Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN KESEHATAN

“Pendidikan Kesehatan di tempat Kerja”

DOSEN PENGAMPU:
Hendri Wibowo, S.Kep., M.Kes

DISUSUN OLEH
1. Adithya Wenda Saputra
2. Imam Akbar
3. Iren Arsima Natasya
4. M. Deni Agus
5. Refli Hasbi Julian
6. Widia Afika Fitri

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
TAHUN 2023/2024
Kata pengantar
Assalamu'alaikum wr. wb
Puji dan syukur marilah kita ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena
atas limpahan dan rahmatnya penulis dapat diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah dengan baik dan diberi kelancaran membuatnya. Makalah
ini dibuat dan disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan
pemahaman pembaca terhadap melatih dan meningkatkan keterampilan.
Pemahaman tersebut dapat di pahami melalui pendahuluan, pembahasan masalah,
serta penarikan kesimpulan dalam makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih sampaikan kepada dosen pembimbing mata
kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk berkarya menyusun makalah, dan terimakasih pula kepada seluruh
pihak yang telah memberikan masukan dan konsep ide dalam menyusun makalah
ini.

Muara Bungo 18 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Pengertian Pendidikan Kesehatan....................................................2
B. Pengertian Kesehatan Kerja..............................................................2
C. Faktor Kesehatan Kerja.....................................................................3
D. Alat Kesehatan dalam Kerja..............................................................3
E. Tujuan Kesehatan Kerja....................................................................7
BAB III PENUTUP........................................................................................8
A. Kesimpulan .........................................................................................8
B. Saran....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tempat kerja adalah suatu tempat yang sangat erat hubungannya dengan
pekerja dan pengelola/yang memiliki serta pengunjung yang digunakan untuk
melakukan suatu kegiatan produksi barang atau jasa dan saling interaksi,
tempat tersebut dapat berupa ruanfan terbuka, tertutup, bergerak atau tidak
bergerak (Kholid, 2015).
Pekerja adalah jantungnya organisasi dan motornya produktivitas. Pekerja
adalah sumber daya terpenting dalam organisasi, seyogyanya pekerja
mempunyai akses untuk berpartisipasi dalam program kesehatan kerja yang
memfasilitasi pencapaian derajat kesehatan dan kapasitas kerja yang setinggi-
tingginya, dan juga melindungi pekerja dari kemungkinan pengaruh yang
merugikan kesehatan karena pemajanan oleh bahya potensial terhadap
kesehatan di tempat kerja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pendidikan Kesehatan?
2. Apa itu Kesehatan Kerja?
3. Apa saja faktor Kesehatan kerja?
4. Apa Alat Kesehatan dalam Kerja?
5. Apa tujuan Kesehatan kerja?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu Pendidikan Kesehatan
2. Mengetahui apa itu Kesehatan Kerja
3. Mengetahu apa saja faktor Kesehatan kerja
4. Mengetahui apa saja Alat Kesehatan dalam Kerja
5. Mengetahui tujuan Kesehatan kerja

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah sejumlah pengalaman yang berpengaruh
secara menguntungkan terhadap kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang ada
hubungannya dengan kesehatan perorangan, masyarakat dan bangsa.
Kesemuanya ini dipersiapkan dalam rangka mempermudah diterimanya secara
sukarela perilaku yang akan meningkatkan atau memlihara Kesehatan.
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri manusia
yang ada hubungannya dengan tercapainya tujuan kesehatan perseorangan dan
masyarakat. Pendidikan kesehatan bukanlah sesuatu yang dapat diberikan oleh
seseorang kepada orang lain dan bukan pula sesuatu rangkaian tata laksana
yang akan dilaksanakan ataupun hasil yang akan dicapai, melainkan suatu
proses perkembangan yang selalu berubah secara dinamis dimana seseorang
dapat menerima atau menolak keterangan baru, sikap baru dan perilaku baru
yang ada hubungannya dengan tujuan hidup sehat.
B. Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja, atau yang sering disingkat K3, adalah
suatu upaya untuk meminimalkan terjadinya risiko kecelakaan dan penyakit
akibat kerja atau pada proses berlangsungnya sebuah pekerjaan.
Definisi kesehatan kerja menurut Komisi Gabungan ILO/WHO adalah
upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik, mental dan
kesejahteraan sosial bagi pekerja sebaik-baiknya.
Kesehatan kerja juga dapat diartikan sebagai berikut:
 Suatu kondisi yang optimal/maksimal dengan menunjukkan keadaan yang
baik untuk mendukung terlaksananya aktivitas kerja dalam rangka
menyelesaikan proses pekerjaan secara efektif.
 Suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari
penyakit atau gangguan kesehatan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk
berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.

2
C. Faktor Kesehatan Kerja
Beberapa faktor pendukung kesehatan kerja yaitu:
 Pola makan yang sehat dan bergizi
 Pola pengaturan jam kerja yang tidak menganggu kesehatan pekerja
 Pola pengaturan istirahat yang cukup pada pekerja/profesional
 Pola pengaturan tata cara sikap bekerja secara ergonomis
 Pola pengaturan lingkungan yang harmonis dan tidak mengganggu
kejiwaan
 Pola pengaturan tata ruang kerja yang sehat
 Pola pengaturan tata warna dinding dan perabotan yang tidak menganggu
kesehatan
 Pola pengaturan penerangan ruang kerja yang memadai
 Pola perlindungan atas penggunaan peralatan yang menimbulkan
gangguan Kesehatan
D. Alat Kesehatan Kerja
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang biasa disebut dengan K3,
merupakan sebuah upaya dan usaha guna mencegah terjadinya suatu resiko
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, peledakan, kebakaran bahkan
pencemaran lingkungan. Sedangkan, alat K3 sendiri memiliki pengertian yakni
sebuah alat yang memiliki kemampuan untuk melindungi diri seseorang dari
potensi kecelakaan atau kelalaian yang ada di tempat kerja. Alat perlindungan
diri terdiri dari kelengkapan atau kebutuhan wajib yang harus dipakai oleh
pekerja proyek yang sesuai dengan kondisi di lingkungan kerjanya.
1) Helm Pengaman
Helm pengaman atau topi pelindung berguna untuk melindungi bagian
kepala pekerja dari berbagai paparan bahaya. Seperti contoh kejatuhan
benda maupun paparan aliran listrik. Ketika menggunakan peralatan K3
satu ini, disarankan sesuai dengan lingkar kepala pekerja agar nyaman
ketika digunakan dan efektif melindungi.

3
2) Kacamata Pengaman (Safety Glasses)
Alat K3 satu ini digunakan untuk melindungi bagian mata dari bahaya
kemungkinan jatuhnya benda tajam, debu, partikel kecil, percikan bahan
kimia dan mengurangi sinar yang menyilaukan. Kacamata pengaman ini
memiliki 2 jenis yang berbeda yakni Safety Spectacles dan Safety
Goggles.
3) Masker
Sebagai pelindung pada bagian pernapasan seperti hidung dan mulut,
menghindari paparan bahan berbahaya seperti debu bahan kimia, asap
solder dan bau bahan kimia. Umumnya dibuat dengan bahan kain ataupun
kertas. Ketika bekerja, masker ini cocok digunakan saat proses menyolder.
4) Respirator
Alat K3 ini memiliki fungsi yang hampir mirip dengan masker. Hanya saja
respirator biasa digunakan pada lingkungan kerja yang memiliki potensi
bahaya tinggi. Sebagai contoh, pada lingkungan kerja yang berkecimpung
di lingkungan kimia, nuklir, gua dan lain-lainnya.
5) Pelindung Wajah
Face Shield merupakan komponen alat pelindung diri yang sangat penting,
guna mengurangi kemungkinan bila wajah akan terpapar percikan larutan
panas, goresan benda tajam, air, udara dan zat kimia yang berbahaya.
Umumnya, alat ini digunakan pada aktivitas atau proses pengelasan.
6) Penutup Telinga (Ear Muff)
Penutup atau Ear Muff adalah peralatan K3 yang biasa dipakai untuk
menjaga dan melindungi organ pendengaran dari suara yang berfrekuensi
tinggi. Ear Muff bisa mengurangi frekuensi suara hingga 20dB sampai
30dB. Bagiannya yang terdiri dari headband dan earcup, terbuat dari
bantalan busa yang dapat melindungi seluruh bagian luar telinga.
7) Penyumbat Telinga (Ear Plug)
Ketika menggunakan alat ini dapat menghalau atau menghambat suara
bising yang dapat merusak organ dalam telinga. Intensitas suara dapat
berkurang 10dB hingga 15dB. Ada dua jenis ear plug, untuk jenis yang

4
pertama dapat dipakai berulang kali atau non disposable dan satunya lagi
hanya dapat digunakan dalam sekali pakai atau disposable.
8) Wearpack atau Coverall
Wearpack merupakan pakaian khusus yang digunakan para pekerja di
lingkungan kerja yang memiliki risiko tinggi. Biasanya pakaian ini
menutupi leher sampai mata kaki yang mana bisa mengamankan dan
melindungi seluruh bagian tubuh.
9) Rompi Safety
Peralatan K3 ini merupakan komponen alat pelindung diri kesehatan bagi
pekerja yang biasanya bertugas pada malam hari atau ketika di lokasi
kerjanya tidak memadai dalam hal penerangan. Rompi yang baik biasanya
berbahan poliester dan pastinya mampu memantulkan cahaya.
Dikarenakan telah didesain khusus dengan tambahan sebuah reflektor.
10) Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
Safety Shoes atau Sepatu Pelindung adalah perlengkapan yang berguna
melindungi bagian kaki dari sebuah bahaya benda tajam, kejatuhan benda,
larutan kimia bahkan aliran listrik.
11) Sepatu Karet atau Boots
Ketika bekerja di tempat konstruksi dan tidak menggunakan sepatu yang
sesuai maka bagian kaki dapat terluka dengan mudah akibat dari benda
tajam yang ada di tanah. Oleh sebab itu, menggunakan sepatu boots dapat
melindungi bagian kaki Anda dari bahaya tusukan benda yang tajam,
bahan-bahan kimia yang berbahaya, cairan panas dan lainnya.
12) Sarung Tangan (Safety Gloves)
Peralatan K3 ini berfungsi melindungi tangan agar tidak melakukan kontak
langsung dengan bahan kimia dan terluka akibat bersentuhan dengan
benda tajam. Terdapat 4 jenis sarung tangan yang biasa digunakan dalam
bekerja. Untuk Cotton Gloves dan Leather Gloves berguna melindungi
tangan dari sayatan, tergores dan luka ringan.
13) Rain Coat

5
Jas hujan berfungsi untuk melindungi dan menjaga diri dari suatu percikan
air, ketika pekerja harus berada di bawah hujan ataupun harus mencuci
peralatan dengan kapasitas air yang besar. Beberapa jas hujan didesain
khusus agar tak hanya dapat tahan terhadap air tetapi juga tahan terhadap
panas dan api.
14) Pelampung (Safety Life Vest)
Peralatan K3 ini merupakan alat pengaman diri, apabila terjatuh kedalam
air tidak langsung tenggelam. Biasanya pelampung ini digunakan khusus
pada proyek-proyek besar. Seperti pada pembuatan jembatan yang
panjang, dermaga, bendungan, pelabuhan dan lain-lainnya.
15) Sabuk Pengaman (Safety Belt)
Safety Belt digunakan sebagai alat pelindung diri seorang supir dan
pelindung bagi penumpang di kendaraan proyek pengangkut material. Alat
K3 ini juga berguna untuk mencegah terjadinya suatu hal, seperti benturan
antara manusia dengan kendaraan bila terjadi suatu kecelakaan.
16) Body Harness
Body Harness merupakan perlengkapan yang berfungsi untuk melakukan
pekerjaan di atas ketinggian. Alat ini dapat menghindari kemungkinan
bahwa tubuh akan terjatuh. Dipakai di seluruh tubuh dan ada tambatan
atau pengaman yang terletak dibagian dadanya.
17) Safety APAR
Selain pelindung diri ada juga alat yang berguna sebagai alat perlindungan
diri, bagi keselamatan dari adanya bahaya kebakaran di lokasi proyek. Alat
Pemadam Api Ringan atau APAR merupakan alat yang dapat
mengendalikan api atau memadamkan api dalam skala yang ringan.
Biasanya berbentuk tabung dengan isi bahan pemadam api bertekanan
tinggi.
18) Detektor
Detektor merupakan peralatan K3 yang berfungsi sebagai pendeteksi dari
berbagai potensi kecelakaan yang ada. Alat ini dapat mendeteksi

6
munculnya gas karbon monoksida, asap yang memicu kemunculan api,
temperatur dari arus listrik bahkan mendeteksi hambatan.
19) Alarm
Alarm biasanya dikombinasikan dengan alat detektor. Alat ini berfungsi
agar orang-orang di tempat kerja dapat mengetahui hasil dari detektor
dengan suara yang dihasilkannya. Sebagai contoh, alarm kebakaran yang
aktif bila detektor mendeteksi asap ataupun gas yang ada di sekitar area
kerja.
20) Relief System
Relief System merupakan sebuah peralatan K3 yang mana berfungsi untuk
mempertahankan dan menjaga kondisi tempat kerja agar tetap nyaman dan
pastinya aman. Sebagai contoh, sebuah tangki yang mempunyai tekanan
lebih maka alat ini dapat terbuka secara otomatis, hal ini membuat
tekanannya akan tetap terjaga dalam kondisi yang aman.
21) Pelindung Fisik (Physical Guard)
Alat keselamatan kerja ini berguna untuk mencegah pekerja melakukan
kontak fisik langsung dengan energi atau bahan yang berbahaya.
Contohnya, pada alat rockwool yang dipasang di pipa dapat mencegah
pekerja untuk kontak langsung dengan energi panas yang dihasilkan.
22) Alat Penyelamat
Peralatan K3 terakhir yang pastinya harus ada di area kerja atau proyek,
yakni kotak penyelamat P3K. Alat ini digunakan apabila ada suatu
kecelakaan serta dapat berfungsi untuk mengurangi rasa sakit atau dampak
yang ditimbulkan dari suatu kecelakaan kerja.
E. Tujuan Kesehatan Kerja
Fokus utama kesehatan kerja adalah untuk mencapai tiga tujuan berikut:
 Pemeliharaan serta peningkatan kesehatan pekerja dan kapasitas kerja.
Perbaikan kondisi lingkungan kerja serta pekerjaan yang kondusif bagi
keselamatan dan kesehatan kerja.
 Pengembangan pengorganisasian pekerjaan serta budaya kerja yang
mendukung keselamatan dan kesehatan kerja.

7
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan kesehatan adalah sejumlah pengalaman yang berpengaruh
secara menguntungkan terhadap kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang ada
hubungannya dengan kesehatan perorangan, masyarakat dan bangsa.
Kesemuanya ini dipersiapkan dalam rangka mempermudah diterimanya secara
sukarela perilaku yang akan meningkatkan atau memlihara Kesehatan.
Keselamatan dan kesehatan kerja, atau yang sering disingkat K3, adalah
suatu upaya untuk meminimalkan terjadinya risiko kecelakaan dan penyakit
akibat kerja atau pada proses berlangsungnya sebuah pekerjaan.
Beberapa faktor pendukung kesehatan kerja yaitu Pola makan yang sehat
dan bergizi, Pola pengaturan jam kerja yang tidak menganggu kesehatan
pekerja dan Pola pengaturan istirahat yang cukup pada pekerja/profesional
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulisan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Setiono, Beni Agus, Tri Andjarwati. 2019. Budaya Keselamatan, Kepemimpinan,
Keselamatan, Pelatihan Keselamatan, Iklim Keselamatan, dan Kinerja.
Sidoarjo: Zifatama Jawara.
Romas, Arina Nuraliza, dkk. 2022. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Sumatera Barat: PT Global Eksekutif Teknologi.

10

Anda mungkin juga menyukai