Jurnal
Teknologi Dan Manajemen Pengelolaan Laboratorium
(Temapela)
Nurun Studi Pelaksanaan Keselamatan Dan 65 - 74
Nayiroh, Kesehatan Kerja (K3) Pada
Kusairi Laboratorium Jurusan Fisika Universitas
Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Ibrahim Malang
Jurnal Teknologi dan Manajemen Pengelolaan Laboratorium (Temapela) ISSN 2621-0878
Volume.2 No.2, November 2019
*) Email: nurun@fis.uin-malang.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3); hambatan dalam
pelaksanaan (K3); dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan K3 di laboratorium
jurusan Fisika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data meliputi: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa, dosen,
dan Kepala Laboratorium, dengan cara penentuan sampel menggunakan teknik snowball sampling. Teknik keabsahan data
yang digunakan yaitu triangulasi sumber. Hasil penelitian: penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium
jurusan Fisika sudah dilakukan, namun masih ditemukan kondisi di mana indikator-indikator K3 belum memenuhi ketentuan
dan perlu ada perbaikan. Kemudian hambatan pelaksanaan K3 dari faktor manusia yaitu; masih terdapat pengguna yang
kurang mematuhi tata tertib dan SOP. Sedangkan di lihat dari factor lingkungan, yaitu; penanganan alat rusak yang lama,
tidak tersedia sarana dan prasarana K3 yang memadai, penataan colokan listrik yang tidak sesuai ketentuan, dan beberapa
laboratorium tidak ada ventilasi. Upaya yang dilakukan pengelola laboratorium jurusan Fisika untuk mengatasi hambatan
dalam pelaksanaan K3 yaitu; membuat alternate fpengganti alat yang rusak dengan alat rakitan sendiri, meminjam alat
kebersihan ke petugas kebersihan untuk membersihkan laboratorium, membuat tulisan-tulisan tentang himbauan K3 yang di
tempel di dinding-dinding sebagai rambu-rambu K3, colokan listrik yang di lantai ditutupi dengan plester hitam dan diberi
tanda, dibuatkan ventilasi buatan dan ditambah blower, memberikan himbauan di setiap awal pertemuan praktikum
(pembekalan praktikum) dan pengawasan oleh asisten dan laboran saat praktikum, dan memasang poster-poster himbauan
tentang penggunaan alat sesuai dengan SOP yang ditempel di dinding laboratorium.
Kata Kunci:Studi, Keselamatan, Kesehatan, Kerja, Laboratorium. Program studiFisika.
Abstract
This study aims to find out the implementation of Occupational Safety and Health (K3); obstacles in implementation (K3);
and efforts that can be made to overcome obstacles in the implementation of K3 in the laboratory department of Physics UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang. This research is a qualitative descriptive study. Data collection techniques include,
interviews, observation, and documentation. The subjects in this study were students, lecturers, and the Head of the
Laboratory, by determining samples using snowball sampling techniques. The data validity technique used is source
triangulation. The results of the study: occupational safety and health in the Physics study program laboratory have been
carried out, but conditions are still found where the K3 indicators do not meet the requirements and need to be improved.
Obstacle to the implementation of K3 from human factors, namely; there are still users who do not comply with the rules and
SOP. Then seen from environmental factors, namely; handling old damaged equipment, inadequate K3 facilities and
infrastructure, improper electrical arrangement, and some laboratories without ventilation. Efforts made by the Physics
study program laboratory manager to overcome obstacles in the implementation of K3, namely; make alternative
replacements for damaged equipment with their own assemblies, borrow cleaning equipment to cleaners to clean the
laboratory, make writings on K3 appeals posted on the walls as K3 signs, electrical plugs on the floor covered with black
plaster and given signs, made artificial ventilation and added a blower, gave an appeal at the beginning of each practicum
meeting (briefing practicum) and supervision by assistants and laboratory assistants during the practicum, and put up
posters of appeals about the use of tools in accordance with the SOP posted on the laboratory wall.
Keywords: Study, Safety, Health, Work, Laboratory. Physics study program.
65
Jurnal Teknologi dan Manajemen Pengelolaan Laboratorium (Temapela) ISSN 2621-0878
Volume.2 No.2, November 2019
tidak lepas dari kemungkinan terjadinya bahaya keselamatan mahasiswa, dan menjadi suatu
kecelakaan kerja dari berbagai jenis alat dan kekhawatiran akan terjadi hal yang serupa. Dari
bahan yang dapat berisiko tinggi bagi fenomena ini dapat di simpulkan bahwa
penggunanya apabila digunakan tidak sesuai seharusnya penerapan K3 di laboratorium
dengan teknik dan prosedur yang benar, baik jurusan Fisika perludioptimalkan karena melihat
yang berbahan kimia ataupun tidak. Di pentingnya K3bagi mahasiswa dan instansi
Indonesia telah banyak terjadi kasus kecelakaan terkait untuk menunjang pembelajaran yang
di laboratorium yang menyebabkan luka tepat guna.
ringan, luka berat hingga yang menyebabkan Indikator keselamatan dan kesehatan kerja di
kematian pada pekerjanya. Contohnya kasus laboratorium-laboratorium jurusan Fisika akan
kecelakaan di laboratorium kimia kualitatif menjadi pengukur keberhasilan K3. Menurut
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI) Budiono, Jusuf, & Pusparini (2003), dalam K3
pada 16 Maret 2015. Empat belas orang terdapat indikator-indikator yang digunakan
mahasiswanya terluka akibat kecelakaan kerja sebagai dasar penentu baik buruk suatu
yaitu terkena pecahan dari ledakan labu keselamatan dan kesehatan kerja, indikator K3
destilasi pada saat sedang melakukan dibagi menjadi dua macam yaitu: faktor
praktikum di laboratorium tersebut (Virdhani, manusia dan lingkungan. Adapun unsur –unsur
2015). keselamatan dan kesehatan kerja menurut
Wacana tersebut membuktikan bahwa Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi (2007)
kecelakaan kerja di laboratorium sangat antara lain ; 1) adanya APD (Alat Pelindung
mungkin terjadi. Oleh karena itu, pelaksanaan Diri) di tempat kerja , 2) adanya buku petunjuk
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perlu penggunaan alat dan atau isyarat bahaya, 3)
dilakukan, diajarkan dan diterapkan khususnya adanya peraturan pembagiaan tugas dan
di sebuah laboratorium tempat kegiatan tanggungjawab, 4) adanya tempat kerja yang
eksperimen (praktikum) dan penelitian bagi aman sesuai standar SSLK (syarat-syarat
mahasiswa dan dosen, sebagai bentuk upaya lingkungan kerja) antara lain tempat kerja steril
mencegah kecelakaan kerja melalui dari debu,kotoran, asap rokok, uap gas, radiasi,
pembiasaan penerapan keselamatan dan getaran mesin dan peralatan, kebisingan, tempat
kesehatan kerja. kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang cukup memedai, ventilasi dan sirkulasi udara
Keselamatan Kerja tidak hanya diterapkan seimbang, adanya aturan kerja atau aturan
dalam industri. Tetapi di sekolah atau perguruan keprilakuan, 5) adanya penunjang kesehatan
tinggi harus diterapkan, mengingat pentingnya jasmani dan rohani ditempat kerja, 6) adanya
hal tersebut. Untuk itu perlu perhatian yang sarana dan prasarana yang lengkap ditempat
khusus dalam sarana dan prasarana dan dapat di kerja, 7) adanya kesadaran dalam menjaga
praktikkan dalam kegiatan pembelajaran setiap keselamatan dan kesehatan kerja.
hari Tujuan penelitian ini adalah Tujuan
Kegiatan praktikum di laboratorium penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
merupakan salah satu kegiatan pendukung tentang; 1) pelaksanaan Keselamatan dan
pembelajaran di jurusan Fisika yang sifatnya Kesehatan Kerja pada laboratorium jurusan
rutin dilakukan tiap semester. Namun dalam Fisika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2)
pelaksanaannya masih terdapat permasalahan hambatan dalam pelaksanaan Keselamatan dan
dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja di Kesehatan Kerja (K3) dan upaya dalam
laboratorium tersebut. Hal tersebut pemecahan masalah terhadap faktor
teridentifikasi dengan budaya tertib dan disiplin penghambat dalam pelaksanaan Keselamatan
mahasiswa dalam mematuhi tata tertib dan Kesehatan Kerja di laboratorium tersebut.
laboratorium yang masih rendah. Kemudian Batasan masalah dalam penelitian ini adalah
cara pengoperasian alat yang tidak sesuai mencakup hal-hal sebagai berikuti:
dengan SOP praktikum. Hal ini terbukti dari 1. Implementasi prosedur K3 pada kegiatan
hasil wawancara dengan salah satu mahasiswa, praktikum di laboratorium.
dia mengungkapkan bahwa pernah terjadi 2. Perlengkapan K3 pada laboratorium
kecelakaan kerja di sebuah laboratorium. 3. Kondisi lingkungan padaLaboratorium
Kejadian ini terjadi karena mahasiswa tidak
menghiraukan SOP praktikum yang ada. II. Metode Penelitian
Terdapat korban luka dalam kecelakaan kerja Jenis penelitian ini adalah penelitian
ini, yaitu mahasiswa terpapar lampu UV kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus,
sterilisasi sehingga matanya menjadi merah di mana peneliti berusaha untuk
dan berair di mana hal ini dapat membahayakan mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan
66
Jurnal Teknologi dan Manajemen Pengelolaan Laboratorium (Temapela) ISSN 2621-0878
Volume.2 No.2, November 2019
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di laboratorium, dan foto kegiatan praktikum di
laboratorium Fisika UIN Maulana Malik laboratorium.
Ibrahim Malang dan mendeskripsikan upaya
pemecahan masalah terhadap faktor Setelah data terkumpul maka tahap
penghambat dalam pelaksanaan Keselamatan selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis
dan Kesehatan Kerja di laboratorium tersebut. data dalam penelitian kualitatif merupakan
Penelitian ini dilakukan di laboratorium proses pelacakan dan pengaturan secara
program studiFisikaUIN Maulana Malik sistematis transkrip wawancara, catatan
Ibrahim Malang.Adapun subyek dalam lapangan, dan bahan-bahan lain yang
penelitian ini adalah semua pihak yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman
dipandang mampu memberikan informasi terhadap bahan-bahan tersebut agar dapat
selengkap-lengkapnya mengenai pelaksanaan diinterprestasikan temuannya kepada orang lain
K3 di laboratorium jurusan Fisika UIN (Zuriah, 2006). Tahapan dalam menganalisis
data yang digunakan adalah model interaktif,
Maulana Malik Ibrahim Malang, yaitu; 1)
yaitu; 1)reduksi data, 2) penyajian data, dan 3)
Kepala Laboratorium, 2) dosen, 3) verifikasi data, dan 4) penarikan kesimpulan.
mahasiswa dan 5) laboran di program studi Dalam penelitian ini, data yang telah
Fisika. Subyek penelitian ditentukan dengan dianalisis perlu diperiksa keabsahannya. Teknik
teknik Snowball Sampling, yaitu suatu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi, memilih dan teknik triangulasi sumber, yaitu dengan
mengambil sampel dalam suatu jaringan atau menanyakan kebenaran dan keabsahan data
rantai hubungan yang menerus. Peneliti langsung pada sumber yang terpercaya.
menyajikan suatu jaringan melalui gambar Menurut Sugiyono (2012:127) triangulasi teknik
sociogram berupa gambar lingkaran-lingkaran untuk menguji kredibilitas data dilakukan
yang dikaitkan atau dihubungkan dengan garis- dengancara mengecek data kepada sumber
garis. Setiap lingkaran mewakili satu responden yangsama dengan teknik yang berbeda.
atau kasus, dan garis-garis menunjukkan Misalnya membandingkan data yang diperoleh
hubungan antar responden atau antar kasus melalui wawancara dari subjek penelitian yang
(Neuman, 2003). satu dengan yang lain, dengan demikian data
. Teknik penggalian data yang digunakan yang diperoleh dapat diakui kebenarannya.Data
dalam penelitian ini yaitu observasi, yang bisa dibandingkan melalui wawancara,
wawancara dan dokumentasi. Jenis observasi observasi, dan dokumentasi adalah komponen
yang dilakukan adalah observasi non sikap dalam praktikum, arana dan prasarana K3
partisipatif. Dengan teknik dan jenis observasi di laboratorium jurusan Fisika UIN Maulana
ini, peneliti berusaha untuk memperoleh Malik Ibrahim Malang.
informasi yang diperlukan sebanyak mungkin
mengenai pelaksanaan K3 di Laboratorium III. Hasil dan Pembahasan
jurusan Fisika UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang. Adapun hal – hal yang akan 1. Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan
diobservasi di laboratorium ini meliputi sikap Kerja (K3) di Laboratorium Jurusan
pengguna saat praktikum di laboratorium, buku Fisika UIN Maulana Malik Ibrahim
petunjuk praktikum, SOP pengoperasian alat, Malang
struktur pengelola laboratorium, laboratorium Jurusan Fisika UIN Maulana Malik
sesuai SSLK, sarana dan prasarana K3, dan Ibrahim Malang memiliki 12 ruang
peralatan pengaman tambahan di Laboratorium laboratorium untuk menunjang kegiatan
jurusan Fisika UIN Maulana Malik Ibrahim akademik baik untuk kegiatan praktikum
Malang. Teknik wawancara dimaksudkan untuk maupun penelitian.Pelaksanaan keselamatan
menggali data mengenai belum optimalnya dan kesehatan kerja merupakan kegiatan
pelaksanaan K3 di laboratorium jurusan Fisika untuk mewujudkan kondisi yang bebas dari
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. gangguan fisik maupun psikis akibat
Wawancara dilakukan kepada Kepala bekerja. Penelitian yang telah dilakukan di
laboratorium, Dosen, dan mahasiswa di jurusan jurusan Fisika UIN Maulana Malik Ibrahim
Fisika tersebut. Dokumentasi digunakan untuk Malang mengenai pelaksanaan K3 di
memperoleh data yang telah tersedia, yaitu laboratorium-laboratorium yang mencakup 2
berupa bahan-bahan atau keterangan-keterangan (dua) indikator, yaitu faktor manusia dan
yang mendukung penelitian. Adapun dokumen faktor lingkungan. Faktor manusia dalam
yang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penelitian ini meliputi sikap dalam bekerja
foto sarana K3, foto-foto keadaan fisik (praktikum), pengetahuan dalam menjaga
67
Jurnal Teknologi dan Manajemen Pengelolaan Laboratorium (Temapela) ISSN 2621-0878
Volume.2 No.2, November 2019
K3, disiplin mematuhi tata tertib, dan berpraktek, memasuki ruangan dengan
bekerja sesui ketentuan kerja atau SOP. tertib, duduk dengan posisi duduk yang
Sedangkan faktor lingkungan yaitu benar, serta berhati-hati dan tidak bersenda
ketersediaan buku petunjuk praktikum, gurau saat praktikum di ruang
adanya pembagian tugas dan tanggung laboratorium. Hasil wawancara dengan 10
jawab pengelola laboratorium, laboratorium orang mahasiswa mengenai sikap dalam
sesuai SSLK, ketersediaan sarana dan praktikum dapat dilihat pada Tabel 1.
prasarana K3, dan ketersediaan alat Kemudian berdasarkan hasil observasi
pengaman tambahan. menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa
Berikut sub-sub indikator program membaca buku petunjuk praktikum saat
keselamatan dan kesehatan kerja: akan praktikum, masuk ruangan dengan
tertib, masih ditemukan mahasiswa yang
a. Sikap dalam Praktikum
sering ngobrol saat praktikum,
Indikator sikap dalam praktikum kebanyakan praktikum dilakukan dengan
merupakan sub indikator dari faktor posisi berdiri, dan mayoritas mahasiswa
manusia. Sikap pengguna laboratorium telah menggunakan APD saat praktikum.
yang baik ditunjukkan dengan kebiasaan
membaca petunjuk praktikum sebelum
(a) (b)
Gambar 1. (a) Mahasiswa saat praktikum menggunakan APD berupa jas lab dan (b) praktikum saat
pengambilan data.
68
Jurnal Teknologi dan Manajemen Pengelolaan Laboratorium (Temapela) ISSN 2621-0878
Volume.2 No.2, November 2019
69
Jurnal Teknologi dan Manajemen Pengelolaan Laboratorium (Temapela) ISSN 2621-0878
Volume.2 No.2, November 2019
laboratorium dan tidak membuat password kotoran, asap rokok, uap gas, radiasi,
praktikum. getaran mesin dan peralatan, kebisingan,
aman dari arus listrik, lampu penerangan
e. Bekerja Sesuai dengan SOP
cukup memadai, ventilasi dan sirkulasi
SOP atau pedoman kerja meruapakan udara seimbang, dan adanya aturan kerja.
pedoman untuk menggunakan suatu alat Laboratorium-laboratorium di jurusan
yang ada di dalam ruang laboratorium, Fisika, aman dari debu, kotoran, asap
dalam hal ini adalah alat-alat praktikum rokok, radiasi, getaran mesin dan
tipe 2 dan 3. SOP pengoperasian alat di peralatan, aman dari arus listrik, hanya saja
laboratorium telah tersedia di samping alat penataan kabel yang kurang rapi, penataan
atau dinding alat. Sebagian besar pengguna colokan listrik yang tidak sesuai dengan
telah bekerja sesuai dengan SOP. posisi meja terutama colokan yang berada
Walaupun mayoritas pengguna telah di lantai. Kemudian di laboratorium Fisika
bekerja sesui dengan SOP, pihak pengelola tidak memiliki almari asam dan almari
dalam hal ini adalah Kepala Laboratorium penyimpanan bahan kimia terutama larutan
selalu melakukan pengawasan agar seluruh asam, sehingga kadang masih tercium bau
pengguna tidak mencoba-coba pelanggaran menyangat dari bahan kimia. Untuk lampu
SOP. penerangan sudah cukup dengan 6 buah
f. Buku Petunjuk Praktikum lampu di laboratorium pendidikan dan 4
buah lampu untuk laboratorium penelitian,
Keberadaan buku petunjuk praktikum
sirkulasi udara seimbang dengan adanya
mutlak adanya. Menurut pengakuan
ventilasi yang cukup di laboratorium,
Kepala laboratorium menyatakan bahwa
namun ada beberapa laboratorium yang
setiap pratikum selalu tersedia buku
tidak terdapat ventilasi sehingga suhu di
petunjuk praktikum dan telah ruangan panas saat praktikum dan lembab
disosialisasikan pada saat pembekalan saat musim hujan sehingga banyak alat
praktikum, buku petunjuk praktikum juga
yang berkarat. Setiap laboratorium sudah
telah di-upload di website jurusan.
ada tata tertib yang tertempel di dinding
Sebagian besar laboratorium telah
labortaorium dan SOP pengoperasian alat
menyediakan buku petunjuk praktikum
tertera di samping alat.
baik hard copy dan soft copy yang di-
upload di website jurusan Fisika. Beberapa i. Sarana dan Prasarana K3
laboratorium yang tidak menyediakan Sarana dan Prasarana K3 merupakan
buku petunjuk praktikum adalah pendukung terlaksananya program K3
laboratorium yang berbasis riset dan sebagai upaya pencegahan terjadinya
laboratorium pengujian yang hanya resiko bekerja. Sarana dan Prasarana K3
menyediakan SOP pengoperasian alat saja. yang hendaknya tersedia di laboratorium
g. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab adalah kotak P3K yang berisiobat-obatan,
Pengelola Laboratorium rambu-rambu K3, alat kebersihan, APAR
dan ruang kesehatan. Salah satu Kepala
Pembagian tugas dan tanggung jawab
Laboratorium menyatakan bahwa sarana
hendaknya terstruktur dengan jelas beserta
dan prasarana yang disediakan di
pendelegasian tugas untuk setiap laboratorium adalah kotak P3K dan obat-
pengelola. Struktur organisasi obatan dan APAR, namun tidak semua
laboratorium di program studi Fisika
laboratorium tersedia dengan jumlah yang
berada di bawah Ketua/Sekertaris jurusan,
memadai. Berdasarkan hasil observasi
pengelola laboratorium terdiri dari kepala
menunjukkan bahwa peralatan K3 seperti,
laboatorium dan satu orang laboran.
kotak P3K serta obat-obatan, rambu-
Namun uraian tugas dan tanggung jawab rambu K3 dan alat kebersihan tidak semua
untuk pengelola laboratorium belum laboratorium tersedia. APAR tidak tersedia
tersedia sehingga masih ada tugas dan
di ruangan, hanya terdapat di sisi lorong
tanggungjawab yang masih tumpang
gedung itupun jarang dilakukan
tindih.
pemeriksaan (lihatGambar 2). Dan ruang
kesehatan belum ada di jurusan Fisika, jadi
perawatan kesehatan masih terpusat di
h. Laboratorium sesuai dengan SSLK klinik Universitas sehingga ketika terjadi
Berdasarkan teori syarat-syarat lingkungan kecelakaan kerja di laboratorium maka
kerja yang aman adalah steril dari debu,
70
Jurnal Teknologi dan Manajemen Pengelolaan Laboratorium (Temapela) ISSN 2621-0878
Volume.2 No.2, November 2019
Gambar 2. Alat APAR dipasang di luar ruangan yakni di dinding lorong gedung.
71
Jurnal Teknologi dan Manajemen Pengelolaan Laboratorium (Temapela) ISSN 2621-0878
Volume.2 No.2, November 2019
test praktikum bagi yang terlambat, tidak (1) Penanganan alat rusak yang lama, dapat
diizinkan mengikuti praktikum jika tidak diupayakan dengan membuat arternatif
membuat password praktikum. Dalam hal pengganti alat yang rusak dengan alat
ini Laboran penanggung jawab praktikum rakitan sendiri seperti power supply
menyatakan bahwa bagi praktikan yang yang rusak bisa diganti dengan alat
melanggar tata tertib akan dikenai sanksi power supply mini rakitan sendiri seperti
sesuai dengan kesepakan pada saat yang terlihat pada Gambar 4.
pembekalan praktikum. 2) Untuk mengatasi (2) Tidak tersedianya sarana dan prasarana
sikap yang mengabaikan SOP, yaitu dengan K3 seperti alat kebersihan, rambu-rambu
memasang poster-poster himbauan tentang K3, APAR dan ruang kesehatan.
penggunaan alat sesui dengan SOP yang Berdasarkan wawancara dengan Kepala
ditempel di dinding laboratorium seperti Laboratorium Riset Fisika menyatakan
yang ditunjukkan pada Gambar 3. bahwa untuk alat kebersihan sementara
pinjam di petugas kebersihan jika ada
kerja bakti, karena memang untuk
kebersihan ruangan sudah menjadi tugas
petugas kebersihan. Kemudian membuat
tulisan-tulisan tentang himbauan K3
yang ditempel di dinding-dinding
sebagai rambu-rambu K3. Sementara ini
belum pernah terjadi kebakaran di
laboratorium, jika nanti terjadi kebakaran
maka bisa menggunakan kain goni yang
dibasahi untuk meredam kebakaran kecil.
Selama ini jika terjadi kecelakaan kerja
seperti pingsan saat praktikum,
penanganannya dilakukan di musholla
kecil di laboratorium.
(3) Penataan colokan listrik yang tidak
sesuai terutama colokan yang berada di
lantai, maka semenatara ini masih
ditutupi dengan plester hitam dan diberi
Gambar 3. Tulisan tentang himbauan untuk tanda agar orang yang lewat tidak
bekerja sesuai SOP. tersandung (lihat Gambar 5).
(4) Laboratorium yang tidak ada
Beberapa upaya yang dilakukan oleh ventilasinya, solusinya adalah dengan
pengelola laboratorium terkait faktor dibuatkan ventilasi buatan dan ada yang
penghambat dari segi sarana dan prasarana ditambah blower (lihat Gambar 6).
adalah sebagai berikut;
(a) (b)
Gambar 4. (a) Power supply yang rusak, (b) power supply rakitan sendiri
72
Jurnal Teknologi dan Manajemen Pengelolaan Laboratorium (Temapela) ISSN 2621-0878
Volume.2 No.2, November 2019
(a) (b)
Gambar 6. (a) Ventilasi buatan, dan (b) Blower di pasang di ruang tanpa ventilasi
73
Jurnal Teknologi dan Manajemen Pengelolaan Laboratorium (Temapela) ISSN 2621-0878
Volume.2 No.2, November 2019
74