regresi linear sederhana
Uji normalitas digunakan untuk dirumuskan sebagai berikut:
mengetahui normal atau tidaknya suatu
penyebaran data. Rumus yang digunakan Keterangan:
dalam uji normalitas yaitu Chi-Kuadrat Y = variabel terikat
: X = variabel bebas
a dan b = Konstanta.
∑ Dalam perhitungan analisis regresi
linier sederhana, peneliti menggunakan
bantuan program SPSS. Langkah-
langkahnya yaitu: (1) Analyze >>
Keterangan: Regression >> Linier; (2) pada kotak dialog
= Nilai chi-kuadrat hitung Linear Regression memasukkan variabel
= frekuensi yang diobservasi
pengetahuan K3 ke dalam Independent dan √
kesadaran berperilaku K3 ke dalam √
Dependent; (3) OK. Pengujian hipotesis Keterangan:
dapat dilihat pada output Anova kolom Sig. r = Korelasi parsial yang
atau membandingkannya dengan t tabel. ditemukan
Untuk pengujian hipotesis penelitian, n = jumlah sampel
penelitian ini menggunakan nilai t = t hitung yang selanjutnya
signifikansi level sebesar 0,05 (5%) untuk dikonsultasikan dengan t tabel
mengetahui apakah ada pengaruh nyata dari Kriteria:
variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika , maka
Kriteria dari pengujian ini jika signifikansi > ditolak dan diterima.
0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika , maka
Namun jika signifikansi < 0,05 maka Ho
diterima dan ditolak.
ditolak dan Ha diterima.
Uji Hipotesis
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sugiyono (2017: 89) menjelaskan
Penelitian ini dilakukan di Fakultas
bahwa Uji hipotesis adalah suatu pernyataan
Teknik Jurusan PTM UNM. Jl.Daeng Tata
yang menunjukkan dugaan tentang
Raya Parang Tambung, Manuruki, Kec.
hubungan antara dua variabel atau
Tamalate kota Makassar Sulawesi selatan.
lebih.Dalam menguji hipotesis dilakukan
Objek dari penelitian ini adalah mahasiswa
dengan uji koefisien determinasi, uji statistik
angkatan 2018 jurusan PTM UNM.
T, dan uji statistik F. namun pada penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober
ini hanya menggunakan uji koefisien
2020 sampai Februari 2021. Data dari
determinasi dan uji t.
penelitian ini di peroleh dengan cara
a. Koefisien Determinasi
menyebar angket offline dan online.
Riduwan (2010: 228)
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu
mengemukakan bahwa koefisien
variabel bebas pengetahuan K3 (X) dan
determinasi adalah kuadrat dari koefisien
variabel terikat yaitu kesadaran berperilaku
korelasi yang dikalikan dengan 100%. Hal
K3 (Y). Analisis regresi sederhana
ini dilakukan untuk mengetahui seberapa
dilakukan untuk menguji hipotesis dari
besar variabel X mempunyai sumbangan
penelitian ini. Pembahasan deskripsi data
atau ikut menentukan variabel Y, yakni
penelitian terdiri dari harga rerata (mean),
dinyatakan dengan rumus:
median, modus, standar deviasi, nilai
maksimum-minimum, presentase dan
Keterangan:
histrogram penelitian dari semua variabel.
= Nilai koefisien determinasi
Deskripsi data penelitian ini menggunakan
= Nilai koefisien korelasi
bantuan software SPSS versi 22 dan
b. Uji T (Parsial)
Microsoft Excel 2010.
Priyatno (2013: 43) Menyatakan
1. Hasil Uji Instrumen Penelitian
bahwa Uji-t bertujuan untuk mengetahui ada
Uji coba instrument dilakukan
atau tidaknya pengaruh yang signifikan
dengan cara menyebarkan angket kepada
variabel independen secara parsial terhadap
mahasiswa jurusan PTM UNM angkatan
variabel dependen. Rumus uji-t adalah
2016 sebanyak 30 mahasiswa. Setelah
sebagai berikut:
Angket tersebut di isi oleh responden an an
selanjutnya dilakukan pengimputan angket Mode 122,00 Mode 121,00
setelah dilakukan pengimputan selanjutnya Stand Stand
ard ard
dilakukan uji validasi dan uji reliabilitas.
Devia Devia
a. Hasil Uji validitas tion 3,48 tion 4,09
Uji validitas digunakan untuk Rang Rang
mengetahui apakah suatu instrumen dapat e 30,00 e 46,00
mengukur apa yang hendak di ukur. Mini Mini
Berdasarakan uji coba instrumen yang mum 114,00 mum 104,00
dilakukan dengan 30 responden dengan Maxi Maxi
mum 144,00 mum 150,00
menggunakan taraf singnifikan 0,05 dengan
Sum 5656 Sum 5584
r tabel 0,036 dimana hasil uji validasi a. Pengetahuan K3
tersebut meghasilkan 40 peryataan yang Pengetahuan K3 diukur
valid dan 11 yang tidak valid untuk variabel menggunakan lima indikator yang terdiri
X dan 40 peryataan yang valid dan 11 yang dari pengertian dan tujuan K3, identifikasi
tidak untuk variabel Y sehingga total faktor penyebab kecelakaan kerja,
peryataan yang valid adalah 80 dan 22 tidak menguraikan cara pencegahan kecelakaan
valid pada pengujian validitas. kerja, penggunaan APD saat bekerja dan
b. Uji reiliabilitas Budaya K3. Berdasarkan data penelitian
digunakan untuk mengukur yang diolah menggunakan bantuan software
konsistensi angket dalam penggunaannya. Microsoft Excel 2010 dan SPSS (Statistical
Angket yang baik mendapatkan hasil yang Product and Service Solutions) for Windows
konsisten apabila digunakan secara berkali- versi 22, maka diketahui nilai rata-rata (M)
kali. Hasil uji reiliabilitas disajikan dalam = 128,55, Median (Md) = 128,00, Modus
tabe 4.2 (Mo) = 122,00, Standar deviasi (SD) = 3,48,
Tabel 4.2 Hasil Uji Reiliabiltas. Nilai maximum (max) = 144,00, Nilai
Nilai Tingkat minimum = 114,00.
No Variabel Cronbach Reiliabilita
Langka membuat tabel distribusi
Alpha s
Pengetahu Sangat frekuensi pengetahuan K3
1. 0,881 a. Menghitung range (R)
an K3 Tinggi
Kesadar Rentang data (R) = skor tertinggi-skor
an Sangar terendah
2. 0,882
Berperil Tinggi = 144 - 114
aku K3 = 30
c. Hasil Uji Analisis Deskriptif
b. Menghitung jumlah kelas interval (K)
Hasil perhitungan analisis deskriptif
Jumlah kelas (K) = 1 + 3,3 log n
di sajikan pada tabe 4.3 di bawa ini.
= 1 + 3,3 log 44
Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif
= 1 + 5,42
Kete Penget Kete Kesadaran
= 6,42
ntua ahuan ntua Berperilak
n K3 n u K3 c. Panjang kelas (P) =
N 44 N 44
Mean 128,55 Mean 126,91 =
Medi 128,00 Medi 127,50
= 4,67
Berikut adalah tabel distribusi dimana kedua indikator tersebut banyak
frekuensi pengetahuan K3 mendapatkan nilai 1 dan 2 sehingga total
Tabel 4.4 Tabel Distribusi Frekuensi nilai interval ke 2 mahasiswa tersebut
Pengetahuan K3 berada di paling bawa, sebanyak 1
Freku Frekuensi mahasiswa yang memiliki nilai angket
No Interval
ensi Relatif (%) pengetahuan K3 berada di interval 144 –
1. 114 – 118 2 4,54 148 ini merupakan nilai interval paling
2. 119 – 123 8 18,18 tinggi karena dari hasil total nilai angket
3. 124 – 128 14 31,81 teryata mahasiswa tersebut memiliki banyak
4. 129 – 133 12 27,30 jawaban atau peryataan sangat setuju dan
5. 134 – 138 4 9,09
setuju khususnya pada indikator memahami
6. 139 – 143 3 6,81
pengertian dan tujuan K3, faktor penyebab
7. 144 – 148 1 2,27
kecelakaan kerja dan budaya K3 dimana
Total 44 100
Berdasarkan tabel 4.4 distribusi ketiga indikator tersebut banyak
frekuensi variabel pengetahuan K3 paling mendapatkan nilai 4 dan 3 yang membuat 1
tinggi/banyak berada di kelas interval mahasiswa tersebut memiliki nilai interval
nomor 3 yang mempunyai rentang 124 – paling atas/tinggi.
128 dengan jumlah sebanyak 14 mahasiswa. Tabel 4.5 Kecenderungan Data
Diagram tabel di atas dapat Variabel Pengetahuan K3
digambarkan sebagai berikut: Fre
Kate Inter Presentase
No kue
gori val (%)
nsi
Pengetahuan K3 Ting
134 –
14 1. g 8 18,18%
148
12 i
10 Seda 124 –
8 Frek… 2. 26 59,10%
14 ng 133
6 12
Rend 114 –
4 8 3. 10 22,72%
2 4 ah 123
2 3
0 1
Jumlah 44 100%
114 – 119 – 124 – 129 – 134 – 139 – 144 -
118 123 128 133 138 143 148
Diagram kecenderugan data variabel
pengetahuan K3 dapat dilihat pada gambar
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi
4.2
Pengetahuan K3.
Frekuensi pengetahuan K3 dapat Pengetahuan K3
dilihat pada tabel 4.4 dan gambar 4.1, Tinggi
Sebanyak 2 mahasiswa yang memiliki total 18%
Rendah
nilai angket pengetahuan K3 berada di 23% Sedang
interval 114 – 118 ini merupakan nilai 59%
interval paling rendah karena dari hasil
pengisian angket teryata 2 mahasiswa
tersebut memiliki banyak jawaban atau
peryataan tidak setuju dan sangat tidak Gambar 4.2 Diagram kecenderungan Data
setuju khususnya pada indikator budaya K3 variabel Pengetahuan K3
dan penggunaan APD saat bekerja yang Berdasarkan tabel 4.5 dan diagram
4.2 di atas dapat di tunjukkan penyebaran terhadap diri sendiri, perilaku untuk
sekor data variabel pengetahuan K3 secara bertanggung jawab terhadap lingkungan,
keseluruhan menunjukkan bahwa sebanyak menaati peraturan praktik, perilaku terhadap
10 mahasiswa (23%) termasuk dalam bahaya fisik, perilaku terhadap bahaya
kategori rendah 10 mahasiswa tersebut ergonomi, perilaku terhadap bahaya
masuk kedalam kategori rendah karena psikologis, perilaku terhadap bahaya
dilihat dari total nilai jawaban/peryataan mekanik, perilaku terhadap bahaya
pada angket yang di isi teryata kebanyakan tingkalaku. Berdasarkan data penelitian
mahasiswa memberikan peryataan tidak yang diolah menggunakan bantuan
setuju dengan nilai 2 pada indikator budaya software Microsoft Excel 2010 dan
K3 sehingga dapat di simpulkan bahwa ke SPSS (Statistical Product and Service
10 mahasiswa tersebut memiliki Solutions) for Windows versi 22, maka
pengetahuan K3 berada di kategori rendah diketahui nilai rata-rata (M) = 126,91,
dengan presentase 18%, 26 mahasiswa Median (Md) = 127,50, Modus (Mo) =
(59%) termasuk dalam kategori sedang 26 121,00, Standar deviasi (SD) = 4,09, Nilai
mahasiswa tersebut masuk dalam kategori maximum (max) = 150,00, Nilai minimum
sedang karena dilihat dari total nilai = 104,00.
jawaban/peryataan pada angket yang di isi Langka membuat tabel distribusi
teryata kebanyakan mahasiswa memberikan frekuensi pengetahuan K3
peryataan setuju dengan poin 3 khusunya a. Menghitung range (R)
pada indikator memahami pengertian dan Rentang data (R) = skor tertinggi -
tujuan K3, identifikasi faktor penyebab skor terendah
kecelakaan kerja dan budaya K3 sehingga = 150 - 104
dapat di simpulkan bahwa sebanyak 26 = 46
mahasiswa tersebut memiliki pengetahuan b. Menghitung jumlah kelas interval (K)
K3 berada di kategori sedang dengan Jumlah kelas (K) = 1+3,3 log n
presentase 59%, 8 mahasiswa (18%) = 1+3,3 log 44
termasuk dalam kategori tinggi 8 mahasiswa = 1+5,42
tersebut masuk dalam kategori tinggi karena = 6,42
dilihat dari total nilai jawaban/peryataan c. Panjang kelas (P)=
pada angket yang di isi teryata kebayakan
mahasiswa memberikan peryataan sangat =
setuju dan setuju dengan nilai 4 dan 3 = 7,16
khusunya pada indikator memahami Berikut adalah tabel distribusi
pengertian dan tujuan K3, penggunaan APD frekuensi kesadaran berperilaku K3 Tabel
saat bekerja dan budaya K3 sehingga dapat 4.6 Tabel Distribusi Frekuensi kesadaran
di simpulkan bahwa sebanyak 8 orang berperilaku K3
mahasiswa tersebut memiliki pengetahuan Interv Frekue Frekuensi
No
K3 berada di kategori tinggi dengan al nsi Relatif (%)
presentase 18%. 104 –
1. 1 2,27
b) Kesadaran berperilaku K3 110
111 –
Kesadaran berperilaku K3 diukur 2. 4 9,09
117
menggunakan enam indikator yang terdiri 3. 118 – 10 22,72
dari perilaku untuk bertanggung jawab
124 merupakan nilai interval paling rendah
125 – karena dari hasil pengisian angket teryata 1
4. 20 45,45
131 mahasiswa tersebut memiliki banyak
132 – jawaban atau peryataan tidak setuju dan
5. 5 11,36
138
sangat tidak setuju khususnya pada indikator
139 –
6. 3 6,81 menaati praturan praktik, prilaku terhadap
145
146 – bahaya fisik, perilaku terhadap bahaya
7. 1 2,27
152 mekanik yang dimana ketiga indikator
Total 44 100% tersebut banyak mendapatkan nilai 1 dan 2
Berdasarkan tabel 4.6 distribusi sehingga total nilai interval kesadaran
frekuensi variabel kesadaran berperilaku K3 berperilaku K3 mahasiswa tersebut berada
paling tinggi berada di kelas interval paling bawa atau paling rendah, sebanyak 1
nomor 4 yang mempunyai rentang 125 – mahasiswa yang memiliki nilai angket
131 dengan jumlah sebanyak 20 mahasiswa kesadaran berperilaku K3 berada di interval
Diagram tabel di atas dapat 146 – 152 ini merupakan nilai interval
digambarkan sebagai berikut: paling tinggi karena dari hasil total nilai
angket teryata mahasiswa tersebut memiliki
Kesadaran banyak jawaban atau peryataan sangat
Berperilaku K3 setuju khususnya pada indikator perilaku
20 untuk bertanggung jawab terhadap
lingkungan, menaati peraturan praktik,
18
perilaku terhadap bahaya fisik, prilaku
16 terhadap bahaya egronomi, perilaku
14 terhadap bahaya mekanik dan tingkalaku
dimana enam indikator tersebut banyak
12 mendapatkan nilai 4 yang membuat 1
10 20 Fr… mahasiswa tersebut memiliki nilai interval
kesadaran berperilaku K3 paling atas/tinggi.
8
Kategori kecenderungan data
6 variabel kesadaran berperilaku K3 dapat
10
dilihat pada tabel 4.7.
4
Tabel 4.7 Kecenderungan Data Variabel
5
2 4 Kesadaran Berperilaku K3
3
1 1 Fre
0 Kate Interv Presentase
104 – 111 – 118 – 125 – 132 – 139 – 146 – No kue
110 117 124 131 138 145 152 gori al (%)
nsi
Tingg 132 –
Gambar 4.3 Grafik Distribusi Frekuensi 1. 9 20,45
i 152
Kesadaran Berperilaku K3.
Seda 118 –
Frekuensi kesadaran berperilaku K3 2. 30 68,18
ng 131
dapat dilihat pada tabel 4.6 dan gambar 4.3,
Rend 104 –
sebanyak 1 mahasiswa yang memiliki total 3. 5 11,37
ah 117
nilai pengisian angket kesadaran berperilaku
Jumlah 44 100%
K3 berada di interval 104 – 110 ini
Diagram kecenderugan data variabel prilaku terhadap bahaya egronomi, bahaya
kesadaran berperilakuK3 dapat dilihat pada mekanik dan tingkah laku, sehingga dapat di
gambar 4.4. simpulkan bahwa sebanyak 30 mahasiswa
tersebut memiliki kesadaran berperilaku K3
Kesadaran berada di kategori sedang dengan presentase
Berperilaku K3 68%, 9 mahasiswa (21%) termasuk dalam
kategori tinggi 9 mahasiswa tersebut masuk
Rendah
11% Tinggi dalam kategori tinggi karena dilihat dari
21%
total nilai jawaban/peryataan pada angket
yang diisi teryata kebayakan mahasiswa
Sedang
memberikan peryataan sangat setuju dan
68% setuju dengan nilai 4 dan 3 khusunya pada
indikator menaati praturan praktik, perilaku
terhadap bahaya fisik, bahaya egronomi,
bahaya mekanik dan bahaya tingkah laku
sehingga dapat di simpulkan bahwa
Gambar 4.4 Diagram kecenderungan Data
sebanyak 9 orang mahasiswa tersebut
variabel Pengetahuan K3
memiliki kesadaran berperilaku K3 berada
di kategori tinggi dengan presentase 21%. .
Berdasarkan tabel dan diagram di
2. Hasil pengujian Asumsi kelasik
atas dapat ditunjukkan penyebaran sekor
Sebelum melakukan uji hipotesis,
data variabel kesadaran berperilaku K3
peneliti perlu melakukan terlebih dahulu uji
secara keseluruhan menunjukkan bahwa
normalitas dan lineiaritas.
sebanyak 5 mahasiswa (11%) termasuk
a. Hasil uji normalitas
dalam kategori rendah 5 mahasiswa tersebut
Uji normalitas dilakukan dengan
masuk kedalam kategori rendah karena
menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov.
dilihat dari total nilai jawaban/peryataan
Cara melakukan uji Kolmogorov
pada angket yang diisi teryata kebanyakan
smirnov yaitu dengan membandingkan
mahasiswa memberikan peryataan sangat
distribusi data dengan distribusi normal.
tidak setuju, tidak setuju dan setuju dengan
Data dikatakan terdistribusi normal apabila
nilai 1, 2 dan 3 pada indikator menaati
nilai signifikasinya yang di peroleh > α, dan
praturan praktik, perilaku tehadap bahaya
sebaliknya data berdistribusi tidak normal
fisik dan perilaku terhadap bahaya mekani
apabila signifikansi yang diperoleh < α.
sehingga dapat di simpulkan bahwa ke 5
Dimana pada penelitian ini memiliki
mahasiswa tersebut memiliki kesadaran
dua variabel yaitu variabel pengetahuan K3
berperilaku K3 berada di kategori rendah
(X) dan variabel kesadaran berperilaku K3
dengan presentase 11%, 30 mahasiswa
(Y) yang dimana akan dilakukan uji
(68%) termasuk dalam kategori sedang 30
normalitas Kolmogorov smirnov untuk
mahasiswa tersebut masuk dalam kategori
melihat apaka data pada varibel penelitian
sedang karena dilihat dari total nilai
ini berdistribusi normal atau tidak.
jawaban/peryataan pada angket yang diisi
Dapat diliat pada hasil uji normalitas
teryata kebanyakan mahasiswa memberikan
kolmogorov smirnov dibawa ini.
peryataan setuju dengan nilai 3 khusunya
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas
pada indikator prilaku terhadap bahaya fisik,
Kolmogorov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test berikut :
1. Jika titik-titik atau data berada di dekat
Unstandardi atau mengikuti garis diagonalnya maka
zed dapat dikatan bahwa nilai residual nya
Residual berdistribusi normal
N 2. Sementara itu jika titik-titik menjauh
44
atau tersebar dan tidak mengikuti garis
Normal Mean .0000000 diagonal maka hal ini menujukkan bahwa
Parametersa,b nilai residual nya tidak berdistribusi
Std.
Deviatio 7.62058045 normal.
n
Most Extreme Absolute .079
Differences
Positive .058
Negative -.079
Test Statistic .079
Asymp. Sig. (2-tailed)
.200c,d
Gambar 4.5 Grafik P-Plot Uji Normalitas
Data
Variabe Signifikan Keteraga
α Dapat dilihat pada gambar 4.5 di atas
l si Hitung n
bahwa titik titik menyebar di sekitar garis
Pengeta
huan 0,200 0,05 Normal diagonal dan penyebaranya sangat mendekat
K3 dengan garis diagonal sehingga dapat
Kesadar disimpulkan bahwa distribusi data dalam
an penelitian ini terdistribusi normal karena
Berperil 0,200 0,05 Normal
titik-titik atau data berada di dekat dan
aku K3 mengikuti garis diagonalnya maka dapat
Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh nilai dikatan bahwa nilai residual nya
signifikansi untuk variabel pengetahuan K3 berdistribusi normal.
dan kesadaran berperilaku K3 yaitu sebesar b. Hasil Uji linearitas
0,200 maka dapat dikatan bahwa setiap Uji linearitas dilakukan untuk
variabel pada penelitian ini berdistribusi mengetahui apakah masing masing variabel
normal karena variabel X dan Y memiliki bebas mempunyai hubungan yang liner atau
nilai singnifikansi sebesar 0,200 > 0,05 yang tidak terhadap variabel terikat. Pengujian ini
dimana dapat disimpulkan bahwa kedua menggunakan bantua software SPSS 22 for
variabel tersebut normal atau berdistribusi windows dengan taraf signifikansi 0,05.
normal karna memiliki nilai signifikansi Variabel pengetahuan K3 (X) dan kesadaran
0,200 lebih besar dari 0,05 sesuai dengan berperilaku K3 (Y) dikatakan mempunyai
pengambilan keputusan pada uji normalitas hubungan yang linear bila signifikansinya
kolmogorov smirnov di atas. (Deviation from linarity Sig) > 0,05. Dasar
Uji normalitas juga dapat dilakukan pengambilan keputusan dalam uji linearitas
dengan menggunakan p-plot yaitu dengan adalah :
memperhatikan ketentuan uji P-Plot sebagai
1. Jika nilai signifikansi (Deviation from analisis regresi sederhana variabel
linarity Sig) > 0,05, maka hubungan pengetahuan K3 (X) Terhadap kesadaran
antara variabel pengetahuan K3 (X) dan berperilaku K3 (Y).
kesadaran berperilaku K3 (Y) linear. Tabel 4.10 Anova Tabel Regresi
2. Jika nilai (Deviation from linarity Sig) < Sederhana.
0,05, maka hubungan antara variabel ANOVAa
pengetahuan K3 (X) dan kesadaran Sum
berperilaku K3 (Y) tidak linear. of Mean
Tabel 4.9 Uji Linearitas Squar Squar Sig
Model es Df e F .
Deviatio 1 Regr
Tara 318.4 318.4 5.35 .02
Variabel n from Keterag essio 1
singnifi 87 87 7 6b
bebas Linearit an n
kan
y
Resid 2497. 59.45
X–Y 0,140 0,05 Linear 42
ual 150 6
Berdasarkan tabel 4.9 atau tabel Total 2815.
Anova dapat dijelaskan bahwa dari hasil uji 43
636
linearitas menggunakan aplikasi spss
Dari hasil output tabel 4.10
menunjukka bahwa hasil uji variabel
pengujian diatas di ketahui bahwa nilai F
pengetahuan K3 (X) dan kesadaran
hitung = 5,357 dengan signifikansi sebesar
berperilaku K3 (Y) memiliki nilai Deviation
0,026 < 0,05, maka model regresi dapat
from linarity sebesar 0,140 lebih besar dari
dipakai untuk memprediksi variabel
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara
Pengetahuan K3 (X) atau dengan kata lain
variabel pengetahuan K3 (X) dengan
ada pengaruh variabel pengetahun K3 (X)
variabel kesadaran berperilaku K3 (Y)
terhadap variabel kesadaran berperilaku K3
mempunyai hubugan yang linear.
(Y). Dapat dijelaskan bahwa pengetahuan
c. Hasil Uji Regresi Sederhana
K3 pada mahasiswa angkatan 2018 Jurusan
Analisis regresi sederhana digunakan
PTM UNM memeiliki pengaruh terhadap
untuk mengetahui pegaruh variabel bebas
kesadaran berperilaku K3 pada variabel
terhadap variabel terikat. Adapaun yang
pengetahuan K3 yang dimana memiliki
menjadi dasar pengambilan keputusan
berberapa indikator yaitu memahami
dalam analisis uji regresi linear sederhana
pengertian dan tujuan K3, identifikasi faktor
dengan mengacu pada dua hal yakni :
penyebab kecelakaan kerja, menguraikan
Membandingkan nilai signifikansi
cara pencegahan kecelakaan, penggunaan
dengan nilai probabilitas 0,05
APD saat bekerja dan budaya K3 sehingga
1. Jika nilai signifikansi < 0,05 artinya
variabel pengetahuan K3 meghasilkan nilai
variabel pengetahuan K3 (X) berpegaruh
F hitung sebesar 5,357 dan nilai
terhadap kesadaran berperilaku K3 (Y).
singnifikansi sebesar 0,026 yang dimana
2. Jika nilai signifikansi > 0,05 artinya
sesuai dengan pengambilan keputusan pada
variabel pengetahuan K3 (X) tidak
uji regresi linear sederhana bahwa apabilah
berpegaruh terhadap kesadaran
nilai sing 0,026 lebih kecil dari 0,05 maka
berperilaku K3 (Y).
variabel tersebut memiliki pegaruh.
Berikut adalah ringkasan hasil
3. Hasil Uji Hipotesis kesadaran berperilaku K3 sebesar 89,0%.
a. Hasil Uji Koifesien Determinasi b. Uji Parsial (Uji-t)
Untuk mengetahui seberapa besar Uji t dilakukan untuk menunjukkan
pengaruh pengetahun K3 (X) terhadap seberapa jauh pengaruh antara variabel
kesadaran berperilaku K3 (Y), dilakukan bebas dengan variabel terikat. Apabila nilai
perhitugan statistik dengan mengunakan signifikan (sig) lebih kecil dari 0,05 maka
koifesien determinasi (KD). suatu variabel dikatakan berpegaruh secara
Tabel 4.11 Model Summary Koefisien signifikan terhadap variabel yang lain.
Determinasi. Adapun kriteria penerimaan dan
Model Summary penolakan hipotesis adalah :
Std. a. Jika t hitung > t tabel maka Ho
R Adjusted Error of ditolak dan Ha diterima
Mo Squar R the b. Jika t hitung < t tabel maka Ha
del R e Square Estimate diterima dan Ho di tolak
1 a
.336 .890 .092 7.711 Nilai t tabel dengan alpha 5% dan
jumlah sampel n dikurangi k jumlah variabel
a. Predictors: Pengetahuan K3
yang digunakan maka diperoleh t tabel
Dapat dilihat pada tabel 4.11 Model
sebesar 1,681.
Summary Uji Koefisien Determinan di atas
Tabel 4.12 Hasil Uji t
dapat di jelaskan besarnya nilai korelasi atau
Coefficientsa
hubugan (R) yaitu sebesar 0,336 dari output
tersebut diperoleh koifesien diterminasi (R Unstandar Standar
dized dized
Square) sebesar 0,113, yang mengandung
Coefficie Coeffic
pengertian bahwa pengaruh variabel bebas nts ients
(pengetahuan K3) terhadap variabel terikat Std.
(kesadaran berperilaku K3) adalah sebesar Err
89,0%, sedangkan sisanya (100% - 89,0% = Model B or Beta T Sig.
11,0%) dipegaruhi oleh variabel yang lain. 1 (Con 72.9 23. 3.12 .00
Dapat dijelaskan bahwa 0,890 atau 89,0% stant) 11 360 1 3
merupakan pengaruh variabel pengetahuan Peng
K3 yang dimana pada pengetahuan K3 etahu .18 2.31 .02
.420 .336
an 1 4 6
memiliki berberapa indikator seperti
K3
memahami pengertian K3, dan tujuan K3,
a. Dependent Variable:
identifikasi faktor penyebab kecelakaan
KesadaranBerperilaku K3
kerja, penggunaan APD saat bekerja dan
Pada Tabel 4.12 diketahui bahwa
budaya K3 sehingga indikator tersebut
nilai sebesar 2,314 lebih besar dari
memiliki sumbangsi atau konstribusi sebesar
nilai 1,681 dengan nilai signifikansi
0,890 atau 89,0% namu dari ke 5 indikator
tersebut yang paling mempengaruhi adalah 0.026 < 0,05 dapat diambil kesimpulan
indikator budaya K3 karena indikator bahwa pengetahuan K3 berpegaruh positif
budaya K3 memiliki nilai paling tinggi dan signifikan terhadap kesadaran
dibandingkan indikator lain pada variabel berperilaku K3 karena nilai >
pengetahuan K3 sehingga variabel dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05
pengetahuan K3 memiiki pegaruh terhadap sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat
dijelaskan bahwa variabel pengetahuan K3 termasuk dalam kategori sedang dalam
memiliki pengaruh yang positifi dan artian mahasiswa tersebut memiliki
singnifikan dimana pada variabel pengetahuan K3 sedang/cukup sehingga
pengetahuan K3 memiliki berberapa ketika melaksanakan praktik di
indikator seperti memahami pengertian K3, laboratorium mahasiswa tersebut sadar
dan tujuan K3, identifikasi faktor penyebab dalam berperilaku K3 dibuktikan dari
kecelakaan kerja, penggunaan APD saat hasil pengisian angket yang dimana total
bekerja dan budaya K3 khususnya pada nilainya termasuk kategori sedang, dan 8
indikator budaya K3 merupakan indikator mahasiswa dengan presentase 18%
yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi dalam
dan memberikan alternative jawaban sangat artian mahasiswa tersebut memiliki
setujuh dan setuju dengan skor 4 dan 3 pengetahuan K3 tinggi sehingga ketika
sehingga indikator tersebut merupakan melaksanakan praktik di laboratorium
indikator yang paling mempegaruhi mahasiswa tersebut sadar dalam
kesadaran berperilaku K3 pada pengetahuan berperilaku K3 dibuktikan dari hasil
K3 mahasiswa sehingga variabel pengisian angket yang dimana total
pengetahuan K3 meghasilkan nilai nilainya termasuk kategori tinggi.
sebesar 2,314 dan signifikansi sebesar 2. Terdapat pengaruh yang positif
0,026. Sehingga hal ini menujukkan bahwa pengetahuan K3 terhadap kesadaran
pengetahuan K3 yang dimiliki mahasiswa berperilaku K3 di Laboratorium Jurusan
angkatan 2018 jurusan PTM UNM memiliki Pendidikan Teknik Mesin Universitas
pengaruh positif dan sigknifikan terhadap Negeri Makassar. Dimana pengetahuan
kesadaran berperilaku K3 di laboratorium K3 memiliki berberapa indikator yaitu
jurusan PTM UNM. memahami pengertian dan tujuan K3,
idetifikasi faktor penyebab kecelakaan
KESIMPULAN kerja, menguraikan cara pencegahan
Dari hasil analisis dan pembahasan, kecelakaan, penggunaan alat pelindung
sehingga kesimpulan yang dapat diperoleh diri saat bekerja/praktik dan budaya K3
mengenai pengaruh pengetahuan K3 sehingga variabel pengetahuan K3
terhadap kesadaran berperilaku K3 di memiliki pengaruh terhadap variabel
Laboratorium Jurusan Pendidikan Teknik kesadaran berperilaku K3 sebesar 0,890
Mesin Universitas Negeri Makassar adalah (89,0%) dan selebinya di pengaruhi oleh
sebagai berikut : variabel lain.
1. Pengetahuan K3 mahasiswa angkatan
2018 sebanyak 10 mahasiswa dengan DAFTAR PUSTAKA
presentase 23% termasuk dalam kategori Ali, M. (2003). Ibu balita Ibu bekerja Ibu
rendah dalam artian mahasiswa tersebut tidak bekerja - Pengetahuan - Sikap -
PerilakuImunisasi.Program,116.http:
memiliki pengetahuan K3 redah/kurang
//library.usu.ac.id/download/fk/anak-
sehingga ketika melaksanakan praktik di muhammad.pdf
laboratorium mahasiswa tersebut kurang
sadar dalam berperilaku K3 dibuktikan Daryanto. (2010). Keselamatan Kerja
dari hasil pengisian angket yang dimana Peralatan Bengkel & Perawatan
total nilainya termasuk kategori rendah, Mesin. Alfabeta.
26 mahasiswa dengan presentase 59%
Emda, A. (2017). Laboratorium Sebagai Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Sarana Pembelajaran Kimia Dalam Pemula. Bandung: Alfabeta.
Meningkatkan Pengetahuan Dan
Ketrampilan Kerja Ilmiah. Lantanida
Rizka Pisceliya, D. M., & Mindayani, S.
Journal, 2(2), 218.
(2018). Analisis Kecelakaan Kerja
https://doi.org/10.22373/lj.v2i2.1409
Pada Pekerja Pengelasan Di Cv.
Cahaya Tiga Putri. Jurnal Riset
Habil Hilma Adzim. 2020. Gambar Alat
Hesti Medan
pelindung Mata dan Muka. Diakses
AkperKesdamI/BBMedan,3(1),66.htt
melaluihttps://sistemmanajemenkese
ps://doi.org/10.34008/jurhesti.v3i1.5
lamatankerja.blogspot.com/2013/10/
alat-pelindung-diri-apd.html. 2
Sahid Raharjo.2014.Uji Normalitas
Februari 2021.
kolmogorov dengan SPSS.
https://www.spssindonesia.com/2014
Hudi Hastowo. (2012). BATAN Chairman /01/uji-normalitas-kolmogorov-
Regulation No. 020/KA/I/2012 On smirnov-spss.html
Guidance of Occupational Healt And
Safety Risk Assessment. Sedarmayanti. (2001). Pengaruh Fasilitas
dan Lingkungan Kerja terhadap
Hudori, M., & Rambe, H. A. J. M. (2003). Kinerja Karyawan. Human
Analisis Faktor Penyebab Resources (HR), Sumber Daya
Kecelakaan Kerja dan Kerugian Manusia.
yang Timbul Akibat Jam Kerja yang
Hilang. Jurnal Sistem Teknik Soekidjo Notoatmodjo. (1997). Ilmu
Industri, 4(7), 11–19.
kesehatan masyarakat. Rineka Cipta.
John Ridley. (2004). Kesehatan dan
Sugiyono. (2017). Tatistika Untuk
Keselamatan Kerja. Erlangga.
Penelitian.Bandung; Alfabeta, CV
Ningsih, W., & Ferijani, A. (2020).
Deskripsi Pelaksanaan Kesehatan Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Dan Keselamatan Kerja (K3) Di Kuantitatif, Kualitatif Dan R And
Perusahaan Panca Jaya. Jemap, 2(2), B.Bandung; Alfabeta, CV
267.
https://doi.org/10.24167/jemap.v2i2. Sukardi. (2012). Metode Penelitian
2458 Pendidikan Tindakan Kelas.
Yogyakarta; Bumi Aksara.
Priyatno, D. (2013). Mandiri Belajar
Suwardi, D. (2018). PEDOMAN PERAKTIS
Analisis Data dengan SPSS.
K3LH (turi (ed.); 1st ed.). GAVA
Yogyakarta: Mediakom.
MEDIA.
Raihan.(2018) Gambar alat pelindung
Tim K3 FT UNY. (2014). Buku Ajar
kepala. Diakses melalui
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
http://nanotech877.blogspot.com/201
(K3). In Keselamatan da Kesehatan
7/03/alat-alat-keselamatan-atau-
kerja (k3) (p. 163).
safety-gear.html, 2 Februari 2021.
Widhiarni, E., & Lukmandono. (2017).
Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian
Pengaruh Pengetahuan K3 dan
SikapTerhadap Kesadaran
Berperilaku K3 di Bengkel
Permesinan SMK
XYZSidoarjo.ProsisingSNST,5459.h
ttps://www.publikasiilmiah.unwahas.
ac.id/index.php/PROSIDING_SNST
_FT/article/view/1847/1902.

Anda mungkin juga menyukai