Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keamanan , Kesehatan , dan Keselamatan
Kerja (K3)
Dosen Pengampu : Maulida Nurfazriah O ,S.Kep,Ns.MPH
Disusun oleh :
Vania Tisha Hermawan ( 144.01.21.054)
Varadila Istika Umami (144.01.21.055)
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.....................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.3 Tujuan.................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................6
2.1 Definisi.....................................................................................................................6
2.2 Objek Kesehatan Kerja............................................................................................7
2.3 Fungsi Kesehatan Kerja...........................................................................................8
2.4 UUD Kesehatan Kerja.............................................................................................8
2.5 syarat kesehatan Kerja Berdasarkan Jenisnya.......................................................10
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP......................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Keamanan , Kesehatan dan Keselamatan kerja
(K3),”. Atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-
rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Keamanan , Kesehatan dan
Keselamatan kerja (K3), serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan
sikap sebagai dasar prilaku individu terhadap lingkungan sosial, tak lupa penyusun
ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah Keamanan , Kesehatan dan
Keselamatan kerja (K3).
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Keamanan , Kesehatan
dan Keselamatan kerja (K3), khususnya bagi penulis. Penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jika tempat kerja aman dan sehat, setiap orang dapat melanjutkan pekerjaan mereka
secara efektif dan efisien. Sebaliknya, jika tempat kerja tidak terorganisir dan banyak
terdapat bahaya, kerusakan dan absen sakit tak terhindarkan, mengakibatkan hilangnya
pendapatan bagi pekerja dan produktivitas berkurang bagi perusahaan. Meskipun
kenyataannya, para pengusaha di seluruh dunia telah secara hati-hati merencanakan
strategi bisnis mereka, banyak yang masih mengabaikan masalah penting seperti
keselamatan, kesehatan dan kondisi kerja. Biaya untuk manusia dan finansial dianggap
besar. Menurut ILO, setiap tahun ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan
lebih dari 160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja.
Terlebih lagi, 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat
kerja. Angka menunjukkan, biaya manusia dan sosial dari produksi terlalu tinggi. Dalam
istilah ekonomi, diperkirakan bahwa kerugian tahunan akibat kecelakaan kerja dan
penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan di beberapa negara dapat mencapai 4
persen dari produk nasional bruto (PNB).
Biaya langsung dan tidak langsung dari dampak yang ditimbulkannya meliputi:
Biaya medis;
Mengurangi produksi;
4
Rendahnya moral staf;
Publisitas buruk;
1.3 Tujuan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
a. Pengertian Keselamatan Kerja
Perlindungan tenaga kerja memiliki beberapa aspek dan salah satunya
yaitu perlindungan keselamtan, perlindungan tersebut bermaksud agar tenaga
kerja secara aman melakukan kerjanya secara aman melakukan kerjanya sehari-
hari untuk meningkatkan produktivitas.
Menurut Bangun Wilson (2012:377) Keselamatan Kerja adalah
perlindungan atas keamanan kerja yang dialami pekerja baik fisik maupun
mental dalam lingkungan pekerjaan. Menurut Mondy dan Noe, dalam
(Pangabean Mutiara, 2012:112), Manajemen Keselamatan kerja meliputi
perlindungan karyawan dari kecelakaan di tempat kerja sedangkan, kesehatan
merujuk kepada kebebasan karyawan dari penyakit secara fisik maupun mental.
Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja .(Putri, 2018)
6
dengan orang lain, perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang
kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas
dan integritas struktural.
Ruang lingkup atau bisa dikatakan dengan Objek sasaran yang biasa digunakan
dalam penerapan Sistem Manajemen K3 ( Kesehatan Keselamatan Kerja ),
Sasaran dari objek Kesehatan dan Keselamatan kerja itu sendiri dapat diartikan
dengan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan
melibatkan unsusr manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang
terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
(Nanda, 2020)
7
2.3 Fungsi Kesehatan Kerja
Perlindungan tenaga kerja di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja diatur dalam
perundangan berikut :
8
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik
maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan;
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
10. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
11. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
12. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban;
13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara, dan
proses kerjanya;
14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman
atau barang; 15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
15. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkarmuat, perlakuan dan
penyimpanan barang;
16. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
17. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
9
Pasal 87
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
c. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Bab XII : Kesehatan Kerja, Pasal 164.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Kerja :
1. Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan pekerjaan.
2. Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud meliputi pekerja di sektor
formal dan informal.
3. Upaya kerja berlaku juga bagi setiap orang selain pekerja yang berada di
lingkungan kerja.
4. Upaya kerja berlaku juga bagi kesehatan di lingkungan TNI Angkatan
Darat, Laut, dan Udara serta Kepolisian.
5. Pemerintah menetapkan standar kerja.
6. Pengelola tempat kerja wajib menaati standar kerja.
7. Pengelola tempat kerja wajib bertanggung jawab atas kecelakaan kerja
sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.(Murti dan Krisna, 2015)
10
6. Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja.
7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara & proses kerja.
16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan & penyimpanan barang
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha,
kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif
terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam
lingkungan kerja. Pelaksanaan K3 diawali dengan cara mengenali hal-hal yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan
tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah
untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja.
3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan. Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
Haworth, N., & Hughes, S. (2012). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. In Handbook of
Institutional Approaches to International Business.
https://doi.org/10.4337/9781849807692.00014
Murti dan Krisna, A. (2015). Analisis Hubungan antara Pelatihan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dengan Perilaku Aman pada Pekerja Kontruksi. E-Journal
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 1–13. http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/7519
Yuliandi, C. D., & Ahman, E. (2019). Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(K3) Di Lingkungan Kerja Balai Inseminasi Buatan (Bib) Lembang. Jurnal
MANAJERIAL, 18(2), 98–109. https://doi.org/10.17509/manajerial.v18i2.18761
13
14